Uploaded by Dini R Asidiqiah

tugas liqo

advertisement
1. Mengantarkan Jenazah
Ketika seorang muslim meninggal, maka kewajiban muslim lainnya adalah
mengantarkan jenazah tersebut ke tempat pemakaman dan juga
menyolatkan. Kewajiban ini akan mendatangkan pahala yang besar dari sisi
Allah Ta’ala.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist shahih: “Siapa yang mengantarkan
jenazah hingga menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath, dan
siapa yang mengantarkannya hingga dimakamkan maka baginya pahala dua
qhirat. Beliau ditanya: Apakah yang dimaksud qhirath?, beliau menjawab:
Bagaikan dua gunung yang besar.”(HR. Bukhori dan Muslim).
2. Mengucapkan Salam
Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya berikutnya adalah menebarkan
salam. Saat bertemu di jalan, hendaklah sesama muslim saling
mengucapkan salam. Ucapan salam dapat mendatangkan rahmat dan
mempererat ukhuwah islamiyah.
Dari Abu Huraira ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian
tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu
yang apabila kalian kerjakan kalian akan saling mencinta? Sebarkanlah salam
diantara kalian.” (HR. Muslim)
Baca juga:





Riya’ dalam islam
Sombong dalam islam
Pamer dalam islam
Ghibah Dalam Islam
Fitnah Dalam Islam
3. Memberi Nasehat
Apabila kita melihat saudara sesama muslim melakukan sesuatu yang salah,
maka kewajiban kita untuk menasehatinya. Begitupun saat seseorang datang
kepada kita. Ia lagi tertimpa masalah dan ia bingung lalu ingin meminta
saran. Maka kita juga wajib memberikan saran-saran yang benar sesuai
syariat agama.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Agama adalah nasihat:
Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada para pemimpin kaum muslimin
serta rakyat pada umumnya.” (HR. Muslim).
4. Memenuhi Undangan
Apabila kita mendapatkan undangan dari kerabat, baik itu undangan
pernikahan, undangan reuni, perkumpulan di majelis ilmu atau lainnya
maka kewajiban kita datang memenuhi undangan tersebut. Tujuannya
untuk menghormati orang yang telah mengundang. Selain itu juga untuk
memupuk ikatan persaudaraan. Memenuhi undangan hukumnya memang
tidak diwajibkan. Tetapi sunnah muakkad, yaitu sunnah yang diutamakan.
Maka itu, kita harus mengusahakan datang kecuali ada urusan yang benarbenar mendesak.
“Dan siapa yang tidak memenuhi (undangannya) maka dia telah maksiat kepada
Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Baca juga:





Keutamaan bersedekah
Hukum Karma Dalam Islam
Hukum Sholat Jumat Bagi Wanita
Keutamaan menjaga lisan dalam islam
Manfaat senyum dalam islam
5. Menjawab Orang Bersin
Apabila kita bersin, maka kewajiban kita adalah mengucapkan hamdalah
sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Ta’ala. Sedangkan untuk orang
yang mendengar wajib mengucapkan “Yaharmukallah”. Lalu kita jawab lagi
“Yadikumullah”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari
kalian bersin, hendaknya ia mengucapkan “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah),
sedangkan yang mendengarnya mengucapkan “Yaharmukallah” (Semoga Allah
merahmatimu), lalu membalas dengan ucapan “Yahdikumullah wa yuslih
balakum” (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki urusanmu). (HR
Bukhari).
“Jika dia terus bersin dan sudah didoakan tiga kali maka ucapkanlah yang keempat
“Aafakallah” (Semoga Allah mengampuni mu) sebagai pengganti dari ucapan
“Yarhamukallah “. Sementara apabila kita mendengar orang kafir bersin dan memuji
Allah maka ucapkanlah kepadanya “Yahdikumullah wa yuslih balakum” ( Semoga
Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki urusanmu). (HR At tirmidzi)
6. Saling Menyayangi
Saling menyayangi juga merupakan kewajiban muslim terhadap muslim
lainnya. Dari sahabat Nu’man bin Basyir, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda :
“Permisalan kaum mukminin dalam sikap saling mencintai, dan saling kasih sayang
mereka sebagaimana satu badan. Apabila satu anggota badan sakit, seluruh anggota
badan ikut merasakan, dengan tidak bisa tidur dan demam.” ( HR Muslim).
7. Saling Tolong-Menolong Dalam Kebaikan
Sebagai sesama muslim, kita juga diwajibkan untuk saling tolong-menolong
dalam hal kebaikan. Misalnya berdakwah, membantu saat temannya
kesusahan, membantu kegiatan di kampung dan sebagainya.
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya.” (Al-Maidah:2)
Dalam hadist juga disebutkan: “Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari
satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di
hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan
meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib)
seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan
menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya.” (H.R.
Muslim dari Abu Hurairah).
Baca juga:







Akhlak Dalam Islam
Hubungan Akhlak dengan Iman dalam Islam
Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan
Hubungan Akhlak dan Tasawuf
Hati nurani menurut islam
Sifat marah dalam islam
Penyebab Hati Gelisah Menurut Islam
8. Menutupi Aib Saudaranya (Teman atau Keluarga)
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Saat kita mengetahui aib kerabat
kita maka kewajiban kita adalah diam. Kita tidak boleh mengumbarumbarnya. Sebab kita pun juga memiliki aib sendiri. Daripada sibuk
menjelek-jelekan orang lain, lebih baik kita memperbaiki diri sendiri.
Dari Abdullah bin Umar r.a bahwasahnya Rasulullah saw. bersabda: ”
Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh
menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan
saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa
membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari
beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib)
seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat.” ( HR
Bukhari )
9. Memanggil Dengan Gelar yang Baik
Menyebut orang lain dengan gelar yang buruk tampaknya sudah menjadi
fenomena di negeri kita. Tak jarang seseorang memanggil temannya dengan
sebutan yang jelek dengan dalil hanya bercanda. Padahal candaan pun
terkadang bisa menyakiti hati. Janganlah dilakukan perbuatan demikian!
Panggilah saudara kita dengan nama-nama mereka. Jangan memanggilnya
onta, babi, kambing, tiang listri, cebol atau gelar buruk lainnya. Perbuatan
tersebut sungguh sangat zalim dan bisa mendatangkan dosa.
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang
diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula
perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi
perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).
Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan
gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
(fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orangorang yang zalim.” (QS.Al-Hujurat:11)
Baca juga:






Hukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam Islam
Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi
Bahaya Putus Asa Dalam Islam
Ciri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut Islam
Kewajiban Wanita Setelah Menikah
Wanita Shalehah Menurut Islam
10.
Tersenyum Saat Bertemu
Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya adalah menampakkan wajah
yang ceria saat bertemu. Mengucapkan salam serambi tersenyum. Jangan
bermuka masam. Tersenyum dapat mendatangkan pahala sekaligus
mempererat persaudaraan.
Dari Abu Dzar RA., dia berkata bahwasahnya Rasulullah Saw bersabda,
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah
bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i RA. dia berkata: “Aku tidak pernah
melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Tirmidzi)
Dari Jarir bin Abdillah RA. dia berkata:“Sejak aku masuk Islam, Rasulullah
SAW. tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau. Dan tidaklah
beliau melihatku kecuali Beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
11.
Mengajak Dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Amar ma’ruf nahi mungkar, mengajak dalam perbuatan baik dan mencegah
keburukan adalah kewajiban umat muslim terhadap muslim lainnya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf,
mencegah dari yang mungkar.” (At-Taubah: 71)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “siapa
saja yang mengajak kepada kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti
pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang
mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang
mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun” (HR Muslim)
Baca juga:






Cara Meningkatkan Akhlak
Hukum memelihara jenggot
Hukum khitbah dalam islam
pergaulan bebas dalam islam
Hukum wanita tidak berjilbab dalam islam
Hukum merokok dalam islam
12.
Tidak Saling Mendengki Atau Bemusuhan
Dari Abu Hurairah RA. Dia berkata, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam
bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling
menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah
kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu saudara
bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya,
mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada
beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain,
demikian juga harta dan kehormatannya”. (HR. Muslim)
13.
Tidak Boleh Saling Mendiamkan Lebih Dari 3 Hari
Antara sesama muslim tidak boleh bertengkar dan berdiam diri lebih dari 3
hari. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:
Dari Abi Ayub al-Anshariy, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
bersabda: “Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga
malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang
terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam”. “(HR.
Muslim)
14.
Bersikap Rendah Hati
Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya adalah bersikap rendah hati.
Tidak boleh saling sombong, pamer dan iri hati. Sebagaimana firman Allah
Ta’ala dalam Al-Quran:
“Dan Rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orangorang yang beriman” (QS Asy Ssuara: 215)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung.” (Al Israa’ 37)
Artinya:
Dari Abu Hurairah r a. berkata Bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Hak seorang
muslim atas muslim lainnya ada enam perkara: Apabila engkau berjumpa
dengannya, sampaikanlah salam; apabila ia mengundangmu, maka penuhilah
undangannya; apabila ia minta nasihat, berilah ia nasihat; apabila ia bersin dan
mengucapkan “al-Hamdulillah”, ‘ maka jawablah dengan “Yarhamukallah”, apabila
ia sakit, maka jenguklah; dan apabila ia mati, antarkanjenazahnya.” (HR. Muslim)
Penjelasan:
islam selalu mengajurkan kepada kehormatan, kemuliaan dan kedamaian kepada
umatnya dan selalu mengadakan hubungan antara yang satu dengan lainnya
untuk mewujudkan kasih sayang diantara mereka. Untuk menjalin hubungan antar
mereka terdapat enam hal yang merupakan hak atas setiap pribadi muslim yang
berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:
1. Memulai ucapan ”salam” bila berjumpa;
2. 2.Memberi nasihat, apabila diminta baik tentang urusan duniawi maupun
ukhrowi;
3. Memenuhi undangan baik secara individu maupun jama’ah
4. Saling mendoakan apabila bersin;
5. Mengunjungi saudaranya apabila sakit; dan
6. Mengurusi dan mengantarkan jenazah saudaranya.
Kesimpulan:
1. Orang yang bersin disunnahkan mengucapkan Alhamdulillah, bagi yang
mendengar diperintahkanmembaca Yarhamukallah, lalu orang yang bersin
tadi mengucapkan Yahdikumullah.
2. Menjawab salam hukumnya fardhu ‘ain.
3. Anjuran untuk menjenguk orang sakit.
4. Mengantar jenazah adalah fardhu kifayah
5. Wajib memenuhi undangan
6. Disunnahkan menjawab orang bersin yang membaca Alhamdulillah dengan
yarhamukallah.
Download