Uploaded by User63964

contoh manajemen produksi

advertisement
Minggu 2
MANAJEMEN PRODUKSI :
Perencanaan Produksi
Tri Anggraeni Kusumastuti
Lab. Agrobisnis Fak Peternakan UGM
OUTPUT
Mahasiswa mempunyai ketrampilan dalam
melakukan analisis perencanaan produksi
sesuai dengan tipe produksi , macam input,
kapasitas produksi, dan harga produk.
Texbook :
Widiati R dan T A Kusumastuti. Manajemen Agribisnis . Aplikasi Pada Industri
Peternakan
Produksi
PRODUKSI
Penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan
tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat
PRODUK
hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa.
PROSES PRODUKSI
Cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang
atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
Manajemen Produksi
Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal
terhadap faktor-faktor produksi atau sumber daya seperti
manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
PERENCANAAN PRODUKSI
1. Merancang produk.
Karakteristik atau ciri-ciri produk yang dirancang
akan mempengaruhi rancangan (design) sistem produksi
dan sistem operasi.
Material yang digunakan di dalam memproduksi suatu
produk tertentu akan berpengaruh terhadap tipe mesin,
peralatan yang sesuai dengan bentuk produk, bagaimana
mengatur tenaga kerja sehingga dapat merangkai produk
dengan baik.
Ayam probiotik ASUH komersial.
Ayam broiler adalah ayam potong yang disukai,
harganya relatif murah dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Pengamatan di pasar tradisional (wet market) maupun
di swalayan sangat banyak tersedia daging ayam potong
(broiler, ayam petelur afkir, ayam kampung) dengan
harga amat kompetitif.
Oleh karena itu perlu dimunculkan diferensiasi produk
dalam rangka menunjukkan aspek unik dari produk dan
menciptakan rasa nilai sehingga dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif pada produk tersebut.
Teknologi tepat guna atau inovasi yang akan
dilakukan adalah produksi ayam dengan sistem Green Farm
yaitu ayam disuplementasi dengan probiotik bakteri asam
laktat sehingga ayam dijamin tidak mengandung residu
antibiotik maupun bahan kimia apapun, dan masuk katagori
ASUH yaitu aman, sehat, utuh (artinya murni tidak
dicampur ayam dari katagori lainnya), serta halal.
Produk yang akan dihasilkan berupa ayam probiotik
ASUH komersial masih hidup (sesuai pesanan
konsumen), berbentuk karkas segar, frozen carcass,
dan frozen carcass yang sudah dipotong per bagianbagian seperti dada, kepala, sayap, paha, dan bagian
lainnya
Tujuan pemilihan produk :
1. Agribisnis ayam probiotik ini akan memberikan kesempatan
kerja bagi masyarakat, mulai dari subsistem hulu yaitu peluang
pasar untuk memproduksi bahan pakan ternak yang berkualitas
antara lain jagung, bekatul dan lain-lain sehingga mereka
mendapatkan insentif harga yang memadai, selanjutnya pada sub
sistem on farm dimungkinkan adanya kerjasama kemitraan
budidaya ayam probiotik ini melalui alih teknologi kepada
masyarakat peternak,
2. Penciptaan lapangan kerja pada subsistem prosesing yaitu
membuat daging olahan organik dari produk ayam dan penciptaan
kesempatan kerja jasa pemasaran
3. Diharapkan
ada
kecenderungan
masyarakat
untuk
mengkonsmsi daging ayam ASUH yang semakin meningkat
sehingga mengurangi impor daging .
2. Perencanaan kapasitas dan merancang proses.
Para manajer operasi harus memikirkan berapa besar akan
memproduksi barang/jasa dan bagaimana cara memproduksinya.
Perencanaan kapasitas sangat tergantung pada sumberdaya yang
dimiliki, skala ekonomi dan pasar yang dikuasai.
1. Perencanaan pengadaan input :
input tetap (kandang, pemanas, tempat pakan minum,
pendingin, frezer dll.)
input variable (DOC, bahan baku pakan,
probiotik dan tenaga kerja).
vaksin,
Perencanaan kebutuhan input disesuaikan dengan jumlah
pemeliharaan ayam dan khusus untuk input pakan
disamping jumlah juga mempertimbangkan masa
kadaluwarsa dari setiap bahan pakan penyusun ransum.
2. Perencanaan pemeliharaan di farm , setiap tahun ada
penambahan jumlah skala usaha yaitu dari tahun
pertama sejumlah 200 ekor setiap 20 hari menjadi 300
ekor pada tahun ke 2 dan 400 ekor pada tahun ketiga.
3. Perencanaan prosesing pasca panen :
tahun pertama output berupa karkas dalam bentuk
segar dan beku.
tahun ke 2 dan ke 3 terdapat deferensiasi produk
dalam bentuk ayam goreng.
3. Pemilihan lokasi.
Suatu perusahaan dalam menentukan lokasi pabrik paling tidak
harus mengacu pada beberapa faktor yaitu:
1) sumber bahan baku,
2) ketersediaaan tenaga kerja,
3) lokasi pasar, dan
4) insentif khusus yang tersedia, sebagai contoh tersedianya
fasilitas umum jalan TOL dan sebagainya.
Penentuan lokasi
Kandang untuk pemeliharaan ayam broiler akan
menggunakan oleh Laboratorium Ilmu Ternak Unggas
untuk kapasitas 200 ekor,
Disamping juga menumpang gudang pakan sebagai tempat
menyimpan stok bahan pakan dan tempat membuat ransum
ayam.
RPA dan Plaza Agro Mini Market (milik Fakultas)
2. Perencanaan keuangan
model accounting-bookkeeping untuk mengetahui posisi
keuangan selama usaha berjalan dalam bentuk neraca keuangan
dan laporan rugi laba (R/L).
Laporan keuangan dibuat setiap tahun selama 3 tahun berturutturut sehingga dapat diketahui perubahan posisi keuangan tiap
tahunnya.
Tabel 1. Model neraca keuangan usaha ayam probiotik ASUH komersial
Aktiva (asset)
jumlah
passiva (kewajiban)
(Rp)
aktiva lancar :
kas
piutang usaha
persediaan
lain-lain
jumlah aktiva lancar
aktiva tetap :
tanah
bangunan kandang
gudang pakan
peralatan
jumlah aktiva tetap
jumlah aktiva
kewajiban lancar
pembelian DOC
pakan
vaksin
tenaga kerja
jumlah kewajiban lancar
kewajiban jangka panjang
investasi untuk perluasan usaha
ayam probiotik
jml kewajiban jangka panjang
kekayaan bersih
penanaman modal
lain-lain
jml kekayaan bersih
jml
kekayaan
bersih
dan
kewajiban
jumlah (Rp)
Tabel 2. Model perhitungan rugi-laba (R/L) usaha ayam probiotik ASUH komersial
Komponen
Penjualan (a)
karkas segar, frozen carcass
Fried chicken
Harga pokok penjualan (b)
Marjin kotor (c = a-b)
Beban operasi *)
jumlah beban operasi (d)
Laba operasi bersih (e =c-d)
Beban bunga (f)
Pendapatan di luar operasi (g)
laba bersih sebelum pajak (h = e-f-g)
Manajemen fee (i) **)
Laba bersih setelah pajak (j = h-i)
jumlah (Rp)
4. Perencanaan tata letak/Lay out dan fasilitasnya
Perencanaan tata letak pabrik pada dasarnya berguna untuk
mempermudah dalam hal penanganan bahan baku/sumberdaya
dan proses produksi. Pengaturan tata letak pabrik yang baik
akan memberikan manfaat dalam sistem produksi, antara lain :
•Meningkatkan output produksi per satuan unit input
•Mengurangi waktu tunggu
•Mengurangi proses pemindahan bahan
•Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dan
sebagainya)
•Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja,
dan fasilitas produksi
•Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran aktivitas dalam
proses produksi.
Lay-out peralatan untuk proses produksi produk adalah
perkandangan ayam lengkap dengan tempat pakan, tempat
minum, alat pemanas pada masa starter, gudang bahan pakan
dan pakan ayam, ruang untuk mencampur (menyiapkan
ransum), ruangan untuk peletakan freezer, wadah penampung
ayam untuk dibawa ke RPA, freezer untuk menyimpan ayam
hasil prosesing (karkas utuh, atau cutting) setelah dari RPA
dan sumber air bersih, pompa air, slang air dan alat pendukung
lainnya termasuk alat kebersihan kandang dan lingkungannya.
Idealnya dalam jangka panjang proses produksi harus
berlangsung difarm yang jauh dari pemukiman ataupun
kegiatan belajar mengajar (kampus).
5. Menyusun tugas dan mengorganisasikan tugas.
Pemilihan
proses
produksi
secara
langsung
mempengaruhi jumlah dan tingkat kemampuan
personel yang dibutuhkan. Beberapa masalah utama
yang dihadapi manajer di bagian ini adalah membangun
dan menggunakan standard kerja, mengorganisasi
pekerjaan, peranan masing-masing personel agar dapat
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Ketua Tim bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol
seluruh kegiatan.
Administrasi dan Keuangan Agribisnis bertugas mencatat semua pembukuan
kegiatan yang telah berjalan
Bagian produksi bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan proses
produksi baik di bagian Farm maupun di bagian Pasca Panen.
Bagian Farm dijabat oleh seorang pelaksana lapangan yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemeliharaan ayam broiler
Bagian Pasca Panen bertanggung jawab mengembangkan proses
produksi pasca panen, mulai dari pemotongan yaitu berupa ayam
segar dan ayam froozen sampai produksi lanjutan, baik berupa
ayam olahan siap masak, sampai olahan siap konsumsi, yaitu
berupa ayam goreng
Bagian pemasaran bertanggungjawab memasarkan hasil dari Farm
maupun Pasca Panen.
6. Koordinasi sumberdaya produksi dan
permintaan.
Manajer dapat mengambil langkah operasi jangka
pendek yang efisien dibanding perencanaan jangka
menengah yang telah dibuat sebelumnya untuk
mengantisipasi penyesuaian sumberdaya produksi
dengan adanya perubahan permintaan produk. Sebagai
contoh, dengan cara mengkoordinasi kembali personel
yang ada, atau dengan menyewa/menambah tenaga
kerja, pelatihan, lembur, penjadwalan kembali proses
produksi dan sub kontrak pekerjaan yang disesuaikan
dengan permintaan konsumen.
7.Perencanaan penjaminan mutu produk.
Dalam rangka menjamin mutu produk dengan biaya yang dapat
dihemat harus mempertimbangkan
(1) design produk,
(2) tipe peralatan yang digunakan,
(3) cara merawat peralatan,
(4) kualitas dan pelatihan para pekerja,
(5) kualitas dan penanganan bahan baku, dan
(6) prosedur pengujian dan evaluasi mutu produk.
Contoh Penjaminan mutu produk
•Menjaga kualitas bahan pakan penyusun ransum dengan cara secara
periodik uji laboratorium bahan pakan (contoh, rapid test terhadap
kandungan aflatoksin jagung).
•Secara periodik melihat proses penanaman padi organik dan prosesingnya.
•Menjalin hubungan baik dengan rekanan pemasok bahan baku pakan
penyusun ransum ayam.
•Mengatur peremajaan probiotik bakteri asam laktat secara kontinyu, agar
tidak terjadi pencemaran oleh bakteri lain serta menjaga viabilitas probiotik.
•Melaksanakan biosekuritas farm ayam broiler agar tetap layak sebagai
“Green Farm”.
•Mempertahankan kualitas karkas ayam setelah dipotong dengan healthy
protection standard.
• Menjaga agar semua anggota sadar terhadap kesatuan, kebersamaan dan
mempertahankan “rasa memiliki dan bertanggung jawab”
8.Mengelola material dan penyimpanan.
Dalam jangka pendek manajer operasi harus selalu
memikirkan pengelolaan material dan penyimpanan,
penjadwalan operasi dan personelnya.
-perencanaan tentang material apa yang harus dibeli,
-dari mana suplai nya/penjualnya,
-kapan membelinya, dan
-bagaimana cara membelinya.
9. Penjadwalan personel, peralatan dan pekerjaan.
Kegiatan manajemen meliputi :
-
penjadwalan personel
penggunaan mesin-mesin
tugas-tugas dalam proses produksi
Perencanaan penjadwalan personel
2
Thank You….
See you on lecture
number
Download