Uploaded by bbyunh6592

ppt

advertisement
TEKNIK MEKANIK
Nama : Agnes Frenica
Kelas : 1TEA
Dosen Pembimbing : Irma Salamah, ST,M.T.I
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BENGKEL MEKANIK
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja
dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu
dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap
sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, bahwa tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) yang berkaitan dengan mesin,
peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat
kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit
akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumbersumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivas.
PERATURAN-PERATURAN BENGKEL MEKANIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN
mengatur tentang hak tenaga hak kerja untuk
mendapatkan perlindungan keselamatan kerja,
moral, dan kesetaraan harkat dn martabat.
PERATURAN-PERATURAN BENGKEL MEKANIK
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
KEWAJIBAN
Siswa memasuki Bengkel/Lab. Komputer sesuai dengan jadwal praktek yang
telah ditetapkan.
Siswa diwajibkan memakai pakaian rapi.
Siswa sebelum dan sesudah praktek duduk dengan tertib untuk absensi dan
pengarahan dari guru/instruktur.
Siswa meminjam alat dengan menggunakan kartu peminjaman alat dan
bertanggungjawab atas alat-alat yang dipinjamnya.
Siswa harus menghentikan kegiatan praktek 15 menit sebelum jam praktek
berakhir, untuk merapikan dan mengembalikan alat yang dipinjam dalam keadaan
bersih dan tidak rusak.
Siswa pada saat istirahat harus diluar ruangan.
Siswa melaporkan jika terjadi kerusakan alat kepada instruktur dan mengisi buku
kerusakan alat.
Siswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan bengkel mekanik.
Sebelum pulang siswa diwajibkan untuk berdoa bersama.
Larangan Untuk Mahasiswa
1.
Dilarang memasuki ruangan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
bengkel diluar jam praktek kecuali atas
izin instruktur.
Dilarang memasuki ruang alat/bahan.
Dilarang membawa makanan kedalam
Bengkel.
Dilarang meninggalkan ruangan Bengkel
kecuali atas ijin instruktur.
Dilarang menempatkan peralatan
disembarang tempat, harus pada tempat
semula.
Dilarang membawa tas dan sejenisnya
kedalam ruang Bengkel/Lab Komputer.
Dilarang bersenda gurau (bercanda) dan
berbuat/ tindakan lain yang dapat
membahayakan dan menggangu suasana
belajar (praktek).
Sanksi
1.
2.
3.
Setiap siswa yang tidak mengikuti
tata tertib dan petunjuk instruktur
akan dikeluarkan dari ruangan.
Setiap siswa yang
menghilangkan/merusak alat wajib
mengganti dengan alat yang sama
paling lambat 2 minggu.
Setiap siswa yang mengambil
alat/bahan tanpa ijin instruktur akan
dikenakan sangsi dikeluarkan dari
ruangan dan mengganti alat/bahan
yang diambilnya paling lambat 2
minggu.
PERALATAN BENGKEL MEKANIK
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kerja bangku
umumnya berupa alat-alat tangan yang dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsinya yaitu sebagai alat pemegang benda, alat
pengukur, alat penanda, alat pemotong, alat pelubang, alat pengulir,
dan alat pemukul.
Alat penjepit yang utama dalam kerja bangku adalah
ragum.Ragum merupakan alat utama pada kerja bangku yang
berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan
dalam proses kerja bangku.
PERALATAN BENGKEL MEKANIK
Alat ukur dan mal terdiri dari: Mistar ukur berbentuk pipih lurus
dilengkapi dengan satuan ukuran metrik (milimeter) dan imperial (inchi).
Mistar lipat, dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap
panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak
lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm
akan terdapat 5 bilah ukur. Mistar gulung terbuat dari bahan serat nylon,
kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada
sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung.
Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m.
Jangka sorong terbuat dari baja tahan karat. Terdiri dari dua bagian, bagian
diam memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan
bagian bergerak memuat skala ukur pembagi.Busur derajat untuk
mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja
yang saling bertemu. Pengukur tinggi untuk mengukur tinggi benda
terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda
goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses
pengerjaan selanjutnya (permesinan).
PERALATAN BENGKEL MEKANIK
Mistar
geser
terdiri
dari
dua
bagian,
bagian/bilahberskala ukur, skala ukur biasanya dalam
metrik saja sepanjang 20 Cm, sedangkan bagian yang lain
(stoper) bertanda strip, dimana posisi strip tersebut berada,
disitulah besaran pengukuran diperoleh. Siku-siku
merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang terbuat
dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut
pada benda kerja.Mal radius untuk pemeriksaan radius luar
maupun radius dalam.Jangka bengkok, jangka yang kedua
kakinya dibuat melengkung kedalam berfungsi sebagai mal
atau untuk mengukur ukuran luar.Jangka kaki pada ujung
kedua kakinya dibuat bengkok keluar berfungsi sebagai mal
atau untuk mengukur ukuran dalam.
PERALATAN BENGKEL MEKANIK
Alat penanda terdiri dari: Penggores, alat untuk membuat tanda
pada permukaan benda kerja. Penggores umumnya berbentuk batang
silindris yang bagian ujungnya diruncingkan.Penggores dibuat dari
bahan baja perkakas dengan syarat harus lebih keras dari benda
kerja yang dikerjakan. Penitik untuk membuat titik pada benda
kerja, sudut ujung 90° untuk penitik pusat, sudut ujung 60° untuk
penitik garis. Jangka tusuk pada ujung kedua kakinya dibuat runcing
berfungsi sebagai mal ataupun untuk mengukur dan sekaligus dapat
digunakan sebagai alat penanda. Jangka pincang, kaki yang satu
ujungnya runcing, sedangkan yang lainnyasama bentuknya dengan
kaki jangka bengkok, berfungsi untuk menarik garis sejajar, mencari
titik senter/pusat.Stempel digunakan untuk memberikan tanda
dipermukaan benda kerja berupa huruf, angka, dan tanda/simbol.
PERALATAN BENGKEL MEKANIK
Alat pemotong terdiri dari: Gergaji tangan
terdiri dari sengkang dan daun gergaji,
berfungsi untuk memotong benda kerja .Pahat
menurut fungsinya ada beberapa yaitu pahat
datar, pahat alur, pahat dam, pahat diamon, dan
pahat setengah bulat atau pahat kuku.
Alat pelubang : .Drip, digunakan untuk
membuat lubang pada pelat-pelat tipis, dan dapat
juga digunakan untuk mengeluarkan batang
keling dari lubangnya setelah dihilangkan
kepalanya.Mata bor besi standar berbentuk
silinder rata (straight shank) bergalur helik
(spiral) disepanjang badan bor yang biasa
digunakan pada unit bor tangan, bor duduk/pilar,
untuk membuat lubang atau mengebor bermacammacam bahan teknik.
Alat pengulir adalah berfungsi untuk
membuat ulir, baik ulir dalam maupun ulir
luar. Alat untuk pembuatan ulir dalam disebut
tap dan untuk pembuatan ulir luar disebut snei
(die).
Alat pemukul (palu atau martil), yaitu
peralatan yang dipergunakan untuk memukul
benda kerja maupun peralatan lainnya yang
dalam fungsi kerjanya memerlukan pukulan,
terdiri dari beberapa macam antara lain palu
pen, palu konde, dan palu plastik.
TEKNIK MENGIKIR
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir.Untuk memasang dan melepas gagang
atau pegangan pada tangkai kikir harus dengan cara yang benar dan aman.
Menggunakan kikir harus sesuai dengan bentuknya. Bentuk kikir bermacam-macam yaitu
kikir datar, bujur sangkar, segitiga, bulat, dan setengah bulat.
Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan, pahatan yang dalam bersudut 70° terhadap garis
tengah kikir dan pahatan dangkal menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45°
terhadap garis tengah kikir.
Selama mengikir harus selalu berdiri, posisi kaki kiri dan kanan diatur sedemikian rupa
menyesuaikan dengan panjang kikir yang digunakan.
Gerakan mengikir adalah gerakan kedua tangan diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan
kedepan mendapatkan tekanan yang memadai.
Arah pengikiran dapat dilakukan dengan arah menyilang, memanjang, dan melintang.
Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat dilaksanakan menggunakan mistar
baja/mal kerataan dari arah digonal, membujur, dan melintang.
Memeriksa kesikuan dua bidang dilaksanakan menggunakan siku-siku.
Memeriksa kesejajaran dua bidang dilaksanakan menggunakan jangka sorong atau dapat juga
dengan jangka bengkok
TEKNIK MENANDAI
Terdapat tiga jenis teknik menandai benda kerja yaitu :
•
Menggores, Hasil penandaan berupa garis lurus atau lengkung sebagai batas ukuran
pengerjaan selanjutnya. Menggores dilakukan dengan menggunakan penggores, sedangkan
mistar atu siku digunakan sebagai pengarah garis lurus.
•
Menitik, Hasil kegiatan ini adalah berupa titik cekung berbentuk kerucut.Membentuk ujung
penitik dilakukan dengan cara menggerinda dan pemeriksaan hasil dari penitikan dapat diukur
dengan menggunakan mal sudut.
•
Stempel, Stempel dibuat dari baja perkakas, yang diperlakukan panas seperti dikeraskan dan
ditemper (60 – 62 HRc).Pada batang stempel dituliskan tanda identitas dan ukurannya.
TEKNIK MENGGERGAJI
Dalam teknik menggergaji ini, alat utama yang digunakan adalah gergaji
tangan. Gergaji tangan terdiri dari bingkai (sengkang) untuk pembentangan daun
gergaji, tangkai (gagang) untuk pegangan, daun gergaji sebagai pemotong, dan
mur/baut pengencang untuk menegangkan daun gergaji.
Bingkai gergaji ada yang dibuat dari pipa baja, baja pejal, atau pelat baja
yang dibentuk.Bingkai geraji harus kuat dan tidak mudah bengkok, karena harus
mampu menegangkan daun gergaji saat digunakan.Bingkai gergaji dapat
menyesuaikan dengan panjang daun gergaji melalui bingkai yang dapat disetel atau
melalui pilihan lubang-lubang yang ada pada baut penegang.Pada baut penegang
pada umumnya dipasang baut kupu-kupu untuk mengencangkan daun gergaji.
Dalam kegiatan menggergaji, pemilihan jumlah gigi gergaji juga sangat
penting untuk diperhatikan karena jumlah gigi gergaji tersebut digunakan sesuai
dengan jenis dan bentuk bahan yang dikerjakan.
TEKNIK MEMAHAT
Kegiatan memahat adalah untuk keperluan-keperluan seperti memotong,
membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb. Dalam kerja bangku alat
yang digunakan adalah pahat tangan. Pahat ini biasanya disebut pahat dingin
karena utamanya digunakan untuk memotong pekerjaan dalam keadaan dingin.
•
Pahat datar digunakan untuk mempermudah pemotongan pelat tipis di ragum, atau
untuk memotong lembaran logam di blok landasan.
•
Pahat setengah bulat (pahat kuku) sering digunakan untuk memotong alur minyak
dan "membersihkan" bagian-bagian beralur dan bersudut.
•
Pahat alur digunakan di mana alur sempit diperlukan seperti alur pasak/spie.
•
Pahat berlian dapat digunakan untuk memotong sudut dalam yang tajam.
TEKNIK MEMAHAT
•
•
•
•
•
•
•
Cara aman untuk melakukan kegiatan memahat sebagai berikut :
Selalu pegang pahat pada bagian belakang dan selalu jaga posisi
kedua tangan pada bagian belakang pahat.
Ikat benda kerja dengan menggunakan klem sehingga tidak
bergerak.
Selalu posisikan kedua kaki anda di atas lantai.
Pasang penutup atau pengaman mata tajam pahat ketika sedang
tidak digunakan.
Selalu pakai kacamata pengaman pada waktu bekerja menggunakan
pahat untuk menghindari serpihan kayu.
Jangan pernah meletakkan ataupun menyimpan pahat di dalam saku.
Gunakan pahat untuk memahat kayu, bukan untuk membuka sekrup
atau mengungkit paku.
TEKNIK MENGEBOR
Teknik pengeboran dimaksudkan sebagai proses pembuatan
lubang bulat silindris dengan menggunakan mata bor (twist drill) .
Perlengkapan yang perlu digunakan dalam pengeboran diantaranya :
Ragum, Klem set, Blok paralel, Pencekam mata bor, Drill socket,
Pasak pembuka, dan Boring head.
Mesin bor memiliki dua set puli yaitu puli penggerak dan puli
spindel. Ada juga mesin bor yang memiliki tiga set puli yaitu puli
penggerak, puli spindel dan puli perantara.
Proses pembuatan lubang bisa terjadi lebih dari satu kali
terutama jika lubang yang dibuat berukuran besar, yaitu yang
pertama proses pengeboran (drilling) kemudian dilanjutkan dengan
proses pengeboran lanjutan (boring) untuk meluaskan/ memperbesar
lubang. Ketika menggerinda, jangan biarkan mata bor menjadi
panas. Karna dapat menyebabkan tepi bor menjadi biru yang
merupakan indikasi bahwa kekerasan mata bor telah hilang.
MENYIAPKAN BENDA KERJA
Setelah benda kerja ditandai (dititik) pada pusat-pusat lubang
yang akan dibor, maka benda kerja harus dijepit sedemikian rupa
diatas meja bor dengan alat penjepit yang sesuai. Alat-alat penjepit
untuk di mesin bor ada beberapa macam antara lain : Ragum mesin
bor, Klem garpu, Klem C, dan Klem sejajar. Penjepitan harus
dilaksanakan dengan seksama, kuat, dan pernukaan yang akan dibor
harus benar-benar datar untuk menghindari penyimpangaan
pengeboran
Pasca pekerjaan pengeboran seringkali dilanjutkan dengan
pekerjaan memersing atau countersink adalah pisau bor yang
fungsinya untuk membuat pangkal lubang berbentuk konis seperti
corong. Pada umunya lubang hasil countersink digunakan untuk
tempat kepala baut yang berbentuk konis
Download