Uploaded by User54845

Bahan Magnet-Rapat Energi Kondensasi

advertisement
BAB IV. MODEL KEMAGNETAN BAHAN
Rapat Energi
Kondensasi
Munadia Arba Yunita.R
1612141001
Pengertian rapat energi kondensasi (stabilisasi: mengarah kekeadaan superkonduksi)
dalam kerangka rumusan termodinamika diungkapkan oleh selisih energi bebas Gibbs :
Pada T < TC super elektron semakin besar, (T << TC), tetapi makin
dekat Tc, T ≈ TC arus super turun, ini bersesuaian dengan perumusan
energi kondensasi di atas.
2
Untuk T yang tak jauh dari TC, n dapat dianggap kecil (ns < 1),
maka fungsi gibbs di atas dapat pula dijabarkan deret dalam
ns (deret konvergen – kecil).
Khususnya untuk daerah T ≤ TC yang cukup kecil, Ginburg –
Landau mengusulkan bentuk penjabaran sederhana sebagai
berikut :
3
“
Jika rapat super elektron bersifat uniform pada seluruh bahan
superkonduktor yang bervolume VS. Jelas bahwa GS (T, O, ns) = Gn
(T, O), untuk ns = 0 pada T≥TC. Selanjutnya fungsi Gibbs tersebut
masih harus diselidiki harga minimumnya yang berkaitan dengan
keadaan stabil sistem bersangkutan. Sebagai fungsi ns, syarat kehadiran
minimum adalah :
4
Sebaliknya apabila ∝ > 0, harga ns < 0 tidak
mempunyai arti fisis, dan minimum Gs hanya
dapat terjadi pada ns = 0, yang menyatakan
keadaan normal (perhatikan bahwa minimum ini
bukan titik stationer, kecuali untuk ∝ = 0). Kedua
keadaan ini dilukiskan oleh kurva ∆G = Gs (T, 0, ns)
– Gn (T, 0) sebagai fungsi ns.
5
6
Dibandingkan dengan ungkapan termodinamika, kita dapatkan,
7
8
9
Perbedaan Parameter Ginsburg–Landau (GL)
Dari Parameter Konvensional
10
Dengan demikian, Model London berdasarkan pada konsep ‟arus super”,
sedangkan model G – L berdasarkan pada konsep ‟super elektron‟.
Keduanya mengungkap unsur mikroskopik, sehingga yang harus dipakai
juga parameter mikroskopik. Tetapi dari kenyataan di atas, ternyata
pendekatan makroskopik pun juga dapat mengungkap parameter/gejala
mikroskopik bahan.
11
Thanks!
Any questions?
12
Download