Uploaded by User84975

tugas kmb hari ke 3 baddar

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN
SEROSIS HEPATIS
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir dalam Praktik Laboratorium Klinik pada
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah di Semester 3 Tahun Akademik 2020/2021
Disusun Oleh:
BADDAR PAMUNGKAS PASA
NIM. 433131420119112
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN (NON-REG)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES HORIZON
EDUCATION KARAWANG
2021
KASUS
Seorang Pasien bernama Tn. M tahun 23 , Islam, SMA, wiraswasta , Belum Kawin,
Alamat kp. Condet Rt 002/012, masuk tanggal 16 Juli 2020, Dx : Sirosis Hepatis.
Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol sejak SMP. Saat ini
pasien mengatakan nyeri abdomen kanan sampai ke belakang, pasien terlihat meringis
menahan rasa sakit TD : 120/80. S: 36,5 Celcius, N : 102 x/mnt, RR: 20x. Pasien
mengatakan nyeri ketika terlalu banyak bergerak dan ketika ditekan, terasa seperti
ditusuk sampai kedaerah belakang skala nyeri pada rentang 4-6, nyeri kadang hilang
timbul dan bisa tiba- tiba, tetapi jika terasa nyeri bisa sampai 15 menit, nyeri sudah
berlangsung selama kurang lebih 4 hari. Jika nyeri timbul pasien mengatakan tidak
bisa tidur. Hasil palpasi abodmen, hepar teraba 2 jari dibawah costa, Sklera tampak
ikterik, peristaltik usus 10x/mnt. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan bila
makan, terasa mual. Pasien mengatakan hanya bisa makan maksimal 3-4 sendok saja,
Pasien terlihat lemas, pasien mengatakan sangat khawatir dengan kondisi kesehatannya
saat ini, pasien mengatakan tidak mengetahui penyakit apa yang sedang dialaminya,
pasien tampak terlihat gelisah dan seperti tegang. Terdapat asites dan edema grade 2 di
ekstremitas. BB. Saat ini 55 kg, BB 2 bulan sebelum sakit 53 kg , tinggi badan 160 cm
. hasil pemeriksaan Laboratotium HB 10,3 SGOT : 217,87 U/L dan SGPT 176 U/L,
albumin plasma menurun.
Berdasarkan kasus diatas, silakan dijawab pertanyaan berikut :
1. Apa Yang terjadi pada pasien ? Jelaskan penyebab dan manifestasi klinik yang
muncul ?
Jawaban :
Klien mengalami Sirosis Hepatis, sirosis hepatis adalah kondisi rusaknya organ
hati akibat terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut ini terbentuk akibat
penyakit liver yang berkepanjangan.
Gejala Sirosis Hepatis adalah:
-
Kulit dan bagian putih mata menguning
-
Muntah darah
-
Perut membesar
Penyebab terjadinya Sirosis Hepatis adalah:
-
Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C
-
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
-
Berat badan berlebih
Pada kasus klien memiliki riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol sejak
SMP, hepar teraba 2 jari dibawah costa, Sklera tampak ikterik, terdapat asites,
dan klien di diagnosa Sirosis Hepatis.
2. Masalah Keperawatan apa saja yang muncul pada kasus diatas?
DATA
ANALISA DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS:
Serosis hepatis
-
Klien mengeluh
nyeri
-
Nyeri
Nyeri
berlangsung
selama kurang
lebih 4 hari.
-
Jika
nyeri
timbul
pasien
tidak bisa tidur.
Pengkajian Nyeri:
-
P: Mengatakan
nyeri
ketika
terlalu
banyak
bergerak
dan
ketika ditekan
-
Q:
Seperti
ditusuk
-
R:
Nyeri
abdomen kanan
sampai
Inflamasi akut
ke
belakang
-
S: 4-6
-
T:
Nyeri
kadang
hilang
timbul dan bisa
tiba- tiba, tetapi
Nyeri akut
Nyeri akut D.0077
jika
terasa
nyeri
bisa
sampai
15
menit
DO:
-
Pasien
terlihat
meringis
menahan
rasa
sakit
TTV:
-
TD:
120/80
mmHg
-
S: 36,5 Celcius
-
N: 102 x/mnt
RR: 20x/ mnt
DS:-
Transudasi cairan dari
intra sel ke intertisial
asites
DO:
-
Terdapat asites
dan
edema
grade
2
di
ekstremitas.
-
BB: Saat ini 55
kg, BB 2 bulan
sebelum
sakit
53 kg
-
Hepar teraba 2
jari
dibawah
costa
TTV:
-
TD:
Kelebihan volume cairan
120/80
mmHg
-
S: 36,5 Celcius
-
N: 102 x/mnt
-
RR: 20x/ mnt
Hipervolemia
Hipervolemia D.0022
Hasil
pemeriksaan
Laboratotium:
HB 10,3
DS:
-
Gangguan metabolise
karbohidrat, protein dan
lemak
Pasien
Resiko Defisite Nutrisi D.0019
mengatakan
nafsu Penurunan masukan
nutrisi untuk memenuhi
makan dan bila kebutuhan metabolik
makan
terasa
tidak
mual.
-
Resiko Defisite Nutrisi
Pasien
mengatakan
hanya
bisa
makan
maksimal
3-4
sendok saja
DO:
-
BB saat ini 55
kg, BB 2 bulan
sebelum
sakit
53 kg
-
TB 160 cm
-
Peristaltik usus
10x/mnt.
-
Albumin
plasma
menurun
Sirosis hepatis
DS:
-
Pasien
Kelainan jaringan
parenkim
sangat khawatir Hati
mengatakan
dengan kondisi
kesehatannya
saat ini
Kronis
Ansietas D.0080
Kecemasan klien
DO:
-
Pasien tampak
terlihat gelisah
-
Pasien tampak
tegang
TTV:
-
TD:
120/80
mmHg
-
N: 102 x/mnt
-
RR: 20x/ mnt
Sirosis hepatis
DS:
-
Defisite pengetahuan D.0111
Pasien
mengatakan
Ketidaktauan penyakit
tidak
mengetahui
penyakit
yang
Defisite penetahuan
apa
sedang
dialaminya
DO:
-
Menujukan
perilaku
tidak
sesuai anjuran
3. Apa masalah Keperawatan utama pada pasien ? Jelaskan data mayor dan data minor
yang mendukung masalah tersebut berdasarkan kasus diatas! Buat berdasarkan SDKI
4. Apa kriteria hasil yang ingin di capai dari kasus tersebut? Buat berdasarkan SLKI !
Diagnosa Keperawatan
No
1
Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan Agen Pencedera Fisiologis
(Inflamasi)
1. Data mayor
a. Subjektif :
-
Klien mengatakan nyeri
b. Objektif
-
Klien terlihat meringis menahan rasa sakit
-
Nadi 102x/ menit
-
Jika nyeri timbul klien tidak bisa tidur
-
Pasien tampak terlihat gelisah dan sepeti tegang
2. Data minor
a. Subjektif : b. Objektif :
-
TD : 120/80
-
RR : 20x/menit
-
Pasien tidak napsu makan
2
Hipervolemia (D.0022) berhubungan dengan Kelebihan Asupan Cairan
3.
Ansietas (D.0080) berhubungan dengan Krisis Situasional
4.
Defisit Pengetahuan tentang (Penyakit yang di derita) (D.0111) berhubungan
dengan Kurang Terpapar Informasi
5.
Risiko Defisit Nutrisi (D.0032)
SDKI SLKI SIKI
SDKI
1. Nyeri akut D.0077
SLKI
Setelah dilakukan tindakan 1
SIKI
Intervensi Utama
 Manajemen
Nyeri
Obervasi
Luaran Utama Tingkat Nyeri
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Menurun
frekuensi , kualitas,
Kriteria hasil : Keluhan nyeri
intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
menurun dari (1-5)
- Identifikasi factor
Meringis menurun dari (1-5)
yang memperberat
nyeri dan
Frekuensi Nadi membaik
memperingan nyeri
dari(1-5 )
Terapetik
- Berikan teknik
Tekanan Darah Membaik
nonfarmakologis
dari (1-5)
untuk mengurangi rasa
nyeri terapi music
Kemampuan menuntaskan
- Kontrol lingkungan
aktivitas meningkat dari ( 1-5
yang memperberat
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgesic, jika perlu
x 24 jam
2. Hipervolemia
D.0022
Setelah dilakukan tindakan
3x 24 jam
Luaran Utama :
Keseimbangan cairan
meningkat
Kriteria Hasil
Haluaran urin meningkat dari
1-5
Edema menurun dari 1-5
Dehidrasi menurun dari 1-5
Asites menurun dari 1-5
Manajemen hypervolemia
Observasi
- Periksa tanda gejala
hypervolemia
- Identifikasi
hypervolemia
- Monitor status
hemodinamik jika
tersedia
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor tanda
hemokonsentrasi
- Monitor efek samping
diuretic
Terapetik
- Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
- Batasi asupan cairan
dan garam
Edukasi
- Anjurkan melaporkan
jika haluaran urine
<0,5 cc/kg/bbdalam 6
jam
-
3. Resiko Defisite
Nutrisi D.0019
4. Ansietas D.0080
Ajarkan cara memtasi
cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
diuretic
- Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretic.
Setalah dilakuakn tindakan 3 Manajemen nutrisi
x 24 jam
Observasi
Luaran utama : Status Nutrisi
- Identifikasi status
Membaik
nutrisi
Kriteria Hasil
- Identifikasi alergi dan
Posri makan yang dihabiskan
intoleransi makanan
cukup dari 1-5
- Identifikasi makanan
Berat Badan membaik dari 1yang di sukai
5
- Monitor berat badan
Indeks Massa Tubuh IMT
Terapetik
membaik dari 1-5
- Fasilitasi mentukan
pedoman diet
- Sajikan makanan
secara menarik
Edukasi
- Ajarkan diet yang
diprogramkan.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan jika perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
mentukan jumlah
kalori dan jenis nutrisi
yang di butuhkan jika
perlu.
Setelah dilakukan tindakan
1x 24 jam
Luaran Utama : Tingakt
Ansietas Menurun
Kriteria Hasil :
Verbalisasi kebingungan
menurun dari 1-5
Verbalisasi kehawatiran
akibat kondisi yang dihadapi
menurun dari 1-5
Konsentasi membaik dari 1-5
Pola Tidur dari 1-5
Tindakan Utama
Terapi relaksasi
Obervasi
- Identifikasi penurunan
tingkat energy
ketidakmampuan
berkonsentrasi atau
gejala lain yang
menganggu
kemampuan kognitif
Terapetik
- Ciptakan lingkungan
yang tenang
- Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur relaksasi
-
Guankan suara lembut
dengan irama lambat
dan berirama
Edukasi
- jelaskan tujuan
manfaat dan jenis
relaksasi yang
tersedia music
- Anjurkan mengambil
posisi nyaman
- Anjurkan sering
mengulangi dan
melatih teknik yang di
pilih
- Daokumentasikan dan
latih teknik relaksasi.
5. Defisite
pengetahuan
D.0111
Setelah dilakukan tindakan
1x 24 jam
Luaran Utama Tingkat
Pengetahuan Membaik
Kriteria Hasil
Perilaku sesuai anjuran
meningkat dari 1-5
Perilaku sesuai pengetahuan
dari 1-5
Pertanyaan tentang masalah
yang di hadapi menurun 1-5
Presepsi yang keliru terhadap
masalah menurun dari 1-5
Intervensi utama
Edukasi Kesehatan
Observasi
- Identifikasi kesiapan
dan kamampuan
menerima informasi
- Identifikasi factorfaktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapetik
- Sediakan materi dan
medika pendidikan
Edukasi
- Jelaskan factor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
5. Sebutkan 2 intervensi utama dan 3 Intervensi Pendukung untuk mengatasi
masalah Prioritas ?
A. Nyeri Akut
1) Intervesi Utama
Manajemen Nyeri
Rasional : mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan.
√
Tindakan
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri,
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Manitor efek samping pengguanaan analgetik
Terapeutik
 berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, blofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyari (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu
2) Intervesi Utama
Pemberian Analgesik
Rasional : mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
√
Tindakan
Observasi
 Identifikasi karakteristik nyeri (mis. pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgesik
 Monitor efektifitas analgesic
Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai nalagesia
optimal
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengiptimalkan resposns
pasien
 Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, jika perlu
3) Intervensi Pendukung
√
Intervensi Pendukung
 Edukasi manajemen nyeri
 Edukasi teknik napas
 Latihan pernapasan
 Manajemen kenyamanan lingkungan
 Pemantauan nyeri
 Pemberian Obat
 Terapi relaksasi
 Terapi musik
6. Uraikan satu intervensi utama dan satu intervensi pendukung yang bersifat
edukasi ?
a. Intervensi utama :
Manajemen Nyeri
Rasional : mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan.
√
Tindakan
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri,
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
 Manitor efek samping pengguanaan analgetik
Terapeutik
 berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, blofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyari (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu
b. Intervensi pendukung
Edukasi manajemen nyeri
Rasional : meningkatkan pengetahuan klien tentang manajemen nyeri dan
mengatasi
rasa
nyeri
secara
mandiri
dengan
metode
nonfarmakologi
√
Tindakan
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi,
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Download