Uploaded by User46119

BAB 2 FIX

advertisement
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Keluarga Secara Umum
Pelaksanaan inter professional education (IPE) kelompok 15 dilaksanakan
di Lingkungan Banjar Tengah yang termasuk dalam Desa Serangan,
Kecamatan Denpasar Selatan. Desa Serangan teridiri dari 6 banjar dan 1
kampung, diantaranya adalah Banjar Pojok, Banjar Kaja, Banjar Tengah,
Banjar Kawan, Banjar Peken, Banjar Dukuh dan Kampung Bugis. Total warga
pada Desa Serangan sebanyak 7.417 jiwa dengan 3.680 adalah laki-laki dan
3.737 adalah perempuan. Kunjungan pertama kami, dilaksanakan pada tanggal
2 November 2019, pada kunjungan pertama kami melakukan survey lokasi
banjar namun tidak berhasil bertemu dengan kepala lingkungan karena beliau
sedang tidak berada ditempat. Kunjungan selanjutnya dilaksanakan pada
tanggal 18 November 2019. Kami bersama dosen pembimbing Dewa Ayu
Swastini, S.F., M.Farm., Apt. bertemu dengan bapak lurah serangan, untuk
menjelaskan gambaran umum tentang program IPE serta meminta izin dan
mejelaskan mengenai rencana pembinaan kedepannya di salah satu keluarga
Banjar tengah sesuai dengan program IPE itu sendiri. Melihat kondisi di
lapangan karena perbedaan kepentingan diantara anggota kelompok, maka
survey keluarga dibagi dan kami memeroleh 10 keluarga dengan data
kesehatan yang berbeda-beda. Dan dari hasil kunjungan tersebut diperoleh data
bahwa kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan Banjar Tengah memiliki
penyakit yang beragam namun masyarakat sudah memiliki kesadaran yang
tingg untuk melakukan pengobatan, bahkan pemeriksaan rutin tentang kondisi
kesehatannya.
2.2 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Sebagaimana kita ketahui manusia merupakan zoon politicon atau makhluk
sosial yang dalam hidupnya saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya, saling berinteraksi untuk mencapai tujuan hidup, yang memiliki
dampak positif dan negatif. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan pernah
bisa terhindar dari konflik kendatipun dalam proses interaksi dan sosialisasi
mereka akan berusaha menghindari konflik sebagai upaya preventif (Abbas,
4
2009). Pada saat kami melakukan kunjungan di Lingkungan Banjar Tengah
yang termasuk dalam Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, kondisi
sosial yang kami temui adalah perilaku komunikasi yang terjalin sangat baik
dan berlangsung antar anggota keluarga maupun antar tetangga. Tidak ada
pengakuan masyarakat yang mengalami masalah dalam hal komunikasi
maupun konflik dalam lingkungan keluarga mereka. Bukti bahwa masyarakat
memiliki ikatan yang positif adalah mereka mengenal satu sama lain dan cukup
membantu kami dalam mencari rumah keluarga.
Selain kondisi sosial, diperlukan juga kondisi finansial yang baik untuk
menunjang keperluan sehari-hari. Biaya tersebut diperoleh dari pendapatan
seluruh anggota keluarga, dan tentu terdapat perbedaan pendapatan dan
pengeluaran antara keluarga yang satu dengan yang lainnya. Pendapatan ini
nantinya dipergunakan untuk dua hal pokok yakni pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Pengeluaran untuk konsumsi tersalur ke pengeluaran pangan,
sandang, perumahan, bahan bakar, pengangkutan, hiburan, pendidikan dan
perawatan kesehatan, sedangkan bagian yang tidak dikonsumsi masuk kedalam
tabungan (Pujoharso, 2013). Pada saat kami melakukan kunjungan dan
melakukan wawancara, kami menemukan data bahwa masyarakat di
lingkungan Banjar Tengah memiliki tingkat ekonomi yang sangat baik.
Beberapa keluarga yang kami wawancarai memilki kondisi rumah yang baik,
bahkan ada yang memiliki empat unit rumah dan kondisi rumah nya sangat
baik. Pekerjaan yang ditekuni masyarakat di lingkungan Banjar Tengah pun
beragam. Ada yan bekerja di kantor kelurahan, ada yang bekerja sebagai
nelayan, bahkan ada yang memiliki usaha laundry dan juga tempat makan. Dari
data-data tersebut dapat terlihat bahwa masyarakat di lingkungan Banjar
Tengah memiliki tingkat perekonomian yang sangat baik.
Faktor lingkungan Banjar Tengah yang cukup bersih sangat mendukung
kesehatan masyarakat. Dapat dilihat dari penataan desa yang sudah cukup baik,
lingkungan Banjar Tengah juga cukup bersih sehingga dapat meminimalisir
penyakit-penyakit yang timbul di masyarakat.
Namun, perlu diketahui bahwa budaya masyarakat di sini masih sangat ketat
memegang alur tradisional. Pada saat kami melakukan kunjungan, masih ada
5
masyarakat yang lebih percaya hal-hal non-medis dibandingkan dengan ilmu
kedokteran.
Beberapa
masyarakat
yang
memiliki
penyakit
yang
berkepanjangan dan memakan biaya kesehatan yang tidak sedikit lebih
memilih untuk ke dukun. Hal ini disebabkan oleh penyakit yang tidak sembuhsembuh padahal sudah sering ke dokter dengan biaya yang cukup tinggi.
2.3 Data Riwayat Sakit Masyarakat
Data adalah keterangan yang benar dan nyata. Sakit adalah rasa tidak
nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu. Kesakitan adalah
menderita karena sakit (Sugono, 2018). Jadi, data kesakitan merupakan
keterangan mengenai rasa tidak nyaman pada tubuh. Tidak semua keluarga
sehat dalam tiga bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, terdapat anggota
keluarga yang sakit. Dengan jumlah anggota keluarga yang sakit bervariasi di
tiap keluarga. Penyakit yang diderita berupa sakit asam urat, sesak napas,
jantung, gangguan persendian lutut, sakit pinggang/tulang belakang,
hipertensi, rematik, sakit mata, gangguan ginjal, katarak, diabetes, dan masalah
prostat. Lalu mengenai informasi obat, responden mendapatkan informasi dari
dokter/RSAD , apotek , tetangga, dan internet. Responden juga menggunakan
obat tradisional untuk mengobati sakit.
2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Penggunaan Obat Mandiri
Hasil melakukan kunjungan terhadap 10 keluarga dari masyarakat
Lingkungan Banjar Tengah, kelompok kami mendapati beberapa keluhan
terkait kesehatan. Dimulai dari permasalahan mengenai kesehatan yang ringan
hingga cukup berat. Adapun permasalahan kesehatan yang berat yaitu asam
urat, stroke, rematik, tumor serviks, asthma, hipertensi, diabetes, katarak,
tumor mata, maag akut dan masalah pada kelenjar prostat. Dalam menangani
masalah kesehatan tersebut, sebagian besar dari anggota keluarga yang kami
kunjungi telah memiliki kesadaran untuk melakukan pengobatan secara medis
dan rutin mengonsumsi obat yang telah diberikan dari layanan kesehatan yang
tersedia. Untuk keluhan terhadap permasalahan kesehatan yang ringan, yaitu
sesak napas, nyeri bagian perut, sakit pada pinggang dan tulang belakang, mata
berair, batuk, flu dan sakit kepala. Beberapa anggota keluarga yang kami
kunjungi menangani masalah kesehatan ringan dengan obat yang dapat dengan
6
mudah ditemukan dan dibeli di lingkungan mereka serta tanpa resep dari
dokter. Salah satu anggota keluarga yang sering mengeluhkan sakit kepala,
menyatakan bahwa ia mengonsumsi jenis obat pereda sakit kepala yang ia beli
di warung dekat rumah setiap sakit kepala itu muncul. Selain sakit kepala,
keluhan seperti batuk, flu bahkan maag, beberapa dari anggota keluarga juga
menanganinya dengan obat yang dapat mereka beli di warung atau mini market
terdekat. Mereka menyatakan memilih untuk membeli obat-obat tersebut
karena dianggap lebih praktis tidak perlu ke dokter dan lebih hemat dalam
masalah biaya.
Setelah diskusi mengenai masalah kesehatan yang dialami, kelompok kami
juga berdiskusi mengenai kegiatan keseharian anggota keluarga. Hasil yang
kelompok kami dapatkan jika dikaitkan dengan pola perilaku hidup bersih dari
10 keluarga tersebut, adalah mereka telah sadar akan pentingnya kebersihan,
baik itu kebersihan pada lingkungan tempat mereka tinggal dan kebersihan
terhadap dirinya sendiri. Selama kunjungan kami memperhatikan kondisi
tempat tinggal mereka, dari 10 rumah yang kami kunjungi sudah terdapat
tempat sampah dan tidak ada sampah yang berserakan diluar tempat sampah,
penggunaan tempat jamban yang bersih dan keadaan lingkungan rumah mereka
tergolong bersih. Mereka juga menyatakan selalu mencuci tangan sehabis dan
sesudah makan, rutin menggosok gigi dan mandi dua kali sehari.
2.5 Masalah Kesehatan
Berdasarkan diskusi yang dilakukan terhadap 10 keluarga dari masyarakat
Lingkungan Banjar Tengah, kelompok kami mendapatkan 13 macam
permasalahan terkait kesehatan. Diskusi yang pertama diawali dengan bertanya
mengenai permasalahan kesehatan dan keluhan yang dimiliki oleh masyarakat.
Didapatkan bahwa permasalahan kesehatan yang terjadi pada masyarakat
adalah stroke, asam urat, rematik, tumor serviks, asthma, hipertensi, diabetes,
katarak, batu ginjal, maag akut, tumor mata, dan masalah pada kelenjar prostat.
Sedangkan keluhan yang sering dirasakan adalah sesak napas, sakit di bagian
pinggang dan tulang belakang, mata berair, pandangan kabur, nyeri saat buang
air kecil, kencing berdarah, serta sakit di bagian perut dan pantat.
7
Diskusi yang kedua kami lanjutkan dengan bertanya mengenai tindakan
masyarakat terkait permasalahan kesehatan dan keluhan yang mereka miliki.
Dalam menangani penyakitnya, sebagian besar masyarakat sudah berobat dan
mendapatkan pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya di puskesmas,
rumah sakit, maupun klinik. Namun, beberapa masih kurang peduli terhadap
kesehatannya sehingga keluhan yang dirasakannya semakin bertambah parah.
Beberapa masyarakat yang sudah mendapat obat tidak rutin dalam
mengonsumsinya sehingga penyakitnya masih belum sembuh. Sebagai contoh,
salah satu keluarga yang mengalami hipertensi tidak patuh dalam
mengonsumsi obat hipertensi sehingga tekanan darahnya masih melebihi batas
normal dan tergolong hipertensi. Adapun masyarakat yang lebih percaya
menggunakan tanaman herbal sebagai obat dibandingkan harus ke dokter
seperti yang dialami salah satu keluarga yang kami kunjungi. Keluarga ini
menderita penyakit batu ginjal dan pernah dioperasi serta diberi obat. Namun,
keadaannya justru memburuk pasca operasi sehingga beliau lebih memilih
menggunakan tanaman herbal sebagai obat.
Diskusi terakhir kami membahas mengenai penggunaan BPJS Kesehatan.
Sebagian besar sudah menggunakan BPJS Kesehatan ketika berobat ke rumah
sakit. 3 keluarga yang memiliki riwayat operasi menggunakan BPJS Kesehatan
sehingga terbebas dari biaya operasi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
di Lingkungan Banjar Tengah sadar akan pentingnya mengobati penyakit.
Namun, masih kurang sadar dalam mencegah timbulnya suatu penyakit.
8
Download