Perawatan - Openstorage Gunadarma

advertisement

KONSEP RELIABILITY
PROBABILITY ADALAH EKSPRESI KUANTITATIF YANG
MEWAKILI PRESENTASE SEJUMLAH KEJADIAN YANG
TERJADI ( SUKSES) DIBAGI SELURUH PERCOBAAN.
PROBABILITY BAHWA SISTEM ATAU PRODUK AKAN
BEROPERASI DENGAN MEMUASKAN PADA WAKTU
YANG TERTENTU JIKA DIGUNAKAN PADA WAKTU
KONDISI OPERASI TERTENTU.

KONSEP RELIABALITY MENCAKUP :
1. PROBABILITY
2. BEROPERASI DENGAN MEMUASKAN
TERMASUK
SPESIFIKASI SPESIFIKASI YANG HARUS DIPENUHI
3. WAKTU (TIME)
- DASAR PERHITUNGAN PROBABILITY
- JADWAL (SCHEDULE)
- MTBF
- MTTF
- MTBM
4. KONDISI OPERASI TERTENTU (KHUSUS)
- LOKASI GEOGRAFIS
- BENTUK OPERASI (OPERATION PROFIL)
- SIKLUS TEMPERATUR, KELEMBABAN, VIBRASI
- FAKTOR LINGKUNGAN
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
1

PRINSIP PERAWATAN SISTEM
FALSAFAH PERAWATAN
1.
PERAWATAN HARUS
KESIAPAN SESUATU
MEWUJUDKAN
TINGKAT
2.
SISTEM YANG MAKSIMAL
3.
PERAWATAN HARUS MENJAMIN TERWUJUDNYA
KEAMANAN
4.
SISTEM YANG OPTIMAL
5.
PERAWATAN
DAPAT
MENDAYAGUNAKAN
SUMBER DAYA SECARA EKONOMIS.
AZAS –AZAS PERAWATAN
1. PERAWATAN OPTIMUM
(TINGKAT,URUTAN,FREKUENSI)
2. EFEKTIF DAN EFISIEN
3. KESIAPAN DAN KEANDALAN
4. CEPAT TANGGAP
5. KENYAL
6. PEMUSATAN DAN PENYEBARAN PRASARANA
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
2

FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PENENTUAN
KONSEP
PERAWATAN
SISTEM YANG DIGUNAKAN :
1. POLA PENGOPERASIAN
MENYANGKUT RENCANA PENGGUNAAN SISTEM
2. DOWN TIME
JUMLAH
WAKTU
YANG
DIPERLUKAN
PERAWATAN
- WAKTU TUNDA ADMINISTRASI
- WAKTU TUNDA LOGISTIK (SUKU CADANG)
UNTUK
3. PROGRAM PERAWATAN
- MINIMASI DOWN TIME
- EFFISIENSI SUMBER DAYA
TERDIRI DARI ;
A. KEGIATAN PERAWATAN YANG BERKAITAN
B. OBJEK PENJAGAAN
C. LAMANYA PEKERJAAN DILAKUKAN
4. KESEIMBANGAN BEBAN KERJA DIANTARA TIAP JENIS
PERAWATAN.
5. PENENTUAN STANDAR PERAWATAN
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
3

MACAM- MACAM PERAWATAN
1. BERDASARKAN TUJUAN PERAWATAN ;
a. PERAWATAN PENCEGAHAN
b. PERAWATAN PERBAIKAN
c. PERAWATAN PENGAMATAN / PENGAWASAN
2. BERDASARKAN PERIODA PELAKSANAANNNYA;
a. PERAWATAN TERJADWAL
b. PERAWATAN TIDAK TERJADWAL
3. BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAANNYA
4. BERDASARKAN DUKUNGAN DANA
a. PERAWATAN TERPROGRAM
b. PERAWATAN TIDAK TERPROGRAM
5. BERDASARKAN JENIS KEGIATANNYA
6. BERDASARKAN TEMPAT PERAWATAN
7. BERDASARKAN TINGKAT PERAWATAN
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
4

DUKUNGAN PERAWATAN
1. PERSONIL :Sebagai pelaksanaan perawatan
2. MATERIAL : komponen perbaikan
3. FASILITAS & PERALATAN : bangunan & istalasi, GSE
4. JASA : standard engineering, publikasi teknik,
control,informasi
quality
5. DUKUNGAN ANGGARAN : perlu penyusunan prioritas
Pembagian lain yang lebih rinci :
1. TEST & SUPPORT EQUIPMENT : tools, alat monitoring,
alat ukur, kalibrasi. Tangga.
2. SPARES & REPAIR PARTS : semua repairable, spares
repair parts, consumeable, specials supplies
3. PERSONAL & TRAINING
4. TRANSPORTATION & HANDLING
5. FASILITAS
6. TECHNICAL DATA : drawing, microfilm,eperating &
maintenance instruction, modifikasi, instruction sofware,
information dll.
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
5
CATATAN :
- GSE
(GROUND
SUPPORT
EQUIPMENT)
=
PERALATAN PERALATAN YANG MENDUKUNG
PERAWATAN DIDARATAN
- STANDARD EGINEERING =
BERKAITAN ERAT
DENGAN DESAIN AWAL BISA JUGA DIJADIKAN
ACUAN JIKA MELAKUKAN MODIFIKASI
- PUBLIKASI TEKNIK =
DIKELUARKAN
PRODUSEN
TERDIRI DARI 4 JENIS :
1. USER GUIDE / HOW TO OPERATE
UNTUK
2. TECHNICAL MANUAL
3. ILLUSTRATION PART BREAKDOWN
4. SERVICE BULETIN / SERVICE LETTER
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
6

REALIBILITY
RELIABILITY MAKIN DIPERLUKAN KARENA SEMAKIN
KOMPLEKNYA SISTEM YANG HARUS DIRAWAT.
RELIABILITY MELIPUTI :
1. PROBABILITY
2. SATISFACTORY
KUANTITATIF
PERPORMANCE
(
KUALITATIF
&
3. TIME (MTBF, MTBM,MTTF)
4. SPECIFIEC OPERATING CONDITION
PERENCANAAN
RELIABILITY
MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR – FAKTOR :
HARUS
1. KEBUTUHAN SECARA KUALITATIF & KUANTITATIF
DARI KEANDALAN SISTEM
2. ALOKASI ATAU PEMBAGIAN YANG MERATA DARI
KEBUTUHAN KEANDALAN UNTUK TINGKATAN SUB
SISTEM DAN YANG DIBAWAHNYA YANG SESUAI
3. PERANCANGAN TEKNIS & PRAKTIS ( PEMILIHAN &
PENGENDALIAN KOMPONEN, REDUDANCY).
4. ANALISIS KEANDALAN YANG MELIPUTI :
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
7
a. PENURUNAN BLOK DIAGRAM
b. MODEL MODEL MATEMATIS
c. ANALISIS STRESS-STRENGTH
d. ANALISIS WORST-CASE
e. ANALISIS SNEAK-CIRCUIT
5. FAILURE
(FMECA)
MODE
EFFECT
CRICITALITY
ANALYSIS
6. PERKIRAAN & TAKSIRAN KEANDALAN
7. PENGARUH WADAH PENGEPAKAN, TRANSFORTASI,
HANDLING & PERAWATAN
8. TINJAUAN PERANCANGAN FORMAL
9. PENGUJIAN & EVALUASI KEANDALAN
10. PENGUMPULAN
PERBAIKAN
DATA
ANALISIS
&
TINDAKAN
11. ASPEK
MANAJEMEN
(
PERENCANAAN
PENGENDALIAN ORGANISASI)
&
12. HUBUNGAN DENGAN SUPPLIER

Maintenance Frequency Factors
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
8
 Sebelumnya telah dibahas tentang pengukuran reliability
dengan MTBF dan  menjadi faktor-faktor yang sama.
Berdasarkan pembahasan tersebut, jelaslah bahwa
reliability dan maintenanability sangat erat kaitannya.
Faktor-faktor reliability, MTBF dan  adalah dasar untuk
menentukan frekuensi dari pemeliharaan koreksi.
Sedangkan
maintenanability
berhadapan
dengan
karakteristik
didalam
perancangan
sistem
yang
disinggungnya, guna meminimasi kebutuhan pemeliharaan
koreksi untuk suatu sistem jika nantinya status
operasionalnya diasumsikan. Sehingga dalam bidang ini,
kebutuhan reliability dan maintainability untuk suatu sistem
harus kompetibel dan mendukung.
 Sebagai tambahan terhadap aspek pemeliharaan koreksi
dari dukungan sistem, maintainability juga berhadapan
dengan karakteristik perancanaan dan meminimasi (jika
tidak
dapat
menghilangkan)
kebutuhan-kebutuhan
pemeliharaan pencegahan ditambahkan dengan sistem
tersebut.
Kadang-kadang
kebutuhan
pemeliharaan
pencegahan ditambahkan dengan objektif dari peningkatan
keandalan sistem (mengurangi kerusakan dengan
mensepesifikasikan penggantiian komponen pada waktu
yang telah direncanakan). Bagaimanapun, introduksi
terhadap pemeliharaan pencegahan dapat memakan biaya
yang banyak atau mahal.

Mean Time Between Maintenance (MTBM)
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
9
MTBM adalah rata-rata waktu diantara seluruh tindakan
pemeliharaan (corrective & preventive) dan dapat dihitung
sebagai berikut :
MTBM 
1
1
MTBM U
 1
MTBM S
Dimana MTBM adalah interval rata-rata dari pemeliharaan tak
terjadual pemeliharaan koreksi. MTBM adalah interval ratarata dari pemeliharaan tak terjadual pemeliharaan preventive.
1/MTBMu dan 1/MTBMs, merupakan laju pemeliharaan dalam
pengertian tindakan-tindakan pemeliharaan per jam dari
operasinya sistem. MTBMs seharusnya mendekati nilai
MTBF, diasumsikan bahwa kombinasi laju kerusakan adalah
digunakan yang mana termasuk pertimbangan terhadap
kerusakan
utama
yang
sudah
menjadi
sifatnya,
ketergantungan kerusakan, kerusakan dari pabrik, kerusakan
karena pemakaian dan pemeliharaan dsb. Faktor frekuensi
pemeliharaan, MTBM adalah parameter utama dalam
menentukan availability sistem dan keseluruhan keefektifan.
 Mean Time Between Replacement (MTBR)
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
10
MTBR, suatu faktor dari MTBM, mereferensi terhadap ratarata waktu diantara penggantian item dan parameter utama
dalam penentuan kebutuhan suku cadang. Dalam banyak
kejadian, tindakan pemeliharaan koreksi dan pencegahan
diselesaikan
tanpa
menghasilkan
kebutuhan
untuk
penggantian suatu suku cadang. Contoh lainnya, penggantian
item adalah dibutuhkan, yang mana sebagai imbalannya
memerlukan availability dari suku cadang dan kebutuhan
inventory,
sebagai
tambahannya
dukungan
tingkat
pemeliharaan yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Dalam
pengertian ini, MTBR adalah faktor signifikan, aplikatif pada
kegiatan pemeliharaan koreksii dan pencegahan yang
melibatkan penggantian item, dan merupakan parameter
utama di dalam penentuan kebutuhan logistiik. Objektive
maintainability dalam perancangan sistem adalah untuk
memaksimalkan MTBR jika feasible.
Maintenance Cost Factors
 Untuk kebanyakan sistem produk, biaya pemeliharaan
merupakan segmen utama dari Total Life Cycle Cost.
Selanjutnya, pengalaman telah menunjukkan bahwa biaya
pemeliharaan secara sisgnifikan adalah akibat dari
keputusan yang dibuat saat perencanaan sistem sampai
dengan masa-masa permulaan pengembangan sistem.
Oleh karena itu, sangat esensial bahwa Total Life Cycle
Cost dapat dipertimbangkan sebagai parameter utama
desain, dimulai dengan pendefinisian kebutuhan sistem.
 Aspek ekonomi secara khusus mempengaruhi performasi
tindakan pemeliharaan. Dengan kata lain, maintainability
secara langsung berhubungan dengan karakteristik dari
perancangan sistem, yang mana secara menyeluruh
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
11
menghasilkan penyelesaian dari pemeliharaan pada
keseluruhan biaya minimum. Jika mempertimbangkan
biaya pemeliharaan, berikut ini adalah biaya-boaya yang
berkaitan yang mungkin cocok sebagai kriteria dalam
perancangan sistem :
a. Cost per maintenance action ($/M)
b. Maintenance Cost per System operation Hour ($/OH)
c. Maintenance Cost per Month ($/Month)
d. Maintenance Cost per Mission Segment ($/Mission)
e. The Ratio of Maintenance Cost to Total Life Cycle Cost
Supply Support Factors
 Dukungan logistik meliputi spare part dan inventory yang
berhubungan dengan kebutuhan penyelesaian tindakan
perawatan baik yang terjadual maupun yang tidak terjadual.
 Pada setiap perawatan kita harus menentukan jenis spare
part dan jumlahnya untuk dibeli atau disimpan, berapa kali
kita harus melakukan pemesanan yang ekonomis. Kegiatan
ini termasuk dalam analisis dukungan logistik atau losgitic
support analysis (LSA).
 Jumlah spare part yang dibutuhkan merupakan fungsi dari
laju permintaan (demand rate) dan meliputi pertimbangan
dari :
1. Jumlah spare part yang termasuk spare dab repair part
aktual sebagai hasil tindakan perawatan pencegahan
dan koreksi
2. Tingkat persediaan tambahan dari spare untuk
memenuhi item repaireble dalam proses perawatan
untuk mencegah stock out.
3. Tingkat persediaan tambahan dari spare dan repair part
untuk memenuhi lead time pembelian
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
12
4. Tingkat persediaan tambahan dari spare untuk menutupi
kekurangan jika ada spare yang rusak sebelum
digunakan.
 Pertimbangan penting lainnya adalah menentukan
kebutuhan suku cadang sebagai akibat penggantian item
dalam perawatan koreksi dan faktor yang harus
diperhatikan pada proses ini adalah :
1. Reliability dari item yang akan dicadangkan (to be
spared)
2. Jumlah item yang digunakan
3. Kebutuhan dari besarnya kemungkinan (probabilitas)
bahwa item tersebut akan tersedia pada saat
diperlukkan.
4. Kekritisan item dihubungkan dengan keberhasilan
operasi
5. Cost
Test and Support Equipment Factors
 Tujuan dari penyediaan fasilitas pendukung dan pengujian
dalam kegiatan maintenance adalah menyediakan item
yang tepat untuk setiap pekerjaan perawatan, pada lokasi
yang tepat dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.
 Pada saat menentukan peralatan pengujian yang
diperlukan, hal yang harus dipertimbangkan diantaranya :
1. Jenis item yang mungkin dikendalikan untuk diperbaiki
di lokasi perbaikan
2. Fungsi-fungsi
pengujian
yang
harus
dipenuhi
diantaranya parameter-parameter pengukuran seperti
tingkkat ketelitian dan toleransi yang dibutuhkan untuk
setiap item.
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
13
3. Antisipasi frekuensi pengujian per satuan waktu
 Distribusi waktu-waktu kedatangan item biasanya
berdistribusi negatif exponential, dengan jumlah item yang
datang dalam periode waktu yang ditinjau mengikuti
distribusi Poisson.
 Kebuthuan tingkat utilitas peralatan pengujian (mengacu
pada total waktu pengujian yang diperelukan untuk
memproses setiap kedatangan item untuk diuji) perlu untuk
mengantisipasi kebutuhan reliability dan maintenanability
dari peralatan pengujian yang akan digunakan. Sehingga
kita perlu mempertimbangkan nilai MTBM dan MDT dari
peralatan pengujian tersebut.
Organizational Factors
 Pengukuran yang berhubungan dengan organisasi
perawatan pada dasarnya sama seperti jenis organisasi
lain. Hubungannya dengan dukungan logistik diantaranya
adalah :
1. Waktu tenaga kerja langsung perawatan untuk setiap
kategori personil atau tingkat keahlian dalam kegiatan
perawatan. Labor time (waktu tenaga kerja/pekerja)
mungkin dibagi lagi menjadi waktu perawatan terjadual
dan tidak terjadual. Labor time menggambarrkan :
a. Maintenance manhours per system operation hour
(MMH/OH)
b. Maintenance manhours per mission cycle (or
segment of a mission)
c. Maintenance manhours per month (MMH/month)
d. Maintenance manhours per maintenance action
(MMH/MA)
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
14
2. Waktu tenaga kerja tidak langsung untuk mendukkung
kegiatan perawatan (misalnya dimasukkan sebagai
faktor overhead)
3. Tingkat/laju keluar masuknya personil (turnover rate)
dalam persen
4. Tingkat/laju pelatihan personil atau platihan formal
dalam hari-orang per tahun dalam hal sistem operasi
dan dukungannya.
5. Jumlah pesanan pekerjaan perawatan yang diproses
per satuan waktu (minggu, bulan, tahun) dan rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakkannya.
6. Rata-rata ADT (administrative delay time) atau rata-rata
wakktu dari saat memulai diterima sampai perawatan
aktif pada item tersebut dimulai.
 Hubungannya dengan logistik, elemen organisasi sangat
penting bagi efektifitas dan keberhasiilan dukungan
terhadap sistem.
 Tenaga kerja dalam jumlah yang tepat dan tingkat keahlian
yang sesuai harus tersedia saat dibutuhkkan dan
penugasan individual pada setiap pekerjaan harus
dilakukan pelatihan yang cocok.
Facility Factors
 Fasilitas diperlukan untuk mendukung kegiatan perawatan
aktif, meliputi pergudangan spare dan repair part dan
kantor untuk kegiatan administratif
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
15
 Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan
fasilitas adalah :
1. Waktu proses item atau Turn Around Time (TAT), yaitu
lintas waktu yang diperlukan untuk memproses item yang
dirawat, mengembalikannya pada status operasi
penuh/siap pakai.
2. Tingkat penggunaan fasilitas, misalnbya rasio antara
waktu yang terpakai denbgan waktu yang tersedia untuk
digunakan, persentase penggunaan dalam termimologi
ketersediaan ruangan, dll.
3. Tingkat penggunaan energi dalam perawatan, misalnya
jumlah satuan energi per tindakan perawatan,
ongkos/biaya energi yang terpakai per waktu atau
tindakan perawatan
4. Total cost fasilitas untuk sistem operasi dan
dukungannya, misalnya total cost per month, cost per
maintenance action.
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
16
Latihan Soal Manajemen Perawatan :
1. a) Sebutkan perbedaan antara Maintainability dan Maintenance
b) Sebutkan perbedaan antara MTBF & MTBM , MTBF & MTBR
2. Anda diminta untuk menjadi team pengembang sistem untuk
overhead projector atau microphone (pilih salah satu) dalam
evaluasi siistem perawatan berdasarkan program-program
perawatan ditinjau dari segi :
- Mean Time Between Failure (MTBF)
- Mean Time To Repair (MTTR)
- Product Quality
- Maintenance Cost
- Man Power Efficiency
3. a. Jelaskan perbedaan antara MTBF dan MTBM serta perbedaan
antara MTBF & MTBR!
b. Apa yang dimaksud dengan TAT (Turn Around Time), FIA (Fault
Isolation Accuracy), dan STT (Self Test Thoroughness)
4. a) Buatlah persamaan fungsi keandalan dari gambar dibawah ini !
C
Input
A
E
F
B
D
Output
G
b) Buatlah gambarnya dari fungsi persamaan keandalan dibawah ini
Rsistem = RA . RB [1 – 1 (1 – RC) (1 – RD . RE)] [1 – (1 – RF)3]
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
17
UNIVERSITAS GUNADARMA
SK No. 92 / Dikti / Kep / 1996
Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,
Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
Soal Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah
Fakultas
Jenjang/Jurusan
Tingkat/Kelas
Semester / Tahun
: Manajemen Perawatan
: Teknologi Industri
: S-1/Teknik Industri
: IV/4-IDx
: ATA-200x /200x
Tanggal :
/
/
Waktu
: 90 Menit
Dosen
: Asep Mohamad Noor
Sifat
: Tutup Buku
Jum. Soal : 3 Soal
Kerjakan soal dibawah ini dengan BENAR dan TULISAN yang
JELAS dan RAPIH !!!!!
1. Diketahui waktu penugasan kegiatan penelitian korelasi (corrective
mtc) dari hasil pengamatan sebagai berikut :
40
35
75
60
55
65
85
70
55
40
70
43
61
72
64
35
52
65
75
80
35
71
78
81
70
- dengan jumlah kelas = K = 6
- interval kelas = I = 9
- dimana distribusinya adalah sebagai berikut :
Nilai
35
44
53
62
71
80
-
43
52
61
70
79
88
Tepi Batas
Kelas
34,5 - 43,5
43,5 - 52,5
52,5 - 61,5
61,5 - 70,5
70,5 - 79,5
79,5 - 88,5
Titik
Tengah
39
48
57
66
75
84
Frekuensi
5
1
4
6
5
4
 f = 25
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
18
Pertanyaan :
a. Distribusi apa yang ditunjukkan pada data diatas?
b. Hitung MTTR
c. Berapa nilai mmax, pada tingkat keyakinan 95%
d. Berapa nilai m ct ?
2. Diasumsikan ada satu komponen dengan reliabilitas 0,85 yang
digunakan pada suatu sistem aplikasi yang unik dan mempunyai
satu backup spare components. Tentukan probabilitas tersedia
pada waktu t, ketika diperlukan !
3. Data berikut ini adalah hasil observasi dari corrective maintenance
task time :
Task
(Min)
Time
29
19
27
25
35
23
33
15
11
31
13
17
21
Frequency
3
8
6
3
2
7
2
6
1
4
1
4
5
a. Berapa range dari data tersebut ?
b. Jika lebar interval kelas adalah 4, tentukan berapa jumlah
kelasnya ! Buatlah distribusi frekuensinya serta plot data
tersebut kedalam sebuah histogram dan poligon frekuensi !
c. Tentukan Mct !
d. Tentukan Mmax (diasumsikan tingkat kepercayaan 99%) !
Semoga Sukses
Manajemen Perawatan – Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
19
Download