Uploaded by User63358

Termodinamika

advertisement
TERMODINAMIKA
MOHAMAD ARSYA KAUKABI
Perjanjian Tanda
โˆ†U= Q - W
1.
2.
3.
4.
Perpindahan kalor menuju sistem adalah positif
Perpindahan kalor dari sistem adalah negatif
Kerja dilakukan oleh sistem adalah positif,
Kerja dilakukan pada sistem adalah negatif,
โˆ†U= Q + W
1.
2.
3.
4.
Perpindahan kalor menuju sistem adalah positif
Perpindahan kalor dari sistem adalah negatif
Kerja dilakukan oleh sistem adalah negatif,
Kerja dilakukan pada sistem adalah negatif,
1. Terangkan besaran berikut dan berikan
dimensi serta satuannya
a) Kerja
b) Energi
c) Panas
d) Suhu
e) Entalpi
f) Entropi
a) Kerja
• Kerja (work) adalah tranfer energi yang berhubungan dengan
gaya dan perpindahannya ditinjau secara makroskopik.
• Interaksi energi yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu di
antara sistem dan lingkungannya.
• Satuan : Joule (J),
• Dimensi : [M][L]2[T]-2
b) Energi
• Energi (Energy) adalah suatu besaran matematika (abstrak)
yang tidak berubah apabila terjadi sesuatu -- di dalam suatu
sistem tertutup.
• Satuan : Joule (J), British thermal unit (Btu), calorie (cal), dll.
• Dimensi : [M][L]2[T]-2
c) Panas
• Panas (Heat) adalah perpindahan energi di antara dua sistem
(sistem dengan lingkungan) berdasarkan perbedaan suhu.
• Satuan : Joule (J), British thermal unit (Btu), calorie (cal), dll.
• Dimensi : [M][L]2[T]-2
d) Suhu
• Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata suatu partikel
dalam suatu sistem.
• Satuan : Kelvin (K), derajat celcius (°C), dll.
• Dimensi : [θ]
e) Entalpi
• Entalpi adalah total energi yang dimiliki oleh suatu sistem
merupakan penjumlahan dari energi internal U dan produk
antara tekanan p dengan volume V (U+pV).
• Satuan : Joule (J), British thermal unit (Btu), calorie (cal).
• Dimensi : [M][L]2[T]-2
f) Entropi
• Entropi adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
meningkatkan 1 satuan suhu kenaikan suhu.
• Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem.
• Satuan : J/K , kJ/K, Btu/°R.
• Dimensi : [M][L]2[T]-2[θ]-1
2. Tembaga pada tekanan 19 kPa dimampatkan sampai
pada tekanan 19 MPa melalui proses isotherm pada
suhu 60°C. Hitung
a) Kerja yang dilakukan
b) Perubahan entropi
c) Perpindahan kalor
d) Perubahan energi dalam
a) Kerja yang dilakukan
Tetapan untuk tembaga (?)
๐›ฝ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ ๐‘’๐‘ฅ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 5.0×10!" ๐พ !#
๐œ… ๐‘–๐‘ ๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘š๐‘Ž๐‘™ ๐‘๐‘œ๐‘š๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘๐‘–๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 8.6×10!#$ ๐‘š$ /๐‘
๐‘ฃ ๐‘ ๐‘๐‘’๐‘๐‘–๐‘“๐‘–๐‘ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ = 1.14×10!% ๐‘š& /๐‘˜๐‘”
P1= 19 kPa
P2= 19 MPa
T=333 K
isothermal compressibility didefinisikan
1 ๐œ•๐‘ฃ
๐œ…=−
๐‘ฃ ๐œ•๐‘ƒ
D
๐‘ฃ๐œ…๐‘‘๐‘ƒD = −๐‘‘๐‘ฃD
Kerja yang dilakukan pada proses isotermal
F
F
๐‘ฃ๐œ… F
๐‘ค = * ๐‘ƒ๐‘‘๐‘ฃD = * −๐‘ฃ๐œ…๐‘ƒ๐‘‘๐‘ƒD = −
๐‘ƒF − ๐‘ƒEF
2
E
E
1.14×10GH 8.6×10GEF
๐‘ค=−
[ 19×10I
2
๐‘ค = −0.177 ๐ฝ/๐‘˜๐‘”
F
− 19×10J F]
b) Perubahan entropi
Tetapan untuk tembaga (?)
๐›ฝ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ ๐‘’๐‘ฅ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 5.0×10!" ๐พ !#
๐œ… ๐‘–๐‘ ๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘š๐‘Ž๐‘™ ๐‘๐‘œ๐‘š๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘๐‘–๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 8.6×10!#$ ๐‘š$ /๐‘
๐‘ฃ ๐‘ ๐‘๐‘’๐‘๐‘–๐‘“๐‘–๐‘ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ = 1.14×10!% ๐‘š& /๐‘˜๐‘”
P1= 19 kPa
P2= 19 MPa
Perubahan entropi dapat dicari menggunakan maxwell relations
T=333 K
๐œ•๐‘ 
๐œ•๐‘ƒ
!
๐œ•๐‘ฃ
=−
๐œ•๐‘‡
"
๐‘ฃ ๐œ•๐‘ฃ
=−
๐‘ฃ ๐œ•๐‘‡
"
= −๐‘ฃ๐›ฝ
๐‘‘๐‘ ! = −๐‘ฃ๐›ฝ๐‘‘๐‘ƒ!
mengintegralkan kedua ruas dengan mengasumsikan ๐‘ฃ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐›ฝ konstan diperoleh
(๐‘ # −๐‘ $ ) ! = −๐‘ฃ๐›ฝ(๐‘ƒ# −๐‘ƒ$ ) !
โˆ†๐‘  = − 1.14×10%& 5.0×10%' 19×10( − 19×10) = −0.108 ๐ฝ/๐‘˜๐‘”๐พ
c) Perpindahan kalor
Tetapan untuk tembaga (?)
๐›ฝ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ ๐‘’๐‘ฅ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 5.0×10!" ๐พ !#
๐œ… ๐‘–๐‘ ๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘š๐‘Ž๐‘™ ๐‘๐‘œ๐‘š๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘๐‘–๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 8.6×10!#$ ๐‘š$ /๐‘
๐‘ฃ ๐‘ ๐‘๐‘’๐‘๐‘–๐‘“๐‘–๐‘ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ = 1.14×10!% ๐‘š& /๐‘˜๐‘”
P1= 19 kPa
P2= 19 MPa
T=333 K
Perpindahan kalor untuk proses isotermal reversibel adalah
๐‘ž = ๐‘‡ ๐‘ F − ๐‘ E = 333 ๐พ
๐ฝ
−0.108
= −35.96 ๐ฝ/๐‘˜๐‘”
๐‘˜๐‘”๐พ
c) Perubahan energi dalam
Tetapan untuk tembaga (?)
๐›ฝ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ ๐‘’๐‘ฅ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 5.0×10!" ๐พ !#
๐œ… ๐‘–๐‘ ๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘š๐‘Ž๐‘™ ๐‘๐‘œ๐‘š๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘๐‘–๐‘™๐‘–๐‘ก๐‘ฆ = 8.6×10!#$ ๐‘š$ /๐‘
๐‘ฃ ๐‘ ๐‘๐‘’๐‘๐‘–๐‘“๐‘–๐‘ ๐‘ฃ๐‘œ๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘’ = 1.14×10!% ๐‘š& /๐‘˜๐‘”
P1= 19 kPa
P2= 19 MPa
T=333 K
Menggunakan hukum pertama
๐‘ขF − ๐‘ขE = ๐‘ž − ๐‘ค = −35.96 − −0.177 = −35.78 ๐‘˜๐ฝ/๐‘˜๐‘”
3. Diketahui massa udara di silinder piston yang bisa ditinjau
sebagai model gas ideal dalam mengeksekusi siklus daya Carnot
adalah 2 kg memiliki temperature maksimum 750 K dan
temperature minimum 300 K. Perpindahan kalor ke udara selama
ekspansi isothermal adalah 60 kJ. Volume pada akhir ekspansi
isothermal adalah 0,4 m3.
a) Gambarkan siklus dalam koordinat p-V (tekanan-volume)
b) Carilah efisiensi termal
c) Berapakah volume pada saat awal ekspansi isothermal dalam
satuan m3
d) Hitunglah tekanan pada saat awal ekspansi isothermal dalam
satuan kPa.
a)
Gambarkan siklus dalam koordinat p-V (tekanan-volume)
b) Carilah efisiensi termal
๐‘‡<
300
๐œ‚ =1−
=1−
= 0.60 = 60%
๐‘‡=
750
c) menentukan V1 dalam m3
Menggunakan Hk kesetimbangan energi (Hk. Termodinamika 1)
๐‘„#$ − ๐‘Š#$ = ๐‘š ๐‘ข$ − ๐‘ข#
untuk gas ideal, energi internal spesifik merupakan fungsi
temperatur saja, u(T), sehingga u2-u1=0
๐‘„#$ = ๐‘Š#$ = 60 ๐‘˜๐ฝ
Gunakan persamaan gas ideal
'"
๐‘Š#$
'"
๐‘š๐‘…๐‘‡(
๐‘‰$
= O ๐‘๐‘‘๐‘‰ = O
๐‘‘๐‘‰ = ๐‘š๐‘…๐‘‡( ln
= 60 ๐‘˜๐ฝ
๐‘‰
๐‘‰#
'!
๐‘‰$
ln
=
๐‘‰#
2๐‘˜๐‘”
๐‘‰# = 0.348 ๐‘š&
'!
60 ๐‘˜๐ฝ
= 0.1394
8.314 ๐‘˜๐ฝ
(750๐พ)
28.97 ๐‘˜๐‘”๐พ
d) menentukan p1 dalam kPa
Karena T1=T2, dengan hukum gas ideal diperoleh
๐‘$ ๐‘‰$ = ๐‘# ๐‘‰#
๐‘$ ๐‘‰$
๐‘# =
๐‘‰#
Menentukan p2 menggunakan persamaan gas ideal
kemudan mencari p1
๐‘š๐‘…๐‘‡$
p$ =
=
๐‘‰$
2 ๐‘˜๐‘”
8.314 ๐‘˜๐ฝ
(750๐พ)
28.97 ๐‘˜๐‘”๐พ
= 1076.2 ๐‘˜๐‘ƒ๐‘Ž
0.4 ๐‘š&
๐‘$ ๐‘‰$ (1076.2 ๐‘˜๐‘ƒ๐‘Ž)(0.4 ๐‘š& )
๐‘# =
=
= 1273.0 ๐‘˜๐‘ƒ๐‘Ž
๐‘‰#
0.348 ๐‘š&
4. Sebuah resistor yang terisolasi secara termal memiliki
hambatan 50 ohm dialiri arus 1 A selama 1 detik.
Suhu awal resistor 10 °C, massa 5 g dan c = 850 J/kg K.
Tentukan:
a) Perubahan entropi resistor
b) Perubahan entropi semesta
R = 50 ohm, I = 1 A, t =1 detik,T0 = 283 K, m = 5 g, c = 850 J/kg K.
Dalam kasus ini, resistor terisolasi. Sehingga tidak
ada kalor yang mengalir ke lingkungan
โˆ†๐‘†)*+,-.+,/+ = 0
Temperatur Awal T0 = 283 K
menghitung temperatur setelah t=1 detik
๐‘š๐‘โˆ†๐‘‡ = ๐ผ $ ๐‘…๐‘ก
1 ๐ด $ 50 ๐‘œโ„Ž๐‘š (1 ๐‘ )
โˆ†๐‘‡ =
= 11.76 ๐พ
๐ฝ
(0.005 ๐‘˜๐‘”)(850
)
๐‘˜๐‘”๐พ
๐‘‡0 = 11.76 + 283 = 294.76 ๐พ
โˆ†๐‘†123*3451
$8%.:; 7
๐‘‘๐‘„
๐‘š๐‘๐‘‘๐‘‡
=O
=O
๐‘‡
๐‘‡
$6& 7
โˆ†๐‘†123*3451 = 0.005 ๐‘˜๐‘”
โˆ†๐‘†123*3451 = 0.173 ๐ฝ/๐พ
โˆ†๐‘†32<234/ = โˆ†๐‘†123*3451 + โˆ†๐‘†)*+,-.+,/+
โˆ†๐‘†32<234/ = 0.173 ๐ฝ/๐พ
850
๐ฝ
294.76 ๐พ
ln
๐‘˜๐‘”๐พ
283 ๐พ
Download