Uploaded by Choiriah Azmi

Pertemuan 10. Lingkungan kerja

advertisement
Lingkungan Kerja
Nofirza, ST., M.Sc
Industrial Dept.
Ruang Lingkup
1. Temperatur
2. Kelembaban
3. Sirkulasi Udara
4. Pencahayaan
5. Kebisingan
6. Getaran Mekanis
7. Warna
Apa itu Suhu?
• Ukuran panas atau dinginnya suatu benda.
• Suhu disebut juga sebagai Derajat Panas.
• Dalam ilmu Ergonomi suhu lebih sering
disebut dengan Thermal environment
• Suhu dan ruangan yang cocok dan nyaman sangat penting
agar kita merasa nyaman terutama saat bekerja atau
beraktivitas
• Ketidaknyamanan menyangkut thermal environment dapat
menimbulkan stress. Terdapat dua macam stress. Pertama
heat stress (akibat suhu yang tinggi) dan cold stress (akibat
suhu yang rendah).
• Heat stress dapat menimbulkan efek fisik diantaranya efek
terhadap sistem kardiovaskular, keluarnya keringat, penyakit
akibat panas (heat illnes) diantaranya heat rash (timbul
bintik), heat cramps (kejang), heat exhaustion (kelelahan)
dan heat stroke.
• Cold stress dapat menimbulkan efek fisik diantaranya
vasoconstriction, menggigil, luka akibat cold stress seperti
frostbite (radang dingin) dan dive reflex (pelemahan denyut
jantung akibat dingin dan pernapasan terhenti).
Temperatur pada tubuh manusia ada 2
• Core temperature (suhu inti) yaitu suhu konstan dengan
sedikit fluktuasi sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak,
jantung dan bagian dalam perut
• Shell temperature yaitu yang terdapat pada otot, tangan, kaki
dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi tertentu
Klasifikasi Temperatur Kerja
±49 0C
: Temperatur yang masih dapat ditahan sekitar
1 jam, tetapi jauh di atas tingkat kemampuan
fisik dan mental
±30 0C : Aktivitas mental dan daya tanggap mulai
menurun & cendrung u/ membuat kesalahan
dlm kerja, timbul kelelahan fisik
±24 0C : Kondisi optimum
±10 0C : Kelakuan fisik yg ekstrem mulai muncul
Produktivitas optimal dicapai pd temperatur
“24 0C - 27 0C”
Kelembaban (Humidity)
• Kelembaban:
Banyaknya air yg terkandung
udara (dinyatakan dlm %)
dlm
• Makin panas & makin lembab lingkungan, makin
banyak oksigen u/ metabolisme tubuh, makin cepat
peredaran darah sehingga makin cepat denyut
jantung (berbahaya u/ pekerja yg lemah jantung &
tua)
• Lembab tidak berpengaruh dalam menentukan
perasaan atas suhu, tetapi lebih berperan dalam
menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Sirkulasi Udara
•
•
•
•
Udara mengandung 21% O2, 78% N2, 0,03% CO2 dan 0,97 %
gas lain
Sirkulasi udara yang baik dapat terpenuhi jika ruangan tempat
bekerja mengandung udara yang sehat dan segar serta
bebas dari udara yang kotor.
Udara dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara
telah berkurang atau telah bercampur dangan gas atau baubau yang berbahaya bagi kesehatan tubuh
Kurangnya udara bersih pada suatu tempat dapat dirasakan
dengan sesaknya pernafasan dan akan mempengaruhi
kesehatan tubuh dan mempercepat proses kelelahan.
LIGHTING (Pencahayaan)
Efisiensi kerja seorang operator ditentukan pada ketepatan
dan kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat
meningkatkan efektifitas kerja dan keamanan.
Dengan tingkat penerangan yang baik akan memberikan
kemudahan bagi seorang operator dalam melihat dan
memahami display, simbol-simbol dan benda kerja secara
baik pula.
Indra yang yang berhubungan dengan pencahayaan adalah
mata.
Ciri-ciri penerangan yang baik:
Sinar/cahaya yang cukup.
Sinar/cahaya yang tidak berkilau atau menyilaukan
Sumber-sumber glare:
a. Lampu yang dipasang terlalu rendah tanpa pelindung.
b. Jendela atau ventilasi cahaya yang langsung berhadapan
dengan mata.
c. Cahaya dengan terang yang berlebihan.
d. Pantulan dari permukaan terang.
Ciri-ciri penerangan yang baik:
•
Kontras yang tepat
Untuk meningkatkan kekontrasan dapat dilakukan dengan
menambah tingkat terangnya cahaya dan juga pemilihan warna
yang tepat.
•
Kualitas Pencahayaan (Brightness) yang tepat
Menunjukkan jangkauan dari luminansi dalam daerah penglihatan
•
Bayangan (shadow) dan distribusi cahaya yang baik
Secara umum shadow digunakan untuk inspeksi menunjukkan
cacat pada permukaan suatu barang
•
Pemilihan Warna yang tepat
Warna dapat meminimalisir kelelahan pada mata. Warna juga
membawa efek psikologis suatu ruangan (cerah luas)
Kategori cahaya yang menyilaukan
(glare):
Discomfort glare yaitu cahaya yang tidak menyenangkan
tetapi tidak begitu mengganggu kegiatan visual.
Efeknya: Sakit kepala dan dapat meningkatkan kelelahan.
Disability glare yaitu cahaya yang sangat mengganggu
karena mata langsung menerima silau cahaya yang
dipancarkan.
Contoh: menatap matahari.
Efeknya : Merusak mata mungkin dapat mengakibatkan
kebutaan
Pencahayaan
• Kadar cahaya ( ilumination intensity ): kepadatan
(density) sinar yang mengalir dari sebuah sumber cahaya
(sumber energi radian)
• Luminansi adalah cahaya yang dipantulkan dari suatu
permukaan atau objek. Satuan untuk luminansi adalah
Cd/m2 atau juga dapat dinyatakan dalam apostilb atau
juga footlambert
1 Cd/m2 = 0.3183 apostilb
1 Cd/m2 = 3.426 footlambert
•
Alat untuk mengukur intensitas cahaya adalah luxmeter
Kecerahan
merupakan ukuran dari sebuah permukaan yang
memancarkan sinar atau yang memantulkan sinar dari
sumber cahaya. Satuan ukuran dari kecerahan ialah
Aspostilb (asb) atau Stilb (Sb)
Kaitan antara cerah (dalam asb) dengan kadar cahaya
adalah sebagai berikut:
Cerah dalam asb = daya pantul x kadar
cahaya dlm lx
Kaitan Cerah dg Kadar Cahaya
•
•
Sebuah cahaya dengan kadar 100 lx menerpa dinding
putih dengan daya pantul 80%, maka dinding itu akan
memiliki cerah 80 asb. Jika daya pantul (reflectivity) dari
benda yang diterpa sinar itu 100%, maka ia akan
memiliki cerah 100%.
Karena penginderaan visual sangat tergantung pada
pencerahan bidang visualnya. Maka daya pantul dari
bidang-bidang pada ruang kerja menjadi penting untuk
diperhatikan, sama dengan memperhatikan kekuatan
sumber cahaya sendiri.
Daya Pantul Material
Jenis Material
Daya pantul (%)
Tembok putih
95
Ubin putih, kertas putih mutu tinggi
85
Barang porselin putih
75
Kertas putih mutu sedang
75
Kuningan bersih
75
Aluminium bersih
75
Tembaga bersih
65
Pakaian putih
65
Kertas koran
55
Daya Pantul Material
Jenis Material
Beton
Kayu putih polos
Kuningan kotor
Tembaga kotor
Baja bersih
Besi cor atau dilapis
Pakaian gelap
Tinta cetak mutu baik
Kertas hitam
Daya pantul (%)
55
45
35
25
25
25
15
15
5
Kemampuan visual manusia
1. Akomodasi:
Kemampuan lensa mata untuk menyesuaikan diri
dengan kodisi sumber informasi yang ditangkapnya,
ditandai dengan menebal atau menipisnya lensa mata.
2. Ketajaman pandangan (Visual Acuity):
Kemampuan mata untuk membedakan secara cermat
(objek dan latarnya), yang sangat tergantung pada
kemampuan akomodasi mata.
3. Peka terhadap kontras ( Contrast Sensitivity )
Kemampuan mata untuk mengenali perbedaan
(kepekatan warna) yang dimiliki oleh masing-masing
objek visual.
Kemampuan visual manusia
4. Adaptasi
Kemampuan mata untuk dapat menyesuailkan diri pada
kondisi penchayaan sumber informasi.
Kemampuan ini
disebabkan oleh fungsi sel-sel fotoreseptor yang ada pada
retina, yaitu sel-sel antena dan sel-sel kerucut. Sel antena
berfungsi pada kondisi penchayaan rendah. Sedangkan sel
kerucut berfungsi pada kondisi pencahayaan rendah
5. Pembedaan warna
Pembedaan warna juga merupakan fungsi sel-sel
fotoreseptor pada retina. Sel antena hanya mampu
membedakan warna hitam dan putih, sedangkan sel kerucut
mampu membedakan semua warna.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Visual
Acuity dan Contrast Sensitivity:
•
•
•
•
•
•
Tingkat Iluminasi/kebenderangan
(Iluminance level )
Kekontrasan
Exposure Time ( kecepatan persepsi )
Gerakan objek
Umur
Latihan
Guidelines for visual display
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Characters in displays must be readable.
Fonts should be as simple.
Character definition should be as sharp.
Characters should sufficiently contrast with the background.
There should be adequate space surrounding each character.
Highlighting should facilitate the task.
Levels of intensity should not lead to fatigue.
Underscoring used sparingly.
Attention devices such as blinking, and reserve video should be used
sparingly.
Displays should be relatively inert.
Displays should read from left to right.
Navigation should be consistent.
Bunyi
•
•
•
•
Bunyi: gelombang energi atau getaran yang merambat
melalui media kenyal sampai kepada telinga, menggetarkan
gendang telinga dan seterusnya hingga diperoleh rangsangan
pendengaran.
Suara merupakan gelombang, sehingga memiliki amplitudo
dan frekwensi.
Frekwensi akan menentukan tinggi rendahnya nada
Amplitudo menentukan kuat atau lemahnya tekanan suara
(sound pressure).
Aspek yang menetukan kualitas bunyi yang
menentukan tingkat gangguan terhadap manusia
• Lama waktu bunyi tersebut terdengar
• Intensitas biasanya diukur dengan desibel (db) yang
menunjukan besarnya arus energi per satuan luas
• Frekuensi suara yang menunjukan jumlah gelombang suara
yang sampai ditelinga seseorang setiap detik (jumlah
getaran per detik atau hertz)
Bising
Bising: bunyi yang tidak disukai, suara yang
mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan
[Sastrowinoto, 1985].
Resiko kerusakan pendengaran tergantung pada:
Kepekaan pendengaran,
Lamanya menghadapi bising
Apakah bising berlangsung secara kontinu atau kadang kala
saja.
Ukuran Kebisingan
•
•
•
•
Satuan ukuran bagi tekanan suara adalah Bel (B), namun
yang lazim digunakan adalah desiBel.
Satu dB merupakan besarnya tekanan suara di tingkat
ambang pendengaran pada frekwensi 1000 Hz.
Suara yang dapat didengar oleh telinga manusia 20 - 20.000
Hz
Sedangkan jika kurang dari 20 Hz suara itu akan lemah sekali
dan dirasakan hanya sebagai getaran saja (infra-suara)
Sound Level Meter
• Untuk mengukur tingkat kebisingan digunakan sound
level meter. Sound level meter terdiri atas mikrophone
yang mengubah tekanan suara menjadi signal-signal
elektrik.
• Sound level meter memliki empat jenis skala yaitu skala
A, B, C dan D. Skala A digunakan untuk pengukuran
normal dan dinilai paling mendekati karakteristik telinga
manusia dalam merespon bunyi [Wilson & Corlett, 1999].
Standar OSHA untuk Tekanan Suara
Jam Kerja per Hari
Tekanan Suara
(dBA)
8
90
6
92
4
95
3
97
2
100
1½
102
1
105
½
110
<¼
115
Efek Kebisingan
•
•
•
Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat berbagai efek yang
terjadi akibat bising yang keras dan berulang-ulang karena dapat
menimbulkan hilang pendengaran (hearing loss) sementara.
Tetapi kalau rangsangan itu berjalan terus, bisa mengakibatkan
rusak pendengaran yang tak tersembuhkan, suatu kondisi yang
disebut tuna rungu.
Apabila berhadapan dengan bising selama 8 jam sehari pada
tekanan suara di bawah 85 dB jarang mengakibatkan tuna rungu.
Efek Kebisingan
•
Terganggu
Kebisingan yang terputus-putus pada tingkat kurang lebih 50
•
Kebingungan
Timbul perasaan bingung tanpa disadari akibat adanya kebisingan.
•
Gangguan komunikasi
Untuk informasi yang sudah biasa diterima pemahaman pembicaraan
tidak terganggu bila tingkat suara pembicaraan 10 dB diatas tingkat
kebisingan informasi yang tidak biasa dibutuhkan perbedaan
sedikitnya 20 dB.
•
Perhatian
Kebisingan mempengaruhi tingkat perhatian seseorang.
•
Produktivitas
Alat Pelindung Telinga
1. Earplugs
Diletakkan di saluran kanal, sangat efektif pada frekwensi tinggi
dengan nilai reduksi kebisingan 40 dB pada frekwensi lebih dari
1000 Hz. Reduksi 25 dB pada frekwensi rendah dan pemakaian
secara terus menerus akan menimbulkan reaksi pada kulit.
2. Earmuffs
Bantalan diletakkan secara nyaman di telinga, hasil terbaik pada
frekwensi tinggi dengan nilai reduksi 45 dB, reduksi 20 dB pada
frekwensi rendah, mudah dilepas dan dipakai, cocok untuk
pemakaian secara terus menerus.
3. Helm
Merupakan kombinasi earmuffs dan earplugs, berat dan nyaman
pada lingkungan dengan temperatur tinggi dan dapat mereduksi
bising sampai 50 dB.
Getaran (Vibrasi)
• Definisi: osilasi mekanik, gerakan partikel di sekitar
equilibrium (salah satu bagian otak) yang memberikan efek
pada kesehatan, kenyamanan, dan performans dari
seseorang
• Merupakan faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan
getaran getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau
perkakas kerja yang bergetar dan sampai ke pekerja melalui
transmisi
Efek Getaran
• Mempengaruhi persepsi visual dan performansi
psikomotor
• Menyebabkan sirkulasi dan sistem pernafasan kearah
yang lebih rendah.
• Membangkitkan reflek oto-otot yang mempunyai fungsi
melindungi, menyebabkan besarnya otot menjadi lebih
kecil.
• Aktivitas reflek otot menjadi indikasi kenaikan konsumsi
energi, detak jantung dan tingkat pernafasan manusia
ketika mengalami getaran yang sangat kuat
Efek Getaran
• VWF (Vibration White Finger): kekakuan pada jari tangan
dimana kepekaan untuk menyentuh rasa sakit dan
temperatur akan berkurang. Terjadi pada frekuensi 5-100
Hz.
• WBV (Whole Body Vibration): Getaran mekanis dapat
dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh berada pada
range frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0.1 –
10000 Hz. Hal ini secara epidemiologi menyebabkan
kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung
dan bagian perut
Warna
• Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam
suatu cahaya sempurna (berwarna putih).
• Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang
cahaya tersebut.
Warna
• Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi
otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya:
merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi
tertentu.
• Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Keuntungan penggunaan warna yang baik:
• Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak
menyenangkan dan menarik pemandangan.
• Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap
produktivitas pekerja.
Download