Uploaded by User74292

ENZIM DAN METAB

advertisement
Nama : Siti Iffah Munawaroh
No
REMIDI BIOLOGI
: 27
Kelas : XII MAT IA 4
ENZIM DAN METABOLISME SEL
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi
di tingkat selular .

Sejarah
Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio
Santorio pada tahun 1614 di dalam bukunya, Ars de statica medecina yang membuatnya
terkenal diEropa. Dia mendeskripsikan
rangkaian percobaan yang dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada
sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar sebelum dan sesudah makan , tidur,
berpuasa makan atau minum , dan buang air besar . Dia menemukan bahwa bagian terbesar
makanan yang dimakannnya hilang dari tubuh melalui perspiratio insensibilis (mungkin dapat
diterjemahkan sebagai "keringatan yang tidak tampak").
Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara keseluruhan
dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan
lingkungannya.Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole” ynisme hang berarti
perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antaara satu sel atau secara
keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting adalah
pembentukan sel baru dengan cara pembelahan.
Sebelum sel melakukan pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta
mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan
bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa senyawa organic tersebut
adalah unsure-unsur aorganic yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbon
dioksida dan air pada proses fotosintesa (asimilasi karbon). bagaimana proses metabolisme ?
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti
manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang
penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi,
melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap
dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya. Proses
metabolisme bagi organisme hidup memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :
1. Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat makanan
yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.
2. Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit pembangun
bagi biomolekul sel.
3. Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain.
4. Untuk membentuk dan merombak biomolekul.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik. Katabolisme, yaitu
reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi dan Anabolisme ,
yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh
sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon , dan
dipercepat (dikatalisis ) oleh enzim . Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut
promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi
dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang
ilmu biologi yang disebut metabolomika .
I. Katabolisme
Katabolisme yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi.
A. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah proses pembebasan energi yang terkandung dalam makanan menjadi
energyATP yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melaksanakan kinerjanya.
1) GLIKOLISIS
a) Terjadi pada sitosol
b) Berlangsung secara anaerob
c) Tahapan :
 Tahap pertama adalah pemecahan molekul glukosa (6C) membentuk senyawa berupa
Phosfogliseraldehid (PGAL), yaitu senyawa beratom C-6 yang mendapat tambahan
fosfat yang memerlukan energy dari 2 molekul ATP.
 Tahap selanjutnya adalah dimana molekul PGAL kemudian akan membelah membentuk
2 senyawa 3 rantai karbon dan 1 fosfat yang disebut 3GP atau 3-Phospoglycerade,
kemudian masing-masing 3GP akan berubah menjadi asam piruvat dengan melepaskan
energi sebanyak 1 molekul ATP dan pelepasan 1 atom hidrogen yang berpotensi energi
tinggi, dimana selanjutnya hidrogen yang dilepaskan ini akan ditangkap oleh kofaktor
berupa NAD+ dan membentuk senyawa 2NADH2.
 Hasil akhir dari tahap Glikolisis menghasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 molekul ATP,
dan 2 molekul NADH2. Selanjutnya senyawa asam piruvat memasuki membran
mitokondria untuk tahap berikutnya.
2) DEKARBOKSILASI OKSIDATIF
Sebelum masuk ke tahap selanjutnya dalam mitokondria, asam piruvat terlebih dahulu akan
diubah menjadi senyawa Asetil Co-A dan berlangsung dalam membrane mitokondria.
Tahapannya sebagai berikut:

Senyawa asam piruvat yang mengandung 3 atom karbon, dioksidasi dengan bantuan
enzimpiruvat dehidrogenase untuk melepas 1 atom karbonnya dan mengubahnya
menjadi CO2. Bersamaan dengan terbentuknya CO2, NAD+ akan direduksi dan
membentuk NADH.

Selanjutnya, terbentuklah senyawa dengan 2 atom karbon yang disebut acetyl group,
yang kemudian akan ditambahkan dengan koenzim A membentuk Acetyl Koenzim-A
3) SIKLUS KREB
a) Berlangsung dalam matriks mitokondria
b) Tahapan siklus krebs:

Siklus Krebs diawali dengan masuknya Asetil CoA (beratom C2) yang bereaksi
dengan asam oksaloasetat (beratom C4) menghasilkan Asam Sitrat (beratom C6).

Secara bertahap Asam sitrat melepaskan satu per satu atom C nya hingga
akhirnya kembali menjadi asam oksaloasetat(beratom C4), peristiwa ini diikuti
dengan reaksi reduksi (pelepasan elektron & ion hidrogen) oleh NAD+ dan FAD+
menghasilkan 2 molekul NADH2, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP. Dari
seluruh rangkaian peristiwa siklus Krebs dihasilkan : 4 molekul CO2, 6 molekul
NADH2 , 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP.
4) TRANSPORT ELEKTRON
a) Sebanyak 10 molekul NADH2 dan 2 molekul FADH2 dihasilkan selama tahap glikolisis
dan siklus Krebs. Seluruhnya akan memasuki reaksi redoks pada sistem transpor
elektron.
b) Tahapan :

Mula-mula molekul NADH2 memasuki reaksi dan dihidrolisis oleh enzim
dehidrogenase kembali menjadi ion NAD+ diikuti pelepasan 3 ATP, kemudian
diikuti molekul FADH2 yang dihidrolisis oleh enzim flavoproteinkembali menjadi
ion FAD+ dan menghasilkan 2 molekul ATP, keduanya juga melepaskan ion
Hidrogen diikuti elektron, peristiwa ini disebut reaksi oksidasi.

Selanjutnya elektron ini akan ditangkap oleh Fe+++ sebagai akseptor elektron
dan dikatalis oleh enzim sitokrom b, c, dan a. Peristiwa ini disebut reaksireduksi.
Reaksi reduksi dan oksidasi ini berjalan terus sampai elektron ini ditangkap oleh
Oksigen (O2) sehingga berikatan dengan ion Hidrogen (H+) menghasilkan H2O
(air). Hasil akhir dari sistem transpor elektron ini adalah 34 molekul ATP, 6
molekul H2O (air).
Secara keseluruhan, reaksi respirasi sel aerob menghasilakan 38 molekul ATP, 6 molekul
H2O, dan 6 molekul CO2.
B. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen
bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi menggunakan senyawa tertentu
( seperti : etanol, asam laktat ) .Pada kondisi anaerobik ( tidak tersedia oksigen ), suatu sel akan
dapat mengubah asam piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi ( ATP ).
Atau oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan
energi ( ATP ).Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses
ini juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel. Pada respirasi anaerob,
tahapan yang ditempuh meliputi :

Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam
piruvat, NADH dan 2 ATP.

Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat
( fermentasi asam laktat )

Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol,
asam laktat.

Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
Beberapa proses reaksi yang berlangsung secara aerob ( Respirasi Anaerob ) :
· Fermentasi alkohol :
Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur ( ragi ), dimana tahapan
glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah terbentuk asam piruvat ( hasil
akhir glikolisis ), asam piruvat mengalami dekarboksilasi (: sebuah molekul CO2 dikeluarkan )
dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi
degradasi molekul NADH menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor.
Proses ini dikatakan sebagai "pemborosan"karena sebagian besar energi yang terkandung
dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol
dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme merupakan
proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi
alkohol ditulis : 2CH3COCOOH --------> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
asam piruvat etanol/alkohol
· Fermentasi asam laktat (pada saat olah raga):
Pada sel hewan ( juga manusia ) terutama pada sel-sel otot yang bekerja keras , energi yang
tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi karena kadar O2 yang
tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan respirasi aerob ( reaksi yang membutuhkan oksigen ).
Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat.
Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi molekul
( secara anaerob ) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat dehidrogenase dan direduksi oleh
NADH untuk menghasilkan energi dan asam laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam
laktat ditulis sebagai berikut :
2CH3COCOOH ----> 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal
( asam piruvat)
( asam laktat)
Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau berolahraga
berat/keras.
Akibat kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari tahapan glikolisis
akan diuraikan menjadi asam laktat.yang menyebabkan timbulnya rasa pegal-pegal setelah
seseorang bekerja/berolahraga berat/keras.
II. Anabolisme
Anabolisme adalah proses kimia tingkat molekuler yang berkaitan dengan penyusunan senyawa
dari yang sederhana menjadi kompleks yang terjadi di dalam sebuah sel.
I. Proses Fotosintesis
Terjadi dalam 2 tahap yaitu Reaksi terang dan reaksi gelap. Proses ini terjadi di dalam butirbutir plastida. Kebanyakan daun memiliki plastida yang berwarna hijau jadi disebut dengan
kloroplas. Berikut ini adalah organel yang disebut dengan kloroplas :
Organel ini memiliki bagian-bagian:
1. Tilakoid
2. Ruang tilakoid
3. Grana
4. Stroma
5. Ruang antar membran
Disebutkan di atas bahwa fotosintesis terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Reaksi terang terjadi di bagian dengan keterangan no 1 sedangkan reaksi gelap terjadi
pada nomor 4.
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari
klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas terdapat beberapa
macam klorofil dan pigmenlain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna
hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut
mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan
penting dalam fotosintesis.
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi . Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron
yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem
siklus elektron. Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh
energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks
antena.
Pada tumbuhan fotosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitifterhadap
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang
diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena. Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya
dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang680 nm sehingga disebut
P680. P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.
Dengan potensialredoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh
elektron dari molekul-molekul air .
Reaksi terang adalah reaksi yang melibatkan tenaga matahari sedangkan reaksi gelap (calvinBenson Cycle) dapat terjadi tanpa kehadiran sinar matahari.
Reaksi terang dan gelap berkaitan, kaitannya adalah reaksi terang menyediakan energi untuk
melangsungkan reaksi bagi reaksi gelap. Energi yang dipersiapkan oleh reaksi terang berupa
ATP dan NADPH.
ATP diperoleh dari tenaga foton yang berasal dari matahari dan H+ pada NADPH berasal dari
pemecahan air. Selain itu pemecahan air juga menghasilkan oksigen yang akan dibebaskan ke
lingkungan. Pada raksi gelap dihasilkan gula dengan memanfaatkan CO2 lingkungan.
FOTOSISTEM
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari yang terdiri dari
klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas terdapat beberapa
macam klorofil dan pigmenlain, seperti klorofil a yang bewarna hijau muda, klorofil b berwarna
hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut
mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan
penting dalam fotosintesis.
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi . Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron
yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem
siklus elektron.Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh
energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks
antena.
Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada
fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang
diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena. Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya
dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut
P680. P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700.
Dengan potensialredoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh
elektron dari molekul-molekul air .
- Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O +
6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain
akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.
klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
- Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri
dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis
pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis
pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih
bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian
kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh
organisme lain.
PROSES FOTOSINTESIS
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara
umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di
organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi
terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam
stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan
dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan
cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom
karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang
gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang
gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas
cahaya merah (610 – 700 nm), hijau kuning (510 – 600 nm), biru (410 – 500 nm) dan violet (<
400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini
terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang
terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas
mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biruviolet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya
kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara
langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya
elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh
akseptor elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
· Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena. Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama,
yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa
fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang
gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya
matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi
tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang
ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai
enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan
elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2.
Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid.
Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+yang disebut sitokrom
b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- →
4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan
mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung
tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa
H+ dari stroma ke membran tilakoid.
[21] Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ +
4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap
energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima
elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang
bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan
elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron
untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh
enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP
sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+
melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja
mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada
reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
· Reaksi gelap
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson
dansiklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5
bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat.
Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan
tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh
enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan
C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang
memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase
(RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrikyang distimulasi oleh tiga
jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini
distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ditranspor dari stroma ke
dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase,
terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang
memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi
oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. Fikasasi
CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan
penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian
pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus
karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul
dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali
dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang
sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan
digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi
Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk
mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa
keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi
menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk
membentuk sukrosa.
Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan
C4. Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini
menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim
Rubisco sebagai penambat CO2. Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul
glukosa. Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi
jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2.
Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini
melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa. Enzim phosphophenol
pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian
akan menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi
menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke
dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP. Proses
ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam keseluruhan proses ini,
digunakan 5 ATP.
FOTOSINTESIS TUMBUHAN C3, C4 DAN CAM
1. Tumbuhan C3
Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar
tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan
tanaman dari kelompok C3.
Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk
pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah
respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang
terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi
antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan
assimilasi akan bertambah besar.
Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik di area dimana
intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan konsentrasi CO2
sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3
harus berada dalam area dengan konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco
sering menyertakan molekul oksigen ke dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida.
Konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi menurunkan kesempatan Rubisco untuk
menyertakan molekul oksigen. Karena bila ada molekul oksigen maka Rubp akan terpecah
menjadi molekul 3-karbon yang tinggal dalam siklus Calvin, dan 2 molekul glikolat akan
dioksidasi dengan adanya oksigen, menjadi karbondioksida yang akan menghabiskan energi.
Pada tumbuhan C3,CO2 hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP. Karboksilase RuBP hanya
bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah. Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang
tanah, kentang, dll.
Fiksasi Karbondioksida
Melvin Calvin bersama beberapa peneliti pada universitas calivornia berhasil mengidentivikasi
produk awal dari fiksasi CO2. Produk awal tersebut adalah asam 3-fosfogliserat atau sering
disebut PGA, karena PGA tersusun dari 3 atom karbon.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa tidak ada senyawa dengan 2 atom C yang terakumulasi.
Senyawa yang terakumulasi adalah senyawa dengan 5 atom C yakni Ribulosa – 1.5 – bisfosfat
(RUBP). Reaksi antara CO2 dengan RUBP dipacu oleh enzim ribulosa bisfosfat karboklsilase
(RUBISCO).
Rubisco adalah enzim raksasa yang berperan sangat penting dalam reaksi gelap fotosintesis
tumbuhan. Enzim inilah yang menggabungkan molekul ribulosa-1,5-bisfosfat (RuBP, kadangkadang disebut RuDP) yang memiliki tiga atom C dengan
karbondioksida menjadi atom dengan enam C, untuk kemudian diproses lebih lanjut menjadi
glukosa , molekul penyimpan energi aktif utama pada tumbuhan.
Siklus Calvin
Siklus Calvin disebut juga Reaksi gelap yang merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam
fotosintesis. Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma,
tempat terjadinya Reaksi gelap
Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang
berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat
diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew
Benson, karena itu reaksi gelap disebut jugareaksi Calvin-Benson.
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan
regenerasi. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk
gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat
karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6 karbon. Molekul
6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3
fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12 ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3
bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh 12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3
fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya,
sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul
Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan
molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses pembentukan kembali
RuBP dari PGAL disebutregenerasi.
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah
fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan yang
menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.
Padi, gandum, dan kedelai merupakan contoh-contoh tumbuhan C3 yang penting dalam
pertanian.
Kondisi lingkungan yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang panas, kering, dan terikkondisi yang menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk
dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi.
2. Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Pada tanaman C4, CO2 diikat
oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak
terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel
mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis
daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath”
(sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP
terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak
mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G
sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis
terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya
bertambah sedikit dengan meningkatnyaCO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir,
tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang
berlebihan. Contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu
Tetapi pada sintesis C4,enzim karboksilase PEP memfiksasi CO2 pada akseptor karbon lain yaitu
PEP. Karboksilase PEP memiliki daya ikat yang lebih tinggi terhadap CO2 daripada karboksilase
RuBP. Oleh karena itu,tingkat CO2 menjadi sangat rendah pada tumbuhan C4,jauh lebih rendah
daripada konsentrasi udara normal dan CO2 masih dapat terfiksasi ke PEP oleh enzim
karboksilase PEP. Sistem perangkap C4 bekerja pada konsentrasi CO2 yang jauh lebih rendah.
Tumbuhan C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin yang
menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan yang memfiksasi CO2
menjadi APG di sebut spesies C3, sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll)
Reaksi dimana CO2 dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat adalah melalui
penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk oksaloasetat dan Pi.
Enzim PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan yang hidup dan enzim ini yang
berperan dalam memacu fiksasi CO2 pada tumbuhan C4. enzim PEP-karboksilase terkandung
dalam jumlah yang banyak pada daun tumbuhan C4, pada daun tumbuhan C-3 dan pada akar,
buah-buah dan sel – sel tanpa klorofil lainnya ditemukan suqatu isozim dari PEP-karboksilase.
Reaksi untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat dirangsang oleh enzim malat
dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya disediakan oleh NHDPH. Oksaleasetat harus
masuk kedalam kloroplas untuk direduksi menjadi malat.
Pembentukkan aspartat dari malat terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino lain
sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut transaminasi.
Pada tumbuhan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
· sel mesofil
· sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.
Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar berkas
pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang
tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organic
dalam mesofil.
Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk
produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada
PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa
berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas
pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas pembuluh, senyawa berkarbon
empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam materi organic oleh robisco dan siklus
Calvin.
Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula.
Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan
dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur
C. Tumbuhan CAM
Tumbuhan C4 dan CAMlebih adaptif di daerah panas dan kering. Crassulacean acid metabolism
( CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis
pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan
CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih
sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat
taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini. Tumbuhan CAM yang
dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili.
Tanaman CAM , pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi dilakukan
pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada hari berikutnya ( siang hari )
pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan
penambatan kembali CO2 melalui kegiatan Rudp karboksilase. Jadi tanamanCAMmempunyai
beberapa persamaan dengan kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem
penambatan CO2.
Pada C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara.
Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae,
Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.
Beberapa tanaman CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan lingkungan lebih baik.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan
lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada
siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh da
daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat
air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah
kering tersebut.
Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan
memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme
asam krasulase, ataucrassulacean acid metabolism (CAM).
Dinamakan demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili
crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae,
Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih dahulu dimasukkan
kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida ini memasuki siklus Calvin.
Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang yang
terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah
dipisahkan untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin
berlangsung selama siang hari.
C. Kemosintesis
Kemosintesis merupakan contoh reaksi anabolisme selain fotosintesis. Kemosintesis adalah
konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida atau metana),
senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organik dengan menggunakan
oksidasi molekul anorganik (contohnya gas hidrogen, hidrogen sulfida) atau metana sebagai
sumber energi, daripada cahaya matahari, seperti pada fotosintesis. Dalam penjelasan yang
lebih sederhana, kemosintesis adalah anabolisme yang menggunakan energi kimia. Energi kimia
yang digunakan pada reaksi ini adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu
reaksi oksidasi.
Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof. Kemampuan
melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis mikroorganisme, misalnya bakteri
belerang nonfotosintetik (Thiobacillus) dan bakteri nitrogen (Nitrosomonas dan Nitrosococcus).
Banyak mikroorganisme di daerah laut dalam menggunakan kemosintesis untuk memproduksi
biomassa dari satu molekul karbon. Dua kategori dapat dibedakan. Pertama, di tempat yang
jarang tersedia molekul hidrogen, energi yang tersedia dari reaksi antara CO2 dan H2 (yang
mengawali produksi metana, CH4) dapat menjadi cukup besar untuk menjalankan produksi
biomassa. Kemungkinan lain, dalam banyak lingkungan laut, energi untuk kemosintesis didapat
dari reaksi antara O2 dan substansi seperti hidrogen sulfida atau amonia. Pada kasus kedua,
mikroorganisme kemosintetik bergantung pada fotosintesis yang berlangsung di tempat lain
dan memproduksi O2 yang mereka butuhkan.
Bakteri nitrogen, seperti Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi hasil dengan
cara mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi dengan CO2 dan membentuk amonium karbonat
((NH4)2CO3).
Jenis bakteri lain yang mampu melaksanakan kemosintesis antara lain Nitrobacter. Bakteri ini
mampu mengoksidasi senyawa nitrit dalam mediumnya. Hasilnya adalah senyawa nitrat dan
membebaskan energi yang akan dipergunakan untuk menyintesis senyawa organik.
Download