Uploaded by galuhaden13

PPT PROPOSAL Fix

advertisement
Cadangan Karbon Lamun Cymodocea rotundata
di Perairan Negeri Suli Kabupaten Maluku
Tengah
Oleh:
Chelsia Lekipiouw
201663034
Latar Belakang
Pertumbuhan sektor industri dan ekonomi di berbagai
negara yang relatif cepat menyebabkan peningkatan
emisi gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2) dan
CH4 di atmosfer akibatnya peningkatan tersebut
berkontribusi dalam perubahan iklim dan berdampak
pada perubahan pola cuaca, produksi makanan, serta
kehidupan manusia (Nellemann et al., 2009).
Salah satu ekosistem pesisir pantai yang dapat
menyimpan karbon dalam jumlah yang banyak dan
dalam jangka waktu yang relatif lama adalah
ekosistem lamun. Karbon yang diserap lamun
sebagian digunakan sebagai energi dan sebagian
lainnya disimpan dalam jaringan-jaringan tubuhnya
dalam bentuk biomassa dan juga sedimen yang
berada di bawahnya.
Perairan Negeri Suli memiliki padang lamun yang cukup
luas dan terdapat berbagai jenis lamun, seperti
Cymodocea rotundata. Lamun pada perairan Negeri Suli
dekat dengan pemukiman penduduk sehingga rentan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh berbagai
aktifitas masyarakat antara lain penambatan perahu,
bameti/balobe, pengambilan pasir, dan pembuangan
sampah yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi
dan fungsi lamun pada perairan ini.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai cadangan karbon pada lamun
Cymodocea rotundata di perairan ini yang telah
dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat agar fungsi
lamun sebagai pengikat karbon tetap stabil.
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
 Mengetahui
kerapatan
Cymodocea
rotundata di perairan pantai Negeri Suli.
 Mengetahui biomassa lamun Cymodocea
rotundata di perairan pantai Negeri Suli.
 Mengetahui kandungan karbon lamun
Cymodocea rotundata di perairan Negeri
Suli?
 Mengetahui cadangan karbon yang
terdapat dalam lamun Cymodocea
rotundata di perairan pantai Negeri Suli.
 Menentukan
arahan
pengelolaan
ekosistem lamun di perairan Negeri Suli?
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
yaitu dapat memberikan informasi mengenai
cadangan karbon pada lamun Cymodocea
rotundata pada daerah berpasir dan berlumpur
di perairan Negeri Suli agar ekosistem lamun
di perairan tersebut tetap terjaga.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada
bulan November 2019 yang
berlokasi di perairan Negeri
Suli, Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah.
Alat dan Bahan
Manfaat
Kuadran 1x1 m
Meter roll
Sebagai kotak pengamatan
Mengukur jarak transek maupun jarak antar kuadrat
Kantong Plastik
Refraktometer
Thermometer
Spidol
Lamun
Tabel pasang surut
Mengisi sampel lamun yang didapat
Mengukur salinitas
Untuk mengukur suhu
Menandai plastik sampel
Sebagai sampel jenis
Untuk mengetahui kondisi pasang surut
Alat tulis menulis
Gunting
Mencatat semua data yang diperoleh
Memisahkan masing-masing bagian tubuh lamun
Tropol
Menggali rhizoma dan akar lamun di dalam substrat
Timbangan Analitik
Mengukur berat basah dan berat kering sampel
GPS
Oven suhu
Kamera
Mengetahui titik koordinat transek
Mengeringkan sampel
Untuk keperluan dokumentasi
Metode Pengambilan
Sampel Lamun
Pengambilan sampel lamun menggunakan metode line
transect karena penyebaran lamun pada daerah ini sangat
padat. Kuadran yang digunakan adalah kuadran yang
berukuran 1x1 meter. Pengambilan sampel untuk kemudian
dianalisis kandungan karbonnya dilakukan dengan mengambil
satu tegakan pada kuadran berukuran 1x1 m dengan cara
menggali rhizoma dan akar menggunakan tropol kemudian
dibilas dan dibersihkan dari substrat yang menempel untuk
selanjutnya akan dianalisis di laboratorium.
Metode Analisis
Laboratorium
Sampel lamun yang telah diambil dan dibersihkan
kemudian dikering anginkan selama 1 hari. Setelah itu
sampel lamun ditimbang untuk mendapat berat basah.
Sampel lamun yang telah ditimbang kemudian
dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan dengan
suhu 80°C selama 24 jam sampai lamun benar-benar
kering. Setelah kering lamun ditimbang sebanyak tiga
kali dengan selang waktu 5 menit dan dihitung rataratanya
untuk
mendapatkan
berat
keringnya.
Pengukuran ini dilakukan pada Laboratorium Kimia
Dasar Universitas Pattimura.
Analisis yang dilakukan pada Laboratorium Ilmu Tanah Dan
Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor (IPB) yaitu untuk menghitung kandungan karbon yang
terdapat pada masing-masing bagian tubuh lamun
Cymodocea rotundata. Sampel lamun yang mengalami
kelembaban di dalam plastik sampel kemudian dikeringkan
kembali menggunakan oven dengan suhu 1050 C. Sampel
lamun ditimbang dan dimasukkan ke dalam tanur/tungku
dengan suhu 7000 C selama 2 jam, kemudian dianalisis
kandungan karbonnya (Patty, 2019).
Metode Analisis Data
Kerapatan Jenis
Lamun
Kerapatan jenis lamun yaitu jumlah total individu suatu jenis
lamun dalam unit area yang diukur. Kerapatan jenis lamun
𝑛𝑖
ditentukan berdasarkan rumus (English et al. 1997): 𝐾𝑖 = 𝐴
Dimana:
Ki = Kerapatan lamun ke-i (tegakan/m2)
ni = Jumlah total individu dari jenis ke-i (tegakan)
A = Luas area total pengambilan sampel (m2)
Biomassa Lamun
Biomassa lamun dihitung dengan menggunakan
rumus (Brower 1989 dalam Zulfikar 2016).
𝐵 =𝑊×𝐷
B = Biomassa lamun (gbk/m2)
W = Berat lamun setelah pengeringan (g)
D = Kerapatan lamun (ind/m2)
Kandungan Karbon
Pada Lamun
Penghitungan kandungan karbon lamun dilakukan
dengan metode pengabuan di Laboratorium IPB Bogor.
Rumus yang digunakan untuk menghitung kandungan
karbon jaringan lamun dengan metode pengabuan dapat
dihitung dengan persamaan oleh Helrich (1990):
𝑐−𝑎
Kadar Abu =
𝑋 100%
𝑏−𝑎
Dimana:
a = Berat cawan
b = Berat (cawan + sampel)
c = Berat (cawan + abu)
Selanjutnya, bahan organik dihitung dengan metode
pengabuan yaitu pengurangan berat saat pengabuan oleh
Helrich (1990):
[(𝑏 − 𝑎) − (𝑐 − 𝑎)]
Kadar Bahan Organik =
𝑋 100%
𝑏−𝑎
Dimana:
a = Berat cawan
b = Berat (cawan + sampel)
c = Berat (cawan + abu)
Selanjutnya, nilai kandungan karbon jaringan lamun
dihitung dengan persamaan Helrich (1990):
Kadar Bahan Organik
Kandungan karbon =
1,724
dengan 1,724 = Konstanta nilai bahan organik
karbon total.
Cadangan Karbon Pada Lamun
Analisis karbon dibagi atas dua bagian di
atas substrat dan di bawah substrat seperti
pada biomassa. Konversi kandungan
karbon menjadi potensi cadangan karbon
didapat dengan mengalikan kandungan
karbon
dengan
biomassa
lamun
(Rahmawati, 2011).
TERIMAKASIH
Download