Uploaded by User74987

Panduan APD Saat Menangani Kebocoran Bahan Kimia

advertisement
Panduan APD Saat Menangani Kebocoran Bahan Kimia
Pemilihan APD yang sesuai didasarkan pada penilaian risiko bahan kimia berbahaya yang
digunakan atau operasi bahan kimia yang dilakukan. Proses pemilihan harus dimulai dengan
mempertimbangkan kategori APD yang diperlukan. Bagaimana bahan kimia berbahaya bisa
masuk ke dalam tubuh (dalam arti jalan masuknya) adalah pertimbangan utama dalam
menentukan kategori APD.
Di seluruh area kerja, dimana operasi bahan kimia dilakukan atau dimana lingkungan
kemungkinan terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya, maka standar K3LH yang tinggi harus
diberlakukan. Satu yang terpenting, yakni kewajiban menggunakan APD. Berikut panduan
pemilihan APD berdasarkan jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:
Setelah menentukan kategori APD yang diperlukan, berikut panduan memilih APD yang tepat
sesuai dengan potensi bahaya dan tingkat perlindungan yang diperlukan:
Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh atau pakaian pekerja saat terjadi kontak
dengan bahan kimia berbahaya dan mencegah penyebaran kontaminasi. Pemilihan pakaian
pelindung saat menangani bahan kimia tergantung pada risiko dan tingkat perlindungan yang
diperlukan.
Berikut beberapa pakaian pelindung yang dapat Anda gunakan saat menangani bahan kimia,
antara lain:
a. Jas laboratorium
Jas laboratorium dapat digunakan untuk penggunaan skala kecil dan penanganan bahan kimia
dengan risiko rendah. Pakaian pelindung ini berfungsi untuk mencegah kontaminasi bahan ke
dalam tubuh, melindungi tubuh dan pakaian pekerja dari percikan, cipratan, atau tumpahan
bahan kimia.
Jas laboratorium dapat diaplikasikan untuk pemakaian umum, perlindungan dari bahan kimia,
biologi, radiasi, dan bahaya fisik. Jas laboratorium harus terbuat dari bahan katun dan sintetik
seperti nilon atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air).
Jas laboratorium tidak boleh dipakai di luar daerah laboratorium.
b. Apron
Apron biasanya diaplikasikan untuk penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar dan berisiko
tinggi. Apron digunakan untuk melindungi pekerja dari bahan yang bersifat korosif dan
mengiritasi, cairan berbahaya, zat pelarut yang kuat, minyak dan pelumas padat/ gemuk (grease).
Pakaian
pelindung
berbentuk
seperti
celemek
ini
biasanya
terbuat
dari
bahan neoprene atau polyurethane dilapisi bahan nilon, terylene, atau karet alami. Ada juga yang
terbuat dari bahan plastik, dengan rekomendasi tidak boleh dikenakan di area yang mengandung
bahan kimia mudah terbakar karena bisa dapat menimbulkan kebakaran yang dipicu listrik statis.
c. Jumpsuits atau coverall
Pakaian pelindung ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi berisiko tinggi seperti
menangani
bahan
kimia
yang
bersifat
karsinogenik
dalam
jumlah
banyak. Jumpsuit atau coverall berfungsi untuk melindungi pekerja dari percikan, cipratan, atau
tumpahan zat berbahaya berisiko tinggi.
Jumpsuit atau coverall biasanya terbuat dari bahan karet, neoprene, viton, vinyl dan material lain
yang mampu memberikan perlindungan tingkat tinggi kepada pekerja dari percikan bahan kimia
yang bersifat karsinogen dan bahan kimia berisiko tinggi lainnya. Pakaian pelindung ini tersedia
dalam dua jenis, yakni disposable coverall (sekali pakai) dan reusable coverall.
Catatan: Untuk penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar dan berisiko tinggi, pekerja tidak
diperkenankan menggunakan pakaian pelindung yang dijahit atau berpori (tidak tahan terhadap
permeasi). Penggunaan apron dan jumpsuit/ coverall sangat direkomendasikan.
Pelindung Tangan
Fungsi utama pelindung tangan adalah melindungi tangan dari cedera akibat terkena bahan kimia
atau terkena peralatan laboratorium yang pecah atau rusak serta melindungi tangan dari
permukaan benda yang kasar atau tajam dan material panas atau dingin.
Bahan kimia biasanya dapat dengan cepat merusak material sarung tangan jika material yang
dipilih tidak sesuai dengan sifat bahan kimia yang ditangani. Maka, material dan ketebalan
menjadi pertimbangan utama saat memilih sarung tangan. Bahan sarung tangan yang dipilih
harus sesuai dengan sifat bahan kimia yang ditangani.
Sarung tangan yang digunakan saat menangani bahan kimia biasanya terbuat
dari neoprene, polyvinyl chloride (PVC), polyvinyl alcohol (PVA), karet butil atau alam, karet
sintetis, dan nitril.
Pelindung Kaki
Pelindung kaki (sepatu safety) digunakan untuk melindungi kaki dari kemungkinan tumpahan
bahan kimia beracun dan berbahaya serta mencegah penyebaran kontaminasi. Pemilihan
sepatu safety yang aman untuk penanganan bahan kimia didasarkan pada bahaya dan kondisi
lingkungan kerja.
Berikut beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memilih sepatu safety untuk area dengan
potensi bahaya bahan kimia:





Jenis sepatu safety harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya yang dapat
mengakibatkan cedera. Jenis sepatu safety juga perlu dipertimbangkan, apakah sepatu
perlu menutupi pergelangan kaki, lutut atau paha, tergantung bagian-bagian tubuh yang
berisiko mengalami cedera saat menangani bahan kimia
Material sepatu safety harus memiliki fitur ketahanan terhadap air dan bahan kimia. Karet
sintetis, karet butil atau alam, vinyl dan nitril merupakan material sepatu yang cocok
digunakan saat operasi bahan kimia.
Konstruksi sepatu safety juga harus memperhitungkan bahaya yang ada di lingkungan
kerja seperti lantai basah, lantai licin, dan jatuhan benda berat atau berat. Pilih sepatu
dengan fitur sol luar anti slip untuk menghindari risiko tergelincir dan fitur pelindung jari
kaki berbahan baja untuk melindungi kaki dari risiko jatuhan benda berat atau tajam
Bila Anda bekerja di area operasi bahan kimia mudah terbakar, maka sepatu dengan fitur
anti statis perlu digunakan
Untuk melindungi sepatu dari kontaminasi bahan kimia berbahaya berbentuk debu, serat,
atau partikel di udara, sepatu safety sekali pakai atau penutup sepatu (shoe cover) sekali
pakai dapat digunakan.
Pelindung Mata dan Wajah
Cipratan, percikan, hingga paparan kabut bahan kimia yang mengenai mata sering kali menjadi
penyebab terbanyak pekerja mengalami cedera mata. Oleh karena itu, OSHA mewajibkan para
pekerja untuk selalu menggunakan perangkat pelindung mata dan wajah primer dan sekunder
ketika bekerja di area dengan potensi bahaya tadi.
Berikut jenis-jenis alat pelindung mata dan wajah yang berguna untuk menahan dampak
bahaya bahan kimia yang bisa mencederai mata, di antaranya:
a. Safety Goggles: pelindung primer yang berguna untuk melindungi mata dari percikan
dan cipratan bahan kimia. Pilih safety goggles dengan ventilasi tidak langsung (indirect
ventilation ) atau tanpa ventilasi (non-ventilated goggles) saat menangani bahan kimia
berbahaya.
b. Face Shields (tameng muka): pelindung sekunder yang berguna untuk melindungi seluruh
wajah dari paparan sumber bahaya. Face shileds yang dirancang menyatu dengan headgear dapat
melindungi wajah, namun tidak sepenuhnya melindungi mata. Agar perlindungan dari berbagai
sumber bahaya seperti partikel beterbangan, percikan atau cipratan bahan kimia lebih maksimal,
pekerja direkomendasikan menggunakan face shileds bersamaan dengan safety goggles. Face
shields tidak cocok untuk melindungi pekerja dari debu, asap, atau gas.
Tidak hanya jenisnya, tipe lensa yang digunakan pada pelindung mata dan wajah juga perlu
diperhatikan. Lensa harus transparan dan tidak mengganggu penglihatan. Berikut jenis lensa
yang direkomendasikan untuk pelindung mata dan wajah:



Polycarbonates − efektif untuk memberikan perlindungan terhadap partikel beterbangan,
namun tidak cocok memberikan perlindungan terhadap bahan kimia korosif
Acrylic resins − cocok untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis bahan
kimia, namun memiliki kemampuan yang lemah dalam menahan dampak bahaya
Plastik − perlindungan akan lebih maksimal jika diberi lapisan anti kabut.
Catatan: Untuk memberikan perlindungan maksimal, pastikan APD terpasang erat pada mata
dan wajah. Keadaan atmosfer ruangan dan ventilasi terbatas biasanya menyebabkan lensa
menjadi berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin.
Pelindung Pernapasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui
pernapasan. Banyak partikel di udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan sistem
pernapasan. Pelindung pernapasan yang tepat harus digunakan untuk meminimalkan sumbersumber bahaya tadi. Berikut jenis pelindung pernapasan yang dapat digunakan saat menangani
bahan kimia:
Air-Purifying Respirator (Respirator pemurni udara)
a. Particulate Respirator
Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan tingkat rendah
(seperti debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk melindungi pekerja dari paparan
gas dan uap. Pada respirator jenis ini, filter menangkap partikel dari udara dengan metode
penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih. Contoh dari particulate
respirator adalah disposable dust masks dan respirator dengan disposable filter.
b. Chemical Cartridge/ Gas Mask Respirator
c. Jenis respirator ini menggunakan cartridge atau canister untuk menyerap gas dan uap di
udara. Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan
dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).
d. Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan
terhadap respirator tersebut. Cartridge atau canister harus diganti sebelum jenuh karena bisa
berdampak pada kemampuan daya serap terhadap kontaminan.
Download