Sinar dan pencahayaan

advertisement
 Ahli
fisika membagi fisika dalam dua
kelompok besar :


Ditinjau dari segi geometris
Ditinjau dari segi fisik
 Alasan

pembagian :
Untuk menjelaskan peristiwa cahaya dan untuk
memenuhi rumusan tertentu
 Cahaya
dapat ditransformasikan kedalam
bentuk energi lain misalnya panas
 Cahaya beupa gelombang atau partikel
 Issac

newton :
Cahaya adalah suatu partikel dan merambat
dalam satu garis lurus
Teori korpuskuler
 Young and fressnel

Awal abad XIX dapat menunjukkan bahwa
hakekatnya cahaya merupakan gelombang,
dengan memakai teori ini maka dapat
dijelaskan peristiwa intervensi dan polarisasi

James s maxwell (1864)
Memprediksi secara matematikbahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetikdan menjalar
secara transversal.
 Panjang gelombang cahaya yang terlihat antara 380760 nm
 Terlihat sebagai warna dari cahaya


Max plank (1990)
Mengobservasi interaksi antara cahaya dan zat
 Menghasilkan teori kuantum


Pertukaran energi antara radiasi elektromagnetik dan zat
selalu mempunyai ciri –ciri energi sendiri yang disebut
dengan kuanta dan setiap kuantum cahaya mempunyai
beberapa partikel yang disebut dengan proton
 Sifat

Perambatan cahaya


esensial cahaya
Merambat dari suatu tempat ketemmpat yang lain,
cahaya dari sumber memancar keluar kesegala arah,
misal cahay matahari, cahaya lilin,dll
Warna cahaya, frekuensi dan panjang gelombang


Cahaya yang melewati suatu prisma akan di refraksi
(dipatahkan) dan didispersi( dipisahkan) menjadi
beberapa komponen warna yaitu violet,merah, hijau,
kuning, oranye dan biru,
jika melawati prima pembalik maka akan berubah
warna kembali menjadi putih

Kecepatan cahaya
 Digunakan dua metode untuk mengukur kecepatan
cahaya

Metode astronom dan

Metode laboratorium
 Metode


astronom
Dihitung berdasarkan hasil pengamatan pada saat
terjadi gerhana yupiter, jarak terdekat antara
bumi dan yupiter yang digunakan sebagai dasar
perhitungan
Abrasi cahaya
Di hitung berdasarkan pengamatan terhdap
bintang tertentu

Metode roda gigi


Metode rotasi cermin


Putaran antara roda dan gigi dengan kecepatan 200
kali/detik, dan dilakukan penyinaran memalui suatu
lubang dan dipantulkan ke cermin.
Mengukur kecepatan cahaya melaui cermin yang
berotasi, menggunakan perpaduan antara cermin
cekung dan cermin datar
Metode kerr cell

Merupakan sebuah instrumen yang berisi dua
lempenganyang didalam nya berisi cairan
nitrobenzen. Yang kemudian dialiri dengan medan
listrik maka nitro benzen akan merotasi bidang
polarisasi cahaya
 Metode

Metode geodimeter


Cahaya yang mempeunyai frekuensi 8332 mega cycle
dipantulkan oleh cermin ke anoda foto multiplikator
Inferometri gelombang mikro


panjang gelombang
Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur panjang
gelombangmikro
Spestrokopi

Dapat mengukur level/tingkat energi poliatomik
molekul dan secara tidak langsung hal ini dapat
mengkalkulasi kecepatan cahaya melalui frekuensi dan
panjang gelombangnya
 Apabila
dua gelombang cahaya saling
menindih dalam sebuah ruang dalam waktu
yang sama maka akan terjaid interferensi
cahaya
 Apabila
dua cahaya yang koheren berbeda
dalam fase berbeda arah polarisasi
digabungkan, maka hasilnya merupakan
berkkas cahaya listrik yang bervariasi dari
satu titik ke titik yang lainya.
 Cahaya
dapat mengalami polarisasi cahaya
jika :




Terjadi refleksi /pemantulan
Sketer/hamburan
Refraksi ganda
Absorbsi selektif
 Cahaya
yang unpolarisasi datang mengenai
suatu benda transparan dengan permukaan
yang kilap, misalnya gelas/kaca, maka
cahaya tersebut akan mengalami
refleksi/pemantulan dan refraksi/pembiasan
serta dispersi.
 Proses
sketer terjadi pada cahaya dengan
gelombang pendek dan melalui suatu partikel
kecil berupa bidang polarisasi. Cahaya yang
mengalami sketer pada atmosfir
menyebabkan langit akan tampak biru.
 Kristal
dari berbagi material seperti kalsite
(calsite), kwarsa dan es adalah zat
anisotropik, sifat fisik tidak sama dalam
segala hal.
 Ada
sejumlah kristal, misalnya tourmaline
mempunyai sifat megabsorbsi satu komponen
cahaya polarisasi.
 Fluks
cahaya ( arus cahaya) dengan satuan
lumen


Suatu sumber cahaya memancarkan energi
elektromagnetik dengan distribusi berbagai
panjang gelombang pada daerah cahaya tampak
dan tidak.
Daerah cahaya tampak pada panjang gelombang
400 nm (4000 Angstrom) sampai dengan 700nm
(7000nm)
 Intensitas





cahaya
Sumber cahaya selalu memancarkan energi
dalam segala arah, daya yang diberikan oleh
suatu sumber cahaya dinyatakan sebagai
intensitas . Intensitas tergantung sejumlah lumen
dan pancaran dalam satu daerah yang melalui
sudut.
Ω=A/R2
A= bagian dari luas permukaan benda yang kena
cahaya
R jari-jari bola
Ω sudut pancaran dalam steradian
 I=F/Ω



F = Fluks Luminous dalam satuan lumen
Ω = sudut pancaran dalam satuan steradian
I lumen / steradian
 Efikasi


Pencahayaan
Disebut pula efisiensi luminous/efisiensi
pencahayaan yaitu perbandingan antara power
output (total fluks) dengan total power input.
Contoh soal : hitung efikasi pencahayaan dari
sebuah lampu 200 watt jika rata-rata intensitas
cahaya sferis 294 candela.
 Kuat





penerangan
Suatu permukaan dikatakan terang apabila
permukaan apabila permukaan tersebut diiradiasi
dengan cahaya tampak dari berbagai sumber
cahaya. Kuat permukaan dapat didefinisikan
sebagai total fluks cahaya yang datang (F) per
luas permukaan
E=F/A
E = fluks cahaya dalam satuan luas
F= Lumen/m2 atau fluks
A = luas permukaan
 Banyaknya
sumber cahaya mengkontribusi
penerangan pada permukaan yang sama;
dengan permukaan tersebut merupakan
pengumpulan dari setiap penerangan dari
tiap-tiap sumber cahaya, sehingga :
 E1+E2+E3....En
 =1/A ∑F
 Terang

cahaya
Suatu permukaan dengan luas A, bisa mengemisi
cahay apabila permukaan tersebut bagian dari
benda bercahaya atau bisa pula permukaan
tersebut merefleksi/memantulkan cahaya dari
berbagai sumber cahaya.
 Emisi

cahaya
Proses utama yang melibatkan dalam emisi
cahaya adalah : transisi / peralihan dari suatu
sistem atomik dari satu level ke level yang lain.
 Absorbsi

cahaya dan transmisi cahaya
Suatu berkas cahaya yang melewati zat, sebagian
energinya akan hilang melalui eksitasi atom zat
tersebut, bahkan berubah menjadi panas. Proses
ini di kenal dengan nama adsorbsi, proses ini
tergantung panjang gelombang cahaya, jenis
panjang gelombang dan sejumlah materi.
 Sketer

cahaya
Suatu proses pengurangan sejumlah cahaya yang
melewati substansi disebabkan adanya proses
sketer/ hamburan cahaya.
 Refleksi

cahaya
Seberkas cahaya datang melalui mediaumtembus
cahaya mengenai suatu permukaan benda,
berkas cahaya tersebut akan pemantulan ke arah
medium tembus cahaya.
 Refraksi

atau pembiasan
Apabila cahaya melewati suatu mediaum maka
cahaya tersebut akan mengalami perubahan. Hal
ini menyebabkan lintasan cahaya menjadi lekuk.
 Apabila
cahaya melewati suatu prisma
cahaya tersebut akan mengalami refraksi dan
terpisah menjadi beberapa kompenen warna.
 Difraksi

Difraksi merupakan penyebaran berkas cahaya
setelah melewati tepi dari suatu hambatan.
Download