Uploaded by User88403

KTSP 2016-2017 TP

advertisement
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan
Negeri 1 Kaligondang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk
meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompokkelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 1
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih
besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan masyarakat
juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan
pendidikan.
Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan
keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi
terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan
sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah
juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf
yang berbeda,
kondisi lingkungan
yang beragam, harapan masyarakat yang
menyekolahkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja
untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
2. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan
berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk
mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah
yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar
sebagai berikut.
a. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
b. Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
c. Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia
dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk
membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi
masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai
modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 2
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
3. landasan Sosiologi
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang diserap
dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu
dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan
dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus selalu
berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas
yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan
antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi,
dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan dengan
memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar
budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi dimaksudkan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan, baik
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian pada
pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan diapresiasi secara positif
oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia.
4. Landasan psikopedagogis
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan
pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang pendidikan, ekonomi
keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik,
intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK, mereka
memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.
Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani menghadapi,
mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan
profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan jenisnya
serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 3
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
5. Landasan teoritis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik
menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui
pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan program
diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk
bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik dan
bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM
(human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang
diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain
meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar
kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus
mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat
azas, efektif, dan efisien.
B.
Landasan Yuridis
Landasan Yuridisnya terdiri dari :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2, “Kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.
2. Peraturan
Pemerintah
Nomor
19
Tahun
2005
tentang Sistem
Pendidikan
Nasional Pasal 17 ayat 1, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 4
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat setempat, siswa”.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan nomor 6 Tahun
2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun
2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan
pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat
SatuanPedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
6. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SKL merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Standar Kelulusan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
10. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
11. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
12. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 5
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
13. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
14. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah
18. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan dasar dan Menengah
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 tahun 2014 tentang
Kurikulum SMK/MAK
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra Kurikuler
Wajib Pramuka
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran direvisi dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 danKurikulum 2013
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
28. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
29. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 6
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
30. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa
Baru
31. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara
Jawa.
32. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda No. 9 tahun 2012
33. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli 2013
tentang Implementasi Mulok BahasaJawa pada Kurikulum 2013.
34. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tanggal
4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang
pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri
dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
C. Tujuan Penyusunan
Tujuan Pengembangan Kurikulum agar kurikulum tetap sesuai dengan tuntutan
zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta
didik :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Belajar untuk memahami, menghayati, mengamalkan, menghargai dan melestarikan
nilai budaya dan karakter bangsa
3. Belajar
untuk
mengembangkan
ekonomi
kreatif
dan
menumbuhkan
jiwa
kewirausahaan
4. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
5. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
6. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
D. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 7
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan
merupakan
proses
holistik/sistemik
dan
sistematik
untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik
peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum
diarahkan
kepada
pengembangan
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga
negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 8
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
dikembangkan
secara
berkala
dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 9
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
E. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan KTSP:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
2. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
3. Belajar sepanjang hayat
4. Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2.
Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 10
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
f.
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran .
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 11
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A.
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
B.
Visi SMK Negeri 1 Kaligondang
SMK Negeri 1 Kaligondang mewujudkan geberasi yang berakhlak mulia, tangguh,
inovatif dan berwaawasan global.
C.
Misi SMK Negeri 1 Kaligondang
1. Mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai budaya bangsa
Indonesia.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang mengikuti perkembangan IPTEK.
3. Meningkatkan kualitas peserta didik yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI).
D.
Tujuan SMK Negeri 1 Kaligondang
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Kaligondang adalah :
1. Menyiapkan tamatan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berbudi Pekerti Luhur.
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia yang profesional,
mempunyai kemampuan untuk mandiri dan mampu mengisi formasi yang ada pada
dunia usaha /dunia industri/ pemerintah sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi keahliannya.
3. Membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dalam
beradaptasi dan berkompetisi pada dunia kerja sesuai kompetensi keahlian.
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni
agar nantinya mampu mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Kaligondang untuk setiap Kompetensi
Keahlian memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi para
peserta didiknya.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 12
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni.
4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi keahlian
tertentu agar dapat bekerja baik secara mandiri/berwirausaha atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan
mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi khusus sesuai Standar
Kompetensi Lulusan Akuntansi
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 13
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.
Standar Kompetensi lulusan SMK
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi
untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
Standar Kompetensi ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 sebagai berikut :
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 14
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya
B.
Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
1. Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok
– kelompok mata pelajaran:
a. Agama dan Akhlak Mulia;
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
d. Estetika;
e. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran, yakni:
a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika,
jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 15
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan: membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia,
kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan:
mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan, Pada satuan
pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan
lokal yang relevan
Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal
yang relevan Pada satuan pendidikan SMK/MAK, tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan
lokal yang relevan
d. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan.
e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa
sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani,
olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang
relevan.
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam SMK/MAK
1) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai
khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 16
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2) Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui
pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
3) Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan
perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah
4) Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum
muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
5) Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode
Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
b. Pendidikan Agama Kristen SMK
1) Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan
sosial
2) Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3) Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat
dan bangsa
4) Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera
c. Pendidikan Agama Katolik SMK
1) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria
dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir
kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak
secara bertanggung jawab.
2) Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang
diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya
nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.
3) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifatsifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam
hidup bergereja.
4) Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus
untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu
untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan
nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan
lingkungan hidup
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 17
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
d. Pendidikan Agama Hindu SMK
1) Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa,
dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
2) Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur
Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha
3) Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam
kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)
4) Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai
sumber hukum Hindu
5) Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci
6) Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu
7) Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya
8) Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta
9) Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah
perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya
e. Pendidikan Agama Buddha SMK
1) Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui
fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan
kebijaksanaan (panna)
2) Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam
3) Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya
4) Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masingmasing aliran
5) Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa
utama Buddha
6) Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk
memecahkan masalah
7) Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama
8) Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari
9) Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMK/MAK
1) Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 18
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2) Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan
tindakan anti korupsi
3) Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan
serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
4) Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5) Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6) Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7) Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8) Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional,
regional, dan kerja sama global lainnya
9) Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan
mahkamah internasional
g. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMK/MAK
1) Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan
peraturan
2) Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
3) Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani
serta aktivitas lainnya
4) Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan
aktivitas lainnya
5) Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan
keselamatan di air
6) Mempraktekkan
kegiatan-kegiatan
di
luar
kelas
seperti
melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7) Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit
dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
h. Bahasa Indonesia SMK/MAK
Tingkat Semenjana
1) Mendengarkan
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 19
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4) Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan
tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4) Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan
tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 20
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
4) Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan
tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
i. Bahasa Inggris SMK/MAK
Level Novice
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Level Elementary
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 21
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Level Intermediate
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
j. Matematika SMK Kelompok Teknologi
1) Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 22
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2) Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
3) Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan
kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
4) Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
5) Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah
yang terkait dengan matriks
6) Memahami
konsep
perbandingan,
fungsi, persamaan,
dan
identitas
trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah
7) Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan
penerapannya dalam pemecahan masalah
8) Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
9) Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi
dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
10) Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah
11) Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
12) Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
13) Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
14) Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
15) Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah
16) Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah
17) Menalar
secara
kritis dan mengembangkan
aktivitas kreatif dalam
memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide
18) Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 23
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
k. Ilmu Pengetahuan Alam SMK/MAK
1) Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan
menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari
2) Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan
3) Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga,
dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam
4) Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri
l. Fisika SMK Kelompok Teknologi
1) Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran
fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif
2) Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda
titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
3) Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan
4) Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan
perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya
dalam mesin kalor
5) Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah
6) Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya untuk
pemecahan masalah
7) Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
masalah
8) Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian
kompetensi program keahliannya
9) Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi
program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
10) Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan
program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi
m. Kimia SMK Kelompok Teknologi
1) Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang
terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 24
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
2) Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolitnon elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3) Memahami
konsep
reaksi
oksidasi-reduksi
dan
elektrokimia
serta
penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan
pemisahan bahan (elektrolisis)
4) Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi
benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
5) Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan
juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari
pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan
masyarakat
6) Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya
dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
dan teknologi
7) Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan
memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan
kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
n. Ilmu Pengetahuan Sosial SMK
1) Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan
lingkungan masyarakat sekitar
2) Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga
terjadinya kebangkitan nasional
3) Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami prosesproses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
4) Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
5) Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan
6) Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 25
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
o. Seni Budaya SMK
Seni Rupa
1) Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam
kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
1) Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam
kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni music
Seni Tari
1) Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam
kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
1) Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
p. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi SMK/MAK
1) Mampu mengoperasikan komputer PC
2) Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware
3) Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan
sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja
4) Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web
design
q. Kewirausahaan SMK/MAK
1) Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan seharihari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2) Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakatnya
3) Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam
kehidupannya
4) Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam
bidangnya
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 26
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
3. Daftar mata Pelajaran dan muatan lokal
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37,
kurikulum SMK wajib memuat:
a.
Pendidikan Agama;
b.
Pendidikan kewarganegaraan;
c.
Bahasa;
d.
Matematika;
e.
Ilmu Pengetahuan Alam;
f.
Ilmu Pengetahuan Sosial;
g.
Seni dan budaya;
h.
Pendidikan jasmasi dan olah raga;
i.
Keterampilan/kejuruan, dan
j.
Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK terdiri atas
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan
Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri
atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, Kewirausahaan dan mata
pelajaran kejuruan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan
dalam Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis.
Jika standar kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak dijumpai pada SKK,
maka Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui
analisis kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah :
a.
Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;
b.
Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-prinsip
keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan;
c.
Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan.
Struktur Kurikulum Baku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
sebagai acuan dasar dalam pembuatan Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang ;
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 27
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Tabel 1. Struktur Kurikulum Baku
Komponen
I.
II.
III.
IV.
V.
Kelompok Normatif
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
5. Seni Budaya
Kelompok Adaptif
1. Matematika
2. Bahasa Inggris
3. Fisika
4. Kimia
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Kewirausahaan
8. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi
Kelompok Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1.
3.1.2.
3.1.3.
3.2. Kompetensi Kejuruan
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3.
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Durasi Waktu
(Jam) a)
b)
192
192
192
192
128
b)
516
440
276
192
192
128
192
202
b)
140
1044 c)
192
(192 )
Keterangan notasi :
1) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
Kompetensi Keahlian.
2) Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang
dicantumkan.
3) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
setiap Kompetensi Keahlian.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 28
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
4) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan
standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang
dari 1044 jam.
5) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran
tatap muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam
pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut:
1) Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam
tiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program
produktif. Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan
secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya.
2) Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan.
3) Kelompok program produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
4)
Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
5) Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar
kompetensi di dunia kerja.
6) Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar
kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata
pelajaran.
7) Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
8) Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 29
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
9) Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di
sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36
jam pelajaran per minggu.
10) Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu
tahun pelajaran.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat
diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan wewenang penuh
mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi
latar belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah pengembangan mata pelajaran
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi,
budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian
dan perkembangan usia peserta didik.
b. Mengembangkan SK dan KD muatan lokal. Pengembangan SK dan KD muatan lokal
sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan mengidentifikasi bidang,
lingkup dan tugas-tugas pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah “Pengolahan
makanan”, lingkup “makanan pembuka”, uraian tugas misalnya “menyiapkan
makanan pembuka”. Selanjutnya diuraikan standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator yang diperlukan untuk menyiapkan makanan pembuka yang
perumusannya mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.
c. Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas bahan
kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan.
d. Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.
Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :
a. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah
1) Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada
dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan
lingkungan sosial budaya.
2) Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu
daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 30
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta
potensi daerah yang bersangkutan.
3) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian
daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang
berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh
daerah dan selaras dengan kompetensi keahliannya. Secara skematis langkah-langkah
pengembangannya digambarkan dalam diagram alur berikut
Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah
Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin dikembangkan sesuai
dengan kompetensi keahlian
Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah
Mengembangkan KI-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal
Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal
C.
Muatan Kurikulum Satuan Pendidikan
1.
Muatan Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
2.
Struktur Kurikulum berdasarkan Spektrum
Selanjutnya
kompetensi-kompetensi
yang
tertuang
dalam
DKK
dan
KK
dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang menjadi nama mata pelajaran
sesuai dengan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22 Agustus 2008.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 31
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang meliputi substasi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI, XII dan
XIII.
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk
masing-masing satuan pendidikan sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing.
Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI, XII
dan XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum
pada tabel berikut :
Tabel 2. Struktur Kurikulum Implementatif
Komponen
I
II
III
Kelompok Normatif
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
5. Seni Budaya
Kelompok Adaptif
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Fisika
5. Kimia
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
8. Kewirausahaan
Kelompok Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1. Menjelaskan dasar kekuatan bahan dan
komponen mesin
3.1.2. Menjelaskan prinsip dasar kelistrikan dan
konversi energi
3.1.3. Menjelaskan proses dasar perlakuan logam
3.1.4. Menjelaskan proses dasar teknik
3.1.5. Menerapkan K3
3.1.6. Mengukur dengan menggunakan alat ukur
3.2. Kompetensi Kejuruan
3.2.1. Melaksanakan penanganan material secara
manual
3.2.2. Menggunakan peralatan pembanding dan/ atau
alat ukur dasar
3.2.3. Menggunakan perkakas tangan
3.2.4. Menggunakan perkakas bertenaga/ operasi
digenggam
3.2.5. Menggambar teknik dasar
3.2.6. Menginterpretasikan sketsa
3.2.7. Melaksanakan penanganan material secara
manual
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
0Durasi
Waktu (jam)
X
1
KELAS / SEMESTER
XI
XII
2
3
4
5
6
192
192
192
192
128
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
0
2
2
2
2
0
440
516
192
276
192
128
202
192
4
5
2
2
2
1
2
2
4
5
2
2
2
1
2
2
4
5
2
2
2
2
2
2
4
5
2
2
2
2
2
2
4
5
2
3
2
0
2
2
4
5
2
3
2
0
2
2
162
36
2
-
-
-
-
-
36
-
2
-
-
-
-
36
36
18
25
1118
18
2
2
1
1
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
18
1
-
-
-
-
-
36
36
2
-
2
-
-
-
-
54
36
30
2
-
3
-
-
-
-
0
0
2
Halaman 32
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
3.2.8.
3.2.9.
3.2.10.
3.2.11.
3.2.12.
3.2.13.
3.2.14.
3.2.15.
3.2.16.
3.2.17.
3.2.18.
IV
V
Menggunakan mesin untuk operasi dasar
Membaca gambar teknik
Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut
Melakukan Pekerjaan denganMesin Frais
Melakukan Pekerjaan Dengan mesin gerinda
Menggunakan mesin bubut (kompleks)
Memfrais (Kompleks)
Menggerinda Pahat dan alat potong
Menggambar 2D dengan sistem CAD
Menggambar 2D dengan CAM
Mengeset Mesin dan program mesin NC/CNC
(dasar)
3.2.19. Memprogram mesin NC/CNC (dasar)
3.2.20. Mengoperasikan mesin NC/CNC (dasar)
Muatan Lokal
4.1. Bahasa Jawa
4.2. Kerja Las
Pengembangan Diri
SUB TOTAL
TOTAL
72
36
122
122
18
128
128
36
30
36
36
-
4
1
-
2
4
4
2
-
5
5
3
-
4
4
2
2
4
4
-
36
84
0200
128
72
0192
1672
-
-
-
-
2
-
6
1
2
1
2
1
-
1
-
2
-
2
-
46
46
44
44
44
44
4684
Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui langkahlangkah berikut :
1) Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu
pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM) / teori, praktik di sekolah (PS) dan
praktik industri (PI). Kolom jam untuk praktik di sekolah (PS) atau praktik di industri
(PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan
penugasan kompetensi.
2) Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan konversi 1-2-4.
3) Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :
EJ TM
1
+
EJ PS
2
=
EJ PI
4
Keterangan :
EJ TM
=
Estimasi jam Tatap Muka
EJ PS
=
Estimasi jam Praktik Sekolah
EJ PI
=
Estimasi jam Praktik Industri
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sbb :
Tatap muka (TM)
= 6
jam
Praktik di sekolah (PS)
= 8
jam
Praktik di industri (PI)
= 20
jam
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 33
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Maka :
Jumlah jam terstruktur : (6/1 + 8/2 + 20/4) = 6 + 4 + 5 = 15 jam
Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam
Jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam
Total jam belajar di sekolah dan industri (terjadwal) adalah : 6 + 8 + 20 = 34
jam.
3.
Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal sesuai dengan Pergub 57 tahun 2013 Provinsi Jawa
Tengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bahasa Jawa dalah
sebagai berikut :
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mampu mendengarkan dan memahami
serta menanggapi berbagai bentuk
wacana lisan non sastra berupa
pengumuman berita dan cerita
1.1
1.2
1.3
2. Mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gagasan dan perasaan secara
lisan melalui berbicara, bertelepon dan
berdialog dalam rangka Bahasa Jawa
dengan unggah – ungguh bahasa yang
sesuai.
3. Mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gagasan dan perasaan dalam
bentuk berbagai wacana lisan sastra
melalui membahas atau mendiskusikan
isi cerkak/ cerita rakyat/novel
4. Mampu mengapresiasi karya sastra.
1.1
1.2
1.3
1.4
1.1
Membahas dan atau mendiskusikan isi
cerkak / cerita rakyat / novel.
1.1
1.2
Mengapresiasi cerkak
Membaca ekstensif teks non sastra dari
berbagai sumber
Membaca dan memahami bacaan
sederhana berhuruf Jawa 20 kalimat
(paragraf)
Menulis wacana narasi tentang budaya
Jawa
Menulis deskripsi tentang budaya Jawa
Menulis eksposisi tentang budaya Jawa
Menulis artgumentasi tentan budaya
Jawa
Meringkas teks tentang budaya Jawa
Mendengarkan cerkak
Mendengarkan cerita
1.3
5. Mampu menuliskan ungkapan gagasan
dalam bentuk wacana narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi dan persuasi
6. Mampu mendengarkan dan memahami
serta menanggapi berbagai bentuk
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Mendengarakan pengumuman
Mendengarkan cerita
Mendengarkan cerita pengalaman yang
disampaikan secara langsung atau
melalui rekaman.
Bercerita
Menelepon
Berdialog
Menyampaikan informasi dari berbagai
sumber.
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.1
1.2
Halaman 34
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Standar Kompetensi
wacana lisan sastra berupa cerkak
dancerita rakyat
7. Mampu menulis geguritan
Kompetensi Dasar
1.3
Mengapresiasi geguritan
1.1
Menulis geguritan
Pengaturan Beban Belajar
4.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk
mencapai
standar
kompetensi
lulusan
dengan
memperhatikan
tingkat
perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada SMK Negeri 1 Kaligondang berlangsung selama 45
menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu jumlah jam pembelajaran tatap
muka per minggu untuk SMK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga sampai dengan empat tahun
untuk SMK/MAK
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 35
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
5.
Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:
a.
Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi
Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.
b.
Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:
1)
persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
2)
persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan tidak buta warna, tinggi badan (tergantung pada
Kompetensi Keahlian).
6.
Bimbingan dan Konseling
4 program layanan dan 4 bidang layanan BK sebagaimana Permendikbud Nomor
111 tahun 2014 adalah sebagai berikut :Komponen layanan Bimbingan dan Konseling
memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
a. layanan dasar;
b. layanan peminatan dan perencanaan individual;
c. layanan responsif; dan
d. layanan dukungan system
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
e. bidang layanan pribadi;
f. bidang layanan belajar;
g. bidang layanan sosial; dan
h. bidang layanan karir.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dan bidang layanan
dituangkan ke dalam program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan
komposisi dan proporsi serta alokasi waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas.
7.
Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan berdasarkan Permendikbud Nomor 63
Tahun 2014.Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi Model Blok,
Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 36
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
a. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan
setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
b. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan
keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan
Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
c. Model Reguler merupakan kegiatan
sukarela berbasis minat peserta didik yang
dilaksanakan di Gugus depan.
Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan
keterampilan. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan dalam bentuk upacara
dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik.
Upacara meliputi upacara pembukaan dan penutupan.
Keterampilan
Kepramukaan
dilaksanakan
sebagai
perwujudan
komitmen
Kepramukaan dalam bentuk pembiasan dan penguatan sikap dan keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
Metode dan teknik dituangkan dalam bentuk belajar interaktif dan progresif
disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental peserta didik.
Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan
penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan.
Penilaian
sikap
dilakukan
dengan
menggunakan
penilaian
berdasarkan
pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.
Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja.
Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan portofolio.
8.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan berdasarkan permendikbud Nomor 62 tahun
2014 Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:
a. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Wajib
berbentuk
pendidikan
kepramukaan.
Kegiatan
Ekstrakurikuler Pilihan merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan
Ekstrakurikuler Pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-minat.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 37
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan dengan
mengacu pada prinsip: a. partisipasi aktif; dan b. menyenangkan. Pengembangan
berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan melalui tahapan:
c. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
d. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
e. pemenuhan
kebutuhan
sumber
daya
sesuai
pilihan
peserta
didik
atau
menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
f. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler;
g. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;
SMK Negeri 1 Kaligondang memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik
dalam Kegiatan Ekstrakurikuler secara kualitatif dan dideskripsikan pada rapor peserta
didik.
9.
Penilaian Hasil Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
a. Pengertian
1) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2) Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan
belajar peserta didik.
4) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
5) Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 38
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
7) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
8) Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan
dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata
pelajaran
agama
dan
akhlak
mulia
serta
kelompok
mata
pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah.
9) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10) Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan
untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan nilai batas ambang kompetensi.
b. Prinsip Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 39
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
C. Teknik dan Instrumen Penilaian
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
2) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
3) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
4) Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek.
5) Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan
(a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi,
adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
6) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
7) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas
empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah,
antardaerah, dan antartahun.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 40
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
d. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
3) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4) Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek
kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5) Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan 5 melalui rapat dewan pendidik berdasarkan
hasil
penilaian
oleh
pendidik
dengan
mempertimbangkan
hasil
ujian
dari
ujian
sekolah/madrasah.
7) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a) menyusun kisi-kisi ujian,
b) mengembangkan instrumen,
c) melaksanakan ujian,
d) mengolah
dan
menentukan
kelulusan
peserta
didik
sekolah/madrasah, dan
e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 41
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan.
9) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma
dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,
adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan
informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10) Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata
pelajaran yang relevan.
11) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan
yang
ditandatangani
oleh
pembina
kegiatan
dan
kepala
sekolah/madrasah.
12) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedi.
13) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi
kemajuan belajar. 14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN
dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
14) UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama
dengan instansi terkait.
15) Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
16) Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
e. Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 42
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan
dan kriteria penilaian pada awal semester.
2) Mengembangkan indikator pencapaian kd dan memilih teknik penilaian yang
sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian yang dipilih.
4) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
5) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik.
6) Mengembalikan
hasil
pemeriksaan
pekerjaan
peserta
didik
disertai
balikan/komentar yang mendidik.
7) Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik
disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9) Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta
didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
f. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik.
2) Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas.
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 43
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
4) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui
rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik
dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.
7) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta
didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah
bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku laporan pendidikan.
9) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota.
10) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran
estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) lulus ujian sekolah/madrasah.
d) lulus UN.
11) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik
yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
12) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi
satuan pendidikan penyelenggara UN.
g. Penilaian oleh Pemerintah
1) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 44
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2) UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap
berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4) Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5) Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
6) Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri
berdasarkan rekomendasi BSNP
10.
Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam suatu
kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif
adalah 75%.
a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif
KKM
mempertimbangkan
kompetensi
tingkat
normatif
kemampuan
dan
rata-rata
adaptif
peserta
ditentukan
didik,
dengan
kompleksitas
kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
a) Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
b) Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
c)
Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
a) Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
b) Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
c)
Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 45
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
a) Dukungan tinggi, diberi skor 3
b) Dukungan sedang, diberi skor 2
c)
Dukungan rendah, diberi skor 1
Tabel 3. Contoh Perhitungan KKM Pogram Normatif dan Adaftif.
Standar
Kompetensi
Berkomunikasi
dengan Bahasa
Indonesia
setara tingkat
Semen jana
Kompetensi Dasar
Menyimak untuk me
mahami
lafal,
tekanan, into nasi,
dan jeda yang lazim
/ baku dan yang
tidak
Menyimak
untuk
mema hami infor
masi lisan da lam
konteks bermasyara
kat
Skor
Kom
pleks
(B)
Nilai KKM
Reaksi
kinetik ....
Komentar
atau ung
kapan ....
2
2
Daya
dukung
(C)
3
3
2
1
66,67
Pengi den tifi
kasian
sumber
informasi ...
Pencata
tan isi po kok
infor masi ....
Pengenal an
ragam / laras
ba hasa....
3
3
2
88,89
3
3
2
88,89
2
2
2
66,67
Pembeda an
proses dan
hasil dengan
...
2
3
2
77,78
Indikator
Intake
(A)
Indi
kator
77,78
KD
SK
77,24
78,89
KKM
Mata
Pelajaran
80,55
Nilai KKM indikator = (A+B+C)/9 X 100
Dengan menghitung seluruh nilai KKM Indikator, KKM KD diperoleh dari rerata KKM indikator, dan KKM SK diperoleh dari rerata KKM KD,
pada akhirnya KKM Mata Pelajaran adalah rerata dari KKM SK pada semester berjalan.
b. KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator pada KD program produktif
pada dasarnya adalah
lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai
kompetensi minimal diberi skor 75 atau 7,5.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap
SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 46
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
a) Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
b) Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi
aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat
Penilaian).
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai hanya diberikan
kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 75 telah dimiliki
peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar
minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih
indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh
nilai lebih dari 75.
11.
Kenaikan Kelas dan kelulusan
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak
melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi
aspek :
a. Akademik : sesuai dengan KKM
b. Nonakademik :
1) Kehadiran ≥ 80%
2) Sikap/kepribadian minimal B
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan
di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan
hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
setelah:
a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah
dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan
dan pembelajaran yang diikuti.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 47
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian
minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi
normatif.
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata
pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah.
Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang
diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional
mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan
semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti
ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
12.
Pendidikan kecakapan hidup
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan
sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri
(penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti
kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
13.
a.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang memasukkan kelas
knalpot sebagai pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 48
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A.
Kalender Pendidikan
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah
melaporkan kepada dinas pendidikan
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel
4
Tabel 4. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No
1.
Kegiatan
Minggu efektif belajar
Alokasi Waktu
Keterangan
Minimum 34 minggu
Digunakan untuk kegiatan
dan maksimum 38
pembelajaran efektif pada setiap
minggu
satuan pendidikan
2.
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4.
5.
Libur akhir tahun
pelajaran
Hari libur keagamaan
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Maksimum 3 minggu
dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
2 – 4 minggu
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Daerah khusus yang memerlukan
Halaman 49
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
6.
Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
Untuk satuan pendidikan sesuai
7.
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
dengan ciri kekhususan masingmasing
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
8.
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
B.
Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang, diterbitkan oleh sekolah melalui
Surat Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Kaligondang tentang Kalender Pendidikan SMK
Negeri 1 Kaligondang untuk tahun pelajaran yang sedang berjalan atau akan
diberlakukan.
Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru
dimulai, hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencanaan kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler serta kegiatan lain yang ada di SMK Negeri 1 Kaligondang.
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang merupakan barometer seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Kaligondang mulai saat diterbitkannya
keputusan kepala sekolah dan berakhir saat diterbitkannya surat keputusan tentang
kalender pendidikan yang baru.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 50
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 51
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 52
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
BAB V
PENUTUP
Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang merupakan kurikulum implementatif dari
Kurikulum Spektrum 2008 dan merupakan penyesuaian dari kurikulum baku yang pernah
diberlakukan di Indonesia (Edisi 2004 dan Edisi 2006).
Mengingat hal tersebut, dan sekaligus untuk bahan pertimbangan pada masa yang
akan datang maka dirasakan perlu hal – hal sebagai berikut :
1.
Tidak ada satupun kurikulum yang berlaku sepanjang jaman, karena itu secara
periodik kurikulum harus ditinjau ulang tentang :
a.
Standar kompetensi kelulusan yang sudah ditetapkan perlu dikaji ulang jika
dirasakan tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat pengguna.
b.
Kesesuaian antara mata pelajaran / kompetensi keahlian dengan tuntutan
masyarakat pengguna jasa pendidikan yang diselenggarakan SMK Negeri 1
Kaligondang.
c.
Kesesuaian antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan tuntutan
dunia usaha / dunia industri.
d.
Penyesuaian perencanaan proses kegiatan pembelajaran dengan situasi dan
kondisi yang ada pada saat itu.
e.
Penyesuaian pola pendekatan kegiatan pemelajaran dengan tren yang berlaku
di dunia pendidikan saat itu.
f.
Penyesuaian “mind set” atau paradigma para penentu kebijakan terkait dengan
proses pendidikan yang berlaku di SMK Negeri 1 Kaligondang.
g.
Penyesuaian struktur kurikulum yang digunakan harus tetap mendasarkan pada
sumber daya yang ada di SMK Negeri 1 Kaligondang.
h.
Penyesuaian harus diikuti perbaikan berkelanjutan agar kelak kemudian hari
implementasinya tetap berakar pada Visi dan Misi yang diemban SMK Negeri 1
Kaligondang.
2.
Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang harus dikembangkan dengan sifat – sifat :
a.
Flexible, kurikulum harus bersifat luwes; luwes dalam perecanaan, pelaksanaan,
pemantauan, penilaian, perbaikan dan tindak lanjut.
b.
Resposible, kurikulum harus dapat merespon berbagai perkembangan yang
melingkupi proses pendidikan yang sedang diselenggarakan.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 53
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
c.
Accestable, kurikulum harus dapat memberi ruang bagi berbagai masukan yang
bersifat membangun tanpa meninggalkan konsep induknya.
d.
Accountable, kurikulum harus dapat dinilai oleh siapapun, kapanpun dan oleh
siapapun dengan hasil yang sama memuaskan.
e.
Resposibility, kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan baik menyangkut
perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan maupun tindak
lanjutnya.
f.
Efesien, kurikulum harus dapat meminimalkan segala pengaruh yang merusak
kesinambungan proses pendidikan yang diselenggarakan.
g.
Effective, kurikulum harus dapat menjawab tantangan yang ada, baik dari
pengguna jasa pendidikan maupun pelaku proses pendidikan di dalamnya.
h.
Usetable, kurikulum harus dapat dimanfaatkan seluas mungkin oleh siapapun
yang terkait dengan proses pendidikan di SMK Negeri 1 Kaligondang.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di
Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kaligondang menjadi lebih menyenangkan, menantang,
mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik
setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat
melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya.
Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
a. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat
dicapai?
b. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang
tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta
didik?
c. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
d. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan?
e. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara
jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 54
KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap
dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP,
didokumentasikan
dengan
baik
sehingga
menjadi
masukan
berharga
bagi
penyempurnaan KTSP di kemudian hari.
Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap
dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah
dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan
tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala
sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan
dari apa yang telah direncanakan.
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Halaman 55
Download