Uploaded by utamifauziahh000

18033063_Fauziah Utami Tanjung_Resume Karya Ilmiah

advertisement
SEMINAR PEMBELAJARAN FISIKA
RESUME ARTIKEL ILMIAH
Oleh:
Fauziah Utami Tanjung (18033063)
Dosen Pengampu :
Dr. Desnita, M.Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Laporan dan Tugas Perkuliahan
a. Pengertian.
Laporan merupakan suatu bentuk penulisan karya ilmiah yang disusun untuk
mengidentifikasi dan memeriksa sebuah masalah, peristiwa, atau temuan yang telah
terjadi, seperti peristiwa yang telah terjadi dalam suatu temuan dari penyelidikan
penelitian / percobaan.Laporan juga dapat berkaitan dengan hasil identifikasi sebuah
masalah yang terdapat dalam suatu literature.Laporan menginformasikan secara
sederhana dan objektif tentang masalah yang dimuat dalam laporan tersebut. Sementara
menurut pendapat ahli menyatakan pengertian laporan yaitu :

J.C. Denyern
Laporan adalah dokumen yang menyajikan informasi dalam format yang
terorganisir untuk audiens tertentu dan dengan tujuan tertentu.

Dr. Prajudi Atmosudirjo
Laporan adalah dokumen pendek, tajam, dan ringkas yang ditulis untuk tujuan dan
khalayak tertentu.

Alawiyah
Laporan merupakan informasi yang dibuat oleh seorang pejabat atau petugas
untuk diberikan kepada pejabat atau petugas lain dalam suatu sistem administrasi.

Mulyadi
Definisi laporan menurut Mulyadi adalah informasi akuntansi dalam bentuk hasil
cetak dari komputer dengan data aslinya tersimpan di komputer.

Keraf
Laporan adalah cara penulis atau pembuat laporan berkomunikasi dengan orang
atau badan usaha yang bertanggung jawab untuk menerima laporan.
b. Ciri – Ciri Laporan dan Tugas Perkuliahan.
Adapun ciri ciri dari laporan ilmiah secara umum adalah sebagai berikut :
a) Merupakan hasil kajian literature dan/atau laporan pelaksanaan dari suatu kegiatan
lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan pada suatu topic
b) Dapat mendemonsntrasikan pemahaman dari mahasiswa tentang berbagai masalah
kajian teoritik atau penerapan suatu prosedur, prinsip atau teori yang ada
hubungannya dengan perkuliahan
c) Menggunakan bahasa yang baku dalam penulisan dan sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan
d) Penulisan laporan dapat menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik
dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa
peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam
laporan.
c. Jenis - Jenis Laporan dan Tugas Perkuliahan.
Jenis – jenis laporan dibedakan menjadi 5 macam yaitu sebagai berikut :
1) Laporan Berdasarkan Waktu
Laporan berdasarkan waktu ini dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu;
 Laporan berkala
Laporan yang dibuat secara rutin dalam jangka waktu tertentu ( Perminggu
,bulan atau tahun )
 Laporan Insidental
Laporan ini dibuat ketika ada peristiwa tertentu sehingga proses pembuatannya
hanya jika diperlukan saja .
2) Laporan Berdasarkan Bentuk
Terbagi menjadi 3 bagian , yaitu :
 Laporan Berbentuk Surat
Laporan yang dibuat dalam bentuk surat secara tertulis berisi antara 1-4 halaman.
 Laporan Berbentuk Naskah
Laporan yang dibuat dalam bentuk naskah baik naskah pendek ataupun panjang
secara tertulis .
 Laporan Berbentuk Memo
Laporan yang dibuat dalam bentuk memo secara tertulis umumnya isinya
pendek.
3) Laporan Berdasarkan Penyampaian
Terbagi menjadi 3 bagian , yaitu :
 Laporan Lisan
Laporan yang dilakukan atau yang disampaikan secara langsung
 Laporan Tertulis
Laporan dalam bentuk ketikan atau tulisan .
 Laporan Visual
Laporan yang dilakukan dengan media seperti presentasi .
4) Laporan Berdasarkan Sifat
Terbagi menjadi 2 bagian , yaitu :
 Laporan Biasa
Laporan yang isinya bersifat biasa dan boleh diketahui oleh orang banyak .
 Laporan Penting
Laporan yang isinya bersifat rahasia dan penting sehingga hanya beberapa orang
tertentu yang mengetahuinya .
5) Laporan Berdasarkan Isinya
Terbagi menjadi 5 bagian , yaitu :
 Laporan Informatif
Laporan yang dibuat dan memuat hanya informasi saja .
 Laporan Rekomendasi
Laporan yang dibuat dan memuat tentang penilaian sekilas tanpa adanya
kejelasan lebih lanjut.
 Laporan Analisa
Laporan yang dibuat dan memuat analisa dari penelitian yang mendalam.
 Laporan Kelayakan
Laporan yang dibuat dan memuat mengenai perbandingan pilihan yang lebih
baik
 Laporan Pertanggung Jawaban
Laporan yang dibuat dan memuat pertanggung jawaban dari tugas yang
diberikan.
d. Tujuan Penulisan Laporan dan Tugas Perkuliahan.
Adapun tujuan dari penulisan laporan dalam perkuliahan adalah :
1. Untuk memenuhi prasyarat mata kuliah yang dijalankan berupa nilai tugas
2. Memahami dan mencari tau mengenai hal yang diidentifikasi ataupun diteliti
Sementara menurut Gugun Gunadi yang dikutip oleh (Rosmiati : 2017, 92) tujuan
penulisan dari laporan diantaranya :
1. Untuk meyakinkan pembaca bahwa topic yang ditulis dengan dilengkapi penalaran
yang logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan
diperhatikan
2. Menyajikan informasi tentang sesuatu
3. Membantu pemecahan masalah
4. Merincikan sesuatu ataupun mengidentifikasi sesuatu yang sedang diamati ataupun
yang sedang diteliti
e. Isi Laporan dan Tugas Perkuliahan.
Isi dari laporan dari sebuah laporan biasanya berupa kajian teori dan pembahasan
dari hal hal yang dibahas dalam penelitian. Selain memuat hal diatas jika dalam penelitian
atau pun laporan perkuliahan memuat data yang diolah biasanya juga akan
mencantumkan proses pengolahan dari data tersebut.
f.
Struktur Laporan dan Tugas Perkuliahan.
Stuktur penulisan laporan biasanya dapat berupa :
1. Halaman Cover
2. Daftar isi
3. Daftar tabel
4. Pendahuluan
5. Isi atau pembahasan
6. Penutup
7. Daftar pustaka
g. Prosedur Penulisan Laporan dan Tugas Perkuliahan
Dalam menulis laporan kita harus mempersiapkan hal hal sebagai berikut,
1. Sebelum membuat laporan kita harus menentukan permasalahan yang akan kita teliti
/ yang akan dilaporkan.
2. Setelah permasalahan ditentukan kita akan mengumpulkan bahan, data dan fakta
yang mendukung laporan ini.
3. Setelah bahan , data dan fakta sudah terkumpul, selanjutnya kita akan
mengklasifikasi nya.
4. Setelah mengklasifikasi data kita lanjut dengan mengevakuasi data tersebut.
5. Setelah semuanya siap, laporan data siap untuk dibuat.
B. Tugas Akhir
a. Pengertian Tugas Akhir
Menurut Berikut adalah pengertian tugas akhir menuruT beberapa ahli
1) Anggaeni&Sujatmiko (2013)
Tugas Akhir adalah sarana untuk mengetahui kemampuan seorang mahasiswa
apakah sudah menguasai ilmu yang diberikan dan layak untuk mengabdi di
masyarakat sesuai dengan kompetensi yang diajarkan oleh kampus.
2) Machmud (2016 : 3)
Tugas akhir atau skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun menurut kaidah
keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia yang benar, di bawah
pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria
kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing atau program studi
dimana mahasiswa itu belajar.
3) Tim Penyusun. (2020)
Tugas akhir merupakan beban satuan kredit semester yang diakui sebagai syarat
penyelesaianstudi program sarjana Strata 1 (S1) yang disesuaikan dengan capaian
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan ilmiah dan diujikan.
4) Tim Penyusun (2019)
Skripsi
adalah
laporan
penelitian
atau
karya
ilmiah
yang
harus
diselesaikanmmahasiswa menjelang akhir masa studinya dan merupakan salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Dosen Pembimbing TA.
5) Uni versitas Negeri Padang (2014)
Tugas Akhir adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses
berpikir ilmiah, kreatif,integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya yang
disusununtuk memenuhi persyaratan penyelesaian studi dalam program diploma dan
Strata (S1).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tugas akhir adalah karya tulis yang biasanya
dibuat oleh mahasiswa sebagai penilaian akhir masa studi yang merupakan syarat untuk
kelulusan yang berisi kompetensi yang sesuai dengan ilmu yang di ambil dalam
perkuliahan.
b. Ciri – Ciri Tugas Akhir
Tugas Akhir dapat berupa penelitian atau perancangan (desain) yang mempunyai ciriciri antara lain :
1. Mempunyai perumusan masalah untuk penelitian, dan ide untukperancangan.
2. Judul Tugas Akhir dipilih sendiri oleh mahasiswa atau ditentukan olehdosen
pembimbing.
3. Didasarkan pada penelitian/lapangan (data primer) dan/atau risetpustaka (analisis data
sekunder)
4. Harus ada ketertiban metodologi
5. Dibawah bimbingan berkala dan teratur oleh 2 dosen pembimbing
6. Harus cermat dalam sajian (tata sajian ilmiah atau aturan gambar)
7. Ditulis dalam bahasa Inggris.
8. Dipertahankan dalam ujian lisan di depan tim dosen penguji.
c. Jenis – jenis Tugas Akhir
Jenis atau bentuk Tugas Akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri
atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir.
1) Tugas Akhir yang berupa penelitian
Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung kejelasan tentang hal-hal
yang ingin diselidiki (something to be inquired or examined), antara lain :

Obyek yang akan diteliti

Sesuatu (yang masih menjadi) pertanyaan yang ingin dicarijawabannya.

Permasalahan yang ingin dipecahkan
2) Tugas Akhir yang berupa perancangan

Obyek yang akan dirancang

Masalah rancangan yang ingin dipecahkan atau ide rancanganyang ingin dicapai.

Metode perancangan yang akan digunakan untuk memecahkanmasalah atau akan
digunakan untuk mencapai ide.

Deskripsi kelebihan dan kekurangan rancangan.
d. Tujuan Penulisan Tugas Akhir
selesai melakukan serangkain kegiatan penyusunan skripsi atau tugas akhir,
mahasiswa diharapkan memiliki hal-hal berikut ini :
1) Pemahaman yang baik tentang standar kualitas karya ilmiah pada tingkat sarjana.
2) Kemampuan mengembangkan daya imajinasi, sikap kreatif, dan inovatif.
3) Kemampuan bekerja mandiri dengan arahan dosen pembimbing.
4) Kebiasaan bekerja secara terencana, sistematis, dan tepat waktu.
5) Sifat terbuka, jujur, kritis, dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
6) Kemampuan berargumentasi secara ilmiah.
7) Pengalaman membuat karya ilmiah sesuai aturan dan dengan bahasa yang baik
danbenar.
8) Pengalaman menyajikan dan mempertahankan karya ilmiah di muka forumakademik
e. Isi Tugas Akhir
Bagian isi skripsi atau tugas akhir merupakan bagian utama dari skripsi atau tugas
akhir yang terdiri dari:
a) Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,mpermasalahan (issu
central), pembatasan masalah, rumusan masalah(Research Question), tujuan
penelitian, dan kegunaan penelitian
b) Hasil kajian pustaka/Studi dokumen, Hasil kajian empiris (Studistudi terdahulu)
Bab ini merupakan uraian hasil kajian pustaka (penelusuran literatur) yang telah
dilakukan.Secara defenitif kajian pustakamerupakan konfirmasi dan klarifikasi
terhadap bacaan-bacaan baiktertulis maupun tidak tertulis yang ada relevansinya
dengan temaataupun permasalahan penelitian, yang dapat berupa buku-bukuyang
berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu.
c) Prosedur kerja (Metode Penelitian)
Dalam menyusun penelitian (research) baik penelitian skripsi,tesis, maupun
disertasi metode atau metodologi penelitian yangdigunakan mutlak harus disertakan.
Metode atau metodologipenelitian ini akan menggambarkan bagaimana langkah atau
strategipeneliti dalam menjawab perumusan masalah penelitian, yang hasildari
jawaban atas perumusan masalah tersebut akan diuraikandalam bab hasil penelitian
dan pembahasan
d) Pengolahan dan analisis data
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak
dipecah menjadi sub judul tersendiri. Data yangtelah terkumpul dan disajikan dalam
bab hasil penelitian danpembahasan, yang sajiannya dapat diatur berdasarkan
pertimbanganpeneliti sendiri.
e) Penutup berupa kesimpulan dan saran.
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang
diajukan.Simpulan adalah gambaran umumseluruh anlisis dan relevansinya dengan
hipotesis dari penelititan yangdilakukan.Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis,
interpretasi
dandeskripsi
pembahasan.Kesimpulan
yang
telah
merupakan
dituliskan
jawaban
pada
dari
bagian
rumusan
analisis
dan
masalah
dan
memenuhiharapan tujuan penelitian.
f) Bahagian Akhir
Yang harus dimasukkan dalam Bagian Akhir dari suatu Skripsi adalah:

Daftar Pustaka;

Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae) penulis;

Lampiran-lampiran (jika ada).

Lampiran yang dimasukkan adalah yang relevan denganmasalah yang diteliti
yang tidak mudah diperoleh oleh setiaporang, seperti peraturan perundangundangan,
dokumendokumen
hukum
suatu
instansi,
Keputusan
pejabatadministratif, dll.

Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi terkait;

Surat ini berisikan keterangan bahwa penulis telah melakukanpenelitian di
instansi tersebut berkaitan dengan materi yangdiperlukan untuk penulisan
skripsinya;

f.
Hasil perhitungan program statistik (sebaiknya dipilih yangrelevan saja).
Struktur Tugas Akhir
Struktur bahagian pokok tugas akhir secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Bagian Awal
a) Sampul
b) Halaman judul
c) Halaman pengesahan
d) Halaman pernyataan
e) Halaman abstrak
f) Halaman kata pengantar
g) Halaman daftar isi
h) Halaman daftar tabel
i) Halaman daftar gambar
j) Halaman daftar lampiran
2) Bagian Inti
a) Bab I. Pendahuluan
b) Bab II. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori
c) Bab III. Metode Penelitian
d) Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
e) Bab V. Kesimpulan dan Saran
3) Bagian Akhir
a) Daftar pustaka
b) Daftar riwayat hidup
c) Lampiran-lampiran
g. Prosedur Penulisan Tugas Akhir
1) Mahasiswa berkonsultasi dengan Penasihat Akademik (PA) untuk melakukan
pengecekan jumlah sks yang telah ditempuh dan IPK untuk memenuhi persyaratan
dan meminta rekomendasinya untuk diizinkan menyusun skripsi. Mahasiswa
berkonsultasi dengan PA tentang rencana judul dan permasalahan yang akan dibahas
dalam proposal skripsi.
2) Mahasiswa menemui Koordinator TA dengan membawa rencana judul skripsi (dalam
bentuk analisis horizontal), dan berkonsultasi mengenai calon-calon pembimbing
skripsinya
3) Ketua Jurusan/Program studi berdasarkan usulan Koordinator TA, mengajukan usulan
calon pembimbing skripsi sesuai dengan keahliannya kepada Dekan untuk dibuatkan
Surat Keputusan Dekan tentang Pembimbing skripsi
4) Mahasiswa menemui para pembimbing untuk membicarakan rencana penelitiannya
(proposal) dan menentukan jadwal bimbingan serta seminar proposal/kolokium.
Untuk ini, telah disediakan berbagai format administratif penunjang kelancaran proses
bimbingan.
5) Seminar proposal minimal diikuti oleh 4 (empat) orang dosen (termasuk pembimbing
I dan II) yang keahliannya sesuai dengan materi skripsi mahasiswa. Khusus kolokium,
diikuti oleh minimal 3 (tiga) orang yang terdiri dari pembimbing I dan II, pemakalah,
dan mahasiswa sebagai peserta.
6) Apabila proposal mahasiswa diterima selanjutnya dapat melaksanakan penelitian
dengan selalu berkonsultasi dengan pembimbing. Apabila proposal tidak diterima
maka mahasiswa kembali konsultasi dengan pembimbing seperti semula
7) Setiap kali mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing mahasiswa harus
membawa lembar/buku konsultasi dan meminta pembimbing untuk menandatangani
lembar/buku tersebut sebagai indikator kemajuan proses bimbingan.
8) Apabila karena sesuatu hal proses bimbingan tidak dapat berjalan efektif, bukan
karena kesalahan mahasiswa, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan Ketua
Jurusan/Program studi tentang kemungkinan pergantian pembimbing, baik yang
bersifat sementara maupun permanen. (Universitas Negeri Padang. 2014).
C. Artikel
a. Pengertian Artikel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artikel merupakan karya tulis secara
lengkap, seperti esai pada majalah atau laporan surat kabar, dan lain sebagainya.
Sedangkan Sumandiria (dalam Sugeng 2014) mengatakan bahwa artikel ialah karya tulis
lepas yang isinya berupa opini yang membahas tentang masalah yang sifatnya aktual dan
biasanya bersifat kontroversial dengan tujuan menghibur, memberitahu, mempengaruhi,
dan meyakinkan para pembaca.
Wolseley (dalam Gunawan, 2008) mengungkapkan artikel adalah karangan tertulis
yang panjangnya tak tentu bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud
meyakinkan, mendidik, atau menghibur.
Berdasarkan pengertian artikel di atas maka dapat kita simpulkan bahwa artikel
adalah karya tulis yang berisi opini atau pendapat dan terdapat dalam majalah atau surat
kabar. Dimana pengertian artikel adalah tulisan yang mengembangkan gagasan yang inti
persoalannya diangkat dari realitas atau referensi tertentu dengan fakta yang kemudian
dianalisis dan didialektikakan berdasarkan kaidah bahasa populer dimana gagasan
tersebut ditransformasikan kepada pembaca melalui media cetak, seperti koran atau
majalah. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal secara terperinci.
Penulis artikel harus menguasai permasalahan yang dibahas dalam artikel yang
ditulisnya.
b. Ciri-Ciri Artikel
Masing-masing tulisan memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan jenis
tulisan lain. Adapun ciri-ciri artikel menurut Sugeng (2014) adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai isi yang bersumber pada fakta serta bukan hanya sekedar realita.
2. Artikel berisi karya tulis yang padat, tuntas, singkat, dan jelas.
3. Merupakan hasil tulisan yang original.
4. Bersifat faktual dengan mengungkapkan dengan berbagai data yang diketahui oleh
penulis artikel tersebut.
5. Isi karangannya sesuai dengan fakta yang diperoleh dari objek atau narasumber, jadi
bukan hanya merupakan hasil pemikiran dari penulis.
6. Isi artikel tersebut dapat berupa pemaparan tentang biografi seorang tokoh, suatu
peristiwa, hasil riset, dan lain sebagainya.
7. Artikel merupakan sebuah gagasan yang menyangkut tentang kebutuhan para
pembaca.
c. Jenis-Jenis Artikel
Dalam tulisan artikel, ada beberapa macam jenis artikel. Berikut adalah jenis-jenis
artikel menurut Sumandiria (dalam Hidayatullah, 2016) :
a) Artikel Praktis
Atikel praktis ini lebih banyak bersifat atau menuliskan petunjuk teknis
tentang cara melakukan sesuatu (how to do it). Contohnya cara praktis menggunakan
komputer, mengendarai mobil dan jenis alat lainnya. Biasanya artikel praktis ditulis
dengan menggunakan pola kronologis atau tahap demi tahap pekerjaan (step by
step).
b) Artikel Ringan
Dalam menulis artikel jenis ringan ini lazim ditemukan pada rubirk anakanak, remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengulas topik
bahasan yang ringan dengan cara penyajian yang ringan pula. Contoh artikelnya
yakni enam tips menghindari stres dalam rumah tangga, empat cara mencegah stres
menghadapi siswa yang nakal.
c) Artikel Halaman Opini
Dari segi isinya artikel ini masuk pada kelompok opini. Sifatnya terasa
objektif dan sesuai dengan fakta. Biasanya artikel jenis ini ada pada halaman khusus
opini bersama tajuk rencana/ editorial, pojok, kolom, dan surat pembaca. Dari segi
penyajiannya artikel opini ditulis sebanyak 2-3 halaman kuarto dengan spasi ganda
atau 2.500 – 5.000 karakter. Yang terpenting dari artikel ini yakni memiliki sifat
yang aktual, relevan dan tengah menjadi persoalan di masyarakat.
d) Artikel Analisis Ahli
Artikel jenis ini ditulis oleh para ahli, dalam bidangnya, baik bidang
pendidikan, agama, politik, pertanian dan lainnya. Salah satu tujuan utama mengapa
surat kabar Indonesia menyediakan rubrik artikel ahli ialah guna mendekatkanpokok
masalah yang mengandung pertanyaan di masyarakat kemudian diberikan
pandangan bahkan solusinya oleh orang yang ahli dibidangnya.
d. Tujuan Penulisan Artikel
Tujuan penulisan artikel ilmiah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh seseorang, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dalam
penulisan artikel ilmiah tersebut, tujuan dalam penulisan artikel ilmiah.
1. Mendeskripsikan cara menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah
ditentukan dan diteliti.
2. Mendeskripsikan pembatasan ruang lingkup artikel ilmiah tersebut.
e. Isi Artikel
1. Informasi sejarah.
2. Hasil penelitian.
3. Argumentasi tentang isu tertentu.
4. Petualangan seseorang.
5. Tutorial atau bimbingan yang mengajarkan sesuatu pada orang lain.
f. Struktur Artikel
Bagian-bagian artikel secara umum adalah bagian awal (pengenalan), batang tubuh,
dan bagian akhir (penutup).
1. Pengenalan
Bagian pengenalan merupakan bagian yang menginformasikan tentang artikel
tersebut. Bagian awal terdiri dari judul, nama penulis, dan pengantar.
2. Judul
Judul merupakan kepala artikel. Judul adalah bagian dari pengenalan yang
memberikan gambaran tentang isi artikel. Judul karangan yang baik adalah (1)
mencerminkan isi karangan, (2) berupa pernyataan, bukan pertanyaan atau kalimat, (3)
judul karangan tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek, (4) menarik, dan (5)
menimbulkan minat pembaca untuk membacanya. (Sugiyono, 2011) . Contohnya,
Misteri Dana Kampanye, Antara Mengarang dan Menyunting.
3. Nama penulis
Nama penulis ditulis sebagai tanda kepemilikan karangan tersebut. Dalam menulis
nama penulis hendaknya tidak disertai dengan pangkat, kedudukan, dan gelar
akademik. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa.
Pangkat, kedudukan, dan gelar akademik tersebut dapat dituliskan pada bagian
penutup.Contohnya: Surat Kepada Setan Oleh: Putu Wijaya
4. Pengantar
Pengantar ditulis sebagai pengantar isi karangan. Tujuannya agar pembaca lebih
mudah untuk masuk isi dan dapat memahami dengan mudah isi artikel. Pengantar
karangan harus ditulis dengan menarik. Pengantar karangan merupakan gambaran
dari isi sebuah artikel yang akan memberikan imajinasi pembaca tentang isi tulisan
tersebut.
5. Bagian isi
Bagian isi merupakan bagian utama dari sebuah artikel. Isi pada sebuah artikel
berupa persoalan-persoalan atau masalah-masalah yang akan dibahas. Materi tersebut
dikupas secara detail dengan sistematika yang runtut dan jelas agar pembaca benarbenar paham akan masalah tersebut
6. Bagian penutup
Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah artikel yang berisi simpulan
dari pembahasan masalah tersebut. Pada artikel bagian penutup hanya berupa
simpulan tanpa memberikan saran. Simpulan merupakan penegasan pendirian penulis
atas masalah yang dibahas sebelumnya.
g. Prosedur Penulisan Artikel
1. Memilih Topik
Langkah pertama yang kita lakukan dalam membuat artikel adalah menentukan topic
apa yang akan kita tulis.
2. Menentukan Angle
Setelah kita menentukan topic maka kita harus menentukan angle yaitu sudut
pandang dalam membuat artikel. Dimana jika artikel yang kita buat mempunyai
angle yang kuat maka artikel kita akan lebih bermakna.
3. Mempelajari Referensi
Langkah selanjutnya yaitu mencari dan mempelajari referensi dari topic yang telah
kita tentukan. Dimana kita harus mencari referensi yang kuat dan factual atau dari
pendapat ahli.
4. Mengumpulkan Data
Dalam membuat artikel kita membutuhkan data-data yang mendukung. Data ini
adalah data yang besifat kuantitatif. seperti halnya referensi , data yang kita
kumpulkan harus dari sumber yang terpercaya. Seperti badan pusat statistic
Nasional, atau data-data dari PBB, dan sumber terpercaya lainnya.
5. Mengolah Tulisan
Ada beberapa cara untuk bisa mengolah tulisan yang baik :

Menentukan gaya kepenulisan tertentu. Hal ini bisa didapatkan dengan banyak
membaca tulisan orang lain

Memperhatikan tanda baca dan kalimat. Ini yang sering luput dari membuat
artikel bagi pemula. Dasar dari sebuah tulisan adalah kalimat yang utuh.
Perhatikan bagaimana Anda menyimpan subjek predikat dan objek, lalu tanda
koma atau titik yang Anda gunakan.

Hindari penggunaan kata yang sama di dalam satu paragraf. Atau jika Anda
terpaksa menuliskan kata yang sama cari padanan katanya. Di sinilah kecakapan
kosakata Anda bisa diuji. Intinya gunakan kosakata yang kaya dan gunakan
KBBI jika perlu.
D. Buku Referensi, Buku Ajar, dan Monograf
a. Pengertian
1. Buku Referensi
Buku referensi adalah buku yang di tulis secara ilmiah atau mengikuti kaidahkaidah penulisan ilmiah yang membahas hanya satu bidang ilmu saja. Buku referensi
tersebut biasanya berisi topik atau tema yang cukup luas. Buku Referensi adalah
suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus
pada satu bidang ilmu. Buku tersebut membahas topik yang cukup luas (satu
bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika
bidang ilmu (content oriented).
2. Buku Ajar
Buku Ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan
disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta
diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. Buku Ajar adalah jenis buku yang
diperuntukkan bagi mahasiswa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
yang memuat bahan ajar sesuai kurikulum yang berlaku. Buku ajar merupakan
bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar serta digunakan
untuk menyertai kuliah maupun belajar mandiri (Kurniawan, 2014 ).
3. Monograf
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual (2017: 73) mengemukakan bahwa
monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi
pembahasannya hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu. Monograf
merupakan tulisan tentang satu subjek, biasanya oleh penulis tunggal dan dibedakan
dari jurnal yang terbit secara berkala. Pengertian senada dikemukakan oleh Hidayat
(2018: 21) bahwa monograf adalah sebuah tulisan ilmiah dalam bentuk esai atau
buku pada subjek yang spesifik dan sering kali terbatas.
b. Ciri-ciri
1. Buku Referensi
 Buku referensi berasal dari hasil penelitian.
 Buku referensi digunakan oleh dosen untuk mengajar dan meneliti.
 Ciri khas konten dan isi sesuai alur logika atau urutan keilmuan, contoh Case Study ,
serta ilustrasinya.
 Bentuk gaya penyajiannya dengan bahasa formal sesuai kaidah format penulisan
ilmiah
 Dipublikasikan dengan ISBN (International Standart Books Number) dan diedarkan
ke masyarakat luas.
 Isi subtansi dalam buku hanya membahas satu bidang ilmu saja.
 Tebal buku paling sedikit 40 lembar dan berukuran standar unesco ukuran min 15.5
cm x 23 cm.
 Dapat digunakan sebagai referensi, sitasi, dan dapat ditulis dalam daftar referensi
ilmiah.
2. Buku Ajar

Bersumber dari hasil-hasil penelitian atau hasil dari sebuah pemikiran tentang
sesuatu atau kajian bidang tertentu. Buku ajar juga dapat memuat panduan
manual tentang bidang ilmu yang tertera sesuai tuntutan dari setiap institusi
pendidikan.

Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa saat proses belajar-mengajar dalam
kelas.

Gaya bahasa yang komunikatif dan semiformal agar mudah dipahami.

Disusun menggunakan landasan pola struktur belajar yang fleksibel dan
terstruktur.

Menjelaskan tujuan pembelajaran secara instruksional.

Tebal paling sedikit 40 halaman dengan format UNESCO.

Ukuran 15 x 23 cm.

ISBN dan editor bereputasi dan disebarluaskan.

Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.

Batas kepatutan 1 buku/tahun

Contoh judul buku ajar: “Pemprograman terstruktur dengan bahasa C++”
3. Monograf

Monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu
volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya

Berisi satu topik atau beberapa topik yang saling berkaitan dalam satu bidang
ilmu

Isi buku sesuai dengan kompetensi bidang ilmu penulis.

Memenuhi kaidah ilmiah dan estetika keilmuan yang utuh (rumusan masalah
yang mengandung nilai kebaharuan, metodologi pemecahan masalah, dukungan
data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, kesimpulan dan daftar pusaka)

Isinya bukan diambil dari Disertasi atau tesis. Dapat ditelusuri secara online
(misalnya dipublikasi pada website perguruan tinggi)

Ditulis oleh satu orang

Tebal paling sedikut 40 halaman (format UNESCO)

Ukuran 15 x 23 cm

Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi/Perguruan Tinggi/ Penerbit Resmi

ISBN dan editor bereputasi dan disebarluaskan.

Tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945

Batas kepatutan 1 buku/tahun
c. Tujuan Penulisan
1. Buku Referensi
Tujuan buku referensi yaitu digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang
memuat bahan ajar sesuai kurikulum yang berlaku. Buku refensi juga digunakan
sebagai pegangan dosen maupun mahasiswa.
2. Buku Ajar
Tujuan dari buku ajar tidak lain membantu komunikasi antara pengajar dan peserta
didik. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau
buku panduan belajar. Bentuknya bisa berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga
buku panduan belajar.
3. Monograf
Berdasarkan penggunaan,
monograf dipergunakan
untuk
pegangan
materi
pembelajaran. Jadi, buku jenis monograf juga dapat digunakan sebagai buku pegangan
mahasiswa. Hanya saja, masih membutuhkan bimbingan dari dosen. Monograf juga
dapat digunakan sebagai buku referensi dosen/peneliti untuk melakukan penelitian.
d. Isi
1. Buku Referensi
Isi dari buku referensi adalah adalah hasil dari penelitian yang digunakan dosen
untuk mengajar dan meneliti. Isi buku refensi harus sesuai dengan alur logika/urutan
keilmuan, ada peta keilmuan, ada studi kasus dan ilustrasi. Substansi pembahasan
buku referensi yaitu pembahasan pada satu bbidang ilmu.
2. Buku Ajar
Isi dari buku ajar adalah rencana pembelajaran (RPS) yang digunakan mahasiswa
untuk belajar. Khas isi buku ajar ini yaitu sesuai RPS, ada ilustrasi, ada contoh, ada
studi kasus, da nada latihan (umpan balik).
3. Monograf
Isi dari monograf yaitu adalah hasil penelitian yang digunakan dosen untuk
mengajar. Isi khas monograf ini yaitu sesuai alur logika/urutan keilmuan da nada peta
keilmuan. Substabsi pembahasan hanya satu hal saja dalam satu bidang ilmu.
e. Struktur
1. Buku Referensi
Buku referensi dibuat menjadi dua bagian, yaitu bagian luar buku dan bagian
dalam buku. Bagian dalam buku dibagi menjadi tiga subbagian yaitu preleminaries,
batang tubuh (isi utama), dan postliminaries.
2. Buku Ajar
1) Bagian depan (front matter)
a) Sampul dan nama penulis
b) Karya cipta
c) Prakata (preface)
d) Daftar isi/daftar table/daftar gambar
2) Bagian isi (batang tubuh)
3) Bagian belakang (back matter)
a) Ungkapan penghargaan (opsional)
b) Indeks
c) Glosarium (opsional)
d) Daftar acuan
e) Bibliografi (opsional)
f) Lampiran (opsional)
g) Biografi penulis (opsional)
h) Sampul belakang buku (opsional)
3. Monograf
1) Judul
2) Nama dan alamat penulis
3) Abstrak dan kata kunci
4) Pendahuluan
5) Metode
6) Hasil dan pembahasan
7) Kesimpulan
8) Saran (opsional
9) Ucapan terimakasih
10) Daftar acuan
f. Prosedur Penulisan
1. Buku Referensi
Dalam penulisan buku referensi harus memiliki beberapa ktiteria, antara lain :
1) Kelayakan materi
2) Kelayakan pengemasan
3) Kelayakan penyampaian bahasa
4) Kelayakan kegrafikan
2. Buku Ajar
Dalam menulisan buku teks kita perlu memperhatikan banyak hal. Solikhah (2018)
mengemukakan beberapa hal yang merupakan kiat-kiat atau strategi dalam menulis
buku teks adalah sebagai berikut :
1) Menulis dengan bahasa sendiri (starting from scratch)
2) Pengemasan kembali informasi (information repacking or text transfotmation)
3) Penataan informasi (complication oe wrap around)
3. Monograf
Menurut Sutikno (2017), kiat-kiat merancang monograf sebagai berikut :
1) Strategi memilih judul/topic
2) Kebaruan ide
3) Memiliki landasan dasar
4) Memperhatikan segmentasi buku
5) Memiliki alur dan struktur
6) Selektif menggunakan bahasa
7) Memiliki kepadatan materi
E. Modul Dan Bunga Rampai
a. Pengertian
1. Modul
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan
didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul
minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi
(Rahdiyanta, 2016)
Modul adalah sebuah buku yang ditulisdengan tujuan agar siswa dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi komponenkomponen tertentu. (Majid, 2006)
2. Bunga Rampai
Berdasarkan Pedoman Karya Tulis Ilmiah LIPI (2012), bunga Rampai adalah
kumpulan KTI dengan satu topik permasalahan dengan pendekatan dari beberapa
aspek/sudut pandang keilmuan. Masingmasing bab dapat berdiri sendiri dengan
susunan KTI lengkap dan ada benang merah yang mengkaitkan keseluruhan bab. KTI
yang dikeluarkan dalam bentuk bunga rampai mempunyai makna yang mandiri dan
jelas
b. Ciri-Ciri
1. Modul
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar,
pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai
modul, yaitu: 1) Self instructional, 2) Self Contained, 3) Stand alone (berdiri sendiri),
4) Adaptif dan 5) User friendly.
1) Self Instruction
Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut
memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak
lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus:
a) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan
pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang
kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas;
c) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi
pembelajaran;
d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk
mengukur penguasaan peserta didik;
e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau
konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik;
f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif,
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
h) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta didik melakukan
penilaian mandiri (self assessment);
i) Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik
mengetahui tingkat penguasaan materi;
j) Terdapat informasi tentang rujukan/ pengayaan/referensi yang mendukung
materi pembelajaran dimaksud.
2) Self Contained
Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang
dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah
memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran secara
tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus
dilakukan
pembagian
atau
kompetensi/kompetensi
dasar,
pemisahan
harus
materi
dilakukan
dari
dengan
satu
standar
hati-hati
dan
memperhatikan keluasan standar kompetensi/kompetensi dasar yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
3) Berdiri Sendiri (Stand Alone)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak
tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak
perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada
modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan
ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak
dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri.
4) Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan
ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan di
berbagai perangkat keras (hardware).
5) Bersahabat/Akrab (User Friendly)
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat/akrab
dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai
dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan,
merupakan salah satu bentuk user friendly. (Rahdiyanta, 2016)
2. Bunga Rampai
Ciri-ciri khas dari bunga rampai yaitu;
1) Pada Cover terdapat nama editor, karena penulisnya terdiri dari beberapa orang
yang berbeda setiap bab
2) Pada daftar isi disebutkan judul bab dan nama penulis
3) Pada tiap bab terdiri dari satu KTI dengan format lengkap, terdapat keterkaitan
antarbab yang dijembatani oleh topik yang sama
4) Perlu adanya editor untuk menyesuaikan format naskah KTI untuk menjadi sebuah
buku
c. Jenis
1. Modul
Jenis -jenis modul menurut Prastowo sebagai berikut:
a) Menurut Penggunaanya
Dilihat dari pengunaanya, modul terbagi menjadi dua macam, yaitu modul
untuk peserta didik dan modul untuk pendidik. Modul untuk peserta didik berisi
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik, sedangkan modul untuk
pendidik berisi petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban akhir
modul.
b) Menurut Tujuan Penyusunannya Menurut Vembrianto, jenis modul menurut
tujuan penyusunannya ada dua yaitu:
I. Modul inti
Modul inti adalah modul yang disusun dari kurikulum dasar, yang
merupakan tuntutan dari pendidikan dasar umum yang diperlukan oleh seluruh
warga Negara Indonesia. Modul pengajaran ini merupakan hasil penyusunan
dari unit-unit program yang disusun menurut tingkat (kelas) dan bidang studi
(mata pelajaran). Adapun unit-unit program itu sendiri diperoleh dari hasil
penjabaran kurikulum dasar.
II. Modul Pengayaan
Modul pengayaan adalah modul hasil dari penyusunan unitunit program
pengayaan yang berasal dari program pengayaan yang bersifat memperluas.
Modul ini disusun sebagai bagian dari usaha untuk mengakomodasi peserta
didik yang telah menyelesaikan dengan baik program pendidikan dasarnya
melalui teman-temannya
2. Bunga Rampai
Bunga rampai tidak memiliki jenis tertentu. Hanya ada satu macam bunga rampai dan
merupakan perspektif ahli yang berbeda (LIPI, 2012).
d. Tujuan penulisan
1. Modul
Penulisan modul bertujuan :
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta
diklat maupun guru/instruktur.
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi
4) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat
5) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya
6) Memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan
minatnya
7) Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri
hasil belajarnya.
2. Bunga Rampai
a) Memperluas ide dan gagasan kepad khalayak luas
b) Mendorong peneliti meneliti dengan serius sehingga hasilnya bisa dipertanggung
jawabkan (LIPI, 2012)
e. Isi
1. Modul
Batasan isi modul ialah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terinci
menggariskan:
1) Tujuan-tujuan intruksional umum.
2) Tujuan-tujuan intruksional khusus.
3) Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
4) Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan.
5) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
6) Peranan pendidik dalam proses belajar mengajar.
7) Alat dan sumber yang akan dipakai.
8) Kegiatan belajar mengajar yang akan/harus dilakukan dan dihayati murid secara
berurutan
9) Lembaran-lembaran kerja yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses
belajar ini. (Wijaya, 1992)
2. Bunga Rampai
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk bunga rampai memiliki unsurunsur yang sama dengan bentuk buku ilmiah,. Sistematika buku rampai memiliki
unsur-unsur yang sama dengan buku ilmiah sebagai berikut: Sampul & nama penulis,
karya cipta, pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, ucapan penghargaan
(opsional), indeks, glosarium (opsional), daftar acuan/bibliografi, dan lampiran
(opsional). Tetapi memiliki perbedaan dalam hal prakata/prolog yang mengantarkan
keseluruhan isi dan dalam hal penutup/epilog yang merupakan analisis atas
keseluruhan isi.
Tiap bab atau bagian bunga rampai dapat berdriri sendiri dan harus memiliki
keterkaitan antarbab. Apabila dilepas, masing-masing bab dapat menjadi karya
tulis/artikel yang mandiri.
f.
Struktur
1. Modul
Modul dapat dikembangkan dengan dengan kreasi masing-masing penyusunnya
namun tetap harus memperhatikan prinsip penyusunan modul. Untuk menghasilkan
modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya dalam
pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan
memperhatikan beberapa elemen yang mensyaratkannya, yaitu: format, organisasi,
daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi (Rahdiyanta, 2016).
Selanjutnya, struktur modul dapat diuraikan sebagai berikut,
1) Pendahuluan, yang diuraikan dan deskripsikan ihwal dari Relevansi, rasional,
manfaat; materi modul; cakupan materi modul; petunjuk mempelajari modul;
prasyarat yang harus dipenuhi untuk mempelajari modul itu (jika ada)
2) Tujuan Pembelajaran, berupa tujuan umum: menggambarkan tujuan umum yang
diharapkan dapat dicapai melalui sajian modul itu dan tujuan khusus:
menggambarkan rincian-rincian tujuan yanag lebih spesifik: - menggunakan kata
kerja operasional - spesifik – terukur
3) Materi, yang terdiri atas
a) Materi pokok (konsep-konsep pokok dengan mempertimbangkan aspek
keterpahaman dan keterbacaan uraian materi)
b) Materi Penunjang (tunjukkan materi yang berkaitan dalam sumber lain yang
tidak mungkin disajikan dalam modul itu karena alasan keterbatasan
tempat/halaman). Akan lebih bagus jika penunjukan sumber rujukan itu
lengkap, mulai dari judul buku/bab. Pengarang, tahun, dan halamannya.
c) Pengayaan (pelatihan dan penugasan) yang dapat memperdalam pemahaman
pengguna modul terhadap uraian materi yang telah dipelajarinya.
4) Kegiatan Belajar
a) Menggambarkan prosedur kegiatan, metode, teknik, atau strategi yang harus
ditempuh pengguna modul dengan jelas.
b) Mendeskripsikan petunjuk dengan bahasa dan arahan yang mudah dipahami
(sebaiknya dipisahkan antara judul petunjuk dengan isi petunjuknya) Judul
petunjuk lebih merupakan pokok-pokok atau ide-ide petunjuk yang secara
operasional akan dijabarkan secara rinci dalam isi petunjuk.
5) Latihan (Tugas dan Latihan)
a) Deskripsikan bentuk serta isi pelatihan dengan jelas. Perhatikan sistematika
penulisan yang memenuhi kriteria keterpahaman dan keterbacaan! Instruksi
dalam bentuk naratif jauh lebih tinggi tingkat keterbacaannya (rendah tingkat
keterpahamannya) bila dibandingkan dengan instruksi dalam bentuk poin-poin.
b) Keterbacaan teks berkaitan dengan tingkat kecocokan bahan bacaan tersebut
dengan peringkat pembacanya. Ada banyak formula-formula keterbacaan yang
bisa digunakan untuk kepentingan ini, misalnya formula keterbacaan Fry,
formula Raygor, formula Flesh, formula Dall & Chall, dan lain-lain.
c) Keterpahaman teks berkaitan dengan kemampuan pembacanya. Hal yang harus
dipertimbangkan untuk keterpahaman teks adalah muatan-muatan konten
berikut cara-cara penyajiannya.
d) Kelogisan dan ketermungkinan pengerjaan tugas dan latihan harus diperhatikan
benar agar si penggunan modul betul-betul mengerjakannya dengan jujur dan
sungguh-sungguh.
6) Kriteria Keberhasilan
a) Kemukakan indikator keberhasilan dengan kriteria yang jelas dan dapat diukur.
b) Indikator keberhasilan akan terukur jika menggunakan kata-kata kerja
operasional, tingkat keberhasilan yang diharapkan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif, mengekplisitkan sasaran yang dituju, mencerrminkan
tingkah laku yang diharapkan.
c) Menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami.
7) Rujukan
Sumber rujukan harus dicantumkan, baik rujukan utama maupun rujukan
penunjang dengan jelas, lengkap, serta memenuhi kaidah tertib menulis pustaka
yang berlaku secara nasional, bahkan internasional
2. Bunga Rampai
Masing-masing bab pada buku rampai dapat berdiri sendiri dengan susunan tulisan
ilmiah lengkap dan ada benang merah yang mengkaitkan keseluruhan bab. Tulisan
ilmiah yang dikeluarkan dalam bentuk bunga rampai mempunyai makna yang mandiri
dan jelas.
Berdasarkan Panduan Penelaah dan Penilaian Naskah Buku Ilmiah LIPI Press
Tahun 2017, struktur penulisan bunga rampai terdiri dari
1) Bagian awal (preliminaries), terdiri atas judul, nama editor, KDR, prakata dan kata
pengantar
2) Bagian isi buku (text matter), yang terdiri atas beberapa bab yang mandiri, harus
ada bab pendahuluan/prolog dan bab penutup/epilog
3) Bagian akhir (postliminaries), yang terdiri atas glosari, indeks, bigrafi penulis,
lampiran dan synopsis
Atau secara berurut seperti berikut :
1) Sampul dan Nama Penulis
2) Karya Cipta
3) Pendahuluan
4) Daftar Isi
5) Pengantar
6) Batang Tubuh
7) Ucapan Penghargaan (opsional)
8) Indeks
9) Glosarium (opsional)
10) Daftar Acuan
11) Bibliography (opsional)
12) Lampiran (opsional)
g. Prosedur penulisan
1. Modul
Modul pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan suatu
modul, meliputi analisis kebutuhan, pengembangan desain modul, implementasi,
penilaian, evaluasi dan validasi, serta jaminan kualitas.
Pengembangan suatu desain modul dilakukan dengan tahapan yaitu menetapkan
strategi pembelajaran dan media, memproduksi modul, dan mengembangkan
perangkat penilaian. Dengan demikian, modul disusun berdasarkan desain yang telah
ditetapkan.
Materi atau isi modul yang ditulis harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun. Isi modul mencakup subtansi yang dibutuhkan
untuk menguasai suatu kompetensi. Sangat disarankan agar satu kompetensi dapat
dikembangkan menjadi satu modul, tapi dengan pertimbangan karakteristik khusus,
keluasan
dan
kompleksitas
kompetensi,
dimungkinkan
satu
kompetensi
dikembangkan menjadi lebih dari satu modul. Selanjutnya, satu modul disarankan
terdiri dari 2-4 kegiatan pembelajaran. Apabila pada standar kompetensi yang ada
pada Kurikulum/Silabus/RPP ternyata memiliki lebih dari 4 kompetensi dasar, maka
sebaiknya dilakukan reorganisasi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) terlebih dahulu.
Menurut Penulisan modul dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Analisis Kebutuhan Modul
Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis silabus dan
RPP untuk memperoleh informasi modul yang dibutuhkan peserta didik dalam
mempelajari kompetensi yang telah diprogramkan. Nama atau judul modul
sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi yang terdapat pada silabus dan RPP.
Pada dasarnya tiap satu standar kompetensi dikembangkan menjadi satu modul
dan satu modul terdiri dari 2-4 kegiatan pembelajaran. Perlu disampaikan bahwa
yang dimaksud kompetensi disini adalah standar kompetensi dan kegiatan
pembelajaran adalah kompetensi dasar.
Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mengidentifikasi dan
menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dikembangkan dalam satu satuan
program tertentu. Satuan program tersebut dapat diartikan sebagai satu tahun
pelajaran, satu semester, satu mata pelajaran atau lainnya.
b) Peta Modul
Setelah kebutuhan modul ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat peta
modul. Peta modul adalah tata letak atau kedudukan modul pada satu satuan
program yang digambarkan dalam bentuk diagram. Pembuatan peta modul disusun
mengacu kepada diagram pencapaian kompetensi yang termuat dalam Kurikulum.
Setiap judul modul dianalisis keterkaitannya dengan judul modul yang lain dan
diurutkan penyajiannya sesuai dengan urutan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Untuk memberikan gambaran mengenai peta modul, berikut ini diberikan contoh
Modul “Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut” adalah salah satu modul untuk
membentuk Kompetensi pada kerja Mesin Bubut
c) Desain Modul
Desain penulisan modul yang dimaksud di sini adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru. Di dalam RPP telah memuat
strategi pembelajaran dan media yang digunakan, garis besar materi pembelajaran
dan metoda penilaian serta perangkatnya. Dengan demikian, RPP diacu sebagai
desain dalam penyusunan/penulisan modul. Namun, apabila RPP belum ada, maka
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.
2) Tetapkan tujuan akhir (performance objective), yaitu kemampuan yang harus
dicapai peserta didik setelah selesai mempelajari suatu modul.
3) Tetapkan tujuan antara (enable objective), yaitu kemampuan spesifik yang
menunjang tujuan akhir.
4) Tetapkan sistem (skema/ketentuan, metoda dan perangkat) evaluasi.
5) Tetapkan garis-garis besar atau outline substansi atau materi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yaitu komponen-komponen: kompetensi (SKKD), deskripsi singkat, estimasi waktu dan sumber pustaka. Bila RPP-nya
sudah ada, maka dapat diacu untuk langkah ini.
6) Materi/substansi yang ada dalam modul berupa konsep/prinsip-prinsip, fakta
penting yang terkait langsung dan mendukung untuk pencapaian kompetensi
dan harus dikuasai peserta didik.
7) Tugas, soal, dan atau praktik/latihan yang harus dikerjakan atau diselesaikan
oleh peserta didik.
8) Evaluasi atau penilaian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam menguasai modul
9) Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau tugas.
d) Implementasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilaksanakan sesuai dengan alur
yang telah digariskan dalam modul. Bahan, alat, media dan lingkungan belajar yang
dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran diupayakan dapat dipenuhi agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten
sesuai dengan skenario yang ditetapkan.
e) Penilaian
Penilaian hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan
peserta didik setelah mempelajari seluruh materi yang ada dalam modul.
Pelaksanaan penilaian mengikuti ketentuan yang telah dirumuskan di dalam modul.
Penilaian hasil belajar dilakukan menggunakan instrumen yang telah dirancang atau
disiapkan pada saat penulisan modul.
f) Evaluasi dan Validasi
Modul yang telah dan masih digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara
periodik harus dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi dimaksudkan untuk
mengetahui dan mengukur apakah implementasi pembelajaran dengan modul dapat
dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangannya. Untuk keperluan evaluasi
dapat dikembangkan suatu instrumen evaluasi yang didasarkan pada karakteristik
modul tersebut. Instrumen ditujukan baik untuk guru maupun peserta didik, karena
keduanya terlibat langsung dalam proses implementasi suatu modul. Dengan
demikian hasil evaluasi dapat objektif. Validasi merupakan proses untuk menguji
kesesuaian modul dengan kompetensi yang menjadi target belajar. Bila isi modul
sesuai, artinya efektif untuk mempelajari kompetensi yang menjadi target berlajar,
maka modul dinyatakan valid (sahih). Validasi dapat dilakukan dengan cara
meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak ada,
maka dilakukan oleh sejumlah guru yang mengajar pada bidang atau kompetensi
tersebut. Validator membaca ulang dengan cermat isi modul. Validator memeriksa,
apakah tujuan belajar, uraian materi, bentuk kegiatan, tugas, latihan atau kegiatan
lainnya yang ada diyakini dapat efektif untuk digunakan sebagai media mengasai
kompetensi yang menjadi target belajar. Bila hasil validasi ternyata menyatakan
bahwa modul tidak valid maka modul tersebut perlu diperbaiki sehingga menjadi
valid.
g) Jaminan Kualitas
Untuk menjamin bahwa modul yang disusun telah memenuhi ketentuanketentuan yang ditetapkan dalam pengembangan suatu modul, maka selama proses
pembuatannya perlu dipantau untuk meyakinkan bahwa modul telah disusun sesuai
dengan desain yang ditetapkan. Demikian pula, modul yang dihasilkan perlu diuji
apakah telah memenuhi setiap elemen mutu yang berpengaruh terhadap kualitas
suatu modul. Untuk kepentingan penjaminan mutu suatu modul, dapat
dikembangkan suatu standar operasional prosedur dan instrumen untuk menilai
kualitas suatu modul.
2. Bunga Rampai
1) Memilih topik yang akan dijadikan buku bunga rampai
2) Mencari referensi-referensi terkait topik yang dipilih
3) Mengedit ulang naskah karya ilmiah dengan format tertentu yang seragam,
dikarenakan penulisan bunga rampai terdiri beberapa KTI yang ditulis oleh beberapa
orang yang berbeda. Pada proses ini, kita akan croscek setiap bab untuk menelaah
apakah data sudah sesuai apa belum. Proses ini juga untuk mengetahui apakah ada
yang terlewat atau validitasnya meragukan. Selain itu, pengeditan naskah juga
berfungsi untuk: menyamakan gaya bahasa; konsistensi istilah yang digunakan dan
penulisan antar bab (dan di dalam bab-sub bab); konsistensi penggunaan catatan kaki
(footnote dan end note) dan pengutipan; konsisten dalam penulisan (menyangkut
angka, tanggal, nama, dll); penyesaian format naskah KTI menjadi naskah buku.
4) Mempublikasi buku bunga rampai, dapat secara online (daring) atau dalam bentuk
print (cetak). Untuk penerbitan karya ilmiah, penilaian bobot publikasi dapat
dibedakan berdasarkan penerbit buku, sehingga penting untuk memperhatikan
kriteria penerbit sebelum menerbitkan buku. Adapun kriteria penerbit nasional
berdasarkan ketentuan LIPI, yaitu: (1) berbadan hukum resmi; (2) menjadi anggota
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI); (3) memiliki editorial board; (4) merupakan
unit independen; (5) memiliki jaringan distribusi pelanggan.
F. META ANALISIS
a. Pengertian
Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau
lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Saat ini meta-
analisis paling banyak digunakan untuk uji klinis. Hal ini dapat dimengerti, karena uji
klinis desainnya lebih baku dan memberikan bukti hubungan kausal yang paling kuat
(Anwar, 2005) Menurut Gall (2003) meta analisis merupakan teknik pengembangan
paling baru untuk menolong peneliti menemukan konsistensi atau ketidak-konsistenan
dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian sejenis.
Selanjutnya menurut
Sukamto (1988) Meta analisis
merupakan
teknik
pengembangan yang dapat membantu peneliti untuk menemukan kekonsistensian
pengkajian hasil silang dari hasil penelitian. Sugiyono (2013) mengartikan meta analisis
sebagai salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif.
Dengan kata lain, meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis
kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistic berdasarkan pengumpulan data
primer. Singkatnya, meta analisis adalah suatu penelitian yang mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data yang telah dianalisis secara sistematis dan objektif yang
hasilnya dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis dengan
cara melakukan penyelidikan terhadap penelitian-penelitian yang telah ada.
b. Ciri-Ciri
1) Menggunakan bahasa formal
2) Gabungan dari beberapa jurnal atau artikel (Syafrial, 2018)
c. Jenis-Jenis
1) Penelitian Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena
peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek
mereka , hasil dari penelitian jenis ini mengarah pada menerima atau menolak
interprestasi secara jelas.
2) Penelitian Korelasional
Jenis ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Dimana penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variable yang satu atau lebih ada hubungan
dari berbagai tipe.
3) Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe ini bermaksud mencari penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara
kelompok orang orang.
4) Penelitian Survey
Dalam penelitian ini akan menentukan data penelitian untuk memperoleh
karakteristik yang spesifik dalam sebuah kelompok dalam bentuk survey.
5) Penelitian Enografi
Penelitian ini menekankan pada mendokumentasikan atau menggambarkan
pengalaman sehari-hari individu dengan cara mengamati dan mewawancarai dengan
orang-orang yang relevan.
6) Penelitian Sejarah
Penelitian ini meneliti aspek masa lalu dengan melihat dokumen, atau wawancara
individu yang berkaitan
7) Penelitian Tindakan
Penelitian ini focus pada mendapatkan informasi yang mampu merubah kondisi
seorang dalam situasi tertentu.
(A.,R.M:2006)
d. Tujuan Penulisan
Menurut Anwar (2005) tujuan meta-analisis pada umumnya tidak perbeda dengan
jenis penelitian klinis lainnya, yaitu :
1.
Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar-variabel
2.
Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis
(nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
3.
Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu
(confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau
perbedaan
e. Isi
Berisi tentang info-info penting yang diambil pada beberapa jurnal atau artikel. Lalu,
dirangkum sehingga menghasilkan suatu jurnal atau artikel meta-analisis (Syafrial, 2018).
f.
Struktur
I. Pendahuluan
1. Latar belakang: pernyataan yang jelas mengapa perlu dilakukan metaanalisis
2. Pertanyaan penelitian
3. Hipotesis yang akan diuji
4. Tujuan dan manfaat penelitian
II. Metodologi
1. Kriteria pemilihan (kriteria inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang akan
disertakan dalam meat-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil penelitian
yang tidak dipublikasi, bagaimana cara menemukan hasil penelitian yang tidak
dipublikasi tersebut.
2. Metode untuk menemukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan
melakukan penelusuran pustaka.
3. Kriteria yang jelas untuk penilaian kualitas artikel penelitian yang mencakup aspek
desain, pelaksanaan, serta analisis
4. Klasifikasi dan kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan
5. Abstraksi kuantitatif hasil masing-masing penelitian
6. Rencana penggunaan model statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
7. Rencana interpretasi hasil
8. Rencana pelaporan hasil
g. Prosedur Penulisan
Langkah-langkah dalam melakukan meta analisis secara umum adalah sebagai
berikut (DeCoaster, 2009):
1. Menentukan dan mempelajari topik penelitian yang akan dirangkum
2. Mencari dan mengumpulkan sejumlah penelitian dengan topik yang telah
ditentukan dan menyeleksinya. Pencarian literatur penelitian dapat dilakukan
secara manual ataupun melalui situs-situs internet
3. Melakukan perhitungan effect size dengan metode dalam meta analisis
4. Mengidentifikasi ada tidaknya heterogenitas effect size dalam model Pada tahap
ini, jika teridentifikasi adanya heterogenitas effect size, maka lanjut ke langkah e.
Namun, jika tidak teridentifikasi adanya heterogenitas effect size maka menuju ke
langkah
5. Analisis variabel moderator
6. Menarik kesimpulan dan menginterpretasi hasil penelitian meta analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Albert Kurniawan. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis: Teori, Konsep, dan Praktik
Penelitian Bisnis. BandungL Alfabeta.
Anggaeni, P. A., & Sujatmiko, B. 2013. Sistem informasi tugas akhir berbasis web (studi kasus
d3 manajemen informatika te ft unesa). Jurnal Manajemen Informatika, 2(2).
A.,R.M.2006. Meta Analisis. Jurnal Pendidikan Penabur-No.06,102-106.s
Djuroto, Totok. Dan Suprijadi, Bambang. 2007. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Rosda:
Bandung.
Fikri.Thabiqul dkk.2016. Pedoman Penulisan Tugas Akhir.Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga
Gunawan, Wawan. 2008. Tips Trik Menulis Artikel: 6 Langkah Menjadi Penulis. Bandung:
Harmax Publishing.
Hidayatina dkk.2020. Panduan Penulisan Makalah. Lhokseumawe : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.IAIN Lhokseumawe.
Indonesia, L. I. P. (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia Nomor, 4.
Jatmiko Wisnu,dkk. 2015. Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta : UI.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2017). Pedoman Publikasi Ilmiah. Jakarta:
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kemenristekdikti.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2017). Pedoman Publikasi Ilmiah. Jakarta:
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kemenristekdikti.
LIPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Jakarta: LIPI.
Machmud, M. 2016. Tuntunan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Prnsip Dasar Penelitian
Ilmiah. Research Report.
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
MODUL PPJFP PENULISAN ILMIAH PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2019
Mawarni,Lizda Johar, dkk. 2020. Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir. Surabaya : ITS
Solikhah, N.F. (2018). Tiga Cara Membuat Buku Ajar Dengan Mudah. Jakarta : Deepublish.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sutikno. (2017). Monograf dari Hasil Penelitian. Semarang :UNNES.
Syafrial. (2018). Meta-Analisis Cooperative Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pada
Pembelajaran IPA Fisika Siswa.Kendari: IAIN Kendari.
Tim Editor LIPI Press. 2016. Pedoman Penerbitan Buku LIPI Press. Jakarta: LIPI Press
Tim Penyusun. 2019. Panduan Skripsi Peogram S1 Kependidikan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. UNP Padang
Tim Penyusun. 2020. Pedoman Tugas Akhir .Semarang : Fakultas Sains dan Teknologii UIN
Walisongo Semarang
Universitas Negeri Padang.2014. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi Universitas
Negeri Padang.UNP Padang.
Wijaya, Cece 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Download