Uploaded by Kemal Fathur

LINA 1

advertisement
LBM 1 MODUL 21
TERLAMBAT DATANG BULAN
KELOMPOK 16
STEP 1
1. HCG : (Human Chorionic Gonadotropin)
2. ANC :Antenatal Care
STEP 2
1. anatomi dan histologi reproduksi wanita
2. fisiologi reproduksi wanita
MENSTRUASI
1. mekanisme menstruasi
2. siklus haid
3. gangguan – gangguan menstruasi
HCG
1.
2.
3.
4.
definisi
fungsi
prosedur pemeriksaan
interpretasinya
AMENOREA
a. definisi
b. etiologi
c. patofisiologi
d. klasifikasi
e. gambaran klinik
f. diagnosa
g. penatalaksanaan
h. prognosis
KEHAMILAN
1. ovulasi
2. tanda dan gejala kehamilan
3. fisiologi kehamilan
4. mekanisme konsepsi
5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan
6. diagnosa
7. DD
8. definisi ANC
9. tujuan ANC
10. kegiatan ANC
11. akibat tidak dilakukan ANC
12. Klimakterium???
SKENARIO
1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng
dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK??
STEP 3
1. anatomi dan histologi reproduksi wanita
ANATOMI
a. genitalia eksterna :
- mons veneris
- labia mayora
- labia minora
- vulva
- vestibulum
- clitoris
- introitus vagina
- hymen
- lubang kemih (OUE)
- perineum
b. genitalia interna
- vagina
- uterus
- tuba fallopi
- ovarium
HISTOLOGI
Ovarium ada 2 : dilapisi oleh epitel kuboid rendah/gepeng  disebut epitel germinal dibawah
epitel ada tunica albuginea
Ovarium ada 2 bagian :
- cortex : diisi oleh stroma jaringan ikat fibroblas besar berbentuk kumparan  ada folikelfolikel sedangkan perbatasan cortex dan medula ada folikel besar/matang (teka interna dan
teka eksterna).
- Medula
Tuba uterina ada 4 :
- infundibulum
- isthmus
- ampulla
- bagian interstisisial/intramural
Uterus ada 3 dinding :
- endometrium
- miometrium
- perimetrium
2. fisiologi reproduksi wanita
MENSTRUASI
1. mekanisme menstruasi
otak (hipotalamus)  merangsang gonadotropin  merangsang hipofisa anterior  yang
menghasilkan FSH dan LH  FSH mempengaruhi perkembangan folikel  folikel menghasilkan
estrogen  penebalan endometrium (hormon FSH menurun)  tdk terjadi pembuahan  terjadi
pelepasan/peluruhan dinding endometrium.
2. siklus haid
ada 2 fase dan 1 saat :
1. fase folikuler
2. saat ovulasi
3. fase luteal
ada 4 fase :
a. fase menstruasi/deskuamasi
b. fase proliferasi
c. fase sekresi
d. fase premenstruasi
3. gangguan – gangguan menstruasi
ada 4 :
a. kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan : hipermenore (lebih dari 8 hari) dan
hipomenore (kurang dari biasanya)
b. kelainan siklus : polimenore (siklus haid kurang dari 21 hari), amenore (siklus haid lebih dari 3
bulan), oligomenore (siklus haid lebih dari 35 hari)
c. perdarahan diluar haid
d. gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid : dismenore
HCG
1.
2.
3.
4.
definisi
fungsi
prosedur pemeriksaan
interpretasinya
AMENOREA
a. definisi
b. etiologi
c. patofisiologi
d. klasifikasi
e. gambaran klinik
f. diagnosa
g. penatalaksanaan
h. prognosis
KEHAMILAN
1. ovulasi
2. tanda dan gejala kehamilan
3. fisiologi kehamilan
4. mekanisme konsepsi
5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan
6. diagnosa
7. DD
8. definisi ANC
9. tujuan ANC
10. kegiatan ANC
11. akibat tidak dilakukan ANC
12. Klimakterium???
SKENARIO
1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng
dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK??
STEP 4
Hormon
FSH, LH
Menstruasi
Estrogen
Progesteron
Gangguan
Menstruasi
Fisiologis
Patologi
Kehamilan
Mual
Muntah
Sering BAK
HCG urin (+)
ANC
STEP 7
1. anatomi dan histologi reproduksi wanita
ALAT GENITALIA EKSTERNA
-
Mons veneris
adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutup oleh
rambut kemaluan. Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa dan
juga dari jenis kelamin. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir
atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha.
-
Labia mayora
terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan
lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua
labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior.
-
Labia minora
adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir
kecil bertemu dan membentuk di atas klitoris preputium klitoridis, dan di bawah
klitoris frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan
membentuk fossa navikulare. Fossa navikulare ini pada wanita yang belum pernah
bersalin tampak masih utuh, cekung seperti perahu; pada wanita yang belum pernah
melahirkan kelihatan tebal dan tak rata. Kulit yang meliputi bibir kecil mengandung
banyak glandula sebasea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung-ujung urat saraf
yang menyebabkan bibir kecil amat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung banyak
pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat
mengembang.
-
Klitoris
kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis, dan terdiri atas glans
klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os
pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat
saraf, hingga amat sensitif.
-
Vulva
berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan dibatasi di depan
oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil, dan di belakang oleh perineum;
embriologik sesuai dengan sinus urogenitalis. Di vulva 1-1,5 cm di bawah klitoris
ditemukan orifisium uretra eksternum (lubang kemih) berbentuk membujur 4-5 mm
dan tidak jarang sukar ditemukan oleh karena tertutup oleh lipatan-lipatan selaput
vagina. Tidak jauh dari lubang kemih, di kiri dan di kanan bawahnya, dapat dilihat dua
ostia Skene. Saluran Skene analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki. Di kiri dan
kanan bawah, dekat fossa navikulare, terdapat kelenjar Bartolin. Kelenjar ini, dengan
ukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan
mempunyai saluran kecil panjang 1,5-2 cm yang bermuara di vulva, tidak jauh dari
fossa navikulare. Pada koitus kelenjar Bartholin mengeluarkan getah lendir.
-
Bulbus vestibule sinistra et dekstra terletak di bawah selaput lender vulva, dekat ramus
ossis pubis. Besarnya 3-4 cm panjang, 1-2 cm lebar, dan 0,51-1 cm tebal; mengandung
banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan
muskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan korpus kavernosum penis.
Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke atas, ke bawah arkus pubis,
akan tetapi bagian bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami cedera, dan
sekali-sekali timbul hematoma vulva atau perdarahan.
-
Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang virgo
selalu dilindungi labia mayora; jika bibir kecil ini di buka, maka barulah dapat dilihat,
ditutupi oleh selaput dara (himen). Himen ini mempunyai bentuk berbeda-beda, dari
yang semilunar (bulan sabit) sampai yang berlubang-lubang, atau yang ada pemisahnya
(septum); konsistensinya pun berbeda-beda juga, dari yang kaku sampai yang lunak
sekali. Hiatus himenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang seujung jari sampai
yang mudah dilalui oleh dua jari. Umumnya himen robek pada koitus, dan robekan ini
terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7, dan sampai dasar selaput dara itu. Sesudah
persalinan, himen robek pada beberapa tempat, dan apa yang dapat dilihat adalah sisasisanya (karunkula himenalis) saja.
-
Perineum, yang terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm.
(Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2005)
Alat genitalia interna
-
Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna. Introitus vaginae
tertutup pada himen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Pada seorang virgo
selaput daranya masih utuh, dan lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya
hanya dapat dilalui oleh jari kelingking.
Pada koitus pertama himen robek di beberapa tempat dan sisanya dinamakan
karunkulae mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen
kribriformis (menunjukkan beberapa lubang), himen septus, dan sebagainya; kadangkadang himen tertutup sama sekali (himen imperforatus). Besarnya lumen himen tidak
menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak.
Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm, sumbunya berjalan kirakira sejajar dengan arah pinggir bawah simfisis ke promontorium.
Epitel vagina terdiri atas epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisan tidak
mengandung kelenjar, akan tetapi dapat mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel
itu amat tipis, sehingga mudah terkena infeksi, khususnya oleh gonokokkus.
-
Uterus
Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat,bagian luarnya ditutupi oleh peritonium
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim.Dalam keadaan tidak
hamil,rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kemih dan
dubur.Rahim berbentuk seperti lampu pijar atau buah pear,mempunyai ronnga yang
terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
-Badan rahim(corpus uteri) berbentuk segitiga
-leher rahim(serviks uteri)berbentuk silinder,dan
-rongga rahim(kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba,yang disebut fundus uteri,merupakan bagian
proksimal rahim.
Dinding rahim secara histologik terdiri dari 3 lapisan:
-lapisan serosa(lapisan peritoneum),di luar
-lapisan otot(lapisan miometrium),di tengah
-lapisan mukosa(endometrium),di dalam
Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong
dan dipertahankan oleh :
-tonus rahim sendiri,
-tekanan intra abdominal,
-otot-otot dasar panggul,
-ligamen-ligamen(lig.Cardinal
kanan-
kiri,lig.sakrouterina,lig.rotundum,lig.latum,lig.infundibulo pelvikum)
-
SaluranTuba(tuba falopi)adalh saluran yang keluar dari kornu rahim kanankiri,panjangnya 12-13cm,diameter 3-8mm.Dan bagian luarnya diliputi oleh peritonium
viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.Bagian dalam saluran dilapisi
silia,yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari 4 bagian:
-pars interstisialis
-pars ismika,yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit
Pars ampularis,dimana biasanya pembuahan (konsepsi)terjadi,
-infundibulum,yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut.Di ujung
infundibulum terdapat umbai-umbai (fimbriae)yang berguna untuk menangkap sel
telur(ovum)yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah sebagai saluran telur,menangkap dan membawa ovum yang
dilepaskan oleh indung telur(ovum),tempat terjadinya pembuahan (konsepsi=fertilisasi)
-
Ovarium (indung telur)
Terdapat dua indung telur,masing-masing di kanan dan di kiri lahir,dilapisi
mesovarium dan tergantung di belakang ligamentum latum.Indung telur ini posisinya
ditunjang oleh mesovarium,
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari:

Kulit (korteks)atau zona parenkimatosa,tediri dari:
-tunika albugenia,yaitu epitel berebntuk kubik
-jaringan ikat disela-sela jaringan lain
-stroma,folikel primordial,dan folikel de Graff
-sel-sel Warthard

Inti (medula) atau zona vaskulosa,terdiri dari:
-Stroma berisi pembuluh darah,
-serabut saraf
-beberarapa otot polos
Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu folikel primer.Pada kurun
reproduksi,tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan matang,lalu
keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks.
Folikel de Graff yang matang berisi:
-sel telur(ovum)peristiwanya disebut ovulasi
-stratum granulosum
-teka interna
-teka interna
-discus proligerus
-Liquor follikulli
Seumur hidupnya seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira2 400
butir.
Fungsi indung telur:
-menghasilkan sel telur (ovum)
-menghasilkan hormon-hormon(progesteron dan estrogen)
-ikut serta mengatur haid.
(Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1999) dan (Sinopsis
Obstetri,jilid 1,edisi 2,EGC)
2. fisiologi reproduksi wanita
MENSTRUASI
1. mekanisme menstruasi
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30
hari) yaitu sebagai berikut :
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang
dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak,
folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang
habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan
memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang
masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya
ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning
(Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal
lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan
progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium
menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada
hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada
progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
Gambar : Siklus Menstruasi
Ciri khas kedewasaan manusia ialah adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan
sebagai persiapan untuk kehamilan. Lamanya siklus haid yang normal adalah selama 28 hari
ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara
teratur untuk menerima ovum yang telah dibuahi setelah ovulasi, dibawah pengaruh hormone –
hormone ovarium yaitu estrogen dan progesterone. Adanya ovulasi diikuti oleh pembentukan
korpus luteum yang mengeluarkan hormone progesterone.
Pada tiap siklus haid FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior
hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam
ovarium, umumnya hanya satu tapi kadang – kadang bisa lebih dari satu, yang kemudian
berkembang menjadi folikel de graaf yang menghasilkan hormone estrogen. Estrogen
mempunyai pengaruh terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium tumbuh atau
berploriferasi. Bila estrogen sudah tercukupi akan menekan produksi FSH, sehingga lobus
anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormone gonadotropin yang kedua yaitu LH
(luteinizing hormone). Dibawah pengaruh LH folikel de graaf menjadi lebih matang,
mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi ( ovum dilepaskan oleh
ovarium ). Pada ovulasi ini kadang – kadang terdapat sedikit perdarahan yang akan merangsang
peritoneum di pelvis, sehingga timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain, dan dapat
diikuti sedikit peradarahan vagina. Setelah terjadi ovulasi, terbentuklah korpus rubrum (
berwarna merah oleh perdarahan), yang akan menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini
menghasilkan hormone progestron.
Bila tidak ada pembuahan ( tidak ada sperma membuahi ovum), korpus luteum akan
berdegenerasi dan ini mengakibatkan kadar estrogen dan progestron turun. Menurunnya
kadar estrogen dan progesterone menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di
endometrium, dan terjadi dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti spasme dan
iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang
sudah nekrosis, proses tersebut disebut haid atau mensis. Bila mana terjadi pembuahan
dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut akan dipertahankan.
(Proses umpan balik estrogen dan progesterone)
2. siklus haid
Sisklus menstruasi
Fase proliferative
Endometrium pada fase ini tipis, kelenjar sedikit, sempit,lurus dan dilapisi sel kuboid dan
stromanya padat. Fase regenerative dini berlangsung dari hari ke 3 siklus menstruasi hingga hari
ke 7, ketika proliferasi semakin cepat. Kelenjar2 epitelial bertambah besar dan tumbuh kebawah
tegak lurus terhadap permukaan. Sel2nya menjadi kolummnar dengan nuclei di basal. Sel2
stroma berpoliferasi tetap padat dan berbentuk kumparan. Pembelahan sel (mitosis) umum
terjadipada kelenjar dan stroma. Endometrium disuplali oleh arteri2 basal miometrium yang
memberikan percabangan pada sudut yang tepat untuk mendarahi endometrium. Pada mulanya
ketika menembus endometrium basal, masing2 arteri berjalan lurus, tetapi pada lapisan media
dan superficial arteri berubah menjadi spiral. Bergelungnya arteri ini memungkinkannya
memberikan suplai darah pada endometrium yang terus tumbuh hingga menjadi tidak berkelok
lagi. Setiap arteri spiral mensuplai suatu daerah endometrium tertentu.
Fase luteal
Apabila tidak terjadi kehamilan, sekresi esterogen dan progresteron menurun karena korpus
luteum menjadi tua. Penurunan ini menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan
endoperoksidase bebas didalam endometrium. Enzim2 ini menginduksi lisosom sel stroma
untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin (PG2α dan PG2)dan prostasiklin. PG2α
merupakan suatu vasokontriksi kuat yang menyebabkan kontraksi uterus, PGE2 menyebabkan
kontraksi uterus dan vasodilatasi, prostasiklin adalah suatu vasodilator yang menyebabkan
agresi trombosit. Perbandingan PG2αdengan kedua prostaglandin meningkat selama mentruasi.
Perubahan ini mengurangi aliran darah melalui kapiler endometrium yang menyebabkan
pergeseran cairan dari jaringan endometrium ke dalam kapiler, sehingga mengurangi ketebalan
endometrium. Ini menyebabkan bertambahnya kelokan aareteri spiral menjadi hipoksik,
sehingga terjadi nekrosis iskemik. Vasokontriksi terjadi pada setiaparteri spiral dengan waktu
yang berbeda, bergantian dengan vasodilatasi. Dengan nekrotik dari endometrium mengelupas
ke dalam rongga uterus disertai dengan darah dan cairan jaringan , maka mentruasi mulai
terjadi.
Fase menstruasi
Selama mentruasi lapisan superfisisal dan media endometrium dileppas, namun lapisan basal
profunda dipertahankan. Pengelupasan ini terjadi scara tidak teratur, serampangan, beberapa
daerahterganggu, bagian lain mengalami perbaikan, sedangkan tempat2 lain secar serentak
dilepaskan. Endometrium yang lepas bersama dengan cairan jaringan dan darah, membentuk
koagulum didalam rongga uterus. Koagulum ini segera dicairkan oleh fibrolisin dan cairan,
yang tidak berkoagulasi, ini dikeluarkan melalui serviks dengan kontraksi uterus. Jika umlah
darah yang dikeluarkan pada proses ini sangat banyak, mungkin fibrolisin tidak mencukupi
sehingga wanita ini mengeluarkan bekuan darah dari serviks.
Pembuluh darah yang mensuplai daerah dibawah endometrium yang dilepaskan disumbat
dengan sumbat hemostatik yang terbentuk dari agregasi trombosit dan serabut2 fibrin yang
menginfiltrasi agregat trombosit membentuk plak sumbatan yang stabil. Lapisan basal
endometrium mengalami regenerasi sehingga epithelium baru menutupi daerah yang terlepas.
Apabila regenerasi lebih besar daripada nekosisnya dan proses perbaikan sudah selesai atau
mendekati selesai, mentruasi berhenti dan kemudian siklus mentruasi baru mulai kembali.
Masuknya ovum ke dalam tuba falopi
Bila terjadi ovulasi, ovum bersama dengan berates-ratus atau lebih sel2 granulosa yang melekat
padanya, yang mengandung korona radiata, dikeluarkan langsung kedalam rongga peritoneum
dan selanjutnya harus masuk kedalam salah satu tuba fallopi untuk mencapai kavum uteri.
Ujung fimbria yang masing2 tuba fallopi secara alami jatuh disekitar ovarium. Permukaan
dalam tentakel fimbriae dibatasi oleh epitel bersilia dan silia ini yang diaktivasi oleh esterogen
secara terus menerus bergerak kea rah pembukaaan, osteum tuba fallopi. Kita denganjelas dapat
melihat arus cairan yang lambat mengalir ke arah ostium. Dengan cara ini ovummemasuki salah
satu tuba fallopi.
Pembuahan ovum
Setelah ejakulasi, dalam waktu 5-10 menit, beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus
ampula pada bagian akhir ovarium dari tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam
cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior selama orgasme
wanita. Dari hampir setengah miliar sperma yang dideposit dalam vagina hanya beberapa ribu
yang berhasil mencapai ampula.
Pemebuahan ovum umumnya terjadi segera setelah ovum memasuki ampula. Sebelum sperma
dapat memasuki ovum, sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat
disekitar luar ovum, yang disebut korona radiate dan harus berikatan dengan dan menembus
zona pelusida yang mengelilingi ovum sendiri.
Perubahan Fisiologis pada wanita hamil
a. Uterus
Ukuranuntuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasti otot polos rahim,serabut2 kolagennya menjadi higroskopis.Endometrium
menjadi desidua.ukuran pada kehamilan cukup bulan:30x25x20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000cc
Beratberat uterus naik secara luar biasa,dari 30 grm menjadi 1000gr pda akhir
kehamilan(40pekan)
Bentuk dan konsistensinyapada bulan2 pertama kehamilan,bentuk rahim seperti buah
alpukat,pada kehamilan 4bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti:bujur
telur.Rahim yang tidak hamil kira2 sebesar telur ayam,pada kehamilan 2 bulan sebesar
telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.pada Minggu pertama,isthud
rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang,sehingga bila diraba terasa lebh
lunak: tanda Hegar.pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban,dinding rahim terasa tipis,karena itu bagian2 janin dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim.
b. Indung telur
Ovulasi terhenti
Masih terdapat korpus luteum gravidis sampai terbentuknya urin yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.akibat
hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat lebih merah/kebiruan.warna livid pada vagina dan
portio serviks: tanda Chadwick.
3. gangguan – gangguan menstruasi
1. macam-macam gangguan menstruasi
Perdarahan Uterus Abnormal
Penyebab :

kelainan organic (tumor, infeksi),

sistemik (seperti kelainan factor pembekuan), dan

fungsional alat reproduksi
1. Hipermenore

Darah jumlahnya banyak hingga 6-7 hari, ganti pembalut 5-6 kali/hari.

Penyebabnya :
i. kelainan pada uterus (mioma, uterus hipoplasia atau infeksi genitalia
interna)
ii. kelainan darah,
iii. gangguan fungsional.

Keluhan  berupa haid yang banyak.

Tx  Pada wanita berusia 35 tahun : kuretase diagnostic untuk
menyingkirkan keganasan
2. Hipomenore
1. jumlah darah sedikit, ganti pembalut 1-2 kali/hari dan lamanya 1-2 hari.
2. Penyebabnya

kekurangan estrogen maupun progresteron,

stenosis hymen,

stenosis serviks uteri,

sinekia uteri (sindrom Asherman).
Sinekia uteri di diagnosis dengan histerogram atau hiteroskopi
3. Metroragia

perdarahan tanpa ada hubungan dengan siklus haid. Perdarah ovulatoir terjadi
pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan
dengan pengkura suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organic (polip
endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional, serta penggunaan
estrogen eksogen
Meroragia
Perdarahan siklik yg berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang2 cukup
banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenore
Amenore
Tidak haid lebih dari 3 bulan, diluar amenore fisiologik. Penebabnya dapat berupa
gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina.
Anamnesis yang perlu dicari adalah usia menars, pertumbuhan badan, adanya stress
berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan berat atau penurunan berat
badan yang mencolok. Pemeriksaan ginekologik yang dilakukan adalah pemeriksaan
genitalia interna/eksterna. Pemeriksaan penunjang berupa uji kehamilan uji progesterone
(Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1 edisi ketiga, FKUI)
HCG
1. definisi
2. fungsi
3. prosedur pemeriksaan
4. interpretasinya
AMENOREA
a. definisi
ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
etiologi
patofisiologi
klasifikasi
gambaran klinik
diagnosa
penatalaksanaan
prognosis
KEHAMILAN
1. ovulasi
Pembuahan ovum
Setelah ejakulasi, dalam waktu 5-10 menit, beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus
ampula pada bagian akhir ovarium dari tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam
cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior selama orgasme
wanita. Dari hampir setengah miliar sperma yang dideposit dalam vagina hanya beberapa ribu
yang berhasil mencapai ampula.
Pemebuahan ovum umumnya terjadi segera setelah ovum memasuki ampula. Sebelum sperma
dapat memasuki ovum, sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat
disekitar luar ovum, yang disebut korona radiate dan harus berikatan dengan dan menembus
zona pelusida yang mengelilingi ovum sendiri.
Proses terjadinya kehamilan
-
Kapasitas
-
Konsepsi
Pembuahan:suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba falopi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona
pelusida dan masuk ke veitus ovum.setelah itu,zona pelusida mengalami perubahan
sehingga tidak dilalui oleh sperma lain.proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei
yang disebut: zigot,yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria.pembuahan mungkin
akan menghasilkan:
XX-zigot,menurunkan bayi perempuan
XY-zigot,menurunkan bayi laki2
Dalam beberapa jam setelah pembuahan,mulailah pembelahan zigot selama 3hari sampai
stadium morula.hasil konsepsi ini terap digerakkan ke arah rongga rahim oleh:
Arus dan getaran rambut(silia)
Kontraksi tuba
Hasil konsepsi tiba dalam kavum teri pada tingkat blastula.
-
Implantasi
Nidasi: masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.blastula
diselubungi oleh suatu simpai,disebut: trofoblas,yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan.ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium ini
banyak mengandung sel2 desidua,yaitu: sel2 besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam(inner-cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya,kadang2 nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua(tanda
Hartman).umumnya nidasi terjadi pada dinding depan/belankang rahim(corpus) dekat fundus
teri
Bila nidasi telah terjadi,dimulailah diferensiasi sel2 blastula.sel2 lebih kecil yang terletak
dekat ruang exocoeloma membentuk entroderm dan yolk sac,sedangkan sel2 yang lebih
besar menjadi entodrem dan membentuk ruang amnion dan yolk sac
Sel2 trofoblas mesoderma yang tumbuh di sekitar mudigah akan melapisi bagian dalam
trofoblas.maka terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi orion.sel2 tropoblas tumbuh
menjadi 2 lapisan:
Sitotrofoblas,disebelah dalam
Sinsitiotrofoblas,disebelah luar Vili koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang2 dan disebut orion
frodosum.sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat
makanan sehingga akhirnya menghilang,disebut: chorion leave.dalam peringatan nidasi
trofoblas dihasilkan hormon HCG(human chorionic gonadotropin)
Plasentasi dan mukosa rahim
mukosa rahim yang tidak hamil terdiri atas stratum kompakta dan stratum spongiosa.desidua
adalah: mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas:
1. desidua basalis,yang terletak di antara hasil konsepsi dan dinding rahim,disinilah
plasentasi terbentuk
2. desidua kapsularis,yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim,yang lama
kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi
3. desidua vera(parietalis) yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya
-
Pembentukan plasenta
-
Air ketuban
-
Pertumbuhan janin (embriologi)
Pertumbuhan mudigah(embrio)bermula dari lempeng embrional yang selanjutnya
berdiferensiasi menjadi 3unsur lapisan:
1. sel2 ektodermal
2. sel2 mesodermal
3. sel2 entodermal
skema dari pembuahan sampai bayi
Peristiwa
Hasil
Tempat
Spermatogenesis
Sperma
Testis
Oogenesis
Ovum
ovarium
Konsepsi
Zygote
tuba
Pembelahan
Morula
tuba
Nidasi
Blastula
endometrium
Trofoblas
Desidua
Lempeng embriona
Embnriogenesis
Mudigah
Endometrium
Rongga rahim
Organogenesis
Janin
ronggarahim
Plasenta
Talipusat
Persalinan
Bayi
Jalan lahir
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma,sehingga dinding ruang amnion
mendekati orion.Mesoblas di antara ruang amnion dan mudigah menjadi padatbody stalk,yang
merupakan jembatan antara mudigah dengan dinding trofoblas.Body stalk kelak mjdbtali pusat.Pda
tali pusat ini terdapat:
Jelly Wharton: jaringan lembek yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darh
2arteri umbilikalis.1vena umbilikalis
Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan sistem kardiovaskular janin dg
plasenta.sistem kardio akan terbentuk kira2 pada kehamilan Minggu k10
Sinopsis obsetri
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih /
spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot - embrio - janin menjadi bakal individu baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama
awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi dan organorgan sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan
hormonal tersebut.
Ovum+sperma tuba falopiberkembang zigote fili bergerak ke uterusbernidasi
di uterus bagian atas
Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum, dan nidasi hasil
konsepsi. Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan disekitar porsio pada
waktu koitus, hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri
dan tuba, dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai ampulla tuba, dimana
spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi. Pada spermatozoon itu
ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya, dan kaputnya lebih mudah
menembus lapisan ovum diduga oleh karena dapat melepaskan hialuronidase. Hanya satu
spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona
pellusida masuk ke vitellus, sesudah itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan
mempunyai sifat tidak dapat dilintasi oleh spermatozoon yang lain. Masuknya
spermatozoon memicu nucleus ovum yang masih dalam keadaan metaphase untuk
melakukan pembelahan – pembelahan selanjutnya.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot, hal ini
dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan
enzim. Segera setelah pembelahan ini terjadi, maka pembelahan yang selanjutnya akan
berjalan dengan lancar, dan hasil konsepsi berada dalam bentuk morulla. Dalam ukuran
yang sama hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars intertitialis tuba, dan
dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula. Pada stadium blastula ini
sel – sel yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula akan menjadi trophoblast,
trophobalst tersebut mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan
dalam endometrium pada masa sekresi, dengan sel - sel disidua.
Blastula dengan bagian yang mengandung inner-cell mass aktif mudah masuk ke dalam
lapisan disidua, dan terjadilah nidasi ( masuknya ovum ke dinding endometrium), dan
kadang – kadang pada saat nidasi terjadi perdarahan pada luka desidua. Pada umumnya
nidasi terjadi di dinding depan atau belakang uterus, dan jika nidasi terjadi barulah
dikatakan adanya kehamilan. Dalam tingkat nidasi trophoblast menghasilkan hormone
HCG ( human chorionic gonadotropin) yang akan meningkat lebih dari hari ke 60
kehamilan dan kemudian turun lagi. Diduga hormone HCG ini berfungsi untuk
mempengaruhi korpus luteum untuk terus tumbuh dan akan menghasilkan
progesterone, sampai plasenta dapat membuat hormone sendiri, dan hormone HCG ini
dapat menjadi indikasi postif wanita itu hamil atau tidak dari pemeriksaan kehamilan.
2. tanda dan gejala kehamilan
Gejala kehamilan tidak pasti

Amenore (tidak mendapat haid)

Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan2
pertama kehamilan, disebut morning sickness

Mengidam/menginginkan makanan atau minuman tertentu

Konstipsi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormone steroid

Sering kencing. Terjadi karena kandubg kemih pada bulan2 pertama kehamilan tertekan
uterus yg mulai membesar. Gejala ini akan terus berkurang perlahan-lahan, lalu timbul lagi
pada akhir kehamilan

Pingsan dan mudah lelah

Anoreksia (tidak nafsu makan)
Tanda kehamilan tidak pasti

Pigmentasi kulit

Leukore

Epulis (hipertrofi papilla ginggiva)

Perubahan payudara

Pembesaran abdomen

Suhu basal meningkat terus 37,5-37,80C

Perubahan organ2 dalam pelvic :
a. tanda Chadwick : vagina livid, terjadi kira2 minggu k2-6
b. tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan
c. tanda Piscaseck : uterus membesar ke salah satu jurusan
d. tanda Braxton-Hicks : uterus berkontraksi bila dirangsang. Tanda ini khas untuk uterus
pada masa kehamilan

Tes kehamilan
Tanda pasti kehamilan

Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin

Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin (BJJ)

Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin

Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi karena dampak
radiasi terhadap janin
1. Puting/payudara lebih lembut dan membesar
Jika Anda hamil, Anda akan mengenali bahwa payudara dan putingnya menjadi lebih lembut
sekitar tiga pekan setelah pembuahan (saat haid terlambat sekitar seminggu). Mungkin payudara
terasa bengkak, dan agak membesar serupa dengan saat menjelang haid. Hal ini pengaruh dari
meningkatnya hormone estrogen, progesterone, dan somatomamotropin. Estrogen
menimbulkan hipertropi system saluran pada mamae, sedangkan progesterone menambah
sel - sel asinus pada mamae sehingga mamae lebih padat, dan somatomamotropin
mempengaruhi sel – sel asinus dan menimbulkan perubahan – perubahan dalam sel,
sehingga terjadi pembuatan kasein, laktaglobulin, dan laktaglobulin, dan hal ini diduga
mempengaruhi permukaan kulit mamae.
2. Penggelapan warna areola
Pada kehamilan awal, Anda mungkin mengenali daerah areola (daerah gelap yang
mengelilingi puting payudara) mulai menjadi lebih gelap dan diameternya membesar. Diyakini
bahwa bertambah gelapnya warna areola membantu bayi yang baru lahir menemukan puting
untuk menyusu. Hiperpigmentasi (penggelapan warna kulit) ini juga dipengaruhi oleh factor
hormonal, yaitu hormon melanophore stimulating hormone (MSH), dan tidak jarang
hipermegmentasi ini juga terjadi didaerah bagian tubuh yang lainnya, seperti, pada dahi,
pipi, hidung, dan leher.
3. Lelah berlebihan
Jika anda hamil, gejala yang paling umum dalam delapan hingga sepuluh minggu pertama
adalah rasa lelah. Saat hamil, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang signifikan. Seluruh
tubuh Anda perlu melakukan penyesuaian terhadap proses baru bertumbuhnya janin. bagi
sebagian besar wanita, kelelahan akan pergi saat usia kehamilan 12 minggu. Gejala ini terjadi
karena memang pada wanita hamil peredaran darah ibu terbagi dua, yaitu dengan janin,
otomatis nutrisi, elektrolit, dan komponen yang dibutuhkan ibu dalam darah terbagi
menjadi dua pula. Sebagai akibatnya suplay nutrisi dan bahan lainnya kedalam jaringan
tubuh ibu melalui darah pun berkurang.
4. Mual dan muntah
Jika Anda hamil, pada awal kehamilan, beberapa hari setelah pembuahan, mungkin akan
mengalami morning sickness. Sebenarnya morning sickness ini nama yang salah, karena pada
kenyataannya mual dan muntah bisa terjadi kapan saja: pagi, siang, malam. Mual ini juga
berhubungan hormone estrogen yang menurunkan fungsi motilitas pada traktus
digestivus, yang mengakibatkan rasa tidak nafsu makan dan mual. Mual inilah yzng mimicu
refleks muntah.
5. Sering buang air kecil
Saat haid terlambat satu hingga dua minggu, mungkin keinginan buang air kecil menjadi
lebih sering dari biasanya. Ini dikarenakan janin yang sedang tumbuh di rahim ibu yang semakin
membesar menekan saluran urin (vesika urinaria) sehingga diameter vesica urinaria tersebut
pun mengecil ditambah peninakatan sirkulasi darah ke ginjal pada saat kehamilan sehingga
filtrasi oleh glomelurus jugameningkat . Oleh karena itu keinginginan miksi lebih cepat
(kebelet).
6. Sembelit (obtipasi)
Pada bulan – bulan pertama sering terdapat perasaan nausea, ini diakibatkan oleh
peningkatan hormone estrogen, sehingga terjadi penurunan motilitas pada trktus digestivus, jadi
makanan lebih lama dalam usus, memang hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi tetapi ini akan
menimbulkan obtipasi. Ini lazim terjadi pada awal kehamilan. Hormon tambahan yang
diproduksi pada masa kehamilan menyebabkan usus halus lebih lentur dan menjadi
kurang efisien.
7. Naiknya temperatur basal tubuh
Bisa dipastikan wanita itu hamil jika suhu basal tubuh meningkat, saat masa haid yang
harusnya datang terlewat, dan tidak turun ke level sebelum terjadi ovulasi. Pada wanita hamil ini
basal metabolic rate (BMR),dan system endokrin meningkat, ini terlihat terutama sering
terjadi pembesaran kelenjar tyroid. BMR meningkat hingga 15 – 20 % yang umumnya
ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan, diperoleh dari terutam
pemecahan hidrat arang. Karena pada wanita hamil kebutuhan nutrisinya lebih besar,
diproduksilah besar – besaran komponen untuk memenuhi
Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria
3. fisiologi kehamilan
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak
memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA
(baca juga catatan kuliah anestesiologi - lumayan lengkap tuh)
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
Sistem sirkulasi / kardiovaskular
(baca juga kuliah kelainan jantung + kuliah anestesiologi)
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
HEMODINAMIK maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya
sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai
20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan
persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap
darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena
terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan
beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan
pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut "ngidam", yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
Perubahan Fisiologis pada wanita hamil
a. Uterus
Ukuranuntuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasti otot polos rahim,serabut2 kolagennya menjadi
higroskopis.Endometrium menjadi desidua.ukuran pada kehamilan cukup
bulan:30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc
Beratberat uterus naik secara luar biasa,dari 30 grm menjadi 1000gr pda
akhir kehamilan(40pekan)
Bentuk dan konsistensinyapada bulan2 pertama kehamilan,bentuk rahim
seperti buah alpukat,pada kehamilan 4bulan berbentuk bulat dan akhir
kehamilan seperti:bujur telur.Rahim yang tidak hamil kira2 sebesar telur
ayam,pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan
sebesar telur angsa.pada Minggu pertama,isthud rahim mengadakan
hipertrofi dan bertambah panjang,sehingga bila diraba terasa lebh lunak:
tanda Hegar.pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban,dinding rahim terasa tipis,karena itu bagian2 janin dapat diraba
melalui dinding perut dan dinding rahim.
b. Indung telur
Ovulasi terhenti
Masih terdapat korpus luteum gravidis sampai terbentuknya urin yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.akibat
hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat lebih merah/kebiruan.warna livid pada
vagina dan portio serviks: tanda Chadwick.
4. mekanisme konsepsi
5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan
6. diagnosa
7. DD
a. Hamil palsu(pseudocyesis=kehamilan spuria).Gejala dapat sama dengan
kehamilan,seperti amenorea,perut membesar,mual,muntah,air susu keluar dan bahkan
wanita ini merasakan gerakan janin.Namun pada pemeriksaan ,uterus tidak
membesra,tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamila negatif
b. Mioma uteri:perut dan rahim membesar,namun pada perabaan rahim terasa
padat,kadang kala berbenjol-benjol.Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai
tanda-tanda kehamilan lainnya.
c. Kista ovarii;perut membesar bahkan makin bertambah besar,namun pada
pemeriksaan dalam ,rahim teraba sebesar biasa.Reaksi kehamilan negatiif,tandatanda kehamilan lain negatif.
d. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin:pada pemasangan kateter keluar
banyak air kencing
e. Hematometra:uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen
inperforata,stenosis vagina atau serviks.
8. definisi ANC
tujuan ANC
Tujuan  menyiapkan ia sebaik2nya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka postpartum sehat,
normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental.
Shg, ANC harus diusahakan agar :
1. wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang2nya harus sama sehatnya atau lebih
sehat
2. adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemkan dini dan diobati
3. wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yg dilahirkan sehat pula fisik dan mental.
9. kegiatan ANC
10. akibat tidak dilakukan ANC
11. Klimakterium???
SKENARIO
1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng
dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK??
Download