Uploaded by User42529

terapi nyeri

advertisement
Nyeri neuropatik, yang terjadi akibat kerusakan jaringan saraf, termasuk diantaranya
neuralgia pasca herpes, phantom limb pain, complex regional pain syndrome (reflex
sympathetic dystrophy, causalgia) compression neuropathies, neuropati
perifer (misalnya akibat diabetes mellitus, keganasan hematologi, artritis rheumatoid,
alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan), trauma, nyeri sentral (central pain)
(misalnya nyeri yang menyertai stroke, jejas korda spinalis (spinal cord injury),
syringomyelia) dan neuropati idiopatik. Sensasi nyeri muncul pada area yang saraf
sensoriknya sedikit dan dapat digambarkan sebagai rasa terbakar, nyeri tembakan atau
nyeri lepuh dan sering disertai dengan nyeri yang dipicu oleh stimulan yang tidak
berbahaya/non-noxiuous (allodynia). Neuralgia trigeminal juga disebabkan oleh
disfungsi jaringan saraf, namun penanganannya berbeda dari bentuk nyeri neuropatik
yang lain.
Nyeri neuropatik biasanya ditangani dengan antidepresan trisiklik dan antiepileptik
tertentu. Nyeri neuropatik hanya dapat memberi respon sebagian terhadap analgesik
opioid. Dari golongan metadon, tramadol, dan oksikodon mungkin paling efektif
untuk nyeri neuropatik dan obat-obat ini dapat dipertimbangkan untuk diberikan jika
obat lain gagal. Blok saraf, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan,
pada kasus tertentu, stimulasi elektrik sentral dapat membantu. Banyak pasien dengan
nyeri neuropatik kronik memerlukan penanganan multidisiplin, termasuk fisioterapi
dan dukungan fisiologis.
Gabapentin dan pregabalin digunakan untuk pengobatan nyeri neuropatik.
Obat-obatan yang saat ini dicadangkan digunakan untuk nyeri neuropatik dengan
pengawasan dokter termasuk natrium valproat, dan kadang fenitoin. Kortikosteroid
dapat membantu melepaskan penekanan pada neuropatik dan akhirnya mengurangi
nyeri.
Neuralgia trigeminal
Operasi dapat menjadi pilihan penanganan pada banyak pasien; diperlukan kajian
neurologi untuk mengidentifikasi pasien yang akan memperoleh
manfaat. Karbamazepin yang diminum pada tahap akut neuralgia trigeminal,
mengurangi frekuensi dan keparahan serangan. Karbamazepin sangat efektif untuk
nyeri berat yang terkait neuralgia trigeminal dan (lebih jarang) neuralgia glosofarigeal.
Hitung darah (blood count) dan elektrolit sebaiknya dimonitor jika diberikan dosis
tinggi. Dosis rendah sebaiknya diberikan pada awal pengobatan untuk mengurangi
efek samping, seperti pusing. Beberapa kasus memberikan respon terhadap fenitoin;
fenitoin diberikan secara infus intravena (kemungkinan sebagai fosfenitoin) pada
keadaan krisis (khusus penggunaan oleh dokter spesialis).
Neuralgia postherpetik
Neuralgia posterpetik dapat terjadi setelah infeksi herpes zoster akut (shingles),
terutama pada pasien lansia. Jika amitriptilin gagal menangani nyeri secara
memadai, gabapentin dapat meningkatkan kontrol. Penggunaan sediaan anestetik
lokal topikal dapat membantu pada beberapa pasien.
Nyeri kronik pada wajah
Nyeri wajah dan mulut (seperti nyeri wajah atipikal, dan disfungsi
temporomandibular) memerlukan penggunaan jangka panjang analgesik atau obat lain.
Peresepan obat jangka panjang untuk mengatasi gangguan seperti ini sebaiknya
didahului dengan pemeriksaan lengkap dan biasanya melibatkan dokter spesialis.
Kelainan jenis ini memerlukan rujukan spesialis dan dukungan psikologis selain terapi
dengan obat. Pasien yang dalam terapi jangka panjang perlu dimonitor baik kemajuan
penyakit maupun efek samping obat.
NON PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT
Distraksi
Teknik distraksi adalah teknik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian
klien dari nyeri. Teknik distraksi yang dapat dilakukan adalah:
a)
Melakukan hal yang sangat disukai, seperti membaca buku, melukis,
menggambar dan sebagainya, dengan tidak meningkatkan stimuli pada
bagian tubuh yang dirasa nyeri.
b)
Melakukan kompres hangat pada bagian tubuh yang dirasakan nyeri.
c)
Bernapas lembut dan berirama secara teratur.
d)
Menyanyi berirama dan menghitung ketukannya.
Distraksi adalah Gangguan yang berarti mengalihkan perhatian kita pada
sesuatu.
Kita menggunakan metode ini tanpa menyadari ketika kita menonton televisi
atau mendengarkan radio untuk mengalihkan pikiran kita dari
kekhawatiran/cemas/suatu masalah atau mungkin rasa sakit yang sedang kita
alami.
Misalnya: rasa sakit, Distraksi dapat digunakan sendiri untuk mengatasi rasa
sakit ringan atau Distraksi berguna ketika kita sedang menunggu bekerjanya
obat anti sakit.
Jika kita mempunyai masalah yang mengganggu pikiran , kita dapat berfokus
pada yang lain sehingga pikiran yang mengganggu hilang dari pikiran kita.
a. Teknik Distraksi
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian
terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri
berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika
seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh
klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi
endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif
individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu
dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan
sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding
stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
b. Jenis-jenis distraksi:
1. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran,
melihat pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara
burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik
yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk
berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk
menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
3. Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada
satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan
menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang
memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola
pernafasan ritmik.Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien
untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan
lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan
melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan
perangko, menulis cerita.
c.
Cara menggunakan Distraksi
Setiap kegiatan/aktifitas dimana kita harus fokus dapat digunakan
untuk melakukan distraksi.
Distraksi bisa internal, seperti menghitung, menyanyi untuk diri sendiri, berdoa,
atau mengulangi pernyataan seperti "Saya dapat mengatasinya." Atau
Disraksi dapat eksternal, seperti menjahit, membuat/menggambar lukisan dll.
Therapy musik.
Therapy musik adalah proses interpersonal yang digunakan untuk
mempengaruhi keadaan fisik, emosional, mental, estetik dan spiritual, untuk
membantu klien meningkatkan atau mempertahankan kesehatannya.
Therapy musik digunakan oleh individu dari bermacam rentang usia dan
dengan beragam kondisi; gangguan kejiwaan, masalah kesehatan, kecacatan
fisik, kerusakan sensorik, gangguan perkembangan, penyalahgunaan zat,
masalah interpersonal dan penuaan. Therapy ini juga digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran, membangun rasa percaya diri, mengurangi
stress, mendukung latihan fisik dan memfasilitasi berbagai macam aktivitas
yang berkaitan dengan kesehatan.
Massage atau pijatan
Merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringan lunak yang bertujuan
untuk mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang psikologi.
Pijatan dilakukan dengan penekanan terhadap jaringan lunak baik secara
terstruktur ataupun tidak, gerakan-gerakan atau getaran, dilakukan
menggunakan bantuan media ataupun tidak.
Beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk distraksi adalah
sebagai berikut;
a)
Remasan. Usap otot bahu dan remas secara bersamaan.
b)
Selang-seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat
dan bergantian tangan.
c)
Gesekan. Memijat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar
sepanjang tulang punggung dari sacrum ke bahu.
d)
Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tangan, tekanan lebih halus
dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena.
e)
Petriasi. Menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda
dengan arah yang berlawanan, menggunakan gerakan meremas.
f)
Tekanan menyikat. Secara halus, tekan punggung dengan ujung-ujung
jari untuk mengakhiri pijatan.
Guided Imaginary
Yaitu upaya yang dilakukan untuk mengalihkan persepsi rasa nyeri dengan
mendorong pasien untuk mengkhayal dengan bimbingan. Tekniknya sebagai
berikut:
a)
Atur posisi yang nyaman pada klien.
b)
Dengan suara yang lembut, mintakan klien untuk memikirkan hal-hal
yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua
indra.
c)
Mintakan klien untuk tetap berfokus pada bayangan yang
menyenangkan sambil merelaksasikan tubuhnya.
d)
Bila klien tampak relaks, perawat tidak perlu bicara lagi.
e)
Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman,
perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien siap.
Relaksasi
Relaksasi adalah suatu cara untuk menenangkan fisik, pikiran dan jiwa
dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Sangat berbeda dengan “kemalasan”.
Sebenarnya, “malas” adalah suatu masalah di dalam pikiran, bahkan di dalam
jiwa; dimana “si pemalas” secara tidak sadar menganggap bahwa
bermalas-malasan adalah suatu cara terbaik untuk hidup.
Pahamilah, bahwa rileks dan santai dalam hidup tidak berarti malas.
Dengan Teknik Relaksasi Pernafasan ini, kita bisa memakai beberapa postur
tubuh untuk memudahkan kita sampai pada posisi rileks yang dikehendaki;
sekaligus dengan postur tubuh tersebut, kita akan mendapatkan stimuli yang
dibutuhkan syaraf-syaraf tertentu. Teknik Relaksasi ini sebenarnya juga
bertujuan untuk mengaktifkan kekuatan energi dari otak kanan, yaitu bagian
otak yang mengurusi masalah emosi dan imajinasi manusia.
Teknik relaksasi
Teknik relaksasi didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada
ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya.
Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis. Teknik ini dapat
dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring atau duduk dikursi.
Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi adalah klien
dengan posisi yang nyaman, klien dengan pikiran yang beristirahat, dan
lingkungan yang tenang. Teknik relaksasi banyak jenisnya, salah satunya
adalah relaksasi autogenic. Relaksasi ini mudah dilakukan dan tidak berisiko.
Ketika melakukan relaksasi autogenic, seseorang membayangkan dirinya
berada didalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan napas
dan detakan jantung.
Teknik relaksasi didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon
pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi
penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis.
Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring
atau duduk dikursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik
relaksasi adalah klien dengan posisi yang nyaman, klien dengan pikiran
yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang. Teknik relaksasi banyak
jenisnya, salah satunya adalah relaksasi autogenic. Relaksasi ini mudah
dilakukan dan tidak berisiko.
Ketika melakukan relaksasi autogenic, seseorang membayangkan dirinya
berada didalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan napas
dan detakan jantung. Langkah-langkah latihan relaksasi autogenic adalah
sebagai berikut:
a)
Persiapan sebelum memulai latihan
1)
Tubuh berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam.
2)
Atur napas hingga napas menjadi lebih teratur.
3)
Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil
katakan dalam hati ‘saya damai dan tenang’.
b)
Langkah 1 : merasakan berat
1)
Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan terasa
berat. Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa
kendur, ringan, sehingga terasa sangat ringan sekali sambil katakana ‘saya
merasa damai dan tenang sepenuhnya’.
2)
Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki.
c)
Langkah 2 : merasakan kehangatan
1)
Bayangkan darah mengalir keseluruh tubuh dan rasakan hawa
hangatnya aliran darah, seperti merasakan minuman yang hangat, sambil
mengatakan dalam diri ‘saya merasa senang dan hangat’.
2)
Ulangi enam kali.
3)
Katakan dalam hati ‘saya merasa damai, tenang’.
d)
Langkah 3 : merasakan denyut jantung
1)
Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.
2)
Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang.
Sambil katakana ‘jantungnya berdenyut dengan teratur dan tenang’.
3)
Ulangi enam kali.
4)
Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.
e)
Langkah 4 : latihan pernapasan
1)
Posisi kedua tangan tidak berubah.
2)
Katakan dalam diri ‘napasku longgar dan tenang’
3)
Ulangi enam kali.
4)
Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.
f)
Langkah 5 : latihan abdomen
1)
Posisi kedua tangan tidak berubah. Rasakan pembuluh darah dalam
perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat.
2)
Katakan dalam diri ‘darah yang mengalir dalam perutku terasa hangat’.
3)
Ulangi enam kali.
4)
Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.
g)
Langkah 6 : latihan kepala
1)
Kedua tangan kembali pada posisi awal.
2)
Katakan dalam hati ‘kepala saya terasa benar-benar dingin’
3)
Ulangi enam kali.
4)
Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.
h)
Langkah 7 : akhir latihan
Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan (mengepalkan)
lengan bersamaan dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil
membuka mata.
Akupuntur
Akupuntur adalah tehnik pengobatan tradisional yang berasal dari Cina untuk
memblok chi dengan menggunakan jarum dan menusukkannya ke titik-titik
tubuh tertentu yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan yin dan yang.
Terapi Es dan Panas
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitivitas
reseptor nyeri dan subkutan lain pada area cidera dengan menghambat
proses inflamasi. Agar efektif, es diletakkan pada tempat cedera terjadi.
Penggunaan panas dapat meningkatkan aliran darah ke suatu area dan
memungkinkan menurunkan nyeri dengan mempercepat kesembuhan.
Stimulasi electric (TENS)
Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara
ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa
dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es
dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS/ transcutaneus electrical nerve
stimulation). Stimulasi saraf elektris transkutan (TENS) menggunakan unit
yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk
menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area
nyeri. TENS diduga dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor
tidak nyeri (non nosiseptor). Mekanisme ini sesuai dengan teori nyeri gate
kontrol.
Keuntungan Dan Kekurangan Jenis-Jenis Terapi Nonfarmakologi
Intervensi
Keuntungan
Kekurangan
1.
Dapat menurunkan nyeri dan
kecemasan tanpa
penggunaan obat yang dapat 1. Klien harus selalu di
motivasi untuk
menimbulkan efek samping
menggunakan
2. Dapat digunakan atau
strategi manajemen
dijadikan sebagai terapi
Relaksasi, Imagery
diri (self-managem
tambahan (adjuvanty teraphy)
(Guide Imagery),
ent strategies)
dengan terapi modalitas
Biofeedback, distraksi,
2. Membutuhkan
lainnya
dan reframing
waktu khusus untuk
3. Dapat meningkatkan Kontrol
mengajarkan
pasien terhadap rasa nyeri
intervensi kepada
4. Biaya tidak mahal, tidak
klien
membutuhkan alat khusus
dan mudah dilakukan
Pendidikan Kesehatan
(Penkes) mengenai
nyeri
1. Efektif dalam memperbaiki
kemampuan klien untuk
mengikuti aturan pengobatan
dalam menurunkan nyeri
2. Mendukung perawatan diri
(self-care)/kemandirian dala
m perawatan nyeri dan
manajemen efek samping
1. Membutuhkan
waktu khusus untuk
mengajarkan
kepada klien
mengenai aturan
pengobatan
obat.
Psikoterapi, hipnosis,
dan structured
support
1. Menurunkan yeri dan
kecemasan bagi pasien yang
mengalami kesulitan dalam
mengatasi (memanajemen)
nyeri
2. Dapat meningkatkan
kemampuan koping (coping
skills)klien
1. Dapat mengurangi nyeri,
inflamasi, atau sepasme otot
2. Dapat digunakan sebagai
Cutaneous stimulation
terapi tambahan (adjuvanty
(simulasi kulit atau
teraphy) bersama dengan
bagian
terapi modalitas lainnya.
superfisial ) : kompres
3. Relative mudah untuk
hangat, dingin, dan
digunakan
pijat (Massage)
4. Dapat diberikan oleh pasien
sendiri atau keluarga
1.
Membutuhkan
keahlian khusus/se
oarang terapis
1. Panas dapat
meningkatkan
pendarahan dan
edema setelah pada
luka akut
2. Dingin
kontraindikasi jika
digunakan diatas
jaringan yang
iskemik.
5. Harganya relatif murah
1. Mengurangi nyeri tanpa efek
samping yang ditimbulkan
obat anti nyeri
TENS
(Transcuntaneous
Electrical Nerve
Stimulation)
2. Dapat digunakan sebagai
terapi tambahan (adjuvanty
teraphy) bersama dengan
terapi modalitas lainnya.
3.
1. Membutuhkan
seorang terapi ahli
2. Resiko infeksi dan
perdarahan
Memberikan kemampuan
kepada klien untuk
mengontrol nyeri
1. Mengurangi nyeri tanpa efek
samping
Akupuntur
2. Dapat digunakan sebagai
terapi tambahan (adjuvanty
teraphy) bersama dengan
terapi modalitas lainnya.
1. Membutuhkan
seorang terapi ahli
.
Download