model-model pembelajaran - FKIP UNIDAR AMBON

advertisement
PROPOSAL
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI
PELUANG MELALUI METODE
COOPERATIVE LEARNING TIPE PROBLEM POSING
PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 AMAHAI
Oleh :
SULIYAN SAFITRI WALEURU
NPM : 200912228
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan adalah aspek universal yang selalu dan harus ada
dalam kehidupan manusia.
Seiring perkembangan zaman yang terus maju, mengharuskan
pendidikan terus mengalami perubahan yang mengarah pada sumber
daya manusia dan kualitas lembaga pendidikan yang ada di
Indonesia.
Dalam pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah
satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa.
Kenyataan yang terjadi di SMA Negeri 2 Amahai di kelas XI IPA
bahwa Hasil belajar siswa materi peluang sangat kurang, ini terlihat
dari nilai rata-rata yang diperoleh tidak mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan disekolah ini yaitu 70.
Jadi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti
menggunakan Metode Cooperative Learning tipe Problem Posing
dalam proses belajar.
Pembelajaran matematika melalui problem posing merupakan
pendekatan yang efektif, karena kegiatan tersebut sesuai dengan pola
pikir matematis, dalam arti, pengembangan matematika sering terjadi
dari kegiatan membentuk soal, karena membentuk soal merupakan
salah satu tahap dalam berpikir matematis.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana metode cooprative learning tipe problem posing
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Amahai?
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari sesuatu harus dilandasi dengan
tujuan yang jelas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana metode cooperative learning tipe
problem posing sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amahai
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang di harapkan dari
penelitian ini yaitu:
1. Membantu siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui
Metode Cooperative Learning tipe Problem Posing
2. Membantu guru atau pelaksan pendidikan agar mampu mendesain
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan melalui Metode Cooperative
Learning tipe Problem Posing.
1.5
Defenisi Operasional
Untuk tidak menampilkan salah penafsiran terhadap judul dalam
penelitian maka perlu diberikan penjelasan tentang :
1. Cooperative Learning adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi
konsep, dan menyelesaikan persoalan (Suyatno, 2009:52)
2. Problem Posing adalah merumuskan atau membuat soal dari situasi yang
diberiakan (Suyatno, 2009:62)
3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri
seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya
(Uno Hamzah, 2009:213).
4. Peluang adalah semua kemungkinan yang terjadi dalam suatu percobaan
(Nugroho dan Maryanto, 2008:57)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Belajar dan Pembelajaran
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh
pengetahuan,
meningkatakan
ketrampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
(Purwanto Ngalim, 2007: 84-85) Sebagai landasan penguraian
mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan di
kemukakan beberapa defInisi.
Hilgrad dan Bower
Gagne
Defenisi belajar
Morgan
Witherington
2.1.2 Jenis – jenis belajar
Robert M. Gagne mengemukakan delapan macam jenis belajar yakni :
Signal learning (belajar isyarat)
Stimulis-respon learning
(belajar rangsanagn- tanggapan)
Chaining learning
(belajar rantai/ rangkaian)
Jenis jenis
belajar
Verbal asociatiaon(asosiasi verbal)
Discrimination learning
(belajar membedakan)
Concept learning (belajar konsep)
Rule learning (belajar aturan-)
Problem solving (pemecahan
masalah)
2.1.3.
Unsur Belajar
Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme (1954:49-50) tujuh unsur utama
dalam proses belajar, yang meliputi ;
1. Tujuan
7. Reaksi terhadap
kegagalan
2. Kesiapan
Unsur belajar
3. Situasi
4. Interpretasi
6. konsekuensi
5. Respon
2.1.4.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
perhitungan kejadian-kejadin ekstrim yang berperan terhadap
rangkaian kejadian intern yang dialami siswa.
2.1.5.
Tujuan Pembelajaran
(Suyatno, 2009:29) Tujuan pembelajaran yang baik ditandai oleh rumus
ABCD, yakni :
Audience
Behavior
Tujuan
pembelajaran
Condition
Degree
2.1.6.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan
prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan .
pendekatan
Model
Teknik
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif
Metode
belajar
yang
menekankan
belajar
dalam
heterogen
saling
kelompok
membantu satu sama lain,
bekerjasama
masalah,
menyelesaikan
dan
menyatukan
pendapat untuk memperoleh
keberhasilan yang optimal baik
kelompok maupun individual
(Suyatno,2009:51
Pembelajaran
adalah
yang
strategi
melibatkan
kooperatif
pembelajaran
partisipasi
siswa dalam suatu kelompok
kecil untuk saling berinteraksi
(Nurulhayati, 2002:25).
Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka
sehidup sepenanggungan bersama.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya,
seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan
yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g. Siswa diminya mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif
Tahapan Pembelajaran Kooperatif (Dalam Rusman, 211)
6. Memberikan
penghargaan
5. Evaluasi
4. Membimbing
kelompok dan
bekerja belajar
1. Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Tahap
pembelajaran
kooperatif
2. Menyajikan
informasi
3. Mengorganisasikan
siswa kedalam
kelompok-kelompok
belajar
2.1.8.
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Problem Posing
Dalam Suyatno (2009:61-62) Problem posing mempunyai tiga
pengertian diantaranya:
perumusan soal sederhana
atau perumusan ulang soal yang ada
dengan beberapa perubahan agar
lebih sederhana dan dapat dipahami
dala rangka memecahkandalam soal
yang rumit
Problem
posing
2.1.9. Unsur-Unsur Dalam Strategi Pembentukan Soal (Problem
Posing)
Ada tiga unsur penting yang menjadi cirri khas strategi
pembentukan soal (Problem Posing) yakni :
1. unsur matematika, Unsur yang utama dalam strategi ini
adalah perhitungan matematika.
2. struktur pembelajaran, merupakan keunikan strategi
pembentukan soal, karena dalam pelaksanaanya,
pembelajaran ini merupakan peralihan dari pembelajaran
berpusat pada guru kepada pembelajaran berpusat pada
siswa.
3. repson belajar, Dari kondisi yang diberikan oleh guru,
diharapkan siswa member respon berupa soal.
2.1.10.
Skenario Pembelajaran Strategi
Pembentukan Soal (Problem Posing)
Langkah- langkah yang diambil guru untuk menerapkan strategi pembentukan
soal (problem posing).dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
Kegiatan pembelajaran
1
Membuka kegiatan pembelajaran.
2
Menyampaikan tujuan pemelajaran.
3
Menyampaikan materi pembelajaran.
4
Member contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
5
Member kesempatan untuk bertanya.
6
Memberi kesempatan kepada siswa untuk membentuk soal dari
kondisi yang diberikan dan mempertukarkan serta mendiskusikan.
7
Mempersilahkan
bentukannya.
siswa
untuk
mempresentasikan
soal
8 Memberikan kondisi lain dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membentuk soal sebanyak-banyaknya.
9 Mempersilahkan
bentukannya
siswa
dengan
untuk
siswa
lain
mempertukarkan
dan
mendiskusikan,
sementara asesmen dilakukan.
10 Mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.
11 Membuat rangkuman berdasarkan kesimpuln siswa.
12 Menutup pelajaran.
soal
2.2
Hasil Belajar
.
2. Informasi
verbal
1. Ketrampilan
intelektual
Hasil
belajar
yang nampak dari
kemampuan
yang
diperoleh
siswa,
menurut Gagne dapat
dilihat
dari
lima
kategori, yaitu :
Hasil belajar
4. Ketrampilan
motorik
5. Sikap
3. Strategi
kognitif
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari
interaksi seseorang dari lingkungannya.
2.3. Ruang Lingkup Materi
2.3.1
2.3.2
Kaidah pencacahan
Peluang suatu kejadian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Dimana PTK adalah penelitian yang
dilakukan denagn tujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
3.2.
Tempat Penelitian
3.2.1
Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada sekolah
SMA Negeri 2 Amahai, Kecamatan Amahai,
Kabupaten Maluku Tengah.
3.2.2
Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah
proposal diseminarkan
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 amahai tahun
ajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 21.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dialksanakan selama 4 kali pertemuan.
1. perencanaan
4. refleksi
PERTEMUAN
3. Tahap
observasi
2. Tahap
pelaksanaan
1. Tahap pelaksanaan
Perencanaan : Adapun kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini
meliputi:
1.Membuat perangkat pembelajaran
(RPP dan LKS).
2.Membuat instrumen penelitian
yang meliputi alat evaluasi berupa
tes disertai jawaban dan panduan
penskoran.
3.Membuat lembar observasi
2. Tahap observasi
Kegiatan dilaksanakan pada
tahap ini disesuaikan dengan
rencana yang telah disusun
dalam rencana pembelajaran.
3. Tahap observasi
4. Refleksi
Kegiatannya
adalah
melaksanakan
proses
observasi
terhadap
pelaksanaan
tindakan
dengan
menggunakan
lembar observasi yang
telah dibuat dan melakukan
evaluasi hasil belajar siswa
setelah dilakukan tindakan.
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh
tahap observasi dan evaluasi
dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil
tersebut akan dilihay apakah telah
memenihi target yang ditetapkan pada
indikator kerja. Jika belum memenuhi
target, maka penelitisn dilanjutkan ke
siklus berikutnya. Kelemahan atau
kekurangan-kekurangan yang terjadi
pada siklus berikutnya akan diperbaiki
pada siklus berikutnya.
•
3.6
Instrumen Penelitian
Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
Instrumen
penelitian
3. Dokumentasi
(foto-foto)
1. Tes
2. Pengamatan /
observasi
3.7
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
1. Analisis data kuantitatif
Data yang diperoleh berupa nilai hasil tes belajar diolah dengan
menggunakan analisis kuantitatif, menggunakan persamaan :
Nilai yang diperoleh =
x 100 %
Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Yang dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
Hasil belajar
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut
terdapat
siswa telah tuntas belajarnya (Trianto, 2010:241)
2. Analisis data kualitatif
Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam arifin (2011:172) terdapat tiga
jalur analisis data kualitatif, yaitu: reduksi data (menghilangkan data yang tidak
diperlukan), penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Download