Uploaded by sustiawati_25

MAKALAH ETOK

advertisement
MAKALAH
OLAHRAGA ATLETIK
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Disusun Oleh :
Nama
: Anton Bahrul Alam
No. Absen : 06
Kelas
: XI TKR 2
SMK PGRI 2 PALIMANAN
2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat
dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa perubahan dari alam
jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat dijadikan referensi bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini
penulis mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
Cirebon, 21 Juni 2020
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................. 5
A.Pengertian Atletik ........................................................................................ 5
B. Perkembangan Atletik di Indonesia ............................................................. 6
C. Macam-macam Cabang Atletik ................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 15
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga,
dimana gerakan gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan
lempar sebagian besar ada pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah
menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran di
bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam,
diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah
100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan
1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon (42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah
tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat
jangkit. Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start
melayang. Yang bukan merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak
menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi
tidak hanya mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan
potensi diri di dalam atletik itu sendiri.
B. Rumusal Masalah
1.
Apa Pengertian Atletik?
2.
Bagaimana Perkembangan Atletik di Indonesia?
3.
Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian Atletik
2.
Mengetahui Perkembangan Atletik di Indonesia
3.
Memahami Cabang Cabang Atletik
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang
olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar
yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari
semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsurunsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
B. PERKEMBANGAN ATLETIK DI INDONESIA
Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda,
pada tanggal 12 Juli 1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi
nama NIAU (Nederland Indische Atletiek Unie). Pengurus dan
atlit-
atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda-pemudi bangsa Belanda atau
Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain
Muhammad Noerbambang pelari 100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8
detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi dengan prestasi lompatan
mencapai 1,80 meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi
lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September
1950 didirikan organisasi atletik yang diberi nama dengan PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan didirikannya PASI ini
adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh masyarakat Indonesia
dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang
konstuktif untuk pembinaan cabang olahraga tersebut.
5
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo
diselenggarakan
keolahragaan
kongres
di
yang
bertujuan
Indonesia.
Hasil
untuk
kongres
menghidupkan
kembali
tersebut
terbentuk
Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas
Pertama PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON).
PON yang pertama diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September
1948, yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia I (Ir.
Soekarno) dan juga
dihadiri
oleh Wakil Presiden beserta para Menteri
Kabinetnya.
Cabang olahraga atletik merupakan dasar –d asar setiap cabang olahraga
lain. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor
atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang olahraga atletik dapat
dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan istilah
"Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan,
Jonath dkk (1987 : 1) menjelaskan sebagai berikut :
Atletik yang sedang berkembang sekarang merupakan inti dari pesta
Olympiade dan merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan
cabang olahraga lain. Latihan atletik juga merupakan sarana yang baik untuk
meningkatkan kemampuan fisik dalam mencapai prestasi yang optimal. Dengan
latihan atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan sistem jantung-paru,
peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi
dasar untuk fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak
otot, dan koordinasi. Merujuk pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain mencapai prestasi yang
tinggi, juga dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan
dan sistem pensarafan. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif
atau dapat diadu, dan meliputi
beberapa
nomor
lomba
yang terpisah
berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti berjalan, berlari, melompat
dan melempar.
Pada awal mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur umumnya
diakui telah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade
Purba. Selain membantu memelihara
keadaan
kesegaran
jasmani dan
6
mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga memberikan lahan riset
tentang gerak tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang
tepat dalam proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).
Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik
merupakan cabang olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir
bersamaan dengan adanya manusia di muka bumi ini. Dalam hal ini Arma (1985
: 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh
dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik sama tuanya
dengan mulai adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan
lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang paling asli dan paling wajar dari
manusia, dalam mempertahankan proses kehidupan sehari-hari.
Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping
merupakan salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya
dan
disebut
juga
sebagai
induk
dari
semua
cabang
olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak
yang sangat penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia
pada zaman purba maupun pada zaman modern ini.
Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia purba sebagai upaya
mempertahankan diri dari lingkungan alam
waktu
itu.
Manusia
purba
melakukan
yang kurang bersahabat pada
gerak
lari,
lompat
dan
lempar hanya untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk
mendapatkan binatang buruan demi kelangsungan hidupnya. Sedangkan pada
manusia zaman modern ini gerak - gerak atletik selain dipergunakan untuk
proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses
pencapaian
prestasi
olahraga
atletik.
Prestasi
yang
diperoleh
juga
akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun bagi negara naungannya.
Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan - keuntungan moril maupun
material lainnya.
C. Macam-Macam Cabang Atletik

Lari

Lompat, Loncat
7

Lempar,dan

Tolak.
D. Penjelasan Cabang Atletik
1.
LARI
Macam-macam lari :
a.

Jarak pendek

Jarak Menengah

jarak Jauh.

Halang Rintang

Estafet
Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak
yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek
terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang
harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga
yang harus dibutuhkan. Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah:
star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :

Star berdiri (standing start)

Star jongkok (crouching start)

Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III
dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
b.
Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan
gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah,
kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak
dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:

Badan harus selalu rilaks atau santai.

Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
8

Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.

Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,
panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut
cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan
tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan
sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu
dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
c.
Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas,
5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan
diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan
bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringanringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan
langkah juga makin kecil.
d.
Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan
melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;

Rintangan Gawang

Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m,
tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus
memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
1.
Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari
yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelaripelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan
gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat
menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya.
Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
9
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah
sebagai berikut :
a.
Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air.
Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di
atas gawang pada ujung kaki.
b.
Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada
gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan
sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke
depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c.
Pada
saat
melayang,
tangan
digunakan
untuk
menjaga
keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan
permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d.
Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak
air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat
sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong
ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
e.
Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam
satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua,
ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan
dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat
dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter
dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2.
LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar
yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang
10
pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masingmasing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan
cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di
lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang
bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal
dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event
Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai
lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan
lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar
30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan
(acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung
pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping
memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan
dari tolakan kaki atau tumpuan. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering
diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
d.
Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua
kaki,arah geraknya kedepan, Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau
melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, doublekaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk
menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis,
fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah
bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan
kicks butt. Contoh dalam loncar jauh.
11
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a.
Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800
gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang
2,30 m.
1) Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam

Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr

Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
2) Cara memegang lembing

Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas

Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah

Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing
diluruskan
3) Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
4) Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b.
Lempar Cakram
Lempar cakram
adalah salah satu
cabang olahraga
atletik.
Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk lakilaki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I
tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya
yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan
memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki
12
kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan
ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas
dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya
cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu
rotan

Diawali dgn sikap tegap

langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan

lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang
ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu

langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti
gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan
tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram, pegang dengan buku ujung jari2 tangan, ibu
jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke
dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang
di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram
direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas.
Gerakan lempar cakram ada 3 tahap dalam melempar cakram :
1.
Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan
kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian
ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn
cara menyangganya
2.
pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram
di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas
(membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3.
penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat
pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan
ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga
keseimbangan badan.
4.
TOLAK
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan
13
suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yang sejauhjauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat
3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari
Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal,
dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada
kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
Cara memegang, peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari
pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titiktitik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu
jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di
posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus
didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus
setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah
dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau
terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran
lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat
peluru:

Untuk senior putra = 7.257 kg

Untuk senior putri = 4 kg

Untuk yunior putra = 5 kg

Untuk yunior putri = 3 kg
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang
olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar
yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak
B. Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai
karakter dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus
memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak
latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka
dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalanpersoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan
harmonis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT.
Sastra Hudaya : Jakarta.
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam
Masyarakat. Dep. P & K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta.
Askas, R.A. 1971. Pedoman Latihan Atletik.
PT.
Enka Parahiyangan :
Jakarta.
Benhard, G. 1986. Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit
dan Loncat Galah. Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang.
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta.
Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga
dan Umum. Pioneer : Bandung.
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda
Jaya Putra : Jakarta.
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung.
Nossek, J. 1982. General Theory of Training. National Institute for Sports,
Pan African Press Ltd : Logos.
Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi : Jakarta.
16
Download