Uploaded by User68120

ILMUWAN YANG IDEAL

advertisement
TUGAS FILSAFAT ILMU
Nama
NIM
Program Studi
: Utari Ratih Purwaningrum
: 201051601017
: S2 Pendidikan Kimia
PROSES PEMBENTUKAN ILMUWAN YANG IDEAL
Sekarang ini, telah banyak lahir ilmuwan-ilmuwan yang menguasai berbagai bidang
kajian ilmu pengetahuan. Seorang ilmuwan yang ideal perlu memiliki tiga perilaku utama yaitu
kearifan, moral, dan kebenaran. Ketiga perilaku tersebut harus saling berhubungan, tidak bisa
dipisah-pisahkan agar ilmuwan yang ideal terwujud. Banyak orang yang berpikir bahwa menjadi
benar atau mengungkapkan kebenaran adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Namun, jika
seorang ilmuwan hanya berpegang pada kebenaran tanpa memiliki kearifan dan moral maka
suatu saat akan menimbulkan kebimbangan. Seperti yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad
SAW, suatu hari Rasulullah bertemu dengan seorang laki-laki yang teraniaya sedang diburu oleh
sekelompok orang. Lelaki itu meminta kepada Rasulullah agar tidak memberitahukan
keberadaannya kepada mereka dan kemudian berlari kembali agar tidak bertemu mereka. Tidak
lama kemudian sekelompok orang tersebut bertemu dan menghampiri Rasulullah dan
menanyakan tentang laki-laki itu. Alih-alih memberikan informasi, Rasulullah justru
melindunginya. Padahal Rasulullah SAW tahu arah ke mana orang tersebut lari. Rasulullah
berkata "Ketika saya di sini (pindah tempat dari tempat semula), saya tidak melihat sosok yang
kalian cari" kata Rasul menjawab pertanyaan sekelompok orang. Kira-kira begitulah cara
Rasulullah SAW menyelamatkan nyawa orang lain. Sebetulnya Rasul tidak berbohong karena
sudah berpindah tempat. Pada kondisi terdesak seperti ini amat sulit untuk mengambil sikap.
Pada posisi yang sama pun kita mungkin akan sulit menjawab apakah harus mengatakan yang
sebenarnya atau malah sebaliknya. Tapi, bagi sesama manusia, pasti ada naluri untuk melindungi
orang lain yang teraniaya, apalagi jika jiwanya sedang terancam. Itulah pentingnya agar tiga
perilaku yaitu kearifan, moral, dan kebenaran harus saling terikat satu sama lain.
Ketiga perilaku tersebut akan kuat jika didukung dari aspek agama, ilmu pengetahuan,
dan filsafat. Hal ini berawal dari wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT berupa ayat-ayat
kepada para nabi yang diyakini oleh para pemeluk agamanya bahwa benar adanya dan
dibuktikan melalui fenomena alam. Fenomena alam yang terjadi kemudian diteliti dan dikaji
oleh para ilmuwan sehingga tercipta ilmu pengetahuan dan filsafat. Seperti pada pengetahuan
tentang proses terbentuknya air hujan. Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat
dalam siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam
kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua
makhluk hidup. Jauh sebelum mengenal adanya teori terbentuknya air hujan, di dalam Al-Quran
sudah dijelaskan lebih dulu mengenai hal ini. Di dalam Al-Quran proses terjadinya hujan
berlangsung dalam 4 fase. Fase 1 evaporasi terdapat dalam QS. Ar-Rum: 48, fase ke 2 presipitasi
dalam QS. An-Nuur: 43, fase ke 3 infiltrasi dalam QS. Al-Mukminun: 18, dan fase yang terakhir
limpasan permukaan dalam QS. Ar-Rad: 17.
Download