Uploaded by Fajar

Deret Bowen

advertisement
A. Reaksi Bowen
Reaksi bowen adalah suatu bagan yang menunjukan susunan mineral –
mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari 2 bagian. Mineral tersebut dapat
digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu mineral mafik (berwarna gelap) pada
bagian kir dan mineral Felsik (berwarna terang) pada bagian kanan.
1. Discontinues Series
Ada bagian sebelah kiri adalah Deret Discontinous dimana deret ini
terbentuk dari mineral Ferromagnesian Silikat. Mineral yang terbentuk
pada suhu tertinggi adalah Olivine, tetapi pada magma yang jenuh oleh
SiO2 maka mineral Pyroxyne lah yang akan terbentuk terlebih dahulu.
Olivine dan Pyroxyne ini disebut pasangan “Ingcongruent melting”
dimana Olivine akan bereaksi dengan larutan sisa dan membentuk
Pyroxyne. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral
berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk
adalah Biotit yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan
magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.
2. Continues Series
Mineral sebelah kanan terdiri dari mineral – mineral kelompok
Plagioklas. Maksud dari continuous series adalah mineral awal akan
turut
serta
dalam
pembentukan
mineral
selanjutnya.
Reaksi
berubahnya komposisi Plagioklas ini dinamakan “Solid Solution” yang
artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang
akan berjalan menerus. Saat mineral kehilangan Ca maka Na akan
menggantikan tempat Ca sehingga semakin kebawah semakin sedikit
Ca dan semakin banyak Na, begitu juga sebaliknya semakin keatas
maka semakin kaya Ca semakin miskin Na. Dalam hal ini Anorthite
adalah jenis Plagioklas yang kaya Casedangkan Albit adalah
Plagioklas kaya Na.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral
Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral
Kwarsa, maka mineral Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil
diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya
mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak
stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
B. Kegunaan Deret Bowen
1. Menginterpretasi kondisi fisik dan kimia mineral
Dari bagian atas dari diagram, dengan melihat deret bowen, kamu bisa
menginterpretasi kondisi fisik dan kimia dimana mineral terkristalisasi.
Sebagai contoh, olivine dengan suhu dan tekanan yang tinggi banyak
mengandung besi-magnesium, rendah silika.
2. Mengetahui Asosiasi mineral pada batuan beku
Bagian bawah dari diagram, menunjukan asosiasi mineral. Mineralmineral tersebut secara horizontal ditemukan pada batuan yang
sama.Basalt akan mengandung mineral olivine, pyroxene, dan plagioklas
dengan kandungan Ca yang tinggi, tetapi tidak akan mengandung kuarsa
dan K-Feldspar.
3. Hubungan Deret Bowen dengan pelapukan
Bagian atas dari diagram menunjukan stabilitas dari mineral terhadap
pelapukan, mineral paling sedikit stabil pada tekanan 1 bar dan suhu 25 oC
(pada permukaan bumi).Mineral yang paling kurang stabil terletak pada
bagian atas dan yang paling stabil terdapat pada bagian bawah.
Basalt yang mengandung olivine dan Ca-plagioklas, jika mengalami
pelapukan, mineral tersebut sangat tidak stabil dan akan cepat hancur oleh
pelarutan dan membentuk lempung.Dimana mineral tersebut hanya stabil
pada tekanan 1 bar dan suhu 25 C.Granit mengandung kuarsa, k-feldspar,
dan muscovite.Muscovite dan k-feldspar akan lebih awal hancur, tetapi
kuarsa akan tetap resisten.Ketika produk dari pelapukan granit dan basalt
tererosi dan terendapkan, kamu pastinya akan menemukan banyak kuarsa,
mungkin beberapa k-feldspar dan muscovite, dan tidak ditemukan olivine
juga ca-plagioklas.
4. Hubungan Deret Bowen dengan Batuan beku
Batuan yang terletak pada bagian atas dan bawah dari Seri Reaksi Bowen
seharusnya tidak terbentuk pada singkapan yang sama. Kondisi yang
memungkinkan untuk membentuk basalt tidak sama dengan kondisi untuk
membentuk rhyolite. Namun, pada beberapa kasus, misalnya di
Yellowstone National Park, tersingkap dua jenis batuan secara
interlayered. Kedua batuan itu pasti terbentuk dari dua magma dengan
sifat yang berbeda. Jika basalt seharusnya tidak mengandung kuarsa,
namun
kadang-kadang
ditemukan
mengandung
kuarsa,
bisa
diinterpretasikan bahwa magma tersebut tidak berasal dari sumber yang
sama. Bisa saja terdapat intrusi basalt yang menerobos.
5. Mengetahui Umur Relatif Batuan
The green and black beaches of the big island of Hawaii terbentuk oleh
olivine dan pyroxene. Berdasarkan Reaksi Deret Bowen, mineral yang
tidak stabil seharusnya terlapukkan. Tetapi terdapat mineral yang tidak
stabil yang tersingkap di salah satu pantai di Hawaii, sehingga dapat
diinterpretasikan
mineral
tersebut
pasti
berumur
sangat
muda.
Tersingkapnya olivine dan pyroxene disbabkan karena sumber batuannya
adalah basalt. Ca-plagioklas terlapukkan secara cepat. Namun, mungkin
olivine dan pyroxene yang juga rentan pada pelapukan belum cukup waktu
untuk terlapukkan.
6. Mengetahui hubungan rock forming mineral
Jika magma basalt mendingin secara lambat, mineral yang terbentuk
pertama kali seharusnya olivine dan ca-plagioklas. Sehingga akan
terbentuk material padatan didalam cairan. Padatan mempunyai density
atau massa jenis yang lebih besar daripada cairan, sehingga olivine dan
plagioklas seharusnya tenggelam (sink) di bawah dapur magma. Olivine
mempunyai berat jenis yang lebih tinggi dibanding plagioklas. Oleh
karena itu, jika terjadi intrusi basalt seharusnya menunjukan lapisan
mineral olivine di bagian bawah.
Contoh nyatanya adalah Palisade Sill di bagian barat Sungai Hudson di
New York dan New Jersey merupakan tubuh batuan yang mempunyai
lapisan olivine dibagian dasarnya.
Sumber : http://boezsay.blogspot.com/2014/10/deret-bowen-dan-batuanbeku.html
https://mesinmilenial.com/deret-bowen-pdf.html
Download