Uploaded by User50801

Tugas Epidemilogi

advertisement
Nama
: Puja Anggun Febiani
Nim
: 25000319410019
Mata Kuliah
: Epidemiologi
Dosen Pengampu
: dr. M Sakundarno Adi, M.Sc, PhD
1.
Apa yang anda ketahui tentang Epidemiologi?
Jawab:
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
distribusi (penyebaran) masalah kesehatan atau penyakit pada sekelompok
orang (masyarakat) serta determinanya.
Epidemiologi juga bisa di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang
sifat,
penyebab,
pengendalian,
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian
dalam populasi manusia. Epidemiologi bertujuan untuk mendiagnosis
masalah kesehatan masyarakat, mengidentifikasi riwayat alamiah dan
etiologi penyakit dan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
manajemen pelayanan/program kesehatan.
2.
Apa yang dimaksud dengan frekuensi masalah kesehatan/ penyakit?
Berikan contoh
Jawab:
Frekuensi masalah kesehatan menunjukan kepada besarnya masalah
kesehatan yang dapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya
apabila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukan banyaknya
kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk dapat mengetahui
frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada dua hal yang harus
dilakukan yaitu menemukan masalah kesehatan yang dimaksud serta
melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
Dalam perhitungan frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada
sekelompok orang atau masyarakat mengunaan nilai rate, rasio dan
proporsi.
a. Rate
Nilai rate dalam epidemiologi menunjukan besarnya peristiwa yang
terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk dan peristiwa yang terjadi
terhadap jumlah keseluruhan penduduk tertentu. Ada 3 unsur utama
dalam penentuan nilai rate, yaitu jumlah mereka yang terkena peristiwa,
kelompok penduduk tempat peristiwa tersebut terjadi dan batas waktu
tertntu yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Rate merupakan
perbandingan antara kejadian terhadap jumlah penduduk yang
menyangkut interval waktu yang ditentukan.
Rumus mencari nilai rate:
𝑥
Rate =𝑦 x K
X: Jumlah kejadian pada penduduk/ masyarakat
Y: jumlah penduduk/masyarakat
K: konstanta angka dasar
Rate terdiri dari
1. Insiden, adalah jumlah peristiwa/penyakit pada suatu kelompok
penduduk tertentu dalam satuan waktu tertentu. Rate insiden adalah
jumlah mereka yang terkena penyakit atau peristiwa dibagi dengan
jumlah penduduk yang terancam (beresiko) pada suatu waktu
tertentu (per tahun) atau frekuensi timbulnya kasus baru suatu
penyakit yang terjadi pada sekelompok penduduk selama waktu
tertentu.
Rumus :
𝑥
Rate = 𝑦x K
x : jumlah kejadian pada penduduk/masyarakat
y : jumlah penduduk/masyarakat
K : konstanta
Contoh kasus:
Puskesmas kecamatan parron melaporkan bahwa selama tahun
2018 terdapat 300 kasus ISPA. diketahui jumlah penduduk paron
sebanyak 30.000 jiwa. Hitunglah insiden rate ISPA di puskemas
paron tersebut
Penyelesaian :
𝑥
IR = 𝑦x K
300
IR = 30.000x 1000 = 10 per 1000 penduduk
2. Rate prevalensi, tidak dapat digunakan untuk menentukan penyebab
karena pada survey prevalensi baik penyebab maupun akibat
kejadian diamati bersamaan. Lebih banyak digunakan untuk
perencanaan dan evaluasi program. Prevalen rate adalah ukuran
dari frekuensi kasus baru dan kasus lama suatu penyakit yang terjadi
pada sekelompok penduduk/masyarakat selama waktu tertentu.
Rumus :
𝑥
PR =𝑦x K
X : jumlah kasus baru dan lama pada periode waktu tertentu
Y : jumlah masyarakat/ penduduk yang beresiko pada periode waktu
yang sama
K : konstanta
Contoh :
Puskesmas godean melaporkan adanya penderita penyakit TB paru
sebanyak 200 penderita selama tahun 2017. Jumlah tersebut belum
termasuk 70 orang yang masih sakit pada akhir tahun 2016. Jumlah
penduduk kecamatan godean sebanyak 30.000 jiwa.
Hitunglah prevalen rate penyakit TB tersebut?
Penyelesaian :
𝑥
𝑦
PR = x K
200
PR = 70 x 1000 = 9 per 1000 penduduk
3. Rate yang berhubungan dengan kematian, suatu ukuran frekuensi
terjadinya kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu
masa jeda tertentu. Angka kematian dapat dihitung berdasarkan
populasi secara umum (crude date rate) dapat pula didasarkan pada
segmen penduduk tertentu seperti jenis kelamin, kelompok etnis,
umur.
4. Rate yang berhubungan dengan Reproduksi
1) angka kelahiran (CBR)
2) angka kesuburan (FR dan TFR)
3) berbagai nilai rate yang digunakan dalam demografi
5. Rate pada berbagai keadaan tertentu
1) rate untuk umur tertentu, jenis kelamin tertentu dan lain-lain
2) penggunaan rate pada hal lain seperti rate perkawinan rate
ekseptor dan lain-lain
b. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa
terhadap peristiwa lainnya. Rasio merupakan perbandingan antara dua
kejadian atau dua hal antara numerator dan dominator tidak saling
tergantung atau tidak ada sangkut pautnya. Rasio digunakan untuk
menyatakan besarnya kejadian. Nilai rasio jarang digunakan kecuali
pada beberapa hal seperti rasio jenis kelamin (sex ratio), rasio mortalitas
yang di standarisasi (SMR) dan lain-lain.
Rumus :
𝑥
Rasio= 𝑦x K
x : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain yang mempunyai satu atau
lebih atribut tertentu
y : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain yang mempunyai satu atau
lebih atribut tertentu, tetapi berbeda dengan x
K : nilainya 1
Karena nilai K=1 maka rumusnya dapat disederhanakan menjadi:
𝑥
Ratio = 𝑦 atau x : y
Contoh kasus :
Laporan dari puskesmas paron menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang
yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita
keracunan makanan setelah mengikuti acara kenduri. Hitunglah rasio
penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kelamin wanita
dan laki-laki
Penyelesaian :
𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎
Ratio wanita : laki-laki = 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖
𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎
Ratio wanita : laki-laki = 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 x 1
10
Ratio wanita : laki-laki = 40x 1 = 1:4
c. Proporsi
Merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variable
dalam populasi. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah
100, maka disebut presentase
Rumus
𝑥
Proporsi = 𝑦x K
x : jumlah kejadian yang timbul dalam suatu kategori
y : jumlah keseluruhan dari kejadian atau penduduk lain yang muncul
pada semua kategori dari suatu seri data tertentu
K:
bilangan konstata selalu sama dengan 100
Contoh soal
Laporan dari puskesmas paron menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang
yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita
keracunan makanan setelah mengikuti acara kenduri. Hitunglah proporsi
penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kelamin laki-laki
dan wanita.
Penyelesaian :
𝑥
Proporsi 𝑦 x K
Proporsi penderita laki-laki =
40
50
x 100% = 80%
10
Proporsi penderita wanita =50x 100% = 2%
3.
Apa yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan/ penyakit?
Berikan contoh
Jawab:
Distribusi masalah kesehatan penyakit yaitu pengelompokan masalah
kesehatan menurut suatu keadaan tertentu (person, place dan time)
a. Menurut person (orang), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran
penyakit tersebut atau orang yang terkena penyakit. Terdapat beberapa
variable person yaitu umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan,
etnik dan status perkawinan.
b. Menurut place (tempat), dimana penyebaran terjadinya penyakit
tersebut.
Penyebaran
penyakit
menurut
keadaan
tempat
lebih
menekankan kepada kondisi geografis tertentu yang erat kaitannya
dengan penyakit tertentu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
yaitu sebagai berikut;
1. Lingkungan fisik, kimiawi, biologis, social dan ekonomi yang
berbeda-beda dari suatu tempat
2. Karakteristik penduduk
3. Kebudayaan terlihat dari kebiasaan, pekerjaan, keluarga dan
pemeliharaan kesehatan perorangan
4. Hygine personal
c. Menurut time (waktu), kapan penyebaran atau terjadinya penyakit
tersebut. Perubahan penyakit menurut waktu menunjukan adanya
perubahan-perubahan dari faktor etiologis yang dapat dibedakan
menjadi perubahan jangka pendek, perubahan secara siklus, perubahan
angka
kesakitan
yang
berlangsung
dalam
waktu
demografi
(kependudukan).
Contoh :
Pada tahun 2016 di Kecamatan X sebanyak 250 orang dewasa usia 2640 tahun terkena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Seperti
diketahui bahwa kecamatan X berada di lingkungan yang padat
penduduk, memiliki tingkat ekonomi rendah, banyak masyarakat yang
tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Banyak ditemukan
tempat-tempat tidak terpakai bergeletakan di depan dan samping rumah
seperti ban bekas, pot tanaman yang kosong, tempat sampah yang
dibiarkan terbuka, serta kamar mandi yang menggunakan bak mandi
yang jarang dibersihkan. Nyamuk Aedes Agypty menyerang masyarakat
pada pagi hari dan sore hari, karena masyarakat pada waktu ini sedang
berada dirumah karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki
pekerjaan tetap.
4.
Apa yang dimaksud dengan determinan masalah kesehatan/ penyakit?
Berikan contoh
Jawab:
Determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan/penyakit
adalah faktor penyebab dari suatu penyakit/masalah kesehatan baik yang
menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menjelaskan penyebab
munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Terdapat 3 hal yang harus
dilakukan dalam menentukan determinan masalah kesehatan/penyakit
antara lain:
a. Merumuskan hipotesa tentang penyebab penyakit tersebut
b. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun
c. Menarik kesimpulan
Contoh :
5.
Apa perbedaan antara PENYEBAB dan FAKTOR RESIKO? Jelaskan
Jawab:
Penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab
akibat ke suatu proses kejadian penyakit yakni suatu interaksi anatara
manusia (penjamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis,
sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan
lingkungan (environment). Dalam segitiga epidemiologi apabila terjadi suatu
perubahan dari salah satu factor maka kan terjadi perubahan keseimbangan
diantara mereka yang berakibat akan bertambah atau berkurangnya
penyakit. Hubungan ketiganya akan menimbulkan penyakit sangat
kompleks, karena ketiga factor ini saling mempengaruhi
a. Penjamu (Host) adalah semua factor yang terdapat pada diri manusia
yang dapat mempengaruhi dan timbulnya suatu perjalanan penyakit.
Factor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah:
1. Imunitas/ daya tahan tubuh terhadap penyakit, daya tahan tubuh
seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi aktivitas dan
istirahat. Apabila seseorang hidup secara teratur dengan memelihara
hygine personal dengan baik maka ia akan memiliki daya tahan tuvuh
yang baik.
2. Genetik, ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari
kedua orang tua misalnya panyakit diabetes mellitus
3. Umur, penyakit dapat menyerang seseorang pada umur-umur
tertentu. Beberapa penyakit menyerang di usia lanjut seperti strok,
hipertensi dan lain-lain.
4. Jenis kelamin, ada beberapa penyakit menyerang jenis kelamin
tertnetu seperti kanker payudara ditemukan pada wanita
5. Adat kebiasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan
ancaman kesehatan bagi orang tersebut
6. Ras, ada beberapa ras tertentu yang di duga lebih sering menderita
beberapa penyakit . penyakit hemofilia banyak ditemukan di eropa.
7. Pekerjaan, situasi pekerjaan tertentu dapat menimbulkan penyakit
tertentu misalnya pekerjaan dipabrik dan manager perusahan sering
mengalami stress.
b. Agent, adalah suatu subtansi tertentu yang keberadaannya atau
ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit. Golongan yang dapat menimbulkan penyakit
adalah
1. Golongan biologic, golongan ini yang banyak menimbulkan penyakit
adalah microorganism seperti bakteri, virus. Sedangkan penyakit
adalah mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah
jamur
2. Golongan
gizi,
untuk
mempertahankan
hidupnya
manusia
memerlukan berbagai unsur gizi yang sangat diperlukan diantaranya
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan gizi
disesuaikan
dengan
kebutuhan
seseorang,
kelebihan
atau
kekurangan gizi akan menimbulkan masalah kesehatan.
3. Golongan fisik, termasuk suhu yang sangat tinggi atau rendah, suara
yang terlalu bising, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi atau
trauma mekanis yang dialami seseorang yang dapat menimbulkan
penyakit
4. Golongan kimia, beberapa zat kimia yang dapat menimbulkan
penyakit baik berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh
seseorang. Zat kimia yang berasal dari luar tubuh berupa logam
berat, bahan insektisida
5. Golongan mekanik, sering dikategorikan kedalam golongan fisik
tetapi sesungguhnya golongan ini banyak disebabkan oleh kelalaian
manusia seperti kecelakaan lalu lintas, dalam pekerjaan dan lain-lain
c. Lingkungan (Environment), segala sesuatu yang berada disekitar
manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan
dan perkembangan manusia
1. Lingkungan fisik, merupakan lingkungan alamiah yang ada disekitar
manusia seperti cuaca, musim, keadaan geografi dan lain-lain
2. Lingkungan non fisik, lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya
interaksi antara manusia seperti keadaan social budaya dan
ekonomi, norma yg berlaku, nilai yang berlaku, adat istiatadat dan
lain-lain
3. Lingkungan biologis, segala bentuk kehidupan yang berada disekitar
manusia seperti binatang, tumbuhan termasuk mikroorganisme
seperti kuman yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia.
Peranan lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit adalah
sebagai reservoir bibit penyakit yang dimaksud dengan reservoir
disini adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit
penyakit berkembang biak.
Reservoir bibit penyakit yang menjadi tempat berkembang biak bibit
penyakit dan tergantung pada daya tahan tubuh manusia terhadap
penyakit antara lain
-
Human reservoir, yaitu bibit penyakit yang hidup dalam tubuh
binatang yang karena sesuatu dapat menyerang manusia
-
Animal reservoir, bibit ini hidup dalam tubuh binatang yang
termasuk dalam kelompok antipode.
Faktor resiko adalah faktor-faktor yang keberadaannya berkedudukan
sebelum terjadinya penyakit. Secara garis besar factor resiko dibagi menjadi
dua yaitu
a. Faktor resiko yang dapat diubah (modifiable), seperti gaya hidup,
aktivitas fisik
b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah (non modifiable) seperti umur,
jenis kelamin dan keturunan
Jadi perbedaan antara penyebab dan faktor resiko adalah jika
penyebab sering terjadi untuk penyakit-penyakit menular yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara host, agent dan environment sedangkan
untuk faktor resiko sering terjadi untuk penyakit-penyakit tidak menular yang
disebabkan oleh gaya hidup, keturunan dan lain-lain .
6.
Apa prinsip PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN masalah kesehatan/
penyakit?
Jawab:
Pengertian pencegahan penyakit secara umum adalah mengambil
tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian, dalam mengambil langkahlangkah pencegahan harus didasari pada data yang bersumber dari hasil
analisis epidemiologi.
Dalam epidemiologi terdapat empat tingkatan pencegahan penyakit
yakni:
a. Pencegahan tingkat dasar (primordial prevention), adalah usaha
mencegah terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan resiko
rendah dalam masyarakat terhadap penyakit penyakit secara umum.
Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan
kebiasaan atau pola hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat
mencegah meningkatnya resiko terhadap penyakit dengan melestarikan
pola atau kebiasaan hidup sehat yang dapat mecegah atau mengurangi
tingkat resiko terhadap penyakit tertentu. Misalnya mengurangi dan tidak
merokok, mengkomsumsi makanan sehat. Sasaran utama pencegahan
tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia muda dan remaja.
b. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention), merupakan suatu
usaha pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol
faktor-faktor resiko dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha
peningkatan derajad kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta
usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. Pencegahan
tingkat pertama ini didasarkan pada hubungan interaksi antara penjamu
(host), penyebab (angent/pemapar) dan lingkungan dan proses kejadian
penyakit
c. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention), sasaran utamanya
pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan
menderita penyakit tertentu maelalui diagnosis dini serta pemberian
pengobatan yang cepat dan tepat. Tujuan utama pencegahan tingkat
kedua ini antara lain untuk mencegah meluasnya penyakit/terjadinya
wabah pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses penyakit
lebih lanjut serta mencegah komplikasi . salah satu kegiatannya adalah
menemukan penderita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi
pemeriksaan berkala pada keolompok populasi tertentu, penyaringan
atau screening, surveilens epidemiologi .
d. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention), merupakan pencegahan
dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam
usaha mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya
cacat serta program rehabilitasi. Tujuan utamanya adalah mencegah
proses penyakit lebih lanjut seperti pengobatan dan perawatan khusus
penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, gangguan saraf dan lainlain serta mencegah terjadinya cacat maupun kematian karena penyebab
tertentu serta usaha rehabilitasi
Selain itu terdapat penyaringan, salah satu usaha pencegahan tingkat
kedua ini adalah diagnosis dini melalui program penyaringan (Screening).
Sasarannya adalah mereka yang mungkin menderita suatu penyakit tertentu
tetapi tidak memberikan gejala yang nyata atau jelas. Penyaringan adalah
suatu usaha mendeteksi atau menemukan penedrita penyakit tertentu yang
tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau kelompok
penduduk tertentu melalui tes/pemeriksaan secara singkat dan sederhana
untuk dapat memisahkan mereka yang benar-benar sehat terhadap mereka
yang kemungkinan besar menderita dan selanjutnya diperiksa melalui
diagnosis pasti dan pengobatan
7.
Apa keterkaitan antara Epidemiologi, Ilmu Perilaku dan Promosi Kesehatan
(Health Promotion)?
Jawab :
Terdapat beberapa keterkaitan antara ilmu epidemiologi dengan ilmu
perilaku dan promosi kesehatan antara lain:
a.
Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dalam kaitan ini epidemiologi tidak dapat di pelajari
sendiri karena timbulnya penyakit berhubungan dengan faktor-faktor
yang ada dalam host, agent dan environment (inang, patogen, dan
lingkungan). Dengan demikian kaitannya dengan ilmu perilaku dan
promosi kesehatan adalah bahwa dengan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit seperti host, agent dan
environment maka seorang health promotor dapat memberikan
edukasi (pendidikan kesehatan)
preventif
dan
promotif
untuk
melakukan pencegahan seperti berperilaku hidup bersih dan sehat baik
secara hygine personal maupun dari segi menjaga kesehatan
lingkungan sekitar kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat
melakukan pencegahan sendiri dan meminimalisir terjadinya sakit
akibat dari perilkau yang tidak sehat, dari agent (bakteri, virus) dan dari
lingkungan yang tidak sehat.
b.
Dalam ilmu epidemiologi terdapat kegiatan surveilens epidemiologi dan
penelitian
epidemiologi
yang
mempunyai
peran
pengumpulan,
pengolahan dan analisa data mengenai distribusi atau penyebaran
penyakit di suatu wilayah yang akan menghasilkan informasi masalah
kesehatan. Dengan adanya informasi yang di dapatkan tersebut dapat
dijadikan oleh health promotor untuk keperluan perencanaan,
pelaksanaan program, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan
(kesehatan) pada masyarakat, baik bersifat pencegahan dan
penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan
skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.
c.
Epidemiologi berperan sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan
masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran atau diagnosis
tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa
malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant,
alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit dan kesehatan mental.
Kaitan dengan promosi kesehatan yaitu akan mempermudah health
promotor untuk memberikan intervensi atau menyelesaikan masalahmasalah kesehatan seperti malnutrisi, kesakitan ibu, anemia,
kesehatan mental dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kunoli Firdaus J. Pengantar Epidemilogi Penyakit Menular .Jakarta: Trans Info
Media; 2013
M.N. Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2006
M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Nur Nasry Noor. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2008.
Packages Basic Epidemiolgy. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
RSUP Dr. Srdjito, Yogyakarta.
Sitorus Rico Januar, 2012, Aplikasi Epidemiologi Dalam Pemecahan MasalahMasalah Kesehatan Masyarakat Di Lapangan, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Volume 3, Nomor 02, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.
Download