Uploaded by vennyamalia78

Venny Amalia 0302520004 Histosol

advertisement
Disusun untuk tugas mata kuliah Kapita Selekta Geografi Fisik
“Taksonomi Tanah Histosol”
Dosen Pengampu:
Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si.
Dr. Ananto Aji, M.S.
Dr. Erni Suharini, M.Si.
Disusun oleh:
Venny Amalia
(0302520004)
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
HISTOSOLS
Histosols adalah tanah yang didominasi oleh bahan organik. Akumulasi
bahan organik ini minimum sebesar 20% dari berat tanah atau dengan ketebalan
lebih dari 40 cm. Histosols biasanya terbentuk di daerah dengan drainase jelek yang
menghambat proses dekomposisi sisa-sisa tumbuh-tumbuhan ataupun hewan.
Epipedon histik adalah horizon penciri utama tanah ini. Luas areal Histosols adalah
sekitar 2 juta km2 atau kira-kira 1 % dari luas permukaan bumi. Produktivitas
sebahagian besar Histosols cukup baik tetapi memerlukan pengapuran, pemupukan,
pengolahan dan drainase yang berbeda dibandingkan dengan order tanah lainnya.
Hubungan antara subordo dalam Histosol dapat juga digambarkan dalam gambar
segitiga berikut ini.
Diagram-alir (flowchart) yang menggambarkan sifat utama yang terdapat dalam
subordo dari Histosols.
1. Folists yaitu Histosols yang jenuh air kurang dari 30 hari selama setahun dan
tidak didrainase secara buatan. Subordo ini mempunyai drainase yang lebih baik
bila dibandingkan subordo Histosols lainnya. Tanah ini dapat dijumpai pada iklim
lembab di daerah tropis dan subtropis serta pada daerah ketinggian. Terdapat juga
pada daerah dengan RKT Ustik, Aridik atau Torrik.
Subordo ini mempunyai 4 great group:
▪
▪
▪
▪
Cryofolists adalah Folists yang mempunyai RTT Cryic.

Lithic Cryofolists, mempunyai kontak litik pada kedalaman 50 cm.

Typic Cryofolists, cryofolists yang lain.
Torrifolists adalah Folists yang mempunyai RKT aridic atau torric.

Lithic Torrifolists, mempunyai kontak litik pada kedalaman 50 cm.

Typic Torrifolists, Torrifolists yang lain.
Ustifolists adalah Folists yang mepunyai RKT ustic atau xeric.

Lithic Ustifolists, mempunyai kontak litik pada kedalaman 50 cm.

Typic Ustifolists, Ustifolists yang lain.
Udifolists adalah Folists yang mempunyai RKT udic.

Lithic Udifolists, mempunyai kontak litik pada kedalaman 50 cm.

Typic Udifolists, Udifolists yang lain.
Diagram-alir antara great group yang dipunyai dalam subordo Folists serta nama
pembeda untuk subgroup dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
2. Fibrists yaitu Histosols yang selalu tergenang air dimana bahan organik belum
atau baru mulai melapuk (dekomposisi), lebih dari dua pertiga dari tanah terdiri dari
bahan fibris.
Berat Volume (BV) tanah biasanya kurang dari 0.1 g/cm3.
Penyebaran subordo tanah ini relatif sedikit, biasanya pada daerah yang mengalami
depresi dan daerah datar yang luas disekitar pantai.
Fibrists mempunyai 3 Great Group
 Cryofibrists, Fibrists yang mempunyai RTT Cryik
 Hydric Cryofibrists, mempunyai lapisan air di dalam control section,
dibawah surface tier.
 Lithic Cryofibrists, mempunyai kontak litik di dalam control section.
 Terric Cryofibrists, mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang
batas atasnya di dalam control section, dibawah surface tier.
 Fluvaaquentic Cryofibrists, mempunyai satu atau lebih lapisan mineral
setebal ≥ 5 cm di dalam control section dan dibawah surface tier.
 Sphagnic Cryofibrists, mempunyai ≥ 3/4 bagian dari volume serat di
dalam surface tier berasal dari sphagnum.
 Typic Cryofibrists, Cryofibrists yang lain.
 Sphagnofibrists, mempunyai ≥ 3/4 bagian dari volume bahan fibrik berupa
Sphagnum sampai kedalaman 90 cm.
 Hydric Sphagnofibrists, mempunyai lapisan air di dalam control section,
dibawah surface tier.
 Lithic Sphagnofibrists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Limnic Sphagnofibrists, mempunyai satu atau lebih bahan limnik dengan
ketebalan 5 cm atau lebih.
 Terric Sphagnofibrists, mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang
batas atasnya di dalam control section, dibawah surface tier.
 Fluvaquentic Sphagnofibrists, mempunyai satu atau lebih lapisan
mineral setebal ≥ 5 cm di dalam control section dan dibawah surface tier.
 Hemic Sphagnofibrists, mempunyai satu lapisan atau lebih bahan fibrik
atau hemik dengan ketebalan total 25 cm atau lebih.
 Typic Sphagnofibrist, Sphagnofibrists yang lain.
 Haplofibrists
 Hydric Haplofibrists, mempunyai lapisan air di dalam control section,
dibawah surface tier.
 Lithic Haplofibrists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Limnic Haplofibrists, mempunyai satu atau lebih bahan limnik dengan
ketebalan 5 cm atau lebih.
 Terric Haplofibrists, mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang
batas atasnya di dalam control section, dibawah surface tier.
 Fluvaquentic Haplofibrists, mempunyai satu atau lebih lapisan mineral
setebal ≥ 5 cm di dalam control section dan dibawah surface tier.
 Hemic Haplofibrists, mempunyai satu lapisan atau lebih bahan fibrik atau
hemik dengan ketebalan total 25 cm atau lebih.
 Typic Haplofibrists, Haplofibrists yang lain.
Diagram-alir antara great group yang dipunyai dalam subordo Fibrists serta nama
pembeda untuk subgroup dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
3. Saprists yaitu Histosols yang mempunyai bahan organik yang telah
terdekomposisi sempurna. Kada serat kurang dari 1/6 bagian jika diremas dengan
tangan. BV besar dari 0.2 g/cm3. Tanah ini terdapat pada daerah mempunyai muka
air tanah cendrung berfluktuasi.
Saprists mempunyai 4 Great Group
 Sulfosaprists, mempunyai horison sulfurik yang batas atasnya di dalam 50
cm dari permukaan tanah.
 Typic Sulfosaprists,
 Sulfisaprists, mempunyai bahan sulfidik di dalam 100 cm dari permukaan
tanah.
 Terric Sulfisaprists, mempunyai lapisan mineral setebal 30 cm atau lebih
yang batas atasnya di dalam control section, di bawah surface tier.
 Typic Sulfisaprists.
 Cryosaprists, mempunyai RTT Cryik.
 Lithic Cryosaprists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Terric Cryosaprists, mempunyai apisan mineral 30 cm atau lebih.
 Fluvaquentic Cryosaprists, mempunyai satu atau lapisan mineral setebal
5 cm atau lebih.
 Typic Cryosaprists.
 Haplosaprists,
 Lithic Haplosaprists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Limnic Haplosaprists, mempunyai satu atau lebih bahan limnik dengan
ketebalan 5 cm atau lebih.
 Halic Terric Haplosaprists, mempunyai daya hantar listrik sebesar 30
dS/m dan mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang batas atasnya
di dalam control section, dibawah surface tier.
 Halic Haplosaprists, mempunyai daya hantar listrik sebesar 30 dS/m.
 Terric Haplosaprists, mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang
batas atasnya di dalam control section, dibawah surface tier.
 Fluvaquentic Haplosaprists, mempunyai satu atau lapisan mineral setebal
5 cm atau lebih.
 Hemic Haplosaprists, mempunyai satu lapisan atau lebih bahan fibrik
atau hemik dengan ketebalan total 25 cm atau lebih.
 Typic Haplosaprists
Diagram -alir antara great group yang dipunyai dalam subordo Saprists serta nama
pembeda untuk subgroup dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
4. Hemists yaitu Histosols yang mempunyai bahan orgaik dengan tingkat
dekomposisi sedang. Tanah ini terdapat pada daerah dengan RKT tanah lebih panas
daripada cryik dan tidak mempunyai horison sulfurik dengan batas atas horison 50
cm atau tidak mempunyai bahan sulfidik sampai kedalaman 100 cm dari permukaan
tanah.
Diagram-alir antara great group yang dipunyai dalam subordo Hemists serta nama
pembeda untuk subgroup dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
Hemists mempunyai 5 Great Group
 Sulfohemists, mempunyia horison sulfurik yang batas atasnya di dalam 50
cm dari permukaan tanah.
 Typic Sulfohemists, Semua Sulfohemists (untuk sementara waktu)
 Sulfihemists, mempunyai bahan sulfidik di dalam 100 cm, dari permukaan
tanah.
 Terric Sulfihemists, mempunyai lapisan mineral setebal 30 cm atau lebih
yang batas atasnya di dalam control section, di bawah surface tier.
 Typic Sulfihemists, Sulfihemists yang lain.
 Luvihemists, mempunyai bahan humiluvik setebal 2 cm atau lebih.
 Typic Luvihemists, semua Luvihemists (untuk sementara waktu)
 Cryohemists, mempunyai RTT cryik.
 Hydric Cryohemists, mempunyai lapisan air di dalam control section,
dibawah surface tier.
 Lithic Cryohemists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Terric Cryohemists, mempunyai lapisan mineral setebal ≥ 30 cm yang
batas atasnya di dalam control section, dibawah surface tier.
 Fluvaquentic Cryohemists, mempunyai satu atau lebih lapisan mineral
setebal ≥ 5 cm di dalam control section dan dibawah surface tier.
 Typic Cryohemists, Cryohemists yang lain.
 Haplohemists, Hemists yang lainnya.
 Hydric Haplohemists, mempunyai lapisan air di dalam control section,
dibawah surface tier.
 Lithic Haplohemists, mempunyai kontak litik dalam control section.
 Limnic Haplohemists, mempunyai satu atau lebih bahan limnik dengan
ketebalan 5 cm atau lebih.
 Terric Haplohemists, mempunyai lapisan mineral setebal 30 cm atau
lebih yang batas atasnya di dalam control section, di bawah surface tier.
 Fluvaquentic Haplohemists, mempunyai satu atau lebih lapisan mineral
setebal ≥ 5 cm di dalam control section dan dibawah surface tier.
 Fibric Haplohemists, mempunyai satu atau lebih lapisan bahan tanah
fibrik dengan ketebalan 25 cm atau lebih dibawah surface tier.
 Sapric Haplohemists, mempunyai satu lapisan atau lebih bahan saprik
dengan ketebalan total 25 cm atau lebih dibawah surface tier.
 Typic Haplohemists, Haplohemist yang lain.
5. Wassists merupakan Histosols yang mempunyai pada semua horizon di dalam
100 cm dari permukaan tanah, daya hantar listrik supernatan (bukan
ekstrak).kurang dari 0,2 dS /m dalam 1: 5 (tanah: air), berdasarkan volume.
Diagram-alir antara great group yang dipunyai dalam subordo Hemists serta nama
pembeda untuk subgroup dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
HISTOSOLS
Wassists
Frasiwassists
Sulfiwassistts
Haplowassist
Fibric
Fibric
Sulfic
Sapric
Sapric
Fibric
Typic
Typic
Sapric
Typic
Wassists mempunyai 3 Great Group
 Frasiwassist, Wassists yang mempunyai pada semua horizon di dalam 100
cm dari permukaan tanah, daya hantar listrik supernatan (bukan
ekstrak).kurang dari 0,2 dS /m dalam 1: 5 (tanah: air), berdasarkan volume.
 Fibric Frasiwassists, Mempunyai bahan tanah fibrik yang lebih tebal
dari jenis bahan tanah organik lain, Tidak mempunyai bahan sulfidik
dalam 100 cm dari permukaan tanah.
 Sapric Frasiwassists, Frasiwassists lain yang mempunyai bahan tanah
saprik yang lebih tebal dari jenis bahan tanah organik lain.
 Typic Frasiwassists, Frasiwassists lainnya.
 Sulfiwassist, Wassists lain yang mempunyai satu horizon atau beberapa
horizon, dengan ketebalan gabungan minimal 15 cm dalam 50 cm dari
permukaan tanah, yang mengandung bahan sulfidik.
 Fibric Sulfiwassists, Sulfiwassists yang mempunyai bahan tanah fibrik
yang lebih tebal dari jenis bahan tanah organik lain.
 Sapric Sulfiwassists, Sulfiwassists lain yang mempunyai bahan tanah
saprik yang lebih tebal dari jenis bahan tanah organik lain.
 Typic Sulfiwassis, Sulfiwassists lain.
 Haplowassist, Wassists lainnya.
 Sulfic Haplowassists, Haplowassists yang mempunyai satu horizon
atau beberapa horizon, dengan ketebalan gabungan 15 cm dalam 100
cm dari permukaan tanah, yang mengandung bahan sulfidik.
 Fibric Haplowassists, Haplowassists lain yang mempunyai bahan tanah
fibrik yang lebih tebal dari jenis bahan tanah organik lain.
 Sapric Haplowassists, Haplowassists lain yang mempunyai bahan tanah
saprik yang lebih tebal dari jenis bahan tanah organik lain.
 Typic Haplowassists, Haplowassists lain.
Berdasarkan penelitian yang telah dialukan Dody King T Purba yang berjudul
“Klasifikasi Tanah Gambut di Dataran Tinggi Toba” memberikan hasil sebagai
berikut:
Profil 1
Profil 2
Profil 3
Klasifikasi Tanah Berdasarkan Key to Soil Taxonomy 2014, bahwa ketiga
profil tanah gambut di pada ketiga areal yang berlokasi di Kecamatan Lintong
Nihuta, Kecamatan Doloksanggul dan Kecamatan Pollung. Kabupaten Humbang
Hasundutan memiliki klasifikasi tanah seperti yang disajikan pada tabel berikut.
No Profil
1
P1
2
P2
3
P3
Lokasi
Desa
Nagasaribu
Kec. Lintong
Nihuta
Desa
Hutabagasan
Kec.
Dolloksanggul
Desa Ria-Ria
Kec. Pollung
Order
Klasifikasi Tanah
Sub
Great Group
Order
Sub Group
Histosol
Fibrist
Haplofibrist
Hemic
Haplofibrist
Histosol
Hemist
Haplohemist
Hydric
Haplohemist
Histosol
Saprist
Haplosaprist
Typic
Haplosaprist
Ordo
Tanah pada ketiga profil ini tidak memiliki sifat tanah andik di 60 persen atau lebih
dari kedalaman diantara permukaan tanah dan baik pada kedalaman 60 cm atau
kontak densik, litik atau paralitik atau duripan jika dangkal. Memiliki bahan tanah
organik dengan total ketebalan >40 cm yang terdiri baik dari bahan saprik atau
hemik, atau dari bahan fibrik dengan kurang dari tiga perempat (dari volume) serat
lumut dan bulkdensiti, lembab, dari 0,1 g/cm3 atau lebih. Hal ini menegaskan
bahwa tanah dari ketiga profil memenuhi sifat tanah organik sehingga
diklasifikasikan sebagai ordo Histosol.
Sub Ordo
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa tanah histosol pada profil 1 memiliki
ketebalan lebih dari bahan tanah fibrik daripada jenis lain dari bahan tanah organik
baik dalam bagian organik dari lapisan sub-permukaan jika tidak terdapat lapisan
bahan tanah mineral 40 cm atau lebih tebal yang memiliki batas atasnya dalam
lapisan sub-permukaan. Tidak memiliki horizon sulfurik dalam 50 cm dari lapisan
permukaan dan tidak memiliki bahan sulfidik dalam 100 cm dari permukaan tanah.
Hal ini menegaskan bahwa tanah ordo histosol pada profil 1 memenuhi kriteria
dalam sub ordo fibrik. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa tanah histosol pada
profil 2 memiliki kedalaman lebih dari bahan tanah hemik yang tidak memenuhi
kriteria dari sub ordo lainnya sehingga di kategorikan dalam sub ordo hemik. Dari
hasil pengamatan, diketahui bahwa tanah histosol pada profil 3 memiliki kedalaman
lebih dari bahan tanah saprik daripada jenis lain dari bahan tanah organik baik
dalam bagian organik dari lapisan sub-permukaan jika tidak terdapat lapisan bahan
tanah mineral 40 cm atau lebih tebal yang memiliki batas atasnya dalam lapisan
sub-permukaan. Hal ini menegaskan bahwa tanah ordo histosol pada profil 3
memenuhi kriteria dalam sub ordo saprik.
Great Group
Tanah pada ketiga profil tidak termasuk dalam regim suhu tanah cryik karena
dilihat dari data temperatur tahunan di kabupaten Humbang Hasundutan, suhu
rataannya adalah 19,86oC. Cryik (Bahasa Yunani, kryos, kondisi yang sangat
dingin; berarti tanah-tanah yang sangat dingin) yaitu tanah-tanah yang berada
dalam rejim suhu tahunan rata-rata lebih rendah dari 8ºC, tetapi tidak mempunyai
permafrost. Profil 1 tidak terdiri dari serat sphagnum yang volumenya ¾ atau lebih
salah satunya pada kedalaman 90 cm dari permukaan tanah atau pada kontak
densik, litik atau paralitik, bahan fragmen, atau bahan tanah mineral lain bila
kedalaman dibawah 90 cm. Sehingga tanah pada profil 1 termasuk great grup
Haplofibrist. Profil 2, setelah dilakukan pengamatan, ternyata tidak memenuhi
kategori sub ordo hemist lainnya sehingga termasuk great grup haplohemist. Profil
3 juga tidak memenuhi kategori sub ordo saprist lainnya sehingga termasuk great
grup Haplosaprist.
Sub Group
Pada saat pengamatan penampang kontrol profil 1, ternyata ditemukan lapisan
hemik pada kedalaman > 70 cm dibawah lapisan permukaan setebal >25 cm.
Sehingga tanah di profil 1 memenuhi syarat dalam sub grup Hemic Haplofibrist.
Pada profil 2, terdapat lapisan air pada penampang kontrol dibawah lapisan
permukaan, maka tanah pada profil 2 memenuhi syarat dalam sub grup Hydric
Haplohemist. Pada Profil 3, tanah dari great grup haplosaprist ini tidak memenuhi
syarat untuk sub grup lainnya sehingga diklasifikasikan sebagai Typic Haplosaprist.
Daftar Pustaka
Dody King T Purba. 2017. Klasifikasi Tanah Gambut di Dataran Tinggi Toba.
Jurnal Agroekoteknologi FP USU Vol.5.No.1: 103-112.
Linda Wati Sihite. 2013. Klasifikasi Tanah Gambut Topogen yang Dijadikan
Sawah dan Dialihfungsikan Menjadi Pertanaman Kopi Arabika dan
Hortikultura. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.2, No.1: 200-212.
Fiantis, Dian. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas: LPTIK.
Soil Survey Staff. 2014. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Ketiga, 2015. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Download