Uploaded by blueintheskyy

FPSI-10506175

advertisement
LONELINESS DAN COPING LONELINESS
PADA ISTRI ANGGOTA TNI YANG
DITINGGAL BERTUGAS SUAMI
(STUDI DESKRIPTIF)
OLEH : PRITIN INDRIYANI
NPM : 10506175
LATAR BELAKANG MASALAH
Tugas anggota TNI yaitu
menjaga keamanan & siap
dikirim
ke
berbagai
tempat untuk mengatasi
keadaan
atau
daerah
konflik.
Memusatkan perhatian
pada
pekerjaan
membuat kesendirian
menjadi
lebih
menyenangkan,
produktif,
dan
bermakna.
Keberadaan
para
istri
anggota TNI yang memiliki
konsekuensi akan sering
ditinggal suami bertugas,
dan salah satunya dapat
menimbulkan rasa kesepian
(Andike, 2008).
Coping Loneliness
(Rokach & Brock,
1998)
Kesepian
(Loneliness)
(Santrock, 2002)
LONELINESS
Pengertian
Loneliness
Loneliness
Salah satu bentuk kesedihan yang terjadi
ketika hubungan seseorang berkurang, dan
merupakan keadaan emosional yang
berdasarkan dari keinginan untuk memiliki
hubungan interpersonal yang dekat tetapi
tidak bisa mendapatkannya.
Aspek-aspek
Loneliness
(Peplau
&
Perlman,1982)
1. Aspek Need for Intimacy
2. Aspek Cognitive Process
3. Aspek Social Reinforcement
Faktor-faktor
Timbulnya
Loneliness
(Middlebrook,
1980)
1. Faktor Psikologis
2. Faktor Sosiologis
COPING LONELINESS
Pengertian
Coping
Loneliness
Coping
Loneliness
Dimensi
Coping
Loneliness
(Rokach &
Brock,
1998)
Suatu proses dimana seseorang
berusaha mengatasi perasaan
kesepian yang dirasakan.
1.
2.
3.
4.
Increased activity
Social support network
Distancing and denial
Mental coping
DINAMIKA
Istri anggota TNI
yang
ditinggal
bertugas suami.
Kesepian secara emosional
dapat dialami oleh para istri
anggota TNI, karena tidak
adanya figur kasih sayang
yang dapat diterima dari suami
(Riphat
dalam
Tabloid
AyahBunda, 2005).
Coping loneliness yang cenderung lebih baik digunakan oleh ibu rumah
tangga seperti para istri anggota TNI yaitu dengan memusatkan perhatian
pada pekerjaan atau mengambil aktivitas untuk membuat kesendirian
menjadi lebih menyenangkan, produktif, dan bermakna. Seperti bergabung
atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dapat menjadi
langkah aktif untuk mengatasi kesepian yang dirasakan (Nanda, 2003).
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian deskriptif (descriptive
research), yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
suatu keadaan sejelas mungkin (Kountur, 2005).
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan dikaji adalah loneliness dan
coping loneliness.
C. Subjek Penelitian
Istri anggota TNI yang sedang ditinggal suami bertugas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Skala loneliness, kuesioner faktor-faktor timbulnya kesepian (loneliness)
(pertanyaan terbuka), dan skala coping loneliness.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Loneliness
Tabel Data Mean dari Setiap Aspek Loneliness
Aspek Loneliness
Mean
Need for intimacy
2,025
Cognitive process
2,030
Social reinforcement
1,814
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai mean yang paling tinggi
terdapat pada loneliness istri anggota TNI yang ditinggal bertugas suami adalah aspek
cognitive process yaitu sebesar 2,030. Hal ini sangat mungkin terjadi karena proses
kognitif dari kesepian yang dirasakan oleh istri anggota TNI yang ditinggal bertugas
suami merupakan hasil dari persepsi dan evaluasi subjek terhadap hubungan sosial
yang dianggap tidak memuaskan, serta adanya ketidaksesuaian antara tingkat
hubungan yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Urutan kedua terdapat pada
aspek need for intimacy, serta urutan ketiga terdapat pada aspek social reinforcement.
HASIL PENELITIAN
2. Gambaran Umum Mengenai Faktor-faktor Timbulnya Kesepian (Loneliness) pada
Istri Anggota TNI yang Ditinggal Bertugas Suami
Faktor-faktor timbulnya kesepian (loneliness) yang berasal dari faktor psikologis
sebanyak 30 subjek atau 75 % dari total keseluruhan, umumnya mereka menyebutkan
faktor psikologis diantaranya adalah kehilangan sosok suami ketika sedang pergi
bertugas sebagai tempat untuk berbagi, bertukar pikiran, dan memecahkan masalah,
pekerjaan di rumah dan tanggung jawab keluarga ditanggung sendiri, serta
berkurangnya kebersamaan keluarga.
Faktor-faktor timbulnya kesepian (loneliness) yang berasal dari faktor sosiologis
sebanyak 10 subjek atau 25 % dari total keseluruhan, umumnya mereka menyebutkan
faktor sosiologis diantaranya adalah kesulitan menghubungi atau berkomunikasi ketika
suami ditugaskan ke daerah terpencil dan kondisi yang jauh dari keluarga.
HASIL PENELITIAN
3. Gambaran Coping Loneliness
Tabel Data Mean dari Setiap Dimensi Coping Loneliness
Dimensi Coping Loneliness
Mean
Increased activity
2,964
Social support network
2,760
Distancing and denial
2,883
Mental coping
2,381
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai mean yang paling tinggi
terdapat pada coping loneliness istri anggota TNI yang ditinggal bertugas suami adalah
dimensi increased activity yaitu sebesar 2,964. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
istri anggota TNI yang ditinggal bertugas suami dalam increased activity berkaitan
dengan proses pengambilan langkah aktif dengan meningkatkan usaha-usaha yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian saat ditinggal suami bertugas atau
melakukan tindakan-tindakan secara bertahap. Urutan kedua terdapat pada dimensi
distancing and denial, urutan ketiga terdapat pada dimensi social support network, dan
urutan keempat terdapat pada mental coping.
HASIL PENELITIAN
4. Deskripsi subjek Berdasarkan Identitas
a. Berdasarkan usia subjek, loneliness paling tinggi terdapat pada kelompok usia 25 –
30 tahun, dan coping loneliness pada dimensi increased activity paling tinggi terdapat
pada kelompok usia 36 – 40 tahun.
b. Berdasarkan jumlah anak yang dimiliki subjek, loneliness paling rendah terdapat pada
subjek yang memiliki 4 anak, dan coping loneliness pada dimensi increased activity dan
mental coping paling tinggi terdapat pada subjek yang memiliki 3 anak.
c. Berdasarkan usia pernikahan subjek, loneliness paling tinggi terdapat pada kelompok
subjek yang usia pernikahannya sekitar 05 – 10 tahun, dan coping loneliness pada
dimensi increased activity dan mental coping paling tinggi terdapat pada kelompok
subjek yang usia pernikahannya sekitar 21 – 25 tahun.
d. Berdasarkan subjek pernah bekerja atau tidak, loneliness pada kelompok yang tidak
pernah bekerja lebih tinggi daripada yang pernah bekerja, dan coping loneliness pada
dimensi distancing and denial paling tinggi terdapat pada kelompok yang tidak pernah
bekerja.
e. Berdasarkan subjek memiliki usaha atau tidak, loneliness pada kelompok yang tidak
memiliki usaha lebih tinggi daripada yang memiliki usaha, dan coping loneliness pada
dimensi increased activity dan mental coping paling tinggi terdapat pada kelompok yang
memiliki usaha.
f. Berdasarkan tugas suami yang keberapa, dapat diketahui bahwa loneliness paling
tinggi terdapat pada tugas suami yang ke 3, dan coping loneliness pada dimensi
increased activity dan mental coping paling tinggi terdapat pada tugas suami yang ke 6.
PENUTUP
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Saran untuk Subjek Penelitian
2. Saran untuk Suami
3. Saran untuk Penelitian Lebih Lanjut
Download