Uploaded by User50951

Tugas Pak Mengku kelompok 1

advertisement
RESUME
FAKTOR DEMOGRAFI PARIWISATA INTERNASIONAL
TUGAS INI DISUSUN DEMI MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH GEOGRAFI
PARIWISATA INTERNASIONAL
DOSEN PENGAMPU: DRS. MENGKU MARHENDI, M.PAR
Disusun oleh:
1. Chandar Setya Wardhana
19.53.1066
2. Gigih Tri Atmojo
19.53.1069
3. Fiznan Fatchur Nur
19.53.1062
4. Achmad Bachtiar
19.53.1064
5. Ahmad Anamul Mukhfid
19.53.1065
6. Ilyas Aldy Pradana
19.53.1061
PROGAM STUDI S1 PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA
(STIEPARI)
TAHUN AJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI
Daftar isi …………………………………………………………………………………………… 2
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………3
BAB 1 Pendahuluan
1.Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………
2.Maksud dan tujuan………………………………………………………………………………………
3.Dasar Kebijakan
…………………………………………………………………………………………………..
4.Rumusan Masalah
BAB II Landasan Teori
……………………………………………………………………………………………………...
BAB III PEMBAHASAN
1.Gambaran Umum
………………………………………………………………………………………………………….
2.Permasalahan
……………………………………………………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
1.Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………
……
2.Saran
………………………………………………………………………………………………………………
………………
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul RESUME
FAKTOR DEMOGRAFI PARIWISATA INTERNASIONAL
ini tepat pada waktunya adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas : Drs. Mengku marhendi, M.Par
pada Mata kuliah Geologi Pariwisata Internasional Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang FAKTOR DEMOGRAFI PARIWISATA INTERNASIONAL
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Mengku marhendi, M.Par
selaku yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semakin membaiknya tingkat standar kehidupandi berbagai belahan duniamemiliki
implikasi bagisikapterhadap pekerjaandanrekreasi.Kenaikan pendapatancenderungdisertai
denganpergeserannilai untuk memperoleh rekreasi lebih banyak karena kini orang memiliki
kemampuan untuk membayarhal-halyang mereka inginkan. Tren initerlihatdi Eropa, di
manatelah terjadipenurunanjam kerjasejak tahun 1970sertadi Amerika Latindan Karibia. Hal ini
bahkanmulai munculdiAmerika Serikatdan Asia Timuryangsecara tradisionaljam bekerjajauh
lebih lama dariEropadanbanyaknegara berkembang (World Tourism Organization, 2010).
Efekpeningkatan kesejahteraan dalam teorinya tentu tidak dapat dijelaskan secara sederhana
seperti itu. Pada tingkat tertentu utilitas kesejahteraan dapatberhenti.Orang-orangdi Barat yang
telah berkembang gaya hidupnya, terutama di AmerikaSerikat di manapendapatanmengalami
stagnasi, setidaknya untuk sementara ini,sementarabiaya hiduptelah meningkatmengakibatkan
penurunansecara riildalam standarhidup. Krisisekonomi2008/2009 menjadi penyebab dari
buruknya keadaan ini. Batasan kemampuan ekonomisberdampakpadapilihanliburanselama
beberapa tahunyang akan datang (World Tourism Organization, 2010).
Pada tahun 2011, output dunia - dan pendapatan per kapita - terus pulih dari resesi 2008-2009.
Gross World Product (GWP) tumbuh 3,7%, dibanding tahun 2010. Sementara itu bisnis
perjalanan dan pariwisata menyumbang angka yang cukup besar dalam GDP dunia yaitu sebesar
6 triliun dollar AS. Hal ini berarti bahwa sebesar 9% GDP dunia adalah berada di sektor
perjalanan dan pariwisata. Dampak dari besarnya bisnis ini adalah 260 juta orang bekerja pada
sektor yang terlibat pada pariwisata baik langsung maupun tidak langsung dan 100 juta
diantaranya terlibat langsung. Demikian data dari World Tourism Council.
Lebih lanjut dari hal tersebut adalah permintaan perjalanan dan pariwisata menimbulkan dampak
terhadap investasi. Pembangunan hotel, pembaharuan moda transportasi udara dan bisnis kapal
wisata besar. Pada tahun 2011, data dari World Tourism and Travel Council menyebutkan bahwa
4,5% investasi dunia yaitu sebesar 650 milyar dollar AS berada pada sektor ini.
Sehubungan dengan itu, Bali sebagai tujuan wisata dunia, tentu tidak hanya mengandalkan
kunjungan wisatawan dalam negeri. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya hotel di sekitar kawasan
Bali Selatan yang merupakan pembidik para wisatawan manca negara. Mahalnya tarif hotel per
malam dapat menunjukkan bahwa segmentasi pasar yang ingin diperoleh adalah para pelancong
luar negeri yang berkantong tebal dan menginginkan tingkat kepuasan layanan hotel yang
memiliki standar tinggi.
2. Maksud dan Tujuan
3. Dasar Kebijakan
4 .Rumusan Masalah
BAB III
PEMBAHASAN
1.Gambaran Umum
Menurut World Tourism Organisation (2010) demografi merupakan salah satu faktor eksternal
yang membentuk permintaan pariwisata dan pembangunan. Struktur masyarakat yang terus
berubah, dan untuk instansi publik dan swasta yang bekerja di sektor pariwisata adalah relevan
untuk mempelajari perubahan-perubahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan bereaksi
terhadap perubahan dan menyusun cara dan strategi yang paling kompetitif.
Perubahan demografis berdampak pada pola permintaan traveling, termasuk frekuensi, lama
tinggal, produk, dan akibatnya pada strategi komunikasi para pelaku bisnis pariwisata. Pada
masa akhir-akhir ini disebutkan oleh WTO bahwa populasi di beberapa negara maju mengalami
penuaan. Sementara pada negara berkembang lebih banyak populasi orang mudanya.
Faktor-faktor demografi dunia yang berpengaruh terhadap bisnis pariwisata
a) .Populasi dunia yang menua
Jumlah penduduk berusia tua yang semakin meningkat, terutama dinegara-negara maju, di Eropa
dan Jepang. Sementara banyak di negara yang disebut “emerging” memiliki penduduk dengan
usia produktif yang lebih banyak. Hubungan dengan pariwisata adalah penduduk dengan usia
lebih tua akan memilih tujuan wisata yang lebih menenangkan seperti wisata keindahan alam,
religi, dan permintaan fasilitas jasa akomodasi perhotelan yang berstandar tinggi. Karena para
pelancong dalam usia ini memiliki saving yang lebih banyak. Hal ini berimplikasi bahwa para
pelancong dari negeri emerging seperti China dan India akan berusia muda dan para pelancong
dari negeri maju rata-rata akan berusia tua.
b) .Angka harapan hidup yang meningkat
Hampir di seluruh negara, angka harapan hidup rata-rata mengalami peningkatan. Tingkat
kesehatan dan pelayanan kesehatan diberbagai negara juga mengalami peningkatan. Hubungan
dengan bisnis pariwisata adalah akan lebih banyak pada beberapa tahun mendatang, para
wisatawan berusia tua. Mereka akan terlihat lebih fit dan sehat dalam usianya.
c) C.Komposisi Rumah Tangga, Struktur Keluarga
Terdapat penurunan tingkat fertility di negara maju. Struktur keluarga mengalami perubahan,
dari semula struktur horozontal artinya menyebar secara melebar, atau keluarga dengan banyak
anak-anak menjadi keluarga dengan susuna vertikal yang panjang. Hal ini menjadi sinyal bahwa
jasa pariwisata dan perjalanan yang akan diminta perlu menyesuaikan diri dengan memberikan
tawaran yang lebih bervariasi. Para kelompok travelers sekarang terdiri dari kakek-nenek dan
cucu berlibur, atau seluruh keluarga dengan konsekuensi untuk kegiatan yang ditawarkan, jenis
akomodasi yang diperlukan akan bervariasi lebih banyak. Di negara maju wisatawan tunggal
akan berkembang. Ini mencerminkan tumbuh tren di masyarakat yang lebih luas bagi kaum
muda untuk menghabiskan periode waktu tinggal sendiri atau dengan teman-teman sebelum
menikah dan memulai sebuah keluarga
d) Lokasi populasi
Banyak populasi dari semua negara sebagia besar tumbuh diperkotaan. Selain faktor ini, peran
negara berkembang akan memiliki pengaruh besar pada pariwisata dalam dua dekade
mendatang. Penduduk cenderung memiliki pandangan yang kosmopolitan, sebagai akibat dari
hidup di lingkungan yang lebih beragam budayanya. Hal ini membawa mereka untuk bepergian
ke luar negeri dan ini akan membantu mendorong kenaikan pariwisata. Dibandingkan dengan
negara berkembang, terjadi penurunan peran relatif peran Barat. Proporsi Eropa dari populasi
global akan menurun hingga 9% kurang lebih sama dengan yang dari Karibia dan Amerika.
Sementara Amerika Serikat dan Kanada menyumbang sekitar 6% dari populasi dunia, meskipun
hanya 1% dari hal ini adalah di Kanada dan sisanya adalah Amerika Serikat. Pada 2030 Asia
akan mencapai 60% dari populasi dunia, dengan India dan China masing-masing berkontribusi
hanya kurang dari 20%. Faktor terakhir yang mempengaruhi distribusi penduduk adalah migrasi.
Migrasi dapat mempengaruhi pariwisata di dua cara, pariwisata dapat menarik pendatang ke
bagian dunia lain di mana ada kebutuhan bagi para pekerja. Dan migrasi dapat menarik
wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat kelahiran mereka, atau kerabat bekerja di luar
negeri.
Fakta statistik bisnis pariwisata di Bali
Berikut ini adalah data-data statistik yang berhubungan dengan kegiatan bisnis pariwisata di
Bali. Yang pertama adalah jumlah kedatangan wisatawan mancanegara menurut pintu masuk ke
Indonesia.
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk Tahun 1997 s.d
2008
Sumber: BPS
Dari Tabel 1 dapat diperoleh informasi bahwa sejak tahun 1998 Bandara Ngurah Rai di Pulau
Bali, menjadi pintu masuk utama wisatawan mancanegara, yang sebelumnya adalah Bandara
Soekarno Hatta.Fluktuasi kunjungan tamu asing ke negara kita, karena pengaruh kondisi
keamanan dalam negeri seperti adanya Bom Bali tahun 2002 dan 2004 dan Bom Jakarta,
sehingga beberapa negara mengeluarkan travel warning kunjungan ke Indonesia, kondisi krisis
keuangan dan serangan terorisme di negara lain yang membawa implikasi kondisi global
pariwisata mengalami penurunan.
Yang kedua adalah jumlah kunjungan tamu asing pada hotel bintang berdasarkan wilayah Pulau.
Data ini diolah terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penyajian dan penggambaran
informasi serta pembagian wilayah wisata besar menjadi Sumatera, Jawa, Bali Nusa Tenggara,
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dan Papua.
Tabel 2. Jumlah Tamu Asing Pada Hotel Bintang berdasar Wilayah Pulau 2003-2010
Sumber: BPS, diolah
Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa Bali menjadi tujuan wisata utama di
Indonesia, dengan banyaknya jumlah tamu asing yang berkunjung pada tahun 2003 sampai
dengan 2010 dan meminta layanan akomodasi hotel bintang. Wilayah lain belum bisa
mengungguli perolehan Bali dalam mendatangkan wisatawan.
Fakta yang ketiga dari statistik Bali adalah jumlah wisatawan mancanegara menurut asal negara
tempat tinggal.
Tabel 3. Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsungke Bali Menurut
Kebangsaan Tahun 2007 - 2011
Sumber: BPS Provinsi Bali, diolah
Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh informasi bahwa Asia menjadi konsumen pariwisata Bali
pada posisi pertama. Sejalan dengan teori demografi bahwa penduduk Asia mencapai 60,3% dari
populasi dunia saat ini (sumber data Wikipedia, 2012). Selanjutnya konsumen kedua adalah
orang dari daratan Eropa. Preferensi masing-masing konsumen akan berbeda dan bentuk
akomodasi yang yang akan diminta. Tetapi dengan memperhatikan perkembangan saat ini bahwa
penduduk Jepang sebagian besar pada usia tua dan penduduk China dalam kondisi produktif
maka perlu dikaji lebih dalam lagi akan struktur demografi ini dan karakteristik konsumen
pariwisata ini.
BAB IV
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Pariwisata dipengaruhi juga oleh demografi dunia. Pasar pariwisata Bali adalah wisatawan
mancanegara dari berbagai belahan dunia, dan Bali menjadi penyumbang terbesar dalam angka
kunjungan dan jumlah tamu asing yang tinggal pada hotel berbintang di Indonesia. Kondisi
perekonomian, demografi, negara asal bagi para wisatawan mancanegara, menentukan
permintaan pariwisata dalam bentuk layanan akomodasi, dalam hal ini adalah hotel.
2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2011), Statistik Indonesia. Jakarta, Indonesia.

Badan Statistik Provinsi Bali (2011), Statistik Daerah Provinsi Bali. Denpasar, Indonesia

World Tourism and Travel Council (2011). Travel and Tourism 2011.pp.1-42.

United Nation World Tourism Organization (2012), UNWTO Tourism Highlights 2012
Edition., pp.1-16

Wikipedia (2012), Demographics of The World. Diakses tanggal 18 Oktober 2012.
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_the_world

Tanpa Nama (2012). World Tourism. Facts and Figures.Diakses tanggal 18 Oktober
2012. http://www.travel-exhibitons.com/news/WorldTravel.FactsandFigures.htm
Download