RESUME HAZARD KIMIA DAN HAZARD PSIKOSOSIAL Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas dari Mata Kuliah : Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan Dosen Pengampu : Usman Sasyari, M.Kep. Oleh : Ari Wildan Islamadin ( C1914201065 ) S1Kep2B PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ASIKMALAYA 2020 HAZARD KIMIA A. Pengertian Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya Bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap Kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Bahan kimia beracun dan berbahaya (B3) adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut,uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang- barang. Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tigakelompok besar yaitu : 1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat. 2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain. 3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, Lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi. Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalamkondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya. Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan- bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. B. Pengaruh Hazard Kimia Tehadap Kesehatan Bahan kimia merupakan materi dengan komposisi kimia tertentu, atau disebut juga dengan zat kimia. Bahan kimia sering digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, dari pembuatan garam, gula, ban kendaraan, laptop, bahkan sampai pada pembuatan bom, racun tikus dan lainlain. Selain manfaat bahan kimia yang dapat dapat membantu meningkatkan taraf kehidupan manusia. Terdapat juga beberapa pengaruh negatif bahan kimia terhadap kesehatan. Pengaruh bahan kimia, baik akut maupun kronis, terhadap kesehatan bergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan terjadi. Efek bahan kimia yang berbahaya dapat menyebabkan beberapa hal berikut ini: 1. Menyebabkan Iritasi, yaitu terjadi luka bakar setempat akibat kontak atau bahan kimia dengan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti kulit, mata, atau saluran pernapasan. 2. Menyebabkan Korosif, yaitu kerusakan jaringan. 3. Menimbulkan Alergi (sensitizers) , tampak sebagai bintik merah kecil atau gelembung berisi cairan, atau gangguan pernapasan berupa sesak-sesak, napas tersumbat dan napas pendek terutama malam hari. 4. Menyebabkan sulit bernapas, seperti tercekik atau aspiksian; karena kekurangan oksigen akibat diikat oleh gas inert, seperti nitrogen dan karbon dioksida. 5. Menimbulkan Keracunan Sistemik, karena bahan kimia yang dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh, diantaranya merusak hati, ginjal, susunan saraf, dan lain-lain. 6. Menyebabkan Kanker, akibat paparan jangka panjang bahan kimia, sehingga merangsang pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam bentuk tumor ganas 7. Menyebabkan kerusakan/kelainan janin, yang ditandai dengan kelahiran dalam keadaan cacat dan kemandulan. 8. Menyebabkan Pnemokoniosis, yaitu timbunan debu dalam paru-paru sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen menjadi kurang. Akibatnya, penderita mengalami napas pendek. 9. Menyebabkan Efek Bius, yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat yang menyebabkan orang tidak sadar, pingsan atau kematian. C. Jenis dan Sifat Hazard Kimia Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi. Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut: 1. Bahan Kimia Beracun (Toxic) Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zatzat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpadan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat. 2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive) Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia). 3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan. 4. Bahan Kimia Peledak (Explosive) Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene(TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3). 5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya. 6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances) Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dangas yang mudah terbakar. 7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances) Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif. 8. Gas Bertekanan (Compressed Gases) Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan. 9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances) Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram D. HAZARD PSIOKOSIAL Keselamatan pasien adalah bebas dari cidera fisik dan psikologis yang menjamin keselamatan pasien, melalui penetapan system operasional, meminilisasi terjadinya kesalahan, mengurangi rasa tidak aman pasien dalam sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan pelayanan yang optimal (canadian nursing association, 2004). Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Salah satu hazard atau bahaya yang dapat terjadi dalam lingkungan pekerjaan adalah psikososial para pekerjanya. Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial seseorang atau pekerja dengan kesehatan mental/emosionalnya. Hazard psikososial adalah suatu bentuk bahaya yang dapat mengancam kesehatan mental para pekerja dan risiko penurunan produktifitas pekerja. Dikarenakan hal tersebut upaya atau pencegahan pada hazard psikososial yang akan dibahas ini menjadi hal penting selain melindungi atau mencegah bahaya fisik atau luar lainnya. Dengan demikian untuk mewujudkan K3 perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh. Hazard psikososial merupakan faktor dan situasi yang berkaitan dengan tempat kerja yang dapat memicu stress, ketegangan emosional, dan masalah interpersonal. Hal-hal yang berpotensi yang dapat membahayakan pekerja dari hazard psikososial ini diantaranya seperti jam kerja yang panjang dan tidak adanya rotasi shift kerja, tekanan di tempat kerja, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, gangguan seksual, dan lain-lain. Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek-aspek dari desain kerja, organisasi kerja dan manajemen kerja serta segala aspek yang berhubungan dengan lingkungan social kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada psikologi dan fisik-fisiologi pekerja ( Cox & Griffiths, 2002) dalam Research on Work Related Stress 2002). Bahaya psikososial dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan kategori karakteristik kerja, organisasi dan lingkungan kerja dimana dapat menyebabkan bahaya (hazardous). Hal ini dapat menunjukkan bahwa karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan bahaya kaitannya dengan hubungan kerja ( context to work ) atau isi dari pekerjaan (content to work) . Kondisi yang tak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress dan berbahaya bagi kesehatan. Risiko yang ditimbulkan dengan adanya bahaya psikososial ini adalah stress kerja. Bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspekaspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti: 1. Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya. 2. Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai 3. Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh 4. Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. 5. Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga Bahaya psikososial ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap konflik fisik dan karyawan sehari-hari, jika seorang karyawan tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stress dan akan mengalami gangguan serta keluhan penyakit serta menurunkan produktivitas kerja keryawan. Gejala stress : 1. Kepuasan kerja rendah 2. Kinerja yang menurun 3. Semangat dan energi menjadi hilang 4. Komunikasi tidak lancer 5. Pengambilan keputusan jelek 6. Kreatifitas dan inovasi kurang 7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. 8. Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui 9. pendekatan individu dan organisasi. Gangguan emosional yang timbul : 1. Cemas 2. Gelisah 3. Gangguan kepribadian 4. Penyimpangan seksual 5. Ketagihan alkohol dan psikotropika, Faktor risiko psikologis dalam kecelakaan adalah potensi pikiran, perasaan, dan perilaku yang mungkin terjadi sebagai akibat dari peristiwa stress. Referensi https://osf.io/huzb9/download/?format=pdf https://osf.io/xnjg7/download/?format=pdf