Uploaded by User56588

pusat-cabang

advertisement
MODUL 5
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Afrizon
AKUNTANSI OPERASI KANTOR CABANG
PENGERTIAN AGEN DAN KANTOR CABANG – PUSAT
Pembentukan unit penjualan yang menyalurkan dapat mengambil bentuk sebagai agen
atau pun sebagai cabang. Perbedaan antara kedua bentuk ini didasarkan pada
fungsinya dan pada kebebasannya (independensi) dalam melaksanakan fungsi-fungsi.
Organisasi penjualan yang hanya mengambil pesanan untuk barang serta jasa, dan
yang beroperasi di bawah pengawasan langsung pejabat dari kantor pusat disebut agen
penjualan. Sedangkan organisasi penjualan, yang menjual barang-barang dari
persediaan yang diselenggarakan sendiri dan yang bekerja sebagai kesauan usaha
yang bebas disebut cabang
OPERASI AGEN PENJUALAN
Agen penjualan yang beroperasi semata-mata hanya sebagai organisasi penjualan lokal
di bawah pengawasan langsung kantor pusat, pada umumnya tidak menyelenggarakan
persediaan kecuali contoh dari jenis produk yang ditawarkan untuk di jual. Contoh
barang dagangan yang ditawarkan sebagai promosi diberikan oleh kantor pusat. Agen
penjualan biasanya diberi dana kerja yang digunakan untuk membayar biaya yang dapat
dibayar dengan lebih mudah melalui agen penjual. Sistem sistem seringkali digunakan
untuk mengendalikan uang kas agen penjual
Pesanan untuk barang dagangan yang diperoleh agen penjual dikirimkan ke kantor
pusat untuk di setujui. Jika harga jual dan syarat kredit dapat diterima, maka kantor
pusat mengisi pesanan ini dan mengirimkan barangnya kepada pelanggan ybs. Beban
operasi agen penjual lainnya selain beban operasi yang dibayar oleh agen penjual dari
dana kerjanya dipenuhi oleh kantor pusat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
1
AKUNTANSI UNTUK AGEN PENJUAL
Agen penjual tidak membutuhkan penyelenggaraan seperangkat buku yang lengkap.
Cukup dengan penyelenggaraan ikhtisar penerimaan dan pengeluaran dana kerja serta
catatan penjualan kepada pelanggan. Ikhtisar pengeluaran dana kerja yang disertai
dengan bukti pendukung dalam bentuk voucher yang dibayar dikirimkan ke kantor pusat.
Apabila manajer lokal dan atau tenaga penjual lokal memberi imbalan sesuai dengan
volume penjualan yang diselesaikan, maka catatan penjualan mendukung informasi ini.
Apabila kantor pusat menyerahkan aktiva yang lain daripada uang kas ke agen maka
kantor pusat mendebet perkiraan aktiva yang ditetapkan pada agen penjual, seperti
perabot agen penjual, contohan agen penjual, dan supplies agen penjual kemudian
mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan untuk harga pokok barang yang
diberikan.
Kantor pusat dapat mencatat transaksi agen penjual dalam perkiraan pendapatan dan
beban yang digunakan untuk transaksinya sendiri, jika tidak dikehendaki perusahaan
ikhtisar operasi agen penjual. Setelah perkiraan ini ditutup, maka perkiraan ikhtisar laba
–rugi melaporkan hasil operasi gabungan.
Jika kantor pusat ingin menetapkan laba bersih masing-masing agen penjualannya dan
laba bersihnya sendiri, maka kantor puat dapat menyelenggarakan perkiraan
pendapatan dan beban tersendiri untuk masing-masing unit jual. Catatan pelengkap
mengenai harga pokok penjualan yang dijual oleh masing-masing unit penjualan juga
harus diselenggarakan. Catatan pelengkap ini memberikan data-data untuk penyusunan
ayat-ayat jurnal yang membebani masing-masing agen penjual dan kantor pusat dengan
harga pokok barang yang ditetapkan pada masing-masing penjualan.
Terdapat perbedaan pengertian antara Cabang dan Agen
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
2
KANTOR CABANG
AGEN




Struktur organisasi dan kegiatan
tidak terlepas dari kantor pusat.
Sehingga kantor cabang
bertanggungjawab penuh atas
segala aktivitasnya ke manajemen
kantor pusat.
Kegiatan kantor cabang tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja tetapi
juga usaha untuk memenuhi
pesanan yang dpt diambil dari
persediaan sendiri maupun
persediaan kantor pusat.
Investasi kantor pusat ke cabang
tidak hanya sebatas modal kerja
saja tetapi semua fasilitas yang
dibutuhkan dalam mendirikan
kantor cabang dan permulaan
operasinya kantor cabang


Struktur organisasi dan kegiatan
terlepas dari kantor pusat atau
berdiri sendiri. Oleh karena itu satu
kantor agen dapat mengageni
beberapa perusahaan. Sehingga
kantor agen tidak
bertanggungjawab ke kantor pusat
tetapi bertanggungjawab pengelola
agen.
Kegiatan kantor agen tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan dan calon
pembeli saja. Dengan demikian
agen hanya sebagai fungsi
pemasarnya saja.
Investasi kantor pusat ke agen
hanya sebatas modal kerja saja.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG (HUBUNGAN CABANG – PUSAT)
AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT Dan KANTOR CABANG
Perusahaan-perusahaan besar atau yang sedang berkembang, selalu berusaha
meningkatkan volume penjualannya. Aspek pemasaran merupakan aspek penting
dalam usaha pencapaian tujuan ini. Oleh karena itu, bagian pemasaran merupakan
ujung tombak keberhasilan suatu perusahaan.
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, perusahaan melakukan pemetaan
wilayah sehingga dapat diketahui pasar potensial bagi produk atau jasa yang
dihasilkan/ditawarkan. Dengan cara ini dapat diketahui market share (bagian pasar yang
dapat dimasuki) dari produk atau jasa yang dihasilkan/ditawarkan perusahaan.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangkap peluang dari market share yang
sudah diketahui ini antara lain dengan cara membuka kantor agen atau bahkan
membuka kantor cabang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
3
Pada dasarnya kantor agen berbeda dengan kantor cabang. Kantor agen hanya
berfungsi mencarikan pembeli atau memperoleh order. Penjualan kepada konsumen
dilakukan langsung oleh kantor pusat. Pembayarannya juga diterima langsung dari
konsumen ke kantor pusat. Kantor cabang mempunyai wewenang yang lebih luas
dibandingkan kantor agen, karena selain berfungsi mencari pembeli kantor cabang
dapat melakukan transaksi penjualan secara langsung kepada konsumen. Wewenang
yang lebih besar lagi adalah kantor cabang dapat membeli barang dagangan dari luar.
AKUNTANSI KANTOR AGEN
Perbedaan paling mendasar pencatatan yang dilakukan kantor cabang dan kantor agen
berhubungan dengan kewenangan masing-masing dalam menangani konsumen akhir.
Kantor cabang mempunyai kewenangan penuh
Sehubungan dengan transaksi penjualan termasuk menerima pembayaran secara
langsung dari konsumen akhir, sedangkan kantor agen tidak mempunyai kewenangan
melakukan transaksi penjualan. Pencatatan akuntansi hanya dilakukan oleh kantor
pusat. Kantor cabang melaksanakan pembukuan tersendiri karena Kantor cabang
mempunyai kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Kantor agen dalam
melakukan kegiatannya memperoleh fasilitas dari kantor pusat. Salah satu fasilitas
tersebut adalah berupa uang yang merupakan modal kerja bagi kantor agen. Oleh
karena itu, pencatatan yang dilakukan oleh kantor agen hanya sebatas pertanggung
jawaban atas modal kerja dari kantor pusat. Karena modal kerja dari kantor pusat
diterima dalam bentuk uang tunai, maka dalam pengelolaannya seperti mengelola kas
kecil dengan sistem imprest. Bukti-bukti pemakaian modal kerja harus dikumpulkan oleh
kantor agen karena laporan ke kantor pusat dibuat berdasarkan bukti-bukti yang
dikumpulkan tersebut.
Metode yang dapat dipakai oleh kantor pusat dalam melakukan pencatatan
sehubungan dengan kegiatan di kantor agen, yaitu:
1. Laba atau rugi kantor agen tidak dipisahkan dengan laba atau rugi Kantor Pusat.
2. Laba atau rugi kantor agen dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
4
Untuk tujuan pengendalian intern dan penilaian kinerja kantor pusat, sebaiknya
digunakan metode yang kedua yaitu laba atau rugi kantor agen dipisahkan dengan laba
atau rugi yang diperoleh kantor pusat sendiri. Apalagi bila kantor Agennya lebih dari
satu. Dalam praktik yang sering digunakan adalah metode yang pertama atau laba/rugi
kantor agen tidak dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat.
Penjelasan dari kedua metode adalah sebagai berikut:
1. Laba atau rugi kantor agen tidak dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat
Dalam metode ini pendapatan dan biaya kantor agen tidak dipisahkan dengan
pendapatan dan biaya kantor pusat. Sehingga tidak bisa diketahui laba atau rugi kantor
agen secara tersendiri. Bila metode ini yang digunakan, kantor pusat hanya dapat
mengetahui laba atau rugi secara total/keseluruhan.
2. Laba atau rugi kantor agen dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat
Dalam metode ini pendapatan dan biaya kantor agen dipisahkan dari pendapatan dan
biaya kantor pusat. Sehingga laba atau rugi kantor agen bisa diketahui secara individual.
Apabila metode ini yang dipakai maka diperlukan rekening tersendiri. Rekening-rekening
yang dibutuhkan bila digunakan metode ini antara lain:
a. Modal kerja kantor agen
b. Penjualan kantor agen
c. BPP kantor agen
d. Biaya pemasaran kantor agen
e. Biaya administrasi dan umum kantor agen
Apabila kantor pusat mempunyai Kantor Agen lebih dari satu, maka dapat digunakan
salah satu dari cara berikut:
a. rekening masing-masing kantor agen disendirikan atau diberikan kode berbeda
b. Kantor pusat hanya memakai satu rekening buku besar untuk seluruh
Kantor Agen, sedangkan untuk masing-masing kantor agen hanya dibuatkan rekening
pembantu
AKUNTANSI KANTOR CABANG
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
5
Akuntansi kantor cabang membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara
kantor pusat dan kantor cabang. Kantor puat terdiri dari unit akuntansi pusat untuk
perusahaan, sedangkan kantor cabang terdiri dari tambahan sistem akuntansi untuk
mencatat kegiatan setiap cabang.
Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa kantor cabang mempunyai kewenangan
dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor cabang melaksanakan
pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun kantor cabang menyelenggarakan
pencatatan akuntansi sendiri-sendiri.
Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern kantor pusat maupun kantor cabang.
Untuk kepentingan pihak ekstern kantor pusat menyiapkan laporan konsolidasi yaitu
laporan keuangan yang berisi kinerja keuangan gabungan dari kantor pusat dan kantor
cabang.
Berbeda dengan investasi kantor pusat di kantor agen yang hanya berupa modal kerja
awal saja, investasi yang ditanamkan oleh kantor pusat ke kantor cabang meliputi
semua kebutuhan awal kantor cabang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kantor
pusat bertindak sebagai Investor (pihak penyandang dana) dan kantor cabang sebagai
Investee (pihak penerima dana). Oleh karena itu, diperlukan rekening yang bersifat
Resiprokal (timbal balik) antara kantor pusat dan kantor cabang untuk menampung
transaksi yang bersifat resiprokal ini, kantor pusat menggunakan nama rekening kantor
cabang, sebaliknya kantor cabang menggunakan rekening kantor pusat. Rekening
kantor cabang merupakan hak kantor pusat sedangkan rekening kantor pusat
merupakan kewajiban kantor cabang. Dalam membuat laporan konsolidasi rekening
resiprokal harus dieleminasi.
PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN DIATAS HARGA POKOK
Banyak perusahaan menggunakan harga transfer di atas harga pokok untuk pengiriman
internal ke cabang-cabang mereka. Beberapa perusahaan menetapkan harga transfer di
atas harga pokok untuk pengiriman internal ke cabang-cabang mereka.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
6
Beberapa perusahaan menetapkan harga transfer pada harga jual normal, sementara
yang lainnya menggunakan mark-up standar. Ada juga perusahaan yang menetapkan
harga transfernya melalui formula-formula yang kompleks.
Alasan yang mendasari penetapan harga transfer di atas harga pokok, antara lain
adalah agar lokasi pendapatan antar unit dalam perusahaan dilakukan dengan wajar,
agar harga persediaan ditetapkan dengan efisien dan agar margin laba dari tiap-tiap
cabang diungkapkan dengan sebenarnya.
Pengiriman ke cabang dicatat pada harga pokok
Ketika kantor pusat mengirim barang dagangan kepada cabangnya dengan harga
transfer di atas harga pokok, pencatatan akuntansi pada buku kantor pusat harus
disesuaikan dengan biaya aktual dari barang yang dikirim. Ini dilakukan melalui akun
tambahan laba cabang atau laba yang belum direalisasi.
Sebagai contoh, kantor pusat PT. SHAKIRA mengirim barang dagangan sejumlah Rp.
100.000.000 ke cabangnya di Bukittinggi dengan mark-up sebesar 20%di atas harga
pokok. Ayat jurnal yang harus dibuat:
Buku kantor pusat
Cabang bukittinggi
120.000.000
Pengiriman ke cabang bukittinggi
100.000.000
Laba belum direalisasi cabang tegal
20.000.000
(untuk mencatat pengiriman ke Cabang Bukittinggi 120% dari harga pokok)
Buku kantor Cabang Bukittinggi
Pengiriman dari kantor pusat
120.000.000
Kantor pusat
120.000.000
(untuk mencatat penerimaan persediaan dari kantor pusat)
Ayat jurnal untuk mencatat transfer barang dagangan dengan harga di atas pokok tidak
mengubah
hubungan
resiprokal
akun
kantor
pusat
maupun
cabang,
tetapi
mempengaruhi hubungan akun pengiriman kantor pusat dan cabang, karena pada saat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
7
pencatatan akun ”pengiriman ke Cabang” dikredit sebesar biaya sedangkan akun
”pengiriman dari kantor pusat” didebit sebesar harga transfer. Perbedaan pada akun ini
disebabkan adanya mark-up yang ditunjukkan pada akun laba belum direalisasi cabang.
Misalkan saldo akun di bawah ini muncul pada PT. Shakira dan cabang pada tanggal 31
Desember 2008 sebelum penyesuaian.
Buku kantor pusat
Cabang Bukittinggi
200.000.000
Pengiriman ke cabang bukittinggi
100.000.000
Laba sebelum direalisasi cabang bukittinggi
20.000.000
Buku kantor Cabang Bukittinggi
Penjualan
160.000.000
Pengiriman dari kantor pusat
120.000.000
Biaya
20.000.000
Kantor Pusat
200.000.000
Apabila Cabang Bukittinggi tanggal 31 Desember 2008 mempunyai persediaan pada
harga transfer sebesar Rp. 12.000.000, maka laba untuk periode tersebut adalah Rp.
22.000.000 (penjualan Rp. 160.000.000 dikurangi harga pokok penjualan Rp.
108.000.000 dan biaya Rp. 30.000.000. Ayat jurnal penutup pada cabang:
Penjualan
Persediaan 31 Desember 2008
160.000.000
12.000.000
Pengiriman dari kantor pusat
120.000.000
Biaya
30.000.000
Kantor Pusat
22.000.000
(untuk menutup akun nominal dan mentransfer saldo ke akun kantor pusat)
Informasi ini digunakan oleh kantor pusat untuk mencatat laba cabang:
Cabang Bukittinggi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
22.000.000
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
8
Laba cabang Bukittinggi
22.000.000
(untuk mencatat laba cabang dan mempengaruhi akun cabang)
Kantor pusat juga menyesuaikan akun laba belum direalisasinya untuk mendapatkan
Rp. 2000.000 laba yang belum direalisasi pada persediaan akhir cabang (12.000.000 –
(12.000.000/120%)
Laba belum direalisasi cabang bukittinggi
18.000.000
Laba cabang bukittinggi
18.000.000
(untuk menyesuaikan akun laba belum direalisasi ( 20.000.000-2000.000) dan laba cabang
Setelah ayat jurnal ini dibukukan, akun laba belum direalisasi akan memiliki saldo
2000.000 sama dengan saldo laba yang belum direalisasi pada persediaan cabang
bukittinggi. Akun laba cabang bukittinggi menunjukkan saldi 40.000.000. jumlah ini
merupakan laba cabang berdasarkan harga pokok perhitungannya adalah demikian:
Penjualan
Pengiriman ke cabang
Dikurangi: persediaan (Harga pokok)
160.000.000
100.000.000
10.000.000
Laba Kotor
70.000.000
Biaya lain-lain
30.000.000
Laba cabang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
90.000.000
40.000.000
Afrizon, SE, M.Si, Akt
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
9
Download