Uploaded by User42950

BUGEMM (Budaya Gemar Membaca dan Menulis) SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

advertisement
PENGARUH PUPUK DARI LIMBAH BATANG PISANG
TERHADAP PRODUKTIVITAS TOMAT
Disusun Oleh
Muhammad Dody
NISN 5301
KELAS XI-11
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Peserta Didik
: Muhammad Dody
NIS
: 5301
Kelas
: XI MIPA 11
Nama Pembimbing
: Amilia Maita, S.Pd.
Judul Penelitian
: PENGARUH PUPUK DARI LIMBAH PISANG
TERHADAP PRODUKTIVITAS TOMAT
Penguji,
Palembang,
Desember 2018
Pembimbing,
Drs H Pujiono Rahaju,M.M
Rusli Purwadi, S.Pd.
NIP 196611091991031006
NIP 197205132006641013
Mengetahui:
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang,
Parmin.S.Pd,M.M
NIP 196611051997031001
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, laporan penelitian yang berjudul “PENGARUH PUPUK DARI
LIMBAH BATANG PISANG TERHADAP PRODUKTIVITAS TOMAT” ini dapat
penulis selesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas
dalam kegiatan BUGEMM (Budaya Gemar Membaca dan Menulis) di SMA Plus
Negeri 17 Palembang pada tahun pelajaran 2017/2018
Dengan telah selesainya laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Amilia Maita S.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan selama penulisan laporan ini. Penulisan juga menyampaikan terimakasih
kepada ibu nalurita. selaku wali kelas yang telah memberikan motivasi dalam
penulisan laporan ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Parmin.
S.Pd, M.M , selaku Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang yang telah memberikan
kemudahan berupa administrasi dan sarana yang penulis perlukan.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber informasi.
Palembang, Desember 2018
Penulis
Muhammad Dody
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakangan
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penyedap Rasa
2.2 Makanan Ringan
2.3 Kantin
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Metode Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
Daftar Pustaka
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang merupakan suatu komoditi yang paling banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia karena dapat dikatakan tanaman pisang tidak sulit untuk ditanam dan
memiliki berbagai macam manfaat bagi kehidupan seperti melancarkan sirkulasi
darah, mengobati gondok, meningkatkan produksi eritrosit. Selain itu, ada beberapa
manfaat lain dari pisang diantaranya akar, batang, daun yang dapat dimanfaatkan.
Limbah batang pisang itu sendiri memiliki kandungan antrakuon, saponit dan
askrobat yang dapat dijadikan nutrisi pada tanaman. Limbah batang pisang dapat
digunakan sebagai suatu pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari hasil pelapukan
sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang mengandung zat mikroorganisme yang
berfungsi pada proses pembetukan tanah dan hasil tanaman tomat.
Menurut Efii Iswati Musnawar (2004) pupuk memiliki 4 fungsi yang sangat
penting Pertama, pupuk organik dapat memperbaiki unsur zat hara pada tanah.
Kedua, dapat memperbaiki sifat biologi pada tanah dan mekanisme renik
(mikroorganisme) yang ada untuk menekan aktivitas saprofitik dari pathogen
tanaman. Tiga, vitamin dan nutrisi bagi para tumbuh-tumbuhan dan yang terakhir
berfungsi sebagai memberikan efek residual pada tanaman yaitu berpengaruh dalam
proses fotosintesis tanaman dalam meningkatkan produktivitas hasil tanaman tomat.
Produktivitas pada tanaman tomat biasanya menghasilkan tomat yang mudah
cepat busuk, kurang berkualitas dan hasil buah yang sedikit nutrisi. Maka dari itu
harus di tingkatkan produktivitas tomat agar hasil tanaman tomat memiliki nutrisi dan
vitamin yang berkualitas dan tidak mudah busuk. Dengan penggunaan pupuk organik
yang berkualitas sehingga dapat menekan hasil yang maksimal, efesien, dan
ekonomis, salah satunya pupuk dari limbah batang pisang
5
Terkait kondisi harga pupuk yang sangat mahal saat ini, peneliti ingin membuat
suatu inovasi dari limbah batang pisang yang dapat meningkatkan produktivitas
tanaman tomat..
Dengan pupuk limbah batang pisang yang memiliki modal
sederhana dengan kualitas hasil yang setara pada pupuk yang sering dipakai pada
umumnya, seperti untuk kebutuhan meningkatkan nutrisi dan vitamin pada tanaman
tomat.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pupuk Dari Limbah Batang Pisang Terhadap Produktivitas Tomat”
sebagai pupuk pada tanaman tomat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
tanaman tomat. Sehingga semua bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan oleh
manusia sebagai sumber kebutuhan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah limbah batang pisang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pada
tanaman tomat?
2. Apakah pemberian pupuk limbah batang pisang berpengaruh terhadap
produktivitas tanaman Tomat yang berkualitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Limbah batang pisang dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk.
2. Untuk mengetahui penggunaan pemberian pupuk limbah batang pisang
terhadap produktivitas tanaman tomat yang berkualitas.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari masalah di atas dapat kita simpulkan manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan limbah
organik bagi penulis dan pembaca.
2. Dapat Mengetahui fungsi limbah batang pisang untuk meningkatkan
produktivitas pada tanaman Tomat.
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tomat (Lycopersicum Esculentum)
Buah Tomat (Lycopersicun Esculentum) tumbuhan yang berasal dari Amerika
tengah dan selatan yang menyebar pertumbuhannya ke Asia tenggara. Tomat
memiliki siklus panen yang singkat dan dapat tumbuh mencapai 1 sampai 3 meter.
Tumbuhan ini memiliki warna yang bervariasi mulai dari hijau, merah, dan kuning
dan biasanya di pakai sebagai pelengkap sayur dalam masakan. Tomat memiliki
batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi karena masih sekeluarga dengan
kentang dan terung yang mengandung Alkaloid. Secara taksonomi, tanaman tomat
digolongkan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solonaceae
Genus
: Solanum
Species
: Solanum Lycopersicum
Binomial
: Lycopersicon Esculentum
Ada lima jenis buah tomat berdasarkan bentuk buahnya yaitu:
1. Tomat biasa (L. commune) yang banyak di temukan di pasar.
2. Tomat ael atau pir (L.pyriporme) yang buahnya berbentuk bulat dan sedikit
keras menyerupai buah apel dan pir. Jenis ini juga banyak di temukan di pasar
local.
3. Tomat kentang (L grandifolium) yang ukuran buahnya lebih besar di
bandingkan dengan tomat apel.
7
4. Tomat gondola (L validum) yang berbentuk agak lonjong, teksturnya keras
dan berkulit tebal.
5. Tomat ceri (L esculentum var cerasiforme) yang berbentuk bulat kecil-kecil
dan rasanya cukup manis.(Musaddan ,2003;Wiryanta, 2002).
Tomat memiliki potensi dalam hortikultura, dan mempunyai manfaat yang
besar dalam sektor kesehatan. Komposisi zat gizi yang lengkap dan baik, menjadikan
buah ini memiliki seribu manfaat.
Adapun manfaat yang umum diketahui pada khasiat tomat seperti:
1.
Mengurangi kadar lemak penyebab kegendutan.
2.
Membentuk otot.
3.
Mencegah kanker.
4.
Menjaga gigi dan tulang tetap kuat dan sehat.
5.
Mengontrol kolestrol penyebab hipertensi (Tekanan darah tinggi).
Dalam buah tomat vitamin dan nutrisi yang terkandung pada tomat sangat
berguna bagi tubuh, seperti karbohidrat, protein, dan beberapa antioksidan seperti
lycopene (Wiryanta, 2002).
2.2 Pisang (Musa Paradisiaca)
Pisang (Musa Paradisiaca) merupakan salah satu jenis buah tropis yang
mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola. Tanaman ini berasal dari Asia
Tenggara yang kemudian menyebar luas ke benua Afrika dan Amerika. Berdasarkan
tempat pisang berasal, pisang merupakan salah satu buah yang banyak dikembangkan
di seluruh wilayah asia tenggara tepatnya di Indonesia. Pisang umunya tumbuh di
dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m dpl (Satuhu dan
Supriadi 1992).
Tanaman pisang termasuk dalam taksonomi tumbuhan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
Kingdom
: Plantae
Devisi
: Spermatophyta
Sub. Divisi : Angiospermae
8
Bangsa
: Musales
Suku
: Musaceae
Marga
: Musa
Jenis
:Musa paradisiacal
Tanaman pisang terdiri dari akar pisang, daun, batang dan buah. Akar pisang
termasuk jenis akar serabut yang kedalamannya tumbuh kebawah tanah sampai
kedalaman 75 cm di dalam tanah. Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai tanaman
yang serba guna, mulai dari akar sampai daun dapat digunakan, dan memberikan
khasiat antara lain:
a. Akar pisang
Pati yang terkandung dalam akar pisang dapat di pergunakan sebagai sumber
karbohidrat bahkan bisa dikeringkan menjadi abu. Dimana abu dari akar pisang
ini mengandung soda yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun dan
pupuk (Munadjim,1988). Dan menurut peneliti selain dapat dibuat sebagai sabun
dan pupuk akar tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol
karena melalui sumber gizi yang tertera bahwa akar pisang memiliki kadar gula
yang cukup tinggi.
b. Batang pisang
Dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak dan bahan baku pembuatan
pupuk organik yang bernilai humusnya sangat tinggi. (Munadjim,1988). Oleh
karena itu batang pisang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi dan sangat
dibutuhkan bagi tanah dan tanaman karena fungsi Nitrogen itu sendiri adalah
memberikan nutrisi dan vitamin bagi tanah dan mempercepat proses fotosintesis.
c. Buah pisang
Pisang dapat dijadikan sebagai buah yang banyak mengandung sumber
vitamin seperti karbohidrat, protein, lemak,vitamin C yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia (Munadjim,1988). Dengan demikian pisang dapat dijadikan
sebagai pengganti makanan pokok yaitu Beras karena buah pisang banyak
mengandung karbohidrat yang memberikan efek kenyang pada pemakannya.
9
d. Daun pisang
Daun pisang dapat digunakan sebagai makanan ternak di musim kering dan
dapat digunakan masyarakat sebagai pembungkus makanan secara tradisional.
(Munadjim,1988).
e. Bunga pisang
Bunga pisang yang masih segar (jantung pisang) dapat digunakan sebagai
bahan makanan sayur-sayuran. (Munadjim,1988).
Dalam berbagai macam kasus, batang pisang dapat dimanfaatkan untuk
diambil kandungan utamanya yaitu Nitrogen yang berfungsi sebagai pembentuk
vegetatif pada bagian akar,daun,dan buah. Apabila tumbuhan kekurangan kandungan
nitrogen maka tumbuhan akan layu,dan timbul bercak kuning. Selain itu batang pada
pisang juga terdapat kandungan yang dapat digunakan sebagai perangsang proses
fotosintesis untuk membentuk senyawa organik pada proses fotosintesis serta dapat
mempercepat
perkembang
biakan
mikrorganisme
yang
berfungsi
sebagai
pembentukan tanah humus yang dapat dikatakan pupuk dari batang pisang hampir
sama kandungan yang ada di pupuk urea.
Menurut Simmonds dan Shepherd (1955) klasifikasi pisang dengan
menggunakan nama-nama kombinasi genom sebagai kelompok pisang. Adapun jenisjenis pisang sebagai berikut.
a. Kelompok AA (diploid) : pisang seribu, pisang lilin, pisang mas.
b. Kelompok AAA (triploid, partenokarp) : pisang susu, bananito, jenis-jenis pisang
ambon/embun (seperti ambon putih, ambon hijau).
c. Kelompok AAB (triploid, partenokarp) : jenis-jenis pisang raja, pisang tanduk.
d. Kelompok ABB (triploid, partenokarp) : pisang kapok, pisang putri.
e. Kelompok ABBB (triploid) : pisang siam.
f. Kelompok BBB : pisang nipah.
10
2.3 Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan bahan yang berasal dari sisa-sisa tanaman atau
makhluk hidup yang sudah terurai, seperti pupuk kandang, kompos, dan lain lain
yang dapat berperan memperbaiki sifat fisik dan biologis yang dimiliki kandungan
pada tanah dan tumbuhan. Pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang
hampir sama pada pupuk biasanya, sehingga dapat menjadi alternatif
pupuk
anorganik yang berkualitas (Soedarjo dan Mashuri, 2000).
Pupuk organik mengandung unsur karbon dan nitrogen dalam jumlah yang
sangat bervariasi, dan memiliki peran yang penting dalam memperbaiki kesuburan
dan kualitas tanaman. Peran pupuk organik berfungsi sebagai pembenah tanah yang
paling baik dan alami pada pembenahan kualitas nutrisi pada tanah dan tanaman.
Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N, P, K yang rendah tetapi
mengandung mikro dengan jumlah tinggi dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan
laju produktivitas tanaman. Adapun karakter umum yang dimiliki oleh pupuk organik
adalah sebagai berikut ;
1. Kandungan zat hara rendah, kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah
tetapi bervariasi tergantung pada jenis bahan dasarnya.
2. Ketersediaan unsur hara, hara berasal dari bahan organik yang diperlukan untuk
mikroba tanah untuk diubah menjadi ikatan kompleks organik yang dibentuk menjadi
bentuk senyawa organik.
3. Laju penguraian, dengan menggunakan pupuk organik penguraian unsure hara
dapat melalui proses dengan pengendapan yang cepat sehingga dapat langsung bisa
digunakan.
2.4 Peran Nitrogen
Nitrogen adalah unsur paling berlimpah di atmosfer, namun demikian N
merupakan unsure hara yang paling efesien dan produktif pada tanah-tanah pertanian.
Paradog ini muncul karena N adalah unsur hara yang dibutuhkan paling besar
jumlahnya dalam pertumbuhan tanaman. Fungsi hara N sangat penting terutama pada
11
pembentukan senyawa-senyawa protein dalam tanaman. Dengan demikian dinamika
hara N sangat penting untuk dipelajari (Ibrahim dan Kasno, 2008).
Pada umumnya kemampuan tanah menyediakan unsur hara, dapat dilihat
tingkat kesuburan tanah dan berkorelasi negatif dengan hasil tanaman yang di
usahakan. Tingkat kesuburan tanah berkorelasi negatif dengan kebutuhan pupuk,
dapat di artikan semakin tinggi kesuburan tanah, maka semakin rendah penggunaan
pupuk buatan atau kimia dan tidak di perlukan pada kesuburan tanah. Tetapi jika
jumlah unsur hara tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman setelah, maka perlu
ditambahkan nutrisi yang ditambahkan dalam bentuk pupuk.
Berdasarkan penelitian Kadarwati, (2006) dapat diketahui bahwa nitrogen
adalah unsur hara yang paling dibutuhkan tanaman dan unsur ini berperan dalam fase
vegetatif tanaman. Untuk meningkatkan efesiensi produktivitas tanaman maka perlu
dilakukan perbaikan dan pemberian pupuk pada tanah dan tanaman dengan takaran
yang tepat sehingga mampu meningkatkan komponen-komponen produksi tanaman.
12
BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Definisi Operational
Tomat merupakan buah yang potensi dalam hortikultura, dan mempunyai
manfaat yang besar dalam sektor kesehatan. Komposisi zat gizi yang lengkap dan
baik, menjadikan buah ini memiliki seribu manfaat. Untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang menginginkan buah tomat yang berkualitas, maka perlu adanya
peningkatan produktivitas dan perbaikan nutrisi pada tomat untuk menghasilkan
tomat yang berkualitas. Sehingga dapat menunjang kebutuhan pesanan konsumen.
Dengan menggunaka pupuk organik buatan dengan bahan utama Batang
pisang dapat dikatakan bahwa batang pisang memiliki kandungan Nitrogen yang
banyak yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nutrisi dan vitamin pada tomat.
Untuk membuat suatu pupuk organik untuk penunjang produktivitas tomat
maka diperlukan alat dan bahan untuk membuat pupuk organik dengan limbah batang
pisang adapun alat, bahan dan prosedur penelitian sebagai berikut.
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang diperlukan dalam penelitian:
1. Dirijen plastik ukuran 1 liter
2. Pisau dapur
3. Pengaduk kayu
4. Ember plastik ukuran 10 liter
5. Gunting
6. Sarung tangan
7. Saringan atau pemeras
8. Nampan
9. Cangkul
13
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian:
1. 1 batang pisang yang tidak terpakai
2. 200 g gula merah
3. Perasan air tebu
4. Ragi atau soda kue
5. 4 Liter air
6. 3 Bibit tanaman tomat
3.2 Prosedur Penelitian
Untuk mengetahui hasil penelitian tersebut maka diperlukan proses atau tahapantahapan yang diperlukan dalam membuat pupuk organik dari limbah batang pisang.
Adapun tahapan-tahapan yang diperlukan dalam membuat pupuk organik dari limbah
batang pisang sebagai berikut.

Tahap pertama, siapkan satu batang pisang yang tidak digunakan lagi. Cari
batang pisang yang bewarna putih dan berkualitas.

Tahap kedua, yaitu potong batang pisang menjadi bagian yang kecil-kecil lalu
masukan ke dalam ember yang telah disediakan.

Tahap ketiga, masukan air yang sudah dicampuri gula merah dan perasan tebu
kedalam ember yang sudah dimasukan batang pisang yang telah di cincang.

Tahap keempat, aduk campuran tersebut menggunakan adukan kayu sampai
benar-benar merata.

Tahap kelima, tambahkan 5 sendok ragi atau soda kue pada campuran
pembuatan pupuk organik.

Tahap keenam, masukan campuran pupuk tersebut ke dalam dirigen yang
telah disediakan, dan tutup rapat dirigen tersebut tunggu hingga 10 hari. Dan
buka tutup dirigen sesekali dan aduk lagi untuk menghasilkan gas nitrogen
dan cairan nitrogen yang akan peneliti gunakan dengan melalui proses
fragmentasi.

Tahap ketujuh, setelah kurang lebih 10 hari siapkan ember yang diatasnya
dipasang perasan. Dan tuangkan ke dalam ember tersebut hingga air yang
14
bekas endapan akan mengalir ke ember yang telah di pasang saringan. Peras
endapan pupuk tersebut hingga kering.

Tahap kedelapan, yaitu endapan air campuran yang telah di pisahkan antara
air dan ampas endapan.

Tahap kesembilan, pupuk cair organik dapat langsung digunakan dan dapat
dipindahkan ke semprotan atau tempat yang bisa dipakai untuk menyiram
pada tumbuhan tomat.
Selain itu kita harus mempersiapkan tanaman tomat yang akan dijadikan sampel pada
penelitian. Adapun tahapan-tahapan yang diperlukan adalah.

Siapkan tanah yang mengandung nutrisi dan vitamin dapat juga digunakan
tanah humus.

Siapkan 3 buah bibit tanaman tomat yang akan digunakan.

Gunakan cangkul untuk menggali tanah yang akan digunakan sebagai tempat
bibit tanaman tomat.

Pindahkan bibit tanaman tomat dari polybag ke tanah yang telah disediakan.

Siram bibit tanaman tomat menggunakan air biasa dan pupuk organik cair dari
limbah batang pisang yang telah di buat.

Tunggu sampai bibit tanaman tomat mengalami perkembangan
3. 3 Objek Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu
“Pengaruh Pupuk Dari Limbah Pisang Terhadap Produktivitas Tomat. Maksud dari
analisis kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara objeektif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat, sedangkan
kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek hasil dan kualitas
tumbuhan tomat menggunakan pupuk orgnaik dari limbah batang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
teknik Penelitian.Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil beberapa hasil sampel
15
yang telah dilakukan yaitu sempel tanaman tomat dan hasil yang sudah dipanen untuk
selanjutnya akan diteliti dan dikelompokkan.
3. 5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari Penelitian, akan dibahas dan teliti secara deskriptif,
mengenai hasil tanaman tomat yang menggunakan pupuk organik dari limbah batang
pisang. Dan pengelompokan dalam kategori bagus atau buruk dalam laju
produktivitas tanaman pada tomat.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Download