Uploaded by User63691

bab-12 Praktek Penetapan Harga

advertisement
BAB 12
PRAKTEK PENETAPAN HARGA
1
Ekonomi Manajerial
Manajemen
2
Penetapan Harga Markup
Survey praktek bisnis menunjukkan bahwa praktek penetapan
harga markup merupakan metode penerapan harga yang paling
luas dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan bisnis. Dalam
pendekatan yang paling umum dalam praktek penetapan harga
markup, perusahaan-perusahaan mengestimasi biaya variabel
rata-rata untuk mereka memproduksi dan memasarkan sebuah
produk, menambahkan biaya umum dan lalu menambahkan
markup atau margin sebesar persentase tertentu untuk laba.
Pengenaan biaya tidak langsung atau biaya umum, biasanya
ditentukan dengan mengalokasikan biaya-biaya ini diantara
produk-produk perusahaan atas dasar biaya variabel rata-rata
mereka.
3
Markup Atas Biaya
Secara umum markup atas biaya atau
rumus “biaya plus” diketahui berdasarkan
ekspresi.
Markup = harga – biaya
biaya
 Pembilang dalam ekspresi ini disebut
margin laba.
Memecahkan persamaan untuk mencari
harga memberikan ekspresi yang
menentukan harga dalam sistem
penetapan harga “biaya plus”.
Harga = Biaya (1 + Markup atas Biaya)
4
Markup Atas Harga
 Margin laba atau markup kadang-kadang dihitung sebagai
persentase dari harga dan bukan dari biaya. Cara alternatif
untuk mengekspresikan margin laba ini dapat dilustrasikan
dengan rumus markup atas harga :
Markup atas Harga = harga – biaya
Harga
 Seperti dalam rumus markup atas biaya, pembilang dalam rumus
markup atas harga adalah margin laba. Tetapi biaya diganti
dengan harga dalam penyebut. Untuk mengkonversikan dari
satu rumus markup ke rumus lainnya, cukup gunakan ekspresi
berikut ini :
Markup atas biaya = markup atas harga
1-markup atas harga
Markup atas harga = markup atas biaya
1+markup atas biaya
5
 Walaupun penggunaan rumus penetapan
harga markup yang tidak sesuai akan
mengaruh pada keputusan manajerial
yang
tidak
optimal,
perusahaanperusahaan yang berhasil umumnya
menerapkan metode ini dengan cara yang
sepenuhnya konsisten dengan maksimisasi
laba. Pada kenyataannya, penetapan
harga markup dapat dipandang secara
pendekatan umum yang efisien untuk
menetapkan harga yang optimal.
6
Diskriminasi Harga
 Diskriminasi harga terdapat ketika kelompok
pelanggan yang berbeda dikenakan harga
yang berbeda untuk produk yang sma, atau
ketika perbedaan dalam harga tidak
proposional dengan perubahan dalam biaya
untuk sebuah perusahaan dengan beberapa
produk. Dengan kata lain, diksriminasi harga
terjadi ketika harga produk perusahaan di
pasar yang berbeda tidak berkaitan dengan
perbedaan dalam biaya produksi dan
distribusi.
7
 Diskriminasi harga banyak dipakai sekarang
ini, terutama dengan barang-barang yang
tidak
mudah dipindahkan dari pasar
dengan harga rendah ke pasar dengan
harga tinggi. Ternyata, praktek ini seringkali
dapat
meningkatkan
kesejahteraan
ekonomi. Monopolis menaikkan harga jual
produk mereka dan menurunkan jumlah
penjualan mereka untuk meningkatkan
keuntungan.
Dengan melakukan hal
tersebut,
mereka
mungkin
bisa
mendapatkan pasar untuk para pembeli
yang berkeinginan kuat dan kehilangan
pasar untuk pebeli yang enggan.
8
Persyaratan untuk Diskriminasi
Harga yang Menguntungkan
 Dua kondisi diperlukan untuk diskriminasi
harga yang menguntungkan. Pertama,
harus terdapat elastisitas harga dari
permintaan yang berada di antara
berbagai bagian pelanggan untuk satu
produk tertentu. Kecuali elastisitas harga
berbeda di antara berbagai bagian
pasar. Kedua, perusahaan tersebut
harus mampu mensegmentasi pasar
dengan mengidentifikasi bagian bagian
pasar
dan
mencegah
perpindahan pelanggan dalam bagian
- bagian pasar yang berbeda.
Jenis – jenis Diskriminasi Harga
9
 1)
Diskriminasi harga derajat pertama
 Perusahaan memperoleh jumlah maksimum
yang rela dibayar oleh setiap pembeli untuk
produknya.
 2)
Diskriminasi harga derajat kedua
 Merupakan jenis diskriminasi harga yang lebih
sering diterapkan, melibatkan penetapan
harga atas dasar jumlah yang dibeli.
 3)
Diskriminasi harga derajat ketiga
 Terjadi ketika sebuah perusahaan
memisahkan pelanggan -pelanggannya ke
dalam beberapa kelompok dan
menetapkan harga yang berbeda untuk
setiap kelompok.
10
Penetapan Harga Produk Berganda
Model mikroekonomi dasar dari suatu
perusahaan mengasumsikan bahwa
perusahaan
memproduksi
satu
produk yang homogen. Hampir
semua perusahaan memproduksi
setidaknya beberapa model, gaya,
atau ukuran dari keluaran mereka,
dan masing - masing variasi ini
dipandang
sebagai produk yang
terpisah untuk maksud penetapan
harga.
11
Keterkaitan Permintaan
Keterkaitan Permintaan
Keterkaitan permintaan timbul karena
persaingan atau sifat saling melengkapi di
antara berbagai produk perusahaan.
Analisis Keterkaitan Permintaan
Keterkaitan permintaan mempengaruhi
keputusan harga melalui pengaruh
mereka terhadap pendapatan marginal
12
KETERKAITAN PRODUKSI
Sama
seperti
produk
produk
perusahaan yang dapat berkaitan
melalui fungsi permintaan, produk produk itu juga dapat berkaitan dalam
produksi. beberapa produk dapat
diproduksi bersama - sama dalam rasio
yang tetap atau dalam proporsi yang
dapat
divariasikan.
Produk-produk
dapat bersaing sat sama lain dalam
merebutkan sumber daya perusahaan,
seperti dalam kasus produk-produk
alternatif atau produk-produk itu dapat
pula saling melengkapi.
13
Penetapan Harga dalam Pasar yang
Mapan
 1)
Price Positioning
 Jumlah maksimum yang akan dibayar oleh
pembeli untuk suatu produk dikenal sebagai
harga reservasi pembeli tersebut. Penelitian
pasar yang dilakukan dengan cermat akan
bermanfaat bagi perusahaan dalam
menunjukkan harga - harga reservasi untuk
produk tertentu dan untuk setiap ciri yang
tercakup atau tidak dalam produk tersebut.
 2)
Strategi Harga Product Line
 Pendekatan ini memilih markup berdasarkan
estimasi elastisitas harga permintaan yang
secara implisit mengasumsikan bahwa
permintaan akan setiap item pada lini produk
tidak tergantung permintaan setiap item lain
dalam lini produk itu.
14
Penetapan Harga dalam
Pasar yang Mapan
 3)
Penentuan Harga Untuk Menduga Kualitas
 Penentuan harga sebuah produk yang lebih tinggi
akan meyakinkan konsumen bahwa item itu
berkualitas lebih tinggi dan menyebabkan penjualan
serta laba lebih besar dibanding apabila produk itu
dijual dengan harga lebih rendah.
 4)
Penentuan Harga Produk Dalam Satu Paket
 Pembundelan produk adalah praktik penjualan satu
atau lebih produk secara bersama - sama sebagai
satu paket dengan harga tunggal. Penjualan secara
paket akan meningkatkan laba yang ditempuh
dengan cara menaikkan harga setiap produk
apabila dijual terpisah dan menawarkan bundelan
sebagai suatu paket dengan satu harga yang lebih
rendah dari harga jual masing - masing komponen
dalam bundelan tersebut.
Download