Uploaded by User80153

RPP\materi bu redha\DENTAL\DENTAL

advertisement
Anatomi Dental
•
•
•
•
Jumlah gigi manusia dewasa = 32 buah, terdiri dari 16 buah
pada tiap-tiap rahang, yaitu :
2 buah Insisivus
1 buah caninus
2 buah premolar
3 buah molar
• Insisivus gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang
berfungsi untuk memotong & mengerat makanan atau
benda lainnya, merupakan gigi yang berada pada bagian
depan.
• Canisus (gigi taring) adalah gigi yang memiliki satu akar
yang berfungsi untuk mengoyak makanan bentuknya lebih
tinggi dan runcing.
• Pemorar (gigi graham depan) adalah gigi yang memiliki tiga
akar fungsi nya untuk melumat, menghancurkan,
menghaluskan dan mengunyah makanan.
• Molar (gigi graham kecil) adalah gigi yang mempunyai dua
akar yg berguna untuk mengilas & mengunyah makanan
atau benda lainnya.
• Anak-anak (gigi susu):
Terdapat 20 buah gigi, 10 untuk masingmasing rahang atas dan bawah. Dari tengah
kesamping berturut-turut adalah : 2 buah gigi
incicivus, 1 kanina, dan 2 gigi molar.
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
• Dewasa (gigi tetap) :
Pada orang dewasa terdapat 32 buah gigi,
16 buah untuk masing-masing rahang. Dari
tengah kesamping berturut-turut adalah : 2
buah gigi insisivus, 1 buah gigi canina, 2 buah
gigi premolar, dan 3 buah gigi molar.
3
3
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
3
3
Komponen Gigi
Komponen Gigi
•
•
•
•
Mahkota : bagian yang menonjol dari rahang
Leher : bagian yg terletak antara mahkota dengan bagian akar gigi
Akar : bagian yg tertanam di dalam rahang
Email (enamel) : jaringan yg berfungsi utk melindungi gigi dgn zat yg
sangat keras yg berada dibagian paling luar pd gigi manusia.
• Dentin (tulang) : lapisan yg berada pd lapisan setelah email yg
dibentuk dari zat kapur.
• Semen (sementum) : bagian dari akar yg berdampingan &
berbatasan langsung dengan bagian tulang rahang dimana gigi
manusia tumbuh.
• Pulp : rongga yg didalam nya terdapat rongga kapiler & serabut”
saraf.
Patologi
• Impaksi
– Impacted atau impaksi merupakan
gangguan yang terjadi pada gigi
dimana gigi yang baru tumbuh
mendesak gigi di depannya yang
sudah lebih dahulu tumbuh.
• Karies
– Caries
dentis
dalam
bahasa
umumnya adalah gigi berlubang.
Caries ini biasa terjadi akibat
pengeroposan pada gigi yang
penyebabnya banyak hal, bisa
karena sisa makanan yang tertinggal,
bakteri, dll.
• Cystisis
Cystisis adalah sebuah
kelainan
dimana
bagian
mandibula yang menjadi tempat
untuk
radix
(akar)
gigi
mengalami kekosongan.
• Gingivitis (radang pada gusi)
• Fraktur
Fraktur akibat benturan
dan trauma lainnya.
Teknik Radiografi
• Alat & Bahan
– IR ukuran 3 X 4
– Pesawat dental
– Apron
– Processing
Film Dental
Film yang digunakan
adalah film khusus
untuk dental radiography,
yang merupakan single
emulsi. Untuk
mempermudah positioning
film dental, biasanya
digunakan sebuah alat
yang disebut "Bite wing".
• POSISI PASIEN
– Memposisikan pasien bersandar pada
kursi dental dengan kepala bersandar
pada begian atas kursi dengan benar.
– Memberi instruksi agar pasien tidak
bergerak.
• POSISI OBYEK
– Menyandarkan kepala pasien pada
sandaran kursi sehingga garis imajiner
antara sudut mulut ke tragus tegak
lurus terhadap bidang vertikal untuk
pemeriksaan gigi-gigi rahang bawah
1.
•
•
•
•
INSISIVUS RAHANG ATAS
CP
: Acanthion(ujung hidung)
CR
: 600 caudally bidang oklusal
kV
:60
FE : Pada pesawat dental unit ini pengaturan faktor cukup dengan mengatur
secondnya saja. Dengan pengaturan second, secara otomatis kV dan mAsnya sudah
menyesuaikan. Untuk gigi incicivus dan caninus, second yang dipilih 3 atau 4 second,
tergantung tebalnya objek.
2.
CP
CR
Kv
FE :
INSISIVUS RAHANG BAWAH
: Simfisis Menti
: 300 cephalad bidang oklusal
:60
Pada pesawat dental unit ini pengaturan faktor cukup dengan mengatur secondnya saja.
Dengan pengaturan second, secara otomatis kV dan mAsnya sudah menyesuaikan. Untuk gigi
incicivus dan caninus, second yang dipilih 3 atau 4 second, tergantung tebalnya objek.
kriteria gambaran
• Seluruh gambaran gigi harus tergambar pada film.
• Tidak terjadi
horizontal overlapping (yang menyebabkan
ketidakjelasan akar lanjutan).
• Harus terlihat densitas dan kontras yang jelas antara enamel dan
dentin gigi.
• Tidak ada bekas roller
• Tidak terdapat fog film.
• Tidak terdapat kontaminasi, serta percikan unsure kimia.
• Tidak terjadi elongation maupun foreshortening pada gambaran
gigi.
• Harus terlihat 3mm tulang periapical yang memungkinkan
penilaian terhadap anatomi yang menyentuh langit-langit.
3. CANINUS RAHANG ATAS
• CP
• CR
: Sentrasi pada ala of the nose.
: Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas
sehingga membentuk sudut 50° caudally.
• kV
:60
• Film diposisikan memanjang.
4.
•
•
•
CANINUS RAHANG BAWAH
CR : 200 cephalad bidang oklusal
CP : batas bawah mandibula searah cuping hidung
kV : 60
5. PREMOLAR RAHANG ATAS
I. Teknik pemotretan :
II.
•
•
•
•
•
•
o Film dimasukkan ke dalam mulut pada posisi
melintang tepat di
premolar rahang atas
o Atur tabung dengan arah sinar 40o caudally ( tube ke lower occusal
plane )
o Sentrasi pada garis imaginer pertengahan antara inner canthus dan
outer canthus
Teknik radiografi
Posisi pasien : pasien duduk tegak
Posisi objek : sejajarkan dengan AML dengan film, film berada didalam
mulut jari menganjal film
Kv
: 60 Kv
mAS
:6
Central ray : 40o caudally
Central point : pertengahan premolar
5. PREMOLAR RAHANG ATAS
KRITERIA RADIOGRAF:
Terlihat bagian crown, corpus dan akar dari premolar rahang atas
Tidak terjadi superposisi
Terjadi elongasi
6. PREMOLAR RAHANG BAWAH
1. Teknik pemotretan :
•Tube ke lower occlusal plane membentuk sudut 10⁰
•Film diposisikan melintang
•Sentrasi pada batas bawah mandibula sejajar dengan
pertengahan anatar inner dan outer canthus.
II. Teknik radiografi
• CP : batas bawah mandibula searah iner canthus dengan
outher canthus
• CR : 100 cephalad bidang oklusal
• Kv :60
6. PREMOLAR RAHANG BAWAH
Kriteria Gambar :
 Terlihat bagian apex sampai ke radices, maka jika terjadi fraktur
akan terlihat.
7. MOLAR RAHANG ATAS
• CP
: : setinggi os zygomaticum searah outercanthus
• CR
: 300 caudad bidang oklusal
• Kv
:60
Kriteria Gambar :
•Tampak dari os zygoma
•Tampak dari os maxillary
8. MOLAR RAHANG BAWAH
•
•
PP
PO
•
•
•
CP
CR
kV
: Pasien Duduk ditempat yang telah disediakan
:
Tube kelower occlusal plane membentuk sudut 0 derajat.
Film diposisikan melintang.
Sentrasi pada mandibula sejajar outer canthus.
: Batas bawah mandibula searah outher canthus
: 00 cephalad bidang oklusal
:60
• NB:
– Pada gigi incicivus & caninus filmnya
memanjang.
– Dot (titik) berada di bawah untuk rahang atas,
dan dot berada diatas untuk rahang bawah
Download