Uploaded by rezafahleviakbar

Penangkal Petir Andreansyah Wibowo

advertisement
Design Rumah Bertingkat dengan Penangkal Petir Konvensional
3 komponen utama dari alat penangkal petir :
1. Air Terminal (head)
Air Terminal atau Head ini terletak paling atas serta berfungsi menjadi sasaran
sambaran petir. Air Terminal sendiri ada beberapa macam, namun cara kerjanya di
bedakan menjadi dua macam yaitu, pasif (konvensional) dan aktif (modern).
Sementara pada komponen penangkal petir konvensional yang cenderung
bersifat pasif, bagian ujungnya berbentuk menyerupai tombak, dan bagian head
terminalnya tidak aktif memberikan umpan (ion) kepada petir Sedangkan pada
penangkal petir yang aktif, bagian ujungnya biasanya berbentuk bulat menyerupai
payung. Penangkal petir elektrostatis yang bersifat aktif pada bagian ujungnya bisa
mengeluarkan ion untuk memancing sambaran petir, baik secara terus menerus
maupun dalam keadaan tertentu ketika ada potensi petir saja.
2. Konduktor
Konduktor adalah komponen yang berupa kabel down sebagai penghubung atara
air terminal head menuju ke tempat pembumian atau Grounding. Kawat penangkal
petir sendiri ada beberapa macamnya. Sementara untuk pemasangannya sendiri,
konduktor ini harus di buat sedemikian rupa supaya ketika di aliri arus listrik, tidak akan
terjadi lompatan listrik yang berpotensi membuat bangunan menjadi konduktor.
Sedagkan pada sistem penangkal petir biasa, umumnya hanya memiliki satu jalur
kabel down konduktor saja, tetapi untuk mendapatkan keamanan yang lebih maksimal
supaya cakupan area perlindungan sebatang penangkal petir pada suatu gedung yang
luas, bisa juga di buat beberapa jalur down konduktor, seperti yang terdapat pada jenis
penangkal petir yang menggunakan metode sangkar faraday.
3. Pembumian atau Grounding
Dan ini merupakan komponen yang berada di bawah. Sementara untuk
pembuatan grounding ini sendiri, tidak boleh terlalu dekat dengan bangunan. Dimana
cara pembuatan grounding yaitu dengan menyesuaikan dengan keadaan tanah di lokasi
pembumian. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai hambatan tanah yang rendah
sehingga komponen penangkal petir dapat bekerja secara maksimal.
Dan untuk menyambungkan ketiga komponen di atas tadi, maka harus di buat
sambungan yang benar-benar kuat sehingga tidak bisa leppas ketika di lalui ileh arus
yang cukup besar. Sedangkan jika dengan cara di las saja tidak cukup maka cara lain
yaitu dengan di cor. Selain itu, perawatan komponen penangkal petir dari karat juga
sangat penting, maka dari itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara berkala dan jika
ditemukan kerusakan maka segera lakukan perbaikan.
Prinsip Kerja Penangkal Petir
Petir merupakan fenomena alam yang muncul dengan menghantarkan energi
bertenaga sangat besar ke bumi tanpa adanya kendali, sehingga dapat mengakibatkan
kerugian harta benda dan bahkan terkadang nyawa manusia sekalipun. Merasa
terancam dengan adanya fenomena tersebut, maka terciptalah alat Penangkal Petir.
Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari
petir menuju bawah tanah. Penangkal petir sendiri diperlukan agar aliran listrik dari
petir tidak membahayakan struktur atau mahluk hidup yang terdapat disekitar tempat
petir menyambar. Alat penangkal petir ini disebut pula sebagai konduktor petir atau
batang Franklin. Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem
perlindungan petir. Alat ini umumnya terbuat dari logam, idealnya logam yang sangat
konduktif seperti tembaga. Dan ketika petir menyambar logam tersebut, listrik akan
disalurkan melalui kawat menuju ke tanah (grounding). Penangkal petir bekerja dengan
mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itu sebab, alat ini lazim
dipasang di atap bangunan.
Cara kerja penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah
awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan
listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, menuju titik ujung
batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap,
daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung- ujung
penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan
menghasilkan aliran listrik, aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel
konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan tetapi
dinetralisirkan ke dalam tanah.
Penangkal petir harus dihubungkan dengan kawat atau kabel yang akan
langsung menyalurkan energi listrik ke tanah, alih- alih merambat melalui kabel telepon
atau listrik yang bisa memicu kebakaran. Benjamin Franklin merupakan orang yang
diakui sebagai penemu penangkal petir.
Download