LBM 1 MODUL 21 TERLAMBAT DATANG BULAN KELOMPOK 16 STEP 1 1. HCG : (Human Chorionic Gonadotropin) 2. ANC :Antenatal Care STEP 2 1. anatomi dan histologi reproduksi wanita 2. fisiologi reproduksi wanita MENSTRUASI 1. mekanisme menstruasi 2. siklus haid 3. gangguan – gangguan menstruasi HCG 1. 2. 3. 4. definisi fungsi prosedur pemeriksaan interpretasinya AMENOREA a. definisi b. etiologi c. patofisiologi d. klasifikasi e. gambaran klinik f. diagnosa g. penatalaksanaan h. prognosis KEHAMILAN 1. ovulasi 2. tanda dan gejala kehamilan 3. fisiologi kehamilan 4. mekanisme konsepsi 5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan 6. diagnosa 7. DD 8. definisi ANC 9. tujuan ANC 10. kegiatan ANC 11. akibat tidak dilakukan ANC 12. Klimakterium??? SKENARIO 1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK?? STEP 3 1. anatomi dan histologi reproduksi wanita ANATOMI a. genitalia eksterna : - mons veneris - labia mayora - labia minora - vulva - vestibulum - clitoris - introitus vagina - hymen - lubang kemih (OUE) - perineum b. genitalia interna - vagina - uterus - tuba fallopi - ovarium HISTOLOGI Ovarium ada 2 : dilapisi oleh epitel kuboid rendah/gepeng disebut epitel germinal dibawah epitel ada tunica albuginea Ovarium ada 2 bagian : - cortex : diisi oleh stroma jaringan ikat fibroblas besar berbentuk kumparan ada folikelfolikel sedangkan perbatasan cortex dan medula ada folikel besar/matang (teka interna dan teka eksterna). - Medula Tuba uterina ada 4 : - infundibulum - isthmus - ampulla - bagian interstisisial/intramural Uterus ada 3 dinding : - endometrium - miometrium - perimetrium 2. fisiologi reproduksi wanita MENSTRUASI 1. mekanisme menstruasi otak (hipotalamus) merangsang gonadotropin merangsang hipofisa anterior yang menghasilkan FSH dan LH FSH mempengaruhi perkembangan folikel folikel menghasilkan estrogen penebalan endometrium (hormon FSH menurun) tdk terjadi pembuahan terjadi pelepasan/peluruhan dinding endometrium. 2. siklus haid ada 2 fase dan 1 saat : 1. fase folikuler 2. saat ovulasi 3. fase luteal ada 4 fase : a. fase menstruasi/deskuamasi b. fase proliferasi c. fase sekresi d. fase premenstruasi 3. gangguan – gangguan menstruasi ada 4 : a. kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan : hipermenore (lebih dari 8 hari) dan hipomenore (kurang dari biasanya) b. kelainan siklus : polimenore (siklus haid kurang dari 21 hari), amenore (siklus haid lebih dari 3 bulan), oligomenore (siklus haid lebih dari 35 hari) c. perdarahan diluar haid d. gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid : dismenore HCG 1. 2. 3. 4. definisi fungsi prosedur pemeriksaan interpretasinya AMENOREA a. definisi b. etiologi c. patofisiologi d. klasifikasi e. gambaran klinik f. diagnosa g. penatalaksanaan h. prognosis KEHAMILAN 1. ovulasi 2. tanda dan gejala kehamilan 3. fisiologi kehamilan 4. mekanisme konsepsi 5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan 6. diagnosa 7. DD 8. definisi ANC 9. tujuan ANC 10. kegiatan ANC 11. akibat tidak dilakukan ANC 12. Klimakterium??? SKENARIO 1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK?? STEP 4 Hormon FSH, LH Menstruasi Estrogen Progesteron Gangguan Menstruasi Fisiologis Patologi Kehamilan Mual Muntah Sering BAK HCG urin (+) ANC STEP 7 1. anatomi dan histologi reproduksi wanita ALAT GENITALIA EKSTERNA - Mons veneris adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutup oleh rambut kemaluan. Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa dan juga dari jenis kelamin. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha. - Labia mayora terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior. - Labia minora adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk di atas klitoris preputium klitoridis, dan di bawah klitoris frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare. Fossa navikulare ini pada wanita yang belum pernah bersalin tampak masih utuh, cekung seperti perahu; pada wanita yang belum pernah melahirkan kelihatan tebal dan tak rata. Kulit yang meliputi bibir kecil mengandung banyak glandula sebasea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung-ujung urat saraf yang menyebabkan bibir kecil amat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat mengembang. - Klitoris kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis, dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, hingga amat sensitif. - Vulva berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil, dan di belakang oleh perineum; embriologik sesuai dengan sinus urogenitalis. Di vulva 1-1,5 cm di bawah klitoris ditemukan orifisium uretra eksternum (lubang kemih) berbentuk membujur 4-5 mm dan tidak jarang sukar ditemukan oleh karena tertutup oleh lipatan-lipatan selaput vagina. Tidak jauh dari lubang kemih, di kiri dan di kanan bawahnya, dapat dilihat dua ostia Skene. Saluran Skene analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki. Di kiri dan kanan bawah, dekat fossa navikulare, terdapat kelenjar Bartolin. Kelenjar ini, dengan ukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5-2 cm yang bermuara di vulva, tidak jauh dari fossa navikulare. Pada koitus kelenjar Bartholin mengeluarkan getah lendir. - Bulbus vestibule sinistra et dekstra terletak di bawah selaput lender vulva, dekat ramus ossis pubis. Besarnya 3-4 cm panjang, 1-2 cm lebar, dan 0,51-1 cm tebal; mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan muskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan korpus kavernosum penis. Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke atas, ke bawah arkus pubis, akan tetapi bagian bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami cedera, dan sekali-sekali timbul hematoma vulva atau perdarahan. - Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang virgo selalu dilindungi labia mayora; jika bibir kecil ini di buka, maka barulah dapat dilihat, ditutupi oleh selaput dara (himen). Himen ini mempunyai bentuk berbeda-beda, dari yang semilunar (bulan sabit) sampai yang berlubang-lubang, atau yang ada pemisahnya (septum); konsistensinya pun berbeda-beda juga, dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus himenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Umumnya himen robek pada koitus, dan robekan ini terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7, dan sampai dasar selaput dara itu. Sesudah persalinan, himen robek pada beberapa tempat, dan apa yang dapat dilihat adalah sisasisanya (karunkula himenalis) saja. - Perineum, yang terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. (Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2005) Alat genitalia interna - Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna. Introitus vaginae tertutup pada himen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Pada seorang virgo selaput daranya masih utuh, dan lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilalui oleh jari kelingking. Pada koitus pertama himen robek di beberapa tempat dan sisanya dinamakan karunkulae mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen kribriformis (menunjukkan beberapa lubang), himen septus, dan sebagainya; kadangkadang himen tertutup sama sekali (himen imperforatus). Besarnya lumen himen tidak menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak. Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm, sumbunya berjalan kirakira sejajar dengan arah pinggir bawah simfisis ke promontorium. Epitel vagina terdiri atas epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisan tidak mengandung kelenjar, akan tetapi dapat mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel itu amat tipis, sehingga mudah terkena infeksi, khususnya oleh gonokokkus. - Uterus Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat,bagian luarnya ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim.Dalam keadaan tidak hamil,rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kemih dan dubur.Rahim berbentuk seperti lampu pijar atau buah pear,mempunyai ronnga yang terdiri dari 3 bagian besar,yaitu: -Badan rahim(corpus uteri) berbentuk segitiga -leher rahim(serviks uteri)berbentuk silinder,dan -rongga rahim(kavum uteri) Bagian rahim antara kedua pangkal tuba,yang disebut fundus uteri,merupakan bagian proksimal rahim. Dinding rahim secara histologik terdiri dari 3 lapisan: -lapisan serosa(lapisan peritoneum),di luar -lapisan otot(lapisan miometrium),di tengah -lapisan mukosa(endometrium),di dalam Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh : -tonus rahim sendiri, -tekanan intra abdominal, -otot-otot dasar panggul, -ligamen-ligamen(lig.Cardinal kanan- kiri,lig.sakrouterina,lig.rotundum,lig.latum,lig.infundibulo pelvikum) - SaluranTuba(tuba falopi)adalh saluran yang keluar dari kornu rahim kanankiri,panjangnya 12-13cm,diameter 3-8mm.Dan bagian luarnya diliputi oleh peritonium viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.Bagian dalam saluran dilapisi silia,yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Saluran telur terdiri dari 4 bagian: -pars interstisialis -pars ismika,yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit Pars ampularis,dimana biasanya pembuahan (konsepsi)terjadi, -infundibulum,yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut.Di ujung infundibulum terdapat umbai-umbai (fimbriae)yang berguna untuk menangkap sel telur(ovum)yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba. Fungsi saluran telur adalah sebagai saluran telur,menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur(ovum),tempat terjadinya pembuahan (konsepsi=fertilisasi) - Ovarium (indung telur) Terdapat dua indung telur,masing-masing di kanan dan di kiri lahir,dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang ligamentum latum.Indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, Menurut strukturnya ovarium terdiri dari: Kulit (korteks)atau zona parenkimatosa,tediri dari: -tunika albugenia,yaitu epitel berebntuk kubik -jaringan ikat disela-sela jaringan lain -stroma,folikel primordial,dan folikel de Graff -sel-sel Warthard Inti (medula) atau zona vaskulosa,terdiri dari: -Stroma berisi pembuluh darah, -serabut saraf -beberarapa otot polos Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu folikel primer.Pada kurun reproduksi,tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan matang,lalu keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks. Folikel de Graff yang matang berisi: -sel telur(ovum)peristiwanya disebut ovulasi -stratum granulosum -teka interna -teka interna -discus proligerus -Liquor follikulli Seumur hidupnya seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira2 400 butir. Fungsi indung telur: -menghasilkan sel telur (ovum) -menghasilkan hormon-hormon(progesteron dan estrogen) -ikut serta mengatur haid. (Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1999) dan (Sinopsis Obstetri,jilid 1,edisi 2,EGC) 2. fisiologi reproduksi wanita MENSTRUASI 1. mekanisme menstruasi Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali. Gambar : Siklus Menstruasi Ciri khas kedewasaan manusia ialah adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Lamanya siklus haid yang normal adalah selama 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang telah dibuahi setelah ovulasi, dibawah pengaruh hormone – hormone ovarium yaitu estrogen dan progesterone. Adanya ovulasi diikuti oleh pembentukan korpus luteum yang mengeluarkan hormone progesterone. Pada tiap siklus haid FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium, umumnya hanya satu tapi kadang – kadang bisa lebih dari satu, yang kemudian berkembang menjadi folikel de graaf yang menghasilkan hormone estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium tumbuh atau berploriferasi. Bila estrogen sudah tercukupi akan menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormone gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone). Dibawah pengaruh LH folikel de graaf menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi ( ovum dilepaskan oleh ovarium ). Pada ovulasi ini kadang – kadang terdapat sedikit perdarahan yang akan merangsang peritoneum di pelvis, sehingga timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain, dan dapat diikuti sedikit peradarahan vagina. Setelah terjadi ovulasi, terbentuklah korpus rubrum ( berwarna merah oleh perdarahan), yang akan menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormone progestron. Bila tidak ada pembuahan ( tidak ada sperma membuahi ovum), korpus luteum akan berdegenerasi dan ini mengakibatkan kadar estrogen dan progestron turun. Menurunnya kadar estrogen dan progesterone menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di endometrium, dan terjadi dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang sudah nekrosis, proses tersebut disebut haid atau mensis. Bila mana terjadi pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut akan dipertahankan. (Proses umpan balik estrogen dan progesterone) 2. siklus haid Sisklus menstruasi Fase proliferative Endometrium pada fase ini tipis, kelenjar sedikit, sempit,lurus dan dilapisi sel kuboid dan stromanya padat. Fase regenerative dini berlangsung dari hari ke 3 siklus menstruasi hingga hari ke 7, ketika proliferasi semakin cepat. Kelenjar2 epitelial bertambah besar dan tumbuh kebawah tegak lurus terhadap permukaan. Sel2nya menjadi kolummnar dengan nuclei di basal. Sel2 stroma berpoliferasi tetap padat dan berbentuk kumparan. Pembelahan sel (mitosis) umum terjadipada kelenjar dan stroma. Endometrium disuplali oleh arteri2 basal miometrium yang memberikan percabangan pada sudut yang tepat untuk mendarahi endometrium. Pada mulanya ketika menembus endometrium basal, masing2 arteri berjalan lurus, tetapi pada lapisan media dan superficial arteri berubah menjadi spiral. Bergelungnya arteri ini memungkinkannya memberikan suplai darah pada endometrium yang terus tumbuh hingga menjadi tidak berkelok lagi. Setiap arteri spiral mensuplai suatu daerah endometrium tertentu. Fase luteal Apabila tidak terjadi kehamilan, sekresi esterogen dan progresteron menurun karena korpus luteum menjadi tua. Penurunan ini menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan endoperoksidase bebas didalam endometrium. Enzim2 ini menginduksi lisosom sel stroma untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin (PG2α dan PG2)dan prostasiklin. PG2α merupakan suatu vasokontriksi kuat yang menyebabkan kontraksi uterus, PGE2 menyebabkan kontraksi uterus dan vasodilatasi, prostasiklin adalah suatu vasodilator yang menyebabkan agresi trombosit. Perbandingan PG2αdengan kedua prostaglandin meningkat selama mentruasi. Perubahan ini mengurangi aliran darah melalui kapiler endometrium yang menyebabkan pergeseran cairan dari jaringan endometrium ke dalam kapiler, sehingga mengurangi ketebalan endometrium. Ini menyebabkan bertambahnya kelokan aareteri spiral menjadi hipoksik, sehingga terjadi nekrosis iskemik. Vasokontriksi terjadi pada setiaparteri spiral dengan waktu yang berbeda, bergantian dengan vasodilatasi. Dengan nekrotik dari endometrium mengelupas ke dalam rongga uterus disertai dengan darah dan cairan jaringan , maka mentruasi mulai terjadi. Fase menstruasi Selama mentruasi lapisan superfisisal dan media endometrium dileppas, namun lapisan basal profunda dipertahankan. Pengelupasan ini terjadi scara tidak teratur, serampangan, beberapa daerahterganggu, bagian lain mengalami perbaikan, sedangkan tempat2 lain secar serentak dilepaskan. Endometrium yang lepas bersama dengan cairan jaringan dan darah, membentuk koagulum didalam rongga uterus. Koagulum ini segera dicairkan oleh fibrolisin dan cairan, yang tidak berkoagulasi, ini dikeluarkan melalui serviks dengan kontraksi uterus. Jika umlah darah yang dikeluarkan pada proses ini sangat banyak, mungkin fibrolisin tidak mencukupi sehingga wanita ini mengeluarkan bekuan darah dari serviks. Pembuluh darah yang mensuplai daerah dibawah endometrium yang dilepaskan disumbat dengan sumbat hemostatik yang terbentuk dari agregasi trombosit dan serabut2 fibrin yang menginfiltrasi agregat trombosit membentuk plak sumbatan yang stabil. Lapisan basal endometrium mengalami regenerasi sehingga epithelium baru menutupi daerah yang terlepas. Apabila regenerasi lebih besar daripada nekosisnya dan proses perbaikan sudah selesai atau mendekati selesai, mentruasi berhenti dan kemudian siklus mentruasi baru mulai kembali. Masuknya ovum ke dalam tuba falopi Bila terjadi ovulasi, ovum bersama dengan berates-ratus atau lebih sel2 granulosa yang melekat padanya, yang mengandung korona radiata, dikeluarkan langsung kedalam rongga peritoneum dan selanjutnya harus masuk kedalam salah satu tuba fallopi untuk mencapai kavum uteri. Ujung fimbria yang masing2 tuba fallopi secara alami jatuh disekitar ovarium. Permukaan dalam tentakel fimbriae dibatasi oleh epitel bersilia dan silia ini yang diaktivasi oleh esterogen secara terus menerus bergerak kea rah pembukaaan, osteum tuba fallopi. Kita denganjelas dapat melihat arus cairan yang lambat mengalir ke arah ostium. Dengan cara ini ovummemasuki salah satu tuba fallopi. Pembuahan ovum Setelah ejakulasi, dalam waktu 5-10 menit, beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus ampula pada bagian akhir ovarium dari tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior selama orgasme wanita. Dari hampir setengah miliar sperma yang dideposit dalam vagina hanya beberapa ribu yang berhasil mencapai ampula. Pemebuahan ovum umumnya terjadi segera setelah ovum memasuki ampula. Sebelum sperma dapat memasuki ovum, sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat disekitar luar ovum, yang disebut korona radiate dan harus berikatan dengan dan menembus zona pelusida yang mengelilingi ovum sendiri. Perubahan Fisiologis pada wanita hamil a. Uterus Ukuranuntuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasti otot polos rahim,serabut2 kolagennya menjadi higroskopis.Endometrium menjadi desidua.ukuran pada kehamilan cukup bulan:30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc Beratberat uterus naik secara luar biasa,dari 30 grm menjadi 1000gr pda akhir kehamilan(40pekan) Bentuk dan konsistensinyapada bulan2 pertama kehamilan,bentuk rahim seperti buah alpukat,pada kehamilan 4bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti:bujur telur.Rahim yang tidak hamil kira2 sebesar telur ayam,pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.pada Minggu pertama,isthud rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang,sehingga bila diraba terasa lebh lunak: tanda Hegar.pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban,dinding rahim terasa tipis,karena itu bagian2 janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. b. Indung telur Ovulasi terhenti Masih terdapat korpus luteum gravidis sampai terbentuknya urin yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron c. Vagina dan vulva Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.akibat hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat lebih merah/kebiruan.warna livid pada vagina dan portio serviks: tanda Chadwick. 3. gangguan – gangguan menstruasi 1. macam-macam gangguan menstruasi Perdarahan Uterus Abnormal Penyebab : kelainan organic (tumor, infeksi), sistemik (seperti kelainan factor pembekuan), dan fungsional alat reproduksi 1. Hipermenore Darah jumlahnya banyak hingga 6-7 hari, ganti pembalut 5-6 kali/hari. Penyebabnya : i. kelainan pada uterus (mioma, uterus hipoplasia atau infeksi genitalia interna) ii. kelainan darah, iii. gangguan fungsional. Keluhan berupa haid yang banyak. Tx Pada wanita berusia 35 tahun : kuretase diagnostic untuk menyingkirkan keganasan 2. Hipomenore 1. jumlah darah sedikit, ganti pembalut 1-2 kali/hari dan lamanya 1-2 hari. 2. Penyebabnya kekurangan estrogen maupun progresteron, stenosis hymen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri di diagnosis dengan histerogram atau hiteroskopi 3. Metroragia perdarahan tanpa ada hubungan dengan siklus haid. Perdarah ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengkura suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organic (polip endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional, serta penggunaan estrogen eksogen Meroragia Perdarahan siklik yg berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang2 cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenore Amenore Tidak haid lebih dari 3 bulan, diluar amenore fisiologik. Penebabnya dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina. Anamnesis yang perlu dicari adalah usia menars, pertumbuhan badan, adanya stress berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan berat atau penurunan berat badan yang mencolok. Pemeriksaan ginekologik yang dilakukan adalah pemeriksaan genitalia interna/eksterna. Pemeriksaan penunjang berupa uji kehamilan uji progesterone (Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1 edisi ketiga, FKUI) HCG 1. definisi 2. fungsi 3. prosedur pemeriksaan 4. interpretasinya AMENOREA a. definisi ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. b. c. d. e. f. g. h. etiologi patofisiologi klasifikasi gambaran klinik diagnosa penatalaksanaan prognosis KEHAMILAN 1. ovulasi Pembuahan ovum Setelah ejakulasi, dalam waktu 5-10 menit, beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus ampula pada bagian akhir ovarium dari tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior selama orgasme wanita. Dari hampir setengah miliar sperma yang dideposit dalam vagina hanya beberapa ribu yang berhasil mencapai ampula. Pemebuahan ovum umumnya terjadi segera setelah ovum memasuki ampula. Sebelum sperma dapat memasuki ovum, sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat disekitar luar ovum, yang disebut korona radiate dan harus berikatan dengan dan menembus zona pelusida yang mengelilingi ovum sendiri. Proses terjadinya kehamilan - Kapasitas - Konsepsi Pembuahan:suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba falopi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke veitus ovum.setelah itu,zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dilalui oleh sperma lain.proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut: zigot,yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria.pembuahan mungkin akan menghasilkan: XX-zigot,menurunkan bayi perempuan XY-zigot,menurunkan bayi laki2 Dalam beberapa jam setelah pembuahan,mulailah pembelahan zigot selama 3hari sampai stadium morula.hasil konsepsi ini terap digerakkan ke arah rongga rahim oleh: Arus dan getaran rambut(silia) Kontraksi tuba Hasil konsepsi tiba dalam kavum teri pada tingkat blastula. - Implantasi Nidasi: masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut: trofoblas,yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium ini banyak mengandung sel2 desidua,yaitu: sel2 besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam(inner-cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya,kadang2 nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua(tanda Hartman).umumnya nidasi terjadi pada dinding depan/belankang rahim(corpus) dekat fundus teri Bila nidasi telah terjadi,dimulailah diferensiasi sel2 blastula.sel2 lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entroderm dan yolk sac,sedangkan sel2 yang lebih besar menjadi entodrem dan membentuk ruang amnion dan yolk sac Sel2 trofoblas mesoderma yang tumbuh di sekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblas.maka terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi orion.sel2 tropoblas tumbuh menjadi 2 lapisan: Sitotrofoblas,disebelah dalam Sinsitiotrofoblas,disebelah luar Vili koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang2 dan disebut orion frodosum.sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang,disebut: chorion leave.dalam peringatan nidasi trofoblas dihasilkan hormon HCG(human chorionic gonadotropin) Plasentasi dan mukosa rahim mukosa rahim yang tidak hamil terdiri atas stratum kompakta dan stratum spongiosa.desidua adalah: mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas: 1. desidua basalis,yang terletak di antara hasil konsepsi dan dinding rahim,disinilah plasentasi terbentuk 2. desidua kapsularis,yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim,yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi 3. desidua vera(parietalis) yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya - Pembentukan plasenta - Air ketuban - Pertumbuhan janin (embriologi) Pertumbuhan mudigah(embrio)bermula dari lempeng embrional yang selanjutnya berdiferensiasi menjadi 3unsur lapisan: 1. sel2 ektodermal 2. sel2 mesodermal 3. sel2 entodermal skema dari pembuahan sampai bayi Peristiwa Hasil Tempat Spermatogenesis Sperma Testis Oogenesis Ovum ovarium Konsepsi Zygote tuba Pembelahan Morula tuba Nidasi Blastula endometrium Trofoblas Desidua Lempeng embriona Embnriogenesis Mudigah Endometrium Rongga rahim Organogenesis Janin ronggarahim Plasenta Talipusat Persalinan Bayi Jalan lahir Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma,sehingga dinding ruang amnion mendekati orion.Mesoblas di antara ruang amnion dan mudigah menjadi padatbody stalk,yang merupakan jembatan antara mudigah dengan dinding trofoblas.Body stalk kelak mjdbtali pusat.Pda tali pusat ini terdapat: Jelly Wharton: jaringan lembek yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darh 2arteri umbilikalis.1vena umbilikalis Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan sistem kardiovaskular janin dg plasenta.sistem kardio akan terbentuk kira2 pada kehamilan Minggu k10 Sinopsis obsetri Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan : 1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa pria. 2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut. 3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri). 4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot - embrio - janin menjadi bakal individu baru. Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi dan organorgan sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut. Ovum+sperma tuba falopiberkembang zigote fili bergerak ke uterusbernidasi di uterus bagian atas Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum, dan nidasi hasil konsepsi. Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus, hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai ampulla tuba, dimana spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi. Pada spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus lapisan ovum diduga oleh karena dapat melepaskan hialuronidase. Hanya satu spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus, sesudah itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi oleh spermatozoon yang lain. Masuknya spermatozoon memicu nucleus ovum yang masih dalam keadaan metaphase untuk melakukan pembelahan – pembelahan selanjutnya. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot, hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan ini terjadi, maka pembelahan yang selanjutnya akan berjalan dengan lancar, dan hasil konsepsi berada dalam bentuk morulla. Dalam ukuran yang sama hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars intertitialis tuba, dan dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula. Pada stadium blastula ini sel – sel yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula akan menjadi trophoblast, trophobalst tersebut mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan dalam endometrium pada masa sekresi, dengan sel - sel disidua. Blastula dengan bagian yang mengandung inner-cell mass aktif mudah masuk ke dalam lapisan disidua, dan terjadilah nidasi ( masuknya ovum ke dinding endometrium), dan kadang – kadang pada saat nidasi terjadi perdarahan pada luka desidua. Pada umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang uterus, dan jika nidasi terjadi barulah dikatakan adanya kehamilan. Dalam tingkat nidasi trophoblast menghasilkan hormone HCG ( human chorionic gonadotropin) yang akan meningkat lebih dari hari ke 60 kehamilan dan kemudian turun lagi. Diduga hormone HCG ini berfungsi untuk mempengaruhi korpus luteum untuk terus tumbuh dan akan menghasilkan progesterone, sampai plasenta dapat membuat hormone sendiri, dan hormone HCG ini dapat menjadi indikasi postif wanita itu hamil atau tidak dari pemeriksaan kehamilan. 2. tanda dan gejala kehamilan Gejala kehamilan tidak pasti Amenore (tidak mendapat haid) Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan2 pertama kehamilan, disebut morning sickness Mengidam/menginginkan makanan atau minuman tertentu Konstipsi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormone steroid Sering kencing. Terjadi karena kandubg kemih pada bulan2 pertama kehamilan tertekan uterus yg mulai membesar. Gejala ini akan terus berkurang perlahan-lahan, lalu timbul lagi pada akhir kehamilan Pingsan dan mudah lelah Anoreksia (tidak nafsu makan) Tanda kehamilan tidak pasti Pigmentasi kulit Leukore Epulis (hipertrofi papilla ginggiva) Perubahan payudara Pembesaran abdomen Suhu basal meningkat terus 37,5-37,80C Perubahan organ2 dalam pelvic : a. tanda Chadwick : vagina livid, terjadi kira2 minggu k2-6 b. tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan c. tanda Piscaseck : uterus membesar ke salah satu jurusan d. tanda Braxton-Hicks : uterus berkontraksi bila dirangsang. Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan Tes kehamilan Tanda pasti kehamilan Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin (BJJ) Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi karena dampak radiasi terhadap janin 1. Puting/payudara lebih lembut dan membesar Jika Anda hamil, Anda akan mengenali bahwa payudara dan putingnya menjadi lebih lembut sekitar tiga pekan setelah pembuahan (saat haid terlambat sekitar seminggu). Mungkin payudara terasa bengkak, dan agak membesar serupa dengan saat menjelang haid. Hal ini pengaruh dari meningkatnya hormone estrogen, progesterone, dan somatomamotropin. Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran pada mamae, sedangkan progesterone menambah sel - sel asinus pada mamae sehingga mamae lebih padat, dan somatomamotropin mempengaruhi sel – sel asinus dan menimbulkan perubahan – perubahan dalam sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktaglobulin, dan laktaglobulin, dan hal ini diduga mempengaruhi permukaan kulit mamae. 2. Penggelapan warna areola Pada kehamilan awal, Anda mungkin mengenali daerah areola (daerah gelap yang mengelilingi puting payudara) mulai menjadi lebih gelap dan diameternya membesar. Diyakini bahwa bertambah gelapnya warna areola membantu bayi yang baru lahir menemukan puting untuk menyusu. Hiperpigmentasi (penggelapan warna kulit) ini juga dipengaruhi oleh factor hormonal, yaitu hormon melanophore stimulating hormone (MSH), dan tidak jarang hipermegmentasi ini juga terjadi didaerah bagian tubuh yang lainnya, seperti, pada dahi, pipi, hidung, dan leher. 3. Lelah berlebihan Jika anda hamil, gejala yang paling umum dalam delapan hingga sepuluh minggu pertama adalah rasa lelah. Saat hamil, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang signifikan. Seluruh tubuh Anda perlu melakukan penyesuaian terhadap proses baru bertumbuhnya janin. bagi sebagian besar wanita, kelelahan akan pergi saat usia kehamilan 12 minggu. Gejala ini terjadi karena memang pada wanita hamil peredaran darah ibu terbagi dua, yaitu dengan janin, otomatis nutrisi, elektrolit, dan komponen yang dibutuhkan ibu dalam darah terbagi menjadi dua pula. Sebagai akibatnya suplay nutrisi dan bahan lainnya kedalam jaringan tubuh ibu melalui darah pun berkurang. 4. Mual dan muntah Jika Anda hamil, pada awal kehamilan, beberapa hari setelah pembuahan, mungkin akan mengalami morning sickness. Sebenarnya morning sickness ini nama yang salah, karena pada kenyataannya mual dan muntah bisa terjadi kapan saja: pagi, siang, malam. Mual ini juga berhubungan hormone estrogen yang menurunkan fungsi motilitas pada traktus digestivus, yang mengakibatkan rasa tidak nafsu makan dan mual. Mual inilah yzng mimicu refleks muntah. 5. Sering buang air kecil Saat haid terlambat satu hingga dua minggu, mungkin keinginan buang air kecil menjadi lebih sering dari biasanya. Ini dikarenakan janin yang sedang tumbuh di rahim ibu yang semakin membesar menekan saluran urin (vesika urinaria) sehingga diameter vesica urinaria tersebut pun mengecil ditambah peninakatan sirkulasi darah ke ginjal pada saat kehamilan sehingga filtrasi oleh glomelurus jugameningkat . Oleh karena itu keinginginan miksi lebih cepat (kebelet). 6. Sembelit (obtipasi) Pada bulan – bulan pertama sering terdapat perasaan nausea, ini diakibatkan oleh peningkatan hormone estrogen, sehingga terjadi penurunan motilitas pada trktus digestivus, jadi makanan lebih lama dalam usus, memang hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi tetapi ini akan menimbulkan obtipasi. Ini lazim terjadi pada awal kehamilan. Hormon tambahan yang diproduksi pada masa kehamilan menyebabkan usus halus lebih lentur dan menjadi kurang efisien. 7. Naiknya temperatur basal tubuh Bisa dipastikan wanita itu hamil jika suhu basal tubuh meningkat, saat masa haid yang harusnya datang terlewat, dan tidak turun ke level sebelum terjadi ovulasi. Pada wanita hamil ini basal metabolic rate (BMR),dan system endokrin meningkat, ini terlihat terutama sering terjadi pembesaran kelenjar tyroid. BMR meningkat hingga 15 – 20 % yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan, diperoleh dari terutam pemecahan hidrat arang. Karena pada wanita hamil kebutuhan nutrisinya lebih besar, diproduksilah besar – besaran komponen untuk memenuhi Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan : 1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih) 2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa dengan palpasi) 3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks) 4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-) curiga mola hidatidosa. 5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy). 6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi) 7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign) 8. kurva suhu badan meningkat 9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah. 10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi. 11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness. 12. perubahan payudara 13. poliuria 3. fisiologi kehamilan PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI Uterus Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus : - tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g) - kehamilan 8 minggu : telur bebek - kehamilan 12 minggu : telur angsa - kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat - kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat - kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat - kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid - kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid - 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. Vagina / vulva Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick). Ovarium Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi. Payudara Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi) PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg. PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA (baca juga catatan kuliah anestesiologi - lumayan lengkap tuh) Sistem respirasi Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun. Sistem gastrointestinal Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum). Sistem sirkulasi / kardiovaskular (baca juga kuliah kelainan jantung + kuliah anestesiologi) Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi : - retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung - anemia relatif - akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun - tekanan darah arterial menurun - curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan - volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50% - volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan Pada trimester pertama, terjadi : - penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus - penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW / total body water - akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga. - akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil. Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat. Metabolisme Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. (baca juga kuliah diabetes mellitus) Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena : - ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat, - produksi glukosa dari hati menurun - produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun - aktifitas ekskresi ginjal meningkat - efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb). Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya. Traktus urinarius Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Kulit Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb. Perubahan Psikis Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya. Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut "ngidam", yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain) Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya. Perubahan Fisiologis pada wanita hamil a. Uterus Ukuranuntuk akomodasi pertumbuhan janin,rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasti otot polos rahim,serabut2 kolagennya menjadi higroskopis.Endometrium menjadi desidua.ukuran pada kehamilan cukup bulan:30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc Beratberat uterus naik secara luar biasa,dari 30 grm menjadi 1000gr pda akhir kehamilan(40pekan) Bentuk dan konsistensinyapada bulan2 pertama kehamilan,bentuk rahim seperti buah alpukat,pada kehamilan 4bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti:bujur telur.Rahim yang tidak hamil kira2 sebesar telur ayam,pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.pada Minggu pertama,isthud rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang,sehingga bila diraba terasa lebh lunak: tanda Hegar.pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban,dinding rahim terasa tipis,karena itu bagian2 janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. b. Indung telur Ovulasi terhenti Masih terdapat korpus luteum gravidis sampai terbentuknya urin yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron c. Vagina dan vulva Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.akibat hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat lebih merah/kebiruan.warna livid pada vagina dan portio serviks: tanda Chadwick. 4. mekanisme konsepsi 5. hormon-hormon yang berpengaruh pada kehamilan 6. diagnosa 7. DD a. Hamil palsu(pseudocyesis=kehamilan spuria).Gejala dapat sama dengan kehamilan,seperti amenorea,perut membesar,mual,muntah,air susu keluar dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin.Namun pada pemeriksaan ,uterus tidak membesra,tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamila negatif b. Mioma uteri:perut dan rahim membesar,namun pada perabaan rahim terasa padat,kadang kala berbenjol-benjol.Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya. c. Kista ovarii;perut membesar bahkan makin bertambah besar,namun pada pemeriksaan dalam ,rahim teraba sebesar biasa.Reaksi kehamilan negatiif,tandatanda kehamilan lain negatif. d. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin:pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing e. Hematometra:uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperforata,stenosis vagina atau serviks. 8. definisi ANC tujuan ANC Tujuan menyiapkan ia sebaik2nya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka postpartum sehat, normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Shg, ANC harus diusahakan agar : 1. wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang2nya harus sama sehatnya atau lebih sehat 2. adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemkan dini dan diobati 3. wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yg dilahirkan sehat pula fisik dan mental. 9. kegiatan ANC 10. akibat tidak dilakukan ANC 11. Klimakterium??? SKENARIO 1. mengapa pada wanita amenorrhea disertai mual, muntah di pagi hari, payudara sedikit kenceng dan nyeri, selera makan turun, badan cepat lelah dan sering BAK??