Uploaded by khoryauroraa

CRS- CHF

advertisement
CHF NYHA III/IV et causa ASHD
coroner insufisiensi Inferoanterior
Khory Aurora Berty, S.ked / G1A219094
Pembimbing: dr. Elfiani, Sp.PD., FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
2020
2
PENDAHULUAN
▹
Gagal jantung  keadaan dimana jantung tidak
dapat memompa darah yang mencukupi
kebutuhan tubuh
▹
CHRONIC HEART FAILURE  Congestive heart
failure (CHF)  gagal jantung kiri dan kanan
Risiko kematian akibat gagal jantung berkisar antara 5-10% pertahun pada kasus gagal jantung ringan,
 meningkat menjadi 30-40% pada gagal jantung berat.
Gagal jantung merupakan penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang dirumah sakit
(readmission), meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
MRS
: Tn. S
: 50 Tahun
: Laki – laki
: Jambi
: Manager perusahaan
: 2 Juni 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien laki-laki datang diantar oleh istrinya dengan keluhan sesak
nafas sejak 2 hari yang lalu
3
4
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang
▹
▹
▹
Bagaimana awal terjadinya sesak?
▹
Apakah pasien dapat tidur terlentang tanpa merasakan sesak? Jika tidak, biasanya berapa
bantal yang digunakan pada saat tidur?
▹
Apakah pasien pernah terbangun pada malam hari karena sesak? Apakah disertai mengi atau
batuk?
▹
▹
Apakah pasien pernah pingsan atau gelap mata saat beraktivitas?
Apakah dirasakan hilang timbul atau terus menerus ?
Apakah pasien merasa sesak pada saat beraktivitas atau saat istirahat? Seberapa berat
aktivitas yang dapat menimbulkan rasa sesak?
Apakah pasien merasakan lelah yang berarti saat beraktivitas biasa? Apakah saat beristirahat
juga tersasa lelah?
5
CON’T – RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
▹
Apakah pasien merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada bagian dada? jika ada
bagaimana nyeri yang dirasakan?
▹
▹
▹
▹
▹
▹
▹
Apakah nyerinya berhubungan dengan aktivitas? Aktivitas seperti apa yang memicu nyeri?
▹
Apakah pasien ada batuk ? jika ada sejak kapan batuknya dan sudah berapa lama?
Seberapa intens nyeri yang dirasakan jika diberi penilaian 1-10?
Apakah nyeri menjalar ke leher, bahu, punggung atau turun ke tangan?
Berapa lama nyeri dirasakan?
Dapatkah pasien menunjukkan lokasi nyerinya?
Apa yang biasanya dilakukan untuk membuat rasa nyerinya berkurang?
Apakah pasien merasakan jantung berdebar-debar? Jika ada apakah dimulai dan berhenti
secara tiba-tiba atau bertahap?
6
CON’T – RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
▹
Apakah batuk kering atau berdahak? Jika
berdahak, apa warnanya? Apakah disertai darah?
▹
Apakah batuk membuat sesak bertambah
berat?
▹
Kapan batuk terasa lebih berat? Kapan terasa
lebih ringan?
▹
Apakah pasien mengalami demam? Jika ada
sejak kapan demam berlangsung?
▹
▹
Apakah demam terus menerus atau naik turun?
▹
Apakah terdapat bengkak pada pergelangan
kaki?
Kapan demam dirasakan semakin meningkat?
Kapan dirasakan semakin menurun?
▹
Jika ada, sejak kapan bengkak tersebut muncul?
Apakah memburuk saat pagi atau malam hari?
Apakah anda memakai sepatu terlalu sempit?
▹
Apakah bengkak pada mata pada saat bangun
tidur? Apakah merasakan perut yang membesar?
▹
▹
▹
▹
Apakah ada mual muntah?
▹
Apakah pasien merasakan keluhan lain selain
keluhan diatas?
Apakah ada gangguan nafsu makan?
Apakah mengalami penurunan BB?
Apakah pasien minum obat untuk mengatasi
gejalanya? Jika iya, apa obat yang diminum
pasien?
7
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
▹
▹
▹
▹
▹
▹
▹
Apakah pasien pernah mersakan keluhan yang serupa?
Apakah pasien pernah dirawat karena penyakit jantung?
Apakah pasien memiliki riwayat hipertensi?
Apakah pasien memiliki riwayat kolesterol yang tinggi?
Jika pernah, bagaimana riwayat pengobatan pasien?
Riwayat penyakit paru? Seperti ASMA atau PPOK?
Adakah riwayat DM?
8
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
▹
Riwayat keluhan yang sama  ayah
pasien penyakit jantung koroner
▹
Pasien merupakan manager
disebuah perusahaan
▹
▹
Riwayat hipertensi ?
▹
Apakah pasien merokok? Berapa
batang perhari ? sudah sejak kapan
merokok?
▹
▹
Apakah pasien rajin berolahraga?
Riwayat DM ?
Apasaja makanan yang sering
dikonsumsi pasien?
9
PEMERIKSAAN FISIK
▹
▹
▹
▹
▹
Status Generalisata
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4M6V5
Vital Sign
⬩
⬩
⬩
⬩
⬩
:
TD : 160/90 mmHg ( Hipertensi )
HR : >100x/menit (takikardi)
RR : >24x/menit (Takipneu)
Suhu : 36,6 C (Biasanya normal)
SpO2 :-
10
▹
▹
▹
▹
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Bentuk Kepala: Normocephal
▸
Mata
▸
▸
▸
Leher
▸
Konjungtiva : Konjungtiva anemis (-)
Sklera
: Sklera Ikterik (-/+)
Pupil
: Isokor
JVP
Perkusi
:
Batas kanan Atas : ICS II
Linea parasternal dextra
Batas Kiri Atas : ICS II
Linea parasternal
sinistra
Batas kanan bawah : ICS
V Linea parasternalis
dextra
Batas kiri bawah : ICS VI
linea axillaris anterior
sinistra
▸
▸
▸
: terjadi peningkatan > 8 cmH2O
Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis terlihat
Palpasi
: Ictus Cordis teraba di ICS VI
linea axillaris anterior sinistra (ictus cordis
bergeser ke lateral, normalnya teraba pada
ICS V linea midcalvicularis sinistra)
▸
▸
▹
▸
▹
Auskultasi : BJ I/II , Murmur
sistolik (+), Gallop S3
11
PEMERIKSAAN FISIK
Paru
▹
▹
▹
▹
Abdomen
Inspeksi
: Simetris
kiri dan kanan, spider naevi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Fremitus taktil kanan = kiri
▹
▹
Perkusi : Sonor kanan dan kiri
Auskultasi
:Vesikuler kanan dan kiri,
Rhonki basah halus (+/+),
Wheezing (-/-)
▹
▹
Inspeksi
:
cembung, asites (+/-), tidak
simetris
Palpasi
:
Soepel, Nyeri tekan (-),
hepatomegali (-/+)
Perkusi : Timpani, shifting
dullness (+)
Auskultasi: Bising usus (+)
Ekstremitas
▹
▹
Superior : akral hangat/dingin, CRT <2/>2 detik, Edema (-), clubing finger (-)
Inferior : akral hangat/dingin, CRT <2/>2 detik, Edema (+)
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
▹
Darah rutin  WBC, RBC, HGB,
HCT, PLT, GDS,COL
▹
▹
▹
▹
▹
Elektrolit  Na, K, Cl, Na
Analisis gas darah  pO2, pCO2
Faal ginjal  Ureum, kreatinin
Faal hati  SGOT/SGPT
Faal jantung  BNP, TRoponin
Ekokardiografi
▹
Penting untuk mengevaluasi kelainan
fungsional dan structural jantung
13
▹
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
▸
▸
ST segmen: ST Elevasi I, II, aVF,V3,V4,V5,V6
Kesimpulan
: Infark inferolateral
▹
RONTGENT THORAX
14
DIAGNOSIS BANDING
▹
▹
▹
▹
▹
infark miokard
PPOK
ASMA
Kor pulmonal
kardiomiopati
DIAGNOSIS KERJA
▹ CHF NYHA III/IV et causa ASHD coroner insufisiensi Inferoanterior
15
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
▹
▹
▹
▹
▹
O2 3 L/menit nasal kanul
IVFD RL 500 cc 10 tpm
ACE inhibitor +ARB  captopril 2 x 12,5 mg + candesartan 1 x 8 mg
Beta bloker  bisoprolol 1 x 2,5 mg
Antagonis aldosterone  spironolactone 1 x 25 mg
Simptomatik :
▹
▹
▹
▹
Diuretic furosemide 1x40mg
Digitalis  digoksin 1 x 0,25 mg
Antitrombotik: acetilsalycilat acid 1x 75 mg
PO asam folat 2x1 tablet
16
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGIS
▹
Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab dan bagaimana mengeanl serta upaya bila
timbul keluhan dan dasar pengobatan
▹
▹
▹
▹
▹
▹
Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas seksual, serta rehabilitasi
▹
Konseling mengenai obat, efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu seperti
NSAID, anti aritmia kelas I, verapamil, diltiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan
trisiklik, steroid.
Edukasi pola diet, control asupan garam, air dan kebiasaan alcohol
Monitor berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat badan yang tiba-tiba
Mengurangi berat badan pada pasien obesitas
Hentikan kebiaaan merokok
Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan humiditas
memerlukan perhatian khusus,
17
PROGNOSIS
▹ Quo Vitam
▹ Quo Functionam
▹ Quo Sanationam
: Dubia ad malam
: Dubia ad malam
: Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
18
19
GAGAL JANTUNG KRONIS
 sindrom klinik yang kompleks yang disertai
keluhan gagal jantung berupa sesak, fatik, baik
dalam keadaan istirahat atau latihan, edema
dan tanda objektif adanya disfungsi jantung
dalam keadaan istirahat
20
ETIOLOGI
Kelainan otot jantung
Aterosklerosis koroner
Hipertensi sistemik dan hipertensi pulmonal
Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif
Penyakit Jantung yang Lain
Faktor sistemik
21
KLASIFIKASI
22
PATOFISIOLOGI
23
PATOFISIOLOGI
24
DIAGNOSIS
25
▹
Diagnosis gagal jantung ditegakkan
berdasarkan anamnesis, gejala dan
penilaian klinis, didukung oleh
pemeriksaan penunjang seperti EKG,
foto toraks, biomarker, dan
ekokardiografi Doppler
▹
Kriteria Framingham  2 mayor + 1
Minor (tidak berhubungan dengan
penyakit seperti hipertensi pulmonal,
ppok, sirosis hatiatau sindroma
nefrotik)
26
DIAGNOSIS
27
DIAGNOSIS BANDING
infark
miokard
Kor pulmonal
PPOK
kardiomiopati
28
TATALAKSANA
Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (ACEI)
• Lini pertama  dengan/ tanpa keluhan, diberikan pada semua pasien gagal jantung
simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %.
Diuretik
• direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan tanda klinis atau gejala kongesti
Penyekat β
• semua pasien gagal jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
Antagonis Aldosteron
• dosis kecil harus dipertimbangkan pada semua pasien dengan fraksi ejeksi ≤ 35 % dan
gagal jantung simtomatik berat
Angiotensin Receptor Blokers (ARB)
• direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 % yang
tetap simtomatik walaupun sudah diberikan ACEI dan penyekat β dosis optimal
TATALAKSANA
29
30
KOMPLIKASI
▹
Syok kardiogenik
▸ ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri  gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan .
▹
Tromboemboli
▸ Risiko terjadinya bekuan vena (trombosis vena dalam atau DVT dan emboli paru, dan
emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. Bisa diturunkan dengan pemberian
warfarin.
▹
Fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF, yang bisa menyebabkan perburukan dramatis. Hal
tersebut merupakan indikasi pemantauan denyut jantung(dengan pemberian digoksin/ beta
blocker) dan pemberian warfarin.
▹
Aritmia ventrikel sering dijumpai bisa menyebabkan sinkop atau kematian Jantung mendadak
(25-50% kematian pada CHF)
31
UPAYA PENCEGAHAN GAGAL JANTUNG
▹
▹
▹
▹
obati penyebab potensial dari kerusakan miokard, faktor risiko jantung koroner,
▹
bila sudah ada disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasari,
selain modulasi progresi dari disfungsi asimtomatik menjadi gagal jantung.9
pengobatan infark jantung segera di triase, serta pencegahan infark ulangan,
pengobatan hipertensi yang agresif,
koreksi kelainan kongenital serta penyakit jantung katup, memerlukan pembahasan
khusus, dan
32
PROGNOSIS
▹
Klinis  Semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas dan gambaran klinis,
semakin buruk prognosis. Berkaitan dengan gungsional class NYHA.
▹
Hemodinamik  Semakin rendah indeks jantung, isi sekuncup dan fraksi ejeksi,
semakin buruk prognosis.
▹
Biokimia  Terdapat hubungan terbalik yang kuat antara norepinefrin, renin,
vasopresin, dan peptide natriuretic plasma. Hiponatremia dikaitkan dengan
prognosis yang lebih buruk.
▹
Aritmia  Fokus ektopik ventrikel yang sering atau takikardia ventrikel pada
pengawasan EKG ambulatory menandakan prognosis yang buruk. Tidak jelas
apakah aritmia ventrikel hanya merupakan penanda prognosis yang buruk
apakah aritmia merupakan penyebab kematian
33
ATEROSKLEROSIS HEART
DISEASE (ASHD)
Atherosklerotis  kelainan dimana arteri kehilangan
kemampuan elastisitasnya
Faktor resiko :
Usia
Jenis kelamin
Riwayat
keluarga
Ras
Peningkatan
lipid serum
Hipertensi
Merokok
Ggn toleransi
glukosa
Diet tinggi
lemak jenuh
Obesistas
Kurang
aktivitas stress
psikogenik
Kepribadian
tipe A
34
PATOFISIOLOGI
▹
Vaskularisasi pd plaque  akses sel-sel inflamasi 
perdarahan intraplaque  melemahkan plaque 
robek  perdarahan dan thrombosis 
penyumbatan total arteri koroner
▹
Pada fase awal  Kompensasi  ↑ diameter arteri
 (koroner normal dapat melebar dan
meningkatkan aliran darah 5-6 kali di atas tingkat
istirahat).
▹
Ketika plaque menutupi > 40% lumen  arteri tidak
bisa berkompensasi lagi  iskemik  > 30-45
menit dapat menyebabkan kerusakan seluler yang
irreversibel
35
MANIFESTASI KLINIS
▹ Infark yang klasik meliputi trias berikut:
▸ Klinis khas: nyeri dada yang lama dan hebat, biasanya disertai mual,
muntah, keringat dingin. Sekitar 20-60% dapat asimptomatik/tidak fatal.
▸ Meningkatnya kadar enzim-enzim jantung yang dilepaskan oleh sel-sel
miokardium yang nekrosis: kretinin fosfokinase (CK/CPK), glutamat
oksaloasetat transaminase (SGOT/GOT) dan laktat dehidrogenase (LDH).
Yang paling spesifik: isoenzim MB-CK.
▸ EKG: Q wave nyata, elevasi segmen ST,dan T wave terbalik.
36
FARMAKOTERAPI
▹ menghambat terbentuknya
kolesterol LDL :
▸ Statin
▸ Fibrat
▸ Niacin
▸ Bile acid squestranst
▹ Penghambat atherogenesis
karena proses inlamasi
vaskular :
▸ Statin
▸ ACEI dan ARB
▸ Suplemen anti oksidan
KESIMPULAN
37
38
▹
Gagal jantung kronik didefinisikan sebagai sindrom klinik yang komplek yang disertai
keluhan gagal jantung berupa sesak, fatik, baik dalam keadaan istirahat atau latihan,
edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat
▹
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka dapat
ditegakkan diagnosa pasien didiagnosa dengan CHF NYHA III/IV. Untuk terapi yang
diberikan kepada pasien meliputi O2 3 L/menit nasal kanul, IVFD RL 500 cc 10 tpm
,captopril 2 x 12,5 mg + candesartan 1 x 8 mg, bisoprolol 1 x 2,5 mg, spironolactone 1 x
25 mg, furosemide 1x40mg, digoksin 1 x 0,25 mg, acetilsalycilat acid 1x 75 mg, dan PO
asam folat 2x1 tablet.
TERIMA KASIH
Download