Uploaded by User57793

Review Jurnal Lembaga Keuangan

advertisement
PENGARUH NILAI PELANGGAN, KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS
NASABAH TABUNGAN PERBANKAN
DI SULAWESI SELATAN, OLEH ALIDA PALILATI : SEBUAH ULASAN
1. Judul
: Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan
Perbankan Di Sulawesi Selatan
2. Penulis
: Alida Palitati
3. Jurnal
: Manajemen dan Kewirausahaan
4. Edisi
: Volume 9, Nomor 1
5. Ringkasan Abstrak :
Konsep mengenai kualitas jasa, kepuasan pelanggan, dan loyalitas jasa saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Apabila sering melakukan transaksi terhadap suatu produk, maka loyalitas dengan
produk tersebut akan terjadi. Penelitian ini menganalisis pola hubungan antara variabel nilai dari kinerja
atribut produk, tingkat kepuasan (adequate dan desired) dengan loyalitas nasabah perbankan di Sulawesi
Selatan sebanyak 1364 nasabah yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dari
kinerja aribut jasa tabungan yang diterima oleh nasabah berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
tingkat kepuasan adequate dan tingkat kepuasan desired yang berpengaruh secara signifikan dan negatif
terhadap loyalitas nasabah di SulSel. Hal ini disebabkan oleh karena harapan yang diinginkan nasabah
belum dapat di penuhi oleh kinerja atribut, sehingga terjadi ketidakpuasan nasabah terhadap atribut-atribut
yang ada. Variabel tingkat kepuasan merupakan variabel mediator dan moderator bagi hubungan antara
nilai dengan loyalitas. Pada penelitian ditemukan juga adanya hubungan langsung yang signifikan dan
positif antara nilai dengan loyalitas nasabah. Sebagai akibat dari adanya ketidakpuasan atas kinerja atribut
jasa tabungan yang dirasakan nasabah, maka loyalitas nasabah menjadi berkurang. Faktor yang mempunyai
pengaruh terbesar (dominant) terhadap tingkat kepuasan adequate maupun kepuasan desired adalah variabel
profesionalisme staff dalam melaksanakan tugasnya.
6. Pendahuluan
Konsumsi merupakan kegiatan yang terdiri dari suatu rangkaian dari barang dan jasa yang di pakai
atau di konsumsi pada berbagai periode waktu. Salah satu aspek dalam konsumsi ialah kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Para pelanggan menginginkan nilai maksimal dengan dibatasi oleh biaya pencarian,
pengetahuan, mobilitas dan penghasilan yang terbatas. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi). Semakin besar nilai,
semakin disenangilah produk atau jasa itu. Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa
yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup. Kepuasan yang
tinggi atau kesenangan cenderung akan menyebabkan pelanggan berperilaku positif, terjadinya kelekatan
emosional terhadap merek, dan juga preferensi rasional sehingga hasilnya adalah kesetiaan (loyalitas)
pelanggan yang tinggi.
Penelitian ini mengambil aspek kepuasan dan loyalitas nasabah perbankan di wilayah Sulawesi
Selatan pada tahun 2003. Kondisi perbankan saat itu cenderung belum stabil dikarenakan efek dari krisis
moneter. Beberapa aspek nilai atribut pelanggan jasa yang akan ditelaah dalam penelitian adalah harga :
yaitu merupakan tingkat bunga tabungan; produk atau jasa nya terbagi dalam tiga aspek : fungsi alat
transaksi tabungan, pemindahbukuan keuangan, dan multiguna tabungan; pelayanan : kemudahan lokasi,
kecepatan, kenyamanan, dan informasi; orang, beberapa aspek nya adalah marketing dan relasi; kemudian
citra usaha perbankan; serta profesionalisme staf dan hadiah.
Kepuasan dan loyalitas pelanggan saling berikatan. Tingkat kepuasan merupakan tingkat perasaan
seseorang setelah ia membandingkan antara kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Terdapat pula dua level harapan konsumen terhadap kualitas layanan, yaitu level layanan yang diinginkan
/ desired service dan level layanan memadai / adequate service. Desired service merupakan level harapan
yang diharapkan untuk diterima, sedangkan adequate service adalah level layanan yang akan diterima oleh
konsumen. Pada loyalitas konsumen, beberapa indikator nya adalah volume produk yang dibeli dalam
jangka waktu tertentu, kemudian customer share, yaitu aspek dimana seorang pelanggan akan
mempengaruhi setiap kebutuhannya atas jenis produk dan jasa yang ia inginkan dari berbisnis dengan
perusahaan, dan tingkat pembelian ulang suatu produk. Pelanggan yang loyal umumnya akan melanjutkan
pembelian merek tersebut meskipun dihadapkan pada banyaknya laternatif merek serupa dan lebih unggul
karekterisitik jasanya.
7. Kerangka Pikir
Persepsi tentang nilai yang diperoleh dari kinerja atribut-atribut produk (tabungan) merupakan
variable eksogen dari unsur-unsur marketing mix perusahaan yang terdiri dari: manfaat dari tingkat suku
bunga sebagai opportunity cost bagi penambahan penghasilan; sebagai manfaat dari fungsi transaksi,
pemindahbukuan, dan multiguna produk; kemudahan lokasi; kecepatan pelayanan; profesionalisme staff;
kenyamanan; informasi; relational atau hubungan interaktif; hadiah dan citra perusahaan (bank). Kemudian
nasabah akan memberikan berbagai tingkat persepsi yang akan menghasilkan kepuasan pelanggan. Harapan
nasabah tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua aspek, yaitu harapan yang lebih rendah untuk
memenuhi kebutuhan dasar dan harapan yang lebih tinggi dalam pemenuhan tingkat harapan yang
diinginkan. Loyalitas konsumen merupakan efek akhir dari suatu transaksi, dalam komitmen kepada
perusahaan untuk membeli produk yang sama, komitmen untuk memberikan rekomendasi pada orang lain,
dan kesediaan untuk membayar kepada penyedia jasa. Penelitian ini menggunakan model struktural untuk
menjabarkan hubungan antara variabel nilai, tingkat kepuasan adequate, tingkat kepuasan desired, dan
loyalitas.
8. Hipotesis Penelitian
H1 : Persepsi nilai dari kinerja atribut-atribut tabungan yang diterima oleh nasabah berpengaruh signifikan
dan positif terhadap tingkat kepuasan adequate maupun kepuasan desire nasabah terhadap bank yang
dipilih sebagai tempat untuk menabung.
H2 : Persepsi nilai dari kinerja atribut-atribut tabungan yang diterima oleh nasabah berpengaruh signifikan
dan positif terhadap tingkat kepuasan desired nasabah terhadap bank yang dipilih sebagai tempat untuk
menabung.
H3 : Tingkat kepuasan adequate nasabah atas kinerja atribut-artibut tabungan berpengaruh secara signifikan
dan positif terhadap tingkat loyalitas kepada bank.
H4 : Tingkat kepuasan desired nasabah atas kinerja atribut-artibut tabungan berpengaruh secara signifikan
dan positif terhadap tingkat loyalitas kepada bank.
H5 : Ada hubungan langsung yang signifikan antara nilai dengan loyalitas nasabah kepada bank tempat
menabung.
9. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, yang menjelaskan hubungan antara variabel
penelitian, dan diamati pola sebab akibatnya. Sampel penelitian adalah sebanyak 1346 nasabah yang
diambil secara acak dari 12 kabupaten dari 24 kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Pengumpulan data
diambil secara kuesioner, dimana pengisian kuesioner dilakukan setelah nasabah melakukan transaksi.
Setelah didapat data dari kuesioner, perilaku loyal akan diteliti dengan teknik analisis faktor konfirmasi,
analisis regresi, dan analisis persamaan simultan. Kemudian akan dilihat validitas nya dengan beberapa
model, antara lain Root Mean Square Error of Approximation, Goodness of Fit Index, uji-t, serta pengujian
validitas dan reabilitas.
10. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian pada jurnal ini dikelompokkan menurut hubungan per hipotesisnya. Pada hipotesis
1 dan 2, menunjukkan bahwa hipotesis dapat terbukti benar dan dapat diterima. Adapun hubungan yang
terjadi adalah signifikan dan positif antara nilai atribut dengan tingkat kepuasan adequate maupun kepuasan
desired nasabah tabungan di Sulawesi Selatan, masing-masing sebesar sebesar 0.65 (uji-t 16.05) dan sebesar
0.78 (uji-t 14.95), yang berarti lebih besar dari angka standar signifikansi pada alfa 5 % yakni sebesar 1.96.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa jika persepsi nilai dari atribut yang diterima oleh nasabah
meningkat maka kepuasan nasabah terhadap bank juga akan meningkat.
Hipotesis 3 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan adequate adalah -0.16, dengan hasil uji-t sebesar
2.77. Ini menunjukkan berarti bahwa terjadi hubungan yang signifikan dan negatif, yang berarti bahwa
hipotesis 3 tidak dapat diterima (ditolak). Berdasarkan data yang ada, rata-rata tingkat kepuasan adequate
ini sebesar 0.42 (positif), yang berarti angka tersebut berada di atas harapan yang dianggap cukup
memuaskan bagi nasabah dan dianggap telah dapat memenuhi kebutuhan dasar terhadap atribut-atribut
tabungan. Namun demikian angka kepuasan ini masih berada di bawah tingkat kepuasan yang diinginkan
oleh nasabah. Hal ini menandakan bahwa walaupun kinerja (nilai) atribut telah melebihi harapan minimal,
namun kondisi ini masih belum memberikan kepuasan yang sesuai dengan keinginan nasabah.
Hal serupa terjadi pada hipotesis 4. Berdasarkan hasil analisis diperoleh besarnya koefisien hubungan
antara variable tingkat kepuasan desired dengan loyalitas sebesarr -0.36, dan nilai uji-t untuk hubungan
tersebut sebesar 5.85, dan ini juga merupakan hubungan yang signifikan dan negatif. Hasil pengujian ini
sekaligus menjelaskan bahwa hipotesis 4 tidak terbukti (ditolak). Rata-rata tingkat kepuasan adequate
maupun desired berada di bawah harapan yang diinginkan oleh nasabah yaitu masing-masing sebesar 0.42
dan 0.60. Jika dilihat dari tingginya rata-rata persentase jumlah nasabah yang tidak puas yaitu sebesar
61.2%, maka masalah ketidakpuasan ini perlu di perhatikan dengan lebih serius, karena berpengaruh negatif
terhadap loyalitas nasabah.
Pada hipotesis 5, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung yang signifikan dan
positif antara variabel Nilai dengan variabel Loyalsebesar 0.54 dengan uji-t sebesar 8.25, yang berartibahwa
hipotesis 5 dapat di terima. Ini berarti konsumen lebih menekankan kepada benefit atau kualitas yang
mereka terima dari suatu jasa atau produk sebagai nilai yang paling penting (diinginkan) dari pada uang
yang harus diberikan, atau dapat dikatakan harga kurang penting daripada kualitas atau feature (seperti
kepercayaan, kecepatan atau kenyamanan.
11. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah rata-rata tingkat kepuasan adequate maupun
desired untuk nasabah berada di bawah harapan yang diinginkan oleh nasabah, kemudian adanya hubungan
tidak langsung yang signifikan negative terhadap variabel nilai pelanggan dengan loyalitas melalui variabel
kepuasan sebagai variabel moderator (juga sebagai mediator) serta adanya hubungan langsung yang
signifikan positif antara nilai dengan loyalitas, dan yang terakhir yaitu faktor yang mempunyai pengaruh
terbesar terhadap tingkat kepuasan adequate maupun kepuasan desired adalah variabel profesionalisme staff
dalam melaksanakan tugasnya.
12. Kelebihan Jurnal
Jurnal mengenai keuangan, khususnya lembaga keuangan perbankan ini cukup baik dalam
penyusunannya. Aspek yang diangkat cukup relevan terhadap kondisi yang terjadi saat penelitian
dilaksanakan, yaitu tingkat kepuasan, karena masih hangatnya persoalan krisis moneter saat itu. Metode
yang digunakan cukup baik, aspek pembuktian validitasnya cukup banyak, untuk menentukan keabsahan
penelitian yang dilakukan. Penggunaan mentode sebab akibat dengan variabel klausal sangat baik dalam
pembuktian kepuasan nasabah terhadap kinerja produk perbankan.
13. Kekurangan Jurnal
Taka da gading yang tak retak. Jurnal ini memiliki beberapa kekurangan juga. Sampel penelitian
kurang menyebar, mengingat hanya diambil 12 kabupaten dari 24 kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.
Selain itu, cukup disayangkan, dari 1500 kuesioner yang disebar, yang kembali ada 1346 kuesioner. Namun
hal ini tidak terlalu berpengaruh signifikan. Kemudian teori jurnal yang diambil kurang banyak.
Download