Uploaded by jeremiafrandyapitalau

Poster Epidemiologi dan Kes.Mas

advertisement
Penyakit
helminthiasis,
adalah
penyakit yang disebabkan oleh
cacing atau helminth. Yaitu cacing
golongan Soil Transmitted Helminths
(STH) yaitu cacing yang ditularkan
melalui tanah.
Penyakit kecacingan usus merupakan salah satu
penyakit infeksi yang terabaikan/Neglected
Infectious Disease (NIDs) dan masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi
Utara
Resiko besar Infeksi Soil Transmitted Helminths :
orang dewasa yang tinggal di daerah kumuh,
sanitasi buruk, orang dengan immunodefisiensi, dan banyak beraktivitas dengan
tanah.
Orang dewasa di Sulawesi
Utara positif helminthiasis
(Sorisi, 2020).
Hasil pemeriksaan (Sorisi,2020) Dari 40
sampel tinja yang diperiksa, 20 sampel
(50%) positif terinfeksi cacing.
Kepadatan
Kepadatan penduduk,
penduduk, kondisi
kondisi
geografis,
dan
iklim
juga
geografis, dan iklim juga
berpengaruh
berpengaruh terhadap
terhadap
penularan
penularan cacing
cacing
usus.
usus.
4
Jenis cacing yang di temukan
dalam sampel adalah
Ascaris lumbricoides (5%),
Cacing tambang (35 %) , dan
Strongiloides stercoralis (7,5%).
Telur berkembang
menjadi embrio
Manusia tertular
melalui mulut
Penderita yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala yang
mencolok, dan dapat menyebabkan
Penurunan kondisi
kesehatan, gizi, kecerdasan,
dan produktivitas kerja.
1
Proses
Ascaris dewasa di pematangan telur
pada tanah
usus halus
3
Telur keluar
Bersama feses
Upaya pencegahan
•
•
•
Melaksanakan prinsip
kesehatan
lingkungan yang
baik.
Membuat kakus
untuk menghindari
pencemaran tanah
dengan tinja
penderita,
Mencegah telur
cacing dengan selalu
memasak makanan
dan minuman
Untuk
2
memaksimalkannya diperlukan
Fasilitas sanitasi
lingkungan yang
memadai
diperlukan,
kebersihan diri
yang baik,
pendidikan dan
kondisi sosial
ekonomi
terpenuhi, dan
budaya hidup
sehat.
Hasil skrining ekstrak tanaman herbal etanol 96%,
menunjukkan bahwa secara biji alpukat, rimpang temu
putih, biji pare, buah mengkudu dan buah pinang
berpotensi sebagai obat cacing nematoda yang efektif
dan efisien.
Kandungan saponin,
tanin, flavonoid, dan
alkaloid.
Pada Ekstrak biji alpukat 1% menunjukkan memiliki
aktivitas anthelmintik (ovisidal, larvasidal dan
vermisidal), (Ekawasti,2020)
Download