Uploaded by tomy.wilian1

Jurnal Seminar Healing Environment pada Pusat Rehabilitasi Kekerasan Pada Anak

advertisement
PENERAPAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT PADA PUSAT
REHABILITASI KEKERASAN PADA ANAK
Ranyati Alusia Branigan1, Tomy Wilian2, Nur Fadhilah Qolby3
1,2
Universitas Persada Indonesia YAI
Jl. Pangeran Diponegoro No.74, RT.2/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Kata kunci:
ABSTRACT
Keyword:
pada desain pusat rehabilitasi yang
1. PENDAHULUAN
dapat menampung semua kebutuhan
tersebut dengan baik. Desain yang
Kekerasan pada anak semakin
sesuai
adalah
yang
dapat
meningkat setiap tahunnya. Sering
meningkatkan
sekali penyelesaian masalah terhenti
kemampuan korban agar kejadian
pada tahapan pengobatan fisik saja
yang
tanpa
trauma
mencegah tindakan berbahaya yang
yang diterima anak. Untuk itu,
dapat dilakukan korban akibat efek
dibutuhkan terapi penyembuhan dan
psikologis dari kekerasan tersebut.
kenyamanan, serta keamanan yang
Korban harus dapat menemukan
sangat diperlukan untuk menunjang
kembali
harapan hidupnya yang
penyembuhan psikis anak. Maka dari
seakan
hilang
itu, dibutuhkan respon arsitektur guna
kekerasan tersebut.
mempertimbangkan
sama
secara
tidak
maksimal
berulang
karena
dan
tindak
penyembuhan psikis pada korban
kekerasan anak. Penerapan konsep
Dari hal tersebut, didapati suatu
lingkungan
penyembuhan
yang
diharapkan dapat memaksimalkan
3. LANDASAN TEORI
untuk kegiatan ruang dalam dan ruang
Rehabilitasi
luar. Pada pusat rehabiltasi anak,
dibuthkan
ruang
yang
dapat
mengikuti standar rehabilitasi dan
untuk memaksimalkan ruang luar
dapat diterapkan suatu konsep healing
environment yang dapat membantu
suatu
proses
psikologis,
penyembuhan
fisik
dan
emosional
korban.
Pengertian
Pusat
Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah fasilitas yang
sifatnya semi tertutup, maksudnya
hanya orang – orang tertentu dengan
kepentingan
khusus
yang
dapat
memasuki area ini. Rehabilitasi anak
adalah tempat yang memberikan
pelatihan
keterampilan
pengetahuan
untuk
dan
penyembuhan
trauma pada anak korban kekerasan.
Tujuan Rehabilitasi Rehabilitasi
2. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan melalui
di arahkan untuk memfungsikan
metode kualitatif dan kuantitatif.
kembali
Metode kualitatif dalam penelitian ini
kemampuan fisik mental dan sosial
yaitu studi literatur mengenai teori-
pasien agar dapat melaksanakan
teori
fungsi sosialnya secara wajar sesuai
pendukung
wawancara
penelitian
mengenai
dan
kebutuhan
dengan
dan
mengembangkan
bakat,
rehabilitas korban kekerasan pada
pendidikan
anak. Sedangkan metode kuantitatif
Rehabilitasi juga berfungsi untuk
dalam penelitian ini adalah observasi
memberikan program positif untuk
elemen arsitektur ruang rehabilitasi
para rehabilitan dengan menerima
korban kekerasan anak yang terdiri
dan menampung para anak yang
dari warna, material, ukuran ruang,
menjadi korban untuk sembuh dari
tinggi
traumanya.
ruang,
kedalaman
ruang,
kategori ruang (publik / semipublik /
dan
kemampuan,
pengalaman.
Kekerasan Anak
privat) dan antropometri ruang serta
Kekerasan pada anak bukan
perabot yang ada.
hanya meliputi kekerasan fisik atau
pelecehan seksual, tapi bisa lebih dari
itu.
Tanpa
disadari,
perilaku
penelantaran
orangtua
terhadap
•
Kehilangan ketrampilan
anaknya juga termasuk salah satu
bentuk kekerasan terhadap anak.
2. Penelantaran anak
Berikut beragam bentuk kekerasan
pada anak:
terhadap anak adalah memenuhi
kebutuhannya, termasuk memberikan
1. Kekerasan emosional
Kekerasan pada anak tidak hanya
dalam bentuk fisik, tetapi juga bisa
dalam
bentuk
lain,
contohnya
kekerasan yang menyerang mental
anak. Bentuk kekerasan terhadap
anak yang menyerang mental bisa
beranekaragam.
kekerasan
Sebagai
contoh
emosional
yakni
meremehkan atau mempermalukan
anak,
berteriak
di
depan
anak,
mengancam anak, dan mengatakan
bahwa
ia
melakukan
tidak
baik.
Jarang
kontak
fisik
seperti
memeluk dan mencium anak juga
termasuk
Kewajiban dari kedua orangtua
contoh
dari
kekerasan
emosional pada anak.
kasih
sayang,
melindungi,
dan
merawat anak. Jika kedua orangtua
tidak bisa memenuhi kebutuhan anak,
bisa
dianggap
orangtua
telah
menelantarkan anak. Tindakan ini
termasuk ke dalam salah satu jenis
kekerasan terhadap anak. Pasalnya,
anak
tentu
perhatian,
masih
kasih
perlindungan
membutuhkan
sayang,
orangtua.
dan
Orangtua
yang tidak mampu atau tidak mau
memberikan segala kebutuhan anak
berarti
telah
melakukan
tindak
kekerasan terhadap anak.
Berikut
tanda-tanda
dari
penelantaran anak:
Tanda-tanda kekerasan emosional di
•
diri anak meliputi:
•
•
•
Anak merasa acuh tak
Kehilangan kepercayaan dirim,
acuh
Terlihat depresi dan gelisah
•
Sakit kepala, Menarik diri dari
yang buruk
aktivitas sosial, teman-teman,
•
atau orangtua
pertumbuhan tinggi atau berat
Perkembangan
emosional
terlambat, menghindari situasi
tertentu
Memiliki
kebersihan
Memiliki
badan yang buruk
•
Kurangnya
pakaian
fisik yang dialami anak bisa terlihat
atau perlengkapan kebutuhan
dengan
anak lainnya
maupun bekas luka di tubuh.
•
Prestasi yang buruk di
sekolah
•
atau
perawatan
emosional
•
cedera,
lebam,
4. Kekerasan seksual
Ternyata, trauma akibat pelecehan
Kurangnya perawatan
medis
adanya
seksual tidak hanya dalam bentuk
kontak tubuh. Mengekspos anak pada
situasi seksual atau materi yang
Kelainan
emosional,
melecehkan secara seksual, walaupun
mudah marah atau frustrasi
tidak menyentuh anak, termasuk
•
dalam kekerasan atau pelecehan
Perasaan
ketakutan
atau gelisah
seksual pada anak. Sebagai contoh,
•
orangtua
Penurunan berat badan
tanpa sebab jelas
yang
mengejek
bentuk pertumbuhan
payudara anak
tidak sesuai dengan ukuran payudara
3. Kekerasan fisik
anak seusianya, terlebih dilakukan di
Salah satu jenis kekerasan yang
mungkin paling sering terjadi kepada
anak dari orangtua adalah kekerasan
fisik. Terkadang, orangtua dengan
sengaja melakukan kekerasan fisik
pada anak dengan maksud untuk
depan orang lain. Hal ini sudah
termasuk sebagai kekerasan seksual
terhadap anak. Sebagai orangtua,
sebaiknya Anda justru ajari anak
melindungi
diri
dari
kekerasan
seksual di luar rumah.
mendisiplinkan anak. Namun, cara
untuk
mendisiplinkan
anak
Di sisi lain, mengenalkan anak
sebenarnya tidak harus selalu dengan
dengan pornografi di usia yang belum
menggunakan
fisik,
seharusnya juga termasuk dalam
dibentak yang
bentuk kekerasan seksual, dilansir
seperti anak
kekerasan
sering
menyakitkan hatinya. Ada banyak
dari Mayo
cara lain yang lebih efektif dalam
kekerasan seksual yang dialami anak
mendisiplinkan anak tanpa harus
biasanya berupa punya penyakit
membuatnya
trauma
atau
menular seksual, masalah pada organ
meninggalkan
luka
pada
intim, hamil, nyeri saat berjalan, dan
kekerasan
lainnya. Dampak dari kekerasan yang
tubuhnya. Tanda-tanda
Clinic.
Tanda-tanda
terjadi pada anak. Menurut World
dipukul, dilempar benda keras, dan
Health
(WHO) ada
masih banyak lagi. Saat orangtua
beberapa dampak yang mungkin
sedang marah, ia bisa saja tidak
terjadi terhadap anak jika mengalami
menyadari
kekerasan.
dihadapinya adalah anak atau buah
Organization
bahwa
yang
sedang
hatinya. Hal ini bisa menyebabkan
Berikut dampak dari kekerasan pada
anak:
orangtua melakukan hal di luar
kendali yang bisa menyakiti fisik
1. Kekerasan pada anak berdampak
sekaligus batin anak.
3. Gangguan perkembangan otak
kematian
dan sistem saraf
Dampak kekerasan pada anak yang
mungkin terjadi adalah kematian. Jika
orangtua
melakukan
kekerasan
terhadap anak yang masih belum bisa
membela diri, bisa saja orangtua
terlalu keras memukul atau menyakiti
anak hingga anak kehilangan nyawa.
Tidak hanya itu, meskipun anak
sudah memasuki usia remaja, tetap
saja dampak kekerasan pada anak
yang satu ini masih bisa terjadi.
Apalagi jika orangtua tidak bisa
mengontrol amarahnya, bukan tidak
mungkin dapat berakibat fatal bagi
gangguan tumbuh dan kembang yang
sedang
dialami
Mengalami
masih
Meski tidak menyebabkan kematian,
dampak kekerasan terhadap anak
yang satu ini juga bukan dampak yang
yang
si
kecil.
saat
anak
sangat
belia tentu
dapat
mengganggu
proses
tumbuh
kembangnya,
termasuk
gangguan
pada
sistem
saraf,
pernapasan,
reproduksi, dan sistem imun. Bahkan,
kondisi
ini
bisa
menyebabkan
dampak berkepanjangan pada hidup
sang anak secara fisik dan juga psikis.
Hal
ini
juga
bisa
membuat
kognitif
anak
terhambat, sehingga bisa membuat
2. Luka atau cedera
Anak
oleh
kekerasan
perkembangan
anak.
baik.
Kekerasan juga bisa berdampak pada
mengalami
kekerasan di rumah sebagian besar
tentu mengalami luka-luka bekas
prestasi akademik anak di sekolah
menurun bahkan memburuk.
4. Sikap negatif pada anak akibat
kekerasan
Dampak lain yang juga tak kalah
berbahayanya dari kekerasan pada
anak adalah terbentuknya sikap buruk
Masalah yang dihadapi anak tidak
di dirinya. Hal ini bisa berupa banyak
hanya saat kekerasan terjadi, tapi juga
hal, misalnya anak suka merokok,
terkait masa depan anak. Umumnya,
menyalahgunakan alkohol dan obat-
kekerasan terhadap anak saat masih
obatan
kecil bisa saja membuatnya keluar
terlarang,
serta
perilaku
seksual yang menyimpang.
dari sekolah.
5. Dampak kekerasan terhadap anak
pada gangguan kesehatan
Healing Environment
Menurut Dijkstra (2009) dalam
Kekerasan kepada anak juga bisa
Putri,
mengakibatkan
berbagai
Widihardjo,
&
Wibisono
anak
mengalami
(2013), healing environment adalah
gangguan
kesehatan.
lingkungan fisik fasilitas kesehatan
Bahkan, gangguan kesehatan yang
yang
dapat
mempercepat
dialami anak biasanya cukup serius
pemulihan kesehatan pasien atau
seperti penyakit jantung, kanker,
mempercepat proses adaptasi pasien
diabetes, endometriosis, dan berbagai
dari kondisi kronis serta akut dengan
masalah kesehatan lain. Selain itu,
melibatkan efek psikologis pasien di
beragam dampak kekerasan pada
dalamnya. Penerapan konsep healing
gangguan kesehatan anak meliputi:
environment
pada
waktu
lingkungan
perawatan akan tampak pada kondisi
•
Perkembangan
otak
yang terbelakang
•
Ketidakseimbangan
antara
kognitif
spesifik,
berbahasa
Kesulitan
penglihatan,
yang
dalam
bicara
dan
pendengaran
•
Susah
pengurangan
focus,
pasien,
waktu
biaya
yaitu
rawat,
pengobatan,
pengurangan rasa sakit, pengurangan
stress
Gangguan
kesehatan
pengurangan
kemampuan sosial, emosional dan
•
akhir
atau
memberikan
perasaan
suasana
tertekan,
hati
yang
positif, membangkitkan semangat,
serta
meningkatkan
pengharapan
pasien akan lingkungan.
Susah
tidur,
Gangguan makan, Kecenderungan
melukai diri sendiri.
6. Masalah pada masa depan anak
Prinsip-prinsip
penerapan
healing environment pada desain
adalah
sebagai
berikut
berikut
(Subekti,
2007
dalam
Febriani
Kurniawati, 2007):
a.
penting
Desainnya
harus
mampu
mendukung proses pemulihan
baik
yang tepat, akan memiliki manfaat
fisik
maupun
psikis
dari
fasilitas
bangunan
tersebut. Desain pencahayaan dan
warna yang bagus dan cermat dapat
mendatangkan manfaat yang baik
bagi anak-anak yang memerlukan
seseorang.
b.
Akses ke alam.
c.
Adanya
rehabilitasi.
kegiatan-kegiatan
outdoor yang berhubungan
langsung dengan alam.
d.
Desainnya
diarahkan
pada
penciptaan kualitas ruang agar
suasana terasa aman,nyaman, dan
tidak menimbulkan stres.
Gambar 2 Pengaruh Warna, Teksture dan
Pencahayaan terhadap Healing Environment
Sumber: How the light reflectance, colour and
texture of walls and ceilings can create healing
environments, Evidence Space, 2019
Gambar 1 Bagan Healing Enviornment
Sumber: Konsep Healing Environment untuk
Pada ruang tidur merupakan ruang
Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah
yang memiliki privasi tinggi, tetapi
Sakit, 2019
Fasilitas
rehabilitasi
harus
menyediakan lingkungan terapeutik
di mana desain bangunan secara
keseluruhan
berkontribusi
pada
proses penyembuhan trauma pada
anak.
Lingkungan
dirancang
dengan
visual
baik,
yang
dengan
penggunaan warna dan pencahayaan
juga sebagai ruang untuk menjalin
ikatan antara penghuni. Sehingga satu
ruang tidur diisi tiga sampai empat
anak dengan pengaturan perabot yang
memberikan jarak antar area tidur
guna
menciptakan
rasa
kontrol
sekaligus privasi. Penataan latar
kamar mempertimbangkan karakter
anak yang ceria untuk itu dipilih
latar gambar alam dengan warna-
memudahkan sosialisi dan akses jalur
warna
sirkulasi menuju tapak yang tidak
yang
memberikan
efek
tenang dan nyaman seperti warna
biru, hijau, merah muda, dan coklat.
ramai untuk keamanan.
Berdasarkan penelitian Agnes van
den
Berg
beberapa
menyimpulkan
hal
di
bahwa
bawah
ini
mempengaruhi keadaan psikologis
seseorang:
•
Gambar 3 Ruang Belajar
Ventilasi udara segar dikaitkan
dengan peningkatan kesehatan
Sumber: Google.com
Ruang belajar difungsikan untuk
•
memfasilitasi karakter anak yang
berbeda-beda, sehingga pada ruang
Alam dapat mengurangi stres dan
rasa sakit
•
Keberadaan tanaman di suatu
belajar dibagi menjadi dua area, yaitu
bangunan dapat dikaitkan dengan
area belajar individu dan area belajar
peningkatan mood penghuni dan
kelompok. Area belajar indvidu
mengurangi penyakit fisik;
ditujukan untuk anak yang sulit
konsentrasi dan suka menyendiri,
sehingga area ini ditata dengan bilikbilik yang memungkinkan setiap anak
memiliki privasi dalam belajar. Area
belajar kelompok ditujukan untuk
membangun komunikasi antar anak
melalui
penataan
bangku
yang
melingkar.
Pertimbangan dalam pemilihan tapak,
mempertimbangkan
pencapaian,
klimatologi, view dan orientasi, dan
kebisingan.
Tapak
memenuhi
kriteria
yang
di
dipilih
antaranya
berada di dekat pemukiman untuk
•
Keheningan menjadi hal positif
pada suatu bangunan;
Gallardo,
Mathias
Ortiz,
:
Gabinete
Bertha
Peronni
Konstruksi
de
Arquitectura
Luas Area
: 13.800 m2
Lokasi
: Lambare Paraguay
Pusat Rehabilitasi Anak Telethon di
Paraguay ini berusia 30 tahun.
Bangunan ini dibangun dari insiatif
masyarakat sekitar yang memiliki
kepedulian sosial yang tinggi.
Gambar 4 Pengaruh Unsur Alam pada Healing
Environment terhadap Kesembuhan
Sumber: Konsep Healing Environment untuk
Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah
Sakit, 2019
4.
Hasil dan Pembahasan
Gambar 6 Siteplan
Sumber: Archdaily.com
Teleton Children’s Rehabilitation
Center
Gambar 5 Teleton Children's Rehabilitation
Center
Sumber: Archdaily.com
Arsitek
Mercedes
:
Bertha
Peña,
Gonzalez,
Salvatore
Gambar 7 Denah
Sumber: Archdaily.com
Vicidomini,
Paolo
Oliva,
Jorge
kekangan
atau
penggunanya
kebebasan
yang
bagi
diwujudkan
dengan:
•
Pemilihan Material
Gambar 8 Façade
Sumber: Archdaily.com
Pusat
rehabilitasi
Teleton
ini
menyediakan program pendidikan
fisioterapi
yang
betujuan
untuk
Gambar 9 Eksterior Teleton Rehabilitation
Sumber: Archdaily.com
meningkatkan pemahaman publik
tentang disabilitas mental dan fisik.
Bangunan yang berada di perbatasan
ibukota Asunción dan kota Lambaré
ini berkonsep seperti sekumpulan
bebatuan
rimbun.
ditengah
konsep
taman
yang
bangunan
yang
tekesan landai menjadi salah satu
point of view di tengah perkotaan.
Bangunan utama tersusun menjadi 2
Gambar 10 Kolam Renang
sisi yang dipisahkan oleh halaman.
Sumber: Archdaily.com
Bangunan utama ini berisi ruang
konsultasi,
ruang
bermain
dan
material batu bata, keramik dan
fasilitas fisioterapi.
Teleton’s
Children
Rehabilitation
merupakan pusat rehabilitasi bagi
anak-anak,
dimana
bangunan
dibangun dan didesain berdasarkan
keinginan
Pada bangunan ini menggunakan
masyarakat
sehingga
memberikan kesan tidak adanya
puingpuing
bangunan.
Pemilihan
material ini karena ingin memberikan
nilai menghormati dari setiap barang
yang dimiliki, memberikan perasaan
bahwa adanya sesuatu kerusakan
masih dapat diperbaiki selama ada
niat dan menyatu dengan alam.
• Suasana Bangunan
Gambar 14 Ruang Terapi
Sumber: Archdaily.com
Gambar 11 Pencahayaan Area Kolam Renang
Suasana
Sumber: Archdaily.com
dengan
bangunan
pemilihan
ditimbulkan
warna
pada
bangunan dimana warna-warna alami
yang dihasilkan oleh material tetap
dipertahankan. Hal ini sebagai upaya
untuk menanamkan sisi keaslian
apabila
Gambar 12 Ruang Asesmen
bangunan
tunjukkan
dapat
memberikan keindahan tersendiri dan
Sumber: Archdaily.com
Suasana
di
ditimbulkan
mempengaruhi psikologis anak.
pada
Pemilihan interior yang berwarna
bangunan dimana warna-warna alami
warni juga menjadi poin yang penting
yang dihasilkan oleh material tetap
pada interior Teleton Children’s
dipertahankan. Hal ini sebagai upaya
Rehabilitation Center. Hal ini guna
untuk menanamkan sisi keaslian
meningkatkan suasana keceriaan pada
apabila
anak.
dengan
pemilihan
di
warna
tunjukkan
dapat
memberikan keindahan tersendiri dan
•
Bentuk Bangunan
mempengaruhi psikologis anak.
Gambar 13 Koridor Ruang Kelas
Sumber: Archdaily.com
Gambar 15 Potongan
Sumber: Archdaily.com
lainnya.
Lembaga
ini
berbasis
institusional (dalam panti).
Terdapat beberapa pelayanan yang
disebut PROGRES 5.0 antara lain:
• ProGres A
Program Rehabilitasi Sosial Anak
• ProGres PD
Program
Rehabilitasi
Sosial
Penyandang Disablilitas
• ProGres TS KPO
Gambar 16 Ruang Baca
Program Rehabilitasi Sosial Tuna
Sumber: Archdaily.com
Bangunan dibuat berbentuk dinamis
Sosial
dan Korban
Perdagangan
dan berlubang sehingga anak merasa
Orang
dapat menembus banyak kejahatan
• ProGres KP Napza
yang ada melalui banyaknya lubang
Program Rehabilitasi Sosial Korban
yang ada pada batu bata, bentuknya
Penyalagunaan Napza
yang dinamis mengajak untuk berfikir
• ProGres LU
diluar dari kebiasaan dan mendorong
Program Rehabilitasi Sosial Lanjut
agar anak melakukan kegiatan yang
Usia
lincah.
Fasilitas-fasilitas utama yang terdapat
pada Balai Rehabilitasi Handayani ini
BRSAMPK Handayani Jakarta
memiliki
Balai rehabilitasi sosial anak yang
standar
kesesuaian
pusat
karakteristik
rehabilitasi
pada
umumnya.
membutuhkan perlindungan khusus
Handayani di Jakarta adalah Pusat
Pelayanan dan Rehabilitasi bagi anak
yang
khusus
memerlukan
(AMPK)
perlindungan
termasuk
di
dalamnya Korban Penyalahgunaan
Napza,
HIV/AIDS,
dan
AMPK
Gambar 17 Ruang Konseling
Sumber: website BRSAMPK Handayani
Pada
ruang
konsultasi
disajikan
ruangan yang ceria tanpa ada unsur
yang
berlebihan
agar
tetap
mengutamakan kenyamanan anak
saat
melakukan
konseling.
Dilengkapi furnitur yang cenderung
“playable” untuk membuat anak jauh
lebih nyaman.
Gambar 19 Ruang Asesmen
Sumber: website BRSAMPK Handayani
Salah satu ruang yang krusial pada
banguan rehabilitasi
ialah ruang
asesmen
ruangan
anak.
Di
ini
didesain khusus untuk asesmen dan
terapi pada anak. Pemilihan warna
ruang dan furnitur yang berwarna
Gambar 18 Ruang Tunggu
Sumber: website BRSAMPK Handayani
warni menjadikan unsur yang ceria
yang
berpengaruh
pada
tumbuh
Di ruang tunggu dilengkapi dengan
kembang dan terapi pada anak dengan
unsur alami seperti lantai dengan
trauma kekerasan dll. Ruangan ini
tekstur
juga dilengkapi fasilitas permainan
kayu
agar
menciptakan
akustik ruang yang nyaman dan
edukatif.
meningkatkan kerileksasian di ruang
tersebut. Pada ruangan ini dilengkapi
dengan Smart TV, buku dan alat ukur
beban dan tinggi badan.
Gambar 20 Ruang Terapi
Sumber: website BRSAMPK Handayani
• How the light reflectance, colour
and texture of walls and ceilings
can create healing environments,
Evidence Space, 2019
• Healing
Architecture:
Hospital
Design and Patient Outcomes, Lou
Podbelski, 2017
• Kurniawati, Febriani.
“Peran
Gambar 21 Ruang Observasi
Healing Environment
terhadap Proses Penyembuhan”.
Sumber: website BRSAMPK Handayani
Di ruang terapi, dilengkapi dengan
• Konsep
one way mirror agar dapat terpantau
untuk
langsung melalui ruang observasi. Di
Penyembuhan
ruang ini diberikan ruang seprivat
Sakit, 2019.
mungkin dengan pencahayaan yang
Healing
Pasien
perasaan relax dan anak lebih leluasa
Design Guide, 2016
demi kesembuhan trauma pada anak.
di
ruang
observasi,
berfungsi untuk memantau segala
kegiatan
yang
ada
di
balai
design
and
rehabilitasi.
DAFTAR PUSTAKA
•
Evidence-based
healing environments, Joren van
Dijk, 2017
• Gaines, Kristi S. Curry, Zane D.
2011. “The Inclusive Classroom:
The Effect of Color on Learning
and Behavior”.
Proses
Rumah
• VA Healing Environments Design
Guidelines,
untuk menjalani terapi yang diberikan
Environment
Mendukung
tidak terlalu terang agar terciptanya
Sementara
2007.
Whole
Building
Download