Uploaded by User38133

kebijakan kehumasan

advertisement
Kebijakan Kementerian Agama terhadap
Keterbukaan Informasi Publik
Menuju e­Government
oleh :
Dr. H. M. Kusasi, M.Pd
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur
Oktober 2012
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur
Jl. Basuki Rahmat No.42 Samarinda
email : [email protected]
situsweb : http://kaltim.kemenag.go.id
1
DAFTAR ISI
1
2
3
4
5
6
7
8
Visi Misi Kementerian Agama
Latar Belakang
Landasan Hukum
Undang­Undang KIP
4.1
Undang­Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
4.2
Kewajiban Badan Publik
4.3
Jenis Informasi
Percepatan E­Government
5.1
Strategi Pengembangan E­Government
5.2
Kerangka Arsitektur E­Government
Strategi
6.1
Tenaga Kehumasan Daerah (PPID)
6.2
Konektifitas Satuan Kerja (SC / Satker Connectivity)
6.3
Pusat Pelayanan Online (PPO)
6.4
Pusat Aplikasi Online (PAO)
6.5
Legal Software (FOSS)
Rencana Aksi
7.1
Persiapan SDM
7.2
Pelatihan dan Rakor
7.3
Pemanfaatan Media Cetak dan Elektronik
7.4
Standarisasi Perangkat Humas
7.5
Standarisasi Perangkat TIK
Biodata
2
1 Visi dan Misi Kementerian Agama
1.1
Visi Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur
“Terwujudnya masyarakat Kalimantan Timur yang taat beragama, maju,
sejahtera dan cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk
agama dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia”.
1.2
Misi Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur
1. Meningkatkan kualitas bimbingan pemahaman, pengamalan, dan
pelayanan kehidupan beragama;
2. Meningkatkan penghayatan moral dan etika keagamaan;
3. Memperkokoh kerukunan umat beragama;
4. Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;
5. Meningkatkan pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji;
6. Memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan;
7. Meningkatkan tatalaksana kepemerintahan yang akuntabel.
Kebijakan ini akan menuju sasaran misi nomor 7, yang apabila dicapai
akan menjadi salah satu faktor untuk meningkatan kinerja dan
tatalaksana Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan
Timur dalam menwujudkan Visi dan Misi secara keseluruhan.
2 Latar Belakang
1. Bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan
bagian penting bagi ketahanan nasional;
2. Bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan
keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting
negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk
mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik;
3. Bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam
mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan
negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat
pada kepentingan publik;
4. Bahwa pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya
untuk mengembangkan masyarakat informasi;
3 Landasan Hukum
1. Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e­Government
2. Undang­Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. Undang­Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
3
4 Undang­Undang KIP
4.1
Undang­Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
1.
2.
3.
4.
Pasal 2 (Asas) :
Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap
Pengguna Informasi Publik.
Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.
Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon
Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan
cara sederhana.
Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan
UndangUndang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada
pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi
diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan
saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi
kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Pasal 3 (Tujuan) :
Undang­Undang ini bertujuan untuk:
1. menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses
pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu
keputusan publik;
2. mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
kebijakan publik;
3. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan
kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
4. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang
transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggungjawabkan;
5. mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat
hidup orang banyak;
6. mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan
bangsa; dan/atau
7. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan
Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang
berkualitas.
4.2
Kewajiban Badan Publik
Pasal 7 (Kewajiban Badan Publik) :
1. Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau
menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya
kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan
sesuai dengan ketentuan.
2. Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar,
dan tidak menyesatkan.
4
3. Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara
baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.
4. Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap
kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas
Informasi Publik.
5. Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain
memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
pertahanan dan keamanan negara.
6. Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan
sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik.
4.3
Jenis Informasi Publik
1.
2.
3.
4.
Ada 4 (empat) kategori informasi publik, yaitu:
informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan (informasi
yang berkaitan dengan penjelasan badan publik menyangkut
keberadaan, profil, kepengurusan, status, maksud dan tujuan,
kebijakan dan kegiatan, laporan keuangan, dan sebagainya);
informasi yang wajib diumumkan serta­merta (informasi spontan
yang mengancam hajat hidup orang banyak seperti bencana alam dan
wabah penyakit);
informasi yang wajib tersedia setiap saat (daftar seluruh informasi
yang berada di badan publik, hasil keputusan badan publik dan
pertimbangannya, rencana kerja proyek dan laporannya, dan
sebagainya);
informasi publik yang menjadi pengecualian, yakni informasi yang
berpotensi menghambat penegakan hukum (identitas informan,
pelapor saksi dan/atau korban), informasi yang berkaitan dengan
pertahanan keamanan (rencana strategis, data intelijen, data operasi
pertahanan, data instalasi militer), informasi yang berkaitan dengan
hak atas kekayaan intelektual, data tentang sumber daya alam,dsb.
5 Percepatan E­Goverment
5.1
Strategi Pengembangan E­Government
Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian tujuan
strategis e­government perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi
yang berkaitan erat, yaitu :
1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta
terjangkau oleh masyarakat luas.
2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan
pemerintah daerah otonom secara holistik.
5
3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri
telekomunikasi dan teknologi informasi.
5. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun
pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e­literacy
masyarakat.
6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan­
tahapan yang realistik dan terukur.
5.2
Kerangka Arsitektur E­Government
Kerangka Peraturan
Kebijakan
Akses
Jaringan Telekomunikasi , Internet Akses
Portal Pelayanan Publik
Portal : Kemenag.go.id
Organisasi Pengelolaan &
Pengolahan Informasi
Pusat:Pinmas, Kanwil:Subbag Hukmas & KUB
Satker : Kasi/Staff Humas
Infrastruktur &
Aplikasi Dasar
Intranet , Keamanan Jaringan, FOSS, Email,
Web Berita, LPSE, E-DATA, PPO, PAO, dll
Sistem Manajemen
Kebutuhan Masyarakat
Kerangka arsitektur itu terdiri dari 4 (empat) lapis struktur, yakni:
1. ­ Akses ­­­ yaitu jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan media
komunikasi lain yang dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk
mengakses portal pelayanan publik.
2. ­ Portal Pelayanan Publik ­­­ yaitu situs­situs internet penyedia
layanan publik tertentu yang mengintegrasikan proses pengolahan dan
pengelolaan informasi dan dukumen elektronik di sejumlah instansi
yang terkait.
3. ­ Organisasi Pengelolaan & Pengolahan Informasi ­­­ yaitu
organisasi pendukung (back­office ) yang mengelola, menyediakan dan
mengolah transaksi informasi dan dokumen elektronik.
4. ­ Infrastruktur dan aplikasi dasar ­­­ yaitu semua prasarana baik
berbentuk perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung pengelolaan, pengolahan, transaksi, dan penyaluran
informasi. baik antar back­office, antar Portal Pelayanan Publik dengan
back­office, maupun antara Portal Pelayanan Publik dengan jaringan
internet, secara andal, aman, dan terpercaya.
6
1.
2.
3.
4.
Struktur tersebut ditunjang oleh 4 (empat) pilar, yakni :
Penataan Sistem Manajemen dan Proses Kerja,
Pemahaman tentang Kebutuhan Publik,
Penguatan Kerangka Kebijakan, dan
Pemapanan Peraturan dan Perundang­Undangan.
6 Strategi
SC
PAO
PPID
E-GOV
FOSS
PPO
SC = Satker Connectivity
PPID = Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
PAO = Pusat Aplikasi Online
PPO = Pusat Pelayanan Online
FOSS = Free Open Source Software
6.1
Tenaga Kehumasan Daerah (PPID)
Penunjukan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) di
satuan kerja masing­masing, yang mana tugas dan kewajibannya telah
diatur pada Undang­Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
6.2
Konektifitas Satuan Kerja (SC)
SC
(Satker
Connectivity)
adalah
konektifitas satuan
kerja,
menghubungkan koneksi jaringan Informasi dan Telekomunikasi seluruh
satuan kerja kedalam jaringan PINMAS Kementerian Agama RI. Dengan
mempersiapkan infrastuktur jaringan di satuan kerja di daerah sesuai
standar perangkat jaringan Kementerian Agama RI.
6.3
Pusat Pelayanan Online (PPO)
Pusat Pelayanan Online (PPO) merupakan kumpulan layanan publik
Kementerian Agama kepada masyarakat (G2C/Government to Citizen),
kepada Instansi lain (G2G/Government to Government), kepada
pengusaha (G2B/Government to Bussinesman) yang terdapat di portal
kemenag.go.id.
7
6.4
Pusat Aplikasi Online (PAO)
Pusat Aplikasi Online (PAO) merupakan kumpulan aplikasi berbasis web
yang digunakan Pegawai Kementerian Agama dalam menjalankan
tugasnya, dengan sistem data terpusat dan terintegrasi dalam portal
kemenag.go.id
6.5
Legal Software (FOSS)
Berdasarkan surat edaran Sekjen Kementerian Agama RI Nomor:
B.VIII/3/HM.01/1269/2010 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal
dan Open Source Software (OSS), dengan target realisasi hingga
Desember 2011. Maka perlu langkah di daerah untuk mempercepat
realisasi penggunaan software legal dan open source. Berkaitan dengan
teknis migrasi dapat dikoordinasikan dengan Tim TOT yang akan
dibentuk.
7 Rencana Aksi
Untuk melaksanakan strategi diatas maka perlu dijabarkan rencana aksi yang
dibuat dalam manajemen proyek, dimana setiap rencana aksi ditentukan kapan
waktu pelaksanaaan dan realisasi pencapaiannya, diantara rencana aksinya adalah
1 Persiapan SDM
2 Pelatihan Teknis dan Rakor
3 Pemanfaatan Media Cetak dan Elektronik
4 Standarisasi Perangkat Humas
5 Standarisasi Perangkat TIK
8
Berikut sebagai contoh gambaran rencana aksi dalam bentuk table sederhana :
No
1
Rencana Aksi
Lama
Persiapan SDM
1.1 Penunjukan Tenaga Kehumasan
1.2 Penunjukan Admin Email
1.3 Penunjukan Web Admin
1.4 Penunjukan Pengelola TIK
2
Pelatihan Teknis dan Rakor
2.2 Pelatihan Jurnalistik
2.3 Pelatihan Protokol
2.4 Rakor Informasi & Kehumasan
2.5 TOT FOSS (Open Source Software)
3
Pemanfaatan Media Cetak dan Elektonik
3.1 Pemanfaatan Media Cetak Majalah
3.2 Pemanfaatan Portal kemenag.go.id
3.3 Pemanfaatan Email kemenag.go.id
4
Standarisasi Pengadaan Perangkat Humas
4.1 Kamera Digital SLR
4.2 Perekam Video HD (Handycam)
4.3 Perekam Suara (Voice Recorder)
4.4 Laptop
4.5 Modem GSM + Pulsa Bulanan
4.6 Printer + Scanner
4.7 Monitor Pengumuman dan Jadwal
5
Standarisasi Pengadaan Perangkat TIK
5.1 Pengadaan Koneksi Internet Broadband
(kecepatan diatas 2 Mbps)
5.2 Pengadaan Perangkat Jaringan
5.3 Pengadaan IP Telephone
5.4 Pengadaan Video Confrence
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
Biodata
01. NAMA
: Dr. H. M. Kusasi, M.Pd.
02. NIP
: 19600104 198903 1 002
03. Pangkat/Gol
: Pembina Utama Muda (IV/c)
04. Tempat Tgl. Lahir
: Amuntai, 04 Januari 1960
05. Alamat Kantor
: Jln. Basuki Rahmat No. 42 Samarinda
06. Alamat Rumah
: Jln. Wahab Syahrani No. 12 B Samarinda
07. Riwayat Pendidikan :
a. SD / MI
: SDN, (Tahun 1973)
b. SMP / MTsN
: PGAN 4 tahun, (Tahun 1979)
c. SMA / MA
: PGAN 6 tahun, (Tahun 1980)
d. S.1
: Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin Tahun 1985
e. S.2
: Manajemen Pendidikan UNJ Tahun 2002
f. S.3
: Manajemen Pendidikan UNJ Tahun 2012
08. Riwayat Jabatan
:
PNS. TMT 01 ­ 03 ­ 1989
a. Guru MTsN Balikpapan (1989)
b. Guru MAN Balikpapan (1993 – 1996)
c. Kepala MA Balikpapan (1996 – 2002)
d. Kepala MAN 2 Samarinda (2002 – 2005)
e. Kasi Pend. Keagamaan & Salafiyah Bid. Pekapontren & Penamas
(Tahun 2005)
f. Kasi Supervisi & Evaluasi Bid. Mapenda Islam (Tahun 2006)
g. Kepala Kantor Departemen Agama Kota Balikpapan (2007 – 2009)
h. Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Kaltim
(26 Januari 2009 s.d. sekarang)
10
Download