Uploaded by fauzanaluthfia99

Resume tata tulis karya ilmiah

advertisement
Resume Tata Tulis Karya Ilmiah
Pertemuan 1
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Anni Faridah, M.Si
Sari Mustika,S.Pt, M.Si
Nama : Fauzana Luthfia
Nim : 18075103
Ilmu kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
Universitas Negeri Padang
2020
A. Definisi karya ilmiah

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan)
yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan penengatahuan orang
sebelumnya(Setiawan, 2010 : 51).

karya ilmiah adalahlaporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajianyang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidahdan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Fakta yang digunakan dalam karangan ilmiah merupakan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya serta ditulis secara ilmiah menurut prosedur penulisan ilmiah.
Selain itu, fakta umum juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menyusun kesimpulan.
Contoh fakta yang bersifat ilmiah :
a. Setetes air terdiri atas molekul-molekul air, yang tiap molekul terdiri atas dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan sebagian besar gas karbon monoksida yang
membahayakan kesehatan.
c. Jumlah sudut segitiga sama dengan dua sudut siku-siku.
d. Panas matahari dapat diubah menjadi listrik, dan sebagainya.
Contoh fakta non-ilmiah:
a. Hulu sungai Brantas mengalir melalui perkebunan yang indah
b. Orang Batak lebih ulet daripada orang Jawa
c. Pacarku lebih cantik dari pada pacarnya.
Kalimat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai landasan karangan ilmiah karena
terdapat pendapat pribadi yang belum tentu sama dengan penilaian oranglain. Tidak
hanya berdasarkan fakta umum, karangan ilmiah juga disajikan dengan mengikuti
kaidah, prosedur, dan metodologi penulisan yang baik dan benar.
B. Fungsi Karya Ilmiah
Fungsi karya ilmiah pada dasarnya untuk meningkatkan keterampilan membaca dan
menulis.
Berlatih
mengintegrasikan
gagasan
dan
menyajikan
secarasistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual. Setiap karya ilmiah yang
ditulis, memiliki fungsinya sendiri-sendiri dalam misi penyampainnya.
Miyanti (2014:37) menyebutkan tiga fungsi utama karya ilmiah,yakni:
1. Penjelaasan (Explanation)
Sebuah karya ilmiah akan memberikan penjelasa, gambaran, serta pemahaman yang
tegas dan lugas pada sebuah permasalahan (Miyanti, 2014:37).Setiap permasalahan yang
dibahas di dalam karya ilmiah dijelaskan dengan detaildan tanpa ada yang ditutupi. Setiap
opini dalam karya ilmiah selalu berdasarkan pada teori yang kuat sehingga mendukung
opini tersebut.
2. Ramalan (Prediction)
Selain mengungkapkan masalah penting untuk dipecahkan saat ini juga,karya ilmiah juga
selalu meninggalkan prediksi masa yang akan datang. Miyanti (2014:37) mengatakan
bahwa karya ilmiah akan memberikan perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang berdasarkan fakta-fakta ilmiah Prediksi inilah yang selanjutnya menjadi PR untuk
diteliti pada kemudian hari.
3. Kontrol (Control )
Salah satu hal penting bagi karya ilmiah adalah kebendaran data daninformasi yang
terkandung di dalamnya. Untuk itu, Miyanti (2014:37)menyebutkan bahwa karya ilmiah
juga hadir untuk memeriksan dan mengawasi tulisan-tulisan lain untuk dileksi dan
mampu dianggap layak disebarluaska nkepada pembaca.
Fungsi karya ilmiah secara umum :
1. Sebagai rujukan atau reference dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan
ilmiah, seperti seminar, melakukan penelitian, diskusi panel.
2. Sebagai sarana edukasi atau pendidikan, yang dapat meningkatkan wawasan
seseorang dalam berbagai bidang ilmu.
3. Sebagai sarana diseminasi pengetahuan atau penyebarluasan perkembangan
bidang ilmu kepada masyarakat atau kelompok tertentu. Dalam konteks ini karya
ilmiah mempunyai fungsi yang sangat strategis. Tanpa adanya karya ilmiah, ilmu
baru yang sedang berkembang hanya akan dimiliki oleh segelintir orang. Dengan
demikian, karya ilmiah dapat dikatakan mempunyai fungsi diseminatif.
C. Tujuan Karya Ilmiah
Karya ilmiah ditulis dengan berbagai tujuan berikut.
1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu. Tujuan
seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang
dimuat dalam berbagai media massa.
2.
Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan seperti ini,
terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan skripsi,
tesis, dan disertasi.
3.
Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah.
Misalnya, karya ilmiah yang disusun untuk satu seminar, simposium, diskusi panel,
dan sejenisnya.
4. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah
sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat
Kemahasiswaan (sekarang menyatu dengan Direktorat Akademik) Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Karya ilmiah yang dilombakan ada yang harus sengaja
ditulis untuk perlombaan tersebut, namun ada juga yang dapat diambil dari karya
ilmiah yang pernah ditulis.
5. Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti
berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah.
D. Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah Menurut Harun Joko Prayitno (2000:18-19)
membagi karya tulis menjadi beberapa jenis.
Adapun pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Makalah Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirisobjektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif
dan induktif. Makalah disusun pada umumnya untuk melengkapi tugas-tugas
ujian mata kuliah tertentu atau memberikan saran pemecahan tentang masalah
secara ilmiah.
b. Artikel ilmiah Artikel ilmiah adalah ringkasan dari laporan penelitian yang
komplit seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Artikel ilmiah sering dimuat melalui
jurnal jurnal penelitian.
c. Laporan Akhir Laporan akhir adalah suatu tulisan yang disiapkan oleh
mahasiswa tingkat akhir non gelar seperti Diploma III. Pada karya tulis ilmiah
ini lebih banyak berupa laporan tentang suatu tugas yang harus diserahkan untuk
memenuhi sebagian syarat kelulusan.
b. Naskah publikasi Naskah publikasi adalah suatu tulisan yang bisa berupa karya
ilmiah maupun bukan karya ilmiah namun siap untuk dipublikasikan. Naskah
publikasi dapat berupa makalah prosiding seminar, artikel ilmiah atau jenis
naskah lain.
c. Laporan Penelitian Laporan penelitian yang dimaksud dalam hal ini lebih
terkhusus pada skripsi, tesis dan disertasi. Adapun pengertian skripsi ialah karya
tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain yang ditulis guna melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana. Pengertian
tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi, tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri yang ditulis guna melengkapi gelar magister. Sedangkan
disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis
terinci. Disertasi berisi temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinil
untuk mnyandang gelar doktor.
E. Faktor Karya Ilmiah
Kualitas sebuah karya tulis baik berupa
skripsi,
tesis,
maupun
disertasi
ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Kemampuan dan motivasi mahasiswa untuk melakukan dan membuat laporan
penelitian;
2. Pemahaman terhadap materi- materi
perkuliahan
Metodologi
Penelitian
yang nantinya akan digunakan pada saat persiapan, pelaksanaan, pembuatan
laporan penelitian
3. Pemahaman terhadap arahan-arahan yang diberikan oleh dosen pembimbing pada
saat
4.
melakukan
Pemahaman
penelitian
dan
menyusun laporan;
terhadap arahan-arahan
yang
diberikan
oleh
dosen penguji
5. Kerangka kerja penelitian (framework research) yang terdiri
dari kerangka
pada saat ujian sidang;
kerja
konseptual, praktikal, dan teoritikal;
6. Teknik sampling yang digunakan;
7.
Kualitas instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian;
8. teknik analisis data dan interpretasinya; Serta
9. ada tidaknya benang merah penelitian yang termuat dalam laporan penelitian.
F. Etika Karya Ilmiah
Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan norma-norma
yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika juga berkaitan dengan ahlak (moral): yang baik dan yang buruk. Nilai dan norma
bersumber dari agama yang mengatur perilaku manuasia yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan. Kode etik merupakan seperangakat norma yang perlu diperhatikan
dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan,
perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.
Sedangkan karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang
berupa hasil pengembangan) yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain
sebelumnya.
1. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan
prosedur penelitian, publikasi hasil. Dalam melakukan penelitian atau penulisan karya
ilmiah, kejujuran sangat dibutuhkan mengenai bagaimana peneliti mengumpulkan data,
melaksanakan metode dan prosedur penelitian, mengumpulkan sumber atau referensi
data berupa bahan pustaka, serta bagaimana peneliti mempublikasikan hasilnya.
2. Objektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan dengan cara:
a. Rancangan percobaan
Sebelum melakukan percobaan atau penelitian, membuat rancangan percobaan
dapat membantu atau memudahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Selain
itu rancangan juga dapat meminimalkan tingkat kesalahan dalam penelitian, karena
segala sesuatu yang sebelumnya sudah dirancang akan mudah diaplikasikan dan
sedikit terhindar dari kesalahan.
b. Analisis dan interpretasi data
c. Penilaian ahli/rekan peneliti
Dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan ataupun sudah selesai dilakukan
apabila mendapat penilaian dari ahli penelitian atau rekan peneliti lain akan dapat
meminimalisasikan tingkat kesalahan pada penelitian tersebut. Penilaian yang
diberikan biasanya dapat berupa pujian atau kritikan maupun saran. Saran atau
kritikan tersebut yang dapat membangun sebuah penelitian agar dapat menjadi
penelitian yang menghasilkan bukti atau data yang relevan.
d. Keputusan pribadi
e. Pengaruh pemberi dana/sponsor
Dana merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya sebuah
penelitian. Besar atau kecilnya dana yang tersedia sangat berpengaruh terhadap
berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Apabila dana yang diberikan oleh sponsor
cukup besar maka dana tersebut akan lebih memberikan banyak manfaat bagi
peneliti. Peneliti yang baik dan profesional akan menggunakan dana penelitian
hanya untuk keperluan penelitain, maka dari itu dana yang tersedia cukup besar
apabila digunakan dengan baik, peneliti dapat melakukan penelitian yang berhasil.
3. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian. Dalam melakukan penelitian tentu saja pihak peneliti
akan melakukan janji atau perjanjian dengan pihak lain, yang mana perjanjian ini
berhubungan dengan proses penelitian baik dalam pengumpulan data maupun metode
dan prosedur penelitian. Ketika peneliti melakukan perjanjian dengan pihak lain, maka
peneliti harus menepati janji tersebut. Apabila perjanjian yang telah dibuat diingkari
oleh peneliti maka akan merusak integritas peneliti itu sendiri.
4.
Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian. Ketelitian dalam sebuah
penelitian merupakan point yang sangat penting. Ketelitian ini muncul karena adanya
rasa kepedulian dari peneliti. Bentuk dari ketelitian ini bisa dilakukan dari hal – hal
yang sangat mudah dan simple. Contoh mencatat pekerjaan yang akan dilakukan tiap
peneliti. Misalnya kapan dan di mana pengumpulan data dilakukan. Selain itu, catat
alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya
5. Keterbukaan
Dalam
membuat
suatu
mempertanggungjawabkan
karya
penelitian
ilmiah,
yang
seorang
kita
peneliti
lakukan
harus
bisa
dengan
cara
menginterpretasikan hasil dari penelitian tersebut ke dalam bentuk laporan. Hasil dari
penelitian yang telah dibuat ini nantinya diharapkan akan berguna bagi para pembaca
dan menjadi salah satu sumber acuan peneliti-peneliti lainnya dalam melakukan
penelitian selanjutnya. Untuk itu, dalam menuliskan hasil laporan penelitiannya, seorang
peneliti harus terbuka dalam berbagi data, hasil, ide, alat dan juga sumber daya
penelitian terhadap para pembaca. Selain itu, peneliti juga harus terbuka terhadap kritik
dan ide-ide baru yang disampaikan oleh para pembaca meskipun pada akhirnya masukan
tersebut tidak diterima karena adanya perbedaan pendapat.
6. Penghargaan terhadap HAKI
Penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah teori-teori yang ada sesuai dengan
kenyataannya atau tidak. Jika hasil dari penelitian tersebut tidak sesuai dengan teori yang
ada, maka dapat terjadi munculnya teori yang baru. Untuk dapat membuktikan apakah
teori-teori yang ada sesuai dengan prakteknya, peneliti tentu membutuhkan referensi dari
berbagai pihak sebagai lanadan teori yang ingin digunakan dalam menunjang proses
penelitiannya. Referensi-referensi yang digunakan oleh peneliti harus dituliskan secara
jelas sumbernya dalam laporan penelitian. Para peneliti harus memperhatikan paten,
copyrights dan bentuk hak-hak intelektual lainnya. Tidak boleh menggunakan data,
metode atau hasil yang belum dipublikasi tanpa izin penelitinya. Jika peneliti tidak
memperhatikan hak kekayaan intelektual dalam melakukan penelitiannya, maka hasil
penelitian tersebut dapat tergolong ke dalam plagiasi. Oleh sebab itu, peneliti harus
menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi pada penelitiannya.
7. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)
Sebuah penelitian pastinya memuat atau menyajikan berbagai data sebagai pendukung
dari hasil penelitiannya. Namun, jika data tersebut menyangkut data pribadi, kriminal
dan lain sebagainya yang dianggap sebagai rahasia oleh responden, maka peneliti harus
menjaga kerahasiaan tersebut. Contohnya peneliti melakukan suatu studi kasus pada
suatu perusahaan dimana data yang diberikan oleh perusahaan merupakan data rahasia
perusahaan, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan tersebut misal dengan tidak
menyebutkan nama perusahaan atau menggantinya dengan nama samaran.
8. Publikasi yang Terpercaya
Dalam mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya peneliti
menghindari publikasi penelitian yang sama secara berulang-ulang ke berbagai media
(jurnal, seminar).
9. Pembinaan yang Konstruktif
Dalam sebuah penelitian tidak menutup kemungkinan seorang peneliti mempunyai
seorang pembimbing. Peran seorang pembimbing dalam penelitian adalah memberi
arahan dan masukan bagi mahasiswa ataupun peneliti pemula yang masih membutuhkan
pembimbing. Seorang pembimbing yang baik tidak memaksakan pendapat ataupun ide
yang dia miliki kepada peneliti. Perkenankan peneliti untuk mengembangkan ide mereka
menjadi penelitian yang berkualitas.
10. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja
Jika dalam penelitian, peneliti mempunyai tim, maka etika yang harus dilakukan adalah
menghargai dan memperlakukan rekan penelitian dengan semestinya dan layak. Urutan
menunjukkan besarnya kontribusi anggota dalam tim. Peneliti dengan konstribusi
terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama, sedangkan yang lain menjadi penulis kedua
dan selanjutnya.
11. Tanggung Jawab Sosial
Upayakan
penelitian
yang
disusun
berguna
demi
kemaslahatan
masyarakat,
meningkatkan taraf hidup, memudahkan serta membuat aktivitas kehidupan menjadi
lebih efisien dan efektif, meringankan beban hidup, serta bertanggung jawab
mendampingi masyarakat dalam mengaplikasikan hasil penelitian.
12. Tidak Melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan pada rekan kerja atau mahasiswa karena jenis kelamin,
ras, suku dan faktor-faktor lain yang tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan
integritas ilmiah.
13. Kompetensi
Setiap peneliti mengharapkan hasil penelitian berupa karya ilmiah yang baik, andal,
dapat diterima dan bermanfaat bagi khalayak umum. Kompetensi dan keahlian
diperlukan untuk menghasilkan karya ilmiah yang semakin baik kedepannya. Hal ini
dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Semakin sering seseorang melakukan
pembelajaran dan penelitian, maka hasil penelitiannya akan semakin baik di kemudian
hari. Hal ini dikarenakan pengalaman dan pengetahuan yang bertambah ikut andil dalam
pengembangan cara berpikir serta teknik peneliti. Peningkatan kompetensi juga dapat
dilakukan dengan pembelajaran seumur hidup yang terus dilakukan secara bertahap
hingga mahir dalam melakukan penelitian.
14. Legalitas
Peneliti haruslah memahami dan mematuhi segala peraturan institusional dan kebijakan
pemerintah yang terkait dengan penelitian agar tidak merugikan banyak pihak, baik diri
sendiri maupun orang lain. Aturan legalitas ini, biasanya terkait dengan hak cipta.
Peneliti diharuskan untuk selalu meminta izin sebelum mengambil data/bahan penelitian
baik secara langsung ataupun dengan menyebutkan nama/sumber penelitian dalam hasil
karya ilmiahnya. Pemerintah telah mengatur secara tegas mengenai aspek legalitas ini
dalam undang-undang, terdapat sanksi yang pasti dalam setiap pelanggaran etika
penulisan karya ilmiah mulai dari pencabutan karya ilmiah hingga hukuman denda dan
kurungan.
Download