Uploaded by User51237

Laporan Turbin Kaplan

advertisement
ANALISA PENERAPAN TURBIN KAPLAN SEBAGAI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HYDRO
TUGAS
Dosen Pengampu :
Nailul ‘Atifah S.T., M. Eng.
Tim Penyusun :
Andar Siswanto
: 161010350041
Fuat Nuryasin
: 161010350086
Handi Pranoto
: 161010350081
Juniyanto
: 161010350037
Riki Riansyah
: 161010350054
Wahid Hardianto
: 161010350099
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan pokok sekarang ini karena selain
sebagai penerangan juga digunakan untuk melakukan sebuah usaha
seperti foto kopi, rental komputer dan warnet. Kebutuhan energi lisrik
yang terus meningkat membuat banyaknya dibangun pembangkit listrik.
Kebutuhan energi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh energi
yang berbasis bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.
Kerugian dari bahan bakar fosil adalah sifatnya yang tidak ramah
lingkungan. Selain itu bahan bakar fosil merupakan energi yang tak
terbarukan sehingga, jika dieksploitasi terus-menerus cadangan bahan
bakar fosil akan habis. Oleh karena itu perlu dikembangkan sumber
energi alternatif yang dapat menggantikan sumber energi berbasis fosil
yang tidak ramah lingkungan dan bersifat terbarukan. Indonesia
merupakan Negara yang memiliki sumberdaya alternatif yang sangat
melimpah.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro merupakan pembangkit listrik
skala kecil, dengan memanfaatkan sember daya alam yang memiliki
ketinggian dan debit air yang relatif rendah. Masih banyak sumber
energi yang berasal dari tinggi air jatuh dibawah 10 meter yang belum
digunakan hingga saat ini.
Dalam tulisan ini kami mencoba membuat analisa dengan objek lokasi
yaitu area pemandian air panas Cipanas - Garut Jawa Barat terdapat
saluran air yang melewati rumah – rumah warga dengan lebar 1 meter,
kedalaman 50cm dan kecepatan laju air 1m/s. Adanya debit air yang
stabil di saluran tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk penggunaan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro.
I.2
Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, masalah – masalah yang akan
dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro dapat dianggap
sebagai solusi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi
listrik?
2.
Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam konversi energi alam
yang tersedia dengan menggunakan Pembangkit Tenaga Listrik
Mikro Hydro?
3.
Bagaimana cara menentukan turbin dan konstruksi yang tepat
untuk diterapkan pada objek lokasi?
I.3
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam perencanaan dan
analisa turbin perlu dilakukan adanya pembatasan masalah agar
penulis bisa lebih fokus dan detail dalam menguraikan materi penulisan,
yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro yang akan dibahas
adalah jenis Turbin Reaksi model Kaplan
2.
Parameter penghitungan meliputi Daya total yang dihasilkan (P),
Debit Air (Q), gaya/percepatan gravitasi (g), ketinggian jatuh air (h),
massa jenis air (𝜌), daya alam yang dimanfaatkan (Na), daya turbin
(Nt), Gaya yang bekerja pada turbin (F), panjang shaft/lengan Torsi
(L), torsi (T), kecepatan rotasi sudu (w), Efisiensi (η), dan
momentum (p).
3.
Penulis memberikan rekomendasi rencana desain dan konstruksi
yang tepat untuk diterapkan.
I.4
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah :
1.
Mendapatkan rencana desain dan konstruksi Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hydro dengan Turbin Kaplan yang memliki ketinggian
jatuh air kurang dari 3m.
2.
Mendapatkan hasil analisa yang cukup akurat yang mungkin bisa
diterapkan di lokasi berbeda.
3.
Menemukan hal-hal yang mungkin dapat di mutakhirkan dalam
rencana desain dan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hydro dengan Turbin Kaplan selanjutnya.
I.5
Manfaat
Pengembangan pembangkit listrik mikrohidro atau Turbin Kaplan
berskala kecil ini diharapkan akan memberikan manfaat diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai pedoman dalam pembuatan Pembangkit Listrik Mikro
Hydro dengan Turbin Kaplan di kemudian hari.
2. Mampu mengembangkan pemanfaatan sumber daya air yang
tersedia menjadi energi listrik melalui pemutakhiran Pembangkit
Listrik Mikro Hydro dengan Turbin Kaplan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Kajian Pustaka
Fajri, (2011) dalam penelitian Rancang bangun dan pengujian turbin
Kaplan pada ketinggian (H) 4 meter debit (Q) 0,025 m3/s dengan variasi
sudut sudu rotor 20° dan sudut sudu stator 25°, 30°, 45° menghasilkan
kesimpulan bahwa putaran tertinggi yang dihasilkan oleh turbin Kaplan
ini ada pada putaran 602,2 rpm yaitu pada sudu stator 25° dari ketiga
variasi sudut stator 25°, 30°, 45° dengan debit 24,1 dm 3/s. Putaran
terendah yang dihasilkan oleh turbin Kaplan ini, ada pada putaran 104
rpm yaitu pada sudu stator 25° dari ketiga variasi sudut stator 25°, 30°,
45° dengan debit 20,1 dm3/s.
Sinaga, (2009) menjelaskan dalam penelitian perancangan turbin air
untuk sistem pembangkit listrik microhidro (studi kasus desa Way Gison
kecamatan Sekincau kabupaten lampung barat) bahwa pemilihan jenis
turbin yang digunakan dipengaruhi oleh debit dan tinggi jatuh air. Dan
potensi sungai Way Gison dapat menghasilkan daya 23,8 kW dengan
debit aliran 0,407 m 3/s dan head 10,6.
Sahid (2006) menyatakan bahwa perubahan bentuk penampang nosel
berpengaruh terhadap unjuk kerja turbin pleton mikro. Nozel
berpenampang lingkaran menghasilkan daya dan efisiensi yang paling
rendah sebelum mencapai kondisi optimum, untuk input energy aliran
yang sama. Nozel pernampang segi empat dengan rasio panjang dan
lebar, R=1 memiliki karakteristik daya dan efisiensi yang paling baik
dibanding penampang yang lain. Daya dan efisiensi maksimum yang
bisa dibangkitkan turbin dengan nozel berpenampang segi empat R = 1
adalah 440,0 watt dan 79,3% meningkat 18,4% dibandingkan dengan
nosel berpenampang lingkaran.
Situmorang dkk (2014) juga melakukan penelitian yang serupa dengan
menggunakan pompa air Type Ps-128 BIT. Daya maksimum yang
dihasilkan sebesar 12 watt pada Q = 37 lpm, H = 18 meter, dan n = 1080
rpm. Penelitian ini menggunakan variasi head dan debit sebagai variasi
pada pengambilan data. Pemanfaatan 4 buah pompa yang dirangkai
secara seri dan paralel digunakan untuk menggerakkan turbin dan
mendapatkan variasi input data tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Diagram Alir
START
Persiapan alat analisa
Analisa desain instalasi dan
konstruksi serta estimasi biaya
Pengumpulan dan penghitungan
data analisa
Komparasi hasil penghitungan
dengan desain konstruksi dan
penggunaan turbin yang tepat
Hasil Analisa
END
III.2
Kebutuhan Analisa :
1.
Sumber data online
2.
Referensi/rujukan dalam penghitungan dan perencanaan turbin
3.
Pemahaman alat dan bahan yang digunakan dalam perencanaan
turbin, seperti :
a.
Orifice Flow Meter
Alat untuk mengukur tekanan dan kecepatan laju aliran air
b.
Stroboscope
Alat untuk mengukur kecepatan putaran poros turbin
c.
Dynamometer
Alat ukur daya atau tenaga dari torsi turbin
d.
Current meter
Alat ukur debit air pada saluran terbuka
III.3
Tahap Analisa :
1.
Pemahaman konsep dan kinerja turbin secara menyeluruh dan
detail
2.
Pengumpulan data referensi/rujukan yang valid untuk desain
rencana konstruksi turbin
3.
Penghitungan dan komparasi kesesuaian turbin dengan objek
lokasi
4.
Analisa dampak yang timbul pada saat proses konstruksi sampai
dengan setelah pemanfaatan turbin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Analisa
Berdasarkan analisa yang penulis lakukan melalui referensi hasil
penelitian orang lain yang sudah tercatatkan dan dipublish, maka di
dapatkan hasil bahwa ada klasifikasi atau perbedaan istilah untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air yang dinilai dari outputnya, yaitu :
1. Large-Hydro
: >100 MW (lebih dari 100 MegaWatt)
2. Medium-Hydro : >15<100 MW (antara 15-100 MegaWatt)
3. Small-Hydro
: >1<15MW (antara 1-15 MegaWatt)
4. Mini-Hydro
: >100KW<1MW (antara 100 KiloWatt-1 MegaWatt)
5. Micro-Hydro
: >5 KW<100 KW (antara 5-100 KiloWatt)
6. Pico-Hydro
: ≤5 KW (kurang dari atau sampai 5 KiloWatt)
Klasifikasi di atas membantu penulis dalam menentukan judul laporan
agar
tidak
terjadi
kesalahan
redaksional
ataupun
kekeliruan
pemahaman tentang penggunaan istilah yang berpotensi adanya
koreksi menyeluruh, belum lagi jika laporan ini dibaca oleh orang-orang
yang baru belajar dan belum banyak memahami tentang detail
Pembangkit Listrik Tenaga Air, maka laporan ini bisa masuk ke dalam
kategori laporan yang menyesatkan dan tidak layak untuk dibaca.
Berdasarkan judul analisa yang penulis gunakan dalam laporan ini yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro dengan menggunakan Turbin
Kaplan, namun sebelum fokus membahas tentang Turbin Kaplan
penulis akan memaparkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengenalan macam-macam Turbin
Turbin yang populer dan umum digunakan pada pemanfaatan
konversi energi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro
adalah sebagai berikut :
a. Turbin Impulse
Turbin impulse merupakan jenis turbin yang mengandalkan
Head atau tinggi permukaan air dan elevasi tanah yang cukup
tinggi, karena dengan kondisi seperti itu air dapat dimanfaatkan
tekanannya apabila disalurkan melalui pipa sebagai impulse
yang dikondisikan lebih rendah dari dasar permukaan air,
sehingga tekanan tersebut dapat disalurkan sebagai aliran air
bertekanan tinggi dalam pipa. Saat air keluar nosel,
air
bertekanan tinggi tersebut akan bertumbukan dengan sudu pada
kincir dan mengakibatkan kincir tersebut berputar kemudian
putaran tersebut ditransmisikan ke generator sehingga terjadi
perubahan energi dari energi potensial ke energi listrik. Turbin
impulse terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
- Turbin Pelton
- Turbin Crossflow
b. Turbin Reaksi
Turbin reaksi merupakan turbin yang lebih sederhana lebih
mudah konstruksinya dari turbin impulse karena tidak terlalu
mengandalkan Head atau tinggi permukaan air yang signifikan.
Pada turbin ini lebih mengandalkan pada debit air sebagai
pengganti dari pemanfaatan air bertekanan tinggi yang keluar
dari nosel untuk memutarkan sudu. Debit air yang besar
dimanfaatkan dengan cara merekayasa gerakan air menjadi
turbulence(pusaran) dan saat bertumbukandengan sudu turbin
terjadi momentum yang membuat sudu turbin bergerak. Pada
tahap sudu turbin sudah bergerak, konsep dari kinerja turbin
menjadi sama. Turbin reaksi pun mempunyai 2 macam, yaitu :
-
Turbin Kaplan/Propeller
-
Turbin Francis
2. Turbin Kaplan
Turbin Kaplan atau biasa disebut juga sebagai Turbin Propeller
merupakan satu dari jenis Turbin Reaksi, dimana turbin ini
mengandalkan debit air yang besar untuk memutarkan sudu. Turbin
Kaplan terus mengalami pengembangan dan pemutakhiran agar
dapat memenuhi kebutuhan melalui proses konversi energi.
Turbin ini merupakan jenis turbin yang paling banyak diminati
sebagai solusi alternatif dalam konversi energi karena baik pada
konstruksi, instalasi, dan pemeliharaannya relatif cukup mudah dan
murah dibandingkan dengan turbin jenis lain.
Bahkan, turbin ini banyak dimanfaatkan dengan mengandalkan
aliran pada saluran air limbah rumah tangga yang memenuhi
beberapa kriteria seperti : debit air lumayan besar dan stabil, tidak
banyak limbah keras memanjang(kayu, plastik, tali dll). Saat kinerja
turbin dapat diusahakan maksimal, maka generator pun dapat
menghasilkan energi listrik secara optimal mendekati kemampuan
maksimal.
Dengan
begitu,
pemanfaatan
konversi
energi
menggunakan turbin kaplan sebagai solusi alternatif untuk
memenuhi kebutuhan pun dapat tercapai.
Gambar 1. Komponen dalam Turbin Kaplan
https://www.slideshare.net/najamudinalantaputra/prestasi-mesinpada-turbin-air-water-turbine
Terlihat di atas pada Gambar 1. dimana bentuk dan komponen yang
ada di dalam
Turbin Kaplan cukup sederhana,
sehingga
pemanfaatannya dalam hal konversi energi dapat diterapkan hingga
ke daerah pelosok yang berpenduduk namun jauh dari pesatnya
perkembangan dan kemajuan yang ada di perkotaan.
Pemanfaatan konversi energi menggunakan Turbin Kaplan di
pelosok mungkin bahkan tidak hanya diorientasikan sebagai
cadangan sumber energi listrik untuk pemenuhan kebutuhan seperti
layaknya penggunaan Turbin Kaplan di perkotaan, namun dapat
menjadi solusi alternatif sebagai sumber energi listrik utama tanpa
harus mengandalkan masuknya jaringan listrik PLN.
3.
Spesifikasi Turbin Kaplan yang beredar di pasar
Gambar 2. Ilustrasi dan Contoh Tabel Spesifikasi Turbin Kaplan
http://www.electway.net/product/axial_flow_fixed_blade_water_tur
bine_generator.html
IV.2
Analisa Saluran air di Lokasi Cipanas-Garut dan Desain Turbin
yang tepat untuk diterapkan
Seperti yang sudah penulis sampaikan pada latar belakang laporan ini
bahwa penulis melakukan analisa yang mungkin dapat dilakukan
pemanfaatan sumber daya energi yang tersedia di alam dengan objek
lokasi berada di Area Pemandian Air Panas di Cipanas – Garut, Jawa
Barat sebagai berikut.
Di area lokasi pemandian air panas Cipanas – Garut terdapat saluran
air yang melewati rumah – rumah warga dengan lebar saluran 1 m,
kedalaman 50 cm dan kecepatan laju air 1m/s. Adanya asumsi debit air
yang stabil di saluran tersebut
berpotensi dimanfaatkan untuk
penggunaan Pembangkit Listrik Mikro Hydro.
Gambar 3. Ilustrasi keadaan saluran di area Cipanas - Garut
Sebagai pertimbangan karena di wilayah pedesaan, maka rujukan
penggunaan turbin dalam PLTMH tersebut adalah Turbin Kaplan
karena
konstruksinya
relatif
mudah,
murah
dan
pemeliharaan/perawatan (maintenance) cukup sederhana.
Dari situasi di atas, jika dilakutan sodetan saluran untuk instalasi Turbin
Kaplan dengan lebar saluran 20 cm, kedalaman saluran 40cm,
ketinggian jatuh air 1,5 m.
Maka dapat diperoleh potensi Daya dari kinerja turbin sebagai berikut :
P
=𝜂.m.g.h
Nilai massa diubah menjadi persamaan debit air : m ↔ 𝜌 . Q
Sehingga, P = 𝜂 . 𝜌 . Q . g . h
Keterangan :
P
= potensi daya yg dihasilkan kinerja turbin (Watt)
𝜂
= nilai effisiensi (0,9 atau 90%)
𝜌
= massa jenis air (1000 kg/m³)
Q
= debit air (m³/s)
g
= percepatan gravitasi (9,81 m/s²)
h
= ketinggian jatuh air terhadap sudu (m)
Perlu didapatkan nilai debit air untuk menyelesaikan persamaan di
atas dengan rumus :
Q
=A.v
Keterangan :
Q
= debit air (m³/s)
A
= Luas penampang (kasus ini menggunakan lebar saluran x
kedalaman) (m²)
v
= kecepatan aliran (m/s)
Maka :
Q
=A.v
= (0,2 x 0,4) . 1
= 0,08 m³/s
Selanjutnya, daya alam yang dapat dimanfaatkan :
Na =
ρ. Q. h
p
Keterangan :
Na = Daya alam (KW)
𝜌
= Massa jenis air (1000 kg/m³)
Q
= Debit air (m³/s)
p
= momentum (kgm/s)
h
= Ketinggian jatuh air (m)
Maka :
Na =
ρ. Q. h
p
=
1000 . 0,08 . 1,5
102
= 1,18 KW
*102 adalah nilai tetapan momentum(kgm/s2) jika daya/tenaga
dinyatakan dengan KW (KiloWatt)
Daya turbin :
Nt = T.w
Jika :
T
= F.L
Dimana :
F
=m.g
=𝜌.Q.g
= 1000 . 0,08 . 9,81
= 784,8 Nm
Maka :
Nt = F . L . w
=F.L.2𝜋
n
60
= 784,8 . 1 . 2 .
22 1500
.
7
60
= 82,22 KW
Keterangan :
Nt = Daya Turbin (KW)
T
= Torsi (Nm)
F
= Gaya yang bekerja pada turbin (N)
L
= Panjang shaft/Lengan torsi (m)
n
= kecepatan rotasi sudu ; 2 . 𝜋 .
(rpm)
60
w
Nilai efisiensi :
𝜂
=
Nt
Na
x 100% =
82,22
1,18
x 100% = 69,7 % = 70%
Kembali ke persamaan awal untuk mencari nilai potensi daya turbin
(P) :
P
=𝜂.𝜌.Q.g.h
= 0,7 . 1000 . 1,6 . 9,81 . 1,5
= 16481 Watt
= 16 KW
Potensi daya yang dapat dihasilkan dari Turbin Kaplan dengan data
di atas adalah sebesar 16 KW.
Berdasar kepada hasil analisa, dimana ada parameter untuk
menentukan klasifikasi Turbin yang di nilai dari outputnya, maka
penggunaan Turbin Kaplan pada contoh kasus di atas masuk dalam
kategori Pembangkit Listrik Mikro Hydro yaitu antara 5 KiloWatt
sampai dengan 100 KiloWatt, karena hasil analisa untuk penerapan
Turbin Kaplan pada contoh kasus di atas mempunyai nilai output
Daya sebesar 16 KiloWatt.
IV.3
Estimasi Biaya Konstruksi dan Instalasi Turbin Kaplan
Ketika melakukan estimasi biaya pada pekerjaan konstruksi dan
Instalasi Turbin Kaplan, dalam hal pengadaan (procurement) unit turbin
bisa mengacu pada Gambar 2. Ilustrasi dan Contoh Tabel Spesifikasi
Turbin Kaplan, agar memudahkan penyesuaian antara kebutuhan daya
– pembiayaan (budget) – pemodelan konstruksi sipil – sampai kepada
jenis instrumen penunjang proses konversi energi seperti unit Converter
dan Panel Distribusi. Keselarasan hal tersebut merupakan tolok ukur
dalam pemanfaatan sumber daya alam melalui proses konversi energi
agar hasilnya tepat bermanfaat.
Berikut contoh RAB (Rencana Anggaran Biaya) sederhananya :
Gambar 3. RAB Konstruksi dan Instalasi Turbin Kaplan
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari laporan analisa ini adalah
sebagai berikut :
1. Banyaknya sumber daya alam
yang sudah tersedia bisa
dimanfaatkan dengan cara yang baik dengan tanpa melakukan
kerusakan yang signifikan dan terus menerus terhadap alam salah
satunya pemanfaatan sumber daya alam dengan konversi energi
pada saluran air menjadi energi listrik.
2. Adanya potensi terlepas dari ketergantungan pada 1 penyedia
sumber daya energi seperti PLN, sehingga pola hidup mandiri dapat
menjadi potensi untuk membangun peradaban yang lebih maju.
V.2
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya pengembangan observasi terhadap potensi konversi
pada sektor sumber daya alam apapun yang berguna bagi
kehidupan tanpa harus merusak alam.
2. Perlu pemutakhiran pada Turbin – turbin pembangkit tenaga listrik
khususnya yang masuk dalam kategori micro hydro dan pico hydro,
misalnya sebagai contoh ditambahkan safety instrument seperti
indicator atau interface display & control. Sehingga ketika alat
mengalami malfunction (kesalahan kinerja) akan dapat ditangani
dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto., 1997, Penggerak Mula Turbin, ITB Bandung
(http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/jktm/article/view/331)
Fajri, Ibnu. (2011) Rancang Bangun dan Pengujian Turbin Kaplan pada Ketinggian
4 meter debit 0,025 m3/s dengan Variasi Sudut Sudu Rotor 200 dan Sudut Sudu
Stator 250, 300, 450. Perpustakaan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Surakarta. (http://eprints.ums.ac.id/23992/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf)
Sinaga, Jofri B. (2009) Perancangan Turbin Air Untuk system Pembangkit Listrik
(microhidro.isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51095764.pdf)
Sahid, dkk, 2006. Pengaruh Nozel Berpenampang Segi Empat Terhadap Unjuk
Kerja Turbin Pelton Mikro Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro,
Forum Teknik POLINES, Semarang. (https://docplayer.info/63655899-Kajianeksperimental-optimasi-tipe-lekuk-sudu-turbin-pelton-sudu-basis-konstruksielbow-pada-pembangkit-listrik-tenaga-mikrohidro.html)
Susanto, Andi., (2013) Perancangan dan Pengujian Turbin Kaplan pada
Ketinggian (h) 4 m Sudut Sudu Pengarah 30° Dengan Variabel Perubahan
Debit (Q) dan sudut sudu jalan, Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.(https://docplayer.info/51149221-Perancangan-dan-pengujianturbin-kaplan-pada-ketinggian-h-4-m-sudut-sudu-pengarah-30-denganvariabel-perubahan-debit-q-dan-sudut-sudu-jalan.html)
Download