9. REKOMENDASI PEJABAT PEMRAKARSA Atas dasar hasil analisa, dari data – data , serta Kondisi usaha Ybs yang hingga saat ini berjalan lancar. Prospek usahanya memberikan keuntungan yang baik, maka permohonanbaru fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp. 300.000.000,- Kami usulkan sebagai berikut : Struktur, tipe dan syarat kredit yang diusulkan : - Nama peminjam Nama Penjamin Agunan : 1. Sunu (Ybs) : 1. Ijah (Ibu Ybs) "Baik semua bersama-sama maupun seorang demi seorang atau khusus salah seorang saja menanggung segala hutang (hoofdelijk)". - Jumlah / usul kredit : KMK Co. Tetap Sebesar Rp. 300.000.000,. - Tujuan penggunaan kredit Jangka Waktu Kredit Suku bunga kredit - Provisi kredit Jasa Konsultasi Penalty - Biaya Administrasi : Penambahan Modal Kerja : 12 bulan TMT akad kredit : 14 % per tahun reviewable setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu serta bunga dibayar dan dibuku setiap tanggal akad atau maksimal tgl 25 setiap bulanya. : 1.25% dari plafond : Rp. 700.000 : 50% dari suku bunga yang berlaku bila terjadi tunggakan pokok dan atau bunga. : Rp.1.250.000,- Agunan Kredit - Properti Komersial (Gudang) dengan Sertifikat Hak Milik No. 1442 tgl.16/07/2003 atas nama Ijah (Ibu Ybs) Pengikatan Agunan - Properti Komersial (Gudang) dengan Sertifikat Hak Milik No. 1442 tgl. 16/07/2003 diikat dengan Hak Tanggungan 1 No. tgl 04/10/2018. - sebesar Rp. 300.000.000 Asuransi Kerugian Kredit - Properti Komersial Sertifikat Hak Milik No. 1442 tanggal 16/07/2003 diasuransikan dengan nilai sebesar Rp. 100.000.000 seluruh asuransi dibuat dengan Banker's Clause untuk kepentingan BRI dan premi menjadi kewajiban debitur. SYARAT-SYARAT KREDIT : A. Syarat-Syarat Umum Kredit : *)Terhadap perjanjian kredit ini dan segala akibatnya tunduk/ berlaku pula “Syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Model SU)” yang telah disetujui oleh dan mengikat Debitur serta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kredit ini. *)Surat Perjanjian Membuka Kredit (SPMK) ini dibuat secara notariil melalui notaris rekanan BRI, dengan klausula apabila sampai batas jangka waktu kredit ini berakhir. Debitur menunggak atau kredit dihentikan secara sepihak oleh BRI maka ketentuan bunga dan denda serta persyaratan yang ditentukan dalam SPMK dan addendum terakhir tetap berlaku. B. Syarat-syarat Sebelum Pencairan (Condition Precedent): a. Syarat-syarat penandatanganan kredit : 1. Debitur telah memberikan salinan/ copy surat-surat perizinan yang berhubungan dengan usaha debitur yang masih berlaku (SIUP, TDP, NPWP, HO dan surat ijin lainnya). 2. Semua asli bukti kepemilikan agunan yang dipersyaratkan (Sertifikat tanah, surat ijin pemakaian tanah, AJB, IMB, faktur/invoice) telah diserahkan kepada selanjutnya disimpan di BRI sampai kreditnya lunas.. 3. Debitur telah membayar kewajiban perpajakan kepada Negara dengan menunjukkan SPPT pajak yang telah dibayarkan. b. Syarat-syarat penarikan/ pencairan kredit : a. Telah dilakukan penandatanganan akad kredit berupa Surat Perjanjian Membuka Kredit (SPMK) serta Akte Pengikatan Jaminan dan tidak dapat dikuasakan. b. Agunan yang insurable telah diasuransikan atau minimal telah menunjuk broker atau asuradur, dengan banker’s clause untuk kepentingan BRI, melalui broker PT. Beringin Sejahtera Makmur atau perusahaan asuransi rekanan BRI lainnya yang mampu mengcover pertanggungan dengan Banker’s Clause an. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk. c. Biaya administrasi, provisi, notaris, premi asuransi, pengiktan agunan dan lainnya yang berkaitan dengan putusan ini telah disetorkan tunai sebelum realisasi kredit oleh Debitur, tidak dibebankan dari rekening pinjaman. d. Pencairan kredit dilakukan akan dibagi menjadi 2 tahap, yang pertama dana take over dicairkan sesuai baki debet di Bank Mandiri tanpa ditambahi biaya pelunasan dan pinalti,kemudian pencairan sisa kredit dilakukan setelah surat keterangan lunas serta semua bukti kepemilikan ,roya dan surat lunas Asli Agunan dikuasai BRI. C. Syarat-syarat dan ketentuan umum lainnya : 1. Terhadap perjanjian kredit ini dan segala akibatnya tunduk / berlaku pula “syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk model SU” yang telah disetujui oleh dan mengikat debitur serta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kredit ini. 2. Perjanjian Kredit dibuat secara notariil oleh notaris dengan memuat klausula : “Apabila setelah perjanjian kredit ini berakhir debitur menunggak atau kredit dihentikan secara sepihak oleh BRI, maka bunga dan denda bunga yang telah ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini tetap berlaku, demikian pula persyaratan lainnya”. 3. Pernyataan Menjamin (Representation and Warranties) yang meliputi : a) Kekuasaan dan Wewenang : Sesuai dengan akta pendirian yang berlaku debitur berhak dan berwenang untuk membuat perjanjian kredit yang mengikat para pihak dan mereka yang bertindak menandatangani perjanjian kredit tersebut adalah pejabat yang mempunyai wewenang sah untuk itu (berlaku untuk debitur non individual). b) Tindakan Hukum : Debitur telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan dalam rangka sahnya pelaksanaan perjanjian kredit serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan perjanjian kredit tersebut sehingga semua tidak bertentangan atau melanggar peraturan / ketentuan hukum yang berlaku. c) Pernyataan Mengikat : Perjanjian kredit serta dokumen-dokumen lainnya tersebut diatas adalah sah dan mengikat terhadap debitur sehingga pelaksanaan kewajiban atas dasar perjanjian kredit tersebut tidak melanggar / bertentangan dengan setiap perjanjian yang telah ada sebelumnya. d) Telah diperoleh perijinan : Debitur telah memperoleh semua ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya. e) Tidak ada pelanggaran yang terjadi : Tidak ada pelanggaran yang terjadi terhadap kewajiban-kewajiban debitur atas perjanjian-perjanjian sebelumnya yang telah dibuat dengan pihak lain atau bank yang dapat mengakibatkan pengaruh yang merugikan terhadap perjanjian kredit. f) Pembayaran atas penerimaan BRI : Semua pembayaran yang akan dilakukan kepada BRI oleh Debitur dalam perjanjian ini adalah bebas serta bersih dari pengurangan-pengurangan karena pembayaran pajak atau pungutan-pungutan / biaya-biaya lainnya yang mungkin timbul di kemudian hari. g) Tidak ada sengketa atau perkara yang terjadi : Tidak ada sengketa atau perkara yang terjadi atau dihadapi atau persoalan hukum yang masih harus diselesaikan yang dapat menimbulkan akibat kurang baik terhadap keadaan keuangan debitur atau pelaksanaan proyek dari debitur. D. Hal-hal yang harus dilakukan (affirmative covenants) yang meliputi antara lain : a) Penggunaan kredit : i) Fasilitas kredit harus digunakan sebagaimana yang telah disepakati sesuai dengan syarat fasilitas kredit. ii) Disarankan berbankir utama pada BRI. iii) Disarankan menyalurkan transaksi keuangannya melalui BRI. b) Pengikatan Barang Jaminan : Semua barang yang menjadi jaminan fasilitas kredit ini harus diikat sesuai ketentuan yang berlaku kecuali piutang dagang, sehingga memberikan hak preferensi kepada BRI. Asli bukti kepemilikan jaminan disimpan di BRI sampai dengan seluruh kredit Debitur lunas. c). Pembayaran pajak, biaya-biaya dan ongkos : Debitur wajib membayar kewajiban pajak, biaya-biaya, dan ongkos-ongkos yang relevan dalam rangka pemberian kredit ini. d). Pemberitahuan : Debitur harus segera memberitahu Bank dan penyelesaiannya mengenai : Sengketa dengan pemerintah dan atau pihak lainnya. Tuntutan atau kerusakan yang diderita. Tuntutan hukum terhadap debitur atau guarantor. e) Pemeriksaan : Debitur mengijinkan BRI atau wakilnya yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kegiatan usaha Debitur, atau harta kekayaan debitur, dan memberikan bantuan yang baik dalam rangka pemeriksaan tersebut. E. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (negative covenants) tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan BRI debitur tidak diperkenankan, antara lain tetapi tidak terbatas pada hal-hal sbb. : a) Melakukan tindakan merger, akuisisi, penjualan aset perusahaan debitur. b) Mengikatkan diri sebagai peminjam terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, kecuali untuk kegiatan normal bisnis atau telah diketahui dan disetujui Bank. c) Melakukan perubahan anggaran dasar, merubah susunan pengurus dan atau perubahan pemilikan saham. d) Melakukan penyertaan saham, kecuali yang sudah ada saat ini dan sepanjang cash flow tidak terganggu serta NWC masih positif. e) Menyewakan aset yang dijaminkan di BRI kepada pihak lain. f) Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada diluar praktek- praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. g) Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BRI, Debitur dilarang mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari Debitur sendiri. F. Pelunasan Maju a. Dalam hal debitur melunasi pinjaman sebelum berakhirnya jangka waktu kredit (pelunasan maju) dan debitur tidak mengajukan kredit kembali, maka atas pelunasan maju tersebut dikenakan biaya administrasi pelunasan maju yang besarnya ditetapkan oleh kreditur. b. Dalam hal debitur bermaksud melakukan pelunasan maju dan debitur tidak mengajukan kredit kembali sebagaimana dimaksud pada butir (a) diatas, debitur wajib mengajukan permohonan secara tertulis terlebih dahulu kepada kreditur selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pelunasan maju yang diinginkan. c. Terhadap permohonan pelunasan maju sebagaimana pada butir (b) diatas, kreditur akan memberikan jawaban secara tertulis kepada debitur yang memuat informasi tentang : - Disetujui/tidak disetujuinya permohonan pelunasan maju dimaksud. - Besarnya biaya administrasi pelunasan maju yang dikenakan kepada debitur, apabila permohonan pelunasan maju disetujui kreditur. G. Klausula Publikasi a. Debitur memberi izin kepada Bank untuk memasang sticker dan atau papan pengumuman yang bertuliskan “Tanah/Bangunan atau barang ini dalam penguasaan/pengawasan Bank BRI” atau kalimat sejenisnya pada tiap-tiap agunan kredit yang diserahkan Debitur kepada Bank apabila Bank merasa perlu untuk melakukannya. Bank tidak perlu membuktikan kepada debitur atau pihak lain terhadap kapan Bank merasa perlu untuk melakukan pemasangan sticker dan atau papan pengumuman yang dimaksud. b. Debitur sewaktu-waktu bersedia dan memberi izin kepada Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk masuk kedalam tiap-tiap agunan kredit yang diberikan oleh debitur kepada Bank guna pelunasan kredit ini. c. Debitur memberi izin kepada Bank untuk melakukan pemanggilan/pengumuman tentang keadaan agunan kredit yang diberikan oleh debitur melalui media massa apabila debitur lalai memenuhi kewajiban membayar angsuran atau hutang pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Kelalaian tersebut tidak perlu dibuktikan dengan surat juru sita atau surat lainnya apapun juga, melainkan cukup dengan lewatnya waktu saja. d. Debitur menjamin Bank dari pemilik agunan kredit atas nama orang lain yang digunakan oleh Debitur sebagai agunan pelunasan kredit ini tidak akan menuntut secara hukum kepada Bank atas perbuatan-perbuatan Bank sebagaimana dimaksud pada butir (a), butir (b) dan butir (c) pasal ini. e. Debitur membebaskan Bank dari segala tuntutan dan akibat hukum yang timbul sehubungan dengan perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan oleh Bank sebagaimana dimaksud pada butir (a), butir (b) dan butir (c) pasal ini. H. Klausula GCG 1. Pelarangan bagi Debitur / Calon Debitur BRI untuk memberikan / menjanjikan pemberian dalam bentuk apapun juga baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam pemberian kredit, baik pada saat ini maupun saat yang akan datang kepada bank maupun yang terkait dengan pemberian kredit di luar biayabiaya yang telah ditentukan seperti provisi, administrasi dan asuransi. 2. Seluruh jajaran BRI tidak diperkenankan menerima, meminta dalam bentuk apapun juga yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam pemberian kredit kepada Debitur/ Calon Debitur, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang. I. Klausula Selldown 1. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atas pemberian pinjaman ini maka penyelesaiannya adalah melalui saluran hukum atau sesuai ketentuan yang berlaku di BRI. Klausula Sell Down 2. BANK berhak dengan ketentuan dan syarat – syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk : 3. Menjual atau mengalihkan dengan cara lain sebagian atau seluruh pinjaman / tagihan berdasarkan surat Pengakuan Hutang serta Dokumen Agunan kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh BANK sendiri ; dan atau 4. Mengalihkan piutang / hak tagih BANK (cessie) yang timbul dari Perjanjian Kredit (termasuk Perjanjian Pengikatan beserta dokumen bukti pengikatan dan kepemilikan agunan) kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh BANK. 5. DEBITUR dengan ini menegaskan bahwa : 6. Dengan menandatangani Perjanjian Kredit, DEBITUR menyetujui penjualan/pengalihan dan penyerahan sebagian atau seluruh pinjaman maupun hak BANK tersebut yang dilakukan dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK ; dan 7. DEBITUR mengakui pihak ketiga yang membeli/mengambilalih dan menerima sebagian atau seluruh hak-hak BANK berdasarkan Perjanjian Kredit serta Dokumen Agunan , sejak DEBITUR menerima Surat Pemberitahuan dari BANK tentang penjualan/pengalihan dan penyerahan tersebut disertai nama kreditur baru yang bersangkutan. 8. DERBITUR setuju bahwa pengakuan dan persetujuan DEBITUR untuk terikat pada penjualan/pengalihan dan penyerahan hak-hak tersebut tidak memerlukan persyaratan pemberitahuan resmi maupun persetujuan DEBITUR sebagaimana dimaksud pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dengan demikian DEBITUR tetap mengakui dan menyetujui pihak ketiga yang diberitahukan oleh BANK sebagai kreditur baru, sesuai ketentuan butir 2.b pasal ini . DEBITUR berjanji bahwa DEBITUR tidak akan mengubah dan/atau menarik kembali penegasan ini 9. BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga, berdasarkan perjanjian kredit kepada pihak ketiga yang ditunjuk sendiri oleh BANK dalam rangka sekuritisasi dengan cara dan syarat yang dianggap baik oleh BANK, tanpa adanya kewajiban bagi BANK untuk memberitahukan hal tersebut kepada DEBITUR. 10. Semua kuasa yang termaktub dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting dari dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan oleh karena itu maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali dan atau dibatalkan dengan cara apapun juga atau karena sebab-sebab yang termaktub dalam Pasal 1813 KUH Perdata. J. SYARAT - SYARAT LAINNYA : 1. Dalam hal Debitur melunasi pinjaman sebelum berakhirnya jangka waktu kredit ( Pelunasan Maju ) dan debitur tidak mengajukan kredit kembali, maka atas pelunasan maju tersebut dikenakan biaya administrasi pelunasan maju yang besarnya ditetapkan oleh Kreditur sebesar 5% dari plafond awal. 2. Dalam hal Debitur bermaksud melakukan pelunasan maju dan Debitur tidak mengajukan kredit kembali sebagaimana pasal 1( satu ) diatas, Debitur wajib mengajukan permohonan secara tertulis terlebih dahulu kepada Kreditur I. selambat-lambatnya 10 ( sepuluh ) hari kerja sebelum tanggal pelunasan maju yang diinginkan . 3. Terhadap permohonan pelunasan maju sebagaimana pasal 1( satu ) dan pasal 2 ( dua ) diatas , Kreditur akan memberikan jawaban tertulis kepada Debitur yang memuat informasi tentang :Disetujui atau tidak disetujuinya permohonan pelunasan maju tersebut diatas .Besarnya biaya administrasi pelunasan maju yang dikenakan kepada Debitur, apabila permohonan pelunasan maju disetujui Kreditur 4. Debitur bersedia dipasang mesin EDC dan atau brilink di tempat usaha apabila memenuhi persyaratan. Syarat Khusus 1. Wajib Menggunakan 3 (Tiga) produk selain Pinjaman. 2. Debitur berkomitmen mutasi rekening simpanan BRI minimal mencerminkan 80% dari Omzet usaha. 3. Rasio Casa minimal 30% (NAS 30%) Apabila putusan pejabat pemutus berbeda dengan usul dan kesimpulan dari pejabat pemrakarsa / penganalisa serta pejabat perekomendasi, berikan alasan perbedaannya : .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ........................................................