SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2018 NAMA : NUR MUTHMAINNAH NPM 1. : A 173 018 PREFORMULASI 1.1 Zat Aktif : Nitrendipine Gambar 1.1 struktur kimia Nitrendipine Struktur : C18H20N2O6 Berat molekul : 360,36 g/mol Pemerian : Serbuk kristal berwarna kuning Kelarutan : Larut dalam asetonitril sedikit larut dalam metanol dan etanol dan praktis tidak larut dalam air. Jarak lebur : 157-161oC Dosis yang ditentukan : 5 mg Penggunaan terapi : Hipertensi, angina pektoris (Japanase Pharmacopoeia ed.15th, hal 926). 1.2 Aspek Farmakologi A. Absorpsi Setelah pemberian oral sekitar 90% dari dosis yang diserap dengan konsentrasi serum puncak biasanya dicapai dalam waktu 0,5–2 jam. Bioavailabilitas oral tablet extended-release adalah sekitar 75–89 % dari yang dicapai dengan dosis yang sama, konsentrasi Puncak plasma untuk tablet extended-release tercapai dalam waktu sekitar 2,5–6 jam. Makanan dapat meningkatkan kecepatan awal penyerapan GI pada tablet extendedrelease (lepas lambat) tetapi tidak mempengaruhi bioavailabilitas secara keseluruhan. B. Dosis Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional, dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3 kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang lazim 5–20 mg 3 kali sehari. Hipertensi ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu, maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari, dosis penunjang lazim 10–40 mg 2 kali sehari). C. Mekanisme Kerja Menghambat ion kalsium ketika memasuki slow channel, atau area sensitif tegangan pada otot polos vaskular dan myokardium selama depolarisasi. Relaksasi otot polos vaskular koroner dan vasodilatasi koroner, meningkatkan penghantaran oksigen pada pasien angina vasospastik. D. Efek Samping Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi, palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform dilaporkan), mual, sering kencing, nyeri mata, hiperplasia gusi, depresi dilaporkan, telangiektasia. (Nitrendipine masih dalam proses penelitian). 1.3 Zat Tambahan 1.3.1 Ludipress Rumus kimia : C12H22O11H2O Pemerian : Berwarna putih, agak berbau, tidak berasa. mengandung monohidrat 96,5% laktosa ±1,8% dan povidone K30 3,5% ± 0,5% Kegunaan dalam formula : Sebagai pengisi karena kecepatan pelepasan zat aktif dengan baik sehingga akan mempercepat proses farmakokinetika dari nitrendipine Kelarutan : Larut dalam air pH : 3,5 - 5 Densitas : 0.56 ± 0.6g/cm3 Aliran : Daya alirannya baik Kelembaban : 5% Stabilitas : Disimpan dalam wadah tertutup kering (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:373). 1.3.2 Kollidon CL Rumus kimia : (C6 H9 NO) n Pemerian : Serbuk berwarna putih atau putih tulang, agak berasa, agak berbau, bersifat higroskopis. Kegunaan dalam formula : Disintegran (penghancur) 2-5% karena dapat pembuatan meningkatkan tablet dan proses waktu disintegrasi tablet. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan pelarut organik yang paling umum pH : 5,0-8,0 Densitas : 1.22 g/cm3 Aliran : Daya alirannya baik Kelembaban : Kelembapan maksimum rata-rata 60%. Stabilitas : Bersifat higroskopik, harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering. (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:208). 1.3.3 Octadecanoic acid Rumus kimia : [CH3(CH2)16COO]2 Pemerian : Sangat halus, putih terang, aroma yang lemah, serbuk yang berminyak bila disentuh dan lengket dalam kulit Kegunaan dalam formula : Digunakan sebagai lubrikan. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 95%, eter dan air, agak larutdalam benzene panas dan etanol 95% pH : - Densitas : 1.092 g/cm3 Aliran : Alirannya lemah, serbuk kohesiv Kelembaban : - Stabilitas : Senyawa yang stabil, dan sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk. (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:404). 1.3.4 PVP Rumus kimia : (C6H9NO)n Pemerian :Serbuk putih atau putih krim, higroskopis, tidak berbau atau hamper tidak berbau. Kegunaan dalam formula : Pengikat Kelarutan : Larut dalam asam, kloroform, etanol, keton, metanol dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral. pH : 4.0 -7.0 Densitas : 1,180 g/cm3 Aliran : - Kelembaban : Sangat higroskopis Stabilitas : Warna serbuk berubah gelap dengan pemanasan pada suhu 1050C, harus disimpan dalam wadah kedap udara pada tempat yang sejuk dan kering. (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:404). 1.3.5 Strach Gambar 1.2 Struktur Kimia Starch Rumus kimia : (C6H10O5)n Pemerian : Serbuk kasar, agak halus, putih, tidak berbau tidak berasa. Kegunaan dalam formula : Glidan 5-10%. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 96% dan dalam air dingin, dan larut dalam air panas dengan suhu diatas suhu pembentukan gelatin, dan larut sebagian dalam dimethyl sulfoxide dan dimethyl formamide. pH : 4.0–8.0. Densitas : 0.45–0.58 g/cm3 untuk tepung jagung, 0.56–0.82 g/cm3 untuk tepung kentang, 0.50 g/cm3 untuk tepung gandum Aliran : Secara umum aliran yaitu kohesiv dan sulit mengalir dan pengeringan dapat menyebabkan aliran yang bebas. Kelembaban : Higroskopis dan menyerap kelembaban lingkungan mencapai keseimbangan kelembaban. Kelembaban starch berbeda-beda yakni12% untuk starch jagung, 14% untuk starch kacang, 18% untuk starch kentang, 14% untuk starch beras, 13% untuk starch gandum. Stabilitas : Stabil tapi higroskopis, yang harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk dan kering. (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:691). 1.3.6 Amilum Kering Gambar 1.3 Struktur Kimia Amilum Kering Rumus Kimia : (C6H10O5)n Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa, serbuk berwarna putih berupa granul-granul kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk setiap varietas tanaman. Kegunaan : Sebagai glidan, pengisi tablet dan kapsul, penghancur tablet dan kapsul; pengikat tablet. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%) dan mengembang air dingin. dalam air konsentrasi 5-10 % pada 37˚C. pH : 5,5 – 6,5 Densitas : 1,478 g/cm3 Suhu gelatinasi : 73º C untuk pati jagung. Aliran : 10,8-11,7 g/detik Kelembaban : 11% untuk pati jagung. Distribusi ukuran partikel : 2-32 μm untuk pati jagung. Suhu pengembangan : 65˚ C untuk pati jagung. Amilum dengan Stabilitas : Pati kering dan tanpa pemanasan stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi. (Handbook of Pharmaceutival Exipient 6th Ed 2009:483) 2. FORMULASI/ TEKNIK PEMBUATAN 2.1 Formula yang dibuat 2.2 R/ Nitrendipine 5 mg Ludipress 53 mg Kollidon CL 1,5 mg Octadecanoic acid 0,5 mg PVP 50 mg Strach 0,5 mg Amilum Kering 2,5 mg Metode yang digunakan Granulasi kering 2.3 Alasan Pemilihan Metode Karena zat aktif (Nitrendipine) yang digunakan berbentuk serbuk kristal memiliki laju alir dan kompresibilitas yang buruk, distribusi partikelnya yang tidak seragam sehingga tidak dapat dikempa langsung dan tidak memiliki data stabilitas yang mendukung umtuk dilakukan proses granulasi basah. 2.4 Alasan Pertimbangan Konsentrasi Yang Digunakan 1. Nitrendipine digunakan sebanyak 5 mg karena sudah ketetapan dalam Farmakope Jepang halaman 926, dan memudahkan saat mengonsumsi obat hipertensi tersebut apakah ingin diminum untuk dosis utuh maupun dosis setengah. 2. Ludipress digunakan sebanyak 53 mg karena digunakan sebagai pengisi karena kecepatan pelepasan zat aktif dengan baik, sehingga akan mempercepat proses farmakokinetika dari nitrendipine. 3. Kollidon CL digunakan sebanyak 1,5 mg karena digunakan sebagai disintegran (penghancur) dan dapat meningkatkan proses pembuatan tablet dan waktu disintegrasi tablet. 4. Octadecanoic acid digunakan sebanyak 0,5 mg karena digunakan sebagai lubrikan 1-5%. 5. Starch digunakan sebanyak 0,5 mg karena digunakan sebagai glidan 510% dan dapat meningkatkan proses pembuatan tablet. 6. PVP digunakan sebanyak 50 mg sebagai pengikat, karena PVP akan sangat baik menggranulasi zat aktif, dapat di proses dengan baik, dan sifat kempa sangat baik. 7. Amilum kering digunakan sebanyak 2,5 mg sebagai pengikat pada proses granul ke tablet, karena Amilum mampu mengikat antar granul dengan baik karena sifat kempa sangat baik. 3. PERHITUNGAN Setiap tablet mengandung zat aktif Nitrendipine 5 mg Bobot tablet = 100 mg Jumlah tablet = 150.000 tablet 3.1 Untuk tiap tablet 1. Fase dalam Nitrendipine 5 mg Ludipress 53 mg PVP 50 mg Kollidon CL 1,5 mg 2. Fase luar 3.2 Strach 0,5 mg Octadecanoic acid 0,5 mg Amilum kering 2,5 mg Bobot Granul Teoritis Dibuat 125.000 tablet 1. Fase Dalam Nitrendipine 5 mg x 150.000 = 750.000 mg Ludipress 53 mg x 150.000 = 7.950.000 mg PVP 50 mg x 150.000 = 7.500.000 mg Kollidon CL 1,5 mg x 150.000 = 225.000 mg 2. Fase Luar Strach 0,25 mg x 150.000 = 37.500 mg Octadecanoic acid 0,25 mg x 150.000 = 37.500 mg Jumlah Slug = 16.500.000 mg = 16.500 3.3 gram Penimbangan Dibuat 150.000 tablet 1. Fase Dalam Nitrendipine 750 gram Ludipress 7.950 gram PVP 6.500 gram Kollidon CL 225 gram 2. Fase Luar 4. Strach 37,5 gram Octadecanoic acid 37,5 gram Amilum Kering 375 gram ALUR PROSEDUR KERJA (PEMBUATAN) Siapkan alat dan bahan yang digunakan, kemudian semua bahan ditimbang. Setelah bahan ditimbang campurkan fase dalam (Nitrendipine, Ludipress, PVP, Kollidon CL) tambahkan setengahnya fase luar (Strach dan Octadecanoic acid) kedalam fase dalam. Campurkan bahan yang akan dibuat menjadi slug menggunakan punch yang berdiameter besar (13-20 mm) pada tekanan mesin tablet atau dapat menggunakan compactor dengan mengatur tekanan. Slug yang sudah jadi digiling kasar dan diayak dengan ayakan mesh 16 sehingga dihasilkan granul kasar, lalu timbang granul yang diperoleh dan lakukan evaluasi granul. Kemudian tambakan sisa fase luar (Strach dan Octadecanoic acid), dan tambahkan amilum yang sudah dikeringkan, setelah itu lakukan evaluasi masa siap cetak. Setelah dilakukan evaluasi massa dikempa sesuai bobot tablet yang dihitung. Kemudian lakukan kembali evaluasi tablet. 5. EVALUASI YANG DILAKUKAN 5.1 Evaluasi Serbuk A. Laju Alir dan Sudut Istirahat Bahan ditimbang sebanyak 5 gram, dimasukkan ke dalam corong getar. Lalu corong getar dinyalakan, dibuka bagian bawah corong dan serbuk dibiarkan mengalir. Saat serbuk jatuh dihitung waktu yang dibutuhkan, diukur diameter serbuk, dan dihitung laju alir dan sudut istirahat (Agoes, 2012:75). B. Kompresibilitas Serbuk ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan kedalam gelas ukur dan dicatat volume curah serbuk. Letakkan gelas ukur diatas kompresibilitas, tunggu hingga 500 ketukan. Jika sudah, dicatat volume mampat dan dihitung kompresibilitas pada serbuk, persyaratan tidak lebih dari 1,25. 5.2 Prosedur Evaluasi Tablet A. Keragaman Bobot Tablet satu persatu ditimbang sebanyak 20 tablet. Lalu hitung rata-rata tiap tablet, keseragaman bobot dan bandingkan dengan literature (Depkes, 1979). B. Keragaman Ukuran Disiapkan 20 tablet dan jangka sorong. Hitung diameter dan tinggi tablet dengan jangka sorong dan bandingkan hasil yang didapatkan dengan literature (Depkes, 1979). C. Kekerasan Tablet dimasukkan ke alat hardness tester lalu dikalibrasi. Diputar bagian bawah alat sampai tablet hancur dan dilihat nilai kekerasan tablet (Ansel, 1989). D. Friabilitas dan Friksibilitas Ditimbang satu per satu tablet. Jika berat rata - rata tablet kurang dari 0,65 gram maka digunakan 20 tablet dan jika berat rata - rata tablet lebih dari 0,65 gram maka digunakan 10 tablet untuk uji friabilitas. Tablet yang telah ditimbang diletakkan dalam alat friabilator, kemudian dijalankan alat tersebut sebanyak 100 putaran dalam 4 menit. Tablet kemudian dibersihkan dan ditimbang ulang. Kehilangan bobot yang diizinkan tidak lebih dari 1,0 % (USP, 2007). 5.4 Waktu Hancur Masing-masing tabung dari keranjang dimasukkan 1 tablet, lalu cakram dimasukkan pada setiap tabung. Hidupkan alat, gunakan air dengan suhu 37oC kurang lebih 2o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan wadah kawat kassa berada paling sedikit 15 mm dibawah permukaan cairan dan pada gerakan kebawah berjarak tidak kurang dari 25 mm dari dasar wadah. Pada akhir batas waktu seperti tertera pada monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet (Depkes, 1995). 6. KEMASAN/LABEL 6.1 Logo Logo yang digunakan yaitu logo tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi, itu melambangkan bahwa natrium bikarbonat termasuk obat keras. Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi. 6.2 Label HARUS DENGAN RESEP DOKTER 6.3 Penjelasan pada Kemasan dan Brosur Produk Nama dagang : Neopine Nama Generik : Nitrendipine Nama Industri Farmasi : PT. Neo Pharmaceutical Tbk BandungIndonesia Komposisi : Tiap tablet mengandung Nitrendipine 5mg Indikasi : Untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensi. Kontraindikasi : Hipersensitif, wanita hamil, ibu menyusui, kardiovaskuler. Dosis : Dosis tunggal 5–10 mg, Dosis rata-rata 510 mg (1-2 tablet) 3 x sehari. Efek Samping : Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi hipersensitif. Peringatan dan Perhatian : Hati-hati bila diberikan bersama obat-obat golongan beta blocker dapat menimbulkan hipotensi berat, payah jantung dan infark miokard. 6.4 No. Registrasi dan No Batch a. No. Registrasi : DKL 1800900710A1 D : Menunjukkan nama dagang K : Golongan obat keras L : Obat jadi produksi dalam negeri (Lokal) 18 : Tahun pendaftaran obat jadi 009 : Menunjukkan nomer urut obat jadi 007 : Nomor urut obat jadi yang disetujui oleh masing-masing pabrik 10 : Menunjukkan bentuk sediaan obat jadi (tablet) b. A : Kekuatan sediaan 1 : Kemasan utama No. Bacth : 07180101 07 : Bulan pembuatan tablet 18 : Tahun pembuatan tablet 01 : Sediaan peroral 01 : Nomor urut pembuatan / pengolahan ke-1 yang dibuat Tgl.produksi : Juli 2018 Exp.date : Juli 2020 Neopine NITRENDIPINE 5 MG Komposisi : Tiap tablet mengandung : Nitrendipine ................. 5 mg Mekanisme Kerja Menghambat ion kalsium ketika memasuki slow channel, atau area sensitif tegangan pada otot polos vaskular dan myokardium selama depolarisasi. Relaksasi otot polos vaskular koroner dan vasodilatasi koroner, meningkatkan penghantaran oksigen pada pasien angina vasospastik. Indikasi : Untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensi. Kontraindikasi : Hipersensitif, wanita hamil, ibu menyusui, kardiovaskuler. Aturan Pakai : Dewasa 3 x sehari 1-2 Tablet Efek Samping: Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi hipersensitif. Peringatan dan Perhatian Hati-hati bila diberikan bersama obat-obat golongan beta blocker dapat menimbulkan hipotensi berat, payah jantung dan infark miokard. Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar 25-30o C HARUS DENGAN RESEP DOKTER No. Bacth No. Registrasi Mfg Exp : 07180101 : DKL1800900710A1 : Juli 2018 : Juli 2020 PT. Neo Pharmaceutical, Tbk. Bandung-Indonesia NEOPINE Dosis: Dewasa: 3 x sehari 1-2 tablet INDIKASI : untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi KOMPOSISI : urgensi. Tiap tablet mengandung : Efek samping: Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi hipersensitif. Nitrendipine 5 mg KONTRA INDIKASI : hipersensitif, wanita hamil, ibu menyusui, kardiovaskuler. Reg.No. DKL 1705500110A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER Batch.no. 1701001 PT. Neo Pharmaceutical Tbk Exp mei 2020 Bandung-Indonesia PT. Neo Pharmaceutical tbk Bandung-Indonesia PT. ENDE FARMA BANDUNG - INDONESIA Isi 100 tab R K EPROS Eprosartan Mesilate400mg NEOPINE Nitrendipine 5mg 100 Tablet Netto: 100 tablet KOMPOSISI : Tiap tablet mengandung : KOMPOSISI : NitrendipineMesilate 5 mg. 400 mg. Eprosartan INDIKASI : : INDIKASI Antihipertensi. untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner KONTRA INDIKASI : terutama angina pektoris, Hipersensitif terhadap komponen hipertensi kronik dan hipertensi obat ini. urgensi. EKONTRA FEKSAM PING: : INDIKASI Phipersensitif, erut kembungwanita , hipertrig liserid hamil, ibuemia, kardiovaskuler. amenyusui, rthralgia, rin itis, sakit kepala, anemia,reaksi hipersensitif EFEK SAMPING : (termasukurtikaria), mual. R K EPROS NEOPINE Eprosartan Mesilate400mg PT. HESTIF PHARMACEUTICAL Bandung-Indonesia BANDUNG-INDONESIA ATURAN PAKAI : 3 x sehari 1-2 Tablet Mfg Date : Mei 2015 Exp Date : Mei 2018 HARUS DENGAN RESEP DOKTER Nitrendipine 5mg 100 Tablet 8997765644 43525596225 Netto: 50 tablet SIMPAN DI TEMPAT KERING DAN SEJUK Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, ATURAN takikardia,PAKAI lemah, :edema, Sekali sampai dua kali sehari. hipotensi, reaksi hipersensitif 400-800 mg. PT. Pharmaceutical No.Reg. DKL 1800900710A1 No.Batch. 07180101 Mfg Juli 2018 Reg No : DKL15001005A1 Exp Juli 2020 Batch No : 05150101 KETERANGANLEBIHLANJUTLIHATBROSUR PT. Pharmaceutical PT. Pharmaceutical Bandung-Indonesia PT. HESTIF PHARMACEUTICAL BANDUNG-INDONESIA Bandung-Indonesia DAFTAR PUSTAKA Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Solid. Bandung : Institut Bandung. Tekhnologi Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi III. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Lachman, L., Schwartz, J.B., and Lieberman H.A. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Rowe, R.C.,Sheckey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients. sixthEdition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association. Yakuji, Nippo., Ltd. 2006. Japanese Pharmacopoeia, Ed 15t.h (Pharmacopoeia of Japan).