Obligasi (Bond)

advertisement
Nilai Waktu Uang
Konsep Suku Bunga
1. Suku bunga sederhana (simple interest rate)
•
Bunga hanya dihitung dari pokok investasi
2. Suku bunga majemuk (compound interest
rate)
•
•
Bunga dihitung dari pokok investasi dan bunga yang
diperoleh dari periode sebelumnya.
Asumsi dasar bunga yang diperoleh pada periode
sebelumnya tidak diambil/dikonsumsi tetapi
diinvestasikan kembali
Pengertian
Nilai Waktu Uang
• Nilai uang saat ini atau hari ini akan berbeda
dengan nilai uang satu tahun yang lalu atau satu
tahun yang akan datang
Seorang investor akan lebih senang menerima uang
Rp. 1.000,00 hari ini daripada sejumlah uang yang
sama setahun mendatang. Mengapa? Karena jika ia
menerima uang tsb hari ini, ia dapat
menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat
keuntungan sehingga setahun mendatang uangnya
akan lebih besar dari Rp. 1.000,00.
Faktor yang mempengaruhi nilai waktu
uang
1. Waktu penerimaan/pembayaran aliran
uang
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
Manfaat Nilai Waktu Uang
1.
2.
3.
4.
Menghitung harga saham dan obligasi
Menilai investasi di aktiva tetap berwujud
Menghitung cicilan hutang/kredit
Menghitung premi asuransi
Macam
Nilai Waktu Uang
1. Future Value (FV)
• Nilai uang di masa datang
2. Present value (PV)
• Nilai uang saat ini
Future Value (FV) ….1
• Uang yang ditabung/diinvestasikan hari ini akan
berkembang//bertambah besar karena
mengalami penambahan nilai dari bunga yang
diterima
Dipakai untuk menghitung:
1. Tabungan
2. Investasi
Future Value (FV) ….2
FVn = PV x (1 + r)n
FVn
: future value periode ke n
PV
: present value
r
: suku bunga
n
: periode investasi
Contoh FV
• Anton menabung uang di sebuah bank sebesar
Rp. 10.000.000,00 dengan bunga sebesar 12%.
Anton menabung selama 3 tahun. Berapa
tabungan Anton setelah tiga tahun.
FV3 = 10.000.000 x (1 + 0,12)3
FV3 = 10.000.000 x (1,4049)
FV3 = 14.049.000
Present Value (PV) ….1
• Present Value (FV) adalah kebalikan dari Future
Value (PV)
• Proses untuk mencari PV disebut sebagai
melakukan proses diskonto.
Present Value dapat diartikan
sebagai nilai sekarang dari suatu nilai
yang akan diterima atau dibayar di
masa datang
Present Value (PV) ….2
PV
PV 
(1 r )
n
n
FVn
: future value periode ke n
PV
: present value
r
: suku bunga
n
: periode investasi
Contoh PV
• Ayah anda memanggil anda dan memberitahu
bahwa lima tahun lagi anda akan mendapat
warisan sebesar Rp. 10 Milyar. Berapa uang
akan anda terima jika anda meminta warisan
itu diberikan sekarang. Diketahui tingkat
bunga sebesar 10%
PV 
10.000.000.000
(1 0.1)
5
10.000.000.000
PV 
1.6105
PV = 6.209.251.785,16
Kriteria Penilaian Investasi
1. Payback Period
2. Discounted Payback Period
3. Accounting Rate of Return
4. Net Present Value
5. Internal Rate of Return
6. Profitability Index.
Payback Period
 Payback period ingin melihat seberapa lama investasi
bisa kembali. Semakin pendek jangka waktu
kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
 Berapa Payback Period Proyek di muka?
Payback period =
+ 136,4
+
(tahun 1)
(119,6 / 136,4)
(0,88 tahun)
 Dengan demikian payback period = 1,88 tahun.
Proyek akan balik modal dalam 1,88 tahun.
 Kelemahan dari metode ini :
(1) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang,
(2) Tidak memperhitungkan aliran kas sesudah
periode payback.
Discounted Payback Period
Aliran kas dipresent-valuekan sebelum dihitung
payback periodnya. Metode discounted payback
period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang
kedua, yaitu tidak memperhitungkan aliran kas
diluar payback period.
Berapa Discounted Payback Period Proyek di muka?
•
0
1
2
3
4
5
|
|
-256.0 113.7
• Payback period
|
|
|
|
94.7
87.6
73.0 144.4
= + 113,7 + 94,7 + 47,6/87,6
(tahun 1) (tahun 2) (0,54)
Dengan demikian discounted payback periodnya adalah
2,54 tahun.
Model tersebut tetap tidak memperhitungkan aliran kas
sesudah periode payback (kelemahan payback
periode belum sepenuhnya diatasi)
Accounting Rate of Return (AAR)
Metode ARR menggunakan keuntungan sesudah pajak,
dibagi dengan rata-rata nilai buku investasi selama usia
investasi.
AAR mempunyai kelemahan:
(1) AAR menggunakan ‘input’ yang salah, yaitu laba
akuntansi, bukannya aliran kas. Input yang salah
akan menghasilkan output yang salah juga
(garbage in garbage out).
(2) AAR tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
Kemudian besarnya cut-off rate juga tidak
mempunyai justifikasi teoritis yang kuat.
Berapa ARR proyek dimuka?
Investasi awal adalah 100.000, dengan depresiasi
pertahun adalah 16.000.
Rata-rata investasi adalah:
(100.000 + 84.000 + 68.000 + 52.000 +
36.000 + 20.000) / 6 = 60.000
Pendapatan pertahun adalah 140.400 (lihat tabel
3 di muka). AAR dengan demikian bisa dihitung
sebesar:
140.400 / 60.000 = 2,34 atau 234%
Net Present Value
Net present value adalah present value aliran kas
masuk dikurangi dengan present value aliran kas
keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut
ini.
NPV > 0 usulan investasi diterima
NPV < 0 usulan investasi ditolak
Berapa NPV Proyek dimuka? (discount rate=20%)
NPV
=
136,4
136,4
151,4
151,4
359,4
[ ------------- + -------------- + ------------- + ------------- + ------------- ] - 256
(1+0,20)1
(1+0,20)2
(1+0,20)3
(1+0,20)4
(1+0,20)5
NPV
=
=
513,5 – 256
+ 257,5
Karena NPV>0 , maka proyek tersebut diterima
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat diskonto (discount rate) yang
menyamakan present value aliran kas masuk
dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi:
IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan
usulan investasi diterima
IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan
usulan investasi ditolak
Berapa IRR proyek dimuka?
Biaya modal (discount rate) = 20%
136,4
136,4
151,4
151,4
359,4
256 = [ ------------- + -------------- + ------------- + ------------- + ------------- ]
1
2
3
4
5
(1+IRR) (1+IRR) (1+IRR) (1+IRR) (1+IRR)
IRR dihitung melalui metode trial error atau dengan
menggunakan software/kalkulator finansial. Dengan
Excel, IRR dihitung dengan formula =IRR(A1..A6).
Hasilnya adalah 54%. Karena 54%>20%, maka
proyek tersebut diterima.
Kaitan antara NPV dengan IRR.
IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0. Kaitan
antara keduanya tersebut bisa dilihat pada bagan
berikut,
NPV
257
IRR = 53,97%
Tingkat diskonto
(discount rate, %)
 Kurva IRR adalah non-linear (tidak bergaris lurus).
 IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0,
atau PV aliran kas keluar sama dengan PV aliran kas
masuk.
 Jika IRR di atas discount rate, maka NPV akan
mempunyai angka positif, sebaliknya,
 Jika IRR lebih kecil dari discount rate, maka NPV akan
bernilai negatif.
 Kesimpulan dari NPV akan konsisten dengan
kesimpulan dari IRR.
Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas
masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1
PI < 1
usulan investasi diterima
usulan investasi ditolak
PI mempunyai manfaat lain, yaitu dalam situasi
keterbatasan modal (capital rationing). Dalam situasi
tersebut, PI digunakan untuk meranking usulan
investasi
Berapa PI proyek dimuka?
PI =
513,4 / 256
=
2,01
Dimana 513,4 adalah PV penerimaan kas masuk
total, 256 adalah PV aliran kas keluar.
Karena 2,01 > 1, maka proyek tersebut diterima
PI juga bisa digunakan untuk meranking usulan
investasi. Ranking tersebut bermanfaat jika
perusahaan menghadapi kendala modal dan
harus menjatah modal (capital ratioting)
Usulan investasi PV kas keluar PV kas masuk NPV
A
20
40
20
B
50
70
20
C
30
40
10
PI
2
1,4
1,3
§ Untuk memilih usulan investasi yang akan dilakukan,
bisa meranking usulan investasi dengan metode PI.
§ Ada dua alternatif: (1) semua diinvestasikan ke proyek
B (2) kombinasi antara proyek A dengan C. Alternatif
nomor 2 (kombinasi A dengan C) memberikan NPV
sebesar 30, sementara alternatif 1 (investasi pada
proyek B) hanya menghasilkan NPV 20.
§ Dengan demikian akan lebih baik jika manajer
keuangan memilih usulan investasi A dan C, karena
menghasilkan NPV yang lebih besar. Pilihan alternatif,
dalam situasi di atas, bisa dibantu dengan
menggunakan profitability index.
Perbandingan Metode NPV, IRR, dan PI
 Metode NPV, IRR, dan PI yang mempunyai landasan
teoritis paling kuat.
 Ketiganya memperhitungkan nilai waktu uang,
memfokuskan pada aliran kas, dan memperhitungkan
semua aliran kas yang relevan.
 Dalam situasi yang normal, ketiga metode tersebut
menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi situasi
tertentu, kemungkinan munculnya konflik antar
metode-metode tersebut.
Jenis Usulan Investasi :
(1) Mutually exclusive (saling menghilangkan),
(2) Independent (bebas).
 Mutually exclusive : kita hanya bisa memilih satu
dari beberapa usulan, atau menolak semuanya. Kita
tidak bisa memilih semuanya.
 Independent : keputusan memilih atau menolak satu
proyek, tidak akan mempengaruhi keputusan
pemilihan/penolakan proyek lainnya.
 Proyek yang Independen. Dua proyek dikatakan
independen jika keputusan akan satu proyek tidak
mempengaruhi proyek lain. Sebagai contoh, jika ada
dua proyek investasi, kita bisa mengambil keduanya,
memilih salah satu, atau menolak keduanya.
Obligasi (Bond)
 Obligasi pada prinsipnya merupakan surat
hutang jangka panjang, merupakan suatu
instrumen pendanaan (Funding Instrument)
yang sangat efektif guna mengumpulkan dana
dari masyarakat.
• Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang
dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju
untuk membayar bunga dan pokoknya kepada
pemegang obligasi pada waktu tertentu.
Karakteristik Obligasi
1. Nilai par atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah
uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan
pada saat jatuh tempo (maturity).
2. Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun
oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi.
Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per
tahun. Artinya kupon sebesar 10%.
3. Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar.
Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari
aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan
datang.
Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat
keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd):
1. Premi maturity
Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka
semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek
jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah
kd.
2. Premi kebangkrutan
Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin
besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg
semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd
akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.
3. Premi likuiditas
Semakin likuid suatu aset, semakin rendah
tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd).
Begitu juga sebaliknya.
4. Premi Inflasi
Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga
bebas risiko juga meningkat, sehingga
mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi
tersebut.
Penilaian Obligasi
Harga suatu obligasi adalah Present Value dari
semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi
tsb (yaitu: kupon dan nilai par) di diskon pada
tingkat return yang diminta
Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang
dari anuitas (pembayaran bunga) ditambah
nilai sekarang dari lump sum (pokok)
Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value
Rumus Penilaian Obligasi
cpn
cpn
(cpn  par )
PV 

....
1
2
(1  r )
(1  r )
(1  r ) t
cpn = coupon
r = tingkat return yang diminta atau yg
dipersyaratkan (discount rate)/ YTM
Par = nilai par (par value)
Rumus dgn Menggunakan Tabel
PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n)
•
•
•
•
INT = kupon rate tahunan
r = required rate of return ( YTM )
n = lama waktu sampai jatuh tempo
M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus
dibayar pd waktu jatuh tempo
Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya
waktu
• Biasanya pertama kali di issued harganya sama
atau mendekati nilai par
• Suku bunga berubah-rubah seiring
berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap
setelah bond dikeluarkan.
PENILAIAN SAHAM
Tujuan penilaian saham
• Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan
investasi
• Penilaian saham dilakukan utk menentukan
apakah saham yg akan dibeli/ jual akan
memberikan tingkat return yg sesuai dg tgkt
return yg diharapkan.
• Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku,
nilai pasar, dan nilai instrinsik.
Nilai buku (book value)
• Nilai buku per lembar saham adl nilai aktiva bersih (net
assets) yg dimiliki pemilik dg memiliki satu lembar
saham.
• Dilihat dr laporan keuangan perusahaan yg
bersangkutan.
Total Ekuitas
Nilai buku 
Jumlah saham biasa yg beredar
Nilai pasar (Market value)
• Harga saham di bursa saham pd saat tertentu.
• Ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham yg bersangkutan di pasar bursa
Nilai instrinsik (Intrinsic value /
Fundamental value)
• Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu
saham.
• Calon investor menghitung nilai instrinsik
saham untuk memutuskan strategi
investasinya.
• Jika nilai pasar > nilai instrinsik  overvalued
 jual
• Jika nilai pasar < nilai instrinsik  undervalued
 beli
Menentukan nilai instrinsik
• Analisis fundamental  menghitung nilai
instrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan
• Analisis teknikal  menghitung nilai instrinsik
dari data perdagangan saham (harga dan
volumen penjualan) yg telah lalu.
Analisis teknikal
• Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan
berulang.
• Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola
pergerakan harga saham.
• Support level  tingkat/ kisaran harga, pada saat analis
mengharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan atas
permintaan saham di pasar (lower boundary = batas bawah)
• Resistance level  tingkat/ kisaran harga, pada saat analisis
berharap terjadi peningkatan yang signifikan atas penawaran
saham di pasar (upper boundary = batas atas)
Tahapan analisis fundamental
Proses analisis “Top-down” :
• Analisis ekonomi dan pasar modal
• Analisis industri
• Analisis perusahaan
Analisis Ekonomi
• Terdapat hubungan yg erat antara kondisi
ekonomi global dan nasional terhadap kinerja
pasar modal suatu negara, apalagi terhadap
suatu perusahaan
• Menganalisis variabel ekonomi makro suatu
negara, spt: Produk domestik bruto (GNP),
Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs
valuta asing, investasi swasta, dan tingkat
bunga.
Analisis industri
• Diperlukan utk memilih industri yg memiliki prospek yg
menguntungkan.
• Beberapa penelitian menyebutkan;
a) Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang
berbeda
b) tingkat return masing2 industri berbeda disetiap
tahunnya
c) Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu indutri
yang sama, terlihat cukup beragam
d) tingkat risiko industri juga beragam
e) tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
• Daur hidup industri (dikaitkan dg nilai
penjualan): Thp Permulaan  Pertumbuhan
 Kedewasaan  Stabil  Penurunan
• Persaingan dalam industri  Michael Porter
Five Forces of Competitive  Internal Rivalry,
New Entrants, Supplier, Consumers, dan
Substitution.
Analisis perusahaan
• Present value approach  nilai saham dihitung dg
mendiskontokan arus kas masa depan yg diterima
investor (diwakili o/ dividen)  dividend
discounted model

Po  
t 1
Arus Kast
t
(1  k )
• P/E ratio approach  rasio hg pasar saham thd
laba  menunjukkan berapa besar investor
menilai harga saham dr kelipatan laba yg
dilaporkan perusahaan.
Harga per lembar saham P
PER 

Laba per lembar saham
E
• 2 komponen utama dalam menganalisis
perusahaan
• Earning per share dan Price Earning Ratio
• Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi
nilai instrinsik saham
• Dividen yang dibayarkan berasal dari earning
• Ada hubungan antara perubahan earning
dengan perubahan harga saham
Dividend discounted model
• Dividen yg tdk dibayar dg teratur
• Dividen konstan tdk bertumbuh
• Pertumbuhan dividen yg konstan
Dividen yg tdk dibayar dg teratur
Dividen dibayarkan dalam 5 tahun, return yang diinginkan adalah 20%
Periode
1
2
3
4
5
Dividen
(Rp)
1.000
1.500
0
750
2.100
D1
D2
D
P0 

 ... 
2
(1  k ) (1  k )
(1  k ) 
Dividen konstan tdk bertumbuh
• Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000, maka,
nilai wajarnya adalah:
D
D
D
P0 

 ... 
2
(1  k ) (1  k )
(1  k ) 
D
P0 
k
Pertumbuhan dividen yg konstan
• Dividen secara teratur dibayarkan Rp1.000,
maka,dividen diharapkan tumbuh 5% per tahun.
Return yang diinginkan adalah 20% per tahun.Nilai
wajar saham adalah:
D0 (1  g ) D0 (1  g ) 2
D0 (1  g )
P0 

 ... 
2
(1  k )
(1  k )
(1  k ) 
D0 (1  g )
P0 
(k  g )
Download