Uploaded by FAIZA DEA SEKARRARAS -

FAIZA DEA SEKARRARAS 19811112 Kasus Resep Non Racikan kel D

advertisement
Kasus Resep Non racikan Kasus kelompok D
Di atas adalah contoh resep pasien poli pada RSUD dr Sehat. Atas nama pasien A Jenis kelamin
Perempuan,dengan No RM 0002345 Lahir pada tanggal 24 Agustus 1969. Dokter yang menangani
bernama dokter AD Spesialis Jantung. Pada resep tidak tercantum tanggal dan setelah dikonfirmasi resep
tersebut dibuat pada hari anda menerima resep yaitu pada tanggal 18 Agustus 2020.
Tugas:
1. Buatlah alur pelayanan resep mulai dari resep diterima hingga diserahkan.
2. Jelaskan syarat kelengkapan resep yang dipersyaratkan? Dan apakah resep tersebut memenuhi syarat
kelengkapan resep?
3. Lakukan telaah resep terhadap resep tersebut. Jelaskan hasilnya.
4. Pada resep tertulis obat fenofibrat dan obat tersebut kosong dan yang anda miliki adalah Gemfibrozil
kapsul. Buatlah prosedur jika terjadi kekosongan obat.
5. Buat Profil obat untuk obat-obatan yg tercantum pada Resep. (Nama Obat; Kekuatan ; Dosis ; Indikasi ;
Kontraindikasi; interaksi obat; mekanisme kerja ; Potensi Efek Samping Obat) Buat dalam bentuk tabel.
6. Buatlah etiket untuk masing-masing obat tersebut.
7. Jelaskan Konseling yang anda berikan kepada pasien saat menyerahkan obat.
1. Alur pelayanan resep
a) Terima resep elektronik atau manual yang diserahkan ke bagian farmasi.
b) Jika sudah menggunakan sistem informasi, cetak resep elektonik.
c) Jika resep manual tidak terbaca, hubungi dokter penulis resep.
d) Periksa kelengkapan adminisitratif berupa identitas pasien (nama, nomor rekam medik, usia/tanggal lahir), berat badan (terutama pasien pediatri), tinggi
badan (pasien kemoterapi), jaminan, ruang rawat, tanggal resep, nama dokter.
e) Lakukan pengkajian dari aspek farmasetik meliputi nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan dan jumlah obat; stabilitas dan inkompatibilitas; aturan dan cara
penggunaan;
f) Lakukan pengkajian dari aspek klinis meliputi ketepatan indikasi, obat, dosis dan waktu/jam penggunaan obat; duplikasi pengobatan; alergi dan Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD); kontraindikasi; dan interaksi obat.
g) Lakukan pengkajian dari aspek regulasi rumah sakit sebagai contoh pengkajian antibiotika dilakukan apakah sudah sesuai dengan kebijakan rumah sakit
tentang restriksi antibiotika.
h) Pencatatan pengkajian dilakukan pada daftar tilik
i) Berikan tanda centang di kolom “Ya” jika hasil pengkajian sesuai atau beri tanda centang “Tidak” jika hasil pengkajian tidak sesuai pada masing-masing aspek
yang perlu dikaji.
k) Lakukan penyiapan obat :
(1) Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep;
(2) Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan memperhatikan nama obat, tanggal kedaluwarsa dan keadaan fisik obat. Lakukan double
check kebenaran identitas obat yang diracik, terutama jika termasuk obat high alert/LASA.
(3) Melakukan peracikan obat bila diperlukan.
Memberikan etiket disesuaikan dengan sistem penyiapan obat yang diterapkan. Pada etiket obat dengan sistem resep individu memuat informasi: nama lengkap
pasien, nomor rekam medis dan/atau tanggal lahir, nama obat, aturan pakai, instruksi khusus, tanggal kedaluwasa obat dan tanggal penyiapan obat. Pada
etiket di kantong obat dengan sistem dosis unit memuat informasi nama lengkap pasien, nomor rekam medis dan/atau tanggal lahir, instruksi khusus, dan
tanggal penyiapan obat.
l) Sebelum obat diserahkan kepada perawat (untuk pasien rawat inap) atau kepada pasien/keluarga (untuk pasien rawat jalan) maka harus dilakukan telaah obat
yang meliputi pemeriksaan kembali untuk memastikan obat yang telah disiapkan sesuai dengan resep. Aspek yang diperiksa dalam telaah obat meliputi 5 tepat
yakni, tepat obat,tepat pasien, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu pemberian
m) Pada penyerahan obat untuk pasien rawat jalan, maka harus disertai pemberian informasi obat yang meliputi nama obat, kegunaan/indikasi, aturan pakai, efek
terapi dan efek samping dan cara penyimpanan obat.
n) Jika regulasi rumah sakit membolehkan pengantaran obat ke rumah pasien dilakukan oleh jasa pengantar, maka kerahasiaan pasien harus tetap terjaga (contoh:
resep dalam amplop tertutup, obat dikemas tertutup)
2. Kelengkapan resep yang dipersyaratkan harus memenuhi kelengkapan administratif, farmasetis, dan klinis
- Aspek administratif meliputi :
Identitas pasien (nama, nomor rekam medik, usia/tanggal lahir), berat badan (terutama pasien pediatri), tinggi badan (pasien kemoterapi), jaminan, ruang
rawat, tanggal resep, nama dokter.
- Aspek farmasetis meliputi :
Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan dan jumlah obat; stabilitas dan inkompatibilitas; aturan dan cara penggunaan
- Aspek klinis meliputi :
Ketepatan indikasi, obat, dosis dan waktu/jam penggunaan obat; duplikasi pengobatan; alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD);
kontraindikasi; dan interaksi obat.
Pengkajian
Sesuai
Tidak
Rekomendasi/Tindak Lanjut
a. Aspek Administratif
Resep Lengkap
V
Identitas pasien belum lengkap berupa belum
tertulisnya dengan lengkap alamat, tanggal resep,
riwayat alergi obat, berat badan, dan tinggi badan
pasien,
sehingga
dapat
dilakukan
penggalian
informasi lebih lanjut kepada pasien/keluarga pasien.
Pasien Sesuai
V
b. Aspek Farmasetis
Nama Obat
V
Bentuk sediaan
V
Kekuatan sediaan
V
Campuran obat stabil secara fisik, kimia dan
terapeutik
Aturan dan cara penggunaan
V
V
c. Aspek Klinik
Dosis/kekuatan/frekuensi tepat
V
Rute pemberian obat
V
Tidak ada interaksi obat
V
Tidak ada duplikasi
V
Tidak kontraindikasi
V
Tidak alergi
V
Pada resep yang dilampirkan, aspek administrative belum memenuhi syarat dikarenakan belum tertulisnya dengan lengkap alamat, tanggal resep, riwayat alergi
obat, berat dan tinggi badan pasien. Jika ditinjau dari segi farmasetis, belum dicantumkan bentuk obat, stabilitas dan inkompatibilitasnya. Sedangkan dari aspek
klinis sudah memenuhi syarat.
3. Hasil telaah resep
Telaah Sebelum Diserahkan ke Pasien
Telaah Resep
Ya
Kejelasan Penulisan Resep
V
Tidak
Duplikasi Pengobatan
V
Potensi Alergi
V
Interaksi Obat
V
Keterangan/Tindak Lanjut
Memberikan konseling kepada pasien untuk menjeda waktu saat
penggunaan obat adalat oros dan concor
BB/Informasi Fisiologik Lain
V
Kontraindikasi
V
Telaah Obat
Ya
Tepat Pasien
V
Tidak
Keterangan/Tindak Lanjut
Tepat Indikasi
V
Tepat Obat
V
Tepat Dosis
V
Tepat Rute Pemberian
V
Tepat Waktu Pemberian
V
4. Apabila terdapat kekosongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2009 tentang Tenaga Kefarmasian, apoteker dapat mengganti obat
merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien. Prosedurnya ialah
sebagai berikut :
1. Petugas instalasi farmasi menerima resep
2. Melihat persediaan, jika kosong lakukan pengecekan pada daftar formularium rumah sakit untuk mencari obat yang memiliki kandungan, kekuatan, dan indikasi
yang sama
3. Melakukan komunikasi kepada dokter penulis resep setuju atau tidak jika diganti dengan obat lain dengan kandungan, kekuatan, dan indikasi yang sama
4. Jika berkenan, dilakukan penggantian obat sesuai instruksi dokter penulis resep
5. Jika tidak berkenan, dilakukan pemberian formulir obat yang tidak ada di instalasi farmasi ke bagian perbekalan farmasi
6. Jika obat telah diantarkan, dilakukan penyerahan obat kepada pasien dan dilakukan komunikasi kepada pasien jika obat yang kosong digantikan dengan obat
lain yang memiliki kandungan, kekuatan, dan indikasi yang sama atas persetujuan dokter penulis resep
7. Jika pasien/keluarga pasien setuju, maka apoteker mengisi informed consent dan penandatanganan atas persetujuan kedua belah pihak.
5. Profil obat untuk obat-obatan yg tercantum pada Resep.
No Nama Obat
Kekuatan Dosis
Indikasi
1.
Gemfibrozil
300 mg
2.
Metformin
500 mg
Kontraindikasi
Interaksi Obat
Hiperlipidemia : Hiperlipidemia Hipersensitif
Repaglinide
:
1,2 gr/hari dalam
Batu
empedu hipoglikemia
2 dosis terbagi
Bayi baru lahir Simvastatin,
atau 900 mg, 1 x
Anak-anak
atorvastatin
sehari pada pagi
Wanita
hamil (golongan statin) :
atau malam hari
Menyusui
rhabdomyolisis
Pioglitazone
:
meningkatkan
absorpsi
pioglitazone dalam
darah
Warfarin
:
meningkatkan efek
obat warfarin
Colestiramine
:
menurunkan
efek
gemfibrozil
Dewasa : 500- Diabetes Tipe Hipersensitif
Obat NSAID dan
850 mg, 2-3 x 2
Gagal
jantung antihipertensi
:
sehari maksimal 3 PCOS
kronis
meningkatkan resiko
gr terbagi dalam 3 (Polycystic
Diabetes
asidosis
x minum bersama Ovarian
Ketoasidosis
Diuretik,
makan
Syndrome)
Asidosis
kortikosteroid, pil KB
Anak-anak :
metabolik
:
meningkatkan
Dosis awal 500Gagal ginjal berat kadar glukosa darah
850 mg, 1 x
Klirens kreatinin dan
menurunkan
sehari makimal 2
yang
tidak efektivitas
gr terbagi dalam
normal
metformin
2-3 x minum
Infark
jantung Insulin
:
bersama makan
Wanita hamil
meningkatkan resiko
Menyusui
hipoglikemi
Mekanisme Obat
Potensi Efek Samping
Menurunkan kadar
trigliserida
dan
meningkatkan
kolesterol HDL
Dispepsia
Vertigo
Fibrilasi atrium
Diare
Nyeri perut
Ruam
Sakit kepala
Kejang
Mual dan muntah
Eksim
Meningkatkan
efektivitas
tubuh
dalam
menggunakan
insulin
untuk
menekan
peningkatan kadar
gula darah
Batuk
Demam
Diare
Sakit perut
Mual dan muntah
Nafsu makan menurun
Rasa logam di mulut
Nyeri otot dan punggung
3
Adalat oros
30 mg
Terapi awal : 1 x
sehari 30 mg
Hipertensi
Angina
pektoris
kronik stabil
Angina
pektoris pasca
infark
Syok KV
Wanita hamil
Menyusui
Infark
miokard
akut termasuk 8
hari
pertama
sesudah infark
miokard.
Hipersensitif
terhadap
dihidropiridin.
Obat
antihipertensi.
Simetidin.
Golongan
obat
yang
digunakan
untuk menangani
beragam kondisi
pada
jantung
(penyekat
reseptor
β,
digoksin.
Kuinidin (monitor
kadar obat dalam
plasma.
Fenitoin.
Antibiotik
streptogramin
yang
bekerja
dengan
cara
menghalangi
pemroduksian
protein
yang
diperlukan
oleh
bakteria
untuk
bertahan
hidup
seperti
quinupristin.
Jangan
mengonsumsi jus
anggur
selama
anda
dalam
pengobatan obat
ini.
Menghambat jumlah
kalsium
yang
menuju
sel
di
jantung
dan
pembuluh
darah.
Kondisi ini akan
melebarkan
pembuluh
darah,
sehingga
meningkatkan suplai
darah dan oksigen
ke
sel
otot,
termasuk
otot
jantung, sekaligus
meringankan beban
kerja jantung.
Penumpukan cairan di
bagian kaki (Edema
perifer
Jantung terasa berdegup
dengan
kencang
(palpitasi).
Sakit kepala.
Konstipasi,
Pembengkakan
pada
anggota tubuh yang
terjadi
karena
penimbunan cairan di
dalam jaringan (edema).
Pelebaran
pembuluh
darah (vasodilatasi).
4,
Candesartan
16 mg
Hipertensi :
Dewasa: 8 mg
per hari. Dosis
maksimal adalah
Hipertensi
Gagal Jantung
Hipersensitivitas
Wanita hamil
Menyusui
Mengurangi
efek
antihipertensi dan
meningkatkan risiko
gangguan
fungsi
Menghambat efek Bengkak
penyempitan
tungkai
pembuluh darah dari Pusing
angiotensin II. Saat
pada
kedua
5.
Concor
10 mg
32 mg per hari, 1
kali sehari
Dosis
pemeliharaan : 8
mg per hari.
Anak-anak usia 15 tahun: 200
mcg/kgBB per
hari, dan dapat
ditingkatkan
hingga 40-400
mcg/kgBB per
hari. Anak usia di
atas 6 tahun
dengan berat di
bawah 50 kg: 48 mg per hari,
dan dapat
diringkatkan
hingga 16 mg
per hari.Anak usia
di atas 6 tahun
dengan berat di
atas 50 kg: 8-16
mg per hari, dan
dapat hingga 32
mg per hari.
Gagal Jantung :
Dewasa: 4 mg
per hari sebagai
awal, dan dapat
digandakan tiap 2
minggu. Dosis
maksimal adalah
32 mg per hari.
Angina pectoris Hipertensi
dan darah tinggi
Angina
pektoris
ginjal,
jika
dikonsumsi bersama
dengan obat
antiinflamasi
nonsteroid.
Berpotensi
meningkatkan kadar
obat lithium dalam
darah.
Konsumsi
candesartan
bagi
penderita diabetes
yang
juga
mengonsumsi obat
aliskiren, berpotensi
meningkatkan
terjadinya
gagal
ginjal,
hipotensi,
dan hiperkalemia.
Gagal jantung
akut
Syok kardiogenik
angiotensin
II
dihambat, pembuluh
darah akan lemas
dan
melebar
sehingga
aliran
darah menjadi lebih
lancar dan tekanan
darah turun.
Peningkatan
lemak
trigliserida dalam darah
Hiperurisemia
(peningkatan asam urat)
Obat
jantung Menghambat
Hipotensi
(sotalol,
reseptor
beta-1 Bradikardi
amiodarone,
adrenergik reseptor Sesak nafas
6.
Allopurinol
100 mg
Dosis awal: 5 mg Gagal jantung
sekali
sehari,
dosis
menyesuaikan
dengan respons
pengobatan.
Dosis biasa: 10
mg sekali sehari.
Maksimal
20
mg/hari
Gagal
jantung
kronis: 1,25 mg
sekali
sehari.
Dosis
dapat
digandakan
setelah 1 minggu,
kemudian naikkan
secara bertahap
dalam
jangka
waktu
1-4
minggu. Maksimal
10 mg/hari.
Bradikardi
Hipotensi
Asma bronkial
berat
Feokromositoma
Asidosis
metabolik
quinidine, digoxin,
propafenone)
Obat betablocker lainnya
(acebutolol,
atenolol, metoprolol,
propanolol)
Obat calcium
dengan merelaksasi Mual dan muntah
pembuluh
darah, Pembengkakan
pada
mengurangi
wajah, bibir, tenggorokan.
frekuensi
denyut
jantung,
meningkatkan waktu
pemulihan simpul
sinoatrial (SA node),
channel
memperpanjang
blocker (verapamil, konduksi
amlodipine,
atrioventricular node
felodipine,
(AV node) dan
nifedipine)
memperpanjang
Obat
anestesi periode refrakter AV
(lidocaine)
node
dengan
Obat
malaria stimulasi atrial yang
(mefloquine)
cepat.
Phenylephrine
Pseudoephedrine
Obat
NSAID
(ibuprofen,
naproxen, sulindac,
nabumetone)
Asam
urat Asam urat
atau gout
Batu ginjal
Dosis dewasa : Kemoterapi
100-600
mg
dikonsumsi
sebanyak 1-2 kali
per hari. Dosis
maksimal 900 mg
per hari.
Batu
ginjal
Dosis dewasa :
200-300 mg per
hari.
Hipersensitivitas
Serangan gout
akut
Wanita hamil
Menyusui.
Meningkatkan efek
samping warfarin,
teofilin, ciclosporin,
dan cyclophosphami
de.
Meningkatkan efek
samping allopurinol
bila
digunakan
dengan
ampisilin
atau amoxicillin.
Meningkatkan efek
samping allopurinol,
bila
digunakan
bersama
obat
Menghambat enzim
xanthine oksidase
sehingga
mengurangi
pembentukan asam
urat dan juga dapat
menghambat
sintesis purin. Enzim
xanthine oksidase
adalah enzim yang
bertanggung jawab
untuk
oksidasi
hypoxanthine dan
xanthine.
Mengantuk
Mual
Sakit perut
Diare
Nyeri sendi
7.
Tremenza
Kemoterapi
Dosis dewasa :
600-800 mg per
hari dikonsumsi
sebanyak 1-2 kali
per hari selama 23 hari sebelum
menjalani
kemoterapi.
Untuk anak-anak,
dosisnya
150300 mg per hari.
Dosis maksimal
400 mg per hari.
Pseudoefe Dosis dewasa : 3- Flu
drine 60 4 x sehari (1 Pilek
mg
tablet)
Triprolidin Dosis anak :
e HCl 2,5 12 tahun : 3-4 x
mg
sehari (1 tablet)
6-12 tahun : 3-4
tablet (½ tablet)
diuretic
golongan
thiazide,
seperti hydroclorothi
azide..
Mengurangi
efektivitas
methotrexate.
Penyakit saluran
nafas
bagian
bawah termasuk
asma.
Hipersensitivitas
Hipertensi,
Glaukoma,
Diabetes,
Penyakit
arteri
koroner
Terapi dengan
penghambat
monoamin
oksidase
Atropine
(Atreza,
Sal-Tropine)
Benztropine
(Cogentin)
Topiramate
(Topamax)
Zonisamide
(Zonegran)
Obat
anti-mual
seperti belladonna
(Donnatal),
dimenhydrinate
(Dramamine),
methscopolamine
(Pamine),
atau
scopolamine
(Transderm Scop)
Obat
kandung
kemih atau kemih
seperti darifenacin
(Enablex), flavoxate
(Urispas),
oxybutynin
(Ditropan, Oxytrol),
Bekerja
pada
reseptor
alfaadrenergik
dalam
mukosa
saluran
pernafasan
yang
menghasilkan
vasokonstriksi.
Detak
jantung
cepat
(takikardi)
Mood atau suasana hati
berubah
Tremor atau kejang
Mudah
memar
atau
berdarah
Sedikit buang air kecil
Sesak napas
Gejala tekanan darah
tinggi
solifenacin
(Vesicare),
tolterodine (Detrol),
atau Blue Urogesic
Obat bronkodilator
seperti ipratropium
(Atrovent)
atau
tiotropium (Spiriva)
Obat iritasi usus
seperti dicyclomine
(Bentyl),
hyoscyamine
(Hyomax),
atau
propantheline (Pro
Banthine); atau
Obat maag seperti
glikopirrolat
atau
mepenzolate
8.
Neurodex
Vit.
B1 1 x sehari (1 Defisiensi
Hipersensitif
Monohidra tablet)
vitamin
B1,
te 100 mg
B6, B12
Vit. B6 HCl
Gangguan
200 mg
neurologik
Vit. B12
Moornign
200 mg
sickness
Anemia
Atropine
Chlorpromazine
Chlorthalidone
Doxorubicin
Glycopyrrolate
Hydrochlorothiazide
Levodopa
Methotrexate
Phenobarbital
Phenothiazine
Membantu
metabolisme
karbohidrat, protein
dan asam empedu
Mensintesis asam
nukleat
Reaksi alergi
Gatal kulit,
Mual dan muntah
Keringat berlebih
Urine berwarna oranye.
6. Etiket
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 01
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
Yogyakarta, 18-08-2020
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 02
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
3 x 1 hari (1 tablet)
Bersama saat makan
1 x 1 hari (1 tablet)
Pada malam hari
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Gemfibrozil
: 18-09-2020
: 03
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
Yogyakarta, 18-08-2020
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 04
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
: Adalat Oros 30 mg
: 18-09-2020
Yogyakarta, 18-08-2020
1 x 1 hari (1 tablet)
Malam hari, setelah makan
1 x 1 hari (1 tablet)
Pagi hari, setelah makan
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Metformin 500 mg
: 18-09-2020
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
Yogyakarta, 18-08-2020
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Candesartan 16 mg
: 18-09-2020
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 05
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
Yogyakarta, 18-08-2020
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 06
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
1 x 1 hari (1 tablet)
Malam hari, setelah makan
1 x 1 hari (1 tablet)
Pagi hari, setelah makan
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Concor 10 mg
: 18-09-2020
: 07
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
Yogyakarta, 18-08-2020
3 x 1 hari (1 tablet)
Setelah makan
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Tremenza
: 18-09-2020
: Allopurinol 100 mg
: 18-09-2020
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. Sehat
Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta.
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
Yogyakarta, 18-08-2020
No
Nama Pasien
Tanggal Lahir
No. RM
: 08
:A
: 24 Agustus 1969
: 0002345
Yogyakarta, 18-08-2020
1 x 1 hari (1 tablet)
Pagi hari, bersama saat makan
Nama Obat
Tanggal Kadaluarsa
: Neurodex
: 18-09-2020
7. Konseling yang diberikan kepada pasien saat menyerahkan obat :
a. Menemui pasien/keluarga di ruang konseling.
b. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
“Resep atas nama ibu A”
c. Memperkenalkan diri
“Selamat siang, perkenalkan saya apoteker faiza yang bertugas pada pagi hari ini, mohon maaf dengan ibu A sendiri atau keluarga ibu A? Saya memohon
izin meminta waktu 5-10 menit untuk melakukan konseling penggunaan obat atas resep yang diberikan dokter AD spesialis jantung, apakah ibu berkenan?”
d. Memastikan identitas pasien dengan cara menanyakan dengan pertanyaan terbuka minimal 2 identitas: nama lengkap dan tanggal lahir.
“Boleh disebutkan untuk nama lengkap dan tanggal lahirnya, ibu?”
e. Mengidentifikasi dan membantu penyelesaian masalah terkait terapi obat.
“Apakah sebelumnya pernah menerima resep yang sama ibu?”
f. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui Three Prime Questions
- Apa yang disampaikan dokter tentang obat anda?
- Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian obat anda?
- Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah anda menerima terapi obat tersebut dan efek samping yang mungkin terjadi?
g. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat.
h. Memberikan informasi dan edukasi obat kepada pasien/keluarga, terutama untuk obat yang akan digunakan secara mandiri oleh pasien mengenai: indikasi,
dosis, waktu dan cara minum/menggunakan obat, hasil terapi yang diharapkan, cara penyimpanan obat, efek samping obat jika diperlukan, dan hal-hal lain
yang harus diperhatikan selama penggunaan obat.
“Baik ibu dari dokter AD spesialis jantung, ibu diresepkan beberapa obat, yaitu Fenofibrat, Metformin, Adalat Oros, Candesartan, Concor, Allopurinol,
Tremenza, dan Neurodex. Akan tetapi mohon maaf untuk obat Fenofibrat kami ganti menjadi Gemfibrozil dengan golongan, dan indikasi yang sama dengan
Fenofibrat yang sebelumnya sudah kami konfirmasi dengan dokter, apakah ibu berkenan?”
“Penggunaan obat gemfibrozil untuk menurunkan kadar trigliserida, candesartan untuk menurunkan tensi, dan allopurinol untuk mengatasi asam urat
diminum 1 x sehari 1 tablet dimalam hari setelah makan dan sebelum tidur. Adalat Oros, Concor untuk menurunkan tensi dan Neurodex sebagai suplemen
diminum pada pagi hari setelah makan, akan tetapi Adalat Oros dan Concor harus diberi jeda waktu sekitar 1 jam. Metformin untuk anti-diabetes diminum 3
x sehari 1 tablet diminum bersamaan dengan makan, dan Tremenza untuk flu diminum 3 x sehari 1 tablet setelah makan. Beberapa efek samping obat
seperti mual, muntah, denyut jantung meningkat, urin berwarna oranye kemungkinan akan terjadi, namun jangan khawatir tidak semua orang mengalami
hal tersebut tergantung kondisi dan respon tubuh masing-masing orang. Dalam upaya menunjang terapi ibu, ada baiknya diimbangi dengan pola makan
yang sehat, olahraga teratur, rajin meminum air putih, dan istrirahat yang cukup. Penyimpanan obat ini disimpan di kotak obat atau di suhu ruangan yang
jauh dari jangkauan anak-anak dan matahari langsung.”
i. Meminta pasien/keluarga pasien untuk mengulangi penjelasan terkait penggunaan obat yang telah disampaikan.
“Untuk memastikan bahwa informasi yang saya berikan tidak ada yang terlewat, apakah ibu berkenan untuk menyampaikan ulang terkait penjelasan yang
saya berikan?”
j.
Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebagai
bukti bahwa pasien memahami informasi yang diberikan dalam konseling.
“Apakah ada pertanyaan terkait penggunaan obat ini? Jika dirasa sudah cukup, mohon ketersediaannya menandatangani pada formulir ini ya ibu sebagai
tanda bahwa ibu telah memahami terkait informasi penggunaan obat yang diberikan. Jika keluhan tidak kunjung membaik setelah selesai mengonsumsi
obat ini, bisa untuk segera menghubungi dokter kembali ya ibu. Terimakasih sudah berkunjung, semoga lekas sembuh”.
Download