Uploaded by MN Dani

Muhammad Nur Madani- 1801026022-RISIKO PERUBAHAN SUKU BUNGA

advertisement
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
RISIKO PERUBAHAN SUKU BUNGA
Muhammad Nur Madani
NPM 1801026022
Dosen : Dr. Irwansyah, MM
[email protected]
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Mulawarman
Semua lembaga keuangan tentunya akan menghadapi suatu risiko suku bunga yang
manamerupakan risiko yang dialami akibat adanya perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran
dan memberikan pengaruh tertentu terhadap perbankan. Risiko ini timbul dikarenakan adanya
ketidakcocokan pada repricing aset dan kewajiban perbankan serta dapat memberikan
pengaruhsecara keseluruhan terhadap pendapatan dan modal perbankan. Risiko perubahan suku
bunga tersebutdapat saja berakibat pada timbulnya kerugian maupun keuntungan yang akan dialami
perbankan. Ada 3 faktor yang mampu memberi pengaruh pada suku bunga domestik suatu Negara,
yaitu, kondisi ekonomi global, stabilitas ekonomi dalam negeri dan stabilitas sosial dan politik
dalam dan luar negeri.
Kata kunci: Resiko Perubahan Suku Bunga
meningkatkan terjadinya risiko yang tidak
Latar Belakang
Risiko
pada
perubahan
suku
bunga
diinginkan. Risiko dibagi menjadi dua, yaitu
memiliki pengaruh besar bagi suatu perusahaan.
risiko yang bersifat sistemik dan sistematis.
Naik dan turunnya suku bunga secara tidak
Seluruh instrumen sekuritas pada pasar modal
stabil memiliki efek bagi setiap keputusan baik
termasuk ke dalam risiko yang sistematis, di
yang bersifat jangka pendek maupun jangka
mana risiko ini terjadi akibat adanya fluktuasi
panjang. Oleh karena itu, penciptaan pada suatu
atau ketidakpastian politik dan ekonomi yang
kestabilan suku bunga merupakan harapan dan
selanjutnya memberikan pengaruh kepada
dambaan bagi banyak pebisnis.
perilaku aset dalam pasar modal. Sehingga,
Risiko menggambarkan adanya kemungkinan
terjadinya
tidak
sesuatu yang tidak dapat dihindari atau tidak
diinginkan dan sesuatu yang non-accrual dan
mungkin untuk dikendalikan. Di sisi lain,
tidak terduga dan atau direncanakan. Dalam
risiko sistemik adalah risiko yang berkaitan
ekonomi,
dengan
risiko
fenomena
adalah
yang
risiko sistematik dalam pasar modal adalah
kemungkinan
rangkaian
proses
yang
terjadinya kerugian moneter akibat adanya
dikendalikan/dijalankan seperti risiko investasi
transaksi dan kerugian yang diakibatkan
di dalam sebuah perusahaan yang dapat terjadi
menurunnya imbal hasil keuangan. Fluktuasi
akibat, misalnya, sebuah keputusan yang
yang bersifat siklus dan perubahan harga dapat
UNIVERSITAS MULAWARMAN
1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
berkenaan dengan aspek keuangan (Özdemir
& Schmidbauer, 2014)
dan
berbagai
melatarbelakanginya
Dalam bukunya
Resiko sidefinisikan sebagai bentuk-bentuk
Kita akan membahas tentang risiko suku
bunga
(Tampubolon, 2004)
sebab
serta
yang
sejauh
bisa
mana
pengaruh tersebut timbul dalam bentuk turut
mempengaruhi bidang lainnya dan diharapkan
kita mampu memahami dengan baik tentang :
1. Risiko suku bunga dari berbagai perspetif
2. Hubungan risiko suku bunga dan obligasi
3. Pengaruh suku bunga dengan kebijakan
penawaran uang
4. Berbagai bentuk pernyataan yang diberikan
serta mampu menyelesaikan kasus yang
ada, hingga memberikan solusinya.
Rumusan Masalah
1. Apa defenisi risiko suku bunga ?
2. Jelaskan bagaimana risiko suku bunga itu
bisa terjadi!
3. Jelaskan bagaimana bentuk risiko yang
terjadi pada pemegang obligasi ?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan
perubahaan pada suku bunga domestik?
Tujuan
1. Mengetahui defenisi risiko suku bunga.
2. Mengetahui bagaimana risiko suku bunga
itu bisa terjadi.
3. Mengetahui bagaimana bentuk risiko yang
terjadi pada pemegang obligasi.
4. Mengetahui faktor yang menyebabkan
perubahaan pada suku bunga domestik.
peristiwayang mempunyaipengaruh terhadap
kemampuan seseorang atau sebuah institusi
untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Risiko
suku bunga adalah risiko yang dialami akibat
dari perubahan suku bunga yang terjadi di
pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi
pendapatan perusahaan. Adapun pengertian
risiko suku bunga adalah terjadi sebagai akibat
dari terdapat nya mismatched atas maturities
pada interest rate related products di sisi
aktiva dan passiva neraca bank. Dalam (Adi
Suroso, 2016) Karl dan Fair (2001:635)
mendefinisikan
pembayaran
pinjaman,
suku
bunga
dalam
bunga
tahunan
bentuk
adalah
dari
suatu
persentase
dari
pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga
yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah
pinjaman. Nasir dan Mirza dalam (Parengkuan
& Mahilo, 2015)mendefenisikan suku bunga
sebagai harga dari penggunaan uang untuk
jangka
waktu
tertentu,
atau
harga
dari
penggunaan uang yang dipergunakan pada saat
ini dan akan dikembalikan pada suatu saat
mendatang. Pengertian tingkat bunga sebagai
“harga” ini juga dapat dinyatakan sebagai
harga yang harus dibayar apabila terjadi
“pertukaran” antara satu rupiah di waktu yang
akan
datang.
(Parengkuan
&
Mahilo,
2015)Dalam suku bunga juga terdapat apa
yang disebut risiko suku bunga yaitu risiko
Defenisi risiko suku bunga
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
berubahnya nilai investasi karena adanya
3. Jika faktor lainnya tetap, semakin
perubahan dalam suku bunga pasar.
rendah coupon rate, semakin besar
Banyak faktor yang dapat menentukan
suku bunga.
bentuk distribusi tingkat suku bunga. (Özdemir
&
Schmidbauer,
2014)
Perilaku
BI rate merupakan suku bunga acuan dari
mikro,
adanya kebijakan oleh Bank Indonesia yang
fenomena makro secara agregat, dan faktor
mencerminkan sikap dari kebijakan moneter
eksternal termasuk gejolak negatif dapat
dan
merubah dinamika suku bunga; baik secara
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi
bertahap ataupun berubah secara drastis. Dari
variabilitas return suatu investasi. Perubahan
sudut pandang internasional, hukum covered
suku bunga akan mempengaruhi harga saham
interestrate parity dapat memberian gambaran
secara terbalik. Artinya, jika suku bunga
hubungan mendasar antara variabel suku
meningkat maka harga saham akan turun.
bunga, nilai tukar, dan inflasi.
Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga
diumumkan
oleh
Bank
Indonesia.
turun, harga saham naik. (Parengkuan &
Mahilo, 2015) Pengertian tingkat bunga
Risiko Suku Bunga
sebagai “harga” ini juga dapat dinyatakan
(Sudana, 2009 : 126) Risiko yang timbul
sebagai harga yang harus dibayar apabila
bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi
terjadi “pertukaran” antara satu rupiah di
suku bungan dipasar disebut resiko suku bunga.
waktu yang akan datang. Dalam suku bunga
Berapa besar resiko suku bunga suatu obligasi,
juga terdapat apa yang disebut risiko suku
tergantung
harga
bunga yaitu risiko berubahnya nilai investasi
obligasi terhadap perubahan suku bunga di
karena adanya perubahan dalam suku bunga
pasar. (Sudana, 2009 : 126) Besar kecilnya
pasar. Adapun rumus yang dipakai untuk
sensitivitas harga terhadap perubahan suku
menentukan risiko suku bunga adalah sebagai
bunga ditentukan oleh dua hal yaitu :
berikut:
pada
seberapa
sensitif
1. Jangka waktu sampai jatuh tempo
(time to maturity) dan besarnya
coupon rate.
2. Jika faktor lainnya tetap, semakin
panjang jangka waktu jatuh tempo,
semakin besar resiko suku bung
UNIVERSITAS MULAWARMAN
ΔY = a + b2Δx2 + c
Keterangan:
Y = Closing price
Δ = Delta
X2 = Suku Bunga
Sumber: (Khasanah & Darmawan, 2018)
3
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
meningkat sejalan dengan makin lamanya
Struktur Suku Bungan
Pada waktu tertentu suku bunga jangka
pendek dan suku bunga jangka panjang pada
umumnya
berbeda.
Kadang-kadang
suku
bunga jangka pendek lebih tinggi daripada
suku bunga jangka panjang, atau sebaliknya.
Hubungan antara suku bunga jangka pendek
denga suku nbunga jangka panjang dikenal
kenaikan risiko suku bunga pada tingkat yang
semakin menurun, demikian juga premi risiko
suku bunga.
Pada gambar 8.4.A dan Gambar 8.4.B,
tampak
bahwa
struktur
suku
bunga
mencerminkan kombinasi pengaruh dari sukuu
bunga riil, premi inflasi, dan premi risiko suku
dengan istilah struktur suku bunga.
Apa yang menentukan struktur suku
bunga? Ada tiga komponen yang menentukan
struktur suku bunga, yaitu: suku bunga riil,
suku bunga, dan suku bunga bunga.
jangka waktu jatuh tempo. Akan tetapi
Suku
bunga merupakan komponen utama yang
menentukan suku bunga setiap surat utang,
tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh
tempo. Ketika suku bunga riil tinggi, maka
semua suku bunga berhutang tinggi dan
bunga. Gambar tersebut juga menunjukkan
interaksi
ketiga
faktor
Sebaliknya prospek di masa depan akan
datang sangat menentang terhadap naiknya
suku bunga. Investor yang berpikir untuk
meminjamkan uang dengan kisaran waktu,
berakibat
upward-sloping term structure (pada gambar
bagian atas) dan downward-sloping term
structure
(pada
gambar
bagian
bawah).
Upward-sloping term structure menunjukkan
bagaimana tingkat inflasi naik secara gradual,
dan bersamaan dengan itu, premi risiko suku
bunga
naik
pada
Downward-sloping
sebaliknya.
yang
tingkat
menurun.
term
structure,
menunjukkan bahwa inflasi diharapkan turun
pada masa yang akan datang, dan penurunan
tersebut cukup untuk menutup premi risiko
suku bunga.
akan mempelajari nilai yang akan menerima
pengembalian uang yang dipinjamkan jatuh
tempo. Sebagai
akibatnya investor akan
meminta kompensasi atas kerugian dalam
bentuk suku bunga nominal yang lebih tinggi.
Kompensasi ini dikenal dengan nama inflasi
premium.
Semakin panjang jangka waktu jatuh
tempo, semakin besar risiko suku bunga,
dengan demikian premi risiko suku bunga juga
UNIVERSITAS MULAWARMAN
4
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
tingkat return yang diharapkan juga penuh
dengan kondisi yang berfluktuasi, dengan kata
lain jika estimasi keuntungan yang diharapkan
tidak tercapai atau actual returnnya adalah
tidak diperoleh bahkan terlalu jauh maka
kerugian finansialah yang akan diperoleh.
Maka kita dapat memberikan suatu garis
penegasan dalam konteks manajemen risiko ,
yaitu :
a. Pada
saat
suku
bunga
mengalami
(Sudana, 2009. 134 -135)
kenaikan dan harga saham di pasar
Risiko Pada Situasi Suku Bunga Dan
Saham
(market price) mengalami penurunan,
(Khasanah & Darmawan, 2018) Apabila
memindahkan dananya dari saham ke
suku
bunga
terlalu
tinggi
maka
biaya
peminjamanjuga semakin tinggi yang pada
maka
investor
akan
cenderung
deposito (time deposit).
b. Pada
saat
kondisi
pasar
saham
akhirnya akan mempengaruhi pembayaran
mengalami kenaikan atau bergairah
dividen dan tingkat return saham yang
maka
menurun. Ketika suku bunga tinggi investor
memindahkan dananya yang tersimpan
akan lebih memilih menginvestasikan dananya
di deposito (time deposit) ke saham.
dalam
deposito,
Dengan alasan berinvestasi di saham
sehingga harga saham semakin menurun, serta
adalah memiliki tingkat keuntungan
berdampak pada penurunan return saham.
yang lebih tinggi.
Pada
bentuk
saat
tabungan
akan
c. Investor adalah mereka yang memiliki
dalam
karakteristik “penghindar risiko”, dan
bentuk time deposit (deposito) maka artinya ia
menyukai.keuntungan.yang suistainab
sudah
le (berkelanjutan).
dananya
melihat
sisi
memutuskan
cenderung
untuk
menempatkan
seorang
atau
investor
di
bank
keuntungan
dan
kenyamanan, terutama jika ia membandingkan
berinvestasi di tempat lain seperti membeli
saham.
Suku Bunga Dan Jangka Waktu Obligasi
(Azis, 2015:100) Obligasi adalah efek
(Hayati, 2017:146-147) Kondisi pasar
utang pendapatan tetap dimana penerbit
saham yang berfluktuasi menyebabkan tingkat
(emiten) setuju untuk membayar sejumlah
risiko
bunga tetap untuk jangka waktu tertentu dan
memiliki
UNIVERSITAS MULAWARMAN
posisi
tersendiri,
5
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
akan membayar kembali jumlah pokoknya
pada saat jatuh tempo. Jadi, Obligasi pada
dasarnya merupan surat pengakuan utang atas
pinjaman yang diterima oleh perusahaan
penerbit obligasi dari masyarakat pemodal.
Suku bunga dan jangka waktu obligasi
memiliki
keterkaitan
dalam
memberikan
ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk keputusan
yang biasa berlaku atau diterapkan oleh
pemerintah dan perusahaan, yaitu obligasi
dengan jangka waktu pendek (short term) dan
obligasi dengan jangka waktu panjang (long
term). Dimana obligasi jangka waktu pendek
memiliki suku bunga yang lebih rendah dari
pada obligasi yang jangka panjang, contohnya
pada tanggal 26 februari 2019, misalnya
pemerintah menerbitkan obligasi dengan tenor
5 dan 10 tahun. Untuk tenor 5 tahun telah
ditanggungnya dan semakin besar pula
penurunan dalam harga obligasi.
 Kedua,
konsep time
line (garis
waktu) yang terus bergerak ke depan,
yaitu melihat pada penggunaan uang
semakin cepat digunakan semakin baik,
karena semakin cepat bisa diturnover-kan.
Bisa cepat diturnover secara otomatis
risiko juga menjadi lebih tinggi,
sedangkan investor adalah mereka yang
memiliki karakteristik penghindar risiko,
dengan begitu rekomendasi yang dibuat
adalah sulit memperoleh keuntungan
dalam jangka waktu yang singkat, yaitu 5
tahun, maka investor guna menghindari
kerugian atau memutuskan untuk
mendapatkan
keuntungan
dalam
bentuk yield yang hanya 10,5% saja.
 Ketiga, konsep inflasi bahwa inflasi itu
sifatnya struktural dan terus naik dari
waktu ke waktu, sementara inflasi adalah
menurunnya nilai uang dan naiknya
harga barang, maka artinya nilai mata
uang semakin lama semakin terjadi
penurunan.
diserap pasar senilai 1 milyar dollar AS
Konsep manajemen risiko pada suku bunga
obligasi
dengan yield (bunga) 10,5 persen. Sedangkan
(Hayati, 2017: 148-149)beberapa alasan
untuk tenor 10 tahun diserap pasar 2 miliar
yang bisa kita pahami mengapa suku bunga
dollar AS dengan yield lebih tinggi 11,75
obligasi memiliki angka suku bunga yang
persen.
berbeda pada masa kurun waktu 5 hingga 10
(Hayati, 2017: 147-149) Untuk memahami
ini secara lebih dalam ada tiga alasan mengapa
tahun, jika ini kita lihat dari segi perspektif
manajemen risiko, yaitu :
suku bunga obligasi dengan tenor 5 hingga 10
 Pertama, dengan kondisi suku bunga
tahun berbeda suku bunganya, yaitu :
obligasi yang cenderung stabil maka
masyarakat akan merasa lebih nyaman
serta lebih menguntungkan dari pada
menempatkan uang tersebut dipasar atau
dengan asumsi menginvestasikan uang
tersebut ke pasar akan jauh memiliki
tingkat risiko yang tinggi.
 Kedua, jika seorang membeli obligasi
dengan masa tenor 10 (sepuluh) tahun
dan suku bunga fixed yang di tetapkan
adalah 11,75% maka artinya pemegang
 Pertama, obligasi adalah surat utang.
Dalam konsep utang semakin lama
jangka waktunya semakin tinggi suku
bunga yang biasanya ditetapkan. Karena
melihat pada nilai utang yang semakin
jauh waktunya maka semakin turun
nilainya. Semakin lama investor
menanamkan uangnya dalam obligasi,
semakin
besar
kerugian
yang
UNIVERSITAS MULAWARMAN
6
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
obligasi tersebut adalah akan selalu
menerima keuntungan secara stabil
selama sepuluh tahun sebesar angka
tersebut. Disamping penerimaan dari
keuntungan bunga obligasi tersebut ia
juga memiliki kesempatan untuk
mengalokasikan dananya ke tempat lain
yang juga memiliki sisi profitable dan
risiko yang rendah.
 Ketiga, penjual obligasi dengan masa
waktu 5 hingga 10 tahun dan jarak suku
bunga yang juga tidak begitu tinggi ini
akan memberi kenyamanan dari segi
mengelola dana dari hasil penjualan
obligasi sesuai dengan master plan yang
dikonsepkan sejak awal tanpa harus
terburu-buru dan bekerja secara under
pressure (dibawah tekanan). Karena jika
bekerja terlalu dibawah tekanan kadang
kala dikhawatirkan pekerjaan tersebut
tidak akan terselesaikan secara maksimal,
teliti, dan akurat. Contohnya perusahaan
pengeboran migas melakukan penjualan
obligasi sebesar Rp. 1 triliun dengan
tenor 10 tahun dan suku bunga yang
ditetapkan adalah 11% (sebelas persen),
maka sebagaimana kita ketahui secara
konsep
manajemen
risiko
pada
perusahaan migas memiliki beberapa
sumber risiko pada perusahaan migas
memiliki beberapa sumber risiko yang
terjadi secara umum seperti :
a. Cadangan migas yang sewaktuwaktu bisa habis lebih cepat dari
yang diperkirakan karena faktor
pergerakan
kulit
bumi
atau
bergesernya kerak bumi, dan
berbagai kejadian lainnya yang
bersifat spesifik.
b. Kebocoran dan patahan pipa yang
terjadi
pada
saat
dilakukan
pengeboran atau pada saat sudah
dilakukan pengeboran atau juga pada
masa proses produksi berlangsung
baik disebabkan oleh
human
error maupun karena mesin, ini
seperti yang terjadi pada kasus
lumpur panas oleh PT. Lapindo
Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Dan itu mengharuskan perusahaan
mengeluarkan biaya besar untuk
melakukan pergantian pada berbagai
kerusakan yang telah terjadi
khususnya masyarakat sebagai
bentuk risk cost perusahaan.
c. Naik
turunnya
harga
migas
dipasaran internasional secara tidak
stabil mampu memberi pengaruh
pada
pencatatan
akuntansi
perusahaan.
 Keempat, pemegang serta pembeli
obligasi umumnya adalah mereka yang
memiliki
kelebihan
dana
dan
menginginkan dana tersebut diamankan
ke tempat yang memiliki risiko yang
seminimal mungkin, yang salah satunya
adalah membeli obligasi khususnya
obligasi yang dijual oleh pemerintah.
Risiko Pada Hubungan Obligasi Dan Saham
Obligasi adalah suatu surat berharga yang
dijual
kepada
dicantumkan
publik,
beberapa
dimana
ketentuan
disana
yang
menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal,
tingkat suku bunga, jangka waktu, nama
penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang
menjelaskan
dalam
undang-undang
yang
disahkan oleh lembaga terkait. Obligasi yang
memiliki tingkat suku bunga tetap dan obligasi
yang memiliki tingkat suku bunga berubah
berdasarkan keadaan pasar mampu memberi
pengaruh khusus pada keputusan yang dibuat
oleh seorang investor.
Pada saat seorang investor memegang
obligasi dengan suku bunga tetap dan pasar
saham mengalami kenaikan atau tingkat
kegairahan
pasar
saham
mengalami
peningkatan maka investor cenderung akan
7
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
mengalihkan sejumlah dananya dari obligasi
portofolio. Sehingga dalam konteks ini yang
saham.
perlu
kita
pahami
bahwa
perbankan
Contoh : suku bunga obligasi adalah
merupakan salah satu lembaga yang bergerak
10,5% dengan masa tenor 5 (lima) tahun dan
dalam.lingkungan.bisnis.yang sophisticated da
bersifat fixed (tetap), sedangkan pasar saham
n untuk menghindari agar posisi bank tetap
sedang
memiliki likuiditas yang kuat salah satunya
mengalami
diperkirakan
akan
kegairahan
terus
dan
mengalami
dengan.
pertumbuhan yang konstan dalam masa 3-5
Menerapkan.manajemen.hedging.(lindung.nila
tahun ini. Kondisi ini menyebabkan investor
i)..Penetapan hedging mampu.memberi peng-
yang profitabel akan cenderung untuk memilih
aruh
membawa dana yang dimiliki untuk diletakkan
mengantisipasi risiko.
di pasar saham.
Dampak Perubahan Suku Bunga Bagi
Perusahaan
Pada saat obligasi mengikuti kondisi harga
pada
penurunan
risiko
atau
pasar, naik dan turunnya suku bunga yang
(Hayati, 2017:152) Menurut Mamduh M.
berlaku di pasaran mampu member arti bagi
Hanafi perubahan tingkat
perolehan
menyebabkan perusahaan menghadapi dua
keuntungan
sebagaimana
dikatakan
yang didapat.
oleh
Ini
(Tandelilin,
tipe risiko, yaitu :
a. Risiko
perubahan pendapatan :
pendapatan bersih (hasil investasi
dikurangi biaya) berubah yaitu
berkurang dari yang diharapkan).
b. Risiko perubahan nilai pasar berubah
karena perubahan tingkat bunga, yaitu
berubah karena lebih kecil (turun
nilainya).
2010:248) bahwa jika suku bunga yang
berlaku meningkat maka harga obligasi juga
akan turun, dan sebaliknya. Logikanya adalah
bahwa jika suku bunga meningkat, maka
tingkat return yang disyaratkan investor atas
suatu obligasi juga akan meningkat”. Hal ini
berlaku jika terjadi penurunan tren tingkat
suku bunga bank”.
bunga bisa
Risiko Pada Perubahan Suku Bunga Dan
Permintaan Uang
Memang permasalahan yang utama pada
(Hayati, 2017:153) Secara sederhana kita bisa
obligasi yang bersifat floating interest rate
menyimpulkan bahwa permintaan uang sangat
bonds adalah mengikuti kondisi dan situasi
dipengaruhi oleh faktor kondisi berlakunya
yang berlaku di pasar. Pasar dengan segala
suku
pergerakannya mampu memberi efek pengaruh
sebaliknya. Kita dapat menarik beberapa
pada profit and loss (keuntungan dan kerugian)
kesimpulan dari pergerakan perubahan naik
yang akan ditimbulkannya, seperti
turunnya suku bunga yaitu :
pada
bunga
dipasaran
dan
begitu
pula
perbankan mampu memberi perubahan pada
UNIVERSITAS MULAWARMAN
8
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
a. Pertama, pada saat tingkat suku bunga
perolehan dana dari hasil penjualan obligasi
diturunkan dari titik A ke titik C maka
maka control atau pengawasan secara ketat
publik akan memberi berbagai reaksi di
terhadap dana yang diperoleh tersebut
antaranya menempatkan kelebihan dana
adalah mutlak untuk dilakukan agar risiko
yang dimilikinya untuk membeli asset-aset
kehilangan dana tidak terjadi. Ini juga bisa
yang
terjadi
diperkirakan
keuntungan.
Baik
akan
memberikan
keuntungan
seperti
kasus
terlambatnya
tersebut
pembayaran bunga obligasi sebagai bentuk
bersifat tatap dan stabil seperti membeli
pencerminan kegagalan dalam kemampuan
obligasi maupun beberapa surat berharga
mengelola dana penjualan obligasi secara
lainnya. Atau menempatkan dananya pada
tepat.
dunia usaha yang di anggap memiliki
tingkat profitable yang berprospek.
d. Keempat, pada
saat tingkat suk buna
dinaikkan dari titik A ke titik B maka
b. Kedua, pada saat suku bunga diturunkan
dari titik A ke titik C bahkan ke titik D
maka banyak pihak yang berkeinginan
diperkirakan akan terjadi beberapa hal
yaitu :
1) Perubahan
bagi
pemegang
menarik dana atau simpanan dari bank
kelebihan likuiditas, yaitu mereka
untuk
cenderung
selanjutnya
dipakai
guna
akan
menyimpan
mengembangkan usaha atau meminjamkan
uangnya diperbankan karena di
dananya tersebut kepihak yang di anggap
anggap lebih menarik. Ini bisa
memiliki kapabilitas dalam mengelola dan
terjadi pada saat suku bunga
mengatur keuangan secara baik
deposito dinaikkan maka public
serta
tentunya mampu memberikan keuntungan
akan
secara menarik dan aman.
uang yang dimiliki ke deposito,
c. Ketiga, pada saat suku bunga diturunkan
berusaha
memindahkan
dengan alasan mendepositokan
dari titik A ke titik C bahkan ke titik D
uang
diperbankan
jauh
lebih
bahkan lebih jauh lagi maka ini akan bisa
aman dan lebih stabil, seperti
mengakibatkan persoalan jika tidak di
setiap penerimaan bunga sebagai
lakukan kontrol secara hati-hati. Karena
keuntungan yang diterima.
mereka yang membeli asset dan mereka
2) Menaikkan suku bunga dari titik A
yang menerima uang dari hasil penjualan
ke titik B dapat dilihat dari sudut
asset tersebut harus dilihat dari berbagai
kebijakan
segi terutama kemampuan mengelola dana
tujuan berbagai bentuk antara lain
yang telah diperoleh tersebut. Seperti
seperti :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
pemerintah
dengan
9
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Menerapkan berbagai bentuk
akan diikuti oleh pergerakan oleh R1 ke R2
kebijakan
hingga ke R3.
kewaspadaan
(kehati-hatian) dalam bidang
moneter karena diperkirakan
jika
diturunkannya
suku
bunga pinjaman terlalu jauh
dan dibiarkan terlalu lama
mampu
menyebabkan
terjadinya
inflasi
karena
Mendapatkan dana dan faktor
pengalokasian
belum
tentu
dana
yang
tepat
sesuai
dengan proyek usaha yang
dikerjakan, seperti timbulnya
gagal usaha sehingga kemampuan
membayar
kredit
salahan,
mengalami
ini
Suku
bunga
kredit
akan
mempengaruhi
penyaluran kredit dari suatu bank. Apabila
suku bunga kredit meningkat masyarakat
cenderung tidak akan meminjam uang di bank.
Maka profitabilitas yang di dapat oleh bank
publik begitu mudah.

Resiko Suku Bunga Pada Bank
angsuran
perma-
menyebabkan
telah terjadinya kredit macet.
Kondisi naik dan turunnya suku bunga yang
akan menurun karena rendahnya pendapatan
bunga.(Anggreni & Suardhika, 2014) Semakin
meningkatnya suku bunga kredit juga akan
mengakibatnya
adanya
kredit
macet,
di
akibatkan oleh debitur yang meminjam uang di
bank kemungkinan tidak bisa membayar
hutangnya.(Hardanto, 2006:77-78) resiko suku
bunga pada bank, disebabkan oleh :

traded market risk

interest rate rusk in the banking book
Traded Market Risk
ditetapkan oleh perbankan lebih jauh
mampu memberi pengaruh pada kondisi
perkembangan bisnis disuatu Negara. Pada
saat penawaran uang ditingkatkan maka
jumlah produksi akan terjadi peningkatan
dengan asumsi daya beli masyarakat juga
akan terjadi peningkatan. Kondisi ini terjadi
pada saat D1 bergerak ke D2 dan D3 serta
kuantitas permintaan uang oleh publik juga
terjadi peningkatan yaitu dari Q1 bergerak
ke Q2 dan Q3, dimana otomatis ini juga
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Traded market risk adalah risiko kerugian dari
nilai investasi sehubungan dengan pembelian
dan penjualan instrumen keuangan di pasar
secara terus menerus (trading) dengan tujuan
mencari keun- tungan. Traded market risk erat
kaitannya
diambil,
dengan
untuk
tingkat
risiko
memperoleh
sengaja
profit
yang
dinginkan. Keputusan pendanaan (funding
decisions) untuk pembelian obligasi tersebut,
antara lain:
10
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
 Matched
pendanaan
Hinsa Siahaan (buku) Bank-bank komersial
berdurasi sama) Tak ada risiko, tetapi
ketika melakukan asesmen terhadap bahaya
potensi profit rendah.
risiko
 Long
(obligasi
funding
dan
(pendanaan
jangka
panjang) Asumsi: suku bunga akan
naik di masa depan.
 Short
funding
(pendanaan
pergerakan
suku
bunga
biasanya
menggunakan metode berikut:
 Gap measurement
 Duration measurement, dan
 Regression analysis.
jangka
pendek) Asumsi: suku bunga akan
turun di masa depan.
Gap Measurement
Bank
Interest Rate Risk In The Banking Book
Banking book market risk adalah risiko
kerugian di mana bank terkena eksposur risiko
perubahan harga pasar (suku bunga) karena
dapat
berusaha
menentukan
ancaman risiko suku bunga yang dihadapinya
dengan cara memantau gap dari waktu ke
waktu, yang didefinisikan seperti berikut:
Gap = Rate-sensitive assets –
Rate-sensitive
liabilities
=Aktiva peka dengan
perubahan bunga - Liabilitie yang
peka dengan perubahan suku bunga
struktur bisnis bank, seperti aktivitas lending
dan deposit (simpan pinjam nasabah komersial
dan ritel). Bersifat short funding, karena
karakteristik
pendanaan
dari
nasabah
berjangka waktu pendek (deposito, tabungan,
dan lain-lain). Juga, bersifat 'involuntary
trading position, yaitu memiliki posisi trading
'bukan
karena
keinginannya.
Untuk
menghindari risiko ini, butuh melakukan
match antara suku bunga lending dan funding
(disebut proses hedging). Beberapa cara
melakukan hedging.
 Mengubah model bisnis (mengubah
lending rate atau mengubah funding
rate);
 Meminjamkan deposito nasabah ke
bank lain (lending interbank) dan
melakukan pendanaan dari bank lain;
 Melakukan perjanjian swap.
Rumus lain yang dapat digunakan adalah
gap ratio yang diukur denga perbandingan”
volume aktiva peka dengan perubahan suku
bunga dibagi dengan liabilities yang peka
denga perubahan suku bunga.
Gap ratio sama dengan nol (a gap of zero
sanma dengan 1.00) diartikan bahwa aktiva
peka suku bunga sama dengan liabilities peka
suku bunga, sehingga net interest margin tidak
akan di- pengaruhi fluktuasi suku bunga secara
sensitif. Sementara negative gap (gap ratio
lebih kecil dari 1.00) berarti liabilities yang
peka dengan perubahan suku bunga jauh lebih
besar dari aktiva yang peka dengan perubahan
suku bunga. Bank dengan negative gap
Metode Penilaian Risiko Suku Bunga
UNIVERSITAS MULAWARMAN
biasanya
sangat
berkepentingan
dengan
11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
potensi kenaikan suku bunga, yang akan
kepekaan aktiva terhadap pergerakan suku
mengurangi net interest margin.
bunga. Ada beberapa cara mengukur durasi
Kendatipun
penggunaan
gap
sebagai
metode mudah untuk mengukur risiko suku
aktiva, salah satu di antaranya yang biasa
digunakan adalah:
bunga bank, tetapi ada kelemahannya. Bank
harus dapat mengklasifikasikan liabilities dan
aktiva yang peka terhadap perubahan suku
bunga dan yang tidak peka. Sebagai contoh,
apakah treasury security dengan jatuh tempo
satu tahun termasuk yang peka atau tidak
terhadap perubahan suku bunga? Seberapa
pendek jangka waktu sekuritas agar termasuk
kelas yang peka terhadap perubahan suku
bunga?
Setiap
bank
mempunyai
sistem
(Siahaan, 2009:141)
Analisis Regresi
pengklasifikasian peka atau tidak peka. Apa
Dua metode di atas menjelaskan penilaian
pun sistem yang dipergunakan, selalu terdapat
risiko suku bank berdasarkan komposisi
kemungkinan
neraca bank. Metode lain adalah me- nentukan
salah
penaksiran
gap
measurement
seberapa besar kinerja bank dipengaruhi
Duration Measurement
pergerakan suku bunga. Untuk itu terlebih
Pendekatan lain untuk menilai risiko suku
bunga
adalah
dengan
mengukur
durasi
dahulu ditentukan tolok-ukur yang digunakan
dan dengan suku bunga yang tersedia, serta
(menghitung durasi). Beberapa aktiva atau
model
yang
dapat
mengestimasi
saling
li-abilities lebih sensitif dibandingkan dengan
hubungan antartolok- ukur yang dapat dipilih.
yang lain, meskipun frekuensi penyesuaian
Tolok-ukur kinerja bank yang lazim digunakan
dan jatuh temponya sama. Nilai 10-tahun zero
adalah return on assets, return on equity, dan
coupon bond lebih sensitif terhadap fluktuasi
percentage change in stock price. Ukuran
suku bunga dibandingkan dengan "10-tahun
tingkat bunga yang biasa digunakan adalah
obligasi yang membayar ku- pon." Jadi, nilai
tingkat bunga pasar yang dominan, yaitu
pasar aktiva bank yang ditanamkan pada zero-
sekuritas utang pemerintah yang bebas risiko
coupon bonds akan sangat rentan terhadap
(misalnya suku bunga freasury bill).
dan
Untuk menentukan seberapa besar kinerja
lembaga keuangan lain, biasanya meng-
bank dipengaruhi perubahan suku bunga, dapat
gunakan konsep duration untuk mengukur
digunakan analisis regresi dari data historis.
pergerakan
suku
bunga.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Bank-bank
12
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Umpamanya dengan menggunakan treasury
pergerakan suku bunga. Berdasarkan riset
bill yield (YT) sebagai ukuran suku bunga
yang pernah dilakukan, disimpulkan bahwa
bebas risiko, indeks saham S&P 500 sebagai
tingkat pengembalian saham bank berbanding
ukuran market return (Rm) atau tingkat
terbalik dengan arah pergerakan suku bunga
perngem balian pasar, dan (R) sebagai ukuran
(koefisien B2, adalah negatif dan significant).
tingkat pengembalian saham bank, sehingga
Hasil ini dapat berasal dari ketidakseimbangan
model regresinya dapat dibuat sebagai berikut:
tingkat sensitivitas liabilities versus tingkat
sensitivitas assets. Sebab hakikatnya bank
cenderung memiliki gap negative (liabilities
lebih sensitif daripada assels), artinya kenaikan
suku bunga akan menurunkan kinerja bank.
Hasil ini dapat digeneralisir untuk industri
perbankan, tetapi tidak dapat diaplikasikan
untuk setiap bank.
Oleh karena aktiva dan pasiva bank
berubah dari waktu ke waktu, ancaman risiko
Koefisien regresi B2, dalam model ini
suku bunga harus dinilai kembali (reassessed)
adalah suatu ukuran yang menjelaskan sejauh
secara terus-menerus. Setiap terjadi perubahan
mana tingkat pengembalian saham bank
ancaman risiko suku bunga, reaksi kinerja
dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar.
bank terhadap pola perubahan suku bunga
Koefisien yang positif (negatif) menjelaskan
tertentu juga akan berubah.
kinerja membaik (memburuk) karena kenaikan
suku
bunga
pasar.
Seandainya
besarnya
Metode Mengurangi Risiko Suku Bunga
koefisien tidak cukup signifikan perbedaannya
Semenjak tahun 1970-an bank telah
dari nol, berarti tingkat pengembalian saham
memantau adanya risiko suku bunga, sebab
bank terisolir dari pergerakan suku bunga
pergerakan suku bunga sangat mudah berubah
(perubahan suku bunga tidak memengaruhi
atau sangat volatil. (Siahaan, 2009)suku bunga
pengembalian saham).
tersebut dapat dikurangi dengan:
Model
serupa
di
atas
telah
diuji
 Maturity matching (pencocokan jatuh
penggunaannya pada portofolio saham yang
tempo sumber pen- danaan dengan
diperdagangkan kepada masyarakat, atau yang
penggunaan),
perdagangkan di bursa efek, apakah tingkat
pengem- balian saham bank dipengaruhi
UNIVERSITAS MULAWARMAN
13
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
 Using
floating-rate
(menggunakan
loan
pinjaman
tingkat
bunga mengambang),
kontrak
berjangka
suku bunga),
 Using
akan
mengalami
kesulitan
mengombinasikan deposito jangka pendek
dengan permohonan pinjaman yang sama jatuh
 Using interest rate futures contracts
(menggunakan
Bank
temponya. Berdasarkan studi yang pernah
dilakukan (Mitchell), semua bank dari kecil
dan besar telah menurunkan jangka yang yang
interest
rate
swaps
waktu aktivanya semenjak tahun 1979. Jadi,
(menggunakan kontrak saling serah
walaupun suku bunga semakin volatil pada
terima bunga).
1980-an, bank-bank berhasil me- ngurangi
ancaman risiko suku bunga karena mengurangi
Maturity
Matching:
Mengharmoniskan
Jatuh Tempo Sumber dengan Jatuh
perbedaan jatuh tempo aktivanya dengan jatuh
tempo liabilities.
Tempo Penggunaan Dana
Salah satu cara atau metode untuk
Using Floating-Rate Loan
mengurangi risiko suku bu- nga adalah
Pinjaman
mencocokkan (to match) jatuh tempo tiap
mengambang
deposito
bank
memungkinkan bank mendukung (mendanai)
menerima dana "deposito satu taun" maka
aktiva jangka panjang dengan deposito jangka
dana tersebut dapat diinvestasikan atau
pendek tanpa terlalu dihadapkan dengan
dipinjamkan yang jatuh temponya juga satu
bahaya risiko suku bunga. Walaupun memang
tahun. Walaupun strategi ini akan dapat
floating-rate loan tidak dapat menghilangkan
menghindari risiko suku bunga, tetapi jika
risiko seratus persen. Jika cost of fiunds
diimplementasikan tidak akan efektif. Sebab
berubah dengan basis yang frekuensinya lebih
pada
de-
sering daripada suku bunga aktiva, margin
posito-deposito jangka pendek dalam jumlah
bunga bersih (net interest margin) bank masih
besar dan tidak akan sanggup mencocokkan
tetap dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga.
dengan
umumnya
aktiva
bank
misalnya
menerima
de-ngan
(floating-rate
suku
loan),
bunga
yang
jatuh temponya dengan pinjaman yang jatuh
temponya
lebih
panjang.
Peminjam,
Using Interest-Rate Futures Contracts
borrowers atau debitur, jarang meminjam
Metode lain yang dapat digunakan bank
untuk jangka pendek, misalnya satu bulan,
untuk menurunkan ancaman risiko suku bunga
atau bahkan yang enam bulan pun jarang.
yang dihadapinya adalah mempergunakan
Lagi pula volume deposito relatif lebih kecil
kontrak suku bunga berjangka, dengan cara
dari jumlah loan.
mengunci harga instrumen keuangan tertentu
UNIVERSITAS MULAWARMAN
14
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
yang dapat di- beli atau dijual pada tanggal
sukubunga) atau perjanjian suku bunga antara
setelmen tertentu di masa yang akan datang.
dua pihak yang saling berkepentingan. Dalam
Sebagai contoh, ada kontrak CD berjangka
kontrak ini, kedua belah pihak sepakat untuk
yang diperdagangkan di pasar. Ketika bank
secara periodik saling mempertukarkan arus
mengunci harga pada harga mana mereka
kas berdasarkan "suku bunga tertentu". Swap
dapat menjual CD pada tanggal setelmen
suku bunga tetap dengan bunga mengambang
tertentu, ini artinya bank secara efektif
(a fixed-for-floating swap) memungkinkan
mengunci biaya yang dikeluarkannya untuk
salah satu pihak secara berkala menukarkan
mendapatkan dana. Konsekuensinya, semua
arus kas yang pasti (tetap) dengan arus kas
biaya dana yang akan datang agak terisolir dari
yang jumlahnya mengambang bergantung
pergerakan suku bunga pasar Gambar 5.3
pada suku bunga yang berlaku di pasar. Jadi,
menjelaskan bagaimana penggunaan kontrak
salah satu pihak mungkin membayar lebih
keuangan
mengurangi
murah atau lebih mahal (mungkin untung
ketidakpastian (uncertainty) margin bunga
mungkin buntung). Bank yang liabilitiesnya
bersih bank. Menjual CD berjangka (pada
lebih sensitif terhadap risiko suku bunga,
masa yang akan datang), akan mengurangi
dibandingkan assets-nya dapat melakukan
potensi dampak buruk kenaikan suku bunga
swap (perjanjian) membayar dengan bunga
terhadap biaya bunga bank Tetapi juga akan
tetap dengan pembayaran dengan suku bunga
mengurangi potensi dampak menguntungkan
mengambang selama periode tertentu yang
penurunan suku bunga atas biaya bunga yang
disepakati. Jika tingkat bunga di pasar naik,
ditanggung bank. Misalkan pada mulanya
bank akan untung karena kas yang akan
bank memiliki lebih banyak liabilities yang
diterimanya meningkat sementara arus kas
lebih
bunga,
keluar yang harus dibayarkannya jumlahnya
akan
tetap. Ini dapat mengimbangi dampak buruk
berjangka
sensitif
dapat
terhadap
penggunaan
kontrak
menurunkan
gap-nya
suku
berjangka
dan
karena
itu
naiknya
suku
bunga
pasar
terhadap
mengurangi dampak perubahan suku bunga
"pendapatan bunga bersih" bank. Pada awal
terhadap ict interest miegin (margin bunga
tahun 1990-an suku bunga tidak biasa rendah,
bersih)
menyebabkan bank seperti First Union Bank
mengambil posisi swap yang melindungi
dirinya dari kenaikan suku bunga. Chemical
Using Interest-Rate Swaps
Bank komersial dapat juga melindungi
dirinya
dari
risiko
suku bunga dengan
menggunakan interest
UNIVERSITAS MULAWARMAN
rate
swaps
(swap
Banking Corporation mempergunakan interest
rate swaps untuk mendapatkan keuntungan
dari penurunan suku bunga. Pada 1993
15
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Chemical semakin berkepentingan dengan
kemungkinan
naiknya
suku
bunga
Kesimpulan
dan
Risiko suku bunga adalah risiko yang
berupaya mengurangi ancaman risiko suku
dialami akibat dari perubahan suku bunga
bunga yang dihadapinya.
yang terjadi di pasaran yang mampu memberi
pengaruh
bagi
pendapatan
perusahaan.
Adapun pengertian risiko suku bunga menurut
Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari
terdapatnya mismatched atas
maturities
pada interest rate related products di sisi
aktiva dan passiva neraca bank.
Menurut Mamduh (M.Hanafi, 2014)
perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan
perusahaan menghadapi dua tipe risiko, yaitu :
Kontrak perjanjian suku bunga atau swap
a.
Risiko
perubahan
pendapatan
yang bersedia membayar dengan suku bunga
dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang
mengambang kepada pihak yang menerima
dari yang diharapkan).
dengan
suku
bunga
tetap.
b.
(hasil
:
interest rate mengharuskan adanya pihak lain
pembayaran
bersih
pendapatan
investasi
Risiko perubahan nilai pasar berubah
Lembaga keuangan yang mempunyai aktiva
karena perubahan tingkat bunga, yaitu
bunga
berubah
bersedia
ketimbang
liabilitiesnya,
membayar
dengan
mungkin
suku
karena
lebih
kecil
(turun
nilainya).
bunga
mengurangi
Ada 3 faktor yang mampu memberi
ancaman risiko suku bunga yang dihadapinya.
pengaruh pada suku bunga domestik suatu
Lembaga pelebih sensitif terhadap perubahan
Negara, yaitu :
suku
perlu
a.
Kondisi ekonomi global
mencocokkan kebutuhan kedua pihak yang
b.
Stabilitas ekonomi dalam negeri
melakukan perjanjian suku bunga. Beberapa
c.
Stabilitas sosial dan politik dalam dan
mengambang,
yang
karena
rantara
dapat
biasanya
investment banking dan bank komersial besar
luar negeri.
menyediakan jasa atau memegang peranan
penting di dalam mengatur suap interest rate
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
penting di dalam mengatur suap interest.rate
bagi pembaca maupun pendengar dan semoga
kelompok masyarakat bisa lebih mengetahui
tentang risiko suku bunga dan sebagainya.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
16
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Daftar Pustaka
Adi Suroso, A. (2016). PENGARUH SUKU BUNGA
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KREDIT BRIGUNA PADA PT BANK
RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk KANTOR
UNIT CITRA NIAGA SAMARINDA. Ekonomia,
5(2), 61–67.
Anggreni, M., & Suardhika, M. (2014). Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit
Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas
Bank Bumn Tahun 2010-2012. E-Jurnal
Akuntansi, 9(1), 27–37.
Azis, M. (2015). MANAJEMEN INVESTASI. Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=QUn_CAAA
QBAJ&printsec=frontcover&dq=MANAJEMEN
+INVESTASI&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwid5
oPGzsHmAhWDA3IKHXMvDZoQ6AEIMDAB
#v=onepage&q=MANAJEMEN
INVESTASI&f=false
Hardanto, S. S. (2006). Manajemen Resiko Bagi Bank
Umum (Tingkat I; A. Subandi, Ed.). Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=KmGPOeYo
dyoC&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Resi
ko+Bagi+Bank+Umum&hl=id&sa=X&ved=0ahU
KEwjInKrgzMHmAhWDxDgGHRoYAdIQ6AEI
KzAA#v=onepage&q=Manajemen Resiko Bagi
Bank Umum&f=false
Hayati, S. (2017). Manajemen Resiko (I; P. Cristian,
Ed.).
Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=y1JLDwAA
QBAJ&printsec=frontcover&dq=manajemen+resi
ko&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjl4JnNvsHmAh
Uh6XMBHSWwAnsQ6AEIRDAE#v=onepage&
q=manajemen resiko&f=false
Parengkuan, T., & Mahilo, M. (2015). Dampak Risiko
Suku Bunga, Inflasi, Dan Kurs Terhadap Return
Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3),
1–10.
Siahaan, H. (2009). Manajemen Resiko ( Pada
Perusahaan dan Birokrasi). Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=7R5bDwAA
QBAJ&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Re
siko+(+Pada+Perusahaan+dan+Birokrasi)&hl=id
&sa=X&ved=0ahUKEwjxjtn1y8HmAhV2xTgGH
VzRBKAQ6AEIKzAA#v=onepage&q=Manajem
en
Resiko
(
Pada
Perusahaan
dan
Birokrasi)&f=false
Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keuangan Teori dan
Praktik.
Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=i-CkDwAAQ
BAJ&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Keua
ngan+Teori+dan+Praktik&hl=id&sa=X&ved=0ah
UKEwj-v8fl28HmAhWDheYKHeSFDgQQ6AEI
KTAA#v=onepage&q=Manajemen
Keuangan
Teori dan Praktik&f=false
Tampubolon, R. (2004). RISK MANAJEMEN (R. L.
Toruan,
Ed.).
Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=uwKElEC7G
pAC&printsec=frontcover&dq=RISK+MANAGE
MENT&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiE5sKtzcH
mAhVizzgGHUniDCcQ6AEILDAA#v=onepage
&q=RISK MANAGEMENT&f=false
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi
(Pertama).
Retrieved
from
https://books.google.co.id/books?id=YLORI8ul44
kC&printsec=frontcover&dq=Portofolio+dan+Inv
estasi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiLpvCE1M
HmAhXZZSsKHYXdAeMQ6AEIKTAA#v=onep
age&q=Portofolio dan Investasi&f=false
Khasanah, Y. N., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh
Risiko Inflasi, Risiko Suku Bunga, Risiko Kurs
Valuta Asing , Dan Leverage Terhadap Return
Saham ( Studi Pada Industri Manufaktur Sub
Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2016 ).
Jurnal Administrasi Bisnis, 57(1), 63–72.
M.Hanafi, M. (2014). Risiko, Proses Manajemen Risiko,
dan Enterprise Risk Management. Management
Research Review, 1–40. Retrieved from
http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1.
pdf
Özdemir, D., & Schmidbauer, H. (2014). Risiko Tingkat
Suku Bunga Di Pasar Keuangan Turki Pada
Periode Waktu Yang Berbeda. Buletin Ekonomi
Moneter Dan Perbankan, 16(3), 195–218.
https://doi.org/10.21098/bemp.v16i3.21
UNIVERSITAS MULAWARMAN
17
Download