Kasus Resep Non racikan Kasus kelompok D Di atas adalah contoh resep pasien poli pada RSUD dr Sehat. Atas nama pasien A Jenis kelamin Perempuan,dengan No RM 0002345 Lahir pada tanggal 24 Agustus 1969. Dokter yang menangani bernama dokter AD Spesialis Jantung. Pada resep tidak tercantum tanggal dan setelah dikonfirmasi resep tersebut dibuat pada hari anda menerima resep yaitu pada tanggal 18 Agustus 2020. Tugas: 1. Buatlah alur pelayanan resep mulai dari resep diterima hingga diserahkan. 2. Jelaskan syarat kelengkapan resep yang dipersyaratkan? Dan apakah resep tersebut memenuhi syarat kelengkapan resep? 3. Lakukan telaah resep terhadap resep tersebut. Jelaskan hasilnya. 4. Pada resep tertulis obat fenofibrat dan obat tersebut kosong dan yang anda miliki adalah Gemfibrozil kapsul. Buatlah prosedur jika terjadi kekosongan obat. 5. Buat Profil obat untuk obat-obatan yg tercantum pada Resep. (Nama Obat; Kekuatan ; Dosis ; Indikasi ; Kontraindikasi; interaksi obat; mekanisme kerja ; Potensi Efek Samping Obat) Buat dalam bentuk tabel. 6. Buatlah etiket untuk masing-masing obat tersebut. 7. Jelaskan Konseling yang anda berikan kepada pasien saat menyerahkan obat. 1. Alur pelayanan resep a) Terima resep elektronik atau manual yang diserahkan ke bagian farmasi. b) Jika sudah menggunakan sistem informasi, cetak resep elektonik. c) Jika resep manual tidak terbaca, hubungi dokter penulis resep. d) Periksa kelengkapan adminisitratif berupa identitas pasien (nama, nomor rekam medik, usia/tanggal lahir), berat badan (terutama pasien pediatri), tinggi badan (pasien kemoterapi), jaminan, ruang rawat, tanggal resep, nama dokter. e) Lakukan pengkajian dari aspek farmasetik meliputi nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan dan jumlah obat; stabilitas dan inkompatibilitas; aturan dan cara penggunaan; f) Lakukan pengkajian dari aspek klinis meliputi ketepatan indikasi, obat, dosis dan waktu/jam penggunaan obat; duplikasi pengobatan; alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD); kontraindikasi; dan interaksi obat. g) Lakukan pengkajian dari aspek regulasi rumah sakit sebagai contoh pengkajian antibiotika dilakukan apakah sudah sesuai dengan kebijakan rumah sakit tentang restriksi antibiotika. h) Pencatatan pengkajian dilakukan pada daftar tilik i) Berikan tanda centang di kolom “Ya” jika hasil pengkajian sesuai atau beri tanda centang “Tidak” jika hasil pengkajian tidak sesuai pada masing-masing aspek yang perlu dikaji. k) Lakukan penyiapan obat : (1) Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep; (2) Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan memperhatikan nama obat, tanggal kedaluwarsa dan keadaan fisik obat. Lakukan double check kebenaran identitas obat yang diracik, terutama jika termasuk obat high alert/LASA. (3) Melakukan peracikan obat bila diperlukan. Memberikan etiket disesuaikan dengan sistem penyiapan obat yang diterapkan. Pada etiket obat dengan sistem resep individu memuat informasi: nama lengkap pasien, nomor rekam medis dan/atau tanggal lahir, nama obat, aturan pakai, instruksi khusus, tanggal kedaluwasa obat dan tanggal penyiapan obat. Pada etiket di kantong obat dengan sistem dosis unit memuat informasi nama lengkap pasien, nomor rekam medis dan/atau tanggal lahir, instruksi khusus, dan tanggal penyiapan obat. l) Sebelum obat diserahkan kepada perawat (untuk pasien rawat inap) atau kepada pasien/keluarga (untuk pasien rawat jalan) maka harus dilakukan telaah obat yang meliputi pemeriksaan kembali untuk memastikan obat yang telah disiapkan sesuai dengan resep. Aspek yang diperiksa dalam telaah obat meliputi 5 tepat yakni, tepat obat,tepat pasien, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu pemberian m) Pada penyerahan obat untuk pasien rawat jalan, maka harus disertai pemberian informasi obat yang meliputi nama obat, kegunaan/indikasi, aturan pakai, efek terapi dan efek samping dan cara penyimpanan obat. n) Jika regulasi rumah sakit membolehkan pengantaran obat ke rumah pasien dilakukan oleh jasa pengantar, maka kerahasiaan pasien harus tetap terjaga (contoh: resep dalam amplop tertutup, obat dikemas tertutup) 2. Kelengkapan resep yang dipersyaratkan harus memenuhi kelengkapan administratif, farmasetis, dan klinis - Aspek administratif meliputi : Identitas pasien (nama, nomor rekam medik, usia/tanggal lahir), berat badan (terutama pasien pediatri), tinggi badan (pasien kemoterapi), jaminan, ruang rawat, tanggal resep, nama dokter. - Aspek farmasetis meliputi : Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan dan jumlah obat; stabilitas dan inkompatibilitas; aturan dan cara penggunaan - Aspek klinis meliputi : Ketepatan indikasi, obat, dosis dan waktu/jam penggunaan obat; duplikasi pengobatan; alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD); kontraindikasi; dan interaksi obat. Pengkajian Sesuai Tidak Rekomendasi/Tindak Lanjut a. Aspek Administratif Resep Lengkap V Identitas pasien belum lengkap berupa belum tertulisnya dengan lengkap alamat, tanggal resep, riwayat alergi obat, berat badan, dan tinggi badan pasien, sehingga dapat dilakukan penggalian informasi lebih lanjut kepada pasien/keluarga pasien. Pasien Sesuai V b. Aspek Farmasetis Nama Obat V Bentuk sediaan V Kekuatan sediaan V Campuran obat stabil secara fisik, kimia dan terapeutik Aturan dan cara penggunaan V V c. Aspek Klinik Dosis/kekuatan/frekuensi tepat V Rute pemberian obat V Tidak ada interaksi obat V Tidak ada duplikasi V Tidak kontraindikasi V Tidak alergi V Pada resep yang dilampirkan, aspek administrative belum memenuhi syarat dikarenakan belum tertulisnya dengan lengkap alamat, tanggal resep, riwayat alergi obat, berat dan tinggi badan pasien. Jika ditinjau dari segi farmasetis, belum dicantumkan bentuk obat, stabilitas dan inkompatibilitasnya. Sedangkan dari aspek klinis sudah memenuhi syarat. 3. Hasil telaah resep Telaah Sebelum Diserahkan ke Pasien Telaah Resep Ya Kejelasan Penulisan Resep V Tidak Duplikasi Pengobatan V Potensi Alergi V Interaksi Obat V Keterangan/Tindak Lanjut Memberikan konseling kepada pasien untuk menjeda waktu saat penggunaan obat adalat oros dan concor BB/Informasi Fisiologik Lain V Kontraindikasi V Telaah Obat Ya Tepat Pasien V Tidak Keterangan/Tindak Lanjut Tepat Indikasi V Tepat Obat V Tepat Dosis V Tepat Rute Pemberian V Tepat Waktu Pemberian V 4. Apabila terdapat kekosongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2009 tentang Tenaga Kefarmasian, apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien. Prosedurnya ialah sebagai berikut : 1. Petugas instalasi farmasi menerima resep 2. Melihat persediaan, jika kosong lakukan pengecekan pada daftar formularium rumah sakit untuk mencari obat yang memiliki kandungan, kekuatan, dan indikasi yang sama 3. Melakukan komunikasi kepada dokter penulis resep setuju atau tidak jika diganti dengan obat lain dengan kandungan, kekuatan, dan indikasi yang sama 4. Jika berkenan, dilakukan penggantian obat sesuai instruksi dokter penulis resep 5. Jika tidak berkenan, dilakukan pemberian formulir obat yang tidak ada di instalasi farmasi ke bagian perbekalan farmasi 6. Jika obat telah diantarkan, dilakukan penyerahan obat kepada pasien dan dilakukan komunikasi kepada pasien jika obat yang kosong digantikan dengan obat lain yang memiliki kandungan, kekuatan, dan indikasi yang sama atas persetujuan dokter penulis resep 7. Jika pasien/keluarga pasien setuju, maka apoteker mengisi informed consent dan penandatanganan atas persetujuan kedua belah pihak. 5. Profil obat untuk obat-obatan yg tercantum pada Resep. No Nama Obat Kekuatan Dosis Indikasi 1. Gemfibrozil 300 mg 2. Metformin 500 mg Kontraindikasi Interaksi Obat Hiperlipidemia : Hiperlipidemia Hipersensitif Repaglinide : 1,2 gr/hari dalam Batu empedu hipoglikemia 2 dosis terbagi Bayi baru lahir Simvastatin, atau 900 mg, 1 x Anak-anak atorvastatin sehari pada pagi Wanita hamil (golongan statin) : atau malam hari Menyusui rhabdomyolisis Pioglitazone : meningkatkan absorpsi pioglitazone dalam darah Warfarin : meningkatkan efek obat warfarin Colestiramine : menurunkan efek gemfibrozil Dewasa : 500- Diabetes Tipe Hipersensitif Obat NSAID dan 850 mg, 2-3 x 2 Gagal jantung antihipertensi : sehari maksimal 3 PCOS kronis meningkatkan resiko gr terbagi dalam 3 (Polycystic Diabetes asidosis x minum bersama Ovarian Ketoasidosis Diuretik, makan Syndrome) Asidosis kortikosteroid, pil KB Anak-anak : metabolik : meningkatkan Dosis awal 500Gagal ginjal berat kadar glukosa darah 850 mg, 1 x Klirens kreatinin dan menurunkan sehari makimal 2 yang tidak efektivitas gr terbagi dalam normal metformin 2-3 x minum Infark jantung Insulin : bersama makan Wanita hamil meningkatkan resiko Menyusui hipoglikemi Mekanisme Obat Potensi Efek Samping Menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL Dispepsia Vertigo Fibrilasi atrium Diare Nyeri perut Ruam Sakit kepala Kejang Mual dan muntah Eksim Meningkatkan efektivitas tubuh dalam menggunakan insulin untuk menekan peningkatan kadar gula darah Batuk Demam Diare Sakit perut Mual dan muntah Nafsu makan menurun Rasa logam di mulut Nyeri otot dan punggung 3 Adalat oros 30 mg Terapi awal : 1 x sehari 30 mg Hipertensi Angina pektoris kronik stabil Angina pektoris pasca infark Syok KV Wanita hamil Menyusui Infark miokard akut termasuk 8 hari pertama sesudah infark miokard. Hipersensitif terhadap dihidropiridin. Obat antihipertensi. Simetidin. Golongan obat yang digunakan untuk menangani beragam kondisi pada jantung (penyekat reseptor β, digoksin. Kuinidin (monitor kadar obat dalam plasma. Fenitoin. Antibiotik streptogramin yang bekerja dengan cara menghalangi pemroduksian protein yang diperlukan oleh bakteria untuk bertahan hidup seperti quinupristin. Jangan mengonsumsi jus anggur selama anda dalam pengobatan obat ini. Menghambat jumlah kalsium yang menuju sel di jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini akan melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan suplai darah dan oksigen ke sel otot, termasuk otot jantung, sekaligus meringankan beban kerja jantung. Penumpukan cairan di bagian kaki (Edema perifer Jantung terasa berdegup dengan kencang (palpitasi). Sakit kepala. Konstipasi, Pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam jaringan (edema). Pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi). 4, Candesartan 16 mg Hipertensi : Dewasa: 8 mg per hari. Dosis maksimal adalah Hipertensi Gagal Jantung Hipersensitivitas Wanita hamil Menyusui Mengurangi efek antihipertensi dan meningkatkan risiko gangguan fungsi Menghambat efek Bengkak penyempitan tungkai pembuluh darah dari Pusing angiotensin II. Saat pada kedua 5. Concor 10 mg 32 mg per hari, 1 kali sehari Dosis pemeliharaan : 8 mg per hari. Anak-anak usia 15 tahun: 200 mcg/kgBB per hari, dan dapat ditingkatkan hingga 40-400 mcg/kgBB per hari. Anak usia di atas 6 tahun dengan berat di bawah 50 kg: 48 mg per hari, dan dapat diringkatkan hingga 16 mg per hari.Anak usia di atas 6 tahun dengan berat di atas 50 kg: 8-16 mg per hari, dan dapat hingga 32 mg per hari. Gagal Jantung : Dewasa: 4 mg per hari sebagai awal, dan dapat digandakan tiap 2 minggu. Dosis maksimal adalah 32 mg per hari. Angina pectoris Hipertensi dan darah tinggi Angina pektoris ginjal, jika dikonsumsi bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid. Berpotensi meningkatkan kadar obat lithium dalam darah. Konsumsi candesartan bagi penderita diabetes yang juga mengonsumsi obat aliskiren, berpotensi meningkatkan terjadinya gagal ginjal, hipotensi, dan hiperkalemia. Gagal jantung akut Syok kardiogenik angiotensin II dihambat, pembuluh darah akan lemas dan melebar sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah turun. Peningkatan lemak trigliserida dalam darah Hiperurisemia (peningkatan asam urat) Obat jantung Menghambat Hipotensi (sotalol, reseptor beta-1 Bradikardi amiodarone, adrenergik reseptor Sesak nafas 6. Allopurinol 100 mg Dosis awal: 5 mg Gagal jantung sekali sehari, dosis menyesuaikan dengan respons pengobatan. Dosis biasa: 10 mg sekali sehari. Maksimal 20 mg/hari Gagal jantung kronis: 1,25 mg sekali sehari. Dosis dapat digandakan setelah 1 minggu, kemudian naikkan secara bertahap dalam jangka waktu 1-4 minggu. Maksimal 10 mg/hari. Bradikardi Hipotensi Asma bronkial berat Feokromositoma Asidosis metabolik quinidine, digoxin, propafenone) Obat betablocker lainnya (acebutolol, atenolol, metoprolol, propanolol) Obat calcium dengan merelaksasi Mual dan muntah pembuluh darah, Pembengkakan pada mengurangi wajah, bibir, tenggorokan. frekuensi denyut jantung, meningkatkan waktu pemulihan simpul sinoatrial (SA node), channel memperpanjang blocker (verapamil, konduksi amlodipine, atrioventricular node felodipine, (AV node) dan nifedipine) memperpanjang Obat anestesi periode refrakter AV (lidocaine) node dengan Obat malaria stimulasi atrial yang (mefloquine) cepat. Phenylephrine Pseudoephedrine Obat NSAID (ibuprofen, naproxen, sulindac, nabumetone) Asam urat Asam urat atau gout Batu ginjal Dosis dewasa : Kemoterapi 100-600 mg dikonsumsi sebanyak 1-2 kali per hari. Dosis maksimal 900 mg per hari. Batu ginjal Dosis dewasa : 200-300 mg per hari. Hipersensitivitas Serangan gout akut Wanita hamil Menyusui. Meningkatkan efek samping warfarin, teofilin, ciclosporin, dan cyclophosphami de. Meningkatkan efek samping allopurinol bila digunakan dengan ampisilin atau amoxicillin. Meningkatkan efek samping allopurinol, bila digunakan bersama obat Menghambat enzim xanthine oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin. Enzim xanthine oksidase adalah enzim yang bertanggung jawab untuk oksidasi hypoxanthine dan xanthine. Mengantuk Mual Sakit perut Diare Nyeri sendi 7. Tremenza Kemoterapi Dosis dewasa : 600-800 mg per hari dikonsumsi sebanyak 1-2 kali per hari selama 23 hari sebelum menjalani kemoterapi. Untuk anak-anak, dosisnya 150300 mg per hari. Dosis maksimal 400 mg per hari. Pseudoefe Dosis dewasa : 3- Flu drine 60 4 x sehari (1 Pilek mg tablet) Triprolidin Dosis anak : e HCl 2,5 12 tahun : 3-4 x mg sehari (1 tablet) 6-12 tahun : 3-4 tablet (½ tablet) diuretic golongan thiazide, seperti hydroclorothi azide.. Mengurangi efektivitas methotrexate. Penyakit saluran nafas bagian bawah termasuk asma. Hipersensitivitas Hipertensi, Glaukoma, Diabetes, Penyakit arteri koroner Terapi dengan penghambat monoamin oksidase Atropine (Atreza, Sal-Tropine) Benztropine (Cogentin) Topiramate (Topamax) Zonisamide (Zonegran) Obat anti-mual seperti belladonna (Donnatal), dimenhydrinate (Dramamine), methscopolamine (Pamine), atau scopolamine (Transderm Scop) Obat kandung kemih atau kemih seperti darifenacin (Enablex), flavoxate (Urispas), oxybutynin (Ditropan, Oxytrol), Bekerja pada reseptor alfaadrenergik dalam mukosa saluran pernafasan yang menghasilkan vasokonstriksi. Detak jantung cepat (takikardi) Mood atau suasana hati berubah Tremor atau kejang Mudah memar atau berdarah Sedikit buang air kecil Sesak napas Gejala tekanan darah tinggi solifenacin (Vesicare), tolterodine (Detrol), atau Blue Urogesic Obat bronkodilator seperti ipratropium (Atrovent) atau tiotropium (Spiriva) Obat iritasi usus seperti dicyclomine (Bentyl), hyoscyamine (Hyomax), atau propantheline (Pro Banthine); atau Obat maag seperti glikopirrolat atau mepenzolate 8. Neurodex Vit. B1 1 x sehari (1 Defisiensi Hipersensitif Monohidra tablet) vitamin B1, te 100 mg B6, B12 Vit. B6 HCl Gangguan 200 mg neurologik Vit. B12 Moornign 200 mg sickness Anemia Atropine Chlorpromazine Chlorthalidone Doxorubicin Glycopyrrolate Hydrochlorothiazide Levodopa Methotrexate Phenobarbital Phenothiazine Membantu metabolisme karbohidrat, protein dan asam empedu Mensintesis asam nukleat Reaksi alergi Gatal kulit, Mual dan muntah Keringat berlebih Urine berwarna oranye. 6. Etiket INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 01 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 Yogyakarta, 18-08-2020 No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 02 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 3 x 1 hari (1 tablet) Bersama saat makan 1 x 1 hari (1 tablet) Pada malam hari Nama Obat Tanggal Kadaluarsa Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Gemfibrozil : 18-09-2020 : 03 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 Yogyakarta, 18-08-2020 No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 04 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 : Adalat Oros 30 mg : 18-09-2020 Yogyakarta, 18-08-2020 1 x 1 hari (1 tablet) Malam hari, setelah makan 1 x 1 hari (1 tablet) Pagi hari, setelah makan Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Metformin 500 mg : 18-09-2020 INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM Yogyakarta, 18-08-2020 Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Candesartan 16 mg : 18-09-2020 INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 05 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 Yogyakarta, 18-08-2020 No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 06 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 1 x 1 hari (1 tablet) Malam hari, setelah makan 1 x 1 hari (1 tablet) Pagi hari, setelah makan Nama Obat Tanggal Kadaluarsa Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Concor 10 mg : 18-09-2020 : 07 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 Yogyakarta, 18-08-2020 3 x 1 hari (1 tablet) Setelah makan Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Tremenza : 18-09-2020 : Allopurinol 100 mg : 18-09-2020 INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. INSTALASI FARMASI RSUD dr. Sehat Jln. Kebangsaan No. 10, Yogyakarta. No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM Yogyakarta, 18-08-2020 No Nama Pasien Tanggal Lahir No. RM : 08 :A : 24 Agustus 1969 : 0002345 Yogyakarta, 18-08-2020 1 x 1 hari (1 tablet) Pagi hari, bersama saat makan Nama Obat Tanggal Kadaluarsa : Neurodex : 18-09-2020 7. Konseling yang diberikan kepada pasien saat menyerahkan obat : a. Menemui pasien/keluarga di ruang konseling. b. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien. “Resep atas nama ibu A” c. Memperkenalkan diri “Selamat siang, perkenalkan saya apoteker faiza yang bertugas pada pagi hari ini, mohon maaf dengan ibu A sendiri atau keluarga ibu A? Saya memohon izin meminta waktu 5-10 menit untuk melakukan konseling penggunaan obat atas resep yang diberikan dokter AD spesialis jantung, apakah ibu berkenan?” d. Memastikan identitas pasien dengan cara menanyakan dengan pertanyaan terbuka minimal 2 identitas: nama lengkap dan tanggal lahir. “Boleh disebutkan untuk nama lengkap dan tanggal lahirnya, ibu?” e. Mengidentifikasi dan membantu penyelesaian masalah terkait terapi obat. “Apakah sebelumnya pernah menerima resep yang sama ibu?” f. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui Three Prime Questions - Apa yang disampaikan dokter tentang obat anda? - Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian obat anda? - Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah anda menerima terapi obat tersebut dan efek samping yang mungkin terjadi? g. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat. h. Memberikan informasi dan edukasi obat kepada pasien/keluarga, terutama untuk obat yang akan digunakan secara mandiri oleh pasien mengenai: indikasi, dosis, waktu dan cara minum/menggunakan obat, hasil terapi yang diharapkan, cara penyimpanan obat, efek samping obat jika diperlukan, dan hal-hal lain yang harus diperhatikan selama penggunaan obat. “Baik ibu dari dokter AD spesialis jantung, ibu diresepkan beberapa obat, yaitu Fenofibrat, Metformin, Adalat Oros, Candesartan, Concor, Allopurinol, Tremenza, dan Neurodex. Akan tetapi mohon maaf untuk obat Fenofibrat kami ganti menjadi Gemfibrozil dengan golongan, dan indikasi yang sama dengan Fenofibrat yang sebelumnya sudah kami konfirmasi dengan dokter, apakah ibu berkenan?” “Penggunaan obat gemfibrozil untuk menurunkan kadar trigliserida, candesartan untuk menurunkan tensi, dan allopurinol untuk mengatasi asam urat diminum 1 x sehari 1 tablet dimalam hari setelah makan dan sebelum tidur. Adalat Oros, Concor untuk menurunkan tensi dan Neurodex sebagai suplemen diminum pada pagi hari setelah makan, akan tetapi Adalat Oros dan Concor harus diberi jeda waktu sekitar 1 jam. Metformin untuk anti-diabetes diminum 3 x sehari 1 tablet diminum bersamaan dengan makan, dan Tremenza untuk flu diminum 3 x sehari 1 tablet setelah makan. Beberapa efek samping obat seperti mual, muntah, denyut jantung meningkat, urin berwarna oranye kemungkinan akan terjadi, namun jangan khawatir tidak semua orang mengalami hal tersebut tergantung kondisi dan respon tubuh masing-masing orang. Dalam upaya menunjang terapi ibu, ada baiknya diimbangi dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, rajin meminum air putih, dan istrirahat yang cukup. Penyimpanan obat ini disimpan di kotak obat atau di suhu ruangan yang jauh dari jangkauan anak-anak dan matahari langsung.” i. Meminta pasien/keluarga pasien untuk mengulangi penjelasan terkait penggunaan obat yang telah disampaikan. “Untuk memastikan bahwa informasi yang saya berikan tidak ada yang terlewat, apakah ibu berkenan untuk menyampaikan ulang terkait penjelasan yang saya berikan?” j. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebagai bukti bahwa pasien memahami informasi yang diberikan dalam konseling. “Apakah ada pertanyaan terkait penggunaan obat ini? Jika dirasa sudah cukup, mohon ketersediaannya menandatangani pada formulir ini ya ibu sebagai tanda bahwa ibu telah memahami terkait informasi penggunaan obat yang diberikan. Jika keluhan tidak kunjung membaik setelah selesai mengonsumsi obat ini, bisa untuk segera menghubungi dokter kembali ya ibu. Terimakasih sudah berkunjung, semoga lekas sembuh”.