Uploaded by User93769

Analisis-SWOT

advertisement
ANALISIS SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threats)
UKM (Usaha Kecil Menengah)
Gampong Meunasah Mesjid, Leupung, Aceh Besar
Oleh
Ismi Fadhliati
Desa Meunasah Mesjid adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Leupung, Aceh Besar. Desa ini merupakan wilayah yang terkena tsunami pada
tanggal 26 Desember 2004. Saat itu, desa ini rata dengan tanah karena dihantam
gelombang tsunami, banyak warga desa ini yang meninggal akibat bencana tersebut.
Kebanyakan warga yang mendiami Desa Meunasah Mesjid saat ini adalah
masyarakat pendatang yang berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh Jaya, Aceh
Pidie, Aceh Selatan, dan juga dari luar provinsi Aceh, seperti Medan dan Bengkulu.
Meski begitu, masih ada masyarakat asli dari Desa Meunasah Mesjid yang selamat
dari bencana tsunami. Mereka lah yang menjadi saksi ketika musibah tsunami dating
menghancurkan desa mereka, mereka menyimpan kenangan dalam bentuk cerita yang
diwariskan kepada anak cucu mereka sebagai salah satu sejarah penting di Desa
Meunasah mesjid.
Bangkit dari dahsyatnya musibah tsunami, kini Desa Meunasah Mesjid telah
mampu berdiri kembali. Desa Meunasah Mesjid menjadi desa indah, dengan banyak
sekali potensi wisata yang dapat dikembangkan. Desa ini terletak di pesisir pantai dan
dikelilingi oleh pegunungan. Pantai yang masih asri, menjadi salah satu potensi yang
dapat dikembangkan di desa ini untuk menjadi salah satu desa wisata.
Banyaknya potensi desa ini untuk dikembangkan menjadi tempat wisata menarik
minat saya untuk melakukan Analisis SWOT. Sasaran analisis SWOT yang saya
lakukan adalah UKM berbasis wisata yang mungkin dapat dikembangkan oleh warga
Desa Meunasah Mesjid. Salah satu UKM wisata yang telah dimiliki oleh warga Desa
Meunasah mesjid adalah wisata pemandian Brayeung, masih banyak tempat-tempat
lain yang bisa dikembangkan menajdi desa wisata.
Perekonomian di desa ini tergolong dalam perekonomian menengah ke bawah.
Masyarakat di sini memiliki profesi yang beragam, seperti petani, nelayan, PNS, dan
wirausaha. Ada beberapa UKM yang terbentuk di desa ini, UKM ini adalah usaha
pribadi milik warga Meunasah mesjid. UKM ini hanya usaha kecil-kecilan milik
warga, konsumennya adalah wrga desa ini sendiri.
Perekonomian desa ini dapat ditolong dengan memanfaatkan potensi wisata yang
ada di desa ini, dengan membentuk UKM-UKM yang berbasis wisata. Akan banyak
wisatawan yang dating ke desa ini, sehingga pendapatan bagi warga juga bisa
bertambah. Tujuan saya melakukan analisis SWOT UKM wsiaata ini adalah agar
warga Meunasah mesjid nantinya dapat mengembangkan potensi-potensi wisata yang
dimiliki oleh desa mereka dengan membentuk UKM-UKM dalam bidang pariwisata,
sehingga menghasilkan pendapatan dan juga lapangan kerja baru bagi mereka, dan
juga pasar yang lebih luas, dengan datangnya wisatawan-wisatawan dari luar daerah.
UKM
(Usaha Kecil Menengah)
Pengertian UKM (Usaha Kecil Menengah)
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu
ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria Usaha Kecil Menengah (UKM)
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu
Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum,
atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Peranan UKM dalam Masyarakat
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah
terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun
1997. Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan pada
usaha kecil dan menengah.
Banyak
sudah
upaya
dan
langkah-langkah
pemerintah
menyangkut
pemberdayaan pada usaha kecil dan menengah dalam lima tahun terakhir ini.
Kebijakan pemerintah untuk berpihak kepada UKM itu merupakan langkah yang
sangat tepat guna membangkitkan perekonomian bangsa dan negara.
Di negara-negara majupun, baik di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia,
UKM lah yang menjadi pilar utama perekonomian negara. Keadaan itu hanya
mungkin terjadi karena pemerintahan daripada negara-negara tersebut mempunyai
kebijakan yang mendukung terciptanya kondisi dimana usaha kecil menengah mereka
menjadi sangat sehat dan kuat.
Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai
suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor
industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang
melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan dalam
meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada. Dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang
mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya
berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional
maupun modern.
Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap
perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta . Departemen Koperasi dan UKM.
Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan
hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan
dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar.
Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja
yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya
sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di
semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.
Dan saat ini UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk
Indonesia. Selama ini UKM terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan
dan tetap dinamis. Kita perlu melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh
manfaat dari ASEAN Economic Forum (AEC) untuk mewujudkan sasaran ASEAN
yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi.
Berikut ini adalah UKM-UKM milik warga yang ada di Desa meunasah Mesjid
Nama usaha
:
Warung Bu Zuhra
Nama Pemilik
: Bu Zuhra
Tahun dibangun
: 2004
Jenis Usaha
: Kuliner, Makan
siang dan malam,
Gorengan.
Penghasilan
: Rp300.000/hari
(tergantung pada
permintaan)
Nama Usaha
: Warkop Nasabe
Nama Pemilik
: Asmadinar
Tahun dibangun
: 2007
Jenis usaha
: Warung Kopi
Penghasilan
: Rp500.000/hari
Nama Usaha
: Kios Mahdi
Nama Pemilik
: Siti Sarah
Tahun dibangun
: 2014
Jenis Usaha
: Kios kecil menjual
jajanan anak-anak
dan keperluan
rumah tangga.
Penghasilan
: Rp70.000/hari
Nama Usaha
: Kios MB (Mita
Bacut)
Nama Pemilik
: Hj. Zuhra
Tahun dibangun
: 2008
Jenis Usaha
: Kios kecil menjual
jajanan anak-anak
dan keperluan
rumah tangga.
Penghasilan
: Rp800.000/hari
Analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, and Threats)
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and
Threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Analisis SWOT UKM Desa Meunasah Mesjid
Setelah mengamati desa ini dan menganalisisnya dalam Analisis Swot, berikut
adalah hasil analisis saya dalam bentuk matriks analisis SWOT.
Dari hasil analisis tersebut saya menyimpulkan bahwa:
1. Gampong Meunasah Mesjid memiliki kesempatan yang sangat besar untuk
dikembangkan menjadi desa wisata.
2. Hal penting yang harus dilakukan adalah merubah mindset masyarakat yang
menganggap bahwa tempat wisata adalah tempat yang banyak dijadikan oleh
para wisatawan untuk berbuat maksiat.
3. Masyarakat harus mampu menerima perubahan, karena setiap daerah wisata
boleh memiliki ciri nya tersendiri, masyarakat bisa mengembangkan tempat
wisata yang bernuansa islami.
4. Apabila potensi wisata bisa dikembangkan, dengan sendirinya masyarakat
akan mendapatkan peluang untuk membangun usaha-usaha kreatif untuk
mendukung tempat wisata dan juga untuk menambah pendapatan masyarakat
itu sendiri.
5. Dengan adanya UKM (Usaha Kecil Menengah) masyarakat akan memiliki
wadah untuk menyalurkan keahliannya, dan juga mendapatkan penghasilan
tambahan.
6. Memanfaatkan peran pemerintah yang terus mencanangkan kegiatan ekonomi
kreatif, masyarakat akan lebih mudah untuk membuka usaha baru.
Matriks Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)
UKM
Kondisi Internal
1.
2.
3.
Kondisi Eksternal
4.
Opportunity
(Peluang)
1.
1. Saat ini banyak para wisatawan yang
semakin tertarik dengan wisata alam.
2. Banyak jenis usaha yang bisa
dilakukan untuk menjalankan program
desa wisata.
3. Pemerintah semakin mendukung
Usaha Kecil Menengah dalam rangka
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Threats
(Ancaman)
1. Banyak tempat wisata lain yang kini
mulai mengembangkan wisata
berbasis alam.
2. Biaya-biaya yang mungkin timbul
saat pembentukan usaha dan saat
menjalankan usaha tersebut.
2.
3.
4.
Strength
(Kekuatan)
Banyaknya potensi wisata alam yang bisa
dikembangkan.
Adanya Sumber Daya Manusia yang bisa
mengelola potensi tersebut.
Keahlian khusus yang dimiliki oleh
masyarakat untuk dijadikan sebuah usaha.
Gampong Meunasah Mesjid terletak dilokasi
strategis, yaitu di pesisir pantai dan diantara
pegunungan.
Strategi
SO
Semakin meningkatkan fokus pada
pengembangan wisata yang berbasis alam.
Meningkatkan kemampuan SDM yang
dimiliki desa.
Menanamkan jiwa wirausaha dalam diri
masyarakat desa seingga tergerak untuk
membentuk usaha.
Memanfaatkan peran pemerintah dalam
menjalankan usaha.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Strategi
ST
1. Membuat tempat wisata yang unik, yang
berbeda dari tempat lain.
2. Membentuk-usaha-usaha unik yang kreatif
untuk menarik minat konsumen.
3. Memanfaatkan sumber daya yang ada sebaikbaiknya untuk menekankan biaya.
1.
2.
Weakness
(Kelemahan)
Masyarakat masih belum ingin
mengembangkan potensi desa nya untuk
menjadi desa wisata.
Sumber Daya Manusia masih terbilang
minim, karena sebagian berdomisili di luar
desa.
Masyarakat belum bisa menerima
perubahan.
Fasilitas belum memadai.
Strategi
WO
Memotivasi masyarakat untuk
memanfaatkan potensi yang ada.
Memanfaatkan SDM yang ada untuk bisa
menjalankan usaha dalam bidang
pariwisata.
Memperkenalkan kepada masyarakat bahwa
menjadi desa wisata tidak selalu bersifat
negative, bisa juga menjadi desa wisata
islami.
Membuat fasilitas yang lebih baik dengan
meminta bantuan dari pemerintah.
Strategi
WT
Studi banding ke tempat wisata lain untuk
meningkatkan motivasi masyarakat dan
menilai kekurangan tempat lain untuk
menjadikan tempat wisata kita menjadi
lebih baik.
Membuat fasilitas alternative yang unik dari
sumber daya yang sudah ada.
Dari hasil analisis saya, berikut adalah potensi-potensi wisata di Desa Meunasah
Mesjid yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata yang dikelola melalui
UKM-UKM wisata oleh warga Desa Meunasah Mesjid.
1. Wisata ke pantai.
Awalnya
Gampong
Meunasah
Mesjid
belum
memiliki
track
yag
menghubungkan dari desa ke pantai. Desa dan pantai di hubungkan oleh
sebuah sungai, namun tidak ada alternative untuk menyebrangi sungai
tersebut. Membuat track baru dari desa ke pantai merupakan salah satu
program kelompok KKN PPM 32 di Gampong Meunasah mesjid. Setelah
berkonsultasi dengan masyarakat, akhirnya kelompok KKN dan masyarakat
memutuskan untuk membuat sebuah rakit yang dapat membawa masyarakat
dari desa ke pantai.
Gambar 1. Rakit yang akan digunakan untuk menyebrangi sungai menuju ke pantai
Ini merupaka sebuah peluang emas bagi masyarakat untuk memanfaat hal ini
menjadi penghasilan. Para wisatawan tentunya akan tertarik untuk
mengunjungi pantai, terlebih lagi, pantai ini pada saatnya akan di datangi oleh
penyu-penyu yang akan bertelur. Untuk fasilitas penyebrangan menggunakan
rakit juga merupakan hal unik yang bisa dimanfaatkan untuk menarik minat
masyarakat.
Gambar 2. Pantai yang berada di seberang sungai
2. Wisata pemandian Brayeung
Wisata pemandian Brayeung adalah sebuah wisata milik Desa Meunasah
mesjid yang sudah dienal oleh masyarakat. Namun setelah melakukan survey
beberapa kali ke sana, saya menemukan kekurangan dari tempat wisata ini,
yaitu fasilitas yang kurang memadai, khususnya tempat unutk mengganti
pakaian. Mungkin bisa dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
ini, karena tempat mengganti pakaian adalah tempat yang sangat penting bagi
sebuah tempat wisata yang menyediakan wisata pemandian.
Gambar 3. Wisata pemandian Brayeung
3. Wisata pemancingan
Gambar 4. Sungai yang bisa dijadikan sebagai tempat pemancingan
Sungai yang menghubungkan desa ke pantai inni bisa dimanfaatkan untuk
menjadi sebuah wisata pemancingan. Masyarakat bisa membuat usaha tempat
pemancingan. Lokasi nya sangat bagus, terlebih lokasi ini dekat dengan
tempat untuk beribadah, sehingga para wisatawan akan lebih nyaman saat
berwisata. Saya juga melihat banyak sekali ikan yang berada di sungai ini.
Jadi hal ini merupakan peluang yang sangat baik untuk dikembangkan.
4. Wisata kuliner
Banyak makanan khas yang merupakan asli dari Gampong Meunasah mesjid,
Leupung yang bisa dijadikan ikon untuk desa ini. Potensinya adalah ibu-ibu
yang tinggal di desa ini. Ibu-ibu bisa membuka usaha rumah makan yang
menyediakan makanan-makanan khas dari desa ini. Untuk lokasi usaha, desa
ini memiliki tempat yang sangat strategis, sungai yang membentang di
sepanjang desa bisa dimanfaatkan untuk menjadi sebuah tempat untuk
membangun usaha kuliner, misalnya dengan membuat rumah makan
terapung. Para wisatawan pasti akan tertarik.
Gambar 5. Sungai yang sangat cocok dijadikan lokasi untuk cafe terapung
Gambar 6. Contoh cafe terapung
5. Wisata edukasi
Karena letak desa yang berada di antara pegunungan, banyak profesi
masyarakat yang bekerja sebagai petani. Persawahan dan perkebunan bisa
dijadikan sebagai tempat wisata edukasi bagi anak-anak sekolah yang ingin
mempelajari bagaimana cara menanam padi, sayuran, dan lain-lainya.
Gambar 7. Sawah yang bisa dijadikan tempat wisata edukasi
6. Home Stay
Apabila desa ini nantinya menjadi sebuah tempat wisata, maka hal yang
penting lainnya adalah tempat untuk beristirahat. Setelah melihat-lihat desa
ini, kami menemukan bahwa banyak sekali rumah kosong yang ditinggal oleh
penghuninya. Rumah-rumah ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat
peristirahatan sementara bagi wisatawan. Kekurangannya adalah masyarakat
akan berpikiran negative untuk tampat penginapan. Jadi masyarakat perlu
mengetahui bahwa home stay berbeda hal nya dengan sebuah hotel.
Wisatawan yang menempati kome stay harus mengikuti peraturan-peraturan
pemilik home stay tersebut. Jadi masyarakat bisa langsung memantau para
wisatawan tersebut. Penyewaan home stay ini bisa menjadi sumber
pendapatan yang cukup lumayan bagi masyarakat.
Gambar 8. Rumah kosong yang bisa dijadikan Homestay
Demikian hasil analisis dari saya, semoga bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Harapan saya adalah semoga desa Meunasah mesjid dapat menjadi
desa wisata yang berbasis tempat wisata islami, dan semakin banyak eluang-peluang
usaha yang bisa dilakukan oleh masyarakat unutk menyalurkan keahliannya dan
untuk mendapatkan penghasilan baru maupun pengasilan tambahan.
Ismi Fadhliati
Download