Uploaded by User74265

LKP Tugas Tutorial 3 859016048 Evy Suzanti

advertisement
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
TUGAS TUTORIAL 3
OLEH
EVY SUZANTI
NIM. 859016048
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama
:
EVY SUZANTI
NIM/ID Lainnya
:
859016048
Program Studi
:
PGSD BI
Nama Sekolah
:
SD NEGERI 1 PENGAMBENGAN
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)
Nama(Gelar)
Nip/Id Lainnya
Instansi Asal
Nomor Hp
Alamat Email
:
:
:
:
:
I Gusti Putu Rai Priawiguna, S.Pd
77000540
SMA Negeri 1 Mendoyo
081936661321
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama Mahasiswa
: Evy Suzanti
NIM
: 859016048
Program Studi
: PGSD BI
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Jembrana, 17 Nopember 2020
Yang membuat pernyataan
Evy Suzanti
KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI
A.
Judul Percobaan: Percobaan Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi.
B.
Tujuan: Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi dan cara perambatan bunyi.
C.
Alat dan Bahan:
D.
1. Karet gelang
(1 buah)
2. Mistar plastik 30 cm
(1 buah)
Landasan Teori: Getaran adalah gerak bolak-balik dari suatu benda secara teratur
melalui titik keseimbangan. Benda yang bergetar memiliki simpangan yang merupakan
jarak yang ditempuh benda bergetar dari titik keseimbangan. Bunyi yaitu sesuatu yang
dapat didengarkan yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Suatu benda yang
menghasilkan bunyi disebut dengan sumber bunyi. Syarat terjadinya bunyi adalah benda
yang bergetar.
E.
Cara Kerja:
1. Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm.
Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian di lepas.
2. Ulangi langkah 1 tersebut dengan panjang mistar 5 cm, 10 cm, 20 cm, dan 25 cm.
F.
Hasil Pengamatan
1. Mistar 5 cm getaran sedikit (lebih kerap) tetapi bunyi lebih nyaring.
2. Mistar 15 cm getaran lebih banyak dari yang mistar 5 cm bunyi sedikit lebih kecil.
3. Mistar 20 cm getaran lebih banyak dari pada yang mistar 15 cm tetapi hampir tidak
mengeluarkan bunyi.
4. Mistar 25 cm getaran lebih pelan dan bunyinya juga pelan hampir tidak terdengar.
G.
Pertanyaan - Pertanyaan
1. Apakah bagian mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi?
2. Manakah yang lebih cepat getarannya?
H.
Pembahasan
1. Ya, karena mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan bunyi.
2. Tepian mistar yang menonjol lebih pendek (5 cm) yang lebih cepat getarannya.
I.
Kesimpulan
Semakin pendek tonjolan mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka bunyinya akan
semakin keras, semakin panjang tonjolan mistar maka getarannya akan lambat dan
bunyinya akan hilang.
J.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum IPA
Parker, Steve. (2002). Indera. PT Mandira Jaya Abadi, Semarang.
K.
Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan
Saran dan masukan bagi saya adalah belajar tidak perlu harus keluar jauh karena alam
disekitar kita adalah salah satu pelajaran yang sangat memiliki manfaat.
FOTO PRAKTIKUM
Menggetarkan penggaris yang ditonjolkan
dengan berbeda ukuran.
Mengamati kuat lemahnya getaran penggaris
yang dihasilkan.
Mengamati alat dan bahan dari kegiatan
praktikum getaran dan bunyi.
KEGIATAN PRAKTIKUM TELINGA
A.
Judul Percobaan: Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia
B.
Tujuan: Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang
C.
Alat dan Bahan:
1. Dua sendok makan.
2. Dua mangkok.
3. Sapu tangan dan kapas.
D.
Landasan Teori: Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di
udara dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat
menginterpretasikan getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga,
masing – masing terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
E.
Cara Kerja:
1.Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok.
Tentukan jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang
memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m dan
seterusnya.
3. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian.
Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar
dengan lebih naik?
4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar
dengan baik?
5. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang anda
lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
6. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam tabel.
F.
Hasil Pengamatan
Kepekaan Indera Pendengar Manusia
No
Jarak
1
2
Telinga Setelah Ditutup
Telinga Sebelum
Kiri
Kanan
1 meter
Terdengar keras sekali
Terdengar jelas
Terdengar jelas
Telinga
3 meter
Terdengar keras
Terdengar agak
Terdengar jelas
kanan
mendengar
jelas
3
4
5
G.
Keterangan
Ditutup
6 meter
9 meter
Dst
Terdengar kurang keras
Terdengar lirih
Terdengar makin lirih
Terdengar agak
Terdengar
lebih baik
jelas
masih jelas
daripada
Terdengar
Terdengar
telinga kiri
kurang jelas
masih jelas
Terdengar
Terdengar
kurang jelas
kurang jelas
Pembahasan
Dari percobaan di atas menunjukkan bahwa kemampuan untuk mendengar antara
telingakanan dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Dengan mata
tertutup, pada jarak 1m antara telinga kanan dengan telinga kiri masih terdapat kesamaan
dapatmendengar jelas. Akan tetapi pada jarak 3m sampai dengan 9m, terdapat perbedaan
yangmana telinga kanan masih mampu mendengar suara/bunyi dengan jelas.
Berbeda dengantelinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang
jelas/samar. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka
bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup
dengan sapu tangan.
Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi
masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika telinga
kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari
kejauhan terdengar samar-samar. Dengan demikian menunjukkan bahwa telinga kanan
memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan mendengar lebih baik, jika
dibandingkan dengan telinga kiri.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat mendengar bunyi
pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi merambat melalui
udara.Kemampuan mendengar pada setiap orang tidak sama/berbeda. Begitu juga,
kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri terhadap rangsang berupa bunyi/suara
terdapat perbedaanatau ketidaksamaan. Kuat lemahnya bunyi juga tergantung pada
banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak
I.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum IPA
Augusta, R. Ristasa. (1995). Sistem Saraf, Hormon, dan Alat Indera pada Hewan dan
Manusia. Dirjen Dikluspora, Jakarta.
J.
Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan
Saran dan masukan bagi saya adalah belajar tidak perlu harus keluar jauh karena alam
disekitar kita adalah salah satu pelajaran yang sangat memiliki manfaat.
FOTO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Bahan pengamatan, yaitu gambar struktur
telinga
Proses pengamatan
Hasil pengamatan
KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menjelaskan sifat - sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat - sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
C. ALAT DAN BAHAN
a. Cermin datar (3 x 6 cm2)
b. Lampu senter
c. Layar (tabir kertas)
d. Celah cahaya
D. LANDASAN TEORI
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat
antara (medium). Cermin adalah benda – benda optik yang dapat membentuk bayangan
suatu benda, bayangan sejati hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar.
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya.
4. Ukurlah besar sudut datang dan besar sudut pantul tersebut.
5. Letakkan sebuah benda di depan cermin datar dan amati bayangnnya selama benda
itu di geser - geserkan di depan cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat - sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
NO
i ( derajat )
r (derajat )
1
45
45
2
50
50
3
55
55
4
60
60
H. Pembahasan
1.Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin
datar berikut :Proses pembentukan bayangan :
a.Benda di depan cermin datar.
b.Berlaku hukum pemantulan.
c.Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
d. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
e.Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
f. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan
bayangan pangkal benda.
g.Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
I. Kesimpulan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
1.Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
2.Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3.Tegak.
4.Maya.
5.Sama besar.
J. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 5.
Jakarta : Universitas Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak mengalami kesulitan dalam praktek karena alat dan bahan mudah didapatkan.
FOTO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan praktikum sifat
cahaya
Bimbingan Praktikum Sifat Cahaya
Mengatamati sifat-sifat cahaya yang dihasilkan
KEGIATAN PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Lensa Cembung dan Percobaan Cermin Cekung
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung
3. Menentukan jarak titik api cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya
D. LANDASAN TEORI
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber
cahaya berada jauh tak terhingga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik
potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak terhingga.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda dan jarak bayangan
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar berbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda dan jarak bayangan
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No.
Jarak benda s (cm)
Jarak bayangan s’ (cm)
1.
3 cm
2 cm
2.
2 cm
2 cm
3.
2 cm
3 cm
4.
1 cm
2. Cermin Cekung
No. Jarak benda s (cm)
2 cm
Jarak bayangan s’ (cm)
1.
5,5 cm
5 cm
2.
4,5 cm
5 cm
3.
4 cm
5,5 cm
4.
1,5 cm
3 cm
G. PERTANYAAN - PERTANYAAN
Tentukan jarak fokus lensa cembung yang digunakan dalam percobaan !
H. PEMBAHASAN
Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm
I. KESIMPULAN
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa.
Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.
Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau
konvergen
J. DAFTAR PUSTAKA
Al Maryanto, dkk, (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II.
Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak mengalami kesulitan dalam praktek karena alat dan bahan mudah didapatkan.
FOTO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan
bahan
Pemberian bimbingan
materi tentang lensa
cembung dan cermin
cekung oleh Tutor.
Meneliti dan
menyimpulkan hasil dari
praktikum tentang Lensa
Cembung
dan cermin cekung
KEGIATAN PRAKTIKUM MATA
A. JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN BINTIK BUTA
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta.
b. Menentukan jarak benda yang anda liahat yang bayangannya tepat mengenei bintik
buta.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Gambar A dan B.
b. Tabel pengamatan .
c. Alat tulis dan penggaris.
D. LANDASAN TEORI
Bintik buta, skotoma, adalah pengaburan bidang visual. Suatu titik buta tertentu
yang dikenal sebagai titik buta fisiologis, “titik buta”, atau punctum caecum dalam
literatur medis, adalah tempat dalam bidang visual yang berhubungan dengan kurangnya
sel fotoreseptor pendeteksi cahaya pada diskus optik retina di mana saraf optik melewati
cakram optik. Karena tidak ada sel untuk mendeteksi cahaya pada diskus optik, bagian
yang sesuai dari bidang penglihatan tidak terlihat. Beberapa proses di otak kita
menginterpolasi bintik buta berdasarkan detail sekitarnya dan informasi dari mata yang
lain, sehingga kita biasanya tidak melihat titik buta.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. BINTIK BUTA 1
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan,gambar A dan B, tebel pengamatan dan alat
tulis.
b. Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
c. Peganglah gambar A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.
d. Pusatkan pandangan mata kanan anda pada tanda postitif (+), selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka anda dengan pandangan
mata kanan anda tertap terfokus pada tanda (+) tersebut.
e. Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam ( ) pada gambar tersebut
tidak tampak dalam pandangan mata anda?
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, dan pada tabel pengamatan.
2. BINTIK BUTA 2
a. Perhatikan gambar B
b. Tutup mata kiri anda denganjari tangan anda, dan dengan mata kanan anda,
pandanglah tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulia dari 60 cm Dari
mata anda.
c. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambar tersebut ke arah muka anda,
sementara pandangan anda tetap tertuju pada tanda (+).
d. Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilng dari pandangan
anda?
e. Lanjutkan gerakan B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis pendek tersebut
terlihat kembali? Apa yang anda lihat antara garis panjang dengan garis pendek?
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, dan pada tabel
pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan bintik buta (1).
No
Jarak gambar A dari
mata anda
Dengan fokus pada tanda positif
(+) maka tanda bundaran hitam
1
60 cm
Tampak Jelas
2
30 cm
Tampak Jelas
3
15 cm
Tampak Jelas
4
6 cm
Buram
5
5 cm
Buram hampir tak terlihat
Ket
dst
Tabel hasil pengamatan bintik buta (2)
Dengan fokus pada tanda (+) maka
No
Jarak gambar A dari mata
anda
Garis pendek
Garis pendek tampak
menyatu dengan garis
panjang*)
1
60 cm
Tampak Jelas
2
20 cm
Jelas
3
10 cm
Buram
4
5 cm
Hampir tak tampak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (
pada jarak tertentu?
) menghilang dari pandangan anda
2. Pada percobaan bintuk buta (2), mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
H. PEMBAHASAN
1. Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena focus mata kita ke tanda (+), semakin
dekat jarak focus maka tanda (•) akan hilang.
2. Pada percobaaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena focus
benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm kedua garis tersebut
menyatu
3. KESIMPULAN
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak.
.
4. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 5. Jakarta :
Universitas Terbuka.
5. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak mengalami kesulitan dalam praktek karena alat dan bahan mudah didapatkan.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Hasil Percobaan Bintik Mata
KEGIATAN PRAKTIKUM 6. KELISTRIKAN
A. JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
B. TUJUAN PERCOBAAN
c. Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
d. Memperlihatkan adanya gaya elektrostastika dua buah benda bermuatan.
C. ALAT DAN BAHAN
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Bola pingpong 2 buah.
Benang jahi secukupnya.
Lembaran wool dan nilon.
Tas plastik.
Isolasi.
Sisir plastik.
Potongan kertas yang kecil-kecil.
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa partikel dasar
sehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik menarik serta tolak
menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif serta negatif. Bila 2
barang mempunyai muatan yang sama akan tolak menolak serta kedua barang akan tarik
menarik bila mempunyai muatan yang berbeda jenis. Butuh dikenal, partikel dasar serta
subatomik seperti elektron serta proton mempunyai muatan listrik. Elektron bermuatan
negatif serta proton bermuatan positif.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosokkan tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberpa kali, kemudian dekatkan pada potonganpotongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantunglah kedua bola
(jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi!
6. Lengkapi tabel dengan hasil pengamatab anda, apakah hasilnya “tolak-menolak” atau
“tarik-menarik”.
F. HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong kiri digosok
Dengan wool
Plastik
Nilon
Woool
Bola pingpong kanan digosok dengan
Wool
Plastik
Nilon
Tarik menarik
Tolak
menolak
Tarik menarik
Tarik menarik Tarik menarik
Tolak
menolak
Tarik menarik Tarik menarik
Tarik menarik
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan sejenis atau berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C, dan D. Bila diketahui benda A
menrik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila benda A brmuatan negatif,
tentukan jenis muatabbenda A,B,C, dan D!
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muaatan
yang berlawanan?
H. PEMBAHASAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
I. KESIMPULAN
. Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
J. DAFTAR PUSTAKA
Roger, M. (1991). A-level physics. Chestenham: Stanley Thornes Publisher Leminid.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak mengalami kesulitan dalam praktek karena alat dan bahan mudah didapatkan.
FOTO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
KEGIATAN PRAKTIKUM 7. KEMAGNETAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Cara Membuat Magnet
B. TUJUAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet indukasi
C. ALAT DAN BAHAN
1. Klip kertas 3-5 buah
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4. Baterai 1,5 volt 4 buah
5. Paku besi 4 buah
6. Isolasinya secukupnya
D. LANDASAN TEORI
Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara, yaitu gosokan,
induksi, dan aliran listrik. Membuat magnet dengan cara gosokan dapat dilakukan cara
menggosokan salah satu ujung magnet pada baja atau besi yang akan dibuat menjadi
magnet. Cara menggosokan bahan dengan magnet harus dengan arah yang tetap atau
selalu searah. Makin lama menggosoknya, maka sifat kemagnetan pada magnet buatan
tersebut akan makin kuat
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Cara membuat magnet melalui 3 cara yaitu:
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku tersebut
pada beberapa klip kertas.
b. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamannya. Dekatkan batang paku besi yang
telah digosok pada beberapa kali.
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomer 2, tetapi dalam waktu yang lebih
lama, misalnya 40 detik.
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini.
b. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan.
c. Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan cara
mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah lilitan
kumparan pada paku.
3. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang.
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama.
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan c hingga menggunakan klip sebanyak 4
buah.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub magnet)
TABEL
Bahan Percobaan
Sebelum
Setelah digesekkan Setelah digesekkan
digesekkan
(10 detik)
(40 detik)
Paku besi dan klip
kertas
Belum ada magnet,
paku tidak dapat
menarik klip kertas
Paku besi dapat
menarik klip kertas
namun lemah
Paku besi dapat
menarik klip kertas
lebih kuat
2. Membuat magnet dengan cara Elektromagnetik
GAMBAR
a. Berdasarkan rangkain di atas, ternyata paku tidak bisa menjadi magnet karena
saklar dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang
dililiti kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet karena saklar telah
tertutup sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada
paku makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik
juga ikut berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada
paku makin karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus
listrik juga bertambah kuat.
3. Membuat magnet dengan cara induksi.
a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang,
ternyata klip tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama,
ternyata klip kedua menempel pada klip pertama.
d. Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua, ternyata
klip ketiga menempeldi ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel
pada ujung klip ketiga.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik?
H. PEMBAHASAN
1. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah:
Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir
sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan
sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet
I. KESIMPULAN
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu:
1. Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
2. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
3. Dengan cara induksi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Young. H.D. (1992). University Physics, 8th Edition. Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKA
FOTO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
KEGIATAN PRAKTIKUM 8. UDARA DAN BATU
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembakaran Memerlukan Udara
B. TUJUAN
Menjelaskan kegunaan udara
C. ALAT DAN BAHAN
1. Lilin 2 batang yang sama
2. Koreng api
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stop watch
5. Piring atau mangkok
D. LANDASAN TEORI
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan
gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat berubahubah sesuai dengan ketinggian dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara yang semakin tipis, batas-batas bumi maka udara menjadi
hampa sama sekali.
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PROSEDUR PERCOBAAN
Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna, dan betuknya.
Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar 30cm.
Menyalakan kedua lilin tersebut
Menutup salah satu lilin dengan menggunakan gelas kaca yang berbeda dan
membiarkan lilin yang satunya tetap menyala
Membandingkan lama lilin yang menyala
Menutup lilin dengan gelas kaca
Mengamati dan mencatat waktu antara lilin yang menyala saat ditutup gelas sampai
lilin mati
Memasukan data pengamatan pada tabel yang tersedia
Mengulangi langkah ke 6 sampai 8 sebanyak 5 kali percobaan
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatn kami bisa dibuktikan dengan tabel sebagai berikut:
TABEL
NO
Selang Waktu Sampai lilin Mati (t)
1.
12,43
2.
12,30
3.
11,50
4.
11,41
5.
11,10
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
2. Mengapa lilin yang di tutup dengan gelas ukuran kecil lebih cepat padam
dibandingkan dengan gelas yang berukuran gelas?
3. Mengapa lilin yang ditutup dengan gelas lebih lama menyala dibandingkan dengan
lilin yang ditutup dengan gelas?
H. PEMBAHASAN
2. Semakin kecil ukuran gelas maka ruang hampa udara lebih besar sehingga lilin lebih
cepat padam, sedangkan gelas ukuran besar memberikan ruang yang cukup besar
terhadap lilin meskipun hampa udara, oleh sebab itu lilin lumayan lama untuk bisa padam
sekitar 12 detik.
3. Sudah jelas bahwa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala karena udara
disekitar lilin.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada di
tempat hampa udara / tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka akan
terus menyala disebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat disangkal
bahwa nyala lilin tidak bisa masuk dari udara yang ada disekitarnya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Abel, G.O. (1982). Exploration of the Universe (fourth edition). New York: Saunders
College Publishing.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKA
FOTO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
KEGIATAN PRAKTIKUM 9. ALAM SEMESTA
A. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana
B. ALAT DAN BAHAN
1. Bola ping pong
2. Globe/bola plastik
3. Lampu senter
4. Spidol
5. Statis berkawat runcing 3 buah
C. LANDASAN TEORI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak diantara bumi dan
matahari.sehinggan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan
lebih kecilbayangan bulan mampu melindungi cahaya matahri sepenuhnya karena bulan
yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari bumi lebih dekat dibandingkan
matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari dan senter dan gambar bola
plastik/globe.
2. Tusuk bola ping pong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri
tegak, lakukan hal yang sama pada bola plastik/globe.
3. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
4. Susun diatas meja dalam ruang gelap.
5. Nyalakan lampu senter amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai globe.
6. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola ping pong.
7. Nyalakn lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola ping
pong dan diterima oleh globe.
E. HASIL PENGAMATAN
Ketika sentar dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke globe tertutup oleh bola
ping pong. Akibatnya ada bagian dari globe yang tertutup oleh bayanganbola ping pong.
Saat bola ping pong digerakan kekiri dan kekanan bentuk bayangan yang ada pada globe
akan tampak berubah-ubah.
F. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Apa yang disebut dengan gerhana?
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan ? jelaskan!
3. Apakah yang dimaksud dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!
G. PEMBAHASAN
1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh banda langit lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut : bulan berada pada atau dekat fase
baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehinggan sinar matahari
tertutupoleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus
dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan
tampak gelap kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian / bayangan kabur.
H. KESIMPULAN
Banyak peristiwa-peristiwa alamyang berkaitan dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi
melakukan berbagai macam gerakan yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi.
Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama
bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru akan terjadi gerhana matahari, sedangkan
pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Kata gerhanaberarti penggelapan cahaya
dari suatu benda langit oleh benda langit lainnya.
I. DAFTAR PUSTAKA
Sumardi yosafat, (2004). Konsep dasar IPA petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas
Terbuka
J. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Saran dan masukan bagi saya adalah belajar tidak perlu harus keluar jauh karena alam
disekitar kita adalah salah satu pelajaran yang sangat memiliki manfaat.
FOTO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Download