Uploaded by yosidarmirani

BAHAN FARFIS

advertisement
FARMASI FISIK
Analisis paparan partikulat selama infus obat terus menerus
pada pasien dewasa yang sakit kritis : bukti konsep awal
studi in vitro
Analisis paparan partikulat selama
infus obat terus menerus pada
pasien dewasa yang sakit kritis:
bukti konsep awal studi in vitro
Latar Belakang
Pada pasien yang sakit kritis, sering terjadi
inkompatibilitas obat karena jumlah obat yang
akan diberikan melalui jalur infus yang terbatas.
Ini adalah salah satu penyebab utama kontaminasi
partikulat. Namun, sedikit data tersedia untuk
mengukur paparan partikel selama infus obat IV
secara bersamaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi materi partikulat yang
berpotensi diberikan kepada pasien yang sakit
kritis.
METODE
Materi partikulat (antara 1 μ m dan 30 mm) dari
terapi infus yang digunakan di ICU untuk pasien
yang menderita syok septik atau sindrom gangguan
pernapasan akut diukur secara in vitro selama 6 jam
menggunakan perangkat analisis gambar dinamis,
sehingga kontaminasi partikulat secara keseluruhan
dan ukuran partikel dapat ditentukan.
Untuk enam prosedur eksperimental (infus terus
menerus norepinefrin, midazolam, sufentanil,
heparin, glukosa 5%, nutrisi parenteral biner dan
pemberian omeprazol, piperasilin / tazobaktam, dan
flukonazol yang terputus-putus), jumlah keseluruhan
partikel selama periode infus 6 jam adalah 8256.
Nilai yang dikumpulkan untuk jumlah partikel ≥ 10
dan 25 μ m adalah 281 dan 19 masing-masing. Hasil
kami menunjukkan bahwa pemberian obat yang
terputus menyebabkan gangguan kontaminasi
partikulat.
Gambar 1 Representasi dari protokol IV yang biasa digunakan di ICU dewasa kami untuk mengelola syok septik atau ARDS
HASIL
KONTAMINASI PARTIKULAT
DARI WAKTU KE WAKTU
DISTRIBUSI KUMULATIF
UKURAN PARTIKEL
PEMBAHASAN
Kesimpulan
1.
Penelitian kami adalah yang pertama untuk mengukur
materi partikulat yang berpotensi diberikan kepada pasien
dewasa yang sakit kritis selama protokol infus standar
untuk pengobatan syok septik atau sindrom gangguan
pernapasan akut. Pada pasien ICU mendapatkan berbagai
macam terapi pengobatan. Diantara obat yang diberikan
kepada pasien, ada beberapa obat melalui bolus terjadi
presipitasi karena terjadi perubahan perubahan warna pada
campuran obat dan terbentuk kabut putih serta. Pada
penelitian ini dipersyaratkan partikulat batas deteksi 1
mikron, lebih dari itu dikategorikan bahaya bagi pasien.
Adapun obat yang menyebabkan inkompatibilitas adalah :
1. Midazolam hydrochloride dengan omeprazole
2. Midazolam hydrochloride dengan tazobactam
3. Midazolam dengan heparin
2.
3.
Heparin dengan midazolam terjadi
inkompatibilitas fisik yaitu
menyebabkan kekeruhan atau
presipitasi yang tidak sesuai secara
fisik dalam waktu 5 menit setelah
pencampuran.
Midazolam dengan tazobactam terjadi
inkompatibilitas fisik yaitu
menyebabkan kabut putih muncul
segera setelah pencampuran dan
meningkat lebih dari 4 jam.
Midazolam dengan omeprazole terjadi
inkompatibilitas fisik yaitu
menyebabkan warna cokelat
berkembang dan menjadi presipitasi
warna cokelat.
TERIMA
KASIH
Download