Uploaded by Sekolahsangjuara

Saskia Zarrin Muhassanah 'aan

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS)
MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER II
MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SASKIA ZARRIN MUHASSANAH ‘AAN
NIM. 23040-15-0102
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
ii
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS)
MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER II
MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SASKIA ZARRIN MUHASSANAH ‘AAN
NIM. 23040-15-0102
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iii
iv
v
vi
MOTTO
Tentang keberhasilan, sejauh mana kau berdo’a dan mengikhtiarkannya
(Saskia Zarrin M)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sasmito dan Ibu Giyatni yang senantiasa
membimbing, mendidik, membesarkanku dengan penuh kasih sayang, dan
rasa sabar, memberikan dukungan moral, materil, spiritual, motivasi, serta doa
yang tiada henti untuk putra putrinya dalam setiap langkah demi menggapai
cita-cita dan harapan yang indah untuk anak-anaknya. Terimakasih tak
terhingga.
2. Adik-adikku tersayang Dik Ulin, Dik Baihaqi, dan Dik Baikhuni yang selalu
mendukung kakak dalam segala hal serta memberikan dukungan materil,
motivasi, serta do’a yang tiada henti. Terimakasih sudah menjadi adik yang
baik untuk kakak.
3. Keluarga besar Mbah Mulyo Pawiro, serta Mbah Mitrowiyono yang selalu
mensupport, dan mendo’akan dalam segala hal demi terwujudnya cita-cita dan
harapan keluarga besar kami.
4. Teman-teman terbaik (Mbak Ulfa Nurul A, Emma Karunia C, Anisa Septiana
S, Rosypa Intan U, serta Fajri Nasrullah) yang selalu mensupport, membantu,
vii
memotivasi, serta menemaniku dikala susah maupun senang. Sukses untuk
kalian semua.
5. Keluarga besar Alumni Boarding School MAN 2 Surakarta khususnya
angkatan 2012, yang telah memberikan pengalaman hidup yang sangat luar
biasa. Sukses untuk kalian semua.
6. Teman-teman PPL MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga (Febri, Umi, Luluk,
Whini, Aina, Alif, Putra) yang telah mengajarkan bagaimana menjadi
pendidik yang baik, serta memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.
Sukses untuk kalian semua.
7. Teman-teman KKN Posko 69 Dusun Kebon Agung, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali (Wijayanti, Dani, Laini, Yani, Birra, Dimas, Rifqi) yang
telah memberikan warna dalam hidup dan memberikan pengalaman yang
sangat luar biasa, sukses untuk kalian semua.
8. Keluarga besar PGMI angkatan 2015.
9. Teman-teman mahasiswa pejuang skripsi.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya skripsi ini, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
11. Pembaca yang Budiman.
viii
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumil
qiyamah..
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), maka penulis
membuat karya ilmiah dengan bentuk skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan
Menggunakan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar
Pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019”. Selesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil jerih
payah penulis sendiri melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik
material maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
ix
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, S.Si., M.Si. Selaku Ketua Program Studi PGMI.
4. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah sabar
membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis dalam
menempuh pendidikan dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik terimakasih
atas bimbingannya selama 8 semester ini.
6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi
yang telah membantu memberikan kelancaran dalam proses pembuatan
skripsi.
7. Bapak Khaeroni, S.Pd.I. selaku kepala sekolah MI Ma’arif Global Blotongan
Salatiga yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
8. Ibu Sabilatul Masruroh, S.Pd. Selaku Guru Kelas III MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga yang telah berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta
seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT.
Semoga amal baik Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan skripsi ini diterima di sisi Allah dan mendapatkan
balasan yang mulia di sisi-Nya Aamiin.
x
xi
ABSTRAK
Zarrin, Saskia Muhassanah ‘aan. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan Menggunakan
Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar Pada Siswa
Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Brainstorming.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Pekerjaan pada Siswa
Kelas III Semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dan siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga yang terdiri dari 24 siswa yaitu 10 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masingmasing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan
data yaitu lembar observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data yang
dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus
dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar hanya 20,83% (5
siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 79,175
(19 siswa) belum memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 51,87. Pada siklus I yang
mencapai KKM sebanyak 62,50% (15 siswa), sedangkan 37,50% ( siswa) belum
memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 70,07. Pada siklus II yang mencapai KKM
sebanyak 87,50% (21 siswa), sedangkan 12,50% (3 siswa) belum memenuhi
KKM dengan rata-rata nilai 86,25. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi
jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
LEMBAR LOGO ...................................................................................................ii
HALAMAN JUDUL..............................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
ABSTRAK.............................................................................................................xii
DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........................................ 8
F. Metode Penelitian........................................................................................ 9
1. Rancangan Penelitian............................................................................ 9
2. Subjek Penelitian ............................................................................... 10
3. Langkah-langkah Penelitian................................................................ 10
xiii
4. Instrumen Penelitian............................................................................ 13
5. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 17
6. Analisis Data....................................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ....... 22
1. Belajar................................................................................................. 22
a. Pengertian Belajar......................................................................... 22
2. Hasil Belajar........................................................................................ 24
a. Pengertian Hasil Belajar................................................................ 24
b. Faktor yang Mempengaruhi.......................................................... 27
3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 28
a. Pengertian Pembelajaran............................................................... 28
b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 28
c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial........................... 29
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial............................ 31
e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.............. 32
4. SK dan KD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial........................... 35
5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Jenis-jenis Pekerjaan).................... 36
B. Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar.................. 44
1. Pengertian Metode Pembelajaran ....................................................... 44
2. Metode Pembelajaran Brainstorming................................................. 44
a. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming..............46
b. Kelebihan dan Kelemahan............................................................ 48
3. Media Gambar..................................................................................... 50
a. Pengertian Media.......................................................................... 50
b. Media Gambar............................................................................... 51
c. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar......................... 52
d. Kelebihan dan Kelemahan............................................................ 52
4. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media
Gambar pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan......................................... 54
xiv
5. Kajian Pustaka..................................................................................... 55
BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
................... 58
B. Deskripsi Kondisi...................................................................................... 65
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial................................................................................................... 65
2. Data Siswa (Subyek Penelitian).......................................................... 67
3. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 69
C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus............................................................. 70
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I................................................................. 70
1. Perencanaan Tindakan........................................................................ 71
2. Pelaksanaan Tindakan......................................................................... 72
3. Pengamatan/observasi......................................................................... 74
4. Refleksi............................................................................................... 74
E. Deskripsi pelaksanaan Siklus II............................................................... 76
1. Perencanaan Tindakan........................................................................ 76
2. Pelaksanaan Tindakan........................................................................ 78
3. Pengamatan/observasi......................................................................... 80
4. Refleksi............................................................................................... 80
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................ 82
1. Deskripsi Hasil Kondisi Kondisi Awal (Pra Siklus).......................... 82
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I..................................................... 85
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II.................................................... 91
B. Pembahsan................................................................................................ 95
1. Siklus I................................................................................................ 97
2. Siklus II............................................................................................... 98
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II................................... 99
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 105
B. Saran........................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ........................................................15
Tabel 2.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa.......................................15
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar....................................................16
Tabel 1.2 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan...........................................60
Tabel 2.2 Daftar Prestasi........................................................................................62
Tabel 3.2 Nilai Ulangan Harian.............................................................................65
Tabel 4.2 Data Siswa Kelas III..............................................................................67
Tabel 5.2 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ........................................................69
Tabel 6.2 Refleksi Siklus I dan Rencana Perbaikan..............................................75
Tabel 1.3 Data Nilai Ulangan Harian ....................................................................83
Tabel 2.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus........................................84
Tabel 3.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ........................................................88
Tabel 4.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ............................................89
Tabel 5.3 Perbandingan Perolehan Data Pra siklus dan Siklus I...........................90
Tabel 6.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II.........................................................92
Tabel 7.3 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II...........................................93
Tabel 8.3 Perbandingan Perolehan Data Siklus I dan Siklus II.............................94
Tabel 9.3 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan.....................................................100
Tabel 10.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus............................................102
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................................................11
Gambar 1.2 Kebutuhan Manusia............................................................................36
Gambar 2.2 Bahan Mentah Kayu dan Bambu.......................................................37
Gambar 3.2 Proses Pembuatan Tanah Liat Menjadi Wadah..................................38
Gambar 4.2 Petani Sawah dan Petani Garam.........................................................39
Gambar 5.2 Guru....................................................................................................41
Gambar 6.2 Dokter.................................................................................................42
Gambar 7.2 Pedagang............................................................................................42
Gambar 8.2 Buruh Angkut.....................................................................................43
Gambar 1.3 Diagram Ketuntasan Pra Siklus.........................................................97
Gambar 2.3 Diagram Ketuntasan Siklus I..............................................................98
Gambar 3.3 Diagram Ketuntasan Siklus II............................................................99
Gambar 4.3 Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa.................101
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4. Lembar Jawab Siswa Siklus I
Lampiran 5. Lembar Jawab Siswa Siklus II
Lampiran 6. Dokumentasi
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 9. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 10. Lembar Konsultasi
Lampiran 11. Daftar Nilai SKK
Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen dalam sebuah
kehidupan yang sangat penting. Suatu pendidikan mempunyai tugas
menyiapkan sumber daya manusia untuk dapat pembangunan di masa
yang akan datang. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undangundang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Adapun ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya
pendidikan dan pentingnya belajar dalam Qs. Al Mujadalah ayat 11 yang
berbunyi :
1
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan” (Qs. Al-Mujadalah: 11).
Dari ayat tersebut memiliki beberapa kandungan yang berkaitan
dengan pentingnya pendidikan, diantaranya: setiap orang beriman wajib
hukumnya menuntut ilmu baik akhirat maupun dunia, orang yang beriman
dan berilmu akan ditinggikan derajatnya.
Pendidikan dapat dinilai bermutu dan berhasil bila mampu
menghasilkan output yang cerdas, berkarakter, bermoral dan memiliki
keterampilan yang unggul. Maka dari itu perlu adanya suatu sistem
pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran
yang menyenangkan, serta mampu membuat siswa mengembangkan
potensi dirinya secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum yang
diterapkan pada siswa kelas III diharapkan akan memberikan kompetensi
sesuai dengan tingkat pendidikan yang akan dicapai. Pada era kurikulum
2013, sekolah juga tetap wajib membuat kurikulum sendiri, yang tentu
muatan kurikulumnya adalah muatan kurikulum nasional, yaitu kurikulum
2
yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kurikulum muatan lokal.
Ketentuan keharusan sekolah membuat kurikulum sendiri yang disebut
KTSP diatur dalam Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Jadi ketika kurikulum 2013 diberlakukan bukan
berarti sekolah tidak lagi membuat kurikulum sendiri (KTSP). Sekolah
tetap harus membuat kurikulum sendiri, yang disebut KTSP. Acuan atau
pedoman untuk membuat KTSP ada dalam Permendikbud 2013.
Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi,
prinsip pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menegakkan
lima pilar belajar, yaitu: (1) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa; (2) Belajar untuk memahami dan menghayati; (3)
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (4) Belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain; dan (5) Belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kaitannya dengan mutu dan kualitas pendidikan pada jenjang
sekolah dasar sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan.
Karena berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas di lapangan,
kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
cenderung monoton dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini disebabkan
karena guru kurang menerapkan model, metode serta media pembelajaran
yang kurang bervariasi, sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar dan
fokus terhadap materi yang disampaikan termasuk didalamnya adalah
3
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi jenis-jenis
pekerjaan. Berdasarkan data hasil penilaian tengah semester genap di kelas
III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga, menunjukkan data hasil belajar
IPS masih tergolong rendah, dilihat dari banyaknya siswa yang belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 66. Dari hasil pembelajaran
IPS pada semester genap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
pelajaran IPS hanya mencapai 19 siswa (79,17 %) belum tuntas dan 5
siswa (20,83%) siswa tuntas. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi
belajar IPS masih dibawah standar KKM.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti akan mencoba
menggunakan metode pembelajaran serta media
yang dianggap dapat
melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Sebab dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar akan lebih bermakna
sekaligus mendorong siswa belajar lebih lanjut, melalui belajar secara
berkelompok dan dengan dukungan media gambar siswa dapat belajar
lebih kreatif dalam memecahkan masalah secara bersama. Lingkungan
belajar dengan interaksi multi proses akan sangat potensial untuk dapat
membimbing siswa dalam pengembangannya. Namun, dalam situasi
pembelajaran seperti apapun, pengembangan kemampuan siswa akan bisa
terkembangkan apabila diimbangi dengan kemampuan guru dalam
mengelola kelas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru
4
harus bisa menjadi fasilitator yang baik sehingga proses pembelajaran
yang sudah dirancang akan terlaksana dengan baik.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan diuji cobakan penerapan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dalam kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi
jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Metode pembelajaran Brainstorming merupakan bentuk dari
pengembangan metode diskusi. Metode diskusi banyak dikembangkan
menjadi metode pembelajaran baru salah satunya yaitu metode
pembelajaran Brainstorming. Diskusi adalah membahas suatu masalah
oleh sejumlah anggota kelompok. Setiap anggota kelompok bebas untuk
menyumbangkan ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan
gagasan. Setiap anggota bebas untuk menanggapi, mendukung, atau
bahkan
tidak
sepihak.
Sedangkan
dalam
metode
pembelajaran
Brainstorming semua ide atau gagasan ditampung oleh ketua kelompok
dan hasilnya kemudian dijadikan peta gagasan. Hasil dari peta gagasan
menjadi kesepakatan bersama dalam kelompok. Dengan konsep tersebut
diharapkan hasil belajar akan lebih baik.
Media gambar adalah salah satu alat peraga yang efektif untuk
menstimulasi anak dalam pembelajaran aspek berbicara. Sebelum media
gambar digunakan sebagai sarana pembelajaran maka yang harus
5
dipersiapkan adalah susunlah gambar dengan teratur supaya mudah
digunakan pada waktunya. Hati-hati menempel gambar supaya jangan
salah tempel atau jatuh dan lain-lain, sehingga mengganggu perhatian
anak. Guru melakukannya sambil menempelkan gambar yang sesuai
dengan isi pembelajaran.
Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling
umum dipakai. Hal ini dikarenakan peserta didik lebih menyukai gambar
daripad tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis melakukan tindakan
melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai skripsi dengan
judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
MATERI JENIS-JENIS
PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
BRAINSTORMING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA
KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, secara umum dapat dirumuskan
permasalahan "Apakah penggunaan metode pembelajaran Branstorming
dengan media gambar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
6
materi jenis-jenis pekerjaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran
2018/2019 ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana metode pembelajaran Brainstorming
dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa
kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran
2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis bagi segenap pihak.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
pada siswa kelas II semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019, sehingga dapat memberikan informasi bagi
yang ingin meneliti permasalahan yang sama guna menyempurnakan
penelitian ini.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah : Memberikan kontribusi yang baik mengenai metode
serta media pembelajaran yang inovatif dalam rangka peningkatan
kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah.
b. Bagi Guru : Mengetahui metode serta media yang menarik dan
menyenangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta
profesionalitas guru juga akan semakin meningkat.
c. Bagi Siswa : Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan juga siswa
mampu meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang secara otomatis
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir
yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipoteses tindakan
dalam
penelitian
ini
adalah:
Penerapan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
8
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun
2018/2019. Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil
jika terdapat perubahan proses yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial oleh siswa. Maka dari
itu, indikator keberhasilan penelitian ini adalah:
a. Secara Individual
Siswa dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai dalam proses
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi jenis-jenis
pekerjaan ≥66.
b. Secara Klasikal
Siswa dinyatakan tuntas apabila siswa secara keseluruhan
mencapai kriteria ketuntasan minimal 85%.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan
penelitian tindakan kelas. Penelitian yang didasarkan pada siswa kelas III
semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yakni
penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di
kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
9
bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Terdapat tahapan penelitian
tindakan kelas, yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi
pada setiap siklus dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan
tercapai.
2.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga. Jumlah siswa kelas III sebanyak 24 orang yang terdiri
dari 10 laki-laki, dan 14 perempuan. Pengambilan subjek penelitian
ditentukan karena hasil belajar siswa kelas III rendah.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dimana
peneliti bekerjasama dengan pihak sekolah, baik guru maupun kepala
sekolah. Dengan tujuan utama penelitian adalah untuk meningkatkan hasil
pembelajaran di kelas.
Siklus penelitian ini, dikembangkan dari model penelitian
Arikunto,dkk, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus
berulang. Empat kegiatan utama yang pada setiap siklus, yaitu (a)
perencanaan,(b) tindakan, (c) pengamatan dan (d) refleksi yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
10
Gambar
1.1
Siklus
penelitian
tindakan
kelas.
ini
penerapan
metode
(Arikunto, ,2006: 16)
Tindakan
dalam
penelitian
berupa
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019. Dalam tindakan ini semua tergabung dalam
penelitian terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
11
a. Perencanaan
Sebelum perencanaan dilakukan, perlu diadakan observasi pada
kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Dalam kegiatan
observasi ditemukan beberapa kondisi yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Siswa pasif dalam pembelajaran berlangsung, hal ini
berkaitan dengan metode maupun media yang dilaksanakan. Guru
cenderung
menggunakan
metode
konvensional
sehingga
mengakibatkan siswa kurang aktif di dalam kelas. Dan ini
mempengaruhi terhadap hasil belajar yang rendah. Hal ini dilihat dari
perolehan nilai pada pelajaran IPS di semester II yang sebagian siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM.
Berdasarkan hal tersebut, maka persiapan untuk perencanaan
pembelajaran yang dilakukan adalah: mengidentifikasi kebutuhan
siswa, mengidentifikasi masalah yang dihadapu guru dan siswa pada
saat pembelajaran, merumuskan indikator yang hendak dicapai,
merancang
pembelajaran
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar, menyiapkkan alat dan bahan
yang diperlukan, membuat lembar observasi siswa dan guru untuk
melihat kondisi pembelajaran pada saat tindakan berlangsung,
membuat lembar kerja evaluasi untuk melihat hasil tindakan yang
sudah dilakukan.
12
b. Tindakan
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Tindakan siklus I dan
siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan yang tersusun dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Observasi
Observasi
merupakan
pengamatan
dengan
tujuan
tertentu.
Dilaksanakan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan siklus
pembelajaran di kelas yang bertujuan tujuan mengumpulkan data
kualitatif mengenai aktivitas guru maupun siswa dengan tujuan
mencatat masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus
pembelajaran guna menjadi refleksi sebagai tindak lanjut dari
permasalahan tersebut.
d. Refleksi
Refleksi merupakan peninjauan kembali atas kegiatan yang sudah
berlangsung. Ini dilakukan oleh observer terhadap praktikan dengan
melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamati. Dengan
refleksi, segala kegiatan yang baik dipertahankan sedangkan yang
masih kurang dapat diperbaiki supaya pembelajaran berikutnya bisa
lebih baik lagi.
4. Instrumen Penelitian
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu kelompok mata
pelajaran/tema
tertentu
yang
13
mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (Imron, 2011:
120).
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan dalam
pembelajaran di kelas. RPP berisi skenario tentang apa yang akan
dilakukan siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya.
Secara teknis, rencana pembelajaran minimal mancakup komponenkomponen sebagai berikut: Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta evaluasi
pembelajaran (Muslich, 2007: 53).
c. Lembar Observasi
Menurut Sudjiono, A (2011: 79), Observasi (Pengamatan) yaiu
cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatatn secara sistematis
terhadap
fenomena-fenomena
pengamatan.
14
yang
sedang
dijadikan
sasaran
Dalam penelitian ini, lembar observasi yang digunakan adalah
lembar observasi untuk siswa. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh
mana tingkat partisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Adapun lembar pengamatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Guru
Komponen yang Dinilai
Aktivitas
partisipasi
menggunakan
pembelajaran
Sub Komponen yang Dinilai
guru Membuka pelajaran
metode Penguasaan materi pembelajaran
Brainstorming Penggunaan
dengan media gambar
media/sumber
pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
Menutup pelajaran serta tindak
lanjut
Tabel 2.1
Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Sisiwa
Komponen yang Dinilai
Aktivitas partisipasi siswa saat
proses
pembelajaran
menggunakan
metode
15
pembelajaran
Brainstorming
dengan media gambar
d. Soal Tes (Evaluasi Hasil Belajar)
Soal tes digunakan setiap akhir siklus, dengan tujuan untuk
mengetahui hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar adapun kisi-kisi soal yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar Kompetensi (SK) : 2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan
penggunaan uang
Kompetensi Dasar
2.1
Mengenal
Indikator
jenis-jenis Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan
pekerjaan
berdasarkan hasil
Menyebutkan
pekerjaan
contoh
yang
jenis-jenis
menghasilkan
barang
Menyebutkan
contoh
jenis-jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa
16
Menjelaskan
pekerjaan
contoh
yang
jenis-jenis
menghasilkan
barang dan hasilnya
Menjelaskan
pekerjaan
contoh
yang
jenis-jenis
menghasilkan
barang dan tugasnya
5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi dan
hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai
berikut:
a. Observasi
Tahap observasi dilaksanakan guna mendapat data mengenai
pengajaran guru di dalam kelas, sehingga bisa dilihat dalam
pelaksanaan pembelajaran benar sesuai dengan kondisi dan proses.
Observasi dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Dalam
tahapan ini peneliti melakukan pengamatan berkenaan dengan hal-hal
yang
diperlukan
selama
pelaksanaan
tindakan
berlangsung.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen
observasi atau evaluasi. Data yang dikumpulkan berupa data hasil tes
dan hasil angket yang menunjukkan keaktifan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti.
17
b. Tes
Tes merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik pada aspek kognitif (Afandi, , 2013: 132).
Bentuk tes yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah
berupa butir-butir soal yang diberikan pada setiap akhir siklus. Tes
yang dimaksud ialah tes hasil belajar, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Data
yang dikumpulkan yakni data hasil belajar siswa dengan menggunakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial apabila siswa telah menacapai nilai ≥ 66.
c. Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan
pengumpulan
data
dari
kegiatan
penelitian berupa foto maupun video hasil kegiatan pembelajaran. Data
yang diperoleh peneliti dari dokumentasi ini dapat melengkapi bahkan
memperkuat data dari hasil observasi dan tes yang dilakukan.
6. Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif
kualitatif. Teknik ini dimulai sejak awal sampai akhir pengumpulan data.
Selain data yang berbentuk kualitatif, data yang diperoleh juga berbentuk
data deskriptif kuantitatif berpa angka sederhana yang diperoleh dari hasil
perhitungan lembar observasi pada saat tindakan dilakukan dan kemudian
disajikan secara terstruktur.
18
Analisis data kualitatif digunakan guna memperoleh data
presentase rata-rata dari hasil tes siswa. Nilai tes dapat dihitung dengan
rumus:
𝑀𝑥 =
Ʃx
𝑁
Keterangan:
Mx
= mean yang dicari
Σx
= jumlah dari nilai-nilai yang ada
N
= banyaknya nilai-nilai itu sendiri (Anas Sudjiono, 2008: 81)
Hasil belajar memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
harus dicapai siswa. Untuk nilai hasil belajar kognitif pada mata pelajaran
IPS di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga nilai KKM-nya 66. Jika nilai
rata-rata pada akhir siklus telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 66 setelah pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar maka dikatakan
berhasil.
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar yang telah dicapai
siswa menggunakan rumus:
𝑃=
𝑓
𝑁
x100%
19
Keterangan:
f
= frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N
= jumlah frekuensi atau banyaknya individu
P
= angka presentase (Anas Sudjiono, 2008: 43).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi
yang bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara
keseluruhan isi skripsi penelitian. Adapun isi skripsi dalam penelitian ini
adalah
1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Judul Skripsi, abstrak, pengesahan,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari:
BAB I berisi
Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, metode penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II berisi
Pada bab ini penulis menemukan
landasan teori tiap-tiap variabel penelitian, kajian
pustaka
20
BAB III berisi
Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang
gambaran umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV berisi
Hasil penelitian, dan pembahasan, pada bab ini berisi
hasil penelitian meliputi deskripsi, per siklus dan
pembahasan
BAB V berisi
Kesimpulan dan penutup, pada bab ini terdiri dari
kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Jenis-jenis Pekerjaan
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kata yang sudah cukup akrab
dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau
mahasiswa kata “belajar” merupakan kata-kata yang tidak asing.
Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga
pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu
sesuai dengan keinginan (Afandi, , 2013: 7).
Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016, belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dengan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Belajar dalam
pengertian lain yaitu upaya untuk menguasai sesuatu yang baru,
konsep ini mengandung dua hal: usaha untuk menguasai, hal ini
bermakna menguasai dalam belajar, suatu yang baru, yang
diperoleh dari aktiivitas belajar.
Belajar suatu proses interaksi antara manusia (id-ego-super
ego) dengan lingkungan yang terwujud pribadi, fakta, konsep atau
teori. Dalam hal ini terkandung maksud bahwa proses interaksi itu
22
adalah: proses internalisasi ke dalam diri yang belajar, dilakukan
secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.Belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2008: 13).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan dan sikapnya ( Hilmi, 2016: Vol. 4, No. 2).
Belajar
di sekolah berarti interaksi antara guru dengan
siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan siswa. Kegiatan belajar mengajar
adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Guru atau
tutorlah yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Perpaduan
kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan
memanfaatkan bahan sebagai medianya. Disana semua komponen
pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan
23
pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan
(Afandi, , 2013: 9).
Dalam kegiatan belajar mengajar harus terjadi komunikasi
dua arah antara guru dengan peserta didik agar suasana
pembelajaran kondusif. Tidak lagi teacher center melainkan
student center sehingga proses belajar mengajar akan terarah dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Paradigma selama ini pembelajaran
yang dilakukan hanya berpusat pada guru(teacher center) sebagai
sumber belajar, bukan berpusat pada siswa (student center)
sehingga guru akan mendominasi proses pembelajaran di dalam
kelas sedangkan sisanya hanya pasif. Peran guru sebagai fasilitator
belum terlihat dalam proses pembelajaran. Selayaknya guru harus
mampu menguasai empat kompetensi dasar yang diharapkan akan
terjalin komunikasi dua arah sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Berdasar uraian diatas maka belajar merupakan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana
baik
didalam
maupun
diluar
ruangan
untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran,
baik itu hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka
24
maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada orang dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan
dari belum mampu kearah sudah mampu (Hamalik, 2009: 30).
Hasil
belajar
merupakan
perolehan
seseorang
setelah
mengikuti proses pembelajaran, kecakapan yang nyata yang
dicapai siswa dalam waktu tertentu yang juga disebut sebagai
prestasi belajar (Sudjana, 2012: 22).
Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran,
baik itu hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka
maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hasil belajar akan tampak pada beberapa
aspek
antara
lain:
pengetahuan,
pengertian,
kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis,
dan budi pekerti, dan sikap. Seseorang yang telah melakukan
perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam
salah satu atau beberapa aspek tingkah laku sebagai akibat dari
hasil belajar.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu prestasi
belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku
seseorang.
25
Salah satu ciri ketidak berhasilan pembelajaran ditandai
dengan siswa yang cenderung hanya menghapal tidak memahami
esensi makna materi, tidak mengetahui aplikasi tentang mater
pembelajaran di dunia nyata. Interaksi antara pendidik dengan
peserta didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik didalam
maupun diluar ruangan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik ditentukan oleh hasil belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar
mengajar yang optimal diunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan
prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebiih keras untuk
memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang
telah dicapai.
2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi
yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha
sebagaimana mestinya.
3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan
tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk
belajar sendiri dan mengembangkan kretivitasnya.
26
4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan
atau wawasan, ranah efektif (sikap) dan ranah psikomotorik,
keterampilan atau perilaku.
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang
dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya (Sudjana, 2012: 56).
b. Faktor yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar,
yakni faktor internal dan eksternal antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa.
Faktor ini terdiri dari dua aspek yaitu fisiologis (jasmaniah)
misal kondisi fisik yang sehat atau tidak dan aspek psikologis
(rohaniah) misal kecerdasan, bakat, minat, motivasi dan
emosional.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain kondisi
lingkungan di skitar siswa yang meliputi lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial. lingkungan sosial sekolah seperti guru,
teman-teman sekolah. Sedangkan lingkungan non sosial
27
diantaranya gedung sekolah, tempat tinggal, waktu belajar.
Karena faktor tersebut maka hasil belajar masing-masing siswa
berbeda antara satu dengan siswa lainnya.
3. Pembelajaran lmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sesungguhnya sama dengan pengajaran,
sehingga pengertian atau konsep dalam pengajaran dapat
digunakan
untuk
menjelaskan
pembelajaran.
Pengajaran
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
menciptakan suasana menyenangkan bagi peserta didik dan
mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi. Pembelajaran
dapat juga dikatakan sebagai sebuah proses yang bertujuan untuk
mewujudkan pencapaian hasil belajar yang tinggi (Rasimin, 2012:
47-48).
b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan baik pada tingkat SD, SMP, maupun
SMA. Merupakan bidang studi yang mempelajari, menelaah,
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan
meninjau dari berbaga aspek kehidupan. Di Indonesia IPS menjadi
salah satu mata pelajaran dalam pembaharuan kurikulum SD, SMP,
SMA sejak 1975 dan masih berlangsung hingga sekarang. IPS
sangat penting diajarkan kepada peserta didik, sebab manusia
28
adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat.
Agar setiap
individu menjadi warga negara yang baik maka perlu mendapatkan
pengetahuan yang benar tentang konsep dan kaidah sosial,
menentukan sikap sesuai dengan pengetahuan tersebut dan
memiliki keterampilan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Endayani, 2017: Vol.1,
No. 1).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial” (Gunawan, 2011: 39).
Ilmu pengetahuan sosial sebagi mata pelajaran tidak semata
membekali ilmu saja lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai
dan keterampilan dalam hidup bermasyarakat sehingga mereka
mengetahui benar lingkungan, masyarakat dan bangsanya dengan
berbagai karakteristiknya. Dengan demikian, IPS sebagai suatu
mata pelajaran di SD bertolak dari kondisi nyata di masyarakat
dengan tujuan untuk memanusiakan manusia (siswa) melalui
hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak merasa asing
di lingkungan masyarakatnya sendiri.
c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari baik yang
berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah,
29
geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh
sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium
demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. beragam
kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat atau bersumber dari masyarakat. Dengan demikian,
materi ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipelajari dan menjadi
sumber pembelajaran, tidak hanya sebatas pada kehidupan nyata
sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita-cerita, novel, kisahkisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Secara sederhana bahan bacaan berupa buku, surat kabar, majalah,
dan makalah dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran
ilmu pengetahuan sosial.
Dengan bacaan tersebut dapat diperoleh pengetahuan, baik
berupa pengetahuan sosial maupun nilai-nilai yang bermakna
dalam kehidupan. Jadi, bacaan tersebut merupakan sumber materi
ilmu
pengetahuan
sosial
dan
sumber
pembelajaran
ilmu
pengetahuan sosial yang berharga serta memiliki nilai praktis
dalam membina kepribadian bagi siswa. Berita dan pemberitaan,
baik yang yang berkaitan dengan kehidupan sosial setempat (lokal)
maupun pada tingkat daerah (regional), merupakan bahan
pengetahuan yang juga didapat dipelajari dalam ilmu pengetahuan
sosial. Surat kabar, radio dan TV, merupakan sumber berita serta
30
pemberian yang sekaligus juga sebagai sumber materi dan sumber
pemberitaan ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012: 44).
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan
pendidikan
pengembangan
tujuan
nasional
pembelajaran
menjadi
IPS.
acuan
dalam
Adapun
tujuan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Permendiknas
No.22 Tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: :
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memilik kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,
nasional maupun global.
Menurut Bruce Joyce ada 3 (tiga) tujuan IPS, yaitu:
1) Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk
anak didik untuk memahami segala pengalamannya serta
duharapkan lebih mengerti tentang arti kehidupan ini.
31
2) Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan
untuk mampu berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika
kehidupan masyarakatnya. Masyarakat diliputi segala aktivitas
yang menyadarkan setiap warganegara untuk bekerja secara
benar dan penuh tanggung jawab demi kemajuannya.
3) Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh cara
dan sarana untuk mengadakan analisis terhadap gagasangagasan serta mengadakan pemecahan masalah seperti yang
dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan dengan
pertumbuhan kemampuannya, anak didik seharusnya belajar
menjawab sebanyak mungkin pertanyaan serta menguji data
secara krirtis dalam berbagai situasi sosial (Endayani, 2017:
Vol.1, No. 1).
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
mempunyai
tujuan
membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan masyarakat (Rasimin, 2012: 40).
e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Arif dalam Rasimin (2012: 38) menyebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial sebagai progam pendidikan tidak hanya
menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga hsrus
diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga
negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama.
32
Oleh
sebab
itu,
siswa
yang
dibina
tidak
hanya
ckup
berpengetahuan dan berkemampuan berpikir semata, melainkan
harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi semata,
melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab
tinggiterhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut hendaknya pokok
bahasan pokok bahasan ilmu pengetahuan sosial yang disajikan
tidak hanya sekedar pada materi yang bersifat pengetahuan elaka,
melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada diri
siswa sebagai warga masyarakat dan warga negara.
Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial,
perlu diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah
bekerjasamanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin
ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama
disiplin
ilmu
pendidikan
yang
dimaksud
adalah
adanya
seperangkat kemampuan yang berguna sebagai berikut: (1)
memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari disiplin ilmuilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan; (2)
mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan pskologis
untuk tujuan pendidikan; (3) menyajikan (metode) pendidikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan; dan (4)
menilai hasil belajar ilmu pengetahan sosial.
33
Karena ruang lingkup ilmu pengetahan sosial berkaitan dengan
masalah-maslah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka
pemantapan ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara
langsung dapat dikembangkan dalam beberapa mata pelajaran atau
mata kuliah yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu
pengetahuan sosial maupun pendidikan kewarganegaraan. Untuk
memantapkan ilmu pengetahuan sosial tersebut, tepat kiranya bila
staf pngajar (guru) memahami secara bulat struktur disiplin ilmu
serta mengikuti perkembangan dinamika ilmu-ilmu sosial serta
perkembangan dan perubahan sosial yang begitu cepat. Hal
tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan sosial memiliki harapan
untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, kepedulian, kesadaran, dan
tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa
dan negara (Rasimin, 2012: 39).
Ruang lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 meliputi aspek-aspek berikut:
1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3) Sistem Sosial dan Budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
34
4. SK dan KD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III
Semester II
Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari
mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Pada
setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para
pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi.
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
minimal yang harus dicapaioleh siswa untuk menunjukkan bahwa
siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh
karena itulah maka kompetensi dasar merupakkan penjabaran dari
standar kompetensi. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar
pembelajaran IPS kelas III semester II adalah sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi (SK)
1. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang
b. Kompetensi Dasar (KD)
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
2.2 Memahami pentingnya semangat kerja.
2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.
2.4 Mengenal sejarah uang.
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
35
5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Jenis-jenis Pekerjaan)
Kebutuhan manusia sangat beragam. Namuun, pada dasarnya ada
tiga kebutuhan pokok. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
sandang, pangan, dan papan. Sandang artinya pakaian, pangan artinya
makanan. Sementara papan artinya rumah.
Gambar 1.2 Kebutuhan manusia
Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, manusia harus
bekerja. Dengan bekerja, maka manusia mendapatkan penghasilan.
Penghasilan tersebut berupa uang. Dengan uang tersebut, manusia
membeli kebutuhan hidupnya. Ada beragam jenis pekerjaan. Dari yang
sifatnya formal hingga informal. Walaupun begitu, ada keterkaitan
antara
pekerjaan
dengan
pekerjaan
lainnya.
Pekerjaan
dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, adalah pekerjaan yang
menghasilkan barang. Kedua, pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Untuk lebih jelasnya baca uraian berikut:
a) Pekerjaan yang menghasilkan barang
Pekerjaan jenis ini menghasilkan barang. Pekerjaan di bidang ini,
mengolah bahan mentah menjadi barang. Barang yang dihasilkan bisa
berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Barang jadi adalah
36
barang yang siap digunakan. Barang setengah jadi adalah barang yang
belum jadi. Artinya perlu penyelesaian lebih lanjut. Bisa pula berupa
bagian dari benda jadi utuh. misalnya rangka kursi atau rangka jendela.
Bahan baku pekerjaan yang menghasilkan barang ada dua, pertama
adalah bahan yang dihasilkan dari alam. Disebut bahan mentah.
Misalnya kayu, rotan, tanah liat, bahan makanan, dan sebagainya.
Gambar 2.2 Bahan mentah kayu dan bambu
Kedua adalah barang setengan jadi. Misalnya kusen pintu, rangka
kursi, dan sebagainya. Pernahkah kamu melihat pengrajin tembikar?
Apa yang dihasilkannya? Apakah benda jadi atau setengah jadi? Tentu
saja ia menghasilkan barang jadi. Barang yang dihasilkannya adalah
tembikar. Misalnya: guci, pot, vas bunga, celengan.
37
Gambar 3.2 Proses pembuatan tanah liat menjadi wadah
Dibawah ini ada beberapa contoh pekerjaan yang menghasilkan
barang:
Petani
Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan barang. Sumber
pekerjaannya adalah lingkungan alam. Petani membudidayakan tanaman
untuk diambil manfaatnya. Petani bekerja mengolah alam, misalnya
mengolah tanah. Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami
padi, sayuran atau buah-buahan. Setelah panen, maka petani mendapatkan
padi, sayuran, dan buah.
Barang yang dihasilkan petani merupakan barang mentah. Sebab
sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi. Selain petani tanaman, ada
pula petani garam. Petani garam mengolah lahan sekitar pantai. Petani
tersebut membuat kolam-kolam penampungan air laut. Dari air laut inilah
petani mendapatkan dan memproduksi garam.
38
Gambar 4.2 Petani sawah dan petani garam
Peternak
Peternak bekerja membudidayakan hewan ternak. Tujuannya untuk
mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan yang diternak misalnya
jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Hewan ternak
tersebut ada yang menghasilkan susu, daging, telur. Ada pula yang
dimanfatkan bulu dan kulitnya.
Peternak mengembang biakkan hewan, misalnya ayam. Dari ayam
tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama seperti
petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barang-barang yang
dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah. Sebab sebagian perlu
diolah lagi untuk dikonsumsi.
Penjahit
Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit
mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya menjahit
kain
menjadi
pakaian
jadi. Pekerjaan sebagai
seorang penjahit
memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di bidang model pakaian
dan cara menjahit.
39
Pedagang Makanan Olahan
Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi. Barang
konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang makanan olahan
bekerja mengolah bahan makanan. Bahan makanan tersebut diolah
menjadi makanan jadi. Misalnya mengolah sayuran menjadi makanan siap
saji. Ada yang mengolah terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan
di bidang ini misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan
sebagainya. Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus.
Terutama keahlian mengolah bahan makanan.
b) Pekerjaan yang menghasilkan jasa
Pekerjaan jenis ini sifatnya menghasilkan jasa. Jasa tersebut berupa
pelayanan. Dari hasil menjual jasa ini, pekerjaan memperoleh uang.
Bisa berupa gaji atau menerima uang secara langsung. Pekerjaan di
bidang jasa ini sangat beragam. Ada yang memerlukan keahilan
khusus, ada yang membutuhkan pendidikan tinggi, ada pula yang
hanya
mengandalkan
mengandalkan
senjata.
kemampuan
fisik.
Berikut
contoh
ini
Misalnya
pekerjaan
hanya
yang
menghasilkan jasa:
Guru
Seorang siswa atau murid bisa menjadi pintar karena guru. Guru
adalah seorang yang mengajarkan ilmu. Guru termasuk pekerjaan di
bidang jasa. Yaitu jasa pelayanan di bidang pendidikan. Guru memberikan
bimbingan dan pengajaran. Guru tersebut ada yang bergerak dalam
40
pengajaran formal. Misalnya di sekolah ada perguruan tinggi. Untuk itu
diperlukan pendidikan khusus.
Ada pula yang bergerak di jalur informal. Di bidang ini ada yang
memerlukan pendidikan tinggi. Misalnya instruktur komputer, guru kursus
bahasa asing, dan sebagainya. Ada pula yang hanya mengandalkan
keahlian dan bakat. Misalnya guru melukis, guru menyanyi, guru
memasak, dan sebagainya.
Gambar 5.2 Guru
Dokter
Dokter adalah orang yang bekerja menyembuhkan pasien. Dokter
memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Dokter melayani kesehatan
masyarakat. Untuk menjadi dokter, diperlukan pendidikan khusus. Yaitu
pendidikan kedokteran di perguruan tinggi. Dengan demikian seorang
calon dokter memiliki keahlian khusus. Utamanya di bidang kedokteran.
Dokter ada dokter umum dan spesialis.
41
Gambar 6.2 Dokter
Pedagang
Pedagang adalah oarang yang menjual barang. Barang tersebut bisa
berupa apa saja. Ada yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, ada pula
yang menjual barang mewah. Kegiatan berdagang bisa dilakukan dimana
saja. Bisa dilakukan dengan berkeliling, bisa pula menetap di suatu
tempat. Misalnya di toko ataun pasar.
Gambar 7.2 Pedagang
Tukang Cukur Rambut
Tukang cukur rambut bekerja mencukur rambut orang. Ia
mencukur rambut sesuai permintaan. Dengan demikian ia melayani
keinginan konsumen. Pekerjaan ini didasarkan atas tingkat keahlian
seseorang. Keahlian tersebut bisa didaptakan dari kursus. Bisa pula belajar
langsung dari ahlinya.
42
Buruh Angkut
Buruh angkut bekerja melayani jasa pemindahan dan pengangkutan
barang. Baik yang dilakukan secara manual, misalnya diangkut sendiri.
Ada pula yang menggunakan alat. Misalnya dengan menggunakan
kendaraan. Pekerjaan jenis ini dapat dijumpai dimana saja, terutama di
pusat kegiatan umum. Misalnya di pasar, terminal, pelabuhan, dan stasiun.
Buruh angkut merupakan pekerjaan yang didasarkan atas kekuatan fisik.
Dengan kata lain lebih membutuhkan tenanga yang besar.
Gambar 8.2 Buruh angkut
Sopir
Sopir adalah orang yang bekerja mengemudi mobil. Sopir bekerja
melakukan pelayanan angkutan. Sopir ada dua jenis, pertama adalah sopir
angkutan umum. Misalnya, sopir bajai, sopir angkot, sopir bus, dan sopir
taksi. Kedua adalah sopir pribadi. Misalnya sopir kantor, sopir mobil
keluarga. Sopir merupakan pekerjaan yang didasarkan atas keahlian.
Pegawai Negeri
Pegawai negeri adalah orang yang bekerja untuk negara. Mereka
bekerja untuk melayani masyarakat. Pegawai negeri dikelompokkan
43
menjadi dua. Pertama, yaitu pegawai negeri sipil. Misalnya, guru, pegawai
kelurahan, pegawai pemda, dan sebagainya. Kedua, adalah pegawai negeri
militer. Contohnya adalah polisi, tentara (Hernawan dan Hendayani, 2009:
95-104).
B. Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Djamarah, SB dalam Afandi menyebutkan bahwa suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru agar
penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin dicapai stelah pengajaran
berakhir.
Atau dengan kata lain metode pembelajaran adalah cara atau
tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan
pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang gtelah dtetapkan
sesuai dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran (Afandi, ,
2013: 16).
2. Metode Pembelajaran Brainstorming
Brainstorming merupakan bentuk dari pengembangan metode
diskusi. Metode diskusi banyak dikembangkan menjadi metode
pembelajaran baru salah satunya
yaitu metode pembelajaran
Brainstorming. Diskusi adalah membahas suatu masalah oleh sejumlah
anggota
kelompok,
setiap
anggota
kelompok
bebas
untuk
menyumbangkan ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan
44
gagasan. Setiap anggota bebas untuk menanggapi, didukung, atau
bahkan tidak sepihak. Sedangkan dalam metode pembelajaran
Brainstorming semua ide atau gagasan ditampung oleh ketua
kelompok dan hasilnya kemudian dijadikan peta gagasan. Hasil dari
peta gagasan menjadi kesepakatan bersama dalam kelompok.
Metode pembelajaran Brainstorming merupakan suatu bentuk
diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta. Tujuannya untuk
membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta
yang sama atau berbeda hasilnya kemudian dijadikan peta informasi
atau
peta
gagasan
untuk
menjadi
pembelajaran
bersama.
Brainstorming juga sebuah metode pembelajaran untuk melahirkan
ide-ide dengan cara siswa diminta untuk memunculkan ide sebanyakbanyaknya. Ide yang disampaikan harus berhubungan dengan topik.
Topik yang menjadi sumber untuk menjadikan petunjuk (Afandi, ,
2013: 109).
Brainstorming
adalah
mendorong
kelompok
untuk
menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota
kelompok mengeluarkan penapatnya. Hasil belajar yang diharapkan
ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya diri sendri dalam menyumbangkan ide-ide
yang ditemukannya yang dianggap benar (Hasibuan, 2008: 21).
45
a. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming
1) Metode Pembelajaran Brainstorming
Sebelum
melaksanakan
Brainstorming
dengan
media
metode
pembelajaran
gambar
langkah-langkah
penggunaan dalam pembelajaran, yaitu guru membagi siswa
dalam beberapa kelompok. Setelah siswa terbagi kedalam
kelompok, kemudian tiap kelompok menentukan ketua
kelompok. Guru menerangkan materi pembelajaran sebelum
penerapan metode pembelajaran Brainstorming. Sebelum
menerangkan
materi,
setiap
masing-masing
kelompok
diberikan gambar yang sudah disediakan oleh guru. Sebelum
pembelajaran berlangsung guru telah mempersiapkan fasilitas
pendukung.
Proses
pelaksanaan
metode
pembelajaran
Brainstorming sebagai berikut: menentukan batasan waktu
yang digunakan, menentukan aturan main yang digunakan
dalam metode pembelajaran Brainstorming, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menyampaikan
ide-idenya,
ketua
kelompok
menulis
setiap
ide
yang
dikemukakan oleh anggota kelompok, setiap kelompok
melakukan pengelompokan ide yang sejenis, melakukan
pembahasan ide-ide menyimpulkan pembicaraan.
Metode pembelajaran Brainstorming dalam pelaksanaannya
memiliki dua aturan main, yaitu:
46
a) Metode putaran bebas (Free Wheel): setiap peserta yang akan
berbicara harus menunjuk
jari,
peserta berbicara atas
penunjukan ketua kelompok, peserta boleh menyampaikan
beberapa ide dalam satu topik pembicaraan dan diberi
kesempatan khusus kepada siswa yang belum sempat
menyampaikan idenya.
b) Metode putaran teratur (Round Robin): peserta berbicara secara
bergantian berputar dari kanan ke kiri berlawanan dengan arah
jarum jam, setiap peserta hanya boleh memberikan satu ide
untuk
setiap
putaran,
tidak
seorangpun
diperkenankan
memberikan ide sebelum tiba gilirannya, tidak diperkenankan
mengkritik atau mengeluarkan perkataan yang menyakitkan
terhadap ide yang dikemukakan peserta lainnya, tidak
diperkenankan untuk mengevaluasi suatu ide yang dilontarkan,
bagi peserta yang belum siap pada gilirannya mengatakan terus
atau lanjut, dilakukan beberapa kali putaran sampai tidak ada
lagi ide yang tersampaikan.
Tahap akhir dalam proses pembelajaran setelah semua ide
terkumpul selanjutnya setiap kelompok melakukan: penilaian
kembali ide satu persatu, ide yang hapir sama kemungkinan dapat
disatukan, ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta
yang bersangkutan, mana ide yang akan dipilih bisa dilakukan
pengambilan keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak
47
(voting), penyempurnaan ide yang telah disepakati, pengambilan
kesimpulan dan alternatif tindak lanjut.
Setelah penerapan metode pembelajaran Brainstorming siswa
ditugasi
untuk
Brainstorming
mempresentasikan
secara
hasil
berkelompok,
dan
dari
penerapan
kelompok
yang
presentasinya paling baik akan mendapatkan penghargaan dari
guru. Setelah adanya proses presentasi diadakan tes evaluasi
individu untuk siswa (Afandi, , 2013: 109).
b. Kelebihan
dan
Kelemahan
Metode
Pembelajaran
pembelajaran
Brainstorming
Brainstorming
1) Kelebihan
Penerapan
metode
bermanfaat, yaitu siswa lebih aktif dan berfikir kretif
mengemukakan gagasan. Metode pembelajaran Brainstorming
digunakan karena memiliki banyak keunggulan seperti: anakanak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat, melatih siswa
dengan cepat dan tersusun logis, merangsang siswa untuk
selalu siap berpendapat yang berhubungn dengan masalah yang
diberika
guru,
meningkatkan
partisipasi
siswa
dalam
pembelajaran, siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari
temannya yang pandai, terjadi persaingan yang sehat, siswa
merasa bebas dan gembira, suasana demokrasi dan disiplin
dapat ditumbuhkan.
48
2) Kelemahan
Terkadang
penggunaan
metode
pembelajaran
Brainstorming tidak berjalan sesuai rencana karena beberapa
faktor. Diantaranya peserta didik tidak memenuhi aturan yang
ditetapkan, misalnya: memberi komentar terhadap ide yang
dilontarkan oleh anggota kelompok, siswa yang belum
gilirannya menyampaikan idenya, siswa tidak bisa melihat
masalah dari berbagai sudut pandang.
Metode pembelajaran Brainstorming memiliki kelemahan,
diantaranya: guru kurang memberi waktu yang cukup kepada
siswa untuk berfikir baik, siswa yang kurang selalu
ketinggalan, kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli
oleh siswa yang pandai saja, tidak menjamin pemecahan
masalah, masalah dapat berkembang kearah yang tidak
diharapkan.
Selain itu, faktor non teknis seperti rasa takut salah, kurang
antusias, dan kurangnya kerjasama antar siswa, maka dalam
proses kegiatan pembelajaran berlangsung peran guru sangat
penting untuk kesuksesan pembelajaran. Semua metode
pembelajaran selain memiliki kelemahan juga memiliki
keunggulan seperti halnya metode pembelajaran Brainstorming
(Afandi, , 2013: 106).
49
3. Media Gambar
a. Pengertian Media
Secara etimologi, kata “media” berasal dari bahasa latin
“medium” yang artinya perantara atau pengantar. Secara umum
media diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber kepada penerima. Istilah media sangat
populer dalam bidang komunikasi. Proses pembelajaran juga
termasuk di dalamnya karena dalam proses tersebut ada
komunikasi, komunikator dan media komunikasi.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis,
atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Batasan lain telah pula
dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan
diberikan berikut ini AECT (asosiation of education and
communication technology) memberi tentang batasan media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai system
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator menurut fleming adalah penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan
istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
50
proses belajar siswa dan isi pembelajaran (Sari dan Negara, 2011:
Vol. 7, No. 2).
b. Media Gambar
Menurut Oemar Hamalik (2003: 43) berpendapat bahwa “
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”.
Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang
paling mudah dan sering dipakai di dunia pendidikan. Dia
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina mengatakan
sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Media
gambar disebut juga media visual. Menurut Amir Hamzah alat-alat
visual adalah alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Diantara
alat-alat visual antara lain gambar, foto, slide, model. Karena itu,
pendidikan
visual
artinya
tidak
lain
daripada
penyajian
pengetahuan melalui “pengalaman melihat”. Dengan kata lain,
pendidikan visual adalah suatu metode untuk menyampaikan
informasi berdasarkan prinsip berdasarkan prinsip psikologis yang
menyatakan bahwa seseorang memperoleh pengertian yang lebih
baik dari sesuatu yang dilihat daripada sesuatu yang didengar atau
dibacanya.
Dari pengertian diatas, pembelajaran dengan media gambar
adalah pembelajaran dengan media yang dapat dilihat oleh siswa.
51
Alat-alat visual dapat menyampaikan pengertian atau informasi
dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang
dapat disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan (Hilmi, 2016:
Vol.4, No.2, ).
c. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar
Guru harus sudah siap dan menguasai materi yang akan
disampaikan dan memiliki ketrampilan untuk menggunakan media
gambar. Sebelum mulai pelajaran pastikan media gambar cukup
jumlahnya sesuai pembagian kelompok dan tentukan pula butuh
atau tidaknya bantuan media lain. Mengondisikan siswa dan
penempatan siswa juga harus diatur sedemikian rupa sehingga
menunjang proses pembelajaran menggunakan media. Bagikan
potongangambar yang sudah disediakan sesuai dengan jumlah
kelompok.
d. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
1) Kelebihan
Media gambar/foto memiliki banyak kelebihan, antara lain
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan
52
tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.
c) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita. Sel atau atau penampang daun yang tak
mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan
dengan jelas dalam bentuk gambar dan foto.
d) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah
dan membetulkan kesalahpahaman.
e) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Disamping
itu,
dengan
menggunakan
media/foto
pengalamanbelajar yang diperoleh siswa akan semakin bertambah.
Siswa tidak hanya mendapat keterangan berupa kata-kata tapi
mendapat pengalaman nyata dari visual yang ditampilkan (Hilmi,
2016: Vol.4, No.2).
2) Kelemahan
Media gambar memiliki beberapa kelemahan, antara lain
sebagai berikut:
a. Gambar/foto hanya menekankan presepsi indera mata
b. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran
53
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Hilmi,
2016: Vol.4, No.2).
4. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media
Gambar pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan
Sebelum melaksanakan metode pembelajaran Brainstorming
dengan
media
gambar
langkah-langkah
penggunaan
dalam
pembelajaran, yaitu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Setelah siswa terbagi kedalam kelompok, kemudian tiap kelompok
menentukan ketua kelompok. Guru menerangkan materi pembelajaran
sebelum penerapan metode pembelajaran Brainstorming. Sebelum
menerangkan materi, setiap masing-masing kelompok diberikan
gambar yang sudah disediakan oleh guru. Sebelum pembelajaran
berlangsung guru telah mempersiapkan fasilitas pendukung.
Metode
pembelajaran
Brainstorming
dalam
pelaksanaannya
memiliki dua aturan main, yaitu:
a) Metode putaran bebas (Free Wheel): setiap peserta yang akan
berbicara harus menunjuk jari, peserta berbicara atas penunjukan
ketua kelompok, peserta boleh menyampaikan beberapa ide dalam
satu topik pembicaraan dan diberi kesempatan khusus kepada
siswa yang belum sempat menyampaikan idenya.
b) Metode putaran teratur (Round Robin): peserta berbicara secara
bergantian berputar dari kanan ke kiri berlawanan dengan arah
jarum jam, setiap peserta hanya boleh memberikan satu ide untuk
54
setiap putaran, tidak seorangpun diperkenankan memberikan ide
sebelum tiba gilirannya, tidak diperkenankan mengkritik atau
mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terhadap ide yang
dikemukakan
peserta
lainnya,
tidak
diperkenankan
untuk
mengevaluasi suatu ide yang dilontarkan, bagi peserta yang belum
siap pada gilirannya mengatakan terus atau lanjut, dilakukan
beberapa kali putaran sampai tidak ada lagi ide yang tersampaikan.
Tahap akhir dalam proses pembelajaran setelah semua ide
terkumpul selanjutnya setiap kelompok melakukan: penilaian kembali
ide satu persatu, ide yang hapir sama kemungkinan dapat disatukan,
ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang
bersangkutan, mana ide yang akan dipilih bisa dilakukan pengambilan
keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak (voting),
penyempurnaan ide yang telah disepakati, pengambilan kesimpulan
dan alternatif tindak lanjut.
5. Kajian Pustaka
Sebelum penulis meneliti dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
Materi
Jenis-jenis
Pekerjaan
menggunakan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Media
Gambar pada Siswa Kelas III Semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”, penulis menelaah
kepustakaan yang ada kaitannya dengan judul diatas .Untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan antara peneliti terdahulu dengan
55
penelitian yang akan dilakukan sekarang serta untuk menghindari
penjiplakan. Berikut skripsi yang memiliki tema hampir mirip dengan
tema skripsi ini, antara lain:
1. Muhammad Zulfikar, (2017) “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Metode Brainstorming pada Mata
Pelajaran Fiqih Materi Jual Beli di Kelas X Madrasah Aliyah 1
Stabat Tahun Ajaran 2016/2017”. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelasdengan subjek penelitian di kelas X MA
yang terdiri dari 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan
setelah
diterapkannya
metode
pembelajaran
Brainstorming yaitu pada Post Test I (siklus I) siswa yang tuntas
berjumlah 16 orang atau dengan presentase 53,33% dan siswa yang
tidak tuntas berjumlah 14 orang atau dengan presentase 46,67%
dengan nilai rata-rata kelas 74,16, selanjutnya pada Post Test II
(siklusII) siswa yang tuntas berjumlah 27 orang atau dengan
presentase 90,00% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 orang
atau dengan presentase 10,00% dengan nilai rata-rata kelas
80,66%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa semakin
meningkat dan termasuk pada kategori sangat tinggi sehingga jelas
bahwa pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai tingkat
ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%.
2. Ana Soraya, (2014) “Penerapan Metode Brainstorming Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Operasi Bentuk
56
Aljabar di Kelas VII MTs Negeri Stabat Tahun Ajaran 2014/2015”.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek
penelitian di kelas VII MTs yang terdiri dari 40 siswa. Instrumen
penelitian ini berupa tes kemampuan awal, tes hasil belajar. Dari
pre-test diperoleh 11 siswa berada pada kelompok tinggi, 18 siswa
berada pada kelompok sedang dan 11 siswa berada pada kelompok
rendah. Setelah pembelajaran Brainstorming diterapkan diperoleh
nilai rata-rata 77,56 (kelompok tinggi 85.68, sedang 78.61 dan
rendah 67.73. terdapat 35 siswa (87.5%) yang memperoleh nilai
≥65 dan 5 siswa (12.5%) yang memperoleh niali <65. Maka
diperoleh bahwa kelas VII ketuntasan secara klasikal adalah tuntas.
Kriteria pencapaian PTK adalah 90%. Dari 10 butir tes terdapat 9
butir tes yang memenuhi kriteria ketuntasan.
57
BAB III
PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
1. Profil Sekolah
a. Lembaga Pendiri
: Lembaga Pendidikan
Ma'arif NU Kota Salatiga
b. Akte Notaris Yayasan
: Joenues E. Maogimons Sh.
No. 103
c. Tahun Berdiri
: 1 Agustus 1966
d. Nomor Induk
:083
e. Nomor Statistik Madrasah
: 111.2.3373.0003
f. Nomor Pokok Statistik Nasional : 60713835
g. Akreditasi
:B
h. Kurikulum
: KTSP dan Kurikulum 2013
i. Alamat
: Jl. Arwana No. 04
Blotongan Salatiga
j. Status Gedung
: Milik Sendiri
k. Status tanah
: Wakaf / Hak milik
l. Luas Tanah
: 2.000 m2
m. Jumlah Lokal
:6 Ruang Kelas Baik, 2 Lokal
darurat
n. Jumlah Pendidik & Tenaga
Kependidikan
58
: 12 Guru, dan 3 Tenaga
Secara geografis, MI Ma’arif Global Blotongan berada di Jalan
Arwana No. 04, Dusun Grogol, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo
Lor, Kota Salatiga. Letak MI yang berada di tengah-tengah pemukiman
warga ini memudahkan masyarakat untuk dapat mengenal tentang MI
Ma’arif.
Jika dilihat secara sosial ekonomi siswa MI Ma’arif Global
Blotongan berasal dari kalangan keluarga menengah ke bawah. Sehingga
hal ini berdampak pada motivasi belajar siswa yang cenderung kurang
kompetitif dibandingkan dengan madrasah lain. Adapun siswa MI Ma’arif
Global Blotongan tidak hanya berasal dari lingkup Kota Salatiga saja
melainkan juga berasal dari daerah Kabupaten Semarang mengingat letak
MI yang berada di perbatasan antara Kota Salatiga dengan Kabupaten
Semarang.
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah
Visi:
Membentuk generasi yang berakhlaqul karimah, terampil, disiplin
dan berbudaya lingkungan
Misi
1) Membina generasi yang bertaqwa kepada AllahSWT
2) Membina generasi yang memiliki disiplin tinggi
3) Membina generasi yang berilmu, kreatif dan terampil
4) Membina generasi yang memiliki jiwa pengabdian masyarakat
5) Meningkatkan prestasi KBM serta kerja yang kekeluargaan
59
Tujuan:
1) Terwujudnya lingkungan yang berakhlaqul karimah, berilmu
serta toleransi sesama
2) Meningkatnya pendidikan serta ilmu pengetahuan dalam
menjalankan KBM dan etos kerja
3) Terhindarnya lingkungan dari perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma-norma agama
2. Personalia MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
Pendidik dan tenaga kependidikan MI Ma’arif Global Blotongan
berjumlah 17. Pendidik berjumlah 14 dan tenaga kependidikan yang
berjumlah 3 dengan kualifikasi sebagai berikut:
Tabel 1.2
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga
No
Nama Guru
Jabatan
Ijazah
Status
1.
Khaeroni , S.Pd.I.
Kepala
S1
GTY
2.
Tri Wahyuni, S.Pd.I
Guru Kelas V
S1
GTY
3.
Mustaqhfiroh, S.Pd.I
Guru Kelas I A
S1
GTY
4.
Helena Vidya S, S.Pd
Guru Bidang Studi
S1
-
5.
Ahsin Juniarsasi, S.Pd.I
Guru Kelas VI A
S1
PNS
6.
Sukhaesi Akhla ,S.Pd.I
Guru Kelas I B
S1
PNS
60
7.
Rumadi,S.Pd.I
Guru Kelas IV B
S1
GTY
8.
Mega Nusantara Dewi, S.Pd.I
Guru Kelas I C
S1
GTY
9.
Tatik Pradesa, S.Pd
Guru Kelas VI B
S1
GTY
10.
Fuad Hasan
Guru Kelas II B
S1
GTY
11.
Ida Kurniawati, S.Pd.I
Guru Kelas II A
S1
GTY
12.
Laili Mubarok, S.Pd.I
Guru Kelas IV A
S1
GTY
13.
Sabilatul Masruroh, S.Pd
Guru Kelas III
S1
-
14.
Farida Rahmawati, S.Ag
Guru Bidang Studi
S1
GTY
15.
Ngaderi
Penjaga
SD
KTT
16.
Sapar Wulan
Sopir
SMA
KTT
17.
Maskuri
Sopir
SMA
KTT
Keterangan:
PLT: Pelaksana Tugas
PNS: Pegawai Negeri Sipil
GTY: Guru TetapYayasan
KTT: Karyawan Tidak Tetap
61
3. Prestasi yang Pernah Diraih MI Ma’arif Global Blotongan
Salatiga
Dalam kurun tiga tahun terakhir, ada beberapa prestasi yang
digoreskan baik tingkat lokal, kecamatan hingga tingkat kota. Prestasi
tersebut antara lain:
Tabel 2.2
Daftar Prestasi MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
Tahun
No.
Nama Peserta Didik
Prestasi
Ajaran
Juara
M. Ibnu Asykari
I
Lomba
Pidato
Putra
Tingkat Lokal
Juara
Ananda Raka
II
Lomba
Macapat
Putra
Tingkat Lokal
Juara
1.
II
Lomba
2015/2016
Alivia
Tartil
Al-Qur’an
Putri Tingkat Lokal
Juara
Fajar Aryanto
III
Lomba
Calistung Kelas 1
Tingkat Lokal
Juara
II
Lomba
Maulana Prima S
Tartil
62
Al-Qur’an
Putra Tingkat Lokal
Carrisa Mustafiatul
Juara
II
Lomba
Sains
Matematika
Tingkat Lokal
Juara
Eka Candra Yuwana
II
Lomba
Sains IPA Tingkat
Lokal
Juara
Pandu Haidar
II
Lomba
Calistung Kelas III
Tingkat Lokal
Shela Rizky Amelia
2.
Juara
II
Tenis
Meja
Lomba
Putri
2016/2017
Tingkat Lokal
Juara
Dwi Ghufron
III
Lomba
Tenis Meja Putra
Tingkat Lokal
Juara
Fajar
II
Lomba
Bulu Tangkis Putra
Tingkat Lokal
Juara
Tri Widyas Amalia
II
Lomba
Bulu Tangkis Putri
Tingkat Lokal
Affan
63
Juara II Lomba Lari
Jarak Jauh 3 Km
Putra Tingkat Lokal
Juara
M. Fikri
III
Lomba
Lari Sprint 60 m
Putra Tingkat Lokal
Juara
Fina Eka Ramadani
III
Kaligrafi
Lomba
Tingkat
Lokal
Juara
Maulana Prima Sakti
II
Lomba
MTQ Putra Tingkat
Lokal
Juara
Alivia
II
Lomba
Tartil Putri Tingkat
Kecamatan
Juara
Maulana Prima
III
Lomba
Tartil Putra Tingkat
Kecamatan
3.
2017/2018
Juara
Ananda Raka
III
Macapat
Lomba
Putra
Tingkat Kecamatan
Juara
M. Izudin Fadili
Sholat
I
Lomba
Putra
Tingkat Kecamatan
64
Juara
Asyifa Bilqis M.
II
Lomba
Sholat Putri Tingkat
Kecamatan
Juara
M. Izudin Fadili
III
Sholat
Lomba
Putra
Tingkat Kota
B. Deskripsi Kondisi
1. Perolehan
Nilai
Ulangan
Harian
Mata
Pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial sebagai salah satu sumber maupun bukti nyata
adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas III MI
Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Berikut ini hasil nilai ulangan harian saat belum menerapkan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar:
Tabel 3.2
Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Data Nilai Siswa Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salaiga
No
Nama
Nilai
Nilai KKM 66
Tuntas
1.
CWAT
45
65
Belum Tuntas
Belum Tuntas
2.
DA
30
3
DBN
85
4.
HJR
45
5.
HJF
80
6.
IUN
20
Belum Tuntas
7.
KL
60
Belum Tuntas
8.
MTR
80
9.
MEP
65
Belum Tuntas
10.
MIAM
60
Belum Tuntas
11.
MRS
55
Belum Tuntas
12.
NZM
60
Belum Tuntas
13.
NFA
50
Belum Tuntas
14.
PAR
80
15.
RFH
30
Belum Tuntas
16.
RAM
20
Belum Tuntas
17.
SWR
75
18.
UC
30
Belum Tuntas
19.
ZSN
65
Belum Tuntas
20.
MSF
30
Belum Tuntas
21.
MAY
65
Belum Tuntas
22.
AKT
45
Belum Tuntas
23.
MOW
40
Belum Tuntas
66
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
24.
ABK
30
Belum Tuntas
Jumlah
1.245
Nilai rata-rata
51,87
Keterangan:
Siswa yang tuntas
= 5 siswa
Siswa yang belum tuntas = 19 siswa
2. Data Siswa (Subyek Penelitian)
Subjek Penelitian yang diambil adalah siswa kelas III MI Ma’arif
Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah
24 siswa dengan keterangan siswa 14 perempuan dan 11 siswa lakilaki. Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa
ada yang izin sakit atau tanpa alasan. Berikut nama data siswa kelas III
MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Data Siswa Kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
No.
Nama Siswa
Laki-laki
1.
CWAT
√
2.
DA
√
3.
DBN
√
4.
HJR
√
67
Perempuan
5.
HJF
√
6.
IUN
√
7.
KL
√
8.
MTR
√
9.
MEP
√
10.
MIAM
√
11.
MRP
√
12.
NZM
√
13.
NFA
√
14.
PAR
√
15.
RFH
√
16.
RAM
√
17.
SWR
√
18.
UC
√
19.
ZSN
√
20.
MSF
√
68
21.
MAY
√
22.
AKT
√
23.
MOW
√
24.
ABK
√
3. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada mata
pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada siswa kelas
III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tahun pelajaran
2018/2019 yang dilaksanakan dalam dua siklus. Jadwal pelaksanaan
penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Tabel 5.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No
Siklus/pertemuan
Hari/tanggal
Waktu
ke1.
I
Sabtu,
13
April 09.20-10.20
20
April 09.20-10.20
2019
2.
II
Sabtu,
2019
69
C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Oleh karena itu
penelitian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pembelajaran
guna membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti melakukan sebuah analisis terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar. Pada tahap
pra siklus terlihat banyak siswa yang tidak memuhi KKM. Oleh karena itu,
peneliti
akan
mengadakan
penelitian
dalam
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial menggunakan metode pembelajaran Brainstorming
dengan media gambar dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar
yang
diperoleh
sebelum
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar agar hasil belajar siswa meningkat
dan mencapai KKM pada siklus I dan II.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus
terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan tersebut yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah
langkah-langkah penelitian:
70
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan hala-hal sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP disusun
sebelum kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan. RPP
disusun secara kolaborasi dengan guru kelas III MI Ma’arif
Global Blotongan Salatiga yang kemudian dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing. RPP berisi tentang rencana
kegiatan
pembelajaran
berdasarkan
materi
yang
akan
disampaikan oleh peneliti yaitu materi tentang jenis-jenis
pekerjaan. Penyusunan RPP disesuaikan dengan langkahlangkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
b. Menyiapkan Media
Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung
seperti membuat media gambar tentang jenis-jenis pekerjaan
yang
berguna
pembelajaran
untuk
mendukung
menggunakan
pelaksanaan
metode
kegiatan
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar.
c. Menyiapkan Lembar Observasi Guru dan Siswa
Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen
penelitian. Lembar observasi yang dibuat adalah lembar
71
observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.
Lembar onservasi untuk guru digunakan sebagai pedoman
pengamatan terhadap keterlaksanaan Ilmu Pengetahuan Sosial
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan
media gambar, sedangkan lembar observasi untuk siswa
digunakan sebagai pedoman pengamatan partisipasi siswa
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
d. Menyiapkan Soal Evaluasi
Lembar soal evaluasi belajar siswa disusun oleh peneliti
berkolaborasi dengan guru disesuaikan dengan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan. Hal ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman siswa
dengan berdasarkan nilai dari evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan
pada hari Sabtu, 13 April 2019 pukul 09.10-10.20 dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Guru
membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dilanjutkan berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan penuh khidmat.
b. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan presensi.
c. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar.
72
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.
“Apakah pekerjaan orang tua kalian?” siswa menjawab dengan
jawaban beragam.
f. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan
pada
masing-masing
kelompok,
dilanjtutkan
dengan
menentukan aturan main yang pertama yakni putaran bebas
(Free Wheel) yang digunakan dalam metode pembelajaran
Brainstorming dan memberikan gambaran umum tentang
materi.
g. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi.
h. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan aturan main
putaran bebas (Free Wheel) dalam menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
untuk
menyampaikan ide-idenya terkait dengan gambar yang sudah
dibagikan.
i. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide
yang dikemukakan oleh anggota kelompok.
j. Setiap kelompok melakukan pengelompokan ide, melakukan
pembahasan ide-ide untuk menyimpulkan pembicaraan.
k. Dengan bimbingan dari guru siswa secara berkelompok
mempresentasikan penerapan hasil dari metode pembelajaran
Brainstorming.
73
l. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa.
m. Guru
bersama-sama
dengan
seluruh
siswa
membuat
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
n. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar
siswa dalam menerima materi.
o. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
p. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
mengajak
siswa
mengucapkan bacaan hamdalah bersama.
q.
Guru mengucapkan salam.
3. Pengamatan/observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara langsung
melakukan
keterampilan
pengamatan
guru
atau
dalam
observasi
menerapkan
untuk
mengetahui
pembelajaran
dengan
menggunakan metode Brainstorming dengan media gambar dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga sekaligus dibantu oleh guru melakukan
pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran
sedang berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran
dalam
menerapkan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar. Refleksi pada siklus I
74
dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III. Tujuan kegiatan refleksi
ini adalah untuk membahas hal-hal apa saja yang menjadi hambatan
pada pelaksanaan siklus I. Guru dan peneliti mengadakan refleksi
dan evaluasi setelah pembelajaran berakhir. Adapun refleksi pada
siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 6.2
Refleksi Siklus I dan Rencana Perbaikan pada Siklus II
Refleksi Siklus I
Guru
tujuan
belum
Rencana Perbaikan Siklus II
menyampaikan Menyampaikan
pembelajaran
tujuan
dan pembelajaran dan memberikan
memunculkan motivasi siswa.
aktivitas
awal
yang
dapat
memunculkan motivasi siswa
dalam belajar.
Guru
belum
memberikan Memberikan waktu yang lebih
keleluasaan waktu siswa dalam tepat
menyampaikan
terkait
dalam
menyelesaikan
ide/pendapat setiap tahap pembelajaran.
penggunaan metode
pembelajaran
Brainstorming
dengan media gambar.
Siswa kurang leluasa dalam Memberikan
mengidentifikasi
setiap tentang
ide/pendapat yang disampaikan.
pokok
jenis-jenis
bahasan
pekerjaan
yang lebih luas.
Siswa kurang variatif dalam Meluaskan bahan materi pada
menyampaikan ide/pendapat.
75
jenis-jenis pekerjaan.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Pelaksanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan
hasil perolehan nilai siswa pada siklus I, maka peneliti melakukan
tindak lanjut ke siklus II yang merupakan upaya perbaikan dari siklus
I. Pada Siklus II materi yang diajarkan masih sama dengan siklus I.
Tahap perencanaan tindakan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I dan merupakan hasil perbaikan pelaksanaan pada siklus I.
Siklus II juga terdiri dari empat tahapan yang di mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,
pengamatan,
dan
refleksi
rencana
pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti akan dijabarkan
sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP disusun
sebelum kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan. RPP
disusun secara kolaborasi dengan guru kelas III MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing. RPP berisi tentang rencana kegiatan pembelajaran
berdasarkan materi yang akan disampaikan oleh peneliti yaitu
materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Penyusunan RPP disesuaikan
dengan langkah-langkah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media
gambar yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
76
b. Menyiapkan Media
Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung
seperti membuat media gambar tentang jenis-jenis pekerjaan yang
berguna untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media
gambar.
c. Menyiapkan Lembar Observasi Guru dan Siswa
Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen
penelitian. Lembar observasi yang dibuat adalah lembar observasi
untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Lembar onservasi
untuk guru digunakan sebagai pedoman pengamatan terhadap
keterlaksanaan Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, sedangkan
lembar observasi untuk siswa digunakan sebagai pedoman
pengamatan
Pengetahuan
partisipasi
Sosial
siswa
dalam
menggunakan
pembelajaran
metode
Ilmu
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar.
d. Menyiapkan Soal Evaluasi
Lembar soal evaluasi belajar siswa disusun oleh peneliti
berkolaborasi dengan guru disesuaikan dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan. Hal ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dengan
berdasarkan nilai dari evaluasi.
77
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah atau tahapan yang dilakukan tidak jauh berbeda
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja pelaksanaan
tindakan pada siklus II ditambah dengan melihat hasil refleksi siklus I
serta menambah hal-hak yang perlu diperhatikan dan penekanan pada
tahap sebelumnya sesuai dengan RPP yang sudah ada. Dalam hal ini
ada penambahan aturan main metode pembelajaran Brainstorming
yang kedua yaitu putaran teratur (Round Robin). Pelaksanaan tindakan
siklus II dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 April 2019 pukul 09.1010.20 dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
berdo’a yang dipimpin oleh salah satu siswa dengan khidmat.
b. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan presensi.
c. Guru mengkondisikan/membagi kelompok siswa untuk belajar.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.
“Apakah pekerjaan orang tua kalian?, termasuk kedalam pekerjaan
yang menghasilkan barang atau jasa?” siswa menjawab dengan
jawaban beragam.
f. Guru memberikan potongan gambar yang sudah disediakan pada
masing-masing kelompok, dilanjtutkan dengan menentukan aturan
main yang kedua yakni putaran teratur (Round Robin) yang
78
digunakan dalam metode pembelajaran Brainstorming dan
memberikan gambaran umum tentang materi.
g. Guru memberikan penjelasan dan pertanyaan terkait materi.
h. Dengan dampingan guru, siswa menerapkan main putaran teratur
(Round Robin) dalam menggunakan metode Brainstorming dengan
media gambar untuk menyampaikan ide-idenya
terkait dengan
gambar yang sudah dibagikan.
i. Guru mempersilahkan ketua kelompok menuliskan setiap ide yang
dikemukakan oleh anggota kelompok.
j. Setiap kelompok melakukan pengelompokan ide, melakukan
pembahasan ide-ide menyimpulkan pembicaraan.
k. Dengan
bimbingan
dari
guru
siswa
secara
berkelompok
mempresentasikan hasil penerapan hasil dari metode pembelajaran
Brainstorming.
l. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi siswa.
m. Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari.
n. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa
dalam menerima materi.
o. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
p. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa mengucapkan
bacaan hamdalah bersama.
79
q.
Guru mengucapkan salam.
3. Pengamatan/observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan
guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode
Brainstorming dengan media gambar dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga sekaligus
dibantu oleh guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dalam menerapkan metode pembelajaran Brainstorming
dengan media gambar. Refleksi pada siklus II dilakukan oleh peneliti
dan guru kelas III. Tujuan kegiatan refleksi ini adalah untuk membahas
hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pada pelaksanaan siklus II.
Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah
pembelajaran berakhir. Pada siklus II peneliti menemukan cukup
banyak peningkatan yang diperoleh dari pra siklus dan siklus I pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan di
MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga. Peningkatan tersebut meliputi:
a. Sebagian besar siswa lebih memperhatikan dan menghayati
pelajaran meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan.
80
b. Siswa lebih serius dan tampak antusias dalam proses belajar
mengajar
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstrming dengan mdia gambar. Hal ini tampak pada
peningkatan hasil tes tertulis pada lembar soal yang dikerjakan
oleh siswa.
c. Adanya peningkatan ketuntasan secara klasikal. Pada siklus II
hampir semua aspek keaktifan meningkat, sehingga hasil belajar
siswa dan ketuntasan kriteria minimal pun mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Hasil ini tidak lepas atau berkaitan dengan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang
digunakan pada saat porses belajar mengajar berlangsung.
81
BAB IV
HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III MI Ma’arif
Global Blotongan Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
melalui 2 siklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Berdasarkan penelitian
yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap studi awal sampai pada
siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)
Berdasarkan
observasi
hasil
belajar
mata
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas III semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga sebelum diadakan penelitian pada awal semester II
tahun pelajaran 2018/2019 menunjukkann hasil belajar siswa belum
mencapai KKM, siswa pasif saat mengikuti pembelajaran dikarenakan
guru masih menggunakan metode konvensional serta kurang kurang
diterapkannya metode maupun media pembelajaran yang menarik saat
guru menjelaskan materi. Pada saat penilaian ulangan harian banyak
siswa yang mendapatkan nilai rendah di bawah KKM dari KKM yang
ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS kelas III yaitu 66.
82
Tabel 1.3
Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga
No
Nama
Nilai
Nilai KKM 66
Tuntas
Belum Tuntas
1.
CWAT
45
Belum Tuntas
2.
DA
30
Belum Tuntas
3
DBN
85
4.
HJR
45
5.
HJF
80
6.
IUN
20
Belum Tuntas
7.
KL
60
Belum Tuntas
8.
MTR
80
9.
MEP
65
Belum Tuntas
10.
MIAM
60
Belum Tuntas
11.
MRS
55
Belum Tuntas
12.
NZM
60
Belum Tuntas
13.
NFA
50
Belum Tuntas
14.
PAR
80
15.
RFH
30
Belum Tuntas
16.
RAM
20
Belum Tuntas
17.
SWR
75
83
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
18.
UC
30
Belum Tuntas
19.
ZSN
65
Belum Tuntas
20.
MSF
30
Belum Tuntas
21.
MAY
65
Belum Tuntas
22.
AKT
45
Belum Tuntas
23.
MOW
40
Belum Tuntas
24.
ABK
30
Belum Tuntas
Jumlah
1.245
Nilai rata-rata
51,87
Tabel 2.3
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
No
Nilai
Siswa
Presentase
Kategori
1.
X < 66
19
79,17%
Belum
Tuntas
2.
X ≥ 66
5
20,83%
Tuntas
Berdasarkan hasil pra tindakan tersebut, 19 siswa atau 79,17 % belum
tuntas dan 5 siswa atau 20,83% siswa tuntas. Dengan perolehan hasil
belajar siswa pada pra siklus masih menunjukkan hasil yang sangat
kurang. Selain itu dari tabel 7 masih banyak siswa yang nilainya masih
dibawah KKM yaitu 66. Hasil deskriptif ini memberikan makna bahwa
84
masih terdapat siswa yang masih mendapat perhatian dalam peningkatan
hasil pelajar. Oleh karena itu, peneliti mengadakan perbaikan hasil belajar
siswa menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media
gambar terutama siswa yang nilainya masih dibawah nilai KKM yaitu 66.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I (Metode Pembelajaran
Brainstorming dengan Media Gambar)
Pada proses belajar mengajar pada siklus I di kelas III, peneliti
menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan media
gambar. Deskripsi pelaksanan tindakan pada siklus I, mencakup
aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada deskripsi
observasi guru didapatkan data keterampilan guru dalam menerapkan
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar dalam proses pembelajaran mata
pelajaran IPS dalam materi jenis-jenis pekerjaan serta aktivitas siswa
meliputi keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada data hasil belajar siswa maka kita dapat melihat
rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa.
Pada siklus I pengumpulan data observasi guru dan siswa dan hasil
belajar peserta didik menggunakan test dan lembar observasi.
Berdasarkan instrumen tersebut dapat diperoleh data tentang hasil
obervasi guru/siswa dan nilai hasil belajar siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara
lain adalah sebagai berikut:
85
a. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi dilakukan pada saat guru melangsungkan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat. Observasi yang dilakukan pada pertemuan siklus
I guru belum melakukan semua aktivitas yanga ada dalam lembar
observasi. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data
mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar.
Berdasar rencana pembelajaran yang telah disusun untuk
mengetahui seberapa besar pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran
Brainstorming
dengan
meningkatkan
hasil
siswa
menyampaikan
belajar
materi
menggunakan
media
kelas
gambar
III.
metode
Guru
dapat
telah
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar, meskipun pelaksanaannya
masih terdapat beberapa kekurangan. Kemampuan guru dalam
menjelaskan prosedur, langkah-langkah dan tujuan pembelajaran
IPS menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan
media gambar masih kurang dan manajemen waktu masih kurang.
Serta dalam meningkatkan antusiasme siswa untuk mengikuti
pembelajaran masih kurang. Secara keseluruhan guru belum
mampu memberikan bimbingan dan timbal balik yang baik kepada
siswa tetapi mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan
lancar.
86
Secara keseluruhan guru telah mampu menyiapkan
pembelajaran dengan baik tetapi dalalm pelaksanananya masih
terdapat
kekurangan
dalam
pembelajaran.
Dalam
kegiatan
pembelajaran guru belum begitu memperhatikan motivasi belajar
siswa yang seharusnya mampu dikembangkan agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pada kegiatan inti guru
belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam penggalian ide atau
pendapat yang berlangsung dalam pembelajaran. Perhatian siswa
masih kurang, ini dibuktikan dengan masih adanya siswa yang
kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga sampai pada
pelaksanaan eksperimen siswa masih belum maksimal dalm
mengutarakan pendapat.
b. Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar maka dapat
diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar. Ada
beberapa siswa yang belum mampu melakukan rangkaian kegiatan
dengan baik. Siswa yang belum paham terlihat kebingungan dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar. Selain hasil observasi yang
berupa aktivitas kegiatan siswa dan guru, peneliti akan memaparkan
tingkat hasil belajar siswa yang telah diperoleh pada siklus I sebagai
berikut:
87
Tabel 3.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
No
Nama
Nilai
Nilai KKM 66
Tuntas
Belum Tuntas
1.
CWAT
50
Belum Tuntas
2.
DA
46
Belum Tuntas
3
DBN
90
Tuntas
4.
HJR
73
Tuntas
5.
HJF
96
Tuntas
6.
IUN
30
7.
KL
93
Tuntas
8.
MTR
95
Tuntas
9.
MEP
73
Tuntas
10.
MIAM
70
Tuntas
11.
MRS
70
Tuntas
12.
NZM
70
Tuntas
13.
NFA
60
14.
PAR
90
15.
RFH
60
Belum Tuntas
16.
RAM
53
Belum Tuntas
17.
SWR
83
18.
UC
60
88
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
19.
ZSN
70
Tuntas
20.
MSF
80
Tuntas
21.
MAY
76
Tuntas
22.
AKT
73
Tuntas
23.
MOW
60
Belum Tuntas
24.
ABK
60
Belum Tuntas
Jumlah
1.681
Rata-rata
70,07
Tabel 4.3
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
No
Nilai
Siswa
Presentase
Kategori
1.
X < 66
9
37,50%
Belum
Tuntas
2.
X ≥ 66
15
62,50%
Tuntas
Hasil dari indikator tersebut maka dibandingkan berdasarkan pada
kategori keberhasilan yaitu 85% pada kategori tuntas antara para siklus
dan siklus I.
89
Adapun perbandingannya sebagai berikut:
Tabel 5.3
Perbandingan Perolehan Data pada Pra siklus dan Siklus I
Siklus
Jumlah Siswa
Belum Tuntas
Tuntas
Rata-rata Nilai
Pra
19
5
51,87
Siklus I
9
15
70,07
Peningkatan (%)
41,67%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siklus I
mengalami
peningkatan dibandingkan pra
siklus.
Peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus ke siklus I sebesar
41,67%.
c. Refleksi Siklus I
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa yang
sudah memiliki ketuntasan hasil belajar 15 siswa atau 62,50%. Hasil
tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra
siklus yaitu 5 siswa atau 20,83%. Akan tetapi hasil tersebut belum
mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yaitu 85% siswa
tuntas belajar, karena ada beberapa faktor diantaranya guru belum
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memunculkan motivasi siswa,
guru
belum
memberikan
keleluasaan
waktu
siswa
dalam
menyampaikan ide/pendapat terkait penggunaan metode pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar, siswa kurang leluasa dalam
90
mengidentifikasi setiap ide/pendapat yang disampaikan, siswa kurang
variatif dalam menyampaikan ide/pendapat, sehingga perlu adanya
tindak lanjut pada siklus II.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II (Metode Pembelajaran
Brainstorming dengan Media Gambar)
Hasil penelitian siklus I ternyata masih belum mencapai indikator
keberhasilan klasikal. Oleh karena itu, peneliti melakukan tindakan
perbaikan pada siklus II. Rangkaian tindakan yang dilakukan pada
siklus II sama seperti siklus I, yang mana perolehan data berupa hasil
tes dan non tes. Data tes berupa hasil belajar siswa pada saat
mengerjakan tes evaluasi. Data non tes diperoleh dari hasil observasi
guru dan siswa dan dokumentasi. Deskripsi pada penelitian tindakan
siklus II antara lain adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi yang dilakukan pada siklus II pada pertemuan
tersebut guru sudah melakukan semua aktivitas yang ada dalam
lembar observasi. Secara keseluruhan guru sudah mampu
melakukan pembelajaran dengan baik dan memberikan timbal
balik kepada siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat.
b. Hasil Belajar Siswa
91
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada penerapan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar, maka
diperoleh hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 6.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II
No
Nama
Nilai
Nilai KKM 66
Tuntas
Belum Tuntas
1.
CWAT
60
Belum Tuntas
2.
DA
50
Belum Tuntas
3
DBN
100
Tuntas
4.
HJR
100
Tuntas
5.
HJF
100
Tuntas
6.
IUN
50
7.
KL
100
Tuntas
8.
MTR
100
Tuntas
9.
MEP
100
Tuntas
10.
MIAM
80
Tuntas
11.
MRS
100
Tuntas
12.
NZM
80
Tuntas
13.
NFA
70
Tuntas
14.
PAR
100
Tuntas
92
Belum Tuntas
15.
RFH
90
Tuntas
16.
RAM
70
Tuntas
17.
SWR
100
Tuntas
18.
UC
100
Tuntas
19.
ZSN
80
Tuntas
20.
MSF
90
Tuntas
21.
MAY
100
Tuntas
22.
AKT
100
Tuntas
23.
MOW
70
Tuntas
24.
ABK
80
Tuntas
Jumlah
2.070
Rata-rata
86,25
Tabel 7.3
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
No
Nilai
Siswa
Presentase
Kategori
1.
X < 66
3
12,50%
Belum
Tuntas
2.
X ≥ 66
21
93
87,50%
Tuntas
Hasil dari indikator tersebut maka dibandingkan berdasarkan pada
kategori keberhasilan yaitu 85% pada kategori tuntas antara pra siklus,
siklus I, dan siklus II. Adapun perbandingannya sebagai berikut:
Tabel 8.3
Perbandingan Perolehan Data pada Siklus I, dan Siklus II
Siklus
Jumlah Siswa
Belum Tuntas
Tuntas
Rata-rata Nilai
Siklus I
9
15
70,07
Siklus II
3
21
86,25
Peningkatan (%)
25%
Berdasarkan data di atas, didapatkan data bahwa hasil belajar siswa
pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.
Pencapaian rata-rata pada siklus I mencapai 70,07% dan pada siklus II
meningkat menjadi 86,25% . Peningkatan ketuntasan hasil belajar pada
siklus I ke siklus II sebesar 25%. Pada pelaksanan siklus II siswa yang
telah mencapai KKM sebanyak 87,50% (21 siswa) dan 12,50% (3 siswa)
belum mencapai KKM. Pada siklus II masih ada siswa yang belum
mencapai KKM tetapi dari data yang didapatkan sudah menunjukkan
peningkatan dan sudah menunjukkan hasil yang termasuk sangat
memuaskan, karena sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal.
c. Refleksi Siklus II
94
Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II,
maka diperoleh hasil bahwa pelaksanan kegiatan pembelajaran
materi jenis-jenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar telah berjalan dengan baik
dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada
siklus I. selama proses kegiatan belajar mengajar, terlihat bahwa
hampir semua siswa terlihat berpasrtisipasi dan antusias dalam
kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat lebih bersemangat dan
aktif selama melakukan kegiatan pembelajaran materi jenis-jenis
pekerjaan.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah berjalan dan dilakukan di kelas III
MI
Ma’arif
Global
Blotongan
Salatiga
menggunakan
metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar yang terdiri dari 2
siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Bersadarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada siklus I dan siklus II, dengan menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil
belajar mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil
observasi, ditemukan bahwasannya guru jarang menggunakan metode
maupun
media
pembelajaran
yang
bevariasi
sehingga
membuat
pembelajaran cenderung monoton dan membosankan bagi siswa. Guru
95
lebih sering menggunakan metode ceramah tanpa mengikut sertakan
pastisipasi siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siswa. Sebelum
pelaksanaan
Penelitian
Tindakan
Kelas
menggunakan
metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar hasil ulangan harian
siswa menunjukkan bahwa hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 19
dari 24 siswa belum mencapai batas KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah. Batas KKM di MI Ma’arif Global Blotongan Saltiga untuk mata
pelajarn IPS materi jenis-jenis pekerjaan kelas III adalah 66. Siswa yang
telah mencapai KKM di kelas III hanya sebanyak 5 siswa 20,83% dengan
perolehan rata-rata hasil belajar siswa 51,87.
Prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus dapat dicermati pada
diagram di bawah ini:
96
Gambar 1.3
Diagram Ketuntasan Pra Siklus
Prosentase Ketuntasan Pra Siklus
20,83%
Tuntas
70,17%
Belum Tuntas
Pada pra siklus sebanyak 5 siswa 20,38% dengan dengan perolehan
rata-rata hasil belajar siswa 51,87 dan siswa yang belum tuntas sebanyak
19 siswa 79,17%.
1. Siklus I
Pada siklus I sebanyak 15 siswa 62,50% dengan perolehan rata-rata
hasil belajar meningkat menjadi 70,07. Peningkatan prosentase hasil
belajar siswa antara pra siklus ke siklus I adalah 41,67 %.
Prosentase ketuntasan siswa pada siklus I dapat dicermati pada
diagram di bawah ini:
97
Gambar 2.3
Diagram Ketuntasan Siklus I
Prosentase Ketuntasan Siklus I
37,50%
62,50%
Tuntas
Belum Tuntas
Pada siklus I sebanyak 15 siswa 62,50% dengan perolehan rata-rata
hasil belajar meningkat menjadi 70,07.
2. Siklus II
Pada siklus II di kelas III rata-rata perolehan nilai hasil belajar
siswa meningkat menjadi 86,25 atau sebanyak 21 siswa dengan prosentase
87,50% siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan secara
individual maupun klasikal. Peningkatan antara hasil belajar siswa pada
siklus I ke siklus II sebesar 25%.
Prosentase ketuntasan siswa pada siklus II dapat dicermati pada
diagram di bawah ini:
98
Gambar 3.3
Diagram Ketuntasan Siklus II
Prosentase Ketuntasan Siklus II
12,50%
Tuntas
Belum Tuntas
87,50%
Berdasarkan
pelaksanaan
Brainstorming
data
tindakan
dengan
tersebut
kelas
maka
dapat
menggunakan
media
gambar
diketahui
metode
dapat
bahwa
pembelajaran
dikatakan
berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III. Berikut rekapitulasi
ketuntasan gabungan dari hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar.
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Rekapitulasi ketuntasan gabungan kelas III dapat dicermati pada
tabel di bawah ini:
99
Tabel 9.3
Rekapitulasi
Ketuntasan
Gabungan
Kelas
III
(Metode
Pembelajaran Brainstorming dengan Media Gambar)
Instrumen
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Nilai Rata-rata
51,87
70,07
86,25
Ketuntasan
20,38%
62,50%
87,50%
Tuntas
5 Siswa
15 Siswa
21 Siswa
Tidak Tuntas
19 Siswa
9 Siswa
3 Siswa
Jumlah Siswa
24 Siswa
24 Siswa
24 Siswa
100
Berikut presentase kelulusan siswa kelas III jika disajikan dalam
bentuk diagram batang:
Gambar 4.3
Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II
70,07%
87,50%
79,17%
90
80
51,87%
70
62,50%
37,50%
60
50
40
30
20
10
0
20,83%
86,25%
12,50%
Rata-rata
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
41,67%
Rata-rata
25%
Peningkatan prosentase hasil belajar siswa antara pra siklus ke
siklus I adalah 41,67 %. Sedangkan peningkatan prosentase hasil belajar
siswa antara siklus I ke siklus II adalah 25%. Berdasarkan data tersebut
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas III MI Ma’arif Global
101
Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 materi jenis-jenis
pekerjaan
meningkat
setelah
menggunakan
metode
pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar.
Tabel 10.3
Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus
No.
Nama Siswa
Hasil Nilai
Pra Siklus
Nilai
1
CWAT
45
Ket
Tidak
Siklus I
Nilai
Ket
Nilai
Ket
50
Tidak
60
Tidak
Tuntas
Tuntas
2
DA
30
Tidak
Siklis II
56
Tidak
Tuntas
50
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
3
DBN
85
Tuntas
90
Tuntas
100
Tuntas
4
HJR
45
Tidak
73
Tuntas
100
Tuntas
Tuntas
5
HJF
80
Tuntas
96
Tuntas
100
Tuntas
6
IUN
20
Tidak
30
Tidak
50
Tidak
Tuntas
Tuntas
7
KL
60
Tidak
Tuntas
102
93
Tuntas
Tuntas
100
Tuntas
8
MTR
80
Tuntas
95
Tuntas
100
Tuntas
9
MEP
65
Tidak
73
Tuntas
100
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
70
Tuntas
100
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
60
Tidak
70
Tuntas
Tuntas
10
MIAM
60
Tidak
Tuntas
11
MRS
55
Tidak
Tuntas
12
NZM
60
Tidak
Tuntas
13
NF
50
Tidak
Tuntas
Tuntas
14
PAR
80
Tuntas
80
Tuntas
100
Tuntas
15
RFH
30
Tidak
60
Tidak
90
Tuntas
70
Tuntas
100
Tidak
Tuntas
Tuntas
16
RAM
20
Tuntas
53
Tidak
Tuntas
17
SWR
75
Tuntas
83
Tuntas
Tuntas
18
UC
30
Tidak
60
ZSN
65
Tidak
Tuntas
103
100
Tuntas
80
Tuntas
Tuntas
Tuntas
19
Tidak
70
Tuntas
20
MSF
30
Tidak
80
Tuntas
90
Tuntas
76
Tuntas
100
Tuntas
73
Tidak
100
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
Tuntas
21
MAY
65
Tidak
Tuntas
22
AKT
45
Tidak
Tuntas
Tuntas
23
MOW
40
Tidak
60
Tuntas
Tuntas
24
ABK
30
Tidak
Tuntas
Jumlah
Tidak
60
Tidak
Tuntas
1.245
1.681
2.070
51,87
70,07
86,25
Tuntas (%)
20,83%
62,50%
87,50%
Tidak Tuntas (%)
79,17%
37,50%
12,50%
Nilai Rata-rata
Berdasarkan dari data tersebut, dilihat dari hasil belajar pra siklus
masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM, hasil belajar
siswa yang tuntas dari pra siklus hanya 5 siswa (20,83%) dan 19 siswa
(79,17%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 51,87. Pada siklus I
ketuntasan hasil belajar mencapai 15 siswa (62,50%) dan 9 siswa
(37,50%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 70,07. Jadi dari pra
siklus ke siklus I mengalami peningkatan hasil belajar sebanyak 41,67%.
104
Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II mengalami
peningkatan lagi menjadi 21 siswa (87,50%) siswa yang tuntas dan 3 siswa
(12,50%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 86,25. Jadi peningkatan
hasil siklus I ke siklus II sebesar 25%.
105
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penerapan
metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis pekerjaan pada
siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019 dinyatakan berhasil, hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil belajar dari masing-masing siklus, pada pra
siklus diperoleh hasil sebanyak 5 siswa atau 20,83% tuntas dan 19 siswa
atau 79,17% belum tuntas. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 15 siswa
atau 62,50% tuntas dan 9 siswa atau 37,50% belum tuntas. Kemudian pada
hasil tes siklus II menunjukkan 21 siswa atau 87,50% tuntas dan 3 siswa
atau 12,50% belum tuntas. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari
pra siklus ke siklus I sebanyak 41,67%, kemudian dari siklus I ke siklus II
sebanyak 25%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa telah
mencapai 87,50% siswa telah tuntas dan telah mencapai
indikator
keberhasilan individual maupun klasikal, oleh karena itu siklus dihentikan
dan untuk 3 siswa yang belum tuntas diadakan remidial.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai peningkatan
hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenisjenis pekerjaan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan
106
media gambar pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Global
Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2018/2019, maka penulis dapat
mengemukakan
berapa
saran
yang
sekiranya
dapat
dijadikan
masukan/pertimbangan:
1. Bagi guru: penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan
media gambar dapat dijadikan suatu alternatif dalam pembelajaran
karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sangat bagus
digunakan dalam pembelajaran lain.
2. Bagi siswa: setelah penerapan metode pembelajaran Brainstorming
dengan media gambar ini diharapkan lebih aktif, termotivasi dalam
belajar dan lebih memahami apa yang dipelajari.
3. Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran di MI Ma’arif
Global Blotongan Salatiga, sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan, dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk menerapkan metode
pembelajaran Brainstorming dengan media gambar terhadap peserta
didik.
107
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Muhammad dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Sultan Agung Press.
Ali Imron. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, S. B. 2008. Strategi belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Heni Endayani. 2017. Pengembangan Materi Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, (Online), Vol. 1, No.1,
(http://jurnal.uinsu.ac.id, diakses 06 April 2019).
Hernawan Edi, Hendayani Endang. 2009. Buku paket (BSE (Buku Sekolah Elektronik)
Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Herlina Latipa Sari, Edi Kusuma Negara. 2011. Media Pembelajaran Kimia Terpadu
Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu. Jurnal Media
Infotama, (Online),
Vol. 7, No. 2, (https://jurnal.unived.ac.id,diakses 14
April 2019).
Hilmi. 2016. Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab. Lantanida Journal, (Online),
Vol. 4, No. 2, (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id, diakses 14 April 2019).
Mansur Muslich. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Permendiknas No.22 Tahun 2016.
Permendiknas No.22 Tahun 2006.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Sudijono Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. 2003.
Lampiran 1 : Silabus
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
Kelas/Semester
: III (Tiga)/II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pokok Bahasan
: Jenis-jenis Pekerjaan
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
II.
Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
III.
Indikator
1. Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan berdasarakan hasil.
2. Menjelaskan tujuan bekerja.
3. Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.
IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan berdasarkan hasil.
2. Melelui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa dapat menjelaskan tujuan bekerja.
3. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa
dapat
menyebutkan
contoh
jenis-jenis
pekerjaan
yang
menghasilkan barang.
V.
Materi Ajar
Jenis-jenis Pekerjaan
Kebutuhan manusia sangat beragam. Namun, pada dasarnya ada
tiga kebutuhan pokok. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan sandang,
pangan, dan papan. Sandang artinya pakaian, pangan artinya makanan.
Sementara papan artinya rumah.
Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan bekerja mereka eendapat upah (uang) atau barang, dengan upah
atau uang tersebut mereka dapat membeli rumah, pakaian, dan makanan
serta keperluan lainnya. Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur.
Modal utama seseorang bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan
keterampilan. Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenisjenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jeni-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa.
1. Pekerjaan yang menghasilkan barang
a. Petani
Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah.
Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami padi,
sayuran
atau
buah-buahan.
Setelah
mendapatkan padi, sayuran, dan buah.
panen,
maka
petani
b. Peternak
Peternak
bekerja
membudidayakan
hewan
ternak.
Tujuannya untuk mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan
yang diternak misalnya jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing,
dan kuda. Hewan ternak tersebut ada yang menghasilkan susu,
daging, telur. Ada pula yang dimanfatkan bulu dan kulitnya.
Peternak mengembangbiakkan hewan, misalnya ayam. Dari
ayam tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama
seperti petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barangbarang yang dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah.
Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi.
c. Penjahit
Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit
mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya
menjahit kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang
penjahit memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di
bidang model pakaian dan cara menjahit.
d. Pedagang makanan
Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi.
Barang konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang
makanan olahan bekerja mengolah bahan makanan. Bahan
makanan tersebut diolah menjadi makanan jadi. Misalnya
mengolah sayuran menjadi makanan siap saji. Ada yang mengolah
terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan di bidang ini
misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan sebagainya.
Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus. Terutama
keahlian mengolah bahan makanan.
2. Pekerjaan yang menghasilkan jasa
Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau
pelayanan yang diberikan kepada orang lain.
No
VI.
Pekerjaan
Tugas
1.
Guru
Memberikan ilmu
2.
Dokter
Memberikan layanan kesehatan
3.
Tentara
Menjaga pertahanan
4.
Pemangkas rambut
Memotong rambut
5.
Sopir
Melayani penumpang
6.
Pelawak
Menghibur
7.
Wartawan
Mencari berita
8.
Pilot
Menerbangkan pesawat
9.
Polisi
Menjaga keamanan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (2x35 menit)
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
10 menit
Apresepsi :
1. Guru
membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan salam dianjutkan berdo’a
yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan penuh khidmat.
2. Guru
menanyakan
kehadiran
siswa
dengan melakukan presensi.
3. Guru
mengkondisikan/membagi
kelompok siswa untuk belajar.
4. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
Inti
50 menit
Eksplorasi :
1. Guru memberikan pertanyaan seputar
jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan
orang tua kalian?” siswa menjawab
dengan jawaban beragam.
2. Guru memberikan potongan gambar
yang sudah disediakan pada masingmasing kelompok, dilanjutkan dengan
menentukan aturan main yang pertama
yakni putaran bebas (Free Wheel) yang
digunakan dalam metode pembelajaran
Brainstorming
dan
memberikan
gambaran umum tentang materi.
Elaborasi :
1. Guru
memberikan
penjelasan
dan
pertanyaan terkait materi.
2. Dengan
dampingan
guru,
siswa
menerapkan aturan main putaran bebas
(Free
Wheel)
metode
dengan
dalam
menggunakan
pembelajaran
Brainstorming
media
menyampaikan
gambar
untuk
ide-idenya
terkait
dengan gambar yang sudah dibagikan.
3. Guru mempersilahkan ketua kelompok
menuliskan setiap ide yang dikemukakan
oleh anggota kelompok.
4. Setiap
kelompok
pengelompokan
pembahasan
melakukan
ide,
ide-ide
melakukan
untuk
menyimpulkan pembicaraan.
5. Dengan bimbingan dari guru siswa
secara berkelompok mempresentasikan
penerapan
hasl
dari
pembelajaran Brainstorming.
metode
Konfirmasi :
1. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa.
Penutup
1. Bersama-sama dengan seluruh siswa
membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
2. Guru
melakukan
evaluasi
untuk
mengetahui seberapa besar siswa dalam
menerima materi.
3. Guru
menyampaikan
pembelajaran
pada
rencana
pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengajak
siswa
untuk
hamdalah bersama.
5. Guru mengucapkan salam.
VII.
Metode, Media dan Sumber Belajar
A. Metode
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Metde pembelajaran Brainstorming
membaca
10 menit
-
Penugasan
B. Media
-
Potongan kertas berupa gambar
C. Sumber Belajar
-
Buku paket BSE (Buku Sekolsh Elektronik) Ilmu Pengetahuan
Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Karangan Edi Hernawan dan
Endang Hendayani. Terbitan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2009) halaman 95-104.
VIII.
Penilaian
A. Jenis Tes
Tes tertulis
: Pilihan ganda
B. Prosedur
Tes tertulis
100
: Pilhan ganda, Skor:
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝑥 100 =
Latihan Soal
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
Hari/tanggal
:
1. Beikut ini yang bukan tujuan bekerja adalah. . .
a. Memenuhi kebutuhan
b. Memperoleh penghasilan
c. Menghabiskan waktu
2. Menjaga keamanan adalah tugas seorang. . .
a. Polisi
b. Petani
c. Nelayan
3. Memberikan ilmu adalah tugas seorang. . .
a. Wartawan
b. Guru
c. Perawat
4. Berikut ini adalah pekerjaan yang menghasilkan barang. . .
a. Petani dan pemangkas rambut
b. Petani dan nelayan
c. Nelayan dan wartawan
5. Dari pengrajin kayu dapat menghasilkan barang-barang dibawah ini, kecuali. .
.
a. Piring
b. Pintu
c. Rak buku
6. Modal penting untuk mendapatkan pekerjaan adalah. . .
a. Pendidikan dan uang
b. Pengalaman dan teman
c. Keterampilan dan kemauan
7. Pedagang adalah pekerjaan yang menghasilkan. . .
a. Jasa
b. Uang
c. Barang
8. Pekerjaan yang dilakukan dengan kerjasama harus didasari rasa. . .
a. Senang
b. Ikhlas
c. Berat hati
9. Berikut ini yang bekerja di bidang jasa. . .
a. Pemangkas rambut
b. Peternak
c. Petani
10. Berikut ini pekerjaan yang menghasilkan barnag. . .
a. Sopir
b. Nelayan
c. Dokter
11. Pakaian dan celana adalah hasil dari pekerjaan. . .
a. Tukang kayu
b. Pemangkas rambut
c. Penjahit
12. Perternak ayam adalah pekerjaan yang menghasilkan. . .
a. Barang
b. Jasa
c. Uang
13. Dalam bekerja, kita harus mengutamakan. . .
a. Upah
b. Kejujuran
c. Kecepatan
14. Pekerjaan harus dilakukan dengan dibawah ini, kecuali. . .
a. Disiplin
b. Semangat
c. Santai
15. Orang yang malas bekerja hidupnya akan. . .
a. Tercukupi
b. Bahagia
c. Menderita
16. Pekerjaan yang dilakukan dengan tidak semangat akan memberikan hasil
yang. . .
a. Mengecewakan
b. Memuaskan
c. Menyenangkan
17. Pekerjaan yang dilakukan dengan semangat akan memberikan hasil yang. . .
a. Mengecewakan
b. Memuaskan
c. Menyenangkan
18. Bekerja menghasilkan. . .
a. Padi
b. Jagung
c. Ikan
19. Pilot merupakan pekerjaan yang bertugas. . .
a. Menerbangkan pesawat
b. Melayani penumpang
c. Memberikan ilmu
20. Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah. . .
a. Pelawak dan pedagang
b. Pelawak dan penjahit
c. Pelawak dan wartawan
21. Mencari berita adalah tugas seorang. . .
a. Pelawak
b. Wartawan
c. Dokter
22. Pekerjaan dibedakan menjadi. . . yaitu. . .
a. Barang dan uang
b. Jasa dan uang
c. Barang dan jasa
23. Untuk bekerja seseorang harus memiliki pengetahuan dan. . .
a. Cita-cita
b. Keterampilan
c. Kesenangan\
24. Pekerjaan yang dilakukan harus disesuaikan dengan. . .
a. Hobby
b. Kemampuan
c. Kemampuan dan keterampilan
25. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika dikerjakan dengan. . .
a. Berat hati
b. Bekerja sama
c. Badan yang kuat
26. Dalam bekerja juga dibutuhkan. . .
a. Upah yang tinggi
b. Teman yang menyenangkan
c. Semangat yang tinggi
27. Petani bekerja di. . .
a. Pasar
b. Sawah
c. Kantor
28. Pemangkas rambut adalah pekerjaan yang menghasilkan. . .
a. Barang
b. Jasa
c. Uang
29. Koki perusahaan roti adalah pekerjaan yang menghasilkan. . .
a. Barang
b. Jasa
c. Uang
30. Nelayan bekerja di. . .
a. Sawah
b. Pasar
c. Laut
Kunci Jawaban
1. C
11. C
21. B
2. A
12. A
22. C
3. B
13. B
23. B
4. B
14. C
24. C
5. A
15. C
25. B
6. C
16. A
26. C
7. C
17. B
27. B
8. B
18. A
28. B
9. A
19. A
29. A
10. B
20. C
30. C
Pengamatan/Observasi Guru
No
Aspek yang dinilai
Skor
A
B
C
D
Persiapan guru dalam mengajar
1.
Menyiapakan RPP
√
2.
Penguasaan materi
√
Kemampuan guru dalam penguasaan materi
1.
√
Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
2.
√
Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
Kemampuan guru dalam apresepsi
√
1.
Salam pembuka
2.
Memotivasi siswa
3.
Menarik perhatian siswa
4.
Mendeskripsikan
√
awal
√
pelajaran √
dengan kehidupan sehari-hari
Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
1.
Guru dapat mempraktikkan metode
√
pembelajaran Brainstorming dengan
baik
2.
Guru dapat mempraktikkan metode
pembelajaran Brainstorming dengan
√
media gambar sesuai dengan materi
yang diajarkan
Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
√
1.
Kesimpulan
2.
Melakukan evaluasi
3.
Memberikan tindak lanjut
4.
Salam penutup
√
√
√
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
D = 1 (Kurang)
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Pengamatan/observasi siswa
No
Kriteria penilaian terhadap siswa
Skor
A
1.
Siswa
mengikuti
proses
belajar
menggunakan metode pembelajaran
B
√
C
D
Brainstorming
2.
Siswa
memperhatikan
√
penjelasan
guru dengan seksama
3.
Siswa semangat dalam menjawab √
apresepsi yang disampaikan oleh
guru pada materi jenis-jenis pekerjan
4.
√
Antusias pada proses pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Brainstorming dengan
media
gambar
materi
jenis-jenis
siswa
dalam
pekerjaan
5.
Kesungguhan
√
mempraktikkan metode pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar
materi jenis-jenis pekerjaan
6.
√
Siswa aktif bertanya jika ada materi
yang belum dipahami dan berani
menyampaikan pendapat
7.
Siswa dapat menghargai pendapat
√
atau hasil diskusi temannya
8.
√
Tepat waktu dalam mengerjakan
tugas dari guru
9.
Siswa bertanggung jawab dalam
√
menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
D = 1 (Kurang)
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga
Kelas/Semester
: III (Tiga)/II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pokok Bahasan
: Jenis-jenis Pekerjaan
Alokasi Waktu
: 2x35 menit
I.
Standar Kompetensi
2. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
II.
Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
III.
Indikator
1. Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
2. Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang
dan hasilnya.
3. Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang
dan tugasnya.
IV.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa
dapat
menyebutkan
contoh
jenis-jenis
pekerjaan
yang
menghasilkan jasa.
2. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa
dapat
menjelaskan
contoh
jenis-jenis
pekerjaan
yang
menghasilkan barang dan hasilnya.
3. Melalui metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
siswa
dapat
menjelaskan
contoh
jenis-jenis
pekerjaan
yang
menghasilkan jasa dan tugasnya.
V.
Materi Ajar
Pekerjaan yang menghasilkan barang
a. Petani
Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah.
Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami padi,
sayuran
atau
buah-buahan.
Setelah
panen,
maka
petani
mendapatkan padi, sayuran, dan buah.
b. Peternak
Peternak
bekerja
membudidayakan
hewan
ternak.
Tujuannya untuk mendapatkan manfat dari hewan ternak. Hewan
yang diternak misalnya jenis ikan, unggas, sapi, kerbau, kambing,
dan kuda. Hewan ternak tersebut ada yang menghasilkan susu,
daging, telur. Ada pula yang dimanfatkan bulu dan kulitnya.
Peternak mengembangbiakkan hewan, misalnya ayam. Dari
ayam tersebut, peternak dapat memperoleh daging dan telur. Sama
seperti petani, peternak pun menghasilkan barang mentah. Barangbarang yang dihasilkan hewan ternak merupakan barang mentah.
Sebab sebagian perlu diolah lagi untuk dikonsumsi.
c. Penjahit
Penjahit adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit
mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya
menjahit kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang
penjahit memerlukan keahlian khusus. Terutama keahlian di
bidang model pakaian dan cara menjahit.
d. Pedagang makanan
Pedagang makanan olahan menghasilkan barang konsumsi.
Barang konsumsi tersebut berupa makanan jadi. Pedagang
makanan olahan bekerja mengolah bahan makanan. Bahan
makanan tersebut diolah menjadi makanan jadi. Misalnya
mengolah sayuran menjadi makanan siap saji. Ada yang mengolah
terigu dan telur menjadi kue. Contoh pekerjaan di bidang ini
misalnya pembuat kue, tukang bakso, juru masak, dan sebagainya.
Pekerjaan jenis ini pun memerlukan keashlian khusus. Terutama
keahlian mengolah bahan makanan.
3. Pekerjaan yang menghasilkan jasa
Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau
pelayanan yang diberikan kepada orang lain.
No
VI.
Pekerjaan
Tugas
1.
Guru
Memberikan ilmu
2.
Dokter
Memberikan layanan kesehatan
3.
Tentara
Menjaga pertahanan
4.
Pemangkas rambut
Memotong rambut
5.
Sopir
Melayani penumpang
6.
Pelawak
Menghibur
7.
Wartawan
Mencari berita
8.
Pilot
Menerbangkan pesawat
9.
Polisi
Menjaga keamanan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua (2x35 menit)
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
10 menit
Apresepsi :
1. Guru
membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan salam dianjutkan berdo’a
yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan penuh khidmat.
2. Guru
menanyakan
kehadiran
siswa
dengan melakukan presensi.
3. Guru
mengkondisikan/membagi
kelompok siswa untuk belajar.
4. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
Inti
50 menit
Eksplorasi :
1. Guru memberikan pertanyaan seputar
jenis-jenis pekerjaan. “Apakah pekerjaan
orang tua kalian?, termasuk kedalam
pekerjaan yang menghasilkan barang
atau jasa?”. Siswa menjawab dengan
jawaban beragam.
2. Guru memberikan potongan gambar
yang sudah disediakan pada masingmasing kelompok, dilanjutkan dengan
menentukan aturan main yang kedua
yakni putaran teratur (Round Robin)
yang
digunakan
pembelajaran
dalam
Brainstorming
metode
dan
memberikan gambaran umum tentang
materi.
Elaborasi :
1. Guru
memberikan
penjelasan
dan
pertanyaan terkait materi.
2. Dengan
dampingan
guru,
siswa
menerapkan aturan main putaran teratur
(Round Robin) dalam menggunakan
metode
dengan
pembelajaran
media
menyampaikan
Brainstorming
gambar
untuk
ide-idenya
terkait
dengan gambar yang sudah dibagikan.
3. Guru mempersilahkan ketua kelompok
menuliskan setiap ide yang dikemukakan
oleh anggota kelompok.
4. Setiap
kelompok
pengelompokan
pembahasan
melakukan
ide,
ide-ide
melakukan
untuk
menyimpulkan pembicaraan.
5. Dengan bimbingan dari guru siswa
secara berkelompok mempresentasikan
penerapan
hasl
dari
pembelajaran Brainstorming.
metode
Konfirmasi :
1. Guru memberikan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa.
Penutup
1. Bersama-sama dengan seluruh siswa
membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
2. Guru
melakukan
evaluasi
untuk
mengetahui seberapa besar siswa dalam
menerima materi.
3. Guru
menyampaikan
pembelajaran
pada
rencana
pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengajak
siswa
untuk
hamdalah bersama.
5. Guru mengucapkan salam.
VII.
Metode, Media dan Sumber Belajar
A. Metode
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Metde pembelajaran Brainstorming
-
Penugasan
membaca
10 menit
B. Media
-
Potongan kertas berupa gambar
C. Sumber Belajar
-
Buku paket BSE (Buku Sekolsh Elektronik) Ilmu Pengetahuan
Sosial, untuk SD dan MI Kelas 3. Karangan Edi Hernawan dan
Endang Hendayani. Terbitan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2009) halaman 95-104.
VIII.
Penilaian
C. Jenis Tes
Tes tertulis
: Esai
D. Prosedur
Tes tertulis
: Esai, Skor:
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝑥 100 = 100
Latihan Soal
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
Hari/tanggal
:
1. Mengapa seseorang harus bekerja?
2. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua. Jenis pekerjaan yang menghasilkan.
. . dan. . .
3. Sebutkan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan barang!
4. Sebutkan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa!
5. Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
6. Dokter termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
7. Guru termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
8. Wartawan termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
9. Nelayan termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
10. Peternak ayam termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
Kunci Jawaban
1. Karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pekerjaan yang menghasilkan jasa.
3. Petani, peternak, pengrajin.
4. Tukang cukur, sopir, polisi.
5. Barang.
6. Jasa.
7. Memberikan ilmu.
8. Mencari berita.
9. Barang.
10. Barang.
Pengamatan/observasi Guru
No
Aspek yang dinilai
Skor
A
B
C
D
Persiapan guru dalam mengajar
1.
Menyiapakan RPP
√
2.
Penguasaan materi
√
Kemampuan guru dalam penguasaan materi
1.
Mampu membuat siswa lebih aktif √
bertanya
2.
√
Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
Kemampuan guru dalam apresepsi
1.
Salam pembuka
√
2.
Memotivasi siswa
√
3.
Menarik perhatian siswa
√
4.
Mendeskripsikan
awal
pelajaran √
dengan kehidupan sehari-hari
Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
1.
Guru dapat mempraktikkan metode
pembelajaran Brainstorming dengan
baik
2.
Guru dapat mempraktikkan metode √
pembelajaran Brainstorming dengan
media gambar sesuai dengan materi
√
yang diajarkan
Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
1.
Kesimpulan
√
2.
Melakukan evaluasi
√
3.
Memberikan tindak lanjut
√
4.
Salam penutup
√
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
D = 1 (Kurang)
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Pengamatan/observasi siswa
No
Kriteria penilaian terhadap siswa
Skor
A
1.
Siswa
mengikuti
proses
belajar √
menggunakan metode pembelajaran
B
C
D
Brainstorming
2.
Siswa
memperhatikan
penjelasan √
guru dengan seksama
3.
Siswa semangat dalam menjawab √
apresepsi yang disampaikan oleh
guru pada materi jenis-jenis pekerjan
4.
Antusias pada proses pembelajaran √
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Brainstorming dengan
media
gambar
materi
jenis-jenis
pekerjaan
5.
Kesungguhan
siswa
dalam √
mempraktikkan metode pembelajaran
Brainstorming dengan media gambar
materi jenis-jenis pekerjaan
6.
Siswa aktif bertanya jika ada materi
√
yang belum dipahami dan berani
menyampaikan pendapat
7.
Siswa dapat menghargai pendapat √
atau hasil diskusi temannya
8.
Tepat waktu dalam mengerjakan
√
tugas dari guru
9.
Siswa bertanggung jawab dalam
√
menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik)
D = 1 (Kurang)
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100
Kriteria :
Sangat baik bila nilai 76 sampai 100
Baik bila nilai 51 sampai 75
Cukup bila nilai 26 sampai 50
Kurang bila nilai 1 sampai 25
Lampiran 4 : Lembar Jawab Siswa Siklus I
Lampiran 5 : Lembar Jawab Siswa Siklus II
Lampiran 6: Dokumentasi
Guru menjelaskan materi
Guru menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan media gambar
Siswa menyampaikan hasil diskusinya
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Foto bersama siswa
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 9 : Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi
Lampiran 11 : Daftar Nilai SKK
Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup