BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah pembelajaran terhadap pembangunan dan pengembangan manusia dalam suatu bangsa. Pendidikan sangat penting diciptakan atau dikembangkan agar dapat membentuk manusia yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing dengan masyarakat luar, seperti pada era globalisasi sekarang ini pendidikan sangat penting karena manusia akan mengikuti perkembangan zaman, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah sebuah perjalanan yang mengantarkan kita menuju pengenalan dan pembentukan jati diri. Untuk memenuhi hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu, pendidikan menawarkan peluang bagi masyarakat atau khususnya bagi anak jalanan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Mengingat bahwa di negara Indonesia pendidikan masih kurang dan masih banyak anak jalanan yang belum bisa merasakan pendidikan yang layak. Bertambahnya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan yang komplek bagi pemerintah. Terlahir menjadi seorang anak jalanan bukanlah pilihan yang diinginkan, karena hidup menjadi anak jalanan berada dalam kondisi yang massa depannya tidak jelas. Keberadaan mereka di Indonesia khususnya di provinsi Bengkulu sangat mudah ditemukan. Kondisi mereka yang tidak dapat dijelaskan membuat kehidupan mereka menjadi sulit khususnya dalam bidang pendidikan. Namun, perhatian terhadap nasib anak jalanan belum begitu besar. Padahal nasib anak jalanan adalah tanggungan yang besar bagi pemerintah untuk melindungi mereka, sehingga mereka dapat merasakan kepedulian yang selama ini belum tentu mereka dapatkan agar mereka juga bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan mempunyai massa depan yang cerah. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan anak jalanan ? 2. Apa upaya untuk penanganan masalah anak jalanan ? 3. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan timbulnya anak jalanan ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan meningkatnya anak jalanan 2. Untuk mengetahui upaya penanganan terhadap anak jalanan 3. Untuk mengetahui hakikat anak jalanan 4. Untuk mengurangi beban anak jalanan BAB II GAGASAN Masalah mengenai anak jalanan sebenarnya sudah lama berkembang, tetapi masalah tersebut hanya dianggap sebagai masalah sederhana oleh pemerintah. Sebagai manusia yang tengah tumbuh-kembang, anak memiliki keterbatasan untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan yang merupakan hak bagi anak tersebut. Orang dewasa termasuk orang tuanya, masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak anak tersebut. Permasalahannya yang ada yaitu orang yang berada di sekitarnya termasuk keluarganya seringkali tidak mampu memberikan hak- hak tersebut. Seperti misalnya pada keluarga yang kurang mampu, keluarga yang pendidikan orang tuanya rendah, tingkah laku yang ditanami oleh anak tersebut, persepsi orang tua akan keberadaan anak, dan lain sebagainya. Kita ketahui bahwa disetiap hampir seluruh negara yang ada di dunia ini terdapat rakyat yang tidak mampu atau miskin. Kemiskinan itu sendiri tidak dapat dihilangkan tetapi kita bisa mengurangi angka kemiskinan itu sendiri. Kemiskinan merupakan masalah terbesar yang ada disetiap negara, penyebab dari kemiskinan itu diantaranya pendapatan seseorang yang rendah, penganguran, laju pertumbuhan penduduk, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Pada anak jalanan, kebutuhan dan hak anak tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik. Maka dari itu, itu menjadi kewajiban bagi orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk mengupayakan perlindungan agar kebutuhan anak-anak tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Anak-anak yang seharusnya bersekolah dengan baik terpaksa harus putus sekolah dan disuruh oleh orang tuanya untuk bekerja dan meminta-minta dijalan atau menjadi pengemis. Pada usia yang masih dini tersebut kemampuan mereka untuk bekerja pun tidak mungkin maka dari itu mereka menjadi anak-anak gelandangan yang tak mempunyai impian dan tujuan yang jelas kedepannya. Anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran dijalanan dan ditempat umum. Secara gariis besar anak jalanan dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu Anak jalanan yang bekerja dijalanan, anak jalanan yang hidup dijalanan dan anak-anak yang berasal dari keluarga yang hidup dijalanan. Anak jalanan yang bekerja dijalanan yaitu anakanak yang mempunyai kegiatan ekonomi atau sebagai pekerja dijalanan, namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tuanya. Fungsi anak jalanan yang pertma ini yaitu untuk membantu ekonomi keluarga karena tekanan yang ditanggung tidak dapat diselesaikan sendiri oleh orang tuanya. Yang kedua Anak jalanan yang hidup dijalanan yaitu Anak-anak yang berpatisipasi penuh dijalanan baik secara ekonomi maupun sosial. Beberapa dari mereka masih mempunyai hubungan dengan keluarganya dan lebih banyak lagi dari mereka disebabkan karena suatu hal yaitu pergi dari rumah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dikelompokkan pada kelompok kedua ini sangat rentan terhadap perlakuan yang menyimpang baik secara sosial,emosional,fisik maupun seksual. Yang ketiga anak-anak yang berasal dari keluarga yang hidup dijalanan, ciri dari anak pada kelompok ketiga ini yaitu kehidupan jalanan sejak anak masih bayi bahkan sejak dalam kandungan. Biasanya kategori ini sangat mudah ditemui dikolong jembatan, rumah liar sepanjang kereta api dan sebagainya. Menjadi anak jalanan bukanlah pilihahan hidup yang diinginkan oleh siapapun melainkan keterpaksaan yang harus mereka terima karena adanya sebab tertentu. Anak jalanan telah menjadi permasalahan yang menuntut perhatian kita semua. Secara psikologis mereka adalah anak-anak yang pada taraf tertentu belum mempunyai bentukan mental emosional yang kuat, sementara pada saat yang sama mereka harus berperang dengan dunia jalanan yang keras dan cenderung membawa pengaruh negatif bagi perkembangan dan pembentukan kepribadiannya. Aspek psikologis ini berdampak kuat pada aspek sosial. Di mana emosi dan mental mereka yang ditunjang dengan penampilan yang kumuh dan membuat pencitraan negatif oleh sebagian besar masyarakat terhadap anak jalanan yang identik dengan anak-anak yang kumuh, anak-anak yang suka mencuri, membuat keributan dan menjadi sampah masyarakat yang harus diselesaikan. Pada masalah seperti ini lah yang membuat masyarakat resah dan akan memicu perasaan mereka. Padahal tak dapat dipungkiri bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa untuk masa mendatang. Pekerjaan anak jalanan sangat beragam mulai dari menjadi tukang semir sepatu, penjual asongan, pengamen sampai menjadi pengemis. Banyak faktor yang menyebabkan tumbuhnya anak jalanan salah satunya yaitu tekanan ekonomi yang dirasakan mereka. 2.1 Faktor yang menyebabkan timbulnya anak jalanan Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya anak jalanan antara lain faktor kemiskinan, faktor keterbatasan, ketidakharmonisan rumah tangga orang tuanya dan lain sebagainya. Faktor-faktor seperti ini sering kali memaksa anak-anak untuk mengambil inisiatif mencari nafkah dijalanan. Pada posisi tertentu tekanan kemiskinan merupakan kondisi yang mendorong anakanak hidup dijalanan. Namun, bukan berarti kemiskinan merupakan faktor utama penyebab anak pergi dari rumah dan terpaksa hidup dijalanan. Kebanyakan anak yang bekerja dijalanan bukan atas kemauannya sendiri melainkan paksaan dari orang tua. 2.2 Upaya Penanganan masalah anak jalanan Penanganan terhadap anak-anak jalanan ini harus bersifat terpadu, tidak hanya melibatkan anak itu sendiri, tetapi juga keluarga dan masyarakat dilingkungannya. Sangat sulit memberdayakan anak-anak untuk kembali ke masyarakat karena mereka telah terbiasa hidup dengan kerasnya hidup yang mereka jalani sebagai anak jalanan dan akan lebih dulit lagi bila mereka sudah terlepas dari keluarganya. Mereka perlu dikasih perhatian yang lebih untuk bisa melaksanakan fungsinya kembali sebagai anak-anak pada umumnya. Masyarakat juga hrus bersedia membuka mata dan hati untuk menerima anak-anak itu sebgai bagian dari masyarakat. Banyak masyarakat yang bersikap acuh terhdap anak jalanan, mereka menganggap anak-anak jalanan itu sebagai sumber kekacauan yang perlu disingkirkan dari lingkungan mereka. Semakin banyaknya jumlah anak jalanan jga menunjukkan bukan hanya kegagalan keluarga dan masyarakat tetapi juga negara. Penanganan masalah anak jalanan sesungguhnya bukan saja menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, LSM, akademisi dan masyrakat, secara keseluruhan. Persoalannya, selama ini aksi-aksi penanganan anak jalanan masih dilakukan secara sektoral serta kurang terencana dan terintegrasi secara baik. Akibatnya efektivitas penanganan menjadi tidak maksimal. A. Rumah Singgah Salah satu bentuk penanganan anak jalanan adalah melalui pembentukan rumah singgah. Menurut Konferensi Nasional II Masalah pekerja anak di Indonesia pada bulan juli 1996 mendefinisikan rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, dimana anak-anak bertemu untuk memperoleh informasi dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan yang lebih lanjut. Sedangkan menurut Departemen Sosial RI rumah singgah didefinisikan sebagai perantara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka. Rumah singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana pusat realisasi anak jalanan terhadap system nilai dan norma di masyarakat. Secara umum tujuan dibentuknya rumah singgah adalah untuk membantu anak jalanan dalam mengatasi masalah-masalahnya dan menemukan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sedangkan secara khusus tujuan rumah singgah yaitu : 1. Membentuk kembali sikap dan perilaku anak yang sesuai dengan nilainilai dan norma yang berlaku di masyarakat. 2. Mengupayakan anak-anak kembali kerumah jika memungkinkan atau ke panti dan lembaga pengganti lainnya jika diperlukan. 3. Memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi masyarakat yang produktif. Peran dan fungsi rumah singgah bagi program pemberdayaan anak jalanan sangat penting. Secara ringkas fungsi rumah singgah antara lain : 1. Sebagai tempat pertemuan pekerja sosial dan anak jalanan. Dalam hal ini sebagai tempat untuk terciptanya persahabatan dan keterbukaan antara anak jalanan dengan pekerja sosial dalam menentukan dan melakukan berbagai aktivitas pembinaan. 2. Pusat diagnosa dan rujukan. Dalam hal ini rumah singgah berfungsi sebagi tempat melakukan diagnosa terhadap kebutuhan dan masalah anak jalanan serta melakukan rujukan pelayanan sosial bagi anak jalanan. 3. Fasilitator atau sebagai perantara anak jalanan dengan keluarga dan lainnya. 4. Perlindungan. Rumah singgah dipandang sebagai tempat berlindung dari berbagai bentuk kekerasan yang kerap menimpa anak jalanan dari kekerasan dan prilaku penyimpangan seksual ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya. 5. Pusat informasi tentang anak jalanan 6. Kuratif dan rehabilitatif, yaitu fungsi mengembalikan dan menanamkan fungsi social anak. 7. Akses terhadap pelayanan, yaitu sebagai persinggahan sementara anak jalanan dan sekaligus akses kepada berbagai pelayanan social. 8. Resosialisasi. Lokasi rumah singgah yang berada ditengah-tengah masyarakat merupakan salah satu upaya mengenalkan kembali norma, situasi dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan. B. Sekolah Rumah Pendidikan menurut Undang Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20/2003) bukan hanya sekolah, tetapi suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik tidak dibatasi oleh sekolah saja, akan tetapi juga pada masyarakat dan keluarga. Berdasarkaan UU No. 20/2003 Sisdiknas pasal 1 ayat (1) : “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah rumah adalah pendidikan alternatif yang dilakukan dirumah,dibawah pengawasan orang tua dan tidak dilaksanakan di tempat formal seperti sekolah negeri, swasta maupun lainnya. Sekolah rumah yaitu proses layanan yang disediakan oleh pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah yang dilakukan oleh orangtua atau bagi anak jalanan yang cenderung tidak mempunyai orang tua dapat di ajak untuk menikmati pendidikan di sini, orang tua disini juga dimaksud sebagai guru pengajar. Tujuan diselenggarakanya sekolah rumah : 1. Menjamin penyelesaian pendidikan bermutu bagi peserta didik yang kurang mendapat perhatian dan juga orang tua yang menentukan pendidikan anaknya melalui Sekolah rumah. 2. Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program- program belajar. 3. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupan. Dengan sekolah rumah anak jalanan yang semula tidak mengetahui pendidikan, disini mereka diajak dan diberikan motifasi untuk mereka, agar dapat lebih sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk kemandirian suatu individu. (http://khotimahsucipls.blogspot.co.id/2011/06/upaya-penanganan-anak-jalanandenngan.html) BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan gagasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Permasalahan anak jalanan semakin hari semakin bertambah jika dibiarkan saja maka masalah tersebut akan menjadi besar. Banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan beralih menjadi anak jalanan salah satu penyebabnya adalah masalah ekonomi keluarga. Disini peran pemerintah sangat diperlukan untuk menanggulangi masalah tersebut dan pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ekonominya rendah dan memberikan ketrampilan yang mampu mengubah kehidupan mereka kedepan. . B.Saran Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib anak jalanan dengan cara mendirikan rumah singgah atau panti untuk menampung nasib anak jalanan tersebut. Pemerintah juga harus memberikan pendidikan gratis untuk anak jalanan atau anak yang tidak mampu dan mahasiswa juga sangat berperan untuk memberikan penyuluhan kepada mereka bahwa pendidikan itu lebih penting dari pada hidup menjadi anak jalanan. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga karya tulis yang berjudul “Rumah Singga untuk Anak Jalanan di Kota Bengkulu” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan pikiran dan dukungannya kepada saya. Dan harapan saya semoga karya tulis ini dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Bengkulu, 17 Februari 2016 Penulis, RINGKASAN Rumah Singgah Untuk Anak Jalanan Di Kota Bengkulu Oleh : Indah Aprianingsih, Miftah Jayadiansyah, Annisa Nurjannah Permasalahan pendidikan di Indonesia makin bertambah dengan banyaknya anak yang putus sekolah. Salah satu penyebab Mereka putus sekolah yaitu dikarenakan harga untuk pendidikan semakin mahal, dan terjadi ketimpangan sosial dimana-mana. Keluarga yang miskin makin sulit untuk menyekolahkan anaknya, hal ini membuat para orang tua memilih untuk berhenti menyekolahkan mereka dan menyuruh mereka menjadi anak jalanan. Orang tua mereka, memilih mereka untuk menjadi anak jalanan dengan alasan agar mereka dapat membantu perekonomian orang tua mereka karena tuntutan hidup semakin tinggi. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka anak putus sekolah dan tingginya angka anak jalanan. Padahal seharusnya mereka belum pantas untuk membantu perekonomian orang tua mereka. Karena tugas mereka sebenarnya adalah belajar dan mencari ilmu untuk bekal masa depan. Tapi hal itu tidak berlaku untuk keluarga miskin, untuk makan sehari-hari saja mereka susah apalagi untuk menyekolahkan anak. Upaya untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan dilakukannya pendekatan dan perlindungan agar mereka mengetahui masa depan mereka seperti apa apabila mereka menjadi anak jalanan. LAMPIRAN Biodata Ketua 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Study NPM Tempat Tanggal Lahir E-mail No.HP Indah Aprianingsih Perempuan Agribisnis E1D015127 Bengkulu, 26 April 1997 [email protected] 089601331182 A. Riwayat Pendidikan SD Nama SD N 68 Kota Institusi Bengkulu Jurusan Tahun Masuk 2003 SMP SMP N 11 Kota Bengkulu 2009 SMA SMA N 8 Kota Bengkulu IPA 2012 B. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi -lainnya) No Jenis Penghargaan 1. Juara Kelas 1 2. Juara Paskibra 3 Pemberian Penghargaan Sekolah Sumbagsel Tahun 2012 2013 Biodata Anggota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Study NPM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail No.HP A. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk SD SMP SMA 2003 2009 IPA 2012 Biodata Anggota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Study NPM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail No.HP A. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk SD SMP SMA 2003 2009 IPA 2012 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RUMAH SINGGAH UNTUK ANAK JALANAN DI KOTA BENGKULU BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan Oleh : Ketua : Indah Aprianingsih (E1D015127) Anggota : Miftah Jayadiansyah Annisa Nurjanah (E1D014 (E1D015 UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU 2016 DAFTAR PUSTAKA Arief, Armai. 15 Juni 2004. Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan, (http://anjal.blogdrive.com, diakses pada tanggal 17 Februari 2016, pukul 16.05 WIB). Coretan Penghuni Jalanan. Langkah Solutif Permasalahan Anak Jalanan, (http://benradit.wordpress.com, diakses pada tanggal 17 Februari 2016, pukul 09.34 WIB). Fariidaefl.2014. Contoh makalah anak jalanan dan cara mengatasinya. Diakses pada tanggal 17 Februari 2016, pukul 16.34 WIB.http://fariidaefl.wordpress.com/2014/03/02/contoh-makalah-anak-jalanandan-cara-mengatasiya/.html Khotimahsucipls.2011. Upaya penanganan anak jalanan. Diakses pada tanggal 18 Februari 2016, pukul 10.20 http://khotimahsucipls.blogspot.co.id/2011/06/upaya-penanganan-anakjalanan.html WIB.