Uploaded by User87176

10-efisiensi pasar & Pengujiannya BAB 13-14

advertisement
EFISIENSI PASAR DAN
PENGUJIANNYA
OVERVIEW


Konsep efisiensi pasar membahas tentang 1/42
bagaimana pasar merespon informasi yang
mempengaruhi pergerakan harga sekuritas
menuju ke arah keseimbangan baru.
Bab ini, memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai:
 konsep pasar modal yang efisien;
 bentuk-bentuk pasar efisien;
 implikasi pasar efisien
 Efisiensi Pasar Secara Keputusan
 Anomali Pasar Efisien
BENTUK BENTUK EFISIENSI PASAR

Efisiensi pasar secara Informasi (informationally
efficient market)

Efisiensi pasar secara Keputusan (decisionally
efficient market)
TOPIK PEMBAHASAN
2/42



Konsep Pasar Modal Efisien
Hipotesis Pasar Efisien
Pengujian terhadap Hipotesis Pasar Efisien
 Pengujian Prediktabilitas Return
 Studi Peristiwa (Event Studies)
 Pengujian Private Information



Implikasi Pasar Modal Efisien
Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Anomali Pasar Efisien
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
3/42

Dalam konteks keuangan, konsep pasar
yang efisien lebih ditekankan pada aspek
informasi, artinya pasar yang efisien
adalah pasar dimana harga semua
sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang
tersedia.
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
4/42

Informasi yang tersedia bisa meliputi semua
informasi yang tersedia baik informasi di masa
lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu),
maupun informasi saat ini (misalkan rencana
kenaikan dividen tahun ini), serta informasi
yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional
yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi
perubahan harga.
KONSEP PASAR MODAL EFISIEN
5/42

Konsep tersebut menyiratkan adanya
suatu proses penyesuaian harga sekuritas
menuju harga keseimbangan yang baru,
sebagai respon atas informasi baru yang
masuk ke pasar.
ILUSTRASI KONSEP PASAR YANG EFISIEN
6/42
Harga
(Rp)
1500
Pasar
efisien
1200
Pasar tidak
efisien
1000
-2
500
-1


0
1
2
T (hari)
Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat
tercermin pada harga saham yang baru.
Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut
tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses
tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis putus-putus.
KONDISI UNTUK TERCAPAINYA
PASAR EFISIEN
7/42
1.
2.
3.
4.
5.
Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk
memaksimalkan profit.
Investor merupakan price taker, sehingga tindakan dari
satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi
harga dari sekuritas.
Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada
saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah.
Informasi yang terjadi bersifat random.
Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru,
sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan
perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
8/42


Aspek penting dalam menilai efisiensi pasar
adalah seberapa cepat suatu informasi baru
diserap oleh pasar yang tercermin dalam
penyesuaian menuju harga keseimbangan yang
baru.
Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui baik
itu pasar yang benar-benar efisien ataupun
benar-benar tidak efisien. Pada umumnya pasar
akan efisien tetapi pada tingkat tertentu saja.
HIMPUNAN INFORMASI SAHAM
9/42
1. Lingkaran pertama (1)
merepresentasikan informasi
yang relevan bagi penilaian
saham yang dapat dipelajari
dengan menganalisa sejarah
harga pasar saham.
2. Lingkaran kedua (2)
menyatakan informasi yang
tersedia pada publik.
3. Lingkaran ketiga (3)
menyatakan seluruh informasi
yang juga meliputi informasi
rahasia orang dalam.
KLASIFIKASI BENTUK PASAR YANG
EFISIEN
10/42

Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien
ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu:
1.Efisien dalam
bentuk lemah
(weak form).
• Semua informasi di masa lalu (historis)
akan tercermin dalam harga yang
terbentuk sekarang.
2.Efisien dalam
bentuk
setengah kuat
(semi strong).
• Harga pasar saham yang terbentuk
sekarang telah mencerminkan
informasi historis ditambah dengan
semua informasi yang dipublikasikan.
3.Efisien dalam
bentuk kuat
(strong form).
• Harga pasar saham yang terbentuk
sekarang telah mencerminkan informasi
historis ditambah dan semua informasi
yang dipublikasikan ditambah dengan
informasi yang tidak dipublikasikan.
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
11/42
 Pada
tahun 1991, Fama mengemukakan
penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi pasar.
 Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi
suatu klasifikasi yang lebih bersifat umum
untuk menguji prediktabilitas return (return
predictability).
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
12/42
 Efisiensi
bentuk setengah kuat diubah menjadi
studi peristiwa (event studies)
 Sedangkan pengujian efisiensi pasar dalam
bentuk kuat disebut sebagai pengujian
informasi privat (private information).
PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN
HARAPAN
13/42

Dalam pasar efisien, harga sekuritas
seharusnya merefleksikan informasi
mengenai risiko dan harapan mengenai
return mendatangnya. Return yang
sepadan dengan risiko saham disebut
return normal (normal return).
PENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN
HARAPAN
14/42


Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritassekuritas akan menghasilkan return yang lebih
besar dibanding normalnya, yang disebut return
tak normal (excess return).
Dengan demikian, pengujian efisiensi pasar
pada dasarnya adalah pengujian return tak
normal.
1. MEAN-ADJUSTED RETURNS
15/42


Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara
random di sekitar nilai sebenarnya (true value), maka ratarata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya
dapat digunakan sebagai return harapan.
Formulanya adalah sebagai berikut:
ARi,t = Ri,t – R i
Dalam hal ini:
ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t.
Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t.
R i = rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t.
2. MARKET ADJUSTED RETURNS
16/42


Salah satu teknik untuk menghitung return tak
normal adalah dengan menghilangkan pengaruh
pasar terhadap return harian sekuritas.
Return tak normal dihitung dengan
mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t)
dari return saham, seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut:
ARi,t = Ri,t - RM,t
3. MARKET MODEL RETURNS
17/42

Market model digambarkan dengan persamaan
berikut:
Ri = 1 + iRm + ei
Keterangan:
1
I
ei
= intersep dalam regresi untuk sekuritas i.
= koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi.
Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return
sekuritas sehubungan dengan perubahan dalam return pasar.
= kekeliruan regresi.
3. MARKET MODEL RETURNS
18/42

Return tak normal harian ditentukan
dengan mengurangkan return realisasi
dari return harapan pada hari t.
PENGUJIAN TERHADAP
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
19/42
1. Pengujian hipotesis pasar efisien dalam
bentuk lemah bisa diuji dengan melakukan
pengujian prediktabilitas return.
2. Pengujian hipotesis pasar efisien dalam
bentuk setengah kuat bisa dilakukan dengan
pengujian event studies.
3. Pengujian hipotesis pasar efisien dalam
bentuk kuat bisa dilakukan dengan pengujian
private information.
PENGUJIAN PREDIKTABILITAS
RETURN
20/42

Pengujian prediktabilitas return dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
dengan:
1. Mempelajari
pola return seasonal.
2. Menggunakan data return di masa yang lalu, baik
untuk prediktabilitas jangka pendek maupun
jangka panjang.
3. Mempelajari hubungan return dengan karakteristik
perusahaan.
POLA RETURN SEKURITAS
21/42

Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya
suatu pola dalam return sekuritas.
20%

10%
0%
-10%
-20%
-30%
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Pola harian
Gibbons dan Hess
(1981) menemukan
bahwa return pada
hari Senin akan lebih
rendah dibandingkan
dengan hari lain di
Bursa Saham New
York.
POLA RETURN SEKURITAS
22/42

Pola Bulanan
January effect, bahwa pada bulan Januari
terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya
terjadi pada saham yang nilainya kecil (small
stock).
Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut
seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat
adanya return yang tinggi di bulan Januari akan
mulai melakukan pembelian di akhir bulan
Desember untuk mendapatkan return tak normal.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU
23/42


Prediksi Jangka Pendek
Pengujian prediksi jangka pendek biasanya
dilakukan untuk mengetahui apakah return
pada periode sebelumnya (biasanya sehari atau
beberapa hari sebelumnya) dapat digunakan
untuk memprediksi return hari ini.
Beberapa cara pengujian yang dapat dilakukan:
Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan
relatif sekuritas.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
24/42
1.
Uji Korelasi
Uji korelasi adalah pengujian hubungan linier
antara return hari ini dengan return di waktu
lalu. Semakin tinggi korelasi antara return
masa lalu dengan return saat ini, berarti
semakin tinggi kemampuan return masa lau
tersebut untuk memprediksi return masa
depan.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
25/42
Secara matematis, bentuk persamaannya bisa
ditulis sebagai berikut:
rt  a  b rt -1-T  et
Dalam hal ini:
a=
b=
tingkat return yang diharapkan yang tidak
berhubungan dengan return sebelumnya
besarnya hubungan antara return di waktu yang
lalu dengan return hari ini
BERBAGAI HASIL PENELITIAN YANG
MENGGUNAKAN UJI KORELASI
PENELITI
DATA YANG
DIGUNAKAN
RATAINTERVAL RATA
VARIABEL
WAKTU KOEFISIEN
KORELASI
1. Kendall &
Alexander
(1974)
19 data indeks
di Inggris
Harga
1 minggu
2 minggu
4 minggu
8 minggu
16 minggu
0,131
0,134
0,006
-0,054
0,156
2. Moore
(1974)
30 perusahaan
di AS
Log harga
1 minggu
-0,056
3. Cootner
(1974)
40 perusahaan
di AS
Log harga
1 minggu
14 minggu
0,131
0,026
BERBAGAI HASIL PENELITIAN YANG
MENGGUNAKAN UJI KORELASI
PENELITI
DATA YANG
DIGUNAKAN
VARIABEL
INTERVAL
WAKTU
RATA2
KOEFISIEN
KORELASI
4. Fama
(1965)
30 perusahaan
di AS
Log harga
1 hari
4 hari
9 hari
16 hari
0,026
-0,039
0,053
-0,057
5. Niarchos
(1971)
15 perusahaan
di Inggris
Log harga
1 bulan
0,018
6.Jennergren 15 perusahaan
di Norwegia
Log harga
1 hari
2 hari
5 hari
0,068
-0,070
-0,004
7.Jennergren 30 perusahaan
& Korsvold
di Swedia
(1975)
Log harga
1 hari
3 hari
5 hari
0,102
-0,021
-0,016
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
26/42
2.
Run test
Pada analisis run ini, perubahan harga ditandai
dengan (+) bila terjadi kenaikan harga, (-) bila
terjadi penurunan dan 0 bila tidak terjadi
perubahan.
Urutan tanda yang sama diantara tanda yang
berbeda disebut dengan run. Misalnya
perubahan harga sebuah sekuritas adalah + - - - + + + 0. Dalam contoh tersebut, terdapat
empat run.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
27/42
Bila perubahan harga sekuritas mempunyai
hubungan atau korelasi yang positip dari waktu
ke waktu, maka diharapkan akan terjadi sedikit
perubahan run. Sedangkan, jika terdapat korelasi
negatif, maka akan banyak perubahan run yang
terjadi.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
28/42
3.
Filter test
Pola return yang lebih kompleks bisa juga
menghasilkan return tak normal.
Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan
membandingkan return yang didapat jika melakukan
strategi perdagangan aktif tertentu dengan return
yang didapat jika investor melakukan strategi beli
dan simpan (buy and hold strategy).
Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan
investor sebaiknya melakukan pembelian dan kapan
investor sebaiknya menjual sekuritas tersebut atau
sering juga disebut dengan timing strategy.
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)
29/42
4.
Relative strength
Salah satu cara yang banyak dikenal untuk
mengkombinasikan informasi harga sekuritas di masa
lalu untuk memilih saham, adalah dengan cara yang
disebut sebagai kekuatan relatif (relative strength).
Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga
suatu saham saat ini ( Pjt ) dengan harga rata-rata
saham tersebut selama beberapa periode (Pjt ).
Maka relative strength saham tersebut adalah sebesar
Pjt / Pjt
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN
DI WAKTU LALU (JANGKA PANJANG)
30/42



Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers
(1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka
waktu pengujian yang relatif lebih lama.
Fama dan French melakukan pengujian dengan
menggunakan data periode 1926-1985, dan menemukan
bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25 untuk jangka
waktu tiga tahun dan korelasi sebesar –0,40 untuk
jangka waktu empat tahun.
Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena adanya
kelemahan dalam statistik dan setelah tahun 1940
korelasi tersebut sangat kecil dan tidak signifikan.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
31/42


Telah banyak penelitian yang menemukan
adanya hubungan antara karakteristik
perusahaan dengan return tak normal.
Beberapa karakteristik tersebut antara lain
ukuran (size), nilai pasar dibagi dengan nilai
buku (market to book value), dan dividen
dibagi dengan harga saham (earning price).
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
32/42

Size Effect
Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris paling
awal mengenai adanya size effect, yaitu
adanya kecenderungan saham-saham
perusahaan kecil yang mempunyai return yang
lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan
besar.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
33/42

Nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to
book)
Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan return
antara saham yang mempunyai market to book value
yang tinggi dibanding saham yang mempunyai market
to book value rendah.
Saham-saham yang mempunyai market to book yang
tinggi akan cederung mempunyai tingkat return yang
lebih besar dibandingkan dengan saham-saham yang
mempunyai market to book yang rendah.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
34/42

Earning price
Basu (1977) melakukan penelitian mengenai
hubungan antara rasio earning/price (E/P)
dengan tingkat return tak normal yang
diperoleh dengan menggunakan CAPM.
HUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
35/42

Hasil studi Basu ditunjukkan secara sederhana
pada gambar berikut:
Rata-rata
return tahunan
20%
15%
10%
5%
(P/E tinggi)
A
B
C
D
E
(P/E rendah)
STUDI PERISTIWA (EVENT STUDIES)
36/42


Penelitian yang mengamati dampak dari
pengumuman informasi terhadap harga
sekuritas sering disebut dengan event studies.
Penelitian event studies umumnya berkaitan
dengan seberapa cepat suatu informasi yang
masuk ke pasar dapat tercermin pada harga
saham.
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (1)
37/42
Mengumpulkan sampel.
Berupa perusahan-perusahaan yang mempunyai
pengumuman yang mengejutkan pasar (event).
2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event.
3. Menentukan periode analisis.
Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu:
1.
i. periode estimasi untuk menghitung return yang
diharapkan E(Ri)
ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return
aktual dan return tak normal.
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)
38/42
Menghitung return aktual masing-masing
sampel setiap hari selama periode
pengamatan.
5. Menghitung return tak normal.
Dihitung dengan mengurangi return aktual
yang sebenarnya terjadi dengan return yang
diharapkan.
6. Menghitung rata-rata return tak normal
semua sampel setiap hari.
4.
METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)
39/42
7.
Terkadang return tak normal harian
tersebut digabungkan untuk
menghitung return tak normal
kumulatif selama periode tertentu.
8.
Menghitung return aktual masingmasing sampel setiap hari selama
periode pengamatan.
HASIL-HASIL METODOLOGI STUDI PERISTIWA (1)
 Selama bertahun-tahun, event study methodology telah digunakan
untuk banyak event termasuk:
 Peningkatan dan penurunan dividen
 Pengumuman earning
 Mergers
 Capital Spending
 Penerbitan saham baru
 Secara umum studinya mendukung pandangan bahwa pasar dalam
bentuk semistrong-from efficient.
 Faktanya, studi mengatakan bahwa pasar mungkin memiliki
beberapa pandangan ke depan-dengan kata lain, informasi
cenderung untuk bocor sebelum dilakukan pengumuman ke publik.
Cumulative abnormal returns
(%)
HASIL-HASIL METODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)
Cumulative Abnormal Returns for Companies Announcing
Dividend Omissions
1
0.146 0.108
-8
-6
0.032
-4
-0.72
-0.244
-2 -0.483
0
-1
0
-2
-3
-3.619
-4
-5
2
4
6
8
Efficient market
response to “bad news”
-5.015
-5.183
-5.411
-4.563 -4.747-4.685 -4.49
-4.898
-6
Days relative to announcement of dividend omission
HASIL-HASIL METODOLOGI STUDI PERISTIWA (3)

Ngaisah dan Nur Indriantoro, 
(2000), “Analisis Muatan
Informasi Pada Laba, Modal
Kerja dari Operasi, dan Arus
Kas dari Operasi bagi Investor
di Pasar Modal”, Media
Ekonomi 6, 651-665 : laba
akuntansi , modal kerja dan arus
kas dari operasi tidak
mempunyai muatan informasi
yang bisa memberikan tambahan
informasi bagi investor di pasar
modal Indonesia.
Atmini Sari., (2001), “Asosiasi
Siklus Hidup Perusahaan dengan
Incremental Value-Relevance
Informasi Laba dan Arus Kas”,
Tesis, Univ. Gadjah Mada : nilai
pasar ekuitas perusahaanperusahaan yang berada pada
tahap growth dipengaruhi oleh
laba dan arus kas dari aktivitas
pendanaan. Untuk tahap mature
nilai pasar ekuitas perusahaan
dipengaruhi oleh arus kas dari
aktivitas investasi, dan tidak ada
korelasi antara laba dan arus kas
dari aktivitas operasi serta
pendanaan dengan nilai pasar
ekuitas.
PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION
40/42

Pengujian private information meliputi
pengujian apakah pihak insider perusahaan
dan kelompok investor tertentu yang dianggap
mempunyai akses informasi lebih baik, dapat
memperoleh return tak normal dibandingkan
dengan return pasar umumnya.
PENGUJIAN PRIVATE INFORMATION
41/42


Pihak-pihak yang disebut insider adalah
direktur, manajer, karyawan atau pemegang
saham yang dianggap bisa mendapatkan
informasi yang sesungguhnya mengenai
perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh
pihak lainnya.
Pihak insider umumnya diharuskan melaporkan
kegiatan perdagangannya kepada suatu komisi
yang bertindak sebagai pengawas bursa.
Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Efisiensi pasar yang dilihat berdasarkan
kecanggihan pelaku pasar dalam mengolah
informasi untuk dijadikan keputusan.
(jogiyanto,1998)
Efisiensi Pasar Secara Keputusan




Efisiensi pasar secara informasi ditentukan oleh seberapa luas dan
cepat informasi tersebut tersedia dipasar. Tetapi ketersediaan
informasi tidak menjamin pasar efisien jika informasi tersebut masih
perlu diolah.
Informasi yang tidak perlu diolah: Pengumuman laba, kenaikan
penjualan,..
Informasi masih perlu diolah : Merger, akuisisi, Belanja Modal,
Utang...
Pada waktu informasi tersebut (diolah) diumumkan dan semua
pelaku pasar telah menerima informasi tersebut belum tentu harga
sekuritas akan mencerminkan informasi tersebut secara penuh,
karena pasar harus menganalisis dan menginterpretasikan sebagai
kabar baik (good news) atau kabar buruk (bad news).
Efisiensi Pasar Secara Keputusan




Untuk mengolah informasi (diolah) tersebut pelaku pasar harus “canggih”
(sophisticated). Dan jika hanya terdapat pelaku pasar yang canggih maka
hanya sebagian investor saja akan mendapatkan keuntungan tidak normal
(abnormal return), dikarenakan mereka dapat menginterpretasikan info
tersebut secara benar dibanding pelaku pasar yang tidak canggih (naive).
Dengan demikian efisiensi pasar secara informasi tidak cukup, perlu juga
dilihat berdasarkan kecanggihan pelaku pasar dalam mengolah informasi
untuk dijadikan keputusan. Hal ini yang disebut sebagai Efisiensi pasar
secara keputusan (jogiyanto,1998).
Efisiensi pasar secara keputusan termasuk efisiensi bentuk setengah kuat
(semi strong).
Pasar efisien secara informasi merupakan pasar YANG ADIL
Efisiensi Pasar Secara Keputusan



Umumnya perubahan akuntansi berdampak pada
perubahan laba. Namun tidak semua perubahan akuntansi
berdampak pada arus kas perusahaan.
Apabila perubahan metode akuntansi tidak berdampak
pada perubahan arus kas, maka perubahan akuntansi
tersebut tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ada dua hipotesis yang memprediksi hubungan antara
perubahan metode akuntansi terhadap harga saham, yaitu:
 Mechanistic
hypothesis.
 No-effect hypothesis.
Efisiensi Pasar Secara Keputusan

Berdasarkan mechanistic hypothesis, reaksi pasar
didasarkan pada ada tidaknya dampak perubahan
metode akuntansi terhadap laba perusahaan.
 Apabila perubahan metode akuntansi menyebabkan
laba meningkat, maka pasar bereaksi positif.
 Sebaliknya, apabila perubahan metode akuntansi
menyebabkan laba menurun, maka pasar bereaksi
negatif.
Efisiensi Pasar Secara Keputusan

Berdasarkan no-effect hypothesis, reaksi pasar didasarkan pada ada
tidaknya dampak perubahan metode akuntansi terhadap arus kas
perusahaan (nilai perusahaan).
 Apabila perubahan metode akuntansi menyebabkan laba
meningkat, tetapi arus kas tidak meningkat, maka pasar tidak
bereaksi.
 Apabila perubahan metode akuntansi menyebabkan laba
meningkat, dan arus kas juga meningkat, maka pasar bereaksi
positif.
 Apabila perubahan metode akuntansi menyebabkan laba menurun,
tetapi arus kas tidak menurun, maka pasar tidak bereaksi.
 Apabila perubahan metode akuntansi menyebabkan laba menurun,
dan arus kas juga menurun, maka pasar bereaksi negatif.
Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Jenis
Peristiwa
Nilai
Ekonomi
Nilai
Perusahaan
Bernilai
Ekonomis
Positif
Naik
Bernilai
Ekonomis
Negatif
Turun
Tidak Bernilai
Ekonomis
Nol
Tetap
Reaksi
Pasar
Positif
Negatif
Tidak Reaksi
Positif
Negatif
Tidak Reaksi
Positif
Negatif
Tidak Reaksi
Ketepatan
Reaksi
Tepat
Salah
Salah
Salah
Tepat
Salah
Salah
Salah
Tepat
Anomali Pasar Modal Efisien
Teori efisiensi pasar modal menyatakan bahwa harga
sekuritas akan bereaksi cepat terhadap informasi baru.
Konsekuensinya, apabila harga tidak bereaksi cepat
terhadap informasi baru tetapi membutuhkan waktu
lebih lama, maka keuntungan abnormal dapat terjadi.
Dalam hal ini investor tidak berprilaku sesuai dengan
teori efisiensi pasar modal. Investor yang tidak
berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal
disebut anomali pasar modal efisien.
56
Anomali Pasar Modal Efisien
Teori Prospek (Prospect Theory) (Kahneman dan Tversky,1979):



Investor akan risk averse berkaitan dengan keuntungan dan risk taking
berkaitan dengan kerugian. Penilaian terpisah antara prospek
keuntungan dan kerugian menunjukkan perilaku yang irrasional.
Apabila nilai investasi mulai meningkat, tingkat utilitas investor menurun
dan investor berperilaku risk averse. Dalam menghadapi berita baik,
investor memiliki probabilitas rendah akan semakin baiknya harga atau
probabilitas tinggi harga akan semakin menurun karenanya investor
merealisasi keuntungan. Dalam hal ini investor menghindari risiko.
Apabila nilai investasi mulai menurun, tingkat utilitas investor meningkat
dan investor berperilaku risk taking. Dalam menghadapi berita buruk,
investor menahan sekuritas dan tidak mau merealisasi kerugian, bahkan
membeli lebih banyak saham yang menurun karena investor memiliki
probabilitas tinggi akan membaiknya sekuritas. Dalam hal ini investor
menambah risiko.
Anomali Pasar Modal Efisien
Post-Announcement Drift:
1.
2.
3.
Sekali laba perusahaan diketahui, kandungan informasi tersebut
seharusnya digunakan oleh investor sesuai dengan teori efisiensi
pasar modal. Namun, telah diketahui lama bahwa hal ini tidak
terjadi seperti itu.
Bagi perusahaan yang melaporkan berita baik pada laporan
kuartalan, keuntungan abnormalnya cenderung tertunda (drift)
hingga pada sekitar 60 hari setelah pengumuman. Begitu juga
bagi perusahaan dengan pengumuman berita buruk, keuntungan
abnormalnya cenderung juga tertunda sekitar 60 hari kemudian.
Fenomena ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien
yang disebut dengan istilah post-announcement drift. Fenomena
merupakan tantangan serius dan penting dalam pasar modal
efisien.
Anomali Pasar Modal Efisien
Rasio Keuangan:
1.
2.
3.
Berdasarkan teori pasar modal efisien, strategi investasi
seharusnya didasarkan pada informasi yang tersedia bagi
investor, yaitu informasi tentang rasio keuangan.
Rasio keuangan seharusnya terkait dengan harga sekuritas.
Karena itu, harga sekuritas sudah merefleksikan informasi rasio
keuangan.
Namun demikian, Ou dan Penman (1989) menemukan bukti
bahwa rasio keuangan tidak segera digunakan oleh investor dan
tidak segera terrefleksi dalam harga sekuritas. Hal ini
merupakan suatu anomali pasar modal efisien.
Anomali Pasar Modal Efisien
Accrual:
1.
2.
3.
Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya
pasar bereaksi lebih kuat terhadap berita baik tentang
arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang
accrual.
Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih
mungkin terulang kembali periode yang akan datang
dibandingkan dengan accrual.
Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar
bereaksi lebih kuat terhadap accrual daripada terhadap
arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah
panjang adanya anomali pasar modal efisien.
IMPLIKASI PASAR MODAL EFISIEN

Apa implikasinya bagi investor?
1. Bagi investor yang melakukan analisis fundamental.
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat terbukti
dan terjadi, maka analisis fundamental yang dilakukan
investor tidak akan banyak berarti.
2. Bagi investor yang melakukan analisis teknikal.
Jika pasar efisien dalam bentuk lemah benar, maka
tindakan investor untuk meramalkan harga saham di
masa depan dengan menggunakan data harga saham
historis tidak akan bermanfaat.
IMPLIKASI PASAR MODAL EFISIEN
42/42

Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa
menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini.
• Investor yang percaya
bahwa pasar dalam
kondisi yang tidak
efisien akan
menerapkan strategi
perdagangan aktif
(menggunakan analisis
teknikal maupun
fundamental).
• Sedangkan bagi investor
yang percaya pasar
dalam kondisi efisien,
akan cenderung
menerapkan strategi
perdagangan pasif,
dengan membentuk
portofolio yang bisa
mereplikasi indeks
pasar.
ALASAN PASAR TIDAK EFISIEN




Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat
mempengaruhi harga.
Penyebaran informasi tidak merata. Biaya tinggi untuk
mendapatkan informasi.terjadi asysmetri informasi,
sehingga memungkinkan adanya insider trading,
Informasi yang tersedia dapat diprediksi oleh sebagian
pelaku pasar.
Investor adalah naive investors dan unsophysticated
Proses penyebaran informasi tidak simetris
menjadi informasi simetris



Informasi privat disebarkan ke publik secara resmi. Hal ini
mempercepat proses penyebaran
Investor yang memiliki informasi privat menggunakan
informasi tersebut dan lalu menjualnya.
Teori ekspectasi rasional : investor yang tidak mempunyai
informasi privat akan melakukan transaksi dengan mengikuti
transaksi yang dilakukan oleh investor yang mempunyai
informasi dengan mengamati perubahan harga yang terjadi.
IMPLIKASI PASAR MODAL EFISIEN
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
1.
2.
Manajer tidak seharusnya perlu direpotkan dengan
kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali
kebijakan akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung
terhadap arus kas. Banyak alternatif kebijakan akuntansi
yang diperdebatkan yang sebenarnya tidak berpengaruh
langsung terhadap arus kas.
Perusahaan harus mengungkapkan informasi sebanyak
mungkin. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk
pengungkapan melainkan kandungan informasinya. Selain
itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan media
pengungkapan yang cost-effective.
IMPLIKASI PASAR MODAL EFISIEN
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver (lanjutan):
1.
2.
Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif
(sering disebut investor yang price-protected) pada waktu
menentukan kebijakan dan format pengungkapan. Investor yang
naif dapat menggunakan bantuan pihak lain untuk
menginterpretasi informasi keuangan. Selain itu, pasar modal
efisien menyatakan bahwa harga mencerminkan semua
informasi yang tersedia walaupun investor tidak memahami
sepenuhnya tentang pengungkapan. Informasi yang tersedia bisa
datang dari berbagai sumber.
Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari
berbagai sumber, tidak hanya dari laporan keuangan. Laporan
keuangan hanya merupakan salah satu sumber informasi bagi
pasar modal.
IMPLIKASI PASAR MODAL EFISIEN

Masih banyak kalangan praktisi yang tidak
bisa mempercayai adanya pasar yang efisien,
dengan berbagai argumennya (misalnya
kemampuan mereka untuk memperoleh
capital gain dengan strategi perdagangan
aktif).

Di sisi lainnya, banyak para akademisi yang
mempercayai bahwa pasar yang efisien pada
tingkat tertentu pasti ada.
Anomali Pasar Modal Efisien
Teori efisiensi pasar modal menyatakan bahwa harga
sekuritas akan bereaksi cepat terhadap informasi baru.
Konsekuensinya, apabila harga tidak bereaksi cepat
terhadap informasi baru tetapi membutuhkan waktu
lebih lama, maka keuntungan abnormal dapat terjadi.
Dalam hal ini investor tidak berprilaku sesuai dengan
teori efisiensi pasar modal. Investor yang tidak
berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal
disebut anomali pasar modal efisien.
68
Anomali Pasar Modal Efisien
Post-Announcement Drift:
1.
2.
3.
Sekali laba perusahaan diketahui, kandungan informasi tersebut
seharusnya digunakan oleh investor sesuai dengan teori efisiensi
pasar modal. Namun, telah diketahui lama bahwa hal ini tidak
terjadi seperti itu.
Bagi perusahaan yang melaporkan berita baik pada laporan
kuartalan, keuntungan abnormalnya cenderung tertunda (drift)
hingga pada sekitar 60 hari setelah pengumuman. Begitu juga
bagi perusahaan dengan pengumuman berita buruk, keuntungan
abnormalnya cenderung juga tertunda sekitar 60 hari kemudian.
Fenomena ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien
yang disebut dengan istilah post-announcement drift. Fenomena
merupakan tantangan serius dan penting dalam pasar modal
efisien.
69
Anomali Pasar Modal Efisien
Rasio Keuangan:
1.
2.
3.
Berdasarkan teori pasar modal efisien, strategi investasi
seharusnya didasarkan pada informasi yang tersedia bagi
investor, yaitu informasi tentang rasio keuangan.
Rasio keuangan seharusnya terkait dengan harga sekuritas.
Karena itu, harga sekuritas sudah merefleksikan informasi rasio
keuangan.
Namun demikian, Ou dan Penman (1989) menemukan bukti
bahwa rasio keuangan tidak segera digunakan oleh investor dan
tidak segera terrefleksi dalam harga sekuritas. Hal ini
merupakan suatu anomali pasar modal efisien.
70
Anomali Pasar Modal Efisien
Accrual:
1.
2.
3.
Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya
pasar bereaksi lebih kuat terhadap berita baik tentang
arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang
accrual.
Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih
mungkin terulang kembali periode yang akan datang
dibandingkan dengan accrual.
Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar
bereaksi lebih kuat terhadap accrual daripada terhadap
arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah
panjang adanya anomali pasar modal efisien.
71
Download