Uploaded by User62176

333

advertisement
SWEAR TO GOD
THE PROMISE AND POWER OF THE SACRAMENT
Scott Hahn
Doubleday (New York, London, Toronto, Sydney,
Auckland)
To Jeremiah
sakramen sungguh membosankan mu, semua
jalan ke surga.”
Hahm mulai belajar lebih tentang sakramen. Dia
mulai melihat drama, passion, kemuliaan,
semarak, janji dan kekuatan.

Chapter 1 “A Bore,” I swore
Hahn mengungkapkan bahwa sakramen itu
membosankan sebagaimana dia sebagai seorang
Kalvinis. Suatu kali ketika dia sementara kuliah
dia bertemu dengan George yang membawa
buku Doktrin Kalvinis tentang sakramen.
Di gereja dia terganggu dan pikirannya
mengembara. Dia menginginkan ajaran biblis
yang bersemangat. Sebelumnya, sakramen
adalah cara mekanis untuk mendekati agama.
Dalam diskusi Protestant tentang keselamatan
dan kebenaran, sakramen itu pinggiran.
 Bored Again (membosankan lagi)
Jelas dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus
menetapkan pembaptisan dan perjamuan
Tuhan.
Dosen Perjanjian Lama meyakinkan mereka
untuk melihat sakramen sebagai perjanjian yang
memperkuat dan membaharui relasi pribadi kita
dengan Yesus. Menyangkal janji berarti tidak
hormat, penghujatan namanya.
Kimberly berkata bahwa ketika kamu berada di
hadapan Tuhan, kalau kau menemukan bahwa
Sign, signs, everywhere a sign (tanda-tanda
dimana sebuah tanda)
Calvin
membatasi
2
sakramen
yaitu
pembaptisan dan ekaristi.
Tuhan mempunyai cara yang karakteristik dan
khusus untuk berhubungan dengan manusia. Ia
membuat perjanjian dengan mereka, dan Ia
memperkuat perjanjian ini tidak dengan
ceramah abstrak tapi dengan tanda luaran,
tanda lahiriah. (Nuh-Pelangi, Sunat, Musa
memerciki umat dengan darah.)
Tanda dan kata-kata ini PL dipenuhi dalam
Perjanjian Baru dlm Yesus Kristus.Yesus
berbicara ttg perjanjian baru dalam darahNya.
Sakramen itu mendasar bagi keselamatan.
Sakramen itu membosankan.Tindakan dengan
konsekuensi paling mewah.Tentang kematian
dan kehidupan, surga atau neraka.Para rasul
tetap setia, St Paulus memperingatkan mereka
yg tidak menghormati sakramen.
 Get real
Hahn mulai membaca Kitab Suci dalam
pandangan baru, segi sakramenal.KS (PL dan PB)
berbicara tentang sakramen Allah dengan
realisme yang bertenaga.Sakramen adalah
[1]
simbol tapi bukan sekedar simbol, (memorial,
ritus). Sakramen adalah tindakan ilahi pd
penciptaan dari alam semesta. Sakramen
menandai peristiwa dalam sejarah (sjrh dunia,
keselamatan, sjrah pribadi) ketika Tuhan
membuat awal yg baru dengan umatnya.
Hahn tidak menemukan hal-hal yg mendukung
itu dalam pekerjaan dari orang2 Protestan.
Hahn menemukan itu dalam tulisan dari penulis
Kristen awal dan bapa2 gereja. Bacaan itu
menghantarnya pada ajaran biblis ttg sakramen
yang direfleksikan pd ajaran dan praktek dari
gereja katolik Roma.
Sebelumnya, dia menganggap ajaran Protestant
itu paling benar, ttg penemuan kembali dari
prinsip biblis yang benar.Dia mengetahui
segalanya setelah belajar ajaran Katolik.
 Worshiping with Heart
Banyak orang telah mempelajari kebenaran itu
sebelum dia. Ibadat protestan ada di bawah
ibadat Katolik dgn hati yang diambil.
Karl Adam mengatahan Hati adalah pengalaman
akan realitas Katolik dalam misteri Agung,
kepastiannya adalah bahwa rahmat Yesus nyata
masuk dalam dunia ruang dan waktu kita dan
mengentuh jiwanya.
Gagasan tentang rahmat ilahi yang nyata yang
disampaikan secara sakramental.” (dlm 7
sakramen). Gagasan sakramental katolik.”Biblical
sacramental idea.
Tuhan membuat perjanjiannya dengan gereja
katolik sebagaimana dlam PL dia menggunakan
tanda-tanda. Menemukan bahwa sakramen itu
membosankan karena mereka tidak belajar
ataupun
lupa
semarak
dari
rencana
penyelamatan
Allah.Mereka
tidak
memperhatikan bagaimana sakramen-sakramen
telah melahirkan mereka sampai sekarang dan
berjanji untuk melahirkan mereka ke surga.
Hahn mulai belajar.
Dalam gereja katolik, Ia belajar bahwa apa itu
sakramen yang sesungguhnya dan bagaimana
Kristus menetapkannya. Dalam setiap perjanjian
biblis ada perjanjian sacramental.Saya belajar
bahwa perjanjian ini memuat kekuatan
sesungguhnya untuk mengubah kehidupan dan
mengubah
sejarah.Dan
sakramen
masih
membawa kekuatannya sekarang.
Chapter 2 Signs and Mysteries
Katekismus Baltimore mengatakan bahwa
sakramen adalah sebuah tanda luaran yang
ditetapkan oleh Kristus untuk memberikan
rahmat …….. sakramen menerima kekuatannya
untuk memberikan rahmat dari Tuhan, melalui
jasa-jasa dari Yesus Kristus.
Kita perlu membaca tanda-tanda ini dengan hatihati supaya kita tiba dengan selamat pada akhir,
dan melalui rute yang tepat. Kita akan melihat
kembali ajaran dasar gereja tentang sakramen.
 Power lines
Ketika mulai pencarian, Katekismus Gereja
Katolik belum ada.
Baltimore menjelaskan dari mana sakramen itu –
ditetapkan oleh Kristus. Mereka memberikan
rahmat, sebuah share dalam kehidupan Allah.
Tapi tidak menjalaskan sakramen itu secara
penuh.
Dalam KGK didefinisikan sakramen adalah
kekuatan yang datang dari Tubuh Kristus, yang
selalu hidup dan memberikan kehidupan. Mereka
adalah tindakan dari Roh Kudus pada pekerjaan
dalam Tubuh Kristus, dan Gereja. Mereka adalah
karya agung dari Allah dalam perjanjian baru dan
tanpa akhir.
Definisi membangkitkan beberapa ingatan akan
pelayanan Yesus. (Perempuan yang sakit
pendarahan). Kesembuhan fisik penting, tapi
kesembuhan spiritual itu lebih penting
(pengampunan dosa).
Yesus
datang
membawa
keselamatan
(kesehatan dan selamat). Yang pertama adalah
kesembuhan fisik tapi dapat mati, tapi ada
kesembuhan spiritual yang akan terus bertahan.
Meskipun itu utamanya adalah kesembuhan
spiritual ,tapi Yesus bekerja dengan tanda2 fisik.
Tuhan tidak butuh menjadi manusia untuk
mengerjakan keaajiban, itu untuk kita. Mc belajar
lewat tanda. (Melihat dan percaya).
Dia bertindak tidak hanya untuk waktu yang
singkat akan tetapi untuk waktu yang lama yang
[2]
meluas semua orang. (Ruang dan waktu). Para
rasul melanjutkan tugas itu.
Peran dari Roh Kudus.
Bukan imamlah yg melakukan itu tapi Yesus yang
hidup. Lakukanlah ini , inilah yang ia ingin kita
lakukan.
Yesus menetapkan sakramen sebagai tanda yang
biasa memperlihatkan sakramen pada setiap
orang.

The Science of Signs (pengetahuan dari
sebuah tanda)
Yesus memilih menggunakan tanda karena tanda
adalah cara Allah mengungkapkan diri-Nya.
Tanda mewakili sesuatu. Bendera. Rasa hormat
pada bendera mensimbolkan hormat kita pada
negara.
Tanda adalah simbol yang kelihatan dari suatu
yang tak kelihatan. Melihat bendera tapi tidak
melihat keseluruhan negara.
Tanda menunjukkan sesuatu ttg objek yang
diwakilinya.
Tanda dan benda itu tetap berbeda.
Sakramen seperti tanda, tapi juga tidak sama.
Sakramen menunjukkan sesuatu yang tak
kelihatan tapi nilai simboliknya itu lebih kaya.
Misalnya pembaptisan bayi melambangkan
Paskah Kristus. Pembaptisan membangkitkan
banyak cerita dalam Kitab Suci.
Tanda sacramental mewaliki banyak kenyataanketanyaan ilahi.
 Into the Mysteries
Ada hal juga sakramen berbeda dengan tandatanda lain. Sakramen adalah simbol, tapi bukan
simbol belaka. Sakramen adalah simbol yang
menyatakan secara asli apa kenyataan yang
ditandai.
Hanya sakramen itu membawa apa yang
ditandakan. Tanda sakramen menyampaikan
kenyataan ilahi dirinya.
Tak ada komunikasi yang lebih sempurna dari ini.
Hanya Tuhan dapat menunjukkan dirinya seperti
ini.
Sakramen dan misteri itu sinonim, sakramen
menekankan kenyataan yang kelihatan, dan
misteri menyatakaan kenyataan yang tak
kelihatan.
Leo agung: apa yang kelihatan pada penyelamat
kita telah berlalu dalam misteri2nya.
 Social Graces (rahmat sosial)
Sakramen itu menjadi tindakan ilahi, pekerjaan
dari Kristus, mempercayakan sakramen kepada
Gereja. Imam adalah hamba dari misteri2 Allah.
Sakramen adalah pekerjaan Kristus, tidak
tergantung pribadi imam. Imam yang merayakan
itu adalah Kristus yang bertindak melalui pelayan
yang tak pantas. Ada juga ungkapan kasar, St
Agustinus ketika Petrus (Yudas) membaptis,
Yesuslah yang membaptis.
Setiap sakramen menghasilkan pengaruhnya
lewat kekuatan dari Kristus sendiri. dan bukan
usaha dan kerja keras dari imam.
Ex opere operato. (melalui tindakan sungguh dari
kenyataan
tindakan
yang
ditunjukkan
menunjukkan kekuaan intrinsiknya.
Kekuatan tergantung bagaimana kita ingin
menerimanya. Yesus memberikan rahmat dalam
sakramen tapi kita harus mempunyai motivasi
dan kondisi yang benar.
(ini prinsip yang tetap untuk terus diperhatikan)
Sebelum menjadi Katolik, Hahn melihat
sakramen adalah tindakan magis. Manipulasi
Kristus menetapkan karena tahu kebutuhan kita.
Seperti Bapa.
Cerita Hahn sebagai ayah, ingin agar anaknya
menjadi baik.
Sakramen menguatkan kita dalam rahmat ilahi
yang kita butuhkan untuk masuk dalam
persekutuan para kudus.
Imam bukanlah magician. Mereka bapa dan
pelayan misteri Kristus.
Gereja menahan nilai mereka sebagai tanda,
supaya mereka mengkomunikasikan secara
akurat doktrin dan kenyataan yang dimaksudkan
oleh Yesus Kristus. Demikitan tak ada imam yang
boleh mengganti bentuk ritual.
Tuhan memberikan kita sakramen karena Dia
tahu apa yang kita butuhkan, bagaimana kita
belajar, bagaimana menjadi Bapa.
Dosa mempengaruhi ciptaan tapi tidak merusak
kebaikan alami dalamnya.
Yesus mengambil bentuk manusia. Sangat
manusiawi. Dan dimuliakan di surga.
Yesus menghargai kehamilan, menyusui,
bagaimana berproses dari anak menjadi dewasa.
Yesus menggunakan bahan, kenyataan fisik,
untuk menyelesaikan penyelamatan.
Gereja adalah eksistensi dari inkarnasi Kristus
dan mengambil tempat lewat sakramen. Yesus
menggunakan alam untuk menunjukkan yang
melampai alam. Sakramen menetapkan jantung
iman dan ibadat Katolik.
Sakramen adalah pastisipasi kita sekarang dalam
kehidupan yang kita harapkan suatu hari untuk
mengenal dengan lebih penuh. Ketika Yesus
datang dalam kemuliaan, semua sakramen akan
berakhir. Kita tak akan butuh tanda lagi.
 It’s all good (semuanya baik)
Sakramen dibangun atas prinsip bahwa ciptaan
itu baik. Kehidupan fisik itu jahat ditolak oleh
gereja.

[3]
Chapter 3 Sacraments in the Scriptures
(sakramen dalam kitab suci)
Sebelumnya, Hahn punya anggapan yang salah
ttg sakramen. – Sakramen adalah system, PaganSistem sacramental karena mengungkapkan
sesuatu yang institusional, tanpa hati.
Kitab Suci membantunya melihat kesalahan itu.
Reads like Teen Spirit (membaca berulang2
kali)
Punya kerinduan bahkan keashikan akan Kitab
Suci, membaca KS banyak kali.
Menemukan sakramen itu menarik, dan
menemukannya dalam KS, telah ada dari bapa
gereja kuno.
 Rock Festival (pertandingan batu)
St Paulus, mereka makan dari batu supernatural,
Batu itu Kristus. Doa Kristen adalah pesta baru
roti tak beragi (anak domba paska kita)
Menurut St Paulus dan para penafsir Kristen,
Sakramen tidak muncul tiba-tiba atau suatu yang
kebetulan. Malahan, itu adalah pemenuhan apa
yang belum lengkap dari awal penciptaan.
Pemenuhan janji Allah dari awal.
Sakramen adalah tindakan Kristus, surga dan
bumi bertemu. Ada ikatan perkawinan. apa yang
baru tentang PB. Baru tapi bukan innovasi.
Bukan revolusi. Tidak berarti terlepas dari
sejarah suci. Puncak, tahap akhir dari sejarah
sebelumnya.
Yesus membaharui sesuatu.
 What’s the Matter?
Tuhan menggunakan cara yang karakteristik.
Bukti berbicara dengan kata2 sakramental.
Mazmur 19:1-4.
Tuhan tidak cenderung bekerja dalam abstraksi.
Kata2 hidup, aktif. Tuhan berbicara melalui
ciptaan yang kelihatan. Alam menyimbolkan
kekuasaan dan kedekatanNya. KGK: Tuhan
berbicara melalui ciptaan yang kelihatan. Jejak
dari pencipta. Cahaya, gelap, angin, dll.
Tuhan menciptakan alam semesta (fisik),
menjadikan itu baik. Mengangkat sesuatu yang
biasa untuk tujuan yang tidak biasa sebagai
penghubung kekuatan ilahi.
Gereja Kristen awal melihat ini dengan jelas.
Penggunaan sacramental dari alam. Tongkat
Musa. Mantel. Semak yang terbakar, Jenazah
Elisa.
St Damascus. (Tidak memuji barang tapi pencita
darinya). Tuhan memenuhinya dengan rahmat
dan kekuatan.
Ciptaan dapat menyajikan sakramen natural.
Alam adalah tanda, mampu menunjukkan
kekuatan supernatural
 Natural Rites (upacar natural)
St. Paulus menemukan sakramen bukan dalam
alam tapi dalam Ibadat ritual Israel Kuno.
“Sunat”
PL memberi sesuatu yang lebih besar. Sunat
dalam Kristus. Sunat bayi melambangkan
dilahirkan dalam Kristus. Sbg anak Abrahan dan
sebagai Anak Allah. (Kis dan Kolose)
Perjamuan Paskah kuno- anak sulung selamat.
Paskah Kristus.
Dalam pembaptisan dan ekaristi, tindakan
Kristus baru dalam rasa pembaharuan. Bukanlah
sesuatu yang baru. Tidak menghapus PL, tapi
memenuhi dan membaharui dalam cara yang
berubah.
Tuhan dengan Israel. Tuhan dengan Gereja
[4]
 How do you figure?
PL sbg bayangan dan figure. Yesus ditandai
sebagai sakramen. PB menggunakan tupos, type.
Tabernakel dan ritus = bayangan realitas ilahi.
Tipe dan bayangan dari kenyataan surgawi. Nuh
menandai pembaptisan.
Melambangkan (prefigured) Typify. MembuT
sebuah tipe.
Tipologi (corak dan tipe yang berbeda-beda)
Penulis menggunakan kata untuk menunjukkan
sesuatu. Tuhan menggunakan hal-hal yang
diciptakan. Bukan hanya sabda Allah dalam Kitab
Suci, tapi juga sejarah suci dijadikan sebagai
tanda material untuk kenyataan yang
immaterial.
Membaca KS sejenis puisi ilahi atau sejarah suci
ttg dunia.
 Economic Growth (pertumbuhan ekonomi)
Cerita KS sebagai pewahyuan kebenaran ilahi
yang bertahap.
Zaman alam: penciptaan, bapa bangsa, musa
Zaman hukum : Hukum di gunung Sinai dan
sejarah Israel kuno
Zaman rahmat : Kedatangan Kristus sampai
sekarang.
Memuncak
pada
kedatangan
Yesus
(penyempurnaan sejarah).
Sakramen telah ada dalam pikiran Allah dalam
permulaan, dan menjadi bagian penting
persiapan historis untuk Mesias.
St. Tomas melihat Peran dari air. (Roh Allah
melayang2, Laut Merah, dan Naaman) Bangsa
Israel melihat misteri Kerajaan Allah tapi hanya
secara simbolik, dari jauh.
Zaman
Rahmat,
tanda
air
diterima
kepenuhannya. Dilahirkan dari Air dan Roh
Kudus.
Yng berlaku pada air belaku pada tanda yang
lain. Begitu pula dengan roti. Roti tak beragi dan
Manna hanya simbol tapi yang lain memuat hal
yang disimbolkan yaitu Kristus sendiri.
 Aging gracefully
Tuhan menggunakan cara yang khas. Alam
manusiawi dan cara mengenal manusia.
Mengenal hal yang spiritual utk arti yang
material dan panca indera. Mengajar kita
menggunakan hal2 untuk menunjukkan sesuatu
yang lebih besar.
Mengirim Kristus, KGK, Yesus adalah makna dari
semua tanda ini. Mengangkat tanda-tanda dari
penciptaan
budaya
dan
liturgi
Israel
(Katekismus)
Sakramen perjanjian lama lemah melawan dosa,
tapi dengan kekuatan Kristus sakramen
perjanjian baru mengalahkan dosa. Dan
menemukan kesempuarnaan. Melalui tanda
yang kelihatan.
PL melihat Kerajaan Allah dari jauh. Kerajaan
Allah dan misterinya lebih jelas. Melihat hal-hal
ilahi sebagai sungguh, dalam surga, tanpa
selubung sacramental duniawi.
Tomas: Ada pembaharuan karena kita akan
dibaharui dalam hati dan luar. Melihat
Keramahaan Allah.
Apa yang akan kita lihat kalau Allah melepaskan
selubung dari air material. Air melambangkan
Roh Kudus.
Air menandakan sakramen sejak penciptaan.
Artinya tersingkap dalam masa hukum dan
menemukan kepenuhan dalam masa rahmat.
Air yang hidup sebagai kemuliaan Roh Allah.
Chapter 4 As High As Seven
(semuanya ada tujuh)
Gereja mengenal 7 sakramen, tidak lebih, tidak
kurang. Itulah: baptis, pertobatan, ekaristi,
peneguhan (krisma), perkawinan, pentahbisan,
dan pengurapan orang sakit.
Dari zaman para rasul, gereja selalu merayakan 7
ritus ini. Pada Gereja awal, bagaimanapun, kata
“sakramen” dan “misteri” seringkali digunakan
untuk
menggambarkan
sakramen
yang
ditetapkan oleh Kristus sama halnya dengan
berkat dan ritual yang lain. Contohnya, St.
Agustinus memakai kata ‘sakramen’ untuk
banyak hal, termasuk tanda salib, kitab suci, dan
latihan berpuasa, pengusiran roh jahat
(eksorsisme), dan berkat atas garam (ini yang
sekarang disebut sakramentali). Namun, St.
Agustinus mengenal peran khusus dari 7
sakramen dan dalam karyanya, kita melihat
gereja sudah mulai menggunakan kata ini untuk
[5]
penghubung yang unik dari rahmat yang Yesus
tetapkan. Dalam Abad pertengahan, para teolog
biasanya berbicara tentang 7 sakramen. Konsili
Florence (1439) secara agung menetapkan
jumlah dari sakramen sebagai dogma (ajaran)
iman. Konsili Trente mengumumkan bahwa (7
sakramen adalah) dogma dengan sebuah
ekskomunikasi diberikan bagi siapapu yang
menolaknya.
Melalui sejarah dan seluruh dunia, ritus
sakramen berubah. Contohnya, Di (gereja) Timur,
sakramen penguatan (disebut Krisma) sering
dilaksanakan segera setelah pembaptisan. Gereja
Barat, agaknya lebih (mercurial), kadang-kadang
mengikuti kebiasaan timur, tapi paling sering
(untuk banyak abad) meneguhkan orang-orang
yang percaya kemudian ketika mereka masih
anak-anak atau awal remaja.
Detail-detailnya berubah. Tapi tanda yang kudus,
yang dinginkan oleh Yesus
Kristus tetap.
Demikian pernikahan Kristen selalu mencakup
satu pria dan satu wanita, pembaptisan selalu
membutuhkan “pencelupan dalam air” yang
diikuti dengan doa-doa yang tetap.
Malahan. Setiap sakramen mencakup forma
(kata-kata) dan materi (bahan). Secara
tradisional, gereja menunjuk ini sebagai forma
dan materi. Dan untuk setiap sakramen, gereja
menunjuk pelayan yang biasa (dan kadangkadang pelayang yang luar biasa, juga). Kita akan
mendiskusikan kata2, tindakan, dan pelayan
dari setiap sakramen dalam detail yang lebih
besar sesaat lagi.

Seven wonders of the word (7 kata yg
menakjubkan)
Bapa-bapa Gereja, para paus dan para guru
menyediakan banyak model. Kebanyakan
menempatkan Ekaristi di atas semuanya sebagai
Sakramen dari sakramen-sakramen. Ekaristi
berbeda karena itu adalah Kristus sendiri (tubuh,
darah, jiwa dan keilahian-Nya), sementara yang
lain adalah pekerjaan dari Yesus Kristus. Dalam
Konsili Vatikan II, ekaristi adalah sumber dan
puncak dari kehidupan kristen.” “Semua dari
sakramen2 yang lain,” kata St. Thomas Aquino.
Ditetapkan untuk itu sebagaimana tujuan
mereka.”
Sekali kita telah membedakan antara Ekaristi dan
sakramen yang lain, kita masih boleh membagi
sakramen demi pengertian yang lebih mudah.
Untuk kepentingan kemudahan, kita mengikuti
pembagian menjadi tiga yang digunakan oleh
kebanyakan dokumen gereja masa kini: yaitu
sakramen inisiasi, sakramen penyembuhan, dan
sakramen pelayanan persekutuan.
Sakramen inisiasi adalah baptis, krisma, dan
ekaristi. Ini adalah tiga sakramen yang membuat
seorang pribadi menjadi seorang kristen.
Sakramen2 ini memasukkan seseorang dalam
Tubuh Kristus.
pembaptisan, kita mengambil bagian dalam alam
ilahi. membagi kehidupan Allah.
Sakramen penyembuhan adalah tobat dan
pengurapan orang sakit. Ini adalah dua
penyembuhan dari yang rusak dalam tubuh dan
jiwa.
Hanya lewat kelahiran atau pengangkatan kita
masuk dalam kehidupan keluarga dalam rumah
tangga manusiawi. Hak waris kita adalah
menikmati
pendampingan,
disiplin,
dan
pemeliharaan dari orang tua kita. Orang tua kita
mempunyai kewajiban untuk memberi kita
makan dan membantu kita berkembang.
Sakramen2 dalam pelayanan persekutuan adalah
pernikahan dan tahbisan suci. Sakramen2 ini
membangun Gereja, dalam jumlah dan kekuatan.
Sakramen2 ini diarahkan menuju kebaikan orang
lain daripada kebaikan diri sendiri.
Sebagaimana kita mempertimbangkan ritus2 satu
demi satu, saya akan suka berbicara tentang
mereka dalam konteks yang layak, dan itu adalah
keluarga kehidupan. Bagi Gereja Katolik “yang
lain itu bukan apa-apa daripada keluarga Allah.”
Faktanya, ‘Keluarga Allah” dalam adalah kata
favorit Katekismus untuk kata “gereja”.
Setiap sakramen memenuhi fungsi partikular
dalam keluarga Allah. sebuah fungsi yang datang
secara alami ke rumah yang baik dan secara
supernatural ke rumah yang kita buat Gereja.
 Born to win (Baptism) lahir kemenangan
“Lewat baptis kita dilahirkan secara spiritual.”
Kristus sendiri memanggil kita untuk dilahirkan
secara baru dari air dan roh. St. Paulus
menyebutkan dalam penciptaan yang baru dan
dalam pengangkatan sebagai anak. Lewat
[6]
Dilahirkan, diangkat (diadopsi), diciptakan secara
baru: Lewat baptis kita masuk dalam keluarga
Allah. Hanya lewat baptis kita masuk dalam
kepenuhan dari kehidupan rumah tangga Allah;
berbagi dari Meja Nya, penyembuhannya,
perhatian dan pengampunannya. Orang kristen
awal melihat pembaptisan dengan air sebagai
rahim dari gereja. Sebagaimana kelahiran adalah
syarat dari kehidupan keluarga manusia,
demikian juga baptis adalah syarat untuk
sakramen2 yang lain.
Tindakan mendasar dari baptis adalah pencucian
(pencelupan dalam air) dengan menumpahkan
atau pencelupan, ditemani dengan kata2 Aku
membaptis kamu dalam nama bapa, putra dan
roh kudus. Pelayan biasa untuk pembaptisan
adalah imam atau diakon. Tapi perkara kalau
darurat, misalnya bahaya kematian yang dekat,
siapapun dalam membaptis dengan sah, pun
seorang Buda, seorang ateis, seorang Hindu. Pun
pembaptisan luarbiasa seperti berhubungan
dengan sesuatu dalam kehidupan keluarga. Surat
kabar memberikan cerita tentang perempuan
hamil yang tiba-tiba menderita sakit, jauh dari
isteri, bidan, dasri dokter. Mereka harus
membuat sesuatu oleh yang menyaksikan.
Tujuan adalah kelahiran, pun dalam tangan dari
seorang pelayan yang luarbiasa. Setelah itu, dan
segera mungkin, ibu dan anak kembali dalam
keluarga normal dan perawatan medis. (cerita
tentang Ibu yang ingin melahirkan)
Ada materai rahmat ilahi, yang terhapuskan.
Diterima hanya sekali.
Baptis adalah tanda kelahiran dan juga tanda
pembersihan. Membersihkan jiwa dari semua
dosa, dosa yang dilakukan dan dosa yang
diwariskan (dosa asal).
 Olive the Above (Confirmation)
Sakramen penguatan. (Pembaptisan-Kelahiran)
lewat krisma Tuhan memberikan rahmat
mencapai kedewasaan Kristiani dengan dan
dalam gerja.
Chrismation, minyak krisma. Disebut Krisma Kristus - Mesias - yang terurapi
Menjadi seperti Kristus.
Yesus diurapi lewat turunnya Roh Kudus. Yesus
memberikan Roh Kudus kepada muridmuridnya.
Melengkapi rahmat baptis.
Menerima kepenuhan rahmat dari Roh Kudus.
Pengurapan
mensimbolkan
memperoleh
kekuatan. PL banyak cerita tentang pengurapan
(Raja, Nabi, Imam). Pengurapan bukannya
perayaan mujarab tapi memberikan kekuatan.
(Raja saul)
Buah zaitun punya banyak kegunaan. (Obat,
membasahkan kulit, menyejukkan)
Dalam keluarga Allah, minyak sakramen itu
melakukan
hal-hal
secara
supernatural.
Memberikan kekuatan, cahanya, makanan, dan
penyembuhan.
Gereja perdana menyebutnya: Berbaring pada
tangan, Tanda Tuhan, Stam dari Tuhan. Cinta
Bapa untuk anaknya yang akan dewasa. Tuhan
mencap kita dengan cap dari keluarga.
Ritus dasar : memberkati dengan tangan dengan
pengurapan, dengan kata2. Pelayan uskup atau
imam.
 Mass Communication (Eucharist)
Ekaristi adalah seluruh sakramen.
Sakramen yang utama dari makanan dalam
keluarga Allah. Misa adalah makan keluarga kita.
Menerima Tubuh dan darah Kristus dan
berpartisipasi. Kehadirannya nyata dan kokoh.
Mencari satu tubuh dalam Kristus.
Dalam meja keluarga, kita tidak hanya makan
saja. Membentuk tubuh, juga pikiran dan jiwa.
Kebenaran
dari
rumahtangga
Allah.
Pembicaraan di meja adalah tentang mengerti
Kitab Suci. Mengeri Sabda Allah.
[7]
Ekaristi ibadat kesatuan dari surga dan bumi.
Kehadiran nyata dari Kristus dalam KerajaanNya
di bumi, Gereja Katolik.
Ada banyak liturgi ekaristi. (simbol dan tanda).
Kekayaan Ekaristi itu tak dapat diduga dan tak
habis-habisnya.
Doa
Ekaristi,
imam
mempersembahkan roti dan anggur.
 The Absolution to Our Problems (Penance)
Sakramen rekonsiliasi dan pengakuan.
Kristus mengampuni dosa kita melalui absolusi
dari imam.
Didace ; mengaku dosa sebelum menerima
komuni. Dengan mengaku dosa dan menerima
pengampunan bahwa kita diperbaiki untuk
kehidupan keluarga normal.
Cerita tentang Prodigal Son (Anak yang royal).
Dosa, penyesalan, pengakuan, pengampunan,
dan kembali dalam meja keluarga. Kita putra
Allah yang tersesat dan Yesus datang.
(Kita tidak menjadi orpan) Yesus mengirim
rasul2 bertindak sebagai bapa dalam gereja.
Mereka mengampuni seperti Bapa dlm cerita.
Kata Yesus kepada Petrus.
Setiap orang mengampuni yang lain (Yakobus).
Tapi yang dimaksud adalah para imam.
Elemen: Pertama, pribadi yang mengikuti
sakramen harus menyesal. Dan mengakui dosadosanya, menunjukan tindakan pertobatan yang
ditentukan oleh imam. Menyampaikan kata2
absolusi Saya melepaskan engkau.
 Heaven and Health (Anointing of the sick)
Ungkapkan Penyembukan dan penghiburan.
Meneguhkan semangat orang yang menderita.
Dia akan bangkit dan menyelamatkan mereka.
Bisa mendapatkan kesembuhan fisik. Kristus
sendiri menderita dan mati. (sempurna melalu
penderitaan.) dalam penderitaan kristus
menarik kita lebih dekat dengan dirinya dalam
penderitaan. Kita jadi sempurna.Derita sebagai
silih atas dosa. Kristus menderita demi
keselamatan dari anggota keluarga Allah yang
lain.
Kesembuhan dalam keluarga. Merawat,
memberi makan, obat. Dan salep. (Orang
menyiapkan orang yang meninggal dengan
pengurapan)
Gereja memberikan kesembuhan terakhir dari
tubuh kita pd kebangkitan.
Imam adalah pelayan ritus.
Diikuti dengan perayaan
ekaristi
dan
pengampunan. Sakramen inisiasi masuk
kerajaan
Allah
yaitu,
pengurapan,
pengampunan, dan ekaristi sebagai bekal akhir.”
 Father of the Church (Holy orders)
Mengangkat bapa2 untuk keluarga duniawi-Nya,
Gereja.
Menerima kekuatan dan rahmat untuk
melakukan tugas2 suci. Imamat kepada anak
tunggal.
Yesus memberikan kekuatan dan tugas ‘Do this
in memory of me” Imam sbg Bapa Spiritual.
Kisah kejadian. Sampai lembu emas. Imam pd
suku Lewi yang tetap setia padaNya. Kisah
kentang Micah.(Come with us and be to us a
father and a priest”
Kristus datang sebgai putra tunggal yang setia.
imam agung. Imamat alami menjadi imamat
rohani dalam Gereja.
Diwariskan kepada para Rasul. Rasul2
menabiskan imam, uskup diakon.
Uskup
menumpangkan
tangan
dan
mengucapkan sabda konsekrasi.
Bgmana imam mengepalai keluarga Allah? (Ayah
yang biasa) Sebagai bapa keluarga. Menaruh
hidup memberi petunjuk. Imam……..
 Then Comes Marriage (Matrimony)
Hubungan keluarga. Perkawinan membuat
rumah kristen baru. Gereja domestik
KS perkawinan sebagai kesatuan Allah dan
umatnya. Kristus dan gereja.
Tak dapat cerai dan abadi. Sebelum kedatangan
perkawinan adalah fenomena alami dan
kesatuan yang dijanjikan. Yesus menetapkan
bentuk keluarga baru dalam tubuh dan darahnya
dengan gereja sebagai pengantin.
Lambang keratuan Kristus dan gerejanya.
Surat Paulus kepada Efesus: “Seorang lelaki akan
meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu
dengan isterinya, menjadi satu daging. Misteri
ini adalah satu yang mendalam, berkaitan
dengan Kristus dan Gereja. Misteri adalah
sakrame.
[8]
Kristus menikahi gerja dan tak dapat cerai dan
abadi.Dia memberikan hidupnya, yang membuat
pernikahan menjadi sakramen.Yesus dan gereja
menjadi Satu Tubuh.
Perkawinana adalah peran, icon kesatuan Kristus
dan GerejaNya.
Menjadi sempurna lewat hubungan seks.
Disahkan oleh janji dan disempurnakan lewat
hubungan seks. Imam memimpin pada
pertukaran janji dan saksi untuk kepentingan
gereja. Kristus dengan gereja (total, tak dapat
dipecahkan dan berbuah berlimpah) karena itu
melarang perceraian, poligami, KB, aborsi,
sodomi, dan tindakan lain yang merusak
kekuatan perkawinan sebagai tanda cinta Allah.
Menerima rahmat sakramen khusus mencintai
sebagaimana Kristus mencintai. Dll.
Pengaruh2
sakramen?Peningkatan
dalam
rahmat yang menguduskan.Meskipun terpisa
dari suami, kita menjadi lebih dekat dengan
Yesus Kristus.Rahmat sakramen untuk mencintai
dengan cinta Ilahi sebagaimana Kristus
mencintai.(KGK 1609
 In God we trust
Jumlahnya tetap, perayaan mengikut bentuk
ritual ditentukan lewat forma dan materi. Oleh
pelayan yang tepat. Selalu memberikan rahmat
Allah.
Bukan proses medis atau manipulasi magis.
Sakramen dari perjanjian baru memuat rahmat
yang mereka tandai dan mereka berikan pada
siapa yang tidak merintanginya. Pekerjaan Allah,
murni dan sederhana.
Pelayan utama adalah Yesus sendiri. Yesus
sendiri yang menghasilkan pengaruh dalam jiwa
mereka. Manusia adalah alat Yesus untuk
memberikan hidupnya dan cintanya.
Bukan manipulasi magis dari Allah. Pemberian
mewah Allah dari hidup dan keluarganya.
Sakramen sebagai ketundukan rendah hati dari
anak-anak pada kata2 dan pekerjaan yang bapa
tetapikan untuk kebaikan keluarganya
Kehadiran-Kehadiran Nyata
(bab 14)
Hampir setiap hari Senin, ketika sudah larut
malam, saya mengambil jaket dan kunci mobil
serta mengemudi di dalam kegelapan, dan
menyusuri jalan untuk sampai pada area parkir
gereja paroki saya. Gereja Santo Petrus memiliki
pintu masuk yang khusus, tidak pernah tertutup,
memberikan kesempatan selama dua puluh empat
jam bagi umat untuk mengunjungi kapel bawah
tanah. Kapel tersebut adalah kapel adorasi, ada
tempat suci untuk memuji, memohon, dan
mengaku kepada Tuhan.
Ruang bawah tanah ini sangat sesuai untuk
adorasi, tidak hanya karena Tuhan ada di berbagai
tempat namun tempat ini tempat yang tenang.
Kapel ini tepat untuk adorasi karena Tuhan hadir
dalam rupa sakramen. Dalam kapel adorasi para
pemuja bisa memandang sakramen Ekaristi yang
diletakkan dalam monstrans yang terbuat dari
emas baik di siang hari ataupun malam hari. Ada
Yesus: warna putih murni di antara warna emas
yang memancar. Ada kehadiran-Nya yang nyata –
menggunakan bahasa ungkapan cinta devosional dalam Sakramen Mahakudus: tubuh, darah, jiwa,
dan keilahian.
Menjadi
kebiasaan
saya
untuk
menghabiskan satu jam di dalam kapel ini sekali
dalam seminggu. Tradisi menyebut waktu doa
yang dihabiskan di hadapan Sakramen
Mahakudus sebagai “Jam Suci.” Saya mencintai
waktu-waktu di hadapan-Nya. Saat itu adalah saat
tenang yang dipenuhi kebahagiaan. Dalam
keheningan, saya mencurahkan hati bagi Yesus.
Saya membaca Kitab Suci ditemani oleh
Pengarang-Nya. Saya pun membaca tulisan
pribadi bagi-Nya, dari lembar buram atau dari
jurnal saya. Saya memberitahu Yesus tentang
anak-anak saya satu per satu. Saya bertanya padaNya mengenai hal yang perlu saya perbaiki dalam
hidup, agar saya mampu melayani mereka dan
Dia lebih baik. Saya memohon keberanian dariNya untuk menghadapi cobaan hidup yang tak
terelakkan yang mendatangi hidup saya. Dan saya
menunggu dengan tenang untuk jawaban-Nya.
Jam suci adalah mata air damai dan
kebahagiaan saya dan perasaan haru yang sangat
dibutuhkan. Waktu tersebut menjadi momen
ketika saya tampil asli, karena saya tahu tidak ada
yang dapat saya sembunyikan – dosa-dosaku,
keinginan-keinginanku, dan niat-niatku – dari
Tuhan, yang sungguh-sungguh hadir bersamaku.
[9]
Jika ekaristi adalah perjanjian, maka jam
suci adalah saat ketika saya merenungkan janji
saya, dengan seluruh janji serta seluruh
tuntutannya. Itu adalah hal yang menyeramkan,
sesuatu yang menegangkan. (Apakah saya benar
bahwa saya pernah menganggap sakramen adalah
yang yang membosankan ?)
Kehadiran Penuh
Kehadiran Yesus dalam ekaristi unik.
Gereja perdana menggunakan ungkapan Yunani
berikut untuk menjelaskan kenyataan ini. Mereka
menyebutnya parousia, yang berarti “kehadiran,
kedatangan, datang, atau datangnya.” Sekarang,
orang-orang bukan katolik (dan bahkan banyak
orang katolik) menggunakan kata parousia untuk
menunjukkan kedatang Kristus yang kedua pada
akhir zaman – berbeda dengan kedatangan-Nya
dalam ekaristi. Hal ini tidaklah demikian,
meskipun, dalam karya para Bapa Gereja dan
liturgi awal; “ekaristi” dan “kedatangan yang
kedua” sering dianggap hal yang sama.
Hal ini adalah hal yang umum bagi orangorang Kristen pada abad-abad awal sampai
dengan abad ke-3; dan bagi para sarjana sejarah –
baik katolik maupun tidak – idenya kelihatan
sangat jelas. Teolog Sejarah Besar Jaroslav
Pelikan, menulis sebagai seorang Lutheran,
meninjau Gereja perdana: “Kedatangan Kristus
adalah ‘sudah terjadi’ dan ‘belum terjadi’: Dia
telah datang – dalam inkarnasi, dan berdasarkan
inkarnasi Dia hadir dalam Ekaristi; Dia telah
datang dalam Ekaristi, dan akan datang bersama
cawan terakhir yang akan Dia minum bersama
umat-Nya dalam Kerajaan Bapa.” Pelikan
menyimpulkan: “Liturgi Ekaristi bukanlah sebuah
pengganti untuk penundaan parousia, tetapi
merupakan suatu cara untuk merayakan kehadiran
Seseorang yang berjanji untuk datang kembali.”
Nya. Kehadirannyalah yang membuat perjanjian
mengikat. Yesus Kristus ada dalam perkawinan
kami, secara nyata selama kami berdua masih
hidup. Salah seorang teman dekat saya
menyebutnya sebagai “ikatan perkawinan yang
sesungguhnya.”
Dengan demikian parousia yang terakhir
akan datang suatu hari nanti, Ekaristi adalah
parousia di sini dan sekarang. Hal dahulu dilihat
dalam liturgi adalah kedatangan Kristus; dan hal
yang mereka maskudkan dengan parousia adalah
hal yang sekarang dimaksudkan dengan kehadiran
nyata.
Semua ide teologis memiliki akibat. Semua
ajaran kristiani menyatakan secara tidak langsung
panggilan mendalam untuk mengubah hidup kita.
Sebelumnya, saya menganggap kehadiran nyata
Yesus dalam perkawinan saya – kehadiran
sakramentalnya – dan saya memohon Tuhan cara
untuk memperbaiki hidup saya. Dan saya
membuat pemecahan bersama-Nya. Saya
memberitahunya, sebagaimana saya memiliki
jadwal yang teratur untuk hadir di hadapan
Sakramen Mahakudus di altar, saya juga akan
mulai menjadwalkan waktu untuk istri saya. Saya
akan memberi waktu lebih untuk Kimberly.
Ada kehadiran yang kita kenal dalam
Ekaristi. Kehadiran itu adalah realitas yang kuat,
dipenuhi kemuliaan surgawi Kristus, meskipun
kita belum bisa melihat Dia dalam kepenuhan
kemuliaan-Nya. Ini nyata, mendasar, kehadiran
ilahi adalah hal yang membuat janji kita,
sakramen kita, mungkin dan sah.
Nyata Lawan Nyata
Sekali lagi, Ekaristi unik. Ekaristi adalah
Sakramen yang Terberkati. Dia adalah kehadiran
nyata. Tetapi dia bukanlah satu-satunya sakramen
terberkati. Dan dia bukanlah satu-satunya
sakramen yang menjadi tempat kehadiranNya.
Allah juga hadir dalam ikatan perjanjian
nikah. Tentu saja, nama-Nya kami serukan ketika
kami memohon pertolongan pada saat membuat
janji pernikahan. Kimberly dan saya memperoleh
pertolongan-Nya, perlindungan-Nya, demi janji-
Ya, Ekaristi adalah Sakramen yang
Terberkati, tetapi Kimberly juga merupakan
Sakramen yang terberkati bagi saya. Beberapa
orang katolik cenderung berpikir mengenai
Ekaristi hanya sebagai sakramen tubuh dan darah,
berbeda dengan pernikahan, yang mereka baru
saja mulai menghayatinya. Tetapi perkawinan
adalah sakramen bukan hanya karena cara yang
abstrak atau ringan. Dia adalah sakramen secara
lengkap, baik jiwa dan raga.
Kimberly tidak hanya panggilanku; dia
adalah sakramen untuk saya, sebagaimana saya
juga menjadi sakramen baginya. Dia adalah
[10]
sakramen yang terberkati, dan satu jam
bersamanya adalah satu jam berdoa, dalam
beberapa hal seperti waktu suci di hadapan
tabernakel di gereja. Saya tidak memujinya
sebagaimana saya memuji Tuhan, dan akhirnya
rumah kami tidak menjadi sebuah kapel adorasi.
Tetapi percakapan saya bersamanya adalah
renungan sakramental. Dalam dirinya saya
melihat, memantulkan, cinta kasih Roh Kudus
dan realitas Gereja. Dalam persatuan tubuh kami,
saya merenungkan sesuatu mengenai persekutuan
antara Kristus dengan mempelai-Nya, yaitu
Gereja.
Karena perkawinan merupakan sakramen,
hidup berkeluarga menjadi semacam liturgy local,
dengan antifon tersendiri, reaksi tersendiri, dan
waktu hening. Ada kalanya kita harus senantiasa
mengulangi: “Terima kasih,” “Maafkan saya,”
“Saya cinta kamu,” “Saya memaafkanmu,”
“Ceritakan pengalamanmu hari ini,” “Saya
merasa senang dapat melakukannya untukmu,”
dan “Bagaimana kalau kita kencan ?”
Pada misa, kita tahu cara menanggapi ketika
pastor berkata, “Marilah kita mengarahkan hati
kepada Tuhan” atau “Tuhan, kasihanilah kami”
atau “Marilah menyatakan misteri iman kita.”
Serupa dengan hal tersebut, kita mungkin harus
belajar memberikan tanggapan yang tepat dalam
liturgi keluarga. Ketika seorang berkata,
“Maafkan saya,” yang lain menjawab, “Saya
memaafkanmu.” Liturgi ini, seperti liturgy
sakramen yang lain, bukan sesuatu yang mekanis
dan magis, tetapi merupakan bentuk budaya cinta.
Kita tidak selalu merasakan perasaan ketika kita
mengucapkan kata-kata, pada misa ataupun di
rumah; tetapi jika kita tulus, Tuhan
menyempurnakan kita dari kekurangan.
Bagi saya, dan saya sendiri, kehadiran
Kimberly adalah kehadiran Yesus Kristus secara
sacramental. Kimberly adalah perwujudan
panggilan ilahiku, dan hanya untukku. Penikahan
tidak hanya sakramen pribadi. Perkawinan bukan
hanya realitas batin bagi pasangan. Perkawinan
adalah sakramen Gereja, dan dia adalah tanda
lahiriah dari rahmat batin yang diterima oleh
pasangan. Pasangan yang menikah menunjukkan
kepada dunia bahwa Tuhan setia selamanya;
bahwa Dia mencintai dan berbelaskasih; bahwa
Dia murah hati dalam kelimpahan-Nya; dan
masih banyak lagi.
Perkawinan adalah juga sebuah jabatan. Ini
adalah ajaran jelas Gereja bahwa pasangan yang
dibaptis adalah duta luar biasa sakramen
perkawinan. Meskipun jabatan kita berbeda
dengan jabatan para pastor yang memperolehnya
melalui rahmat tahbisan. Untuk kebanyakan orang
katolik, hidup perkawinan sendiri akan menjadi
“kotbah” untuk “pewartaan”, dan kebanyakan
tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hal
tersebut akan menjadi pernyataan yang tidak
pernah selesai bagi dunia, dunia yang
menganggap kesetiaan tidak mungkin.
Semua ini menjadi akibat dari “kehadiran
nyata” Yesus Kristus dalam ikatan perkawinan.
Sebaliknya, semua peristiwa ini mengajarkan
kepada kita sesuatu yang lebih mengenai
kehadiran nyata Yesus Kristus dalam Ekaristi.
Parousia Kristus dalam ekaristi adalah sesuatu
yang harus ditemukan – seperti ikatan perkawinan
antara Pengantin Laki-Laki dengan mempelainya,
yaitu Gereja – Perjamuan Nikah Anak Domba.
Hal ini tidak akan menjadi nyata jika hanya
sebatas sebuah symbol. Seperti perkawinan saya
dengan Kimberly, Komuni Suci mewujudkan
persatuan tubuh yang tidak berakhir dan
menghidupkan.
Mengetahui Rahasia
Perkawinan dan sakramen yang lainnya
saling member makna. Sakramen yang satu
membantu kita untuk memahami sakramensakramen yang lainnya, dan semua yang lain
membantu kita untuk memahami sebuah
sakramen. Memang, semua sakramen memiliki
dimensi yang berhubungan dengan perkawinan.
Ketika kita melangkah maju untuk
menerima sakramen, apa yang sebenarnya terjadi
? Dalam kabut dari semua yang nyata, ada sebuah
tindakan kasat mata yaitu tindakan ilahi. Surga
dan bumi bersatu. Tuhan dan manusia bersatu.
Dengan Kristus sebagai Sakramen yang utama,
Perjanjian Baru membawa kita semua ke dalam
persekutuan kekal.
“Apa telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan oleh manusia” (Matius 19:6). Tuhan
mempersatukan hal-hal yang tidak dapat
disatukan: Tuhan dan manusia, surga dan bumi,
[11]
pria dan wanita, hukum dan liturgy. Bagaimana
bisa disatukan ?
Hanya melalui kekuatan ilahi dari sumpah !
Kristus, dengan sakramen, mempersatukan halhal ini bahwa manusia terpecah-pecah. Dia ingin
agar seluruh dunia menerima liturgy-Nya, dan
seluruh dunia masuk dalam harmoni dengan
surga.
Pembukaan selubung ini telah terjadi. Injil
Matius memberitahukan kita mengenani hal ini,
ketika Yesus wafat, “Tabir bait terbelah menjadi
dua, dari atas ke bawah.” (Matius 27:51)
Penebusan Yesus membuka kehadiran Tuhan bagi
semua orang. Surga dan bumi sekarang
berpelukan dengan cinta yang intim. Kita adalah
mempelai Kristus; kita adalah Gereja-Nya. Dan
Yesus ingin agar kita masuk dalam relasi intim
dengan-Nya, melalui ikatan perjanjian yang
diwujudkan dalam sakramen. Dia menggunakan
gambaran perkawinan untu menunjukkan
cintanya kepada kita. Untuk masuk dalam
persatuan ini, seperti pasangan suami istri
membuat kurban diri yang lengkap dan total
sebagaimana Salib Kristus dalam Ekaristi.
Kita merayakan Ekaristi. Kita merayakan
perkawinan kita. Setiap hari kita hidup yang kita
rayakan dalam cinta, seperti Ekaristi Tuhan.
Melalui sakramen Gereja, surga dan bumi
masuk dalam perkawinan. Berita yang baik –
tidak dapat ditolak – tetapi kita harus selalu ingat
pernikahan bukan hanya sesaat. Itulah makanya
perkawinan membutuhkan janji.
Kita
memiliki
berita
baik
untuk
disebarluaskan, tetapi beritanya mengecilkan hati.
Kita tahu dan orang pun tahu kita akan bertemu
dengan
Tuhan,
dari
segala
keabadian,
pembaptisan, hidup kekal, menjadi santo. Apa
maknanya bagi mereka ? Apa maknanya bagi kita
? Kebanyakan dari kita tidak mau bertemu
binatang buas dalam Colloseum, atau penyiksaaan
dari pemerintah dictator. Kita akan menemukan
hal ini di rumah, tempat kebaikan dunia muncul,
tetapi begitupun dengan dosa.
Semua ini dalam konteks sakramen dibuat
kuat. Rumah seperti surga: hal ini jatuh, hal ini
sulit, tetapi akhirnya semuanya kembali kepada
janji-Nya dalam Perjanjian, dan membangkitkan
Perjamuan Nikah Anak Domba.
[12]
Download